5247 9989 1 SM
5247 9989 1 SM
Abstract: UD. Wirakarya is a trading company which sells steel material. Its
focus mainly on construction steel, steel pipe, and steel plate. With the fast
changing market and market growth of construction sector is not well balanced
with the warehouse capacity and management system. As a result, the
company suffered loss due to lost sales and out of stock. According to these
problems, the company had an idea to build a new warehouse and improvement
in warehouse management. The company can use several methods such as
ABC classification, periodic review system, safety stock, maximum inventory
and goods allocation in the warehouse. The final result from this thesis are
improve in inventory capacity, inventory cost decreased by 9%, layout design for
new warehouse, loading in system and loading out system in the warehouse.
63
Lee, et al. / Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya / JTI Vol. 5, No. 1, Januari 2017 pp. 63-70
hadap barang, serta memberi kemudahan kipun jumlahnya hanya sedikit sekitar
dalam penerimaan dan pengiriman. 10%-20% dari total jumlah persediaan.
Kelas B, persediaan yang memiliki nilai
Pengendalian Persediaan penjualan yang mewakili sekitar 20%-
25% dari total keseluruhan nilai
Secara umum terdapat model persediaan penjualan.
deterministik dan model persediaan proba- Kelas C, persediaan yang memiliki nilai
bilistik. Model deterministik adalah model penjualan yang kecil hanya mewakili
yang semua parameter berpengaruh dalam sekitar 10%-20% dari total keseluruhan
pengendalian persediaan telah diketahui nilai penjualan, meskipun jumlahnya
pasti. Model persediaan probabilistik banyak sekitar 50%-80% dari total jumlah
digunakan pada permasalahan dengan par- persediaan.
amater yang berpengaruh terhadap perse-
diaan tidak pasti. Ciri dari model ini adalah Activity Relation Chart (ARC)
dengan adanya persediaan pengaman
(safety stock). ARC adalah peta yang menggambarkan
tingkat hubungan antar bagian atau
Terdapat metode dalam model persediaan kegiatan yang terdapat dalam suatu perus-
probabilistik, salah satunya adalah Fixed ahaan. Semua aktivitas di dalam perus-
time period system (P-model). Metode ahaan saling berhubungan satu dengan
penyediaan dengan parameter waktu yang lain, sehingga perencanaan tata letak
pemesanan konstan dan jumlah pesanan fasilitas harus dilakukan penganalisaan
yang berbeda. Berikut adalah perhitungan yang optimal. ARC dapat digunakan untuk
inventori maksimum (1) dan perhitungan menganalisa layout dengan pertimbangan
persediaan cadangan (3) yang bersifat kualitatif. Hasil dari analisa
ini akan digunakan untuk menentukan le-
̅( ) (1) tak masing-masing fasilitas yang digam-
̅( ) ̅ ( ) (2) barkan dengan kode huruf. Selengkapnya
√ (3) kode huruf yang digunakan adalah sebagai
Keterangan: berikut:
̅ = Rata-rata penjualan A : Mutlak untuk didekatkan
r = Periodic review E : Sangat penting untuk didekatkan
L = Lead time I : Penting untuk didekatkan
Z = Safety factor O : Biasa untuk didekatkan
= Standar deviasi permintaan U : Tidak penting untuk didekatkan
X : Dilarang untuk didekatkan
Klasifikasi ABC
Algoritma CORELAP
Salah satu metode dalam pengendalian
persediaan untuk mengelompokkan produk Menurut Apple [4], konsep dasar dari
kedalam kelas berdasarkan prioritas CORELAP adalah menempatkan kegiatan
produk. Dalam metode ini persediaan akan yang paling berkaitan, dan kemudian
dibedakan berdasarkan nilai investasi secara progresif menambahkan kegiatan
produk dalam satu periode. Kriteria pemba- lain, berdasarkan kedekatan yang di-
gian kelas menurut Harmon[3] adalah: inginkan dan menurut ukuran yang dibu-
Kelas A, dimana persediaan dengan nilai tuhkan. Data masukan dalam CORELAP
penjualan yang tinggi mewakili sekitar adalah peta hubungan, area tiap fasilitas,
70%-80% dari total nilai penjualan, mes- jumlah fasilitas dan nilai kedekatan hub-
ungan. Pemilihan penempatan fasilitas
64
Lee, et al. / Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya / JTI Vol. 5, No. 1, Januari 2017 pp. 63-70
dinyatakan dalam Total Closeness Rating transaksi akan dipusatkan pada toko di
(TCR). TCR merupakan konversi hasil ana- jalan pasar baru.
lisa ARC dalam bentuk huruf menjadi
angka. Nilai tersebut menjadi acuan untuk
menentukan peletakan fasilitas ke dalam
diagram pengalokasian.
Penanganan Barang
65
Lee, et al. / Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya / JTI Vol. 5, No. 1, Januari 2017 pp. 63-70
Tabel 1. Maximum inventory dan klasifika- persediaan metode usulan lebih mampu
si memenuhi permintaan sehingga dapat
No.
Nama
barang
Ukuran Satuan
Maximum
Inventory
Klasifikasi memperkecil biaya pemesanan. Pada
1 0,7 mm Lembar 240 A metode awal dalam satu bulan dapat
2 1,2 mm Lembar 265 A
melakukan pesanan tambahan di luar peri-
3 1,5 mm Lembar 188 A
4
Plat
2 mm Lembar 359 B ode pemesanan, dikarenakan persediaan
5 3 mm Lembar 198 A barang yang disediakan sudah habis, se-
6 10 mm Lembar 5 B
hingga harus memenuhi pesanan pelang-
7 50 mm Batang 230 B
8 65 mm Batang 341 A
gan dengan cara memesan kembali.
9 UNP 80 mm Batang 274 A
10 100 mm Batang 322 A Dimensi dan Penyusunan Barang
11 120 mm Batang 22 C
12 ½ Inch Batang 352 B
13 ¾ Inch Batang 225 B Barang di gudang UD. Wirakarya
14 1 Inch Batang 415 A dipisahkan ke dalam 3 golongan, yaitu plat
15
16
Pipa air
medium
¼
1½
Inch
Inch
Batang
Batang
241
409
A
A
besi yang penyimpanannya diletakkan di
17 2½ Inch Batang 360 A lantai dan disusun dengan cara ditumpuk,
18 3 Inch Batang 85 C pipa besi yang disusun di rak dan
19 4 Inch Batang 65 C
dipisahkan berdasarkan ukuran, serta besi
batang yang yang juga disusun di rak, na-
Hasil dari perhitungan maximum inventory mun dengan spesifikasi khusus karena jenis
akan digunakan untuk melakukan per- ini memiliki berat dan ukuran yang besar.
bandingan biaya persediaan menggunakan Berikut adalah rancangan dan spesifikasi
metode awal dan biaya persediaan rak yang akan digunakan pada gudang
menggunakan metode usulan. Biaya perse- baru:
diaan merupakan hasil dari biaya
pemesanan ditambahkan biaya penyim-
panan. Jumlah stock dan pemesanan meru-
pakan hasil simulasi menggunakan data
penjualan pada periode bulan Juni-Novem-
ber 2015. Data penjualan tersebut menjadi
sumber data simulasi jumlah sales per bu-
lan. Melalui simulasi didapatkan total biaya
pemesanan dan penyimpanan. Berikut
adalah hasil perhitungan dan perbandingan
biaya persediaan metode awal dengan
usulan:
66
Lee, et al. / Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya / JTI Vol. 5, No. 1, Januari 2017 pp. 63-70
Gambar 5. Hasil perhitungan algoritma 2.2 UNP 65mm VII Rak VII
CORELAP 2.3 UNP 80mm VIII Rak VIII
2.4 UNP 100mm IX Rak IX
Namun hasil dari pengalokasian algoritma 2.5 UNP 120mm X Rak X
CORELAP ini tidak dapat langsung
4.1 Plat Bordes 1,5mm XI Rak XI
digunakan karena diperlukan penyesuaian
terhadap keadaan di lapangan, seperti 4.2 Plat Bordes 2mm XII Rak XII
penyesuaian terhadap penggolongan barang 8.2 Besi As 1inch
yang diletakkan di rak. Berikut adalah lay- 8.4 Besi As 1,5inch
out akhir dari penyesuaian terhadap 8.5 Besi As 2inch
keadaan lapangan.
8.6 Besi As 2,5inch
67
Lee, et al. / Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya / JTI Vol. 5, No. 1, Januari 2017 pp. 63-70
68
Lee, et al. / Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya / JTI Vol. 5, No. 1, Januari 2017 pp. 63-70
Pada sistem penerimaan barang diusulkan Usulan perubahan alur pengiriman barang
untuk menambahkan proses pengecekan dengan menambahkan proses pengecekan
pada surat jalan yang dibawa bersama pada nota pengambilan barang. Nota
pengirim barang. Surat jalan berisi rincian tersebut sebagai instruksi dari toko kepada
barang yang dikirim dan tugas karyawan gudang untuk mengeluarkan barang sesuai
untuk memastikan barang yang datang dengan pembelian. Pegawai bertugas
telah sesuai dengan rincian pada surat menyiapkan barang sesuai nota dan
jalan. Setelah menerima barang karyawan menerbitkan surat jalan. Setelah me-
wajib menerbitkan nota penerimaan barang ngambil barang pegawai wajib mengisi
dan diberikan kepada pengirim sebagai kartu stok sesuai dengan rincian barang
bukti tanda telah menerima barang sesuai yang dikeluarkan.
dengan pesanan. Setelah barang diterima
dan disusun sesuai tempat, karyawan Simpulan
bertugas untuk mengisi kartu stok sesuai
dengan rincian barang yang telah diterima. Perancangan tata letak gudang baru UD.
Wirakarya menggunakan algoritma
CORELAP yang dirancang dengan mem-
pertimbangkan hubungan antar produk dan
memberikan tempat khusus untuk masing-
masing produk.
69
Lee, et al. / Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya / JTI Vol. 5, No. 1, Januari 2017 pp. 63-70
Daftar Pustaka
1. Emmet, S. (2005). Execellence in
Warehouse Management. Chicester: John
Wiley & Sons Ltd.
2. Mulcahy, D. E. (1994). Warehouse and
Distribution Operation Handbook
International Edition. New York:
McGraw Hill.
3. Harmon, R. L. (1993). Reinventing the
Warehouse. New York: Macmillan, Inc.
4. Apple, J. M. (1990). Tata Letak Pabrik
dan Pemindahan Bahan. Bandung: ITB.
70