Anda di halaman 1dari 31

MODUL PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
Dengan Pendekatan Problem-Based

Disusun oleh :
Dr. YAYUK ANDAYANI, M.Si
HANDA MULIASARI, S.Si., M.Si
AGUS DWI ANANTO, S.Pd.Si., M.Sc
RIZQA FERSIYANA DECCATI, S.Farm., Apt., M.Farm

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN – UNIVERSITAS MATARAM
2020

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM


2020 1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sehingga Modul
Praktikum Kimia Dasar ini dapat terselesaikan dengan baik. Tujuan dari
penyusunan modul praktikum ini adalah untuk mempermudah mahasiswa dalam
mempelajari ilmu kimia, khususnya untuk kegiatan praktikum kimia dasar di
lingkungan Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram.

Modul ini merupakan petunjuk tata laksana kegiatan praktikum dengan


pendekatan “problem based” yang menggali pemahaman konsep kimia dalam
kehidupan sehari-hari. Praktikan diharapkan tetap untuk mempelajari buku-buku
Kimia atau referensi yang lain untuk menambah pengetahuan dan memperkuat
pemahaman atas ilmu kimia yang dipelajari.

Modul ini digunakan sebagai panduan paraktikum mandiri di masa pandemi


COVID-19. Kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun sebagai bahan perbaikan dimasa mendatang. Mudah-mudahan
Modul ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang memerlukannya.

Sebagai penutup, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak


yang telah ikut membantu dalam mewujudkan Modul Praktikum Kimia Dasar ini.
Semoga modul ini bermanfat.

Mataram,

Ttd.

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… 2


DAFTAR ISI ………………………………………………………………. ….. 3
AKTIVITAS 1
Pengenalan alat dan bahan kimia .............................................................. 4
AKTIVITAS 2
Penentuan massa atom relatif Mg .............................................................. 13
AKTIVITAS 3
Pembuatan dan Pengenceran Larutan ...................................................... 16
AKTIVITAS 4
Reaksi Kimia dan Variasi Kontinu .............................................................. 22
AKTIVITAS 5
Stoikiometri Reaksi Kimia .......................................................................... 28
AKTIVITAS 6
Titrasi Asam Basa...................................................................................... 32
AKTIVITAS 7
Titrasi Asidimetri ........................................................................................ 37
AKTIVITAS 8
Titrasi Alkalimetri ....................................................................................... 42
AKTIVITAS 9
Indikator Asam Basa .................................................................................. 45
AKTIVITAS 10
Geometri Molekul....................................................................................... 50
AKTIVITAS 11
Koloid ........................................................................................................ 55
Daftar Pustaka ........................................................................................... 63

3
AKTIVITAS 1
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN KIMIA

A. TUJUAN :
Memperkenalkan macam-macam peralatan yang sederhana dan bahan-
bahan yang sering digunakan di laboratorium kimia

B. DASAR TEORI

Praktikum di laboratorium merupakan sarana yang paling efektif untuk


melatih dan mengembangkan aspek kognitif dan aspek psikomotorik
mahasiswa, serta wajib bekerjasama antar mahasiswa. Melalui kegiatan
praktikun di laboratorium sangat membantu mahasiswa dalam memahami
teori yang telah diperoleh di perkuliahan.

Alat-alat gelas merupakan alat-alat yang paling penting dan sangat sering
digunakan pada saat praktikum di laboratorium,terutama pada praktikum
kimia yang bahan-bahan pada proses praktikum memiliki sifat yang beraneka
ragam dan beberapa diantaranya bahan yang bersifat korosif,toxik maupun
mudah terbakar.

Sebelum memasuki laboratorium dan melakukan praktikum sebaiknya


para praktikan terlebih dahulu mempelajari kegunaan dan fungsi dan cara
pakai dari alat yang akan digunakan untuk melakukan praktikum. Pereaksi
kimia yang berbentuk cairan atau padatan banyak yang digunakan untuk
percobaan kimia, termasuk farmasi. Pereaksi yang berbentuk larutan di bagi
menjadi larutan pereaksi, larutan volumetrik, larutan dapar dan larutan
kolorimetrik. Pada hakikatnya ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari bahan
dan perubahannya, ilmu kimia merupakan ilmu yang bersifat eksperimental.

Laboratorium kimia merupakan salah satu laboratorium yang memiliki


berbagai jenis peralatan mulai dari yang sederhana hingga yang modern.
Alat-alat yang sebagian besar ada dilaboratorium kimia adalah alat-alat yang
terbuat dari bahan gelas. Alat-alat tersebut antara lain adalah tabung reaksi,
pengaduk gelas, corong, pipa bengkok, gelas arloji, gelas ukur, gelas piala,
erlenmeyer, labu ukur, pipet, buret dan masih banyak yang lainya. Selain

