Anda di halaman 1dari 21

Makalah Rekam Medis

KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa yang mana atas karunia dan hidayah-Nya pembuatan makalah
Manajemen Rekam Medis ini selesai tepat pada waktunya. Tugas makalah ini di
buat untuk memberikan penjelasan tentang Jenis-Jenis Formulir Rekam Medis.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Manajemen Rekam
Medis.

Kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa kami
mengucapkan kepada teman-teman yang ikut membantu baik secara langsung
maupun tak langsung.

Kami sadar makalah ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangaun dan demi kesepurnaan
makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih.

Penulis,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................i

KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................

A. Latar Belakang ............................................................................................


B. Tujuan Makalah ..........................................................................................
C. ManfaatMakalah.........................................................................................
D. RumusanMasalah .......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................

A. Pengertian .................................................................................................
B. Tujuan Pembuatan .....................................................................................
C. Jenis-Jenis ...................................................................................................
D. Unit Kerja Rekam Medis..............................................................................
E. Fungsi Unit Rekam Medis............................................................................

BAB III PENUTUP ..................................................................................................

A. Kesimpulan .................................................................................................
B. Saran ...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dewasa ini kita berada pada era informasi yang ditandai dengan
begitutergantungnya segala aspek kehidupan manusia terhadap informasi.
Bahkan ada suatu pernyataan umum bahwa siapa yang ingin menguasai dunia,
maka kuasailahinformasi. Betapa pentingnya informasi dijelaskan oleh Ira. A.
Penn dalam Martono(1997) bahwa meskipun konsumsi pangan lebih banyak dari
sebelumnya, namun lebihdari 50% tenaga kerja bekerja di kantor dan 80% di
antaranya bekerja sebagai pengelola informasi.Sebagai akibat dari
ketergantungan terhadap informasi, maka peranan rekod juga ikut meningkat
pula, karena rekod merupakan rekaman informasi.

Dengan demikian pandangan kita terhadap rekod selayaknya tidak lagi


hanyasebagai tumpukan kertas saja, melainkan sebagai sumber informasi. Karena
padadasarnya rekod adalah rekaman informasi. Salah satu aspek kehidupan
manusia yangtergantung terhadap informasi adalah bidang kesehatan. Pelayanan
kesehatan kepadamasyarakat dilakukan melalui rumah sakit.

Agar pembangunan kesehatan dapat lebih berdaya guna dan berhasil


guna,diperlukan peningkatan dan pemanfaatan manajemen kesehatan melalui
manajemenrumah sakit. Sebuah rumah sakit memiliki fungsi utama untuk
memberikan perawatandan pengobatan yang sempurna kepada pasien baik
pasien rawat inap, pasien rawat jalan, maupun pasien gawat darurat. Pemerintah
dalam hal ini Departemen Kesehatan,melalui rumah sakit, bertanggung jawab
akan mutu pelayanan rumah sakit yangdiberikan kepada semua pasien.
Pemerintah mendelegasikan tanggung jawabnyakepada staf di rumah sakit..

Rumah sakit sebagai suatu lembaga organisasi juga memiliki rekod


sebagai bahan pelaksanaan kegiatan administrasi pelayanannya. Sebagai suatu
lembaga yangmelayani kesehatan masyarakat, suatu rumah sakit akan
menghasilkan rekod yangdisebut dengan rekam medis pasien. Di dalam rekam
medis berisi informasi yang  berhubungan dengan penyelenggaraan pengobatan
dan perawatan pasien yaknitentang penyakit, perawatan dan penanganan medis
pasien. Keberadaan rekam medissangat dipentingkan, rekam medis dapat
digunakan sebagai indikator dalam melihatkualitas pelayanan kesehatan, yang
oleh Benjamin (1980) disebutkan bahwa pelayanan kesehatan yang baik secara
umum berarti memiliki rekam medis yang baik  pula.

Rekam medis merupakan milik rumah sakit yang harus dipelihara karena
sangat besar manfaatnya bagi pasien, bagi dokter, dan bagi rumah sakit. Rumah
sakit bertanggung jawab untuk melindungi informasi yang ada di dalam rekam
medisterhadap kemungkinan hilangnya keterangan, pemalsukan data yang ada di
dalamrekam medis, ataupun dipergunakan oleh orang yang semestinya tidak
diberi izin. Dan salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakitadalah informasi yang terekam dalam rekam medisnya.
Indikator mutu rekam medisyang baik adalah kelengkapan isinya, akurat, tepat
waktu dan pemenuhan aspek  persyaratan hukum.

Permasalahan tersebut perlu dipecahkan melalui peninjauan


terhadap bagaimana pengelolaan rekam medis selama ini. Pengelolaan rekam
medis yangsesuai dengan semestinya, akan menghasilkan suatu hasil dimana
rekam medistersebut dapat digunakan sebagai sumber informasi yang bermutu,
yakni faktual,lengkap, dan tepat waktu. Rekam Medis suatu rumah sakit adalah
merupakan rekodyang pengelolaannya harus disesuaikan dengan ketentuan,
petunjuk dan pedomanyang berlaku pada pengelolaan rekod pada umumya. Surat
Edaran nomor HK.00.06.1.5.01660 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Formulir
Rekam Medis Dasar dan Pemusnahan Arsip Rekam Medis di Rumah Sakit.

Pada awalnya disadari oleh para ilmuwan di bidang kesehatan bahwa rekam
medis telah dilaksanakan sejak lama. Dalam sejarah, lahirnya rekam medis hampir
bersamaan dengan lahirnya ilmu kedokteran. Dari sebuah penemuan para
arkeolog di dinding gua batu di spanyol, di dapat peninggalan purba berupa
lukisan mengenai tata cara praktek pengobatan, antara lain tentang amputasi jari
tangan, yang diduga telah berumur 25.000 tahun (pada zaman
paleoliticum).Karna itu dalam makalah ini akan dijabarkan sejarah dan
perkembangan rekam medis.

B. Tujuan

       Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Tokoh-tokoh yang berperan dalam Perkembangan Rekam medis


internasional maupun nasional.
2.  Perkembangan Rekam Medis dari berbagai aspek :

 Organisasi
 Pendidikan
 Standarisasi RS

            3.   Fungsi dari Rekam Medis

C. Manfaat

Untuk menambah wawasan pembaca tentang jenis-jenis formulir rekam medis.

D. Rumusan Masalah

1. Pengertian formulir?
2. Tujuan pembuatan formulir?
3. Jenis-jenis formulir?
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Dalam pelayanan kedokteran/kesehatan, terutama yang dilakukan para


dokter di rumah sakit maupun praktek pribadi, peranan rekam medis sangat
penting dan sangat melekat dengan kegiatan pelayanan. Sehingga ada ungkapan
bahwa rekam medis adalah orang ketiga pada saat dokter menerima pasien.
Sepintas hal itu dapat dipahami, karena catatan demikian akan berguna untuk
merekam keadaan pasien, hasil pemeriksaan serta tindakan pengobatan yang
diberikan pada waktu itu.

Rekam Medis adalah kumpulan keterangan tentang identitas, hasil anamnesis,


pemeriksaan, dan catatan segala kegiatan para pelayan kesehatan atas pasien
dari waktu ke waktu. Catatan ini berupa tulisan maupun gambar, dan belakangan
ini dapat pula berupa rekaman elektronik seperti komputer, mikrofilm dan
rekaman suara. Dalam PERMENKES No.749a/Menkes/XII/1989 tentang Rekam
Medis disebut pengertian Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.

Pengertian formulir berdasarkan terminologi kearsipan oleh Daryan (1998)


adalah jenis surat yang memiliki desain khusus yang memuat data
kedinasanuntuk tujuan tertentu. Formulir dibuat dalam bentuk kartu atau
lembaran tercetak yang telah ditetapkan, yang mempunyai kolom-kolom atau
lajur-lajur, dengan judul-judul tertentu yang diisi dengan data atau informasi dan
merupakan saranakomunikasi perkantoran.

Disain formulir merupakan bagian dari pelaksanaan manajemen


formulir. penetapan manajemen formulir merupakan kontrol terhadap
keseluruhan atas proses permintaan, desain, pembuatan, penyimpanan,
penyebaran, pemeriksaan,dan pemusnahan formulir (Kennedy, 1998). Dan
Martono (1997) menyebutkan bahwa manajemen formulir adalah kegiatan yang
berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian formulir, produksi, serta
penggunaan formulir secara sistematik. Diamon (1995) menyebutkan manajemen
formulir berfungsi untuk  pertangggung jawaban atas penciptaan, disain, revisi,
dan kontrol terhadap keseluruhan formulir di dalam suatu organisasi. Menurut
Diamond manajemen formulir meliputi analisis kebutuhn pengguna untuk
menentukan formulir sepertiapa yang dibutuhkan, mendisain formulir yang
terbaik sesuai dengan kebutuhan, dan menjamin formulir tersebut dapat
dihasilkan seeffisien mungkin dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

B. TUJUAN PEMBUATAN

Disain formulir bertujuan untuk dapat menciptakan formulir yang benarbenar


sesuai dengan kebutuhan dan keperluan. Menurut Irawan (1998) disainformulir
yang baik akan menghasilkan suatu formulir yang mudah untuk dibacadan
dipahami, diisi, serta diberkaskan. Dan dijelaskan bahwa di dalam
melakukan perencanaan formulir perlu dipertimbangkan fungsi dan fisik dari
formulir. Dalam pertimbangan fungsi, yang diperhatikan adalah:

a) Maksud dan tujuan dari pembuatan formulir, harus dapat mengarahkan


dariawal hingga akhir pekerjaan.
b) Menentukan keterangan-keterangan apa saja yang harus dicakup,
sesuaiinformasi apa saja yang ingin diperjelas oleh formulir tersebut.
c)  Nama formulir harus menunjukkan tujuannya.
d) Tahap-tahap item pada pokoknya harus berupa arus normal pekerjaan dan
itemyang berhubunggan harus dikelompokkan.
e) Memiliki bentuk yang umum berlaku. Sedangkan pertimbangan fisik
formulir adalah meliputi: berat kertas, kualitas kertas, serta kerta, warna
kertas, danukuran kertas

C. JENIS-JENIS

Formulir yang dibuat untuk rekam medis pasien, adalah yang berisi isianuntuk
data-data yang diperlukan yang sesuai dengan kebutuhan seseorang penderita
untuk tindakan pengobatan dan perawatan yang diberikan oleh rumahsakit.
Depkes (1991) memperinci formulir-formulir rekam medis meliputiformulir rekam
medis untuk pasien rawat jalan dan formulir untuk pasien rawatinap.Formulir
rekam medis rawat jalan biasanya dalam bentuk kartu, yaitu KartuPemeriksaan
Pasien, yang berisi informasi identitas pasien dan lembaranringkasan poliklinik.
Kartu Pemeriksaan Pasien ini digunakan sebagai dasar dalammenyiapkan Kartu
Indeks Utama Pasien (KIUP).

Informasi yang dimintakan untuk identitas pasien, antara lain:

 Nomor Rekam Medis


 Jenis Kelamin
 Nama Pasien
 Pendidikan
 Nama Ayah
 Pekerjaan
 Nama Ibu
 Status Perkawinan
 Alamat
 Agama
 Tempat dan Tanggal lahir
 Asuransi

Lembaran ringkasan poliklinik, misalnya:

 Tanggal kunjungan
 Poliklinik yang melayani
 Diagnosis
 Tindakan yang diberikan
 Dokter yang menangani

Contoh formulir rawat jalan dapat dilihat pada lampiran 5 (RM 1 s/d 3)

Formulir rekam medis pasien rawat inap banyak sekali jenisnya, tergantung
daritingkat kemampuan rumah sakit di dalam melakukan tindakan medis kepada
pasien(khususnya pelayanan spesialistik/subspesialistik). Namun pada prinsipnya
rumahsakit harus menyiapkan rekam medis yang dikategorikan sebagai rekam
medis dasar,sedangkan lembaran lain yang menyangkut tindakan
spesialistik/subspesialistik dapatdikembangkan sesuai dengan kemampua
pelayanan rumah sakitnya. Formulir rekammedis dasar tersebut terdiri dari
lembaran umum dan lembaran khusus.Lembaran Umum Misalnya:

 Ringkasan Masuk dan Keluar 


 Anamnese dan Pemeriksaan Fisik 
 Lembaran Grafik 
 Surat Permintaan Rawat
 Perjalanan Penyakit atau Perkembangan Perintah Dokter dan Pengobatan
 Catatan Perawatan/Bidan
 Hasil Pemeriksaan Laboratorium/Rongtgen
 Resume Keluar 

Lembaran Khusus, misalnya:

 Lembaran Kontrol Istimewa


 Laporan Operasi
 Laporan Anestesi
 Riwayat Kehamilan
 Catatan/Laporan Persalinan
 Identifikasi Bayi

