Week 2
Thania Septiyani - 2301964451
Essay
2. Manakah yang terlebih dahulu dilakukan oleh auditor, pengujian atas pengendalian intern
(test of control) atau pengujian atas laporan keuangan (substantive test)? Jelaskan
jawaban Anda!
Yang terlebih dahulu dilakukan oleh auditor adalah pengendalian intern (test of control)
karena test of control merupakan prosedur audit yang umum dilakukan untuk mengetahui
apakah sistem pengendalian yang dilakukan oleh organisasi sudah berjalan efektif.
Pengujian pengendalian atau test of control dilakukan untuk memperoleh bukti audit
tentang efektivitas rancangan dan operasi kebijakan atau prosedur struktur pengendalian
internal. Sedangkan pengujian substantif merupakan langkah ketiga dari tahap
pelaksanaan pemeriksaan. Pengujian substantive meliputi prosedur- prosedur audit yang
diracang untuk mendeteksi monetary errors atau salah saji yang secara langsung
berpengaruh terhadap kewajaran saldo – saldo laporan keuangan.
a. Lingkungan Pengendalian
Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara umum dapat
memberikan acuan disiplin. Meliputi: Integritas, Nilai Etika, Kompetensi personil
perusahaan, Falsafah Manajemen dan gaya operasional, cara manajemen di dalam
mendelegasikan tugas dan tanggung jawab, mengatur dan mengembangkan personil,
serta, arahan yang diberikan oleh dewan direksi.
b. Penilaian Resiko
Penilaian resiko adalah identitas, analisis dan manajemen risiko entitas yang relevan
dengan penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai prinsip –
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Proses penilaian resiko entitas harus
ACCT6234 – Financial Auditing
memperhatikan keadaan serta kejadian internal dan eksternal yang dapat sangat
mempengaruhi kemampuannya dalam mencatat, memproses, dan melaporkan data
keuangan yang konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan.
c. Aktivitas Pengendalian
e. Pengawasan
Pengawasan merupakan suatu proses yang menilai kualitas kinerja pengendalian intern
pada suatu waktu. Pengawasan dapat dilakukan melalui aktivitas terus – menerus atau
evaluasi terpisah. Sebagai contoh, dalam beberapa entitas, auditor internal secara teratur
menyediakan informasi tentang berfungsi tidaknya sistem pengendalian internal, dengan
berfokus pada evaluasi desain dan operasi pengendalian internal. Evaluasi terpisah adalah
penilaian periodik atas semua atau sebagian pengendalian internal. Evaluasi tersebut
dapat dilakukan oleh personel internal atau oleh pihak luar, seperti kantor akuntan publik.
Kasus
4. Bioskop XXII memiliki kasir yang bertugas menerima pembayaran tiket dari penonton
dan mengoperasikan sebuah mesin yang mengeluarkan tiket yang memiliki serial
number. Setelah menerima tiket dari kasir, penonton akan membawa tiket ke pintu studio,
dimana didepan pintu terdapat penjaga pintu yang akan meminta tiket, kemudian
menyobek tiket menjadi dua bagian.
Pertanyaan:
b. Apabila terjadi risiko kolusi antara kasir dan penjaga pintu, skenario apa yang
dapat dilakukan oleh kasir dan penjaga pintu, dengan asumsi penonton
berintegritas!
Maka kasir dapat melakukan manipulasi dengan mencuri kas dengan menjual tiket
secara manual dan melaporkan tiket yang telah dijual sebagai data yang hilang akibat
mesin yang error. Dan bersekongkol dengan penjaga pintu agar dapat memberikan
keterangan yang sama pada saat diklarifikasi dengan mengambil semua potongan tiket
kemudian membuang beberapa tiket yang terjual secara manual untuk memastikan
bahwa tiket tersebut tidak ada dalam kotak kaca. Dengan demikian, klaim dari kasir
terhadap kesalahan teknis pada sistem tersebut dapat terklarifikasi.
c. Anda sebagai internal auditor pada Bioskop XXII tersebut. Dengan mengetahui
kemungkinan adanya kolusi antara kasir dan penjaga pintu, prosedur audit apa
yang dapat dilakukan untuk mengungkap potensi kecurangan tersebut!
d. Diasumsikan bahwa ketiga fungsi di atas sudah dipisahkan dengan orang yang
berbeda baik untuk bagian tiket, penjaga pintu, dan manajer melakukan
penghitungan untuk menjamin independensi. Apakah pemisahan fungsi tersebut
sudah menjamin tidak adanya kecurangan? Jelaskan jawaban anda!
Pemisahan fungsi tidak menjamin tidak adanya kecurangan, namun pembebanan
tanggung jawab ke orang yang berbeda untuk memberikan otorisasi ditujukan untuk
mengurangi kesempatan bagi seseorang dalam posisi baik untuk berbuat kecurangan
dan sekaligus menyembunyikan kekeliruan dan ketidakberesan dalam menjalankan
tugasnya pada saat keadaan normal. Dengan demikian, Sistem Pengendalian Intern
yang efektif memiliki peranan penting karena system pengendalian intern merupakan
prosedur atau sistem yang dirancang untuk mengontorol, mengawasi, mengarahkan
organisasi agar dapat mencapai suatu tujuan.