Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS ISU KONTEMPORER

NAMA : WIWITMURNI
NIP : 198707242020122006
INSTANSI : DINAS SOSIAL KOTA PEKANBARU
TUGAS : ANALISIS ISU INSTANSI (HARI KE 3 28 APRIL 2021)

A. IDENTIFIKASI ISU

Permasalah sosial merupakan permasalahan yang terus berkembang dan mengalami perubahan, bahkan semakin hari permasalah
tersebut begitu rumit dan komplek. Masyarakat sebagai subjek dari dunia sosial itu sendiri juga tidak akan bisa lepas dari berbagai
permasalah. Semua lini kehidupan memberikan sumbangsi terhadap berbagai permasalah yang dihadapi. Begitu juga dengan Dinas Sosial
sebagai stakholder yang terkait langsung dengan kehidupan dan permasalahan masyarakat. Masalah pendidikan, ekonomi, kesehatan
keamanan dan lain sebagainya memberi dampak pada lahirnya berbagai masalah sosial.

Berkaitan dengan hal itu, penulis akan mengidentifikasi beberapa isu khususnya yang sedang dihadapi oleh Dinas Sosial Kota
Pekanbaru. Pemilihan topik untuk dikaji lebih dalam dilakukan dengan menggunakan metode USG, dimana Metode USG merupakan salah
satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan teknik scoring. Metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi,
keseriusan serta kemungkinan berkembangnya masalah tersebut semakin besar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Urgensi (urgensy) yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.

2. Keseriusan (Seriousness ) dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap kehidupan masyarakat.

3. Perkembangan (Growth) masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah, atau
seberapa besar pengaruhnya terhadap perkembangan dan perubahan kehidupan masyarakat.
Tabel 1.1 Analisis Kriteria Isu dengan Alat Analisis USG

Kriteria Jml Peringkat


No Isu
U S G
Manusia silver seni atau kedok?
1 https://tribunpekanbarutravel.tribunnews.com/2021/03/15/manusia-silver-banyak-bermunculan- 5 3 5 13 3
ini-kata-walikota-pekanbaru
Kurangnya pengetahuan tentang proses adopsi berakibat tersangkut kasus hukum
2 http://gentaonline.com/mobile/detailberita/4393/pendidikan/oknum-bidan-di-pekanbaru-diduga- 5 5 5 15 1
terlibat-kajahatan-human-trafficking
Anak jalanan yang buta huruf
3 http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JAMAIKA/article/view/4619 5 4 5 14 2

Keterangan:
U :Urgency S :Seriousness G :Growth
1 : Sangat 2 : Kurang 3 : Sedang 4 : Kuat 5 : Sangat kuat

Melalui analisis USG di atas, maka core issue yang dipilih adalah kurangnya pengetahuan tentang proses adopsi berakibat tersangkutnya kasus
hukum.

B. DESKRIPSI
Sudah menjadi amanat bagi Dinas Sosial sesuai Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 97 Tahun 2016 Pasal 25 tentang fungsi Seksi
Rehabilitasi dan Perlindungan Anak adalah merumuskan dan menyiapkan rekomendasi proses adopsi. Proses adopsi ini sudah umum
dilakukan masyarakat baik secara resmi atau kekeluargaan. Prosedur pengangkatan sendiri sudah diatur dalam Permensos
No.110/HUK/2009. Masih banyak masyarakat yang melakukan proses adopsi secara ilega entah karena alasan tidak tahu atau memang tidak
mau repot (https://www.beritasatu.com/kesra/307865/mahasiswa-dapat-aktif-sosialisasikan-aturan-adopsi-anak). Regulasi tentang
pengabdosian anak dibuat demi kepentingan terbaik bagi anak, demi keselamatan pihak terkait dan agar tidak terjadi masalah dikemudian
hari.
Baru-baru ini Kota Pekanbaru dihebohkan oleh Bidan yang tersangkut hukum karena dugaan penjualan bayi. Pihak yang diduga
sebelumnya telah melaporkan perkara ini ke Dinas Sosial Provinsi dan dirujuk lebih lanjut ke Dinas Sosial Kota Pekanbaru. Perkara ini
menjadi perhatian khusus pemerintah khususnya pihak kepolisian, Dinas sosial dan rumah sakit atau kinik. Karena alasan ketidaktahuan
bagaimana prosedur pengangkatan seorang anak dan administrasi yang harus dilengkapi, sang bidan yang membantu mencarikan orang tua
asuh anak yang idak ingin dijaga oleh ibu biologis malah dilaporkan oleh Komnas anak. Bahkan dikasus yan lainnya beberapa rumah sakit X
dan pihak kepolisian setelah ditelusuri juga tidak mengetahui bagaimana sesungguhnya proses adopsi tersebut. Hal ini diangkat oleh Komnas
anak kota Pekanbaru untuk menjadi catatan dan dievaluasi didalam forum. Ini menjadi gambaran bahwa isu ini perlu diangkat dan dicarikan
solusinya

