Anda di halaman 1dari 2

Nama : Gita Widya

Nim : 17059088

Tugas :

1. Apa saja empat komponen program pelatihan pra-keberangkatan yang berkontribusi pada
kelancaran transisi ke lokasi asing? Diskusikan masing – masingnya.
Jawab :
a. Pelatihan Kesadaran Budaya
Program pelatihan kesadaran budaya yang dirancang dengan baik bias sangat bermanfaat,
karena berusaha untuk menumbuhkan apresiasi terhadap budaya Negara tuan rumah
sehingga ekspatriat dapat berprilaku sesuai, atau setidaknya meniru dan mengembangkan
pola yang tepat. Komponen program kesadaran budaya berbeda, tergantung pada Negara
asal, durasi, tujuan transfer, dan penyedia program tersebut.

b. Awal kunjungan
Salah satu teknik yang berguna dalam mengorientasikan karyawan international adalah
untuk mengirim mereka dalam perjalanan awal sebagai Negara tuan rumah. Sebuah
perjalanan yang direncanakan dengan baik di luar negeri untuk calon dan pasangan
memberikan tinjauan yang memungkinkan untuk menilai kesesuaian mereka dalam
kepentingan penugasan. Penugasan tersebut berfungsi untuk memperkenalkan calon
ekspaktriat dengan konteks bisnis di lokasi tuan rumah dan membentuk mendorong
persiapan sebelum keberangkatan lebih tepat.

c. Pelatihan bahasa
Pelatihan bahasa adalah komponen tampaknya jelas yang diinginkan dari program
prakeberangkatan. Namun tiga aspek saling terkait dengan kemampuan bahasa yang perlu
diakui :
- Peran bahasa inggris sebagai bahasa dari dunia bisnis
- Kemampuan dan penyesuaian berbahasa tuan rumah
- Kemampuan tentang bahasa perusahaan

2. Meskipun bahasa biasanya menjadi sangat penting dibalik pelatihan lintas budaya, apa saja
manfaat dari ekspatriat yang fasih berbahasa home country dan host country?
Jawab :
Manfaat dari ekspatriat yang fasih berbahasa adalah kemampuan untuk berbicara bahasa
asing dapat meningkatkan efektivitas ekspatriat,ilmu yang lebih luas di bidang pekerjaan,
mamahami keberagaman budaya, belajar profesional dalam pekerjaan, mangasah
kemampuan analisis, belajar open – minded, dan kemampuan bernegosiasi. Menurut Baliga
dan Baker, dapat meningkatkan akses manajer untuk informasi mengenai perekonomian,
pemerintahan, dan pasar Negara tuan rumah. Pengetahuan tentang bahasa rumah Negara
dapat membantu ekspatriat dan anggota keluarga mendapatkan akses baru dalam struktur
dukungan sosial di luar pekerjaan dan komunikasi ekspatriat.

3. Ketika seorang repatriat kembali ke kantor pusat, tantangan apa saja yang mereka hadapi?
Posisi apa yang menanti karyawan yang kembali?
Jawab :
Tantangan yang dihadapi yaitu culture shock dimana kecerdasan tentang ketidak tahuan cara
bertingkah laku dalam sebuah budaya asing, disebabkan oleh trauma dari pengalaman
budaya yang baru dan berbeda, dimana mereka kehilangan tanda – tanda dan isyarat yang
telah digunakan untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari – hari, dan mereka harus belajar
untuk mengatasi perbedaan isyarat, budaya dan harapan jenis baru.
Posisi yang menanti karyawan yang kembali yaitu kembali ditugaskan ke penempatan
international lain atau bagian dari tim manajer international multinasional.

4. Tiga langkah dari proses repatriasi?


Jawab :
a. Sebelum penugasan global
MNEs dapat bertindak untuk menugaskan sponsor rumah atau mentor dan membuat
mereka bertanggung jawab untuk menjaga ekspatriat berhubungan dengan kondisi yang
berubah di Negara asal. Idealnya, sponsor semacam itu mungkin memiliki tugas
ekspatriat yang relevan sebagai bagian dari sejarah pekerjaan mereka sendiri.
b. Selama penugasan pertukaran informasi terkait pekerjaan, sponsor komunikasi dan proses
orientasi pra – kembali yang sistematis dapat memfasilitasi realistis harapan dan
memudahkan kembali
c. Repatriat harus terhubung kembali dengan jejaring social lokal MNE dan personal karir
disesuaikan dengan cara yang baru dan berpotensi tidak dapat diprediksi, penyesuaian
untuk dinamika sosial, perusahaan dan pekerjaan pada pribadi, organisasi dan tingkat
karir termasuk dalam tahapan terakhir.

Anda mungkin juga menyukai