4
alat-alat gelas, terdapat juga berbagai alat digital dan instrument, seperti pH
meter, timabangan digital, spektrofotometer UV-Vis, dll.
Selain alat-alat yang biasanya ada di laboratorium kimia, di laboratorium
ini juga harus meiliki ketersediaan bahan-bahan kimia. Bahan- bahan kimia
ini perlu dikenal secara baik sifat-sifatnya, manfaatnya dan bagaimana cara
menanganinya agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti
keracunan, luka bakar dll.
Bahan-bahan kimia seperti asam kuat dan basa kuat harus ditangani
dengan lebih hati-hati. Pada umumnya disetiap kemasan bahan (etiket)
sudah tertulis sifat-sifat dan cara menangani bahan tersebut.
Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang
digunakan."etiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda dengan
fungsinya masing - masing.Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa,
tahan terhadap kondisi asam, tahanterhadap panas, dan ada yang tahan
terhadap kondisi normal.Oleh sebab itu, penggunaan alatdan bahan kimia
sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian.
Penggunaan alat-alat dalam laboraturium diharapkan dalam keadaan
steril. Penggunaanalat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan
pada pratikum yang dilakukan. Pengenalan alat dan bahan ini penting
dilaksanakan karena dapatmengetahui dan memahami serta menguasai
jenis-jenis alat dan bahan, nama masing-masingalat dan bahan dan fungsi
masing-masing alat dan bahan yang baik dan benar. Selain itu praktikan
harus tahu cara menggunakan alat-alat laboratorium dengan teknik dan
prosedur yang benar. Dibutuhkan pemahaman yang baik tentang prinsip
kerja alat,standar operasional prosedur peralatan, juga fungsi dari peralatan
laboratorium.

C. PROSEDUR KERJA
Setiap kelompok mencari referensi di buku/internet kemudian
menggambar alat-alat gelas (glassware) yang digunakan di laboratorium,
sertakan dengan fungsinya dan cara menggunakannya. Demikian juga untuk
bahan-bahan kimia, carilah penjelasan mengenai bahan-bahan kimia di
laboratorium berdasarkan data Material Safety Data Sheets (MSDS) bahan.

5
D. HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan acara alat


No Nama Alat Gambar Alat Keterangan*

*kolom keterangan berisi fungsi alat dan cara penggunaan alat

6
Hasil pengamatan acara bahan
No Nama Bahan Rumus Molekul Bentuk/ warna Sifat-sifat

7
AKTIVITAS 2
MEMBUAT NERACA SENDIRI

Permasalahan :
Bagaimana cara menggunakan neraca dua lengan ?
Keselamatan
Gunakan suntikan (syringe) untuk mengambil air sehingga volumenya
terukur dengan tepat. Dorong piston suntikan secara perlahan untuk
menghindari muncratnya air. Jangan pernah mengerjakannya di dekat stop
kontak. Lap setiap tetesan yang tumpah untuk menghindari ada yang terpeleset
dan jatuh.
Bahan – bahan
2 cup (cangkir) kecil (lebih baik plastik), penggaris plastik, pensil, benda yang
sudah diketahui beratnya.

Prosedur
Anda akan membutuhkan neraca sederhana untuk melakukan berbagai
aktivitas di dalam buku ini. Untuk membuat neraca sendiri, anda perlu
menempatkan dua cup di kedua sisi penggaris, kemudian meletakkan tengah-
tengah penggaris tersebut di atas pensil. Lekatkan cup pada penggaris dengan
lem atau selotip, lalu aturlah keseimbangan dengan menambahkan sedikit
tanah liat atau tempelan selotip pada salah satu sisi yang naik sehingga kedua
sisi penggaris menjadi seimbang. Saat sudah seimbang, penggaris belum tentu
benar-benar datar. Hati-hatilah karena bisa jadi tanah liat tersebut
menggelinding ke sisi lain. Anda seharusnya mengatur keseimbangan neraca
setiap kali akan menggunakannya, dan melakukan penyesuaian setiap kali
diperlukan. Letakkan benda yang akan diukur massanya di salah satu cup, lalu
gunakan suntikan untuk mengisi air pada cup yang lain sampai keadaan neraca
seimbang. Catatlah di dalam buku catatan percobaan anda volume awal dan
8
volume akhir air di dalam suntikan. Pastikan bahwa neraca dipasang di atas
meja yang datar. Berhati – hatilah agar tidak ada air yang keluar cup.
Ingatlah bahwa kerapatan air adalah 1,0 gr/mL. artinya 1 mL air memiliki
massa 1 gr. Jika diperlukan 27 mL air untuk menyeimbangkan sampel pada
neraca ini, maka massa sampel tersebut adalah 27 gr. Untuk memastikan
timbangan sudah benar, gunakan benda yang sudah diketahui beratnya.
Ini merupakan salah satu jenis neraca sederhana. Neraca jenis lain
mungkin menggunakan tali untuk menggantung sampel dan mungkin ada
metode yang lain. Jika cara ini tidak bekerja dengan baik, cari metode lain di
internet dan buatlah jenis neraca yang lain. Sepanjang neraca ini dapat
diseimbangkan dengan air, maka neraca ini bisa digunakan untuk beragam
aktivitas lainnya.
Ujilah neraca anda
Ujilah neraca anda dengan mencocokkan jumlah air dengan benda
yang sudah diketahui beratnya.

Data
Massa koin (atau benda lainnya) :

9
AKTIVITAS 3
KONSEP MOL

PERMASALAHAN
Seperti apakah wujud satu mol zat yang berbeda ?

KESELAMATAN
Soda kue bisa melukai mata anda. Gunakan goggles (kacamata
protektif ) selama melakukan aktivitas ini. Buang semua bekas sampah, lap
semua tumpahan, dan bersihkan tangan setelah selesai beraktivitas.

BAHAN-BAHAN
Dua bungkus garam, satu bungkus gula, neraca (aktivitas 2)

PROSEDUR
Karena atom dan molekul sangat kecil, para ahli kimia membuat satuan
kuantitas yang disebut mol yang mewakili sejumlah besar atom. Satuan mol
seperti satuan lusin, namun digunakan untuk mewakili jumlah tertentu dari atom
atau molekul. Jumlah satu mol sangat, sangat, sangat banyak, namun
gagasannya sama dengan satu pasang, satu lusin, satu gross, dan seterusnya.
Satu pasang adalah dua buah barang, satu lusin adalah 12 buah barang di
dalam satu mol. Namun seperti apakah penampilan satu mol suatu zat ? anda
akan menemukan jawabannya di dalam aktivitas ini.
Pada percobaan ini, anda akan menggunakan neraca yang pernah anda buat
untuk mengukur perkiraan massa satu mol dari beberapa zat yang berbeda.
Anda akan menggunakan air sebagai penyeimbang neraca. Kerapatan air
adalah 1,0 gr/mL, maka 1 mL memiliki massa 1 gr. Anda akan menggunakan
informasi ini dan data tabel periodik untuk menentukan satu mol senyawa
tertentu.
Tabel periodik memaparkan data massa satu mol setiap unsur. Sebagai
contoh, massa satu mol karbon adalah 12,011 gr. Untuk mencari massa suatu
senyawa, anda hanya perlu menambahkan massa setiap elemen yang
membentuk senyawa tersebut. Sebagai contoh, satu mol kalsium karbonat
(CaCO) memiliki massa sekitar 100 gr (40,078 + 12,011 + 3[15,999]=100,086).
Ketelitian neraca anda sulit mendeteksi massa 0,086 gr, oleh karenanya anda
cukup membulatkannya menjadi 100 gr.
Gunakan neraca anda, tabel periodik, dan data kerapatan air untuk
10
menentukan massa 1 mol bahan-bahan berikut ini. Deskripsikan berapa
banyak bahan yang dibutuhkan untuk melengkapi jumlah 1 mol. Contohnya
tujuh setengah koin penny, segenggam pasir atau sekitar 150mL cuka. Jika
satu mol suatu bahan sangat besar, anda boleh hanya mengukur setengah mol
dan mendeskripsikan kira-kira sebanyak apa satu molnya.

Bahan Massa (gram) Deskripsi

Koin tembaga

Pasir (pasir murni adalah


SiO2, asumsikan pasirnya
murni )

Air (H2O)

Soda kue (Sodium


bikarbonat NaHCO2)

TES AKHIR
1. Berapa tablet aspirin 500 mg yang dibutuhkan untuk membuat satu mol aspirin
(C9H8O4) ?
2. Manakah yang lebih berat satu mol sodium klorida atau satu mol potassium klorida ?
jelaskan.
3. Mengapa kita umumnya tidak bisa menentukan massa satu mol campuran ?

PENGAYAAN
Mungkin anda pernah mendengar bahwa sesungguhnya sejumlah molekul SiO 2 di
dalam sebutir pasir, lebih banyak daripada jumlah pasir di pantai. Perkirakan ukuran
sebutir pasir untuk menentukan berapakah kira-kira jumlah molekul SiO2 di dalam sebutir
pasir, anda mungkin harus mencari informasi, seperti kerapatan pasir dan/atau massa
SiO2 untuk menemukan perkiraan ini.

11
AKTIVITAS 4
PERCOBAAN MENGHITUNG MOL

PERMASALAHAN
Berapa jumlah mol gula dan garam yang terkandung di dalam sejumlah
garam dan gula?

KESELAMATAN
Buang setiap bahan yang sudah selesai dipakai, jangan gunakan
garam atau gula percobaan anda untuk makanan. Bersihkan setiap bahan
yang tercecer.

BAHAN-BAHAN
2 bungkus (sachet) garam,, 1 bungkus (sachet) gula dan neraca (dari
aktivitas 2). Jumlah garam dan gula sedikit saja.

PROSEDUR
Di dalam percobaan ini, anda akan menggunakan neraca untuk
menghitung jumlah mol garam di dalam sebungkus garam dan jumlah mol
gula dalam sebungkus gula.
1. Tuangkan isi sebungkus gula ke dalam cup di dalam neraca anda.
2. Tentukan massa gula dan catatlah.
3. Ulangi prosedur ini pada garam. Gunakan dua bungkus garam jika
bungkusannya terlalu kecil.
DATA
Massa gula adalah ______________________________gr
Massa garam adalah _____________________________gr
Gunakan rumus kimia NaCl untuk garam dan C2H12O6 untuk gulahitunglah
jumlah mol dari tiap bahan
Garam ____________________mol
Gula______________________mol

TES AKHIR
1. Bungkusan manakah yang ukurannya lebih besar? Bungkusan manakah
yang berisi jumlah mol lebih besar? Jelaskan.
2. Berapa massa gula yang dibutuhkan untuk mendapatkan gula dengan jumlah
mol sama dengan jumlah mol garam di dalam sebungkus garam?
12
3. Perkirakan volume dari bungkusan gula dan garam. Contohnya dengan
memperkirakan bungkusan mana yang lebih besar, berapa kali lipat
besarnya. Dengan mempertimbangkan massa gula dan garam, manakah
menurut anda bahan yang kerapatannya lebih besar?

Catatan: Jumlah garam dan Gula secukupnya saja, tidak usah mengikuti
kemasan/bungkusan garam/gula

13
AKTIVITAS 5
LARUTAN, SUSPENSI, DAN CAMPURAN

PERMASALAHAN
Dapatkah senyawa-senyawa di dalam larutan, suspensi dan campuran dipisahkan

KESELAMATAN
Karena anda akan menguji beberapa bahan kimia pilihan anda di dalam aktivitas
ini, anda harus menggunakan goggles jika bahan yang diuji berbahaya. Rapikan
semua bahan-bahan sesudah digunakan. Jangan makan dan minum apa pun
sesudah atau selama percobaan.

PROSEDUR
Beberapa bahan kimia larut di dalam air untuk membentuk larutan, beberapa
bahan tidak larut tetapi bertahan di dalam air, membentuk koloid, dan beberapa
bahan tidak bisa larut dan mengendap membentuk suspensi. Hal penting yang
perlu di pahami di dalam kimia, adalah mengetahui mana dari campuran-
campuran ini yang dapat disaring. Di dalam aktivitas ini, anda akan membuat
bahan-bahan tersebut dan kemudian menyaringnya dengan saringan kopi.
1. Buatlah larutan gula atau gram dan tuangkan di atas saringan kopi. Apakah
larutan ini bisa disaring ?
2. Buatlah koloid dengan melarutkan sedikit bedak bayi, atau sesendok tepung
jagung di dalam segelas air. Apakah koloid ini bisa disaring ?
3. Buatlah suspensi pasir atau tanah di dalam air. Apakah suspensi ini bisa disaring
?

14
AKTIVITAS 6
MEMBUAT DAN MEMPELAJARI SIFAT KOLOID

PERMASALAHAN
Apakah wujud dari koloid jel ?

KESELAMATAN
Jangan berusaha untuk menyimpan tepung jagung yang sudah diolah dan
menggunakannya lagi. Tepung jangung sekali terkena air akan mudah jamuran.
Lap setiap yang tumpah dengan segera, jangan memakan tepung jagung yang
sudah digunakan. Buang bahan-bahan sisa ke tempat sampah.

BAHAN-BAHAN
Mangkok dangkal, air dan tepung pati.

PROSEDUR
Teori kinetic molekuler bisa membantu seseorang untuk memahami perbedaan
antara padat, cair, gas dan plasma. Suatu zat padat memiliki bentuk dan volume
yang tetap. Suatu zat cair memiliki volume yang tetap dan bentuk yang mengikuti
wadahnya. Suatu zat gas memenuhi ruang dan volumenya berubah akibat
perubahan suhu dan tekanan. Suatu plasma memenuhi wadahnya dan memiliki
sebuah variable volume.

Didalam percobaan ini, anda akan meneliti bahan yang disebut koloid untuk
menentukan wujudnya. Anda akan melihat bahwa penentuan wujud suatu zat
tidak selalu mudah seperti kedengarannya. Koloid jel tidak memiliki wujud zat
tertentu, karena sifat-sifatnya yang aneh.

1. Buatlah koloid tepung jagung dengan mencampurkan 4 sendok tepung jagung


dengan 2 sendok air. Campuran ini akan lengket dan tidak kering. Buatlah
beberapa penyesuaian dengan menambahkan sedikit tepung atau sedikit air.
Campuran ini mudah sekali kering, tambahkan air agar kondisinya kembali
keadaan awal. Koloid adalah kondisi saat campurannya bisa digumpalkan
lalu dan dihancurkan lagi dengan tangan menjadi cairan.
2. Setelah pengujian di bawah ini, tentukan apakah koloid lebih bersifat seperti
cairan atau padatan.
a. celupkan jari anda dengan cepat ke dalam permukaan koloid. Apakah terasa
15
seperti padatan atau cairan ?____________________
b. tekan jari anda ke dalam koloid secara perlahan. (Tindakan ini tidak akan
menyakiti anda, malah akan membuat kulit anda lebih lembut dan mudah
dibersihkan dengan air ). Apakah terasa seperti padatan atau cairan
?_______________________
c. cobalah untuk mengaduk koloid dengan cepat. Apakah koloid terlihat seperti
padatan atau caira ?__________________________
d. cobalah untuk mengaduk koloid dengan lambat. Apakah koloid terlihat seperti
padatan atau cairan ?____________________________
e. goyangkan mangkuk berisi koloid sehingga koloid berpindah dari satu sisi ke
sisi yang lain. Apakah koloid terlihat seperti padatan atau cairan
?______________________
f. buatlah segumpal dengan jari anda. Dan rasakan apakah koloid seperti
padatan atau cairan ?______________________
g. tuangkan koloid dari mangkuk ke atas telapak tangan anda. Apakah terasa
seperti padatan atau cairan?______________________
h. letakkan berbagai macam benda dengan beragam kerapatan di atas
permukaan koloid. Apakah koloid terlihat seperti padatan atau
cairan?________________________

TES
1. Apakah koloid adalah padatan atau cairan/ Jelaskan.
2. Banyak bubuk halus, seperti lumpur di pinggir sungai bisa membentuk koloid.
Apakah berbahaya membangun rumah atau pusat bisnis di tepi sungai ?
cobalah suatu percobaan sederhana dengan menggunakan koloid buatan
anda, untuk melihat hal yang mungkin terjadi.
3. Menurut anda, apakah bisa membuat koloid dari garam, gula, atau soda kue
? berdasarkan jawaban anda, kondisi apa yang bisa membuat suatu tepung
membentuk koloid ?