Contoh formulir rawat inap tersebut dapat dilihat pada lampiran 5 (RM 1 s/dRM
20) Depatemen Kesehatan dalam mengumpulkan data dari seluruh rumah sakit
diIndonesia melalui Sistem Pelaporan Rumah Sakit, menggunakan berbagai
macamformulir, yaitu:
a) Formulir RL1, Data Kegiatan Rumah Sakit. Rekapitulasi yang mencakup
berbagaikegiatan rumah sakit seperti rawat inap, rawat jalan, pelayanan unit
darurat,kegiatan bedah dan non bedah, pelayanan kesehatan gigi, kegiatan
radiology, pengujian kesehatan, rujukan rehabilitasi medis, latihan kerja,
keluarga berencana,immunisasi, pelayanan kesehatan jiwa, dan sebagainya.
b) Formulir RL.2a, Data Kesehatan Morbiditas Pasien Rawat Inap Memuat
datakompilasi penyakit atau morbiditas pasien rawat inap yang
dikelompokkanmenurut Daftar Tabulasi Dasar KIP/10. Untuk masing-masing
kelompok penyakitdilaporkan mengenai jumlah pasien keluar menurut
golongan umur dan menurutseks, serta jumlah pasien mati untuk
masingmasingkelompok penyakit.
c) Formulir RL.2b, Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan. Memuat
datakompilasi penyakit atau morbiditas pasien rawat jalan yang
dikelompokkanmenurut Daftar Tabulasi Dasar KIP/10. Untuk masing-masing
kelompok penyakitdilaporkan mengenai jumlah kasus baru menurut golongan
umur dan menurut seksdari kasus tersebut dan jumlah kunjungan.
d) Formulir RL.2a1, Data Keadaan Penyakit Khusus Pasien Rawat Inap Memuat
datakeadaan penyakit khusus pasien rawat inap rumah sakit
e) Formulir RL.2b1, Data Keadaan Penyakit Khusus Pasien Rawat Jalan.
Memuatdata keadaan penyakit khusus pasien rawat jalan rumah sakit.
f) Formulir RL2c, Data Status Immunisasi Memuat data status immunisasi
sebagailampiran dari formulir RL2a
g) Formulir RL3, Data Inventarisasi Rumah Sakit Memuat data identitas
rumahsakit, surat izin, penyelenggara, direktur rumah sakit, fasilitas
kesehatan gigi,fasilitas tempat tidur, fasilitas rawat jalan.
h) Formulir RL4, Data Ketenagaan Rumah Sakit Memuat data jumlah tenaga
yang bekerja di rumah sakit menurut kualifikasi pendidikan dan status
kepegawaian.
i) Formulir 5, Data Peralatan Medis Rumah Sakit Memuat data jumlah dan
jenis peralatan medis menurut sumber pengadaan dan kondisi
j) Formulir data individual mengenai penyakit pasien rawat inap, terdiri dari
3macam:
 Formulir 2.1, untuk pasien umum : data individual
 Formulir 2.2, untuk pasien obstetric: morbiditas
 Formulir 2.3, untuk bayi baru lahir/lahir mati: pasien rawat inap
 Formulir 4.a, data individual ketenagaan rumah sakit
Desain output kartu indeks utrama pasien (KIUP) 

Kartu indeks utama pasien adalah salah satu cara untuk menunjang kelancaran
pelayanan terhadap pasien. Karena apabila seorang pasien lupa membawa kartu
berobat, maka KIUP akan membantu untuk mencarikan data pasien. KIUP
merupakan kunci utama tiap pasien yang mutlak harus dibuat.

Desain output kwitansi daftar periksa

Desain output kwitansi daftar periksa diserahkan pada pasien yangmenunjukkan


bahwa pasien telah melakukan transaksi daftar untuk
melakukan pemeriksaankesehatandi poliklinik dan berhak mendapatkan
pelayanan di poliklinik yang ditunjukkan dengan jelas melalui tanggal kunjungan
serta nomor urut daftar yang mempermudah dalam identifikasi pasien
Desain output kartu identitas berobat (KIB) 

Output kartu identitas berobat merupakan output yang diserahkan kepada pasien


sebagai tanda pengenal pasien apabila pasien melakukan kunjungan ulang
danmelakukan transaksi pendaftaran diloket pendaftaran sebelum
mendapatkan pelayanan medis di poliklinik 

Informasi catatan medis

Informasi catatan medis menjadi informasi yang dibutuhkan dokter saatmekukan


pelayanan medis khusunya untuk kepentingan kesinambungan pelayananmedis
pada pasien. Informasi catatan medis ini menerangkan kronologi atau
urutanstatus kesehatan dan pengobatan pasien sehingga mempermudah bagi
dokter untuk  pemberian kesinambungan pelayanan untuk menentukan
pengobatan, perawatan sertadiagnosis dan tindakan yang tepat.
Disamping itu informasi ini juga berfungsi sebagai salah satu syarat
tertibadministrasi dalam pengelolaan dokumen rekam medis untuk peeningkatan
mutu pelayanan.

