Anda di halaman 1dari 2

Nama : ANGELINA SITORUS

NIM : 180403088
Mata Kuliah : Manajemen Strategis

TUGAS 7

Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi


bisa mencapai 4,5 persen-5,3 persen pada 2021. Proyeksi tersebut sedikit lebih
rendah dibandingkan target pemerintah sebelumnya yang di kisaran 4,5 persen-5,5
persen. Ia menuturkan pertumbuhan ekonomi tahun ini dipengaruhi oleh sejumlah
hal, yaitu:
1. Penularan covid-19 yang masih berlanjut di 2021. Dengan demikian,
pertumbuhan ekonomi akan bergantung dari penanganan pandemi, salah
satunya melalui program vaksinasi covid-19. Program vaksinasi diharapkan
menekan penularan covid-19 dan mengembalikan kepercayaan masyarakat
untuk melakukan kegiatan perekonomian. Selain itu, ia menuturkan
pertumbuhan ekonomi tahun ini masih ditopang oleh APBN yang difokuskan
untuk melanjutkan penanganan covid-19 dan memperkuat pemulihan
ekonomi. Untuk kebutuhan tersebut, pemerintah mempersiapkan dana sebesar
Rp688,33 triliun, atau naik signifikan dari rencana awal yakni Rp372,3
triliun.
2. Pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh implementasi reformasi struktural
melalui UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan pembentukan
Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang bernama Indonesia Investment
Authority (INA). Upaya tersebut diharapkan bisa mendorong penciptaan
lapangan kerja dan mendatangkan investasi.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) meramal pertumbuhan
ekonomi Indonesia tahun ini mencapai 4,8 persen. Lalu, Bank Dunia sebesar
memprediksi 4,4 persen dan ADB 4,5 persen. Selanjutnya, Indonesia juga masih
bisa menjaga rasio utang terhadap PDB relatif lebih hati-hati dan prudent
dibandingkan negara lain yakni 38,5 persen. Sebagai perbandingan, rasio utang
China mencapai 66 persen terhadap PDB, India mendekati 90 persen, Malaysia 66
persen, Singapura 131 persen, Filipina 48 persen, dan Thailand 55 persen.

Sumber : CNN Indonesia

Anda mungkin juga menyukai