Komposisi dan sifat koloid


Amati beberapa contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari, kemudian isilah table
berikut
No Nama Bahan Fase Terdispersi Medium pendispersi Nama koloid

16
Memahami Efek Tyndall
Isilah koloid pada gelas aqua, kemudian nyalakan senter dan arahkan pada gelas tsb
amati apa yang terjadi kemudian jelaskan sifat-sifat koloid.

17
AKTIVITAS 6

BENTUK MOLEKUL

PERMASALAHAN
Bagaimana pengaruh bentuk molekul terhadap sifat kimia suatu senyawa ?

KESELAMATAN
Bersihkan semua air yang tumpah atau terciprat untuk menghindari ada
seseorang yang terpeleset.

BAHAN-BAHAN
Sisir, balon atau sumber listrik statis lainnya, dan saluran keran air.

PROSEDUR
Karena oksigen memiliki enam electron valensi, atom ini dapat
berikatan dengan dua atom hidrogen yang masing-masingnya memiliki sebuah
elektron valensi. Dari penggabungan atom-atom ini, ada dua konfigurasi berbeda
yang mungkin bisa terbentuk. Atom – atom ini membentuk barisan bengkok
dengan susunan atom bergantian (lihat Gambar 2), atau atom-atom ini
membentuk barisan bengkok dengan sususan atom bergantian (lihat Gambar 3).

18
Cara untuk mengetahui konfigurasi yang sebenarnya adalah dengan
menguji sifat-sifatnya. Di dalam konfigurasi Gambar 2, atom hidrogen hanya
sedikit memiliki muatan positif karena atom oksigen menarik electron lebih kuat
daripada atom hydrogen. Oleh karenanya, kedua sisi molekul memiliki muatan
positif yang seimbang sehingga tidak akan terpengaruh oleh listrik statis. Pada
konfigurasi Gambar 3 kedua atom hidrogen berada di sisi yang sama,
sedangkan dua pasang electron (negatif) berada pada sisi yang lain. Hal ini
menjadikan molekul meliliki dua kutub seperti sebuah magnet, sehingga
molekul-molekul air akan terpengaruh listrik statis.

1. Ujilah apakah kucuran air ecil dari keran dapat dipengaruhi oleh listrik statis atau
tidak.
2. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menghasilkan listrik statis pada suatu benda.
Untuk menentukan suatu benda atau tidak dengan cara melihat apakah benda
tersebut bisa menarik rambut atau tidak.
a. Gosokkan balon pada rambut anda atau rambut hewan peliharaan.
b. Sisirlah rambut anda dengan sisir plastic.

Untuk memastikan suatu benda bermuatan adalah dengan mencoba menarik


rambut dengan benda tersebut

Tes akhir
1. Apa yang terjadi jika anda mendekatkan listrik statis dengan air?
2. Manakah gambar yang menunjukkan model struktur molekul air yang lebih tepat?
3. Molekul yang memiliki muatan yang lebih positif pada satu sisi dan muatan yang
lebih negatif pada sisi lain (berlawanan dengan sisi yang muatannya lebih positif),
disebut molekul polar. Molekul yang memiliki muatan yang sama pada ke dua sisinya
disebut molekul non polar. Apakah air termasuk molkul polar atau non polar?

PENGAYAAN
Ujilah pengaruh listrik statis pada benda-benda kecil dan ringan seperti secarik
kertas, garam, merica, potongan aluminium foil dan gula. Apakah benda-benda
tersebut tertarik dengan benda-benda bermuatan? Menurut anda seperti apakah
struktur molekul dari benda-benda tersebut? Gunakan goggles jika anda sedang
menggunakan bahan-bahan berbahaya.

19
Geometri molekul
Buatlah pemodelan bentuk geometri molekul H2O, CH4 dan BF3 berdasarkan
teori VSEPR dengan menggunakan pipa plastic atau bahan-bahan di sekitar Anda

20
AKTIVITAS 7
PERCOBAAN OKSIDASI

PERMASALAHAN
Hal apa yang menyebabkan logam tanah tahan karat?

KESELAMATAN
Jagalah bahan-bahannya dari jangkauan anak kecil. Berhati-hatilah, jangan
sampai tergores paku karat, gunakan goggles saat bekerja dengan paku.

