Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“METODE PENDIDIKAN ISLAM”

DOSEN PEMBIMBING:

SITTI NURMADIA, M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VIII

NAMA : RESKI
RAHMIDA RAHMAN

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI MAJENE

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

TADRIS BAHASA INGGRIS

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Metode Pendidikan Islam”. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
darisemua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperanserta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah swt senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pendidikan Islam

B. Metode Pendidikan Islam

BAB II PENUTUP

1. Kesimpulan
2. Saran
DAFAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Semakin berkembangnya dunia dari tahun ke tahun mengakibatkan banyak
perubahan dalam diri dunia Islam. Baik dari segi agama, pendidikan, politik dan
seterusnya. Terutama dalam bidang pendidikan, akibat adanya sikap serba boleh dan
pemanjaan dari orang tua, banyak anak-anak terjerumus pada pergaulan yang
mengabaikan syari'at. Banyak kaum wanita melupakan fitrahnya sebagai seorang ibu
yang berkewajiban mendidik putra-putrinya.
Sehingga mengakibatkan dunia anak sia-sia. Pemberian andil yang cukup banyak
dalam kesia-siaan tersebut adalah metode pendidikan barat yang tampaknya telah menjadi
kiblat pendidikan kita. Sebenarnya Islam mempunyai metode pendidikan yang sempurna
kepada umat manusia, terutama dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu dalam makalah
ini kami akan sedikit membahas tentang metode-metode belajar dalam pendidikan dalam
islam.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian metode pendidikan Islam?
2. Bagaimanakah metode belajar dalam pendidikan Islam?

C. TUJUAN
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dirumuskan maka yang menjadi
tujuan dari adanya makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian metode pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui apa saja metode-metode pendidikan Islam.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN METODE PENDIDIKAN ISLAM


Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya melalui dan hodos yang
artinya jalan atau cara. Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai
tujuan. Dalam pengertian lebih rinci, metode dapat diartikan sebagai: 1) sesuatu prosedur
yang dipakai untuk mencapai sesuatu tujuan; 2) sesuatu teknik mengetahui yang dipakai
dalam proses mencari ilmu pengetahuan dari sesuatu materi tertentu; 3) suatu ilmu yang
merumuskan aturan-aturan tertentu.
Sementara itu, pendidikan merupakan usaha membimbing dan membina serta
bertanggung jawab untuk mengembangkan intelektual pribadi anak didik ke arah
kedewasaan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka pendidikan
Islam adalah sebuah proses dalam membentuk manusia-manusia muslim yang mampu
mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mwujudkan dan merealisasikan tugas
dan fungsinya sebagai Khalifah Allah swt, baik kepada Tuhannya, sesama manusia, dan
sesama makhluk lainnya. Pendidikan yang dimaksud selalu berdasarkan kepada ajaran
Al-Qur'an dan Hadits. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan metodologi pendidikan
Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan
pendidikan Islam.1
Dalam penggunaan metode pendidikan islam yang perlu dipahami adalah
bagaimana seorang pendidik dapat memahami hakikat metode dalam relevansinya dengan
tujuan utama pendidikan Islam yaitu terbentuknya pribadi yang beriman yang senantiasa
siap sedia mengabdi kepada Allah.
Tujuan diadakan metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar
ajaran Islam lebih berdaya guna dan berhasil guna dan menimbulkan kesadaran peserta
didik untuk mengamalkan ketentuan ajaran Islam melalui teknik motivasi yang
menimbulkan gairah belajar peserta didik secara mantap. Uraian itu menunjukkan bahwa
fungsi metode pndidikan Islam adalah mengarahkan keberhasilan belajar, memberi
kemudahan kepada peserta didik untuk belajar berdasarkan minat, serta mendorong usaha
kerja sama dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik dengan peserta didik. Di
samping itu, dalam uraian tersebut ditunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan adalah
memberi inspirasi pada peserta didik melalui proses hubungan yang serasi antara pendidik
dan peserta didik.
Tugas utama metode pendidikan Islam adalah mengadakan aplikasi prinsip-prinsip
psikologis dan pedagogis sebagai kegiatan antar hubungan pendidikan yang terealisasi
melalui penyampaian keterangan dan pengetahuan agar siswa mengetahui, memahami,
menghayati, dan meyakini materi yang diberikan, serta meningkatkan keterampilan olah
pikir.

