Anda di halaman 1dari 21

Makalah Kelompok 5

Rabu , 17 Maret 2021

MAKALAH
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA
“Model Pembelajaran Research Based Learning”

OLEH :
M GHIFRON (20175004)
RINI AMELIA (20175022)
YUNITA SYAFITRI (20175025)

DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Dr. Festiyed, M.S.
Dr. Fatni Mufit, M.Si

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Pengembanan Model Pembelajaran Fisika ”Model Pembelajaran
Research Based Learning”.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun
berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu khususnya dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan
Model Pembelajaran Fisika, Bapak Dr. Asrizal, M.Si, dan Ibu Dr. Fatni Mufit, M.
Si.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Semoga makalah ini bisa
dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Padang, Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................iv
DAFTAR TABEL...............................................................................................v
BAB I.PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................3
C. Tujuan Penulisan..........................................................................3
D. Manfaat Penulisan........................................................................3
BAB II.LANDASAN TEORI............................................................................5
A. Landasan Teori dan Filosofis Model Research Based Learning. 5
B. Pengertian Model Research Based Learning...............................6
C. Fase dan Sistem Sosial Model Research Based Learning...........6
D. Peran Guru dalam Model Research Based Learning...................8
E. Prinsip Reaksi Model Research Based Learning.........................8
F. Sistem Pendukung Model Research Based Learning..................8
G. Efek yang Muncul setelah menerapkan Model
RBL .........................................................................9
H. Manfaat Model Research Based Learning...................................10
BAB III. PEMBAHASAN.................................................................................27
A. Review Jurnal...............................................................................27
BAB IV. PENUTUP...........................................................................................37
A. Kesimpulan..................................................................................37
B. Saran............................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................40

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya. Pentingnya pendidikan dalam kehidupan manusia memacu
UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural
Organization) sebagai lembaga pendidikan dunia untuk mencanangkan 4 (empat)
pilar pendidikan, yaitu (1) Learning to know, (2) Learning to do, (3) Learning to live
together, dan (4) Learning to be. Keempat pilar pendidikan tersebut kemudian
dijadikan patokan pelaksanaan pendidikan di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah merupakan hal utama yang
penting dan diinginkan tercapai dalam melaksanakan pendidikan di sekolah
(Septiani, Asrizal, & Kamus. 2018). Oleh karena itu, Proses pembelajaran harus
dirancang sedemikian rupa agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan. Berkaitan dengan model apa yang
akan dipilih dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru harus terlebih
dahulu memahami berbagai model pembelajaran. Pemahaman tentang hal ini akan
memberikan tuntunan kepada guru untuk dapat memilah, memilih, dan menetapkan
dengan tepat model pmbelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran. Perlu
dipahami bahwa setiap pendekatan pembelajaran memiliki pandangan yang berbeda
tentang konsepsi dan makna pembelajaran, pandangan tentang guru, dan pandangan
tentang siswa, perbedaan inilah kemudian mengakibatkan strategi dan model
pembelajaran yang dikembangkan menjadi berbeda juga, sehingga proses
pembelajaran akan berbeda walaupun strategi pembelajaran sama.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan membawa siswa belajar sesuai
dengan cara-gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan

1
1
1
optimal. Pengajar harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat
untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran
yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-
media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
Fisika merupakan ilmu yang mempelajari dan menganalisis gejala dan
fenomena alam serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran fisika
merupakan interaksi yang terjadi antara guru dan peserta didik dalam mempelajari
dan menganalisis gejala dan fenomena alam serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran fisika diharapkan dapat menambah pengetahuan,
keterampilan, dan kekaguman peserta didik terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa yang diiringi dengan perubahan sikap spiritual dan sikap sosial ke arah yang lebih
baik. Pembelajaran fisika diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya
manusia sehingga memiliki kemampuan yang cukup untuk menghadapi tuntutan
zaman di masa abad 21 ini yang pada akhirnya memberikan andil terhadap kemajuan
bangsa.
Untuk mencapai itu semua, maka pendidik harus mampu menyelenggarakan
proses pembelajaran yang memberikan ruang untuk berkembangnya kemampuan
berpikir, mengasah keterampilan serta membentuk sikap peserta didik. Merujuk
kepada pemendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan, maka
pembelajaran fisika semestinya dilakukan dengan pendekatan student centered.
Selain itu, pendidik dituntut untuk kreatif memilih dan menggunakan model
pembelajaran yang tepat sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk mengikuti
proses pemebelajaran. Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan hendaknya
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif.
Hal ini dapat dilakukan oleh pendidik dengan menggunakan dan menerapkan
model pembelajaran yang bervariasi dalam proses pembelajaran fisika. Salah satunya
adalah Model Research Based Learning. Suryandari (2014) pembelajaran berbasis