Catatan medis dapat digunakan sebagai bahan bukti dalam penegakankebenaran


dan keadilan di pengadilan apabila diperlukan sebagai bahan bukti
untuk menujukkan bahwa prosedur dan pengobatan yang dilakukan sesuai
dengan prosedur yang benar.

Laporan obat-obat pada resep

Laporan obat-obat pada resep menunjukkan obat-obat yang digunakan


olehdokter saat menuliskan resep obat pada pasien. Informasi ini dapat
digunakan dalam pengambilan keputusan untuk penyediaan obat-obat di Apotik
Rumah Sakit. Dengantersedianya semua obat-obat yang biasanya digunakan oleh
dokter saat memberikan resep, maka diharapkan semua resep dapat dilayani oleh
pihak Rumah Sakit yangakan lebih membawa keuntungan dan dapat menambah
penghasilan Rumah Sakit.
Laporan Penyakit

Laporan penyakit menunjukkan tentang penyakit - penyakit atau kasus-kasusyang


dilayani pada poliklinik penyakit dalam. Dari laporan ini dapat diketahui peringkat
sepuluh besar penyakit rawat jalan pada poliklinik penyakit dalam / periode.
Laporan ini dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan
sumber daya yang akan dan harus disediakan seperti penambahantenaga spesialis
tertentu atau penambahan alat-alat canggih dan sarana prasarana lain untuk
memenuhi kebutuhan klien dalam pemberian pelayananmedis rawat jalan
poliklinik penyakit dalam.

Laporan pelayanan dokter 


Laporan pelayanan dokter menunjukkan produktifitas SMF atau staf
medisfungsional pemberi pelayanan medis pada poliklinik penyakit dalam.
Laporan diatasmenunjukkan juga beban kerja seorang dokter dalam satu periode
tertentu sehinggadapat digunakan sebagai salah satu dasar dalam pemberian
reward atau imbal jasaserta penentuan pemberian ijin / cuti kerja.

D. UNIT KERJA REKAM MEDIS

Mengingat betapa pentingnya pengelolaan rekam medis, maka sangatlah


perlu dukungan dari seluruh staf, baik staf medis maupun staf administrasi di
rumah sakit. Mereka harus menyadari betul akan pentingnya pekerjaan di unit
rekam medis dan permasalahan-permasalahan yang ada dalam proses pencatatan
data pelayanan pasien. Rasa saling memahami pekerjaan masing-masing ini dapat
dicapai melalui cara-cara berikut:
 Mengintensifkan hubungan dengan staf klinis dan staf administrasi rumah
sakit dalam hal pengisian rekam medis dan prosedur yang diperlukan dalam
manajemen pelayanan rekam medis;
 Tercukupinya kebutuhan pekerjaan seperti berkas rekam medis, folder dan
peralatan lainnya yang mendukung pelaksanaan fungsi rekam medis;
 Memiliki petugas yang cukup terlatih guna melaksanakan semua prosedur
pokok rekam medis.

Untuk menjalankan pelayanan rekam medis yang efektif, petugas rekam


medis memerlukan dukungan dari Panitia Rekam Medis atau biasanya dikenal
dengan Komite Rekam Medis. Mereka perlu mengungkapkan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pelayanan rekam medis kepada Panita tersebut untuk
dibicarakan. Dalam hal ini, mereka juga perlu memastikan bahwa masalah-
masalah tersebut benar-benar dicatat dan disampaikan kepada Panita Rekam
Medis secara jelas dan objektif. Panitia ini mempunyai tugas pokok untuk
mengevaluasi kerja rekam medis dalam rangka menjamin mutu pelayanan rekam
medis.

E. FUNGSI UNIT REKAM MEDIS


Staf Unit Rekam Medis di bawah kepemimipinan Kepala Unit Rekam Medis
bertanggung jawab atas pelaksanaan rekam medis dan pelayanan rekam medis.
Manajemen rumah sakit harus menyediakan sistem pengamanan dan ruang
simpan yang mencukupi untuk berkas rekam medis, serta tempat kerja yang
memadai untuk para petugasnya. Petugas rekam medis harus melindungi rekam
medis dari kerusakan, kehilangan dan kerahasiaan atau penggunaan yang tidak
benar.
Mereka bertanggungjawab akan hal itu, mengingat bahwa hak privasi pasien
dan kerahasiaan informasi disimpan di sini. Dalam hal ini Kepala Unit Rekam
Medis bertanggung jawab atas penyusunan dan pelaksanaan kebijakan serta
prosedur pelayanan rekam medis di rumah sakit.
Fungsi utama Unit Rekam Medis adalah:
 membuat dan melaksanakan indek utama pasien (IUP) guna identifikasi
pasien;
 penyediaan rekam medis untuk pelayanan pasien dan penggunaan lainnya;
 melaksanakan prosedur pasien-pulang (discharge) dan kelengkapan rekam
medis setelah pasien keluar atau meninggal;
 membuat kode penyakit dan kode operasi dari pasien yang sudah keluar atau
yang meninggal;
 melakukan pengarsipan (filing) atau penyimpanan rekam medis;
 mengevaluasi pelayanan rekam medis;
 melakukan perhitungan-perhitungan dalam rangka pelaporan statistik
bulanan dan tahunan;
 menjaga masalah mediko-legal yang berhubungan dengan pelepasan
informasi pasien dan masalah hukum lainnya.

Melihat fungsi tersebut di atas, maka ada hal-hal penting dalam prosedur
pokok rekam medis yang harus dilakukan oleh petugas Unit Rekam Medis.
Kesalahan dalam pelaksanaan prosedur tersebut dapat berpengaruh terhadap
pelayanan rekam medis secara keseluruhan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengertian formulir berdasarkan terminologi kearsipan oleh Daryan (1998)


adalah jenis surat yang memiliki desain khusus yang memuat data kedinasan
untuk tujuan tertentu.Disain formulir bertujuan untuk dapat menciptakan
formulir yang benarbenar sesuai dengankebutuhan dan keperluan.

Formulir yang dibuat untuk rekam medis pasien, adalah yang berisi isian
untuk data-data yang diperlukan yang sesuai dengan kebutuhan seseorang
penderita untuk tindakan pengobatan dan perawatan yang diberikan oleh rumah
sakit. Kartu indeks utama pasiena dalah salah satu cara untuk menunjang
kelancaran pelayanan terhadap pasien.

Kartu indeks utama pasien adalah salah satu cara untuk menunjang
kelancaran pelayanan terhadap pasien.output kwitansi daftar periksa diserahkan
pada pasien yang menunjukkan bahwa pasien telah melakukan transaksi daftar
untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di poliklinik  dan berhak mendapatkan
pelayanan di poliklinik yang ditunjukkan dengan jelas melalui tanggal kunjungan
serta nomor urut daftar yang mempermudah dalam identifikasi pasien.Desain
output kwitansi daftar periksa diserahkan pada pasien yang menunjukkan
bahwa pasien telah melakukan transaksi daftar untuk melakukan
pemeriksaankesehatan di poliklinik  dan berhak mendapatkan pelayanan di
poliklinik yang ditunjukkan dengan jelas melaluitanggal kunjungan serta nomor
urut daftar yang mempermudah dalam identifikasi pasien.Output kartu identitas
berobat merupakan output yang diserahkan kepada pasiensebagai tanda
pengenal pasien apabila pasien melakukan kunjungan ulang dan
melakukantransaksi pendaftaran diloket pendaftaran sebelum mendapatkan
pelayanan medis di poliklinik.
B. SARAN

Sebaiknya petugas Rekam medis lebih memperhatikan dalam pengisian


formulir RekamMedis dan lebih teliti dalam pengisian data pribadi pasien.
DAFTAR PUSTAKA

 http://rifuzzy.blogspot.com/
 http://makalahpelajar.blogspot.com/
 http://www.scribd.com/doc/17640215/Studi-Tentang-Pengelolaan-Rekam-
Medis-Pasien-RS#open_download
 http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:91rwWdnBZIQJ:husinrm.files.wordpress.com/2008/08/sekilas-  panda
ng-sistem-pelaporan.doc+macam-
macam+formulir+rekam+medis&cd=5&hl=id&ct=clnk&gl=id
 http://agungrakhmawan.wordpress.com/2010/06/07/rekam-medis-
permenkes-no-269menkes-periii2008/
 http://ranocenter.blogspot.com/2007/06/formulir-rekam-medis-tanggap-
darurat.htm

Anda mungkin juga menyukai