Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

OLEH

SINTIA DAMA 2118017

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

GEMA INSAN AKADEMIK

MAKASSAR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Relaksasi pernapasan merupakan salah satu metode yang paling
bermanfaat untuk mengatasi nyeri persalinan.Keterampilan relaksasi
pernapasan untuk mengatasi rasa nyeri ini dapat ini dapat digunakan
selama persalinan agar dapat mengatasi persalinan dengan baik berarti
tidak kewalahan atau panik saat menghadapi rangkaian kontraksi. Para
wanita yang menggunakan keterampilan ini biasanya tidak merasa begitu
sakit dibandingkan para wanita yang tidak menggunakannya
(Maryunani,2015).
Sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil setiap tahunnya.
Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun, sekitar
15% menderita komplikasi berat dengan sepertiganya merupakan
komplikasi yang mengancam jiwa ibu. World Health Organization (WHO)
memperkirakan sekitar 10% kelahiran hidup mengalami komplikasi
perdarahan pasca persalinan. (Sarwono, 2010). Selama kala I persalinan
normal, nyeri bisa diakibatkan oleh kontraksi involunter otot uteri.
Kontraksi cenderung dirasakan di punggung bawah pada awal persalinan.
Sensasi nyeri melingkari batang tubuh bawah, yang mencakup abdomen
dan punggung. Kontraksi umumnya berlangsung sekitar 45 sampai 90
detik. Ketika persalinan mengalami kemajuan, intensitas setiap kontraksi
meningkat, menghasilkan intensitas nyeri yang lebih besar (Reeder, dkk,
2014).
Nyeri persalinan dapat dikendalikan dengan 2 metode yaitu
farmakologis dan non farmakologis. Metode penghilang rasa nyeri secara
farmakologis adalah dengan menggunakan obat-obatan kimiawi,
sedangkan metode non farmakologis dilakukan secara alami tanpa
menggunakan obat-obatan kimiawi yaitu dengan melakukan teknik
relaksasi yang mencakup relaksasi napas dalam, relaksasi otot, masase,
musik dan aromaterapi (Tetti & Cecep, 2015).
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu cara untuk
mengurangi rasa nyeri pada ibu bersalin secara non farmakologis. Dengan
menarik nafas dalam-dalam pada saat ada kontraksi dengan
menggunakan pernapasan dada melalui hidung akan mengalirkan oksigen
ke darah yang kemudian dialirkan keseluruh tubuh akan mengeluarkan
hormon endorphin yang merupakan penghilang rasa sakit yang alami
didalam tubuh (Winny, 2015).
Hasil pengambilan data awal peneliti pada bulan Juli-September 2020,
jumlah ibu yang melahirkan di Puskesmas paguyaman pantai berjumlah
120 orang. Hasil observasi pada ibu dalam masa persalinan kala I keluhan
utama ibu adalah nyeri, peran perawat yang ada
Masalah kesehatan di negara berkembang masih sangat perlu
diperhatikan terutama mengenai kesehatan ibu dan anak. Penyebab
terjadinya peningkatan angka kesakitan dan kematian ibu terutama di
sebabkan karena perdarahan pasca persalinan, eklamsia, sepsis dan
komplikasi lainnya, hal ini dapat dicegah melalu berbagai macam asuhan
yang dapat membantu menurunkan jumlah AKI dan AKB (Sondakh, 2013).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menurut SDKI pada tahun 2012
sejumlah 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup sedangkan pada
tahun 2015 AKI kembali menunjukkan penurunan menjadi 305 kematian
ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar
Sensus (SUPAS) 2015. Menurut hasil Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 AKB di Indonesia masih sangat tinggi
yakni 32/1000 kelahiran hidup, dan berdasarkan Hasil Suevei Penduduk
Antar Sensus jumlah AKB pada tahun 2015 mengalami penurunan
menjadi 22,23 per 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia,
2016).
Upaya percepatan penurunan AKI dan AKB dapat dilakukan dengan
menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu
yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan,
perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan
rujukan jika terjadi komplikasi, kemudahan mendapatkan cuti hamil dan
melahirkan, dan pelayanan keluarga berencana (Profil Kesehatan
Indonesia, 2015).
Berdasarkan uraian diatas dalam menurunkan angka kematian Ibu
(AKI) dan angka kematian bayi (AKB) maka penulis tertarik untuk
memberikan pelayanan asuhan Keperawatan Tentang Pengaruh Tehnik
relaksasi Nafas dalam terhadap Intensitas Nyeri Ibu Bersalin Kala 1 Di
Puskesmas Paguyaman pantai

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimanakah pengaruh
tehnik relaksasi napas dalam terhadap intensitas nyeri pada ibu bersalin
kala 1 fase laten di puskesmas paguyaman pantai’’

C. Tujuan Peneltian
a. Tujuan Umum

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tehnik


relaksasi napas dalam terhadap intensitas nyeri pada ibu bersalin kal 1
fase laten dipuskesmas paguyaman pantai.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :


1. Mengetahui pengaruh tekhnik relaksasi terhadap nyeri persalinan
kala I fase laten sebelum diberikan relaksasi nafas dalam.
2. Mengetahui pengaruh tehnik relaksasi terhadapnyeri persalinan
kala I fase laten sesudah diberikan relaksasi nafas dalam.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis

Menerapkan secara langsung ilmu yang telah didapat sebelumnya dan


memberikan asuhan keperawatan pada ibu bersalin, Serta dapat
memberikan manfaat bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan,
wawasan dan pengalaman.

2. Manfaat aplikasi/praktis

a) Bagi peniliti

Penelitian ini di harapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang


pengaruh tehnik relaksasi napas dalam terhadap intensitas nyeri pada
ibu bersalin kala 1.

b) Bagi pendidikan
Dapat memberikan dan memperkaya ilmu keperawatan khususnya
dalam penangan nyeri saat persalinan.

c) Bagi rumah bersalin dan puskesmas

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam upaya memberiakn


pelayanan atau intrvensi keperawatan pada ibu mengalami nyeri dalam
menghadapi persalinan

Anda mungkin juga menyukai