BAHAN-BAHAN
Dua paku galvanis, dua paku besi biasa, 2 kertas toilet, air, garam

PROSEDUR
Di dalam percobaan ini, anda akan menguji beberapa jenis benda untuk
melihat tahan karat atau tidak. Anda akan menempatkan dua paku besi
biasa dan dua paku galvanis (dilapisi seng) dalam beberapa kondisi
berbeda, untuk melihat beberapa banyak karat yang terbentuk. Semuanya
diuji dengan kondisi lembab, dengan menggunakan kertas atau tisue yang
dibasahi. Ada yang dibasahi dengan air keran, ada yang dibasahi dengan air
garam.
 Paku A : Taruhlah paku besi biasa di antara dua kertas atau tisue
yang dibasahi air keran dan jagalah jangan sampai kering.
 Paku B : Taruhlah paku galvanis di antara dua kertas atau tisue
yang dibasahi air keran dan jagalah jangan sampai kering.
 Paku C : Taruhlah paku besi biasa di antara dua kertas atau tisue
yang dibasahi air garam dan jagalah jangan sampai kering.
 Paku B : Taruhlah paku galvanis di antara dua kertas atau tisue
yang dibasahi garam dan jagalah jangan sampai kering.
Setiap hari selama dua minggu, catatlah pengamatan kondisi semua paku di
dalam buku catatan percobaan. Ketika karat mulai terbentuk, buatlah peringkat
dari 1 sampai 4, dengan peringkat 1 adalah paku yang paling sedikit karatnya
dan paku peringkat 4 yang paling banyak karatnya.
TES AKHIR
1. Mengapa para penjual perahu sering berkata, “Perahu ini tidak pernah
dimasukkan ke dalam air laut”?

21
2. Orang-orang berpikir peralatan elektronik dilapisi emas karena mereka mengira
emas adalah konduktor listrik yang baik, padahal itu bukanlah alasan yang
sebenarnya. Apakah percobaan ini memberikan ide tentang alasan penggunaan
emas pada peralatan elektronik?
3. Di musim salju (di barat). Orang-orang menabur garam untuk mencairkan es dan
untuk mencegah jalanan licin. Adakah pengaruh buruk tindakan ini pada kondisi
mobil ?

22
AKTIVITAS 8
REAKSI PEMINDAHAN TUNGGAL

PERMASALAHAN
Bagaimana memprediksi produk reaksi pemindahan tunggal?

KESELAMATAN
Gunakan goggles dalam aktivitas ini. Taruhlah semua bahan-bahan kimia di tempat yang
jauh dari jangkauan anak kecil. Berilah label semua perangkat percobaan, sehingga tidak
ada yang membuangnya atau mengonsumsinya. Jika kulit dan mata anda terkena cuka,
bilaslah dengan air hangat selama 15 menit.

BAHAN-BAHAN
Cup, wol baja dan cuka

PROSEDUR
Reaksi pemindahan tunggal terjadi saat sebuah unsur menggantikan bagian suatu
senyawa sehingga bagian tersebut terlepas. Saat sebuah logam bereaksi dengan asam,
reaksi pemindahan tunggal berlangsung. Di dalam percobaan ini anda akan menggunakan
wolbaja (yang mengandung besi) dan cuka (persamaan kimia). Salah satu produk reaksi
ini adalah besi (II) asetat : Fe(CH3COO)2. Catatan : (s) artinya padat, (aq) artinya encer
atau larut dalam air, dan (g) artinya gas.
1. Anda akan membiarkan percobaan ini berjalan selama beberapa hari, maka gunakanlah
cup gelas atau plastic, jagan gunakan cup kertas. Tuangkan cuka secukupnya di dalam
cup dengan kedalaman sekitar 2 Cm.
2. Taruhlah wol baja seukuran kelereng besar (berdiameter 2 Cm) ke dalam cuka. Wol baja
harus seluruhnya tenggelam di dalam cuka. Jangan gunakan semua wol baja yang
dimiliki, karena akan dibutuhkan kembali nanti.
3. Amati wol baja dan cuka selama 7 hari
4. Buang wol baja yang masih ada di dalam cup dan simpanlah larutan yang terbentuk untuk
percobaan berikutnya. Beri label wadah larutannya agar tidak ada yang membuangnya.

PENGAMATAN
PENGAMATAN PADA WOL
HARI PENGAMATAN PADA CUKA
BAJA

23
2

TES AKHIR
1. Tulis persamaan reaksi pembentukan senyawa besi (II) asetat! Setarakan!
2. Sebutkan dua sifat besi (II) asetat!
3. Apa produk lain yang dihasilkan reaksi ini? Bisakah anda melihatnya?

24
AKTIVITAS 9
REAKSI PEMINDAHAN GANDA :
PERCOBAAN PENGENDAPAN

PERMASALAHAN
Dari manakah munculnya endapan yang dihasilkan reaksi pemindahan ganda?

KESELAMATAN
Gunakan googles dalam aktivitas ini. Berilah label semua perangkat percobaan dengan
hati-hati, dan taruhlah semua bahan-bahan kimia di tempat yang jauh dari jangkauan
anak kecil. Besi (II) hidroksida adalah senyawa besi. Jika kulit anda terkena senyawa
ini, bilaslah dengan air secara menyeluruh. Jika mata anda terkena bahan-bahan kimia,
bilaslah mata anda dengan air mengalir selama 15 menit.

PROSEDUR
Reaksi pemindahan ganda terjadi akibat ion-ion di dalam dua senyawa salaing
bertukar tempat. Sebagai contoh, NaCl + AgNO 3  NaNO3 + AgCl adalah reaksi
pemindahan ganda, karena Na + dan Ag+ saling bertukar tempat. Di dalam percobaan
ini, anda akan menggunakan larutan dari percobaan sebelumnya untuk membuat reaksi
pemindahan ganda dengan ammonia. Penting untuk diketahui bahwa (NH 3), saat
dilarutkan dalam air membentuk NH4OH dari hasil reaksi (NH3 + H2O  NH4OH). Ada
perdebatan mengenai keberadaan senyawa NH 4OH, namun hasil reaksi kimia
percobaan ini menunjukkan seakan-akan senyawa tersebut ada dan yang terpenting
memang adalah hasil reaksinya.
Sering endapan terbentuk oleh reaksi pemindahan ganda. Jika produk reaksi ini
tidak larut di dalam air, maka yang terbentuk adalah serbuk seperti salju yang berada di
dasar wadah. Serbuk tersebut di dalam ilmu kimia disebut endapan.

25
1. Ambilah larutan besi (II) asetat dari eksperimen terakhir, dan secara perlahan
tambahkan ammonia setetes-setetes hingga terbentuk endapan hijau.
2. Teruslah tambahkan ammonia hingga tidak ada lagi endapan yang terbentuk.
3. Biarkan endapan berada di dasar wadah kemudian tuangkan cairannya secara
perlahan-lahan tanpa kehilangan endapan. Metode pemisahan ini disebut dengan
dekantasi. Keringkan endapan dan masukkan ke dalam kantung klip, sehingga bisa
diukur massanya.

TES AKHIR
1. Jika rumus kimia endapan adalah Fe(OH)2 apakah produk lain yang terbentuk dari hasil
reaksi antara Fe(CH3COO)2 dengan NH4OH?
2. Mengapa endapan berhenti terbentuk selama sesaat? Jelaskan.
3. Mengapa jenis reaksi ini disebut dengan reaksi pengendapan?

PENGAYAAN
Seperti yang pernah dibahas sebelumnya, bahan kimia terlarut tidak bisa
disaring, tetapi endapan bisa. Lakukan semacam penelitian untuk menemukan polutan
yang berada di danau dan sungai, dan carilah bahan kimia yang bisa mengendapkan
polutan sehingga bisa dikeluarkan. Apakah bahan kimia yang digunakan untuk
mengendapkan tersebut berbahaya bagi lingkungan hidup? Apakah endapan
membahayakan.

26
AKTIVITAS 10
PERCOBAAN KERTAS pH

PERMASALAHAN
Berapakah nilai pH bahan-bahan umum di seiktar rumah ?
KESELAMATAN
Gunakan goggles jika anda menggunakan bahan-bahan kimia yang bukan bahan-
bahan masakan di dapur. Jangan menempelkan kertas pH pada bahan-bahan
masakan di dapur langsung di wadahnya, untuk menghindari kontaminasi. Sebaiknya
gunakan tusuk gigi atau semacamnya untuk mengambil sebagian kecil bahan yang
akan diuji dengan kertas pH.
BAHAN-BAHAN
Ketas pH yang dibuat dari kertas saring dan sari kol mearh (ungu).
PROSEDUR
Di dalam percobaan ini, anda akan menggunakan kertas pH yang dibuat dari
sari kol merah (ungu). Karena di dalamnya ada bahan kimia yang disebut antosianin,
sari jus kol merah berperan sebagai indicator asam basa yang baik dengan rentang
pH yang cukup besar. Bila kertas pH terkena suatu larutan, dan warnanya menjadi bitu
dan hijau, maka hal ini mengindikasikan larutan tersebut basa. Bila warnyanya menjadi
merah, maka hal ini mengindikasikan larutannya asam.
Potonglah kertas pH menjadi sepuluh bagian dan gunakanlah untuk menguji
delapan bahan-bahan kimia yang ada disekitar rumah. Dua potong kertas tambahan
berguna sebagai cadangan. Anda bisa menguji larutan atau padatan yang dilarutkan
dalam air. Anda tidak bisa menguji bahan-bahan yang akan memutihkan kertas seperti
peroksida dan pemutih. Anda juga tidak bisa menguji larutan yang terlalu kental dan
gelap, seperti kecap dan saus, karena kertas pH-nya tidak bisa terlihat. Jangan
menguji bahan-bahan berbahaya seperti pestisida, obat-obatan, racun atau bahan
pembersih yang terlalu keras. Tumpahkan setetes bahan yang diuji di atas kertas pH,
dan perhatikanlah perubahan warnanya dan segeralah mencatatnya. Warna akan
berubah seiring waktu, catatlah warna yang muncul sesegera mungkin setelah larutan
diuji.
DATA
Setiap pengujian bahan, anda harus mencatat data-data sebagai berikut
 Bahan yang diuji
 Perubahan warna kertas pH
 Apakah bahan tersebut asam kuat, asam lemah, netral, basa lemah atau basa kuat

27
TES AKHIR
1. Apakah anda menemukan setidaknya satu dari masing-masing keadaan (asam, netral
dan basa)?
2. Dari setiap yang kita makan dan minum, manakah yang lebih umum, asam, netral,
atau basa?
3. Adakah bahan selain air yang anda temukan netral?

PENGAYAAN
Jika sewaktu – waktu hujan, ujilah air hujan untuk mengetahui apakah dia asam atau
basa. Apabila disekitar anda ada perairan di dekat anda, seperti danau, sungai, atau
laut, maka ukurlah pH-nya untuk melihat adakah hubungannya dengan pH hujan.