C. DAMPAK
Berbagai dampak yang mungkin ditimbulkan jika masyarakat masih minim info tentang pengabdopsian :
1. Kerugian dialami oleh pihak yang dituntut terkait tidak sesuainya prosedur adopsi dengan undang-undang
2. Menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap layanan instansi
3. Akan banyak data anak angkat yang tidak bisa dilacak jika sewaktu-waktu dibutuhkan
4. Kelemahan hukum bagi anak, orang tua kandung/wali, orang tua angkat bahkan instansi penyelenggara
5. Memperlama proses adopsi karena kurangnya pengetahuan
6. Menyurutkan motivasi calon orang tua angkat untuk mengangkat anak karena ketidakefektifan proses adopsi
7. Meningkatkannya kasus salah asuh karena ketidakpahaman orang tua yang mengangkat anak tentang hak-hak anak karena mereka
terpilih menjadi orang tua angkat tidak melewati prosedur yang semestinya.
8. Pada akhirnya semua dampak akan bermuara kepada anak-anak terlantar yang membutuhkan pengasuhan yang layak jika tidak segera
dicarikan orang tua asuh yang bisa menjadi keluarga tempat anak tumbuh dan berkembang dengan baik

D. PENYEBAB
Menurut penulis beberapa penyebab minimnya pengetahuan tentang adopsi khususnya pada individu dan instansi terkait diantara:
1. Kurangnya sosialisasi tentang prosedur dan persyaratan tentang adopsi
2. Regulasi tentang proses adopsi yang berubah-ubah juga menyulitkan jika tidak update
3. Kurangnya pengawasan dari pihak berwenang
4. Media cenderung mengangkat masalah ini jika sudah terjadi kasus
5. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang proses adopsi
6. Sikap acuh tak acuh masyarakat karena merasa tidak memiliki kepentingan dengan proses adopsi
7. Kurangnya motivasi masyarakat dalam mencari tahu bagaimana proses adopsi yang sesuai regulasi
8. Keinginan proses adopsi yang instan sehingga penyederhanaan prosedur menghilangkan berbagai hal penting
9. Lama dan rumitnya proses adopsi membuat masyarakat lebih memilih mengabaikan prosedur resmi

E. TEKNIK ANALISI

LINGKUNGAN SYSTEM

Kurang pengawasan instansi Regulasi adopsi yang


Tidak tersedianya informasi berwenang terus ada perubahan
adopsi secara luas
Kurangnya pemberitaan Kurangnya Transparansi
tentang proses adopsi dalam proses adopsi

Kurangnya Pengetahuan Masyarakat


Tentang Prosedur Adopsi
Ingin proses adopsi
Proses adopsi yang lama yang instan
dan rumit

Kurang motivasi untuk Minimnya SDM yang ahli


mempelajarri isu adopsi dimasyarakat

PROSES
INDIVIDU
F. REKOMEDASI
Alternatif penyelesaian isu diantaranya :
1. Melakukan kegiatan sosialisasi tentang prosedur adopi ke masyarakat, ke instansi terkait seperti rumah sakit dan kepolisian (tempat
biasa anak bayi terlantar diantarkan oleh masyarakat), ke panti asuhan, ke puskesmas atau praktek bidan (sering memberikan anak
terlantar kepada orang tua angkat tanpa proses resmi) dan lain sebagainya
2. Menyebarkan informasi secara sederhana dan mudah dipahami masyarakat tentang proses adopsi melalui media masa
3. Mengedukasi lingkungan terdekat seperti keluarga, teman dan warga seteempat tentang pentingnya mengikuti prosedur dan dampak
jika adopsi dilakukan secara ilegal
4. Memasang pamlet dan menyebar brosur-brosur tentang adopsi
5. Meningkatkan pengawasan proses adopsi sehingga tidak dianggap sepele
6. Pemantapan regulasi adopsi sehingga tidak berubah-ubah setiap saat
7. Meningkatkan sinergisitas berbagai instansi agar semakin aware dengan prosedur adopsi

G. KESIMPULAN
Demikianlah analisis isu kurangnya pengetahuan masyarakat khusus pelaku pemberi layanan adopsi sehingga diperlukan sosialisasi agar
tidak ada lagi masyarakat yang bingung dan berdalih tidak tahu dan secara tidak langsung mengurangi prosedur yang ilegal dalam proses
adopsi, dan mengurangi segala resiko dimasa yang akan datang setelah proses pengangkatan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai