Disusun Oleh :
Nabila Intifa Ulya (P1337434319042)
IV. Prinsip
Protein membentuk kompleks warna biru violet dengan ion tembaga dalam
larutan basa. Absorbansi warna berbanding lurus dengan konsentrasinya.
V. Dasar Teori
Protein adalah salah satu kelompok bahan makronutrien. Dibandingkan dengan
bahan makronutrien lain (lemak dan karbohidrat) protein berperan lebih penting
dalam pembentukan biomolekul daripada perannya sebagai sumber energi.
Keistimewaan lain dari protein adalah strukturnya mengandung N, di samping
C,H,O, dan S. Protein merupakan makromolekul terbanyak dalam sel (hampir
setengah berat keringnya). Protein juga merupakan polimer asam amino yang terikat
satu sama lain dengan ikatan peptida berbobot molekul tinggi. Protein sederhana
hanya mengandung asam-asam amino sedangkan protein kompleks mengandung
bahan tambahan bukan asam amino seperti pada protein heme, glikoprotein, dan
lipoprotein.
Protein dapat dipilahkan menurut fungsi biologisnya misalnya sebagai protein
struktural, katalitik, ataupun protein transport. Selain penggolongan di atas protein
diklasifi kasikan pula berdasarkan komposisi zat-zat yang menyusunnya. Dalam hal
ini protein di bedakan atas protein sedarhana danprotein majemuk. Hidrolisis protein
sederhana akan menghasilkan asam amino-alfa, sedangkan dari protein majemuk
selain asam amino juga diperoleh senyawa bukan protein yang disebut gugus
prostetik. Selanjutnya protein sederhana terbagi lagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan kelarutan dalam berbagai kelarutan, sedangkan protein majemuk terbagi
menjadi kelompok-kelompok berdasarkan jenis gugus prostetiknya. Klasifi kasi
protein lainnya berdasarkan fungsi hayati adalah keratin dan kolagen digolongkan
protein strukturnya: miosin dan aktin pada otot daging termasuk kelompok protein
kontraktil.
Sumber : http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/6832/1/b6f847caa43af9739ab38fc59ddf7167.pdf
Tes protein total adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar
total protein dalam tubuh seseorang, lebih tepatnya albumin dan globulin.
Pemeriksaan ini biasanya dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan
rutin (check up) atau jika pasien mengalami penurunan berat badan tanpa sebab yang
jelas, sering lemas, dan menunjukkan gejala yang mengarah pada gangguan hati dan
ginjal.
Tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan sebelum pemeriksaan ini
dilakukan. Meski begitu, beberapa jenis obat dapat memengaruhi hasil tes, sehingga
pasien harus menginformasikan pada dokter mengenai jenis obat yang sedang atau
baru saja dikonsumsi selama beberapa waktu belakangan.Jenis obat yang dapat
memengaruhi hasil tes protein total antara lain Pil KB, Kortikosteroid, Dextran,
Estrogen, Progesteron, Steroid, Androgen, Insulin, Growth hormone dan Ion
ammonium
VI. Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
Mikropipet Sampel plasma
Spektrofotometer Larutan reagen standar c3, c2
kuvet reagen 1 (protein)
Aquades
VIII. Hasil
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=daMacgqNGr0
Perhitungan
X. Pembahasan
Pada pemeriksaan dihasilkan kadar protein sebesar 6,5 g/dL. Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa dalam kadar serum termasuk rendah karena pada orang
dewasa, nilai normal total protein yaitu 6,6 – 8,7 g/dL. Sedangkan untuk anak – anak
nilai normal total protein tergantung jenis kelamin.
XI. Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan total protein metode spektrofotometer
digunakan untuk mengetahui kadar total protein dan mengetahui diagnostik.
Pemeriksaan didapatkan hasil yang rendah sehingga perlu diperhatikan konsumsi
proteinnya.