PEMERIKSAAN KEIMIGRASIAN
DI TEMPAT PEMERIKSAAN IMIGRASI
Teknis Substantif
Bidang Lalu Lintas Keimigrasian
Pasal 1
(1) Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam
bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 113
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak
ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf
f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf
e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana
denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
MODUL BEST PRACTICE
PEMERIKSAAN KEIMIGRASIAN
DI TEMPAT PEMERIKSAAN IMIGRASI
Teknis Substantif
Bidang Lalu Lintas Keimigrasian
Dicetak oleh:
PERCETAKAN POHON CAHAYA
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya Modul Best Practice berjudul ”Pemeriksaan Keimigrasian di Tempat
Pemeriksaan Imigrasi” telah terselesaikan. Modul ini disusun untuk membekali
para pembaca agar mengetahui dan memahami salah satu tugas dan fungsi
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Modul Best Practice merupakan strategi pendokumentasian pengetahuan
tacit yang masih tersembunyi dan tersebar di banyak pihak, untuk menjadi bagian
dari aset intelektual organisasi. Langkah ini dilakukan untuk memberikan sumber-
sumber pengetahuan yang dapat disebarluaskan sekaligus dipindah tempatkan
atau replikasi guna peningkatan kinerja individu maupun organisasi. Keberadaan
Modul Best Practice dapat mendukung proses pembelajaran mandiri, pengayaan
materi pelatihan dan peningkatan kemampuan organisasi dalam konteks
pengembangan kompetensi yang terintegrasi (Corporate University) dengan
pengembangan karir.
Modul Best Practice pada artinya dapat menjadi sumber belajar guna
memenuhi hak dan kewajiban pengembangan kompetensi paling sedikit 20 jam
pelajaran (JP) bagi setiap pegawai. Hal ini sebagai implementasi amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dalam kesempatan ini, kami atas nama Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak atas dukungan dan kontribusinya dalam penyelesaian
modul ini. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
kehendak dan perkenan-Nya masih diberikan kesempatan dan kesehatan dalam
rangka penyusunan Modul Best Practice berjudul ”Pemeriksaan Keimigrasian di
Tempat Pemeriksaan Imigrasi”.
Modul Best Practice ”Pemeriksaan Keimigrasian di Tempat Pemeriksaan
Imigrasi” sebagai sumber pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan terhadap keberagaman bidang tugas dan fungsi serta kinerja
organisasi Kemenkumham. Selain itu upaya untuk memperkuat dan mengoptimalkan
kegiatan pengabadian aset intelektual dari pengetahuan tacit individu menjadi
pengetahuan organisasi. Pengetahuan tacit yang berhasil didokumentasikan,
akan sangat membantu sebuah organisasi dalam merumuskan rencana strategis
pengembangan kompetensi baik melalui pelatihan maupun belajar mandiri, serta
implementasi Kemenkumham Corporate University (CorpU).
Demikian Modul Best Practice ”Pemeriksaan Keimigrasian di Tempat
Pemeriksaan Imigrasi” disusun, dengan harapan modul ini dapat bermanfaat
dalam meningkatkan kompetensi bagi pembaca khususnya pegawai di lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Hantor Situmorang
NIP 196703171992031001
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Deskripsi Singkat............................................................................... 1
C. Tujuan Pembelajaran......................................................................... 2
D. Materi Pokok...................................................................................... 2
E. Petunjuk Belajar................................................................................. 2
A. Latar Belakang
Penyusunan modul Pemeriksaan Keimigrasian di Tempat Pemeriksaan
Imigrasi dilatarbelakangi oleh adanya pemenuhan learning paper di bidang
teknis keimigrasian melalui “Kumham Corporate University”, sebuah
manajemen strategis pengembangan SDM yang fokus pada program
strategis kementerian, dengan mengelola individu pegawai dalam ekosistem
organisasi pembelajar, serta pengelolaan pengetahuan untuk mencapai
karakter unggul di bidang keimigrasian. Pemeriksaan keimigrasian
merupakan salah satu tugas dan fungsi Imigrasi khususnya dalam mengatur
lalu lintas orang yang masuk atau keluar WIlayah Indonesia di Tempat
Pemeriksaan Imigrasi (TPI). Untuk itu, seorang Pejabat Imigrasi atau
Petugas Pemeriksa Pendaratan harus memahami ketentuan yang berlaku
di bidang pemeriksaan keimigrasian itu sendiri serta mengetahui hal-hal lain
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas di lapangan.
B. Deskripsi Singkat
Modul Pemeriksaan Keimigrasian di TPI ini memuat substansi dasar
pemeriksaan keimigrasian terhadap orang yang masuk dan keluar wilayah
Indonesia meliputi pengenalan tugas dan fungsi Imigrasi di TPI, definisi di
bidang TPI, penjabaran tentang TPI, kewajiban Penanggung Jawab Alat
Angkut, serta prinsip dan prosedur pemeriksaan keimigrasian baik yang
bersifat umum dan bersifat khusus.
D. Materi Pokok
Materi Pokok yang dibahas dalam modul ini adalah:
1. Tugas dan fungsi Imigrasi di TPI;
2. Tata cara pemeriksaan keimigrasian;
3. Pemeriksaan keimigrasian khusus.
E. Petunjuk Belajar
Agar proses pembelajaran maupun internalisasi pemahaman terkait
pemeriksaan keimigrasian di TPI dapat berjalan lebih lancar, dan indikator
hasil belajar tercapai secara baik, Kami sarankan untuk mempelajari secara
urut, menambah referensi lain yang terkait, serta berdiskusi dengan beberapa
pihak untuk mendapatkan gambaran pemahaman lain sekaligus penguatan
tentang pemeriksaan keimigrasian di TPI.
Tabel 2.1.
90 Pelabuhan Laut
TEMPAT
KODE
PEMERIKSAAN KANTOR IMIGRASI KANTOR WILAYAH
NO TPI
IMIGRASI
1. Malahayati Banda Aceh Aceh MHI
2. Sabang Sabang Aceh SBA
3. Kuala Langsa Langsa Aceh KUA
4. Lhokseumawe Lhokseumawe Aceh LSW
5. Belawan Belawan Sumatera Utara BLW
6. Sibolga Sibolga Sumatera Utara SLG
7. Gunung Sitoli Sibolga Sumatera Utara GNS
TEMPAT
KANTOR KODE
NO PEMERIKSAAN KANTOR WILAYAH
IMIGRASI TPI
IMIGRASI
1. Sultan Iskandar Muda Banda Aceh D.I Aceh BTJ
2. Maimun Saleh Sabang D.I Aceh SBG
3. Kualanamu Medan Sumatera Utara KNO
4. Soewondo Polonia Sumatera Utara MES
5. Binaka Sibolga Sumatera Utara FLZ
Silangit / Sisingamaraja Pematang
6. Sumatera Utara DTB
XII Siantar
7. Minangkabau Padang Sumatera Barat PDG
8. Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Riau PKU
9. Hang Nadim Batam Kepulauan Riau BTH
10. Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang Kepulauan Riau TNJ
Sultan Mahmud
11. Palembang Sumatera Selatan PLM
Badaruddin II
12. H.A.S. Hanandjoeddin Tanjung Pandan Bangka Belitung TJQ
Bandar
13. Radin Inten II Lampung TKG
Lampung
14. Soekarno-Hatta Soekarno Hatta DKI Jakarta CGK
15. Halim Perdanakusuma Jakarta Timur DKI Jakarta HLP
16. Husein Sastranegara Bandung Jawa Barat BDO
17. Kertajati Cirebon Jawa Barat KJT
18. Ahmad Yani Semarang Jawa Tengah SRG
19. Adi Soemarmo Surakarta Jawa Tengah SOC
20. Adi Sucipto Yogyakarta Yogyakarta JOG
21. Yogyakarta Yogyakarta Yogyakarta YIA
22. Juanda Surabaya Jawa Timur SUB
23. Banyuwangi Jember Jawa Timur BWX
24. Supadio Pontianak Kalimantan Barat PNK
Tabel 2.3.
11 Pos Lintas Batas Internasional
Tabel 2.4.
44 Pos Lintas Batas Tradisional
Pelanggaran atas Pasal 18 ayat (1) dan Pasal 19 ayat (4) Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2011 berakibat pengenaan biaya beban kepada
penanggung jawab alat angkut. Biaya beban dimaksud merupakan salah
satu Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 2019 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Hukum
dan HAM (PNBP Kemenkumham) diatur besaran biaya beban dikenakan
sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
Untuk memberikan pedoman kepada Pejabat Imigrasi/Petugas Imigrasi
dalam pengenaan sanksi berupa biaya beban terhadap penanggung jawab
alat angkut atas pelanggaran Pasal 18 ayat (1) dan Pasal 19 ayat (4), Direktur
Jenderal Imigrasi telah menerbitkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
berdasarkan SOP Nomor IMI-UM.01.01-3143 tanggal 23 Agustus 2018
tentang Pengenaan Biaya Beban Terhadap Penanggung Jawab Alat Angkut
(1) Memeriksa
a) Dokumen Perjalanan dan/atau buku pelaut untuk
awak Alat Angkut laut;
b) Dokumen Perjalanan dan/atau crew member
certificate untuk awak Alat Angkut udara; atau
c) Dokumen Perjalanan untuk awak Alat Angkut lainnya.
(2) Memeriksa daftar awak Alat Angkut kecuali Alat Angkut
darat;
(3) Memindai Dokumen Perjalanan;
(4) Mengambil Data Biometrik; dan
(5) Memeriksa dalam daftar Penangkalan
D. Cap Keimigrasian
a. Fakta di Lapangan
b. Permasalahan
Terdiri atas:
1) Manual
2) Elektronik
a. Membuka Aplikasi
1) Login Masuk
Untuk login masuk, lakukan langkah sebagai berikut:
Tombol Izinkan
Warna Keterangan dan Rujukan
a) Mengambil Foto
- Klik tombol Foto maka jendela pengambilan
foto akan terbuka
- Pastikan pelintas berdiri menghadap pada
kamera, dan kamera akan otomatis mengambil
foto lalu meng-crop
- Bila hasil foto belum sesuai tekan tombol Ulang
- Tekan tombol simpan untuk menyimpan foto
Tombol izinkan
Warna Keterangan
dan Rujukan
menandakan perlu
pengecekkan terhadap pelintas
Tombol izinkan
Warna Keterangan
& Rujukan
Berikut sepuluh besar asal kota kapal pesiar yang datang ke Indonesia
pada Tahun 2019 melalui kegiatan IOS:
1. Singapura 74 kapal;
2. Darwin, Asutralia 28 kapal;
3. Fremantle, Australia 6 kapal;
4. Dili, Timor Leste 5 kapal;
5. Wyndham, Australia 4 kapal;
6. Port Klang, Malaysia 4 kapal;
7. Phuket, Thailand 3 kapal;
8. Cairns, Australia 2 kapal;
9. Langkawi, Malaysia 2 kapal;
10. Kuching, Malaysia 2 kapal.
Pasal 4
1) Awak kapal dan/atau penumpang kapal wisata (yacht) asing yang akan
melakukan kunjungan ke Indonesia wajib memiliki izin tinggal sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Izin tinggal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. visa kunjungan yang diterbitkan perwakilan Republik Indonesia;
b. visa kunjungan saat kedatangan saat tiba di wilayah Republik
Indonesia; dan/atau
c. subjek negara bebas visa kunjungan.
3) Izin tinggal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf
b dapat diperpanjang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4) Perpanjangan izin tinggal kunjungan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dapat dilakukan di Kantor Imigrasi terdekat tempat kapal
wisata (yacht) asing berada.
Ada kemudahan namun ada pula larangan bagi yacht asing selama
berada di perairan Indonesia, dalam Pasal 8 Peraturan Presiden Nomor
105 Tahun 2015 diatur bahwa Kapal wisata (yacht) asing yang melakukan
kunjungan wisata di wilayah Indonesia dilarang untuk dikomersialkan dan/
atau disewakan kepada pihak lain. Lebih lanjut di dalam Pasal 3 ayat 3
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 171 Tahun 2015 menegaskan
bahwa kapal wisata (yacht) asing tidak boleh melakukan pergantian
penumpang atau menaikkan dan menurunkan penumpang selama berada
di wilayah perairan Indonesia.
Buku
Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: Rineka Cipta.
Charles J. Steward, William B. Cash; penerjemah, Wulung Wira Mahendra, (2012),
Interviu prinsip dan praktik = interviewing : principle and practice. Jakarta:
Salemba Humanika.
Denzin, Norman K. dan Yvonna S. Lincoln, 2009, Handbook of Qualitative
Research. Terjemahan Dariyatno dkk. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Moleong, Lexy J, 2018, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Kuntjaraningrat, 1991, Metode Penelitaian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
Robert L. Kahn & Charles F. Cannell (1957). Book Reviews : The Dynamics of
Interviewing, New York: John Wiley & Sons.
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung:
Alfabeta.
Paraturan Perundang-undangan
Undang Undang Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
Perautan Pemerintah Nomor 31 tahun 2013 tentang Pelaksanan Undang Undang
Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Pemerintah Nomor 28 Tahun 2019 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Hukum dan HAM.
Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 22 Tahun 2012 tentang Tata Cara
Pendaftaran Anak Berkewarganegaraan Ganda dan Permohonan Fasilitas
Keimigrasian.
Website
https://fungsi.co.id/wawancara-menurut-para-ahli/ , diunduh tanggal 28 Oktober
2020, jam 13.57.
ISBN: 978-623-6869-74-1