Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Artefak Vol.7 No.

2 September 2020

https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/artefak/article/view/3269

PERAN PENDIDIKAN DI MASA KEPENDUDUKAN JEPANG (1942-1945)


TERHADAP PERUBAHAN BUDAYA DI JAWA BARAT

Sigit Sudibyo
Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA, Indonesia
E-mail: sudibyosigit5@gmail.com
Sejarah Artikel: Diterima Juli 2020, Disetujui Agustus 2020, Dipublikasikan September 2020

Abstrak
Perubahan budaya di Jawa Barat pada masa kependudukan Jepang dalam dunia Pendidikan.
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih jelas peran pendidikan pada masa
pendudukan Jepang terhadap perubahan budaya. Dalam penulisan artikel ini menggunakan metode
penelitian Historis dengan teknik kepustakaan dan dokumen pengumpulan data dilakukan di
perpustakaan, serta sumber-sumber Jurnal yang terpecaya yang diambil dari internet. Hasil
penelitian bahwa Masa pendudukan Jepang selama tiga setengah tahun merupakan masa yang
menentukan salah satu periode yang sangat menentukan bagi bangsa Indonesia. Kebijakan yang
paling mempengaruhi budaya yang pemerintah jepang keluarkan dan pendidikan sangat berperan
dalam pelaksanaanya khususnya diwilayah Jawa Barat, yang pertama kebijakan Language Planning,
bangsa Indonesia diwajibkan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Jepang. Bangsa Indonesia
dilatih dan didik untuk memegang jabatan dan mengatur organisasi pemerintahan, yang akhirnya
merubah bahasa nasional yang sebelumnya menggunakan bahasa Belanda. Kebijakan selanjutnya
adalah dihapuskannya sistem stratifikasi sosial yang ada didalam masyarakat Indonesia, baik
golongan antar golongan maupun status sosial, kebijakan tersebut juga mempengaruhi budaya
bangsa Indonesia, yang sudah ada sejak masa Hindu-Budha.

Kata Kunci: Pendidikan, Pendudukan Jepang, Perubahan Budaya, Jawa Barat.

Abstract
Cultural changes in West Java during the Japanese occupation in the world of education.
The aim of this research is to know more clearly the role of education during the Japanese
occupation in cultural change. In writing this article using historical research methods with library
techniques and document data collection carried out in libraries, as well as reliable journal sources
taken from the internet. The results of this study were obtained in accordance with the 7 cultural
elements put forward by Koentjaraningrat, namely, religious systems, organizational systems,
knowledge systems, technology systems and equipment, language, and arts. The period of Japanese
occupation for three and a half years was a defining period for the Indonesian nation. The policies
that most influence the culture that the Japanese government issued and education have a very
important role in its implementation, especially in the West Java region, the first is the Language
Planning policy, the Indonesian people are required to use Indonesian or Japanese. The Indonesian
nation was trained and educated to hold positions and manage government organizations, which
eventually changed the national language that previously used Dutch. The next policy is the
elimination of the social stratification system that exists in Indonesian society, both between groups
and social status, this policy also affects the culture of the Indonesian nation, which has existed
since the Hindu-Buddhist era.

Keyword: Education, Japanese Occupation, Cultural Change, West Java.

Halaman | 75
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [75-80]

PENDAHULUAN dan Jepang inilah yang muncul kecaman


keras bahwa shogunat yang lemah harus
Pada masa sebelum tahun 1868 dimana dihapuskan, maka dengan begitu gerakan
Jepang masih tetap berpegang teguh terhadap penghapusan shogun disebut dengan
tradisi sendiri dan menutup diri dari Restorasi Meiji yang memiliki arti pemulihan
kehidupan luar. Mereka percaya bahwa jika kekuasaan kepada Kaissar Meiji Tenno
mereka terbuka terhadap bangsa lain maka (Wirananggapati, Suganda, 1992).
budaya dan adat istiadat mereka akan Keberhasilan gerakan pemulihan
memudar bahkan akan hilang. Dalam dunia kekuasaan atau disebut dengan restorasi meiji
politik Jepang sebelumnya kekuasaan Jepang membawa dampak yang baik terhadap Jepang
sepenuhnya berada ditangan Jepang didalam itu sendiri. Setelah berhasil dan dinobatkan
Negara dan masyarakat, kaisar atau Tenno sebagia kaisar, kaisar meiji menyadari betapa
Heika masyarakat Jepang menggapnya tertinggalnya bangsa Jepang terutama dalam
sebagai mahkluk yang paling suci yang setara pendidikan dan pengajaran. Atas dasar itulah
dengan tuhan, dan karena berkembangnya maka dibentuk sebuah Departemen
mitos yang menjelaskan bahwa raja-raja Pengajaran yang mengemban tugas untuk
Jepang berasