TUJUAN
Mahasiswa mengetahui proses sintesa asam salisilat dan dapat mencari mekanisme
reaksinya.
DASAR TEORI
Hidrolisis adalah suatu reaksi kimia apa saja antara suatu zat/senyawa yang
menghasilkan air. Ada kation tertentu bersifat asam dan anion tertentu bersifat basa
dalam air. Ion-ion ini terhidrolisis memberikan larutan yang bersifat asam lemah, asam
lemah maupun netral. Contoh, larutan air dari Ammonium Klorida, NH4Cl memberikan
larutan asam yang lemah karena ion NH4 bertindak sebagai suatu asam, tetapi ion Cl-
tidak bertindak sebagai basa.
Kation asam dan Anion basa secara matematis dapat disebut asam lemah kovalen
polar dan basa lemah kovalen polar seperti berikut:
BH + H2O « H3O+ + B-
Dan
A- + H2O « HA + OH-
Suatu ester dihidrolisis dan konstitusi asam karboksilat dan alcohol dalam kondisi
basa, disini ester adalah Metil Salisilat dari Ester minyak tumbuhan gandapura. Hasil
hidrolisis adalah Metanol dan air serta garam natrium dari asam Salisilat. Reaksi
pencampuran berupa pengasaman dengan asam salisilat dan metanolasam salisilat dalam
bentuk padat yang dapat dimurnikan dengan cara kristalisasi.
TEORI TAMBAHAN
Hidrolisis
Hidrolisis merupakan reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam
dengan air. Pada penguraian garam ini, dapat terjadi beberapa kemungkinan, yaitu :
- Reaksi ion garam dengan air menghasilkan ion H
- Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H+ sehingga menyebabkan ion
H+ dalam air bertambah dan akibatnya H+ > OH- maka larutan bersifat asam.
- Ion garam tersebut tidak bereaksi dengan air sehingga H+ dalam air akan tetap sama
dengan OH- maka air akan netral (pH=7).
Ion garam dianggap bereaksi dengan air, bila ion tersebut dalam reaksinya mengahasilkan
asam lemah atau basa lemah, sebab bila menghasilkan asam atau basa kuat maka hasil
reaksinya akan segera terionisasi sempurna dan kembali menjadi ion-ionya. Jika di tinjau
dari asam dan basa pembentukanya ada 4 jenis garam yang dikenal yaitu :
- Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat
- Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah
- Garam yang terbentuk dari sam lemah dan basa lemah
- Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat
Asam Salisilat
Metil Salisilat
Komposisi:
C : 63,15%
H : 5,3%
O : 31,55%
Kegunaan metil salisilat :
1. Obat – obatan
2. Parfum
3. Flavoring
4. Pelarut untuk derivate selulosa
5. Tinta Copy, printing ( pencetak )
Metil salisilat terdapat pada tanaman dan pertama kali dikenal sebagai bahan
pewangi westergen. Metil salisilat merupakan salah satu turunan ester yang digunakan
dalam pengobatan , yang lain adalah etil salisilat, aspirin dan fenil ester.
Sifat –sifat metil salisilat :
1. Berwarna kuning /merah
2. Berupa minyak
3. Dapat bercampur dengan alcohol
4. Berbau seperti westergen
5. Indeks bias 1,535-1,538
6. Titik leleh -8,3°C
7. Titik didih 222,2°C
8. Larut dalam eter dan asam asetat glacial
9. Larut dalam alcohol 70%
Metil salisilat yang juga disebut minyak gandapura, digunakan untuk membentuk
cita rasa dalam obat gosok untuk mengurangi nyeri otot. Beberapa cara digunakan untuk
mengganggu kesetimbangan reaksi tersebut agar hasil produksinya meningkat. Reaksi
esterifikasi dapat digeser kearah reaksi sempurna jika digunakan salah satu pereaksi
(asam/ alkohol) secara berlebihan atau air yang terbentuk dibuang dari campuran reaksi.
Metil salisilat ini yang merupakan turunan (derivat) dari asam salisilat dapat dilakukan
dengan jalan memanaskan metanol dan asam salisilat dan dengan jalan mencampurkan
asam sulfit dengan distilasi dari sisa tumbuhan menjalar atau kulit pohon batula lerda.
Esterifikasi asam karboksilat dengan suatu alkohol merupakan reaksi reversible.
Bila asam karboksilat diesterkan menggunakan alkohol berlebihan untuk membuat reaksi
kebalikannya, yakni hidrolisis berkataliskan, digunakan air berlebihan. Kelebihan air
akan menggeser kesetimbangan kearah sisi asam karboksilat.
Produksi ester secara industri dilakukan dengan mereaksikan anhidrida asam dengan
alkohol. Ester paling penting yang dibuat dengan cara ini ialah asam asetil salisilat, atau
aspirin. Asam asetil salisilat dibuat dari anhidrida asetat dan asam salisilat.
Ester dapat diperoleh dari reaksi esterifikasi dengan cara merefluks sebuah asam
karboksilat bersama sebuah alcohol dengan katalis asam dan dapat juga diperoleh dari
alkoholisis asam klorida, asam anhidrida dan nitril. Asam yang digunakan sebagai katalis
biasanya asam sulfat atau asam lewis dan asam hidroklorida.
Asam sulfat