B. METODE PENDIDIKAN ISLAM


1

5
Pada dasarnya metode pandidikan Islam sangat efektif dalam membina kepribadian
anak didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini memungkinkan puluhan
ribu kaum mukminin dapat membuka hati manusia untuk menerima petunjuk ilahi dan
konsep-konsep pendepan Islam. Selain itu, metode pendidikan islam akan mampu
menempatkan manusia diatas luasnya permukaan bumi dan dalam masa yang tidak
demikian kepada penghuni bumi lainnya. Metode yang dianggap penting dan paling
menonjol adalah:
1. Metode Keteladanan
Metode ini, disebut juga metode meniru yakni suatu metode pendidikan dan
pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladan yang baik kepada anak
didik. Dalam Al-Qur’an, kata teladan diproyeksikan dengan kata uswah yang
kemudian diberikan sifat dibelakangnya seperti sifat hasanah yang berarti teladan
yang baik. Metode keteladanan adalah suatu metode pendidikan dan pengajaran
dengan cara pendidik memberikan contoh teladanan yang baik kepada anak didik agar
ditiru dan dilaksanakan. Dengan demikian metode keteladanan ini bertujuan untuk
menciptakan akhlak al-mahmudah kepada peserta didik.
Acuan dasar dalam berakhlak al-mahmudah adalah Rasulullah dan para Nabi
lainnya yang merupakan suri tauladan bagi umatnya.seorang pendidik dalam
berinteraksi dengan anak didiknya akan menimbulkan respon tertentu baik positif
maupun negatif, seorang pendidik sama sekali tidak boleh bersikap otoriter, terlebih
memaksa anak didik dengan cara-cara yang merusak fitrahnya. Selain merujuk ke
sifat Rasulullah atau pendidik, sifat teladan juga bias dipengaruhi oleh para pemimpin
maupun kawan melalui pergaulan.2
Nilai edukatif keteladanan daam dunia pendidikan adalah metode influitif yang
paling meyakinkan keberhasilannya dalam mempersiapkan dan membentuk moral
spriritual dan sosial anak didik. Keteladanan itu ada dua macam:
a. Sengaja berbuat untuk secara sadar ditiru oleh peserta didik.
b. Berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang akan ditanamkan pada peserta
didik, sehingga tanpa sengaja menjadi teladan bagi mereka.

2. Metode Pembiasaan dan Hukuman


Metode pembiasaan adalah metode yang dapat dilakukan untuk membiasakan
anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntutan ajaran Islam.
Pembiasaan dinilai efektif jika penerapannya dilakukan terhadap peserta didik yang
berusia kecil. Ciri khas dari metode pembiasaan adalah kegiatan berupa pengulang
yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. Pengulangan ini sengaja dilakukan supaya
asosiasi antara srimulasi dengan respon menjai sangat kuat, karena pembiasaan

6
berintikan pengulangan, maka metode pembiasaan juga berguna untuk menguatkan
hafalan.
Hukuman adalah salah satu metode yang mendapatkan perhatian penuh dari
para ahli, termasuk ahli pendidik muslim seperti Ibnu Sina, Al-Ghazali, Al-Abdari,
dan lain-lain, mereka sepakat berpegang pada prinsip yang mengatakan bahwa
“menjaga (tindakan preventif) lebih baik ketimbang mengobati (tindakan kuartif)”.
Tindakan kuartif dikatakan metode yang buruk apabila dibandingkan dengan tindakan
preventif, karena pada dasarnya tindakan mencegah lebih baik daripada mengobati,
apabila peseeta didik sudah mencoba melakukan suatu yang buruk dan sudah terbiasa
melakukannya, maka akan sangat sulit mengajaknya untuk meninggalkan perbuatan
buruk tersebut.S halnya pembelajaran hukuman membubuhkan kondisi dasar tertentu,
agar bisa efektif dalam mengawasi perilaku anak didik yaitu dengan cara:
a. Hukuman harus dirasakan oleh orang yang diawasi sebagai larangan,
membahayakan, meniadakan, tidak diinginkan, merugikan
b. Hukuman harus cukup avensif (berlawanan dengan kebutuhannya) supaya bisa
menghasilkan hilangnya perilaku yang tidak diinginkan

3. Metode Dialog (Tanya Jawab)


Metode belajar dengan cara berdiskusi sebagaimana yang digunakan oleh Al-
Qur’an dan hadits-hadits nabi. Metode ini disebut pula metode khiwar yang meliputi
dialog khitabi dan ta’abudi (bertanya dan menjawab), dialog deskriftif dan dialog
naratif (menggambarkan dan lalu mencermati), dialog argumentatif (berdiskusi lalu
mengemukakan alasan), dan dialog nabawi (menanamkan rasa percaya diri, lalu
beriman).
Dalam metode tanya jawab ini peserta didik dibimbing dengan pertanyaan-
pertanyaan agar dapat menemukan sendiri kebenaran yang dimaksud. Dialog Qur’ani
merupakan jembatan yang dapat menghubungkan pemikiran seseorang dengan orang
lain sehingga mempunyai dampak terhadap jiwa peserta didik. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor, yakni:
a. Permasalahan yang disajikan secara dinamis.
b. Peserta dialog tertarik untuk terus mengikuti jalannya percakapan itu.
c. Dapat membangkitkan perasaan dan menimbulkan kesan dalam jiwa.
d. Topik pembicaraan yang disajikan secara realistis dan manusiawi.
4. Metode Perumpamaan
Metode ini disebut pula metode 'amsal' yakni cara mendidik dengan
memberikan perumpamaan, sehingga mudah memahami suatu konsep. Perumpamaan
yang diungkapkan Al-Qur’an memiliki tujuan psikologi edukatif, yang ditunjukkan
oleh kedalaman makna dan ketinggian maksudnya. Dampak edukatif dari
perumpamaan Al-Quran dan Nabawi diantaranya:
a. Memberikan kemudahan dalam memahami suatu konsep yang abstrak, ini terjadi
karena perumpamaan itu mengambil benda sebagai contoh konkrit dalam Al-
Quran.

7
b. Mempengaruhi emosi yang sejalan dengan konsep yang diumpamakan dan untuk
mengembangkan aneka perasaan ketuhanan.
c. Membina akal untuk terbiasa berfikir secara valid pada analogis melalui
penyebutan premis-premis.
d. Mampu mencipatan motivasi yang menggerakkan aspek emosi dan mental
manusia.

BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Metodologi pendidikan Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan
pencapaian tujuan pendidikan Islam. Tujuan metode adalah menjadikan proses dan hasil
belajar mengajar ajaran lebih berdaya guna dan berhasil guna dan menimbulkan
kesadaran peserta didik untuk mengamalkan ketentuan ajaran Islam melalui teknik
motivasi yang menimbulkan gairah belajar peserta didik secara mantap.

8
Fungsi metode pendidikan Islam adalah mengarahkan keberhasilan belajar,
memberi kemudahan kepada peserta didik untuk belajar berdasarkan minat, serta
mendorong usaha kerja sama dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik dengan
peserta didik.
Metode belajar dalam pendidikan Islam antara lain:
1. Metode Keteladanan/Demonstrasi
2. Metode Pembiasaan dan Hukuman
3. Metode Dialog (Tanya Jawab)
4. Metode Perumpamaan

2. SARAN
Kami sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih sangat banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca sehingga makalah yang akan datang menjadi lebih baik lagi. Kami harap
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua serta menambah pengetahuan kita.

DAFTAR PUSTAKA

An Nahlawi, Abdurrahman. 1995. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat.


Jakarta: Gema Insani.
Armai, Arief. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press.
Jalaluddin. 2016. Pendidikan Islam: Pendekatan Sistem dan Proses. Jakarta: Rajawali Pers.
Mujib, Abdullah. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Fajar Inter Pratama Uffset.
Abuddin Nata. 2003. Manajemen Pendidikan; Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di
Indonesia. Jakarta: Prenada Media.
Ramayulis. 2004. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Ubhiyati, Nur. 1997. Ilmu Pendidikan Islam II. Bandung: CV. Pustaka Setia.

9
10

Anda mungkin juga menyukai