Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan
nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan (Kemenkes RI, 2014). Puskesmas adalah
unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Purwati dkk, 2017).
Sistem rujukan di Indonesia dibedakan atas 2 jenis yaitu rujukan medis dan rujukan
kesehatan. Rujukan medis adalah upaya rujukan kesehatan yang dapat bersifat vertikal,
horizontal atau timbal balik yang terutama berkaitan dengan upaya penyembuhan dan
rehabilitasi serta upaya yang bertujuan mendukungnya. Rujukan kesehatan adalah
rujukan upaya kesehatan yang bersifat vertikal dan horisontal yang terutama berkaitan
dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta upaya yang mendukungnya (Purwati
dkk,2017).

Puskesmas harus dapat memberikan penanganan awal kasus medis yang masih
dapat ditangani di puskesmas sebelum dilakukan rujukan kepada pasien (BPJS
Kesehatan, 2014). Rujukan ini diberikan kepada pasien jika puskesmas tidak dapat
memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan
fasilitas, pelayan dan ketenagaan, serta diagnosis pasien diluar 155 diagnosis yang harus
dilayani di puskesmas (BPJS Kesehatan, 2014). Sistem rujukan diselenggarakan dengan
tujuan memberikan pelayanan kesehatan secara bermutu, sehingga tujuan pelayanan
tercapai tanpa harus menggunakan biaya yang mahal (Ratnasari,2017).

Sistem rujukan berjenjang merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam
penguatan pelayanan primer, sebagai upaya untuk penyelenggaraan kendali mutu dan
biaya. Peningkatan kerjasama fasilitas kesehatan merupakan salah satu strategi
pengendalian mutu dan biaya pelayanan kesehatan (Ratnasari,2017). Sistem rujukan
berjenjang merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam penguatan pelayanan
primer, sebagai upaya untuk penyelenggaraan kendali mutu dan biaya pada Jaminan
Kesehatan Nasional (Ratnasari,2017).

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2012 tentang


Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan menjelaskan bahwa sistem rujukan

1
merupakan suatu penyelenggaran pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan
tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun
horizontal. Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang, sesuai kebutuhan
medis dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama. Sistem rujukan diwajibkan
bagi pasien yang merupakan peserta jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan sosial
dan pemberi pelayanan kesehatan (Kemenkes RI, 2012). Sistem rujukan berarti
bertujuan agar berjalan secara efektif sekaligus efisien yaitu berarti berkurangnya waktu
tunggu dalam proses merujuk dan berkurangnya rujukan yang tidak perlu karena
sebenarnya dapat ditangani di FKTP (Kemenkes RI, 2012).

Berdasarkan hasil diatas, penulis ingin mengetahui system rujukan yang ada di
Puskesmas Gribig Kota Malang berdasarkan prosedur rujukan, macam rujukan, alur
rujukan, serta jenjang pelayanan rujukan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu mengambil data sekunder dan teknik wawancara kepada pihak terkait.

1.2 Analisis Situasi


1.2.1 Visi Puskesmas Gribig
Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas menuju masyarakat sehat dan
mandiri.
1.2.2 Misi Puskesmas Gribig
1. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas
2. Mewujudkan lingkungan sehat yang mendukung peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
1.2.3 Motto Puskesmas Gribig
Kesehatan Anda kebanggaan kami.
1.2.4 Janji Layanan Puskesmas Gribig
Kami siap memberikan pelayanan yang berkualitas secara professional.
1.2.5 Spesifikasi Puskesmas
Puskesmas Gribig terletak di Jalan Ki Ageng Gribig No. 97 RT 04 RW 04
Kelurahan Madyopuro Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Puskesmas
Gribig memiliki 4 wilayah kerja Puskesmas yaitu: Kelurahan Madyopuro,
Kelurahan Lesanpuro, Kelurahan Sawojajar dan Kelurahan Cemorokandang.
1.2.6 Ketenagaan
Tabel 1.1 Ketenagaan Puskesmas Gribig

No Jenis Ketenagaan Yang ada Kekurangan Status


Kepegawaian

2
1 Dokter Umum 2 1 PNS
2 Dokter gigi 3 - PNS
3 Perawat 7 - PNS
4 Bidan 8 - PNS
5 Perwat gigi 2 - PNS
6 Sanitasi 1 1 PNS
7 Gizi 1 1 PNS
8 Analis 1 1 PNS
Laboratorium
9 Asisten Apoteker 2 - PNS
10 Administrasi 4 2 PNS
11 Akuntansi 1 - Non PNS
12 Perekam Medis 1 - Non PNS
13 Promkes - 1 Non PNS
14 Sopir 1 1 Non PNS
15 Lain-lain 4 - Non PNS
Jumlah 38 8

1.2.7 Data Umum


1.2.7.1 Geografis
Puskesmas Gribig memiliki luas wilayah 11,83 km2.
1.2.7.2 Pembagian Wilayah Administratif
a. Sebelah Timur : Desa Kedung Rejo Pakis Kab. Malang.
b. Sebelah Barat : Kelurahan Polehan Kota Malang.
c. Sebelah Utara : Desa Sekar Puro Pakis Kab.Malang.
d. Sebelah Selatan : Desa Kedungkandang Pakis Kota.Malang.

3
Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Gribig

1.2.7.3 Data Penduduk Tahun 2018


Puskesmas Gribig memiliki 4 wilayah kerja kelurahan dengan jumlah
penduduk Jumlah Penduduk Seluruhnya : 78.885 jiwa
Laki-laki : 38.791 jiwa
Perempuan : 40.104 jiwa
Jumlah KK : 19.721

Tabel 1.2 Data Penduduk Kecamatan Gribig

No Nama Kelurahan Jumlah penduduk


1. Madyopuro 9.768-10.182
2. Lesanpuro 9.579-9.946
3. Sawojajar 12.688-13.319
4. Cemorokandang 6.374-6.669

Tabel 1.3 Data Pendidikan Kecamatan Gribig

No. Macam Sarana Jumlah Sarana Jumlah Murid


1. TK 54 buah 2.937 murid
2. SD/MI 34 buah 8.061 murid
3. SLTP/MTs 8 buah 1.368 murid
4. SLTA/MA 9 buah 5.862 murid
5. Akademi/PT 1 buah 79 mahasiswa
6. Perguruan Tinggi 3 buah 3.785 mahasiswa
7. Ponpes 2 buah 270 orang

4
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk menganalisis prosedur sistem rujukan yang ada di Puskesmas Gribig
Kota Malang.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui prosedur sistem rujukan yang diterapkan di Puskesmas
Gribig Kota Malang.
b. Untuk mengetahui pelaksanaan, kendala dan evaluasi sistem rujukan yang ada
di Puskesmas Gribig.

Anda mungkin juga menyukai