2
2
2
riset (research based learning ) merupakan model pembelajaran yang menggunakan
authentic learning (harus ada contoh nyata), problem-solving (menjawab kasus dan
kontekstual), cooperative learning (bersama), contextual (sesuai kehidupan nyata)
dan inquiry discovery approach (menemukan sesuatu) yang didasarkan pada filosofi
konstruktivisme (yaitu pengembangan diri siswa yang berkesinambungan dan
berkelanjutan). Untuk menjawab tantangan abad 21 RBL dapat menjadi alternatif
terselenggaranya sistem pendidikan yang lebih berkompeten. Oleh karena itu di
dalam makalah ini akan dibahas mengenai model pembelajaran research based
learning yang dapat diterapkan dalam pembelajaran fisika.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana Landasan Teori dan Filosofis Model Research Based Learning?
2. Apa Pengertian Model Research Based Learning?
3. Bagaimana Fase dan Sistem Sosial Model Research Based Learning?
4. Bagaimana Peran Guru dalam Model Research Based Learning?
5. Bagaimana Prinsip Reaksi Model Research Based Learning?
6. Bagaimana Sistem Pendukung Model Research Based Learning?
7. Bagaimana Efek yang Muncul setelah menerapkan Model RBL ?
8. Bagaimana Manfaat Model Research Based Learning?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui Landasan Teori dan Filosofis Model Research Based Learning
2. Mengetahui Pengertian Model Research Based Learning
3. Mengetahui Fase dan Sistem Sosial Model Research Based Learning
4. Mengetahui Peran Guru dalam Model Research Based Learning

3
3
3
5. Mengetahui Prinsip Reaksi Model Research Based Learning
6. Mengetahui Sistem Pendukung Model Research Based Learning
7. Mengetahui Efek yang Muncul setelah menerapkan Model RBL
8. Mengetahui Manfaat Model Research Based Learning

D. Manfaat Penulisan
Penulisan dari makalah ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak.
Manfaat penulisan makalah ini yaitu:
1. Penulis, sebagai modal dasar dalam mengembangkan pengetahuan mengenai
model research based learning, dan sebagai tugas mata kuliah
Pengembangan Model Pembelajaran Fisika Program Pasca Sarjana
Pendidikan Fisika di Universitas Negeri Padang.
2. Guru, sebagai sumber informasi dan pedoman tentang model research based
learning.
3. Pembaca, sebagai tambahan wawasan tentang model research based
learning.

4
4
4
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori dan Filososfis Model Research Based Learning (RBL)


Menciptakan kualitas pembelajaran yang baik adalah tujuan dari pendidikan,
dimana peserta didik diharapkan memiliki capaian pembelajaran sesuai dengan yang
dipersyaratkan serta mampu bertahan seiring perkembangan zaman. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah
dengan melakukan inovasi dalam penggunaan metode pembelajaran. Salah satu
metode pembelajaran adalah Research Based Learning (RBL).
Pembelajaran berbasis riset didasari filosofi konstruktivisme yang mencakup
empat aspek yaitu pembelajaran yang membangun pemahaman siswa, pembelajaran
dengan mengembangkan prior knowledge, pembelajaran yang merupakan proses
interaksi sosial dan pembelajaran bermakna yang dicapai melalui pengalaman nyata
(Mahardini, 2018). Teori yang berhubungan dengan pembelajaran berbasis riset
adalah 1) Behaviorisme: menyatakan bahwa peserta didik mendapatkan pengetahuan
baru dari guru atau “passive learning”; 2) Psikologi kognitif: teori ini menyatakan
bahwa pengetahuan baru dan pengumpulan data diperoleh dengan peserta didik harus
aktif untuk memahami arti informasi data; 3) Konstruktivisme: dari psikologi kognitif
ditujukan pada pengaturan bahwa peserta didik harus mengkonstruksi pengetahuan
baru, hal ini meliputi empat komponen yaitu: a) peserta didik membentuk
pemahaman sendiri; b) pembelajaran dapat dibentuk dari pemahaman yang lebih dulu
ada; c) pembelajaran diperoleh dari interaksi sosial; d) pembelajaran dari pengalaman
sehingga membentuk pemahaman (Mahardini, 2018).

5
5
5
RBL pertama kali dikembangkan di Griffith University (2008). RBL didasari
filosofi konstruktivisme. Filosofi konstruktivisme menuntut agar mahasiswa mampu
memiliki kontribusi aktif terhadap proses belajar dengan membangun
pengetahuannya sendiri dengan cara mengkombinasi antara informasi baru dan
pengalaman dengan struktur pengetahuan yang sudah ada di dalam pikiran mereka.
Artinya, konsep baru yang dipelajari siswa harus sesuai dengan keterampilan siswa
dan dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah mereka miliki sebelumnya (Gazali,
2018).

B. Pengertian Model RBL


RBL merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangkan aliran
konstruktuvisme. Research Based Learning (RBL) merupakan model pembelajaran
yang mengarah pada aktifitas analisis, sintesis, dan evaluasi serta meningkatkan
kemampuan mahasiswa dan dosen dalam hal asimilasi dan aplikasi pengetahuan
(Widyawati, 2010). Model Research Based Learning (RBL) adalah salah satu model
pembelajaran baru yang memberi kesempatan mahasiswa untuk dapat belajar dan
membangun pengetahuan dari langkah-langkah penelitian seperti harus mencari
informasi, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis, membuat
kesimpulan dan menyusun laporan.
Sistematika model pembelajaran RBL sejalan dengan diungkapkan Lockwood,
Research- based learning is a system of intruction which used an authentic
learning, problem solving, cooperative learning, hands on, and inquiry discovery
approach, guided by a constructivist philosophy. Its usefulness had been recognized
for many decades but “research in classroom” had not been adopted as a teaching
method by many (Poonpan, 2001). Berdasarkan pemaparan ahli tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa RBL adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan riset di
dalam proses pembelajaran dalam rangka membangun pengetahuan dengan cara

6
6
6
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis, membuat kesimpulan dan
menyusun laporan hasil penelitian.

C. Fase dan Sistem Sosial pada Model RBL


Tahapan model Research Based Learning (RBL) pada pembelajaran menurut
Peter Tremp (2010) meliputi sebagai berikut: (1) Formulating a general question;
(2)Overview of research-literature; (3) Defining the question; (4) Planning research
activities, clarifying methods/ methodologies; (5) Undertaking investigation,
analyzing data; (6) Interpretation and consideration of results; (7) Report and
presentation of results. Detail Paparan langkah RBL disajikan dalam tabel 1.
Tabel 1. Langkah- langkah model Research-Based Learning (RBL)

No. Fa Kegiatan Pembelajaran


se
1 Formulating a general Memberikan formula berupa topik atau suatu
permasalahan berupa pertanyaan.
Question
2. Overview of research-
Mengkaji referensi materi dari berbagai
Literature literatur.
3. Defining the question Mendefinisikan pertanyaan atau merumuskan
hipotesis.

4. Planning research Menjelaskan metode/metodologi penelitian


activities, clarifying
methods/
methodologies
5. Undertaking Melakukan penyelidikan dengan mengambil
data melalui observasi ke sekolah dan
investigation, analyzing
menganalisis.
data
6. Interpretation and Analisis data yang didapat ditafsirkan dan
dipertimbangkan melalui diskusi kelompok.
consideration of results

7
7
7
7. Report and presentation Menuliskan laporan dan mempresentasikan
hasil penelitiannya didepan kelas.
of results

Langkah di atas sejalan dengan tahapan yang dikemukakan oleh Dafik (2015) yang
meliputi: (1) menentukan permasalahan yang mendasar; (2) menyusun rencana
penelitian; (3) mengumpulkan data; (4) menganalisi data; (5) menguji hasil analisis;
(6) presentasi hasil. Bagan alir tahapan tersebut tergambar pada gambar 1.

1. MENENTUKAN PERMASALAHAN
2. MENYUSUN
MENDASAR
PERENCANAAN
3. MENGUMPULKAN
YANG BERBEDA-BEDA
PENELITIAN
DATADENGAN
DAN INFORMASI
SKALA TERBATAS
DAN MENGAJUKAN DUGAAN SEMENTARA

Artikel Ilmiah
6. MENGKOMUNIKASIKAN HASIL DALAM
5. MENGUJI
BENTUK PRESENTASI
HASIL DENGAN
4. MELIBATKAN
MENGANALISIS
MENGUJI KEBENARAN
PENELITI
DATA DAN
TERKAIT
DUGAAN
INFORMASI
SEMENTARA
DENGAN METODE YANG TELAH DIPILIH.

Gambar 1. Bagan tahapan pelaksanaan pembelajaran berbasis riset (Dafik, 2015)

D. Peran Guru dalam Model RBL


Peran guru pada model RBL tidak hanya sebagai fasilitator akan tetapi lebih dari
itu. Menurut Huda (2014:92) peran guru pada model pembelajaran penelitian ilmiah

8
8
8
adalah membimbing, melatih dan mendidik riset dengan menekankan pada proses
riset dan membujuk siswa untuk bercermin pada proses tersebut. Dengan demikian,
guru dituntut untuk faham bagaimana sebuah penelitian yang baik.
Guru harus hati-hati bahwa mengidentifikasi fakta bukanlah persoalan utama
yang patut ditekankan dalam penelitian. Lebih jauh, yang terpenting dalam hal ini
adalah bagaimana guru dapat mendorong siswa menghadapi persoalan penelitian
yang rumit dengan baik dan cermat. Guru harus mengarahkan siswa untuk membuat
hipotesis, menafsirkan data, dan mengembangkan konstruk, dan juga merupakan
bagian dari cara-cara mereka menginterpretasi realitas yang terus berkembang.

E. Prinsip Reaksi pada Model RBL


Guru memandang siswa sebagai seorang peneliti yang mampu melakukan riset-
riset dalam bidang ilmu tertentu. Riset merupakan cara penting untuk meningkatkan
mutu pembelajaran melalui proses pengumpulan, analisis, dan interprestasi data
secara sistematis untuk meningkatkan pemahaman tentang fenomena yang diminati
(Leedy, 2010:2). Riset tersebut nantinya akan dijadikan artikel ilmiah sebagai langkah
akhir dari penelitian tersebut.

F. Sistem Pendukung pada Model RBL

Satu-satunya sistem dukungan yang dibutuhkan dalam model ini adalah seorang
instruktur yang fleksibel dan terampil dalam proses penelitian, yang dapat
menyediakan bidang- bidang penelitian yang orisinal, masalah-masalah yang
mengiringnya dan sumber-sumber data yang dibutuhkan untuk melaksanakan
penelitian. Selain itu, sistem dukungan yang lain adalah adanya perangkat-perangkat
yang memadai untuk memperlancar implementasi tugas-tugas tersebut diatas.

G. Efek yang Muncul Setelah Menerapkan Model RBL

9
9
9
Menurut (Arifin, 2010), model RBL dapat menjadikan peserta didik; 1)
mempunyai pemahaman konsep dasar dan metodologi yang kuat, 2) dapat
memecahkan masalah secara kreatif, logis dan sistematis, 3) mempunyai sikap ilmiah
yang selalu mencari kebenaran, terbuka, dan jujur. Peserta didik diharapkan
mempunyai keterampilan berkomunikasi, teknik dan analitis yang kompeten untuk
beradaptasi, kerja kelompok dan kompetitif. Model penelitian dirancang untuk
mengajarkan proses-proses riset, mempengaruhi cara-cara siswa dalam proses
informasi, dan mendidik komitmen mereka untuk melakukan penelitian ilmiah.
Model ini juga memungkinkan terbukanya pemikiran dan kemampuan untuk
meneguhkan terbukanya pemikiran dan kemampuan untuk meneguhkan pendapat dan
menyeimbangkan alternatif-alternatif. Karena penekanannya pada upaya menciptakan
yang berorientasi pada riset kolektif, model ini juga dapat mendidik semangat bekerja
sama. Berikut ini grafik pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dari model
pembelajaran RBL,
Siswa memahami konsep dasar dan metodologi yang kuat

PENGARUH MODEL RBL


Siswa terbiasa memecahkan masalah secara kreatif, logis dan sistematis (penelitian ilmiah)

Siswa mempunyai sikap ilmiah

Siswa mempunyai keterampilan


Siswaberkomunikasi
terbiasa berkompetensi yang baik
Siswa terbiasa bekerjaSsiwa
samaterbiasa Berfikir kritis

10
10
10
Gambar 2. Efek langsung dan efek tidak langsung model RBL (Huda,2014:93)

H. Manfaat Model RBL

Model RBL memberikan banyak manfaat. “RBL used for the exercise provides
students withan opportunity topractice their metacognitive abilities and foster critical
thinking, abilitiestomake predictions, propose causative factors, and present
constructive arguments. This isdone/measured via/through oral presentations and
final reports which all are the core componentsof any scientific research” Ali Al-
Maktoumi, dkk (2016). Artinya, dengan penerapan Research Based Learning (RBL)
diharapkan dapat menanamkan karakter jiwa saintifik (ilmuwan) dalam diri siswa.
Hal senada juga diungkapkan Patrick Guinness (2012) “Advocates for research-based
learning have pointed to the need to develop anenthusiasm for critical enquiry,
resourcefulness and creative solutions in undergraduate students”. Bahwa RBL dapat
mengembangkan sikap inkuri kritis, banyak ide, dan solusi yang kreatif.

11
11
11
12
12
12
BAB III
PEMBAHASAN
A. Review Jurnal
Judul Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Riset dengan Pendekatan Scientific untuk
Artikel Meningkatkan Literasi Sains Peserta Didik

Volume Volume 2 Nomor 1, Juni 2016

Penulis Usmeldi Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Jln. Hamka Air Tawar Padang, 25131 Email:
usmeldy@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian di SMAN 1 Bukittinggi, kegiatan belajar secara teori, praktikum jarang dilakukan. Masih banyak peserta didik
yang belum tuntas belajar fisika. Literasi sains peserta didik masih rendah. Literasi sains harus dikuasai oleh peserta didik,
karena berkaitan dengan lingkungan hidup. Literasi sains dinilai dari empat dimensi, yaitu: Proses sains, pengetahuan
sains, aplikasi sains, dan sikap peserta didik terhadap sains. Berbagai upaya untuk meningkatkan penguasaan literasi sains
sangat diperlukan, salah satunya melalui penggunaan modul dalam pembelajaran fisika. Oleh karena itu dikembangkan
modul pembelajaran berbasis riset dengan pendekatan scientific. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan modul
pembelajaran fisika berbasis riset dengan pendekatan scientific yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian dan
pengembangan ini menggunakan model 4D dari Thiagarajan. Instrumen penelitian adalah panduan wawancara, lembar
observasi, lembar validasi modul pembelajaran, angket respon guru dan peserta didik, serta lembar penilaian literasi sains.

METODE PENELITIAN

13
13
13
penelitian dan pengembangan (research and development. Kegiatan research dilakukan untuk mendapatkan informasi
tentang kebutuhan pengguna (needs assessment) sedangkan kegiatan development dilakukan untuk menghasilkan modul
pembelajaran berbasis riset dengan pendekatan scientific. Model pengembangan yang digunakan adalah model 4D oleh
Thiagarajan.. Subyek penelitian adalah modul pembelajaran fisika untuk peserta didik SMA. Responden penelitian adalah
peserta didik dan guru fisika di SMAN 1 Bukittinggi. Instrumen penelitian adalah panduan wawancara, lembar observasi,
lembar validasi modul pembelajaran, angket respon guru, angket respon peserta didik, dan lembar penilaian literasi sains.
Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Modul pembelajaran ini disusun berdasarkan langkah model pembelajaran berbasis riset. Pembelajaran berbasis riset
berdasarkan filosofi konstruktivisme yang mencakup empat aspek yaitu pembelajaran yang membangun pemahaman
peserta didik, pembelajaran dengan mengembangkan prior knowledge, pembelajaran yang merupakan proses interaksi
sosial, dan pembelajaran bermakna yang dicapai melalui pengalaman nyata. Komponen riset terdiri dari latar belakang
masalah, prosedur, hasil riset, pembahasan, dan publikasi hasil riset. Langkah model pembelajaran berbasis riset ada lima
yaitu: (1) Merumuskan masalah, (2) mengumpulkan data melalui praktikum, (3) menginterpretasi dan menyimpulkan, (4)
menyusun laporan hasil riset, (5) mempresentasikan laporan hasil riset. Model pembelajaran berbasis riset dilaksanakan
dengan pendekatan scientific

Validitas Modul Pembelajaran

Modul pembelajaran fisika berbasis riset dengan pendekatan scientific divalidasi oleh enam orang penimbang ahli (expert
judgment). Aspek yang dinilai oleh penimbang ahli adalah kelayakan isi, kelayakan konstruksi, dan keterbacaan. Setiap
aspek divalidasi oleh dua orang ahli.

14
14
14
Efektivitas Modul

15
15
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model Research Based Learning (RBL) adalah salah satu model pembelajaran
baru yang memberi kesempatan mahasiswa untuk dapat belajar dan membangun
pengetahuan dari langkah-langkah penelitian seperti harus mencari informasi,
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis, membuat kesimpulan dan
menyusun laporan. Fase-fase pada model pembelajaran RBL (1) menentukan
permasalahan yang mendasar; (2) menyusun rencana penelitian; (3) mengumpulkan
data; (4) menganalisi data; (5) menguji hasil analisis; (6) presentasi hasil. Efek
langsung pada model RBL yaitu siswa terbiasa dengan metodologi penelitian, dan
membiasakan siswa dalam memecahkan masalah secara kreatif dan inovatif. Efek
tidak langsung dari model RBL yaitu membentuk sikap-sikap ilmiah.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini mengkin masih ada kekurangan baik dalam
penulisan dan pengutipan isi makalah, karena kita tahu tak ada gading yang tak retak,
begitupun penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis juga berharap, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

16
16
16
DAFTAR PUSTAKA

Septiani, Tri., Asrizal., Kamus, Z. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Kon-


tekstual Adaptif Pada Tema Kesehatan Pen-cernaan Terhadap Kompetensi Ipa
Siswa Kelas VIII SMPN 8 Padang. Pillar of Physics Education, Vol. 11. No 1

Suryandari, K, C. 2014 b. Research Based Learning (RBL) dengan Pendekatan


Scientifik Pada Pembelajaran IPA SD. Surakart: UPT UNS Press.

Al-Maktoumi, Ali. et.al. (2016). Research-based learning for undergraduate students


in soil and water sciences: a case study of hydropedology in an arid-zone
environment. Journal of Geography in Higher Education .Volume 40, Issue 3,
Hal. 1-19.
Arifin, Pepen. 2010. Research Based Learning. Prosiding Seminar Nasional. Bandung:
Institut Teknologi Bandung.
Dafik. (2015). PengembanganPBR (Pembelajaran Berbasis Riset) Dalam
MataKuliah. Jember: Lembaga Pembinaan dan Pengembangan
PendidikanUniversitas Jember.
Gazali, Fauzana; Yusmaita, Eka. 2018. Analisis Prior Knowledge Konsep Asam Basa
Siswa Kelas XI SMA untuk Merancang Modul Kimia Berbasis REACT.
JURNAL EKSAKTA PENDIDIKAN(JEP), [S.l.], v. 2, n. 2, p. 202-208, nov.
2018. ISSN 2579-860X.
Leedy, Paul D. 2010. Practical Research Planning and Design Ninth Edition. New Jersey:
Merrill Publisher.
Huda, M. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Poonpan, S. (2001). Indicators of Research - Based Learning Instructional Process :
A Case Study of Best Practice in a Primary School. Bangkok: Faculty of
Education, Chulalongkorn University Phaya Thailand.

17
17
17
Susiani, T. S., Salimi, M., & Hidayah, R. (2018). Research Based Learning ( RBL):
How Improve Critical Thinking Skills ? to, 42(00042).
Tremp, P. (2010). Research-based Teaching and Learning A LERU project. Munich:
University of Zurich, Center for University Teaching and Learning.
Widyawati, T. D. (2010). Pembelajaran Berbasis Riset. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada.

18
18
18

Anda mungkin juga menyukai