Dosen Pendamping :
Dini Mei W, S.Kep.,Ns, M.Kep
Disususn :
Dwi Achmad Nugroho
1821008
Hari :
Tanggal :
Disusun Oleh :
Dwi Achmad Nugroho
1821008
Pendamping Insitusi
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
b. Teori interpersonal
Dalam pandangan interpersonal, ansietas timbul dari perasaan takut terhadap
penolakan saat berhubungan dengan orang lain. Hal ini juga dihubungkan dengan
trauma pada masa pertumbuhan, seperti kehilangan dan perpisahan dengan orang
yang dicintai. Penolakan terhadap eksistensi diri oleh orang lain ataupun masyarakat
akan menyebabkan individu yang bersangkutan menjadi cemas. Namun bila
keberadaannya diterima oleh orang lain, maka ia akan merasa tenang dan tidak cemas.
Dengan demikian, ansietas berkaitan dengan hubungan antara manusia.
c. Teori perilaku
Menurut pandangan perilaku, ansietas merupakan hasil frustasi. Ketidakmampuan
atau kegagalan dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan akan menimbulkan
keputusasaan. Keputusasaan yang menyebabkan seseorang menjadi ansietas.
2 Definisi Covid-19
Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada
hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi
saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit
COVID-19.
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang
baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal
sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID-19
ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh
dunia.
Usia diatas 65 tahun sangat mudah terpapar virus ini karena beberapa
hal, seperti :
1. Daya tahan tubuh berkurang
2. Lapisan pada paru berkurang elastis pada masa tua
3. Inflamasi pada orang tua usia senja bisa lebih membahayakan dan
menyebabkan kerusakan organ.
Covid-19
Menurut dokter spesialis kesehatan jiwa Dr. Jiemi Ardian, SpKJ Covid-19
menimbulkan berbagai macam reaksi bersamaan dengan kemunculannya,
karena banyak hal baru yang sebenarnya tidak pernah terpikirkan dan itu
menimbulkan kecemasan tersendiri. Kecemasan tersebut merupakan akibat
dari isolasi sosial, kurangnya interaksi, gerak fisik yang terbatas, serta pola
stresor yang berubah.
Dr. Jiemi menambahkan terdapat beberapa faktor utama yang
menyebabkan gangguan mental seseorang, dimulai dari faktor biologi
seperti gen, neurotransmitter, sistem syaraf, dan endokrin. Kemudian
faktor psikologi seperti cara menghadapi stresor, gaya berpikir seseorang,
dan kemampuannya dalam beradaptasi, serta faktor sosial seperti
pendukung orang-orang dekat yang berada disekitar.
D. PENENTUAN DIAGNOSA
Simpatis
1. Anoreksia;
2. Eksitesi kardiovaskuler;
3. Diare;
4. Mulut kering;
5. Wajah kemerahan;
6. Jantung berdebar-debar;
7. Peningkatan tekanan darah;
8. Peningkatan nadi;
9. Peningkatan reflex;
10. Peningkatan pernafasan;
11. Dilatasi pupil;
12. Kesulitan bernafas;
13. Vasokonstriksi supervisial;
14. Kedutan otot;
15. Kelemahan.
Kognitif
1. Kesadaran terhadap gejala-gejala kognitif;
2. Bloking pikiran;
3. Konfusi;
4. Penurunan lapang pandang;
5. Kesulitan konsentrasi;
6. Keterbatasan kemampuan untuk menyelasaikan masalah;
7. Keterbatasan kemampuan untuk belajar;
8. Takut terhadap yang tidak spesifik;
9. Mudah lupa;
10. Gangguan perhatian;
11. Tenggelam dalam dunia sendiri;
12. Melamun;
13. Kecenderungan menyalahkan orang lain.
Ketidakefektifan Koping (NANDA, Hal : 327)
2 TANDA MAYOR
1. Subjektif
Merasa bingung
Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
Sulit berkomunikasi
2. Objektif
Tampak gelisah
Tampak tegang
Sulit tidur
1. Subjektif
Mengeluh pusing
Anoreksia
Palpitasi
Merasa tidak berdaya
2. Objektif
TUK 1
TUK 3
Pasien dapat memperluas kesadarannya terhadap perkembangan ansietas.
Intervensi :
1. Bantu pasien menjelaskan situasi dan interaksi yang dapat segera menimbulkan
ansietas.
2. Bersama pasien meninjau penilaian pasien terhadap stressor yang dirasakan
mengancam dan menimbulkan konflik.
3. Kaitkan pengalaman yang baru terjadi denganpengalaman masa lalu yang
relevan.
TUK 4
Pasien dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif.
Intervensi :
1. Gali cara pasien mengurangi ansietas dimasa lalu.
2. Tunjukan akibat maladaptif dan destruksi dari respon koping yang digunakan.
3. Dorong pasien untuk menggunakan respon koping adaptif yang dimilikinya.
4. Bantu pasien untuk kembali tujuan hidup, memodifikasi tujuan, menggunakan
sumber dan menggunakan ansietas sedang.
5. Latih pasien dengan menggunakan ansietas sedang.
6. Beri aktifitas fisik untuk menyalurkan energinya.
7. Libatkan pihak yang sberkepentingan sebagai sumber dan dukungan sosial dalam
membantu pasien menggunakan koping adaptif yang baru.
TUK 5
Pasien dapat menggunakan teknik relaksasi dengan napas dalam.
Intervensi :
1. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya
diri.
2. Dorong pasien untuk menggunakan relaksasi dalam menurunkan tingkat
ansietasnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.nerslicious.com/diagnosis-keperawatan-ansietas/
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public