28
AKTIVITAS 11
PERCOBAAN TITRASI

PERMASALAHAN
Berapakah konsentrasi cuka?
KESELAMATAN
Goggles dibutuhkan pada aktivitas ini. Jangan mengonsumsi bahan kimia apa pun
yang digunakan di dalam percobaan ini. Bersihkan setiap tumpahan, dan cucilah
tangan setelah selesai.
BAHAN-BAHAN
Soda kue, neraca (aktivitas 2), cuka, suntikan
PROSEDUR
Titrasi adalah teknik percobaan yang menggunakan bahan kimia yang diketahui
konsentrasinya, untuk mencari konsentrasi bahan kimia yang lain. Pereaksian asam
dan basa biasanya digunakan untuk titrasi, namun pereaksian yang lain juga dapat
digunakan. Sebagai contoh, vitamin C bisa dititrasi dengan iodine sampai warnanya
berubah. Larutan yang dapat menghantarkan listrik bisa dititrasi sampai tidak bisa
menghantarkan listrik lagi. Biasanya , saat melakukan titrasi asam basa, indikator
keasaman digunakan. Perubahan warna selama titrasi akan diperoleh saat mencapai
titik ekuilibrium. Titik ekuilibrium adalah saat suatu bahan kimia semuanya telah
bereaksi dengan bahan kimia yang lain. Di dalam percobaan ini anda akan
menggunakan cuka (asam cuka, CH3COOH) dan soda kue (NaHCO3). Hal yang
menarik dari pereaksian dua bahan ini adalah munculnya gelembung-gelembung gas
karbondioksida. Oleh karenanya, anda tidak benar-benar membutuhkan indicator
khusus yang menunjukkan reaksinya sudah selesai, karena anda cukup melihat apakah
gelembung-gelembung sudah selesai terbentuk atau belum. Di dalam percobaan ini,
anda akan menghitung perkiraan konsentrasi cuka dari larutan soda kue yang
konsentrasinya sudah diketahui.
Molaritas adalah satuan konsentrasi larutan yang digunakan di dalam kimia. Molaritas
dihitung dengan membagi jumlah mol zat terlarut dengan jumlah volume zat pelarut.
1. Timbanglah 3 gr soda kue dengan menggunakan neraca (Aktivitas 2). Lalu masukkan
soda kue tersebut kedalam suatu cup.
2. Masukkan 25 mL air ke dalam cup tersebut lalu, kemudian aduklah. Siapkan suntikan
yang diisi dengan cuka.
3. Masukkan cuka setetes demi setetes dan amatilah gelembung-gelembung yang
terbentuk. Saat anda berpikir gelembung-gelembungnya berhenti muncul, catatlah

29
volume cuka yang masuk. Namun teruslah memasukkan cukanya kalau-kalau ternyata
gelembung-gelembungnya masih terbentuk kembali.
4. Saat gelembungnya benar-benar berhenti terbentuk, catatlah volume cuka yang anda
masukkan.

PERHITUNGAN
1. Hitunglah massa molar soda kue, massa molar = _______________________mol
2. Hitunglah berpa mol soda kue yang digunakan. Mol soda kue yang digunakan =
________________
3. Menurut persamaan reaksi CH3COOH + NaHCO3  H2O + CO2 + CH3COOHNa, satu
mol cuka bereaksi dengan satu mol soda kue. Dengan mengetahui jumlah mol cuka
sama dengan jumlah mol soda kue, hitunglah molaritas cuka.
Mol cuka = _______________________ mol
Volume cuka = ________________________mL
Molaritas cuka = _______________________M

TES AKHIR
1. Jika percobaan ini membutuhkan 20 mL larutan cuka untuk bereaksi dengan 25 mL
larutan soda kue, maka manakah larutan yang lebih pekat? Jelaskan
2. Dalam percobaan ini yang sesungguhnya, manakah larutan yang lebih pekat?
Jelaskan.
3. Guru anda akan memberikan cuka yang diketahui konsentrasinya. Berapa persenkah
kesalahannya? Dari manakah sumber kesalahan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Beran, J.A., Laboratory Manual for Principles of General Chemistry 8 edition,


John Wiley and Sons, Hoboken, New Jersey, 2009.

Cairns, D., Intisari Kimia Farmasi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta,
2004.

Chang, R., Kimia Dasar :Konsep-Konsep Inti Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 2004.

Chang, R., Kimia Dasar :Konsep-Konsep Inti Jilid 2, Erlangga, Jakarta, 2004.

Day & Underwood. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi ke-6. Jakarta: Erlangga

Fitri, Zarlaida. 2016. Kimia Anorganik II. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.

Jeffery, G. H., Bassett, J., Mendham, J., & Denney, R. C. (1996). Vogel’s
textbook of quantitative chemical analysis, ELBS. Longman, Essex,
England

Khopkar, S. M. (1998). Basic concepts of analytical chemistry. New Age


International.

Petrucci, R.H., Kimia Dasar : Prinsip dan Terapan Modern, Erlangga, Jakarta,
1987.

Pursitasari, I.D., Kimia Analitik Dasar. Alfabeta, Bandung, 2014.

Rahmayanti, Yelli. 2006. Kimia Anorganik. Jakarta: Karya Cipta.

Sudiarjo, Muskani. 2000. Kimia Untuk Universita. Bandung: Megah Press

Vogel, A.I., Text Book Of Macro and Semimicro Qualitataive Inorganic Analysis,
Longman Group Limited, London, 1979

31

Anda mungkin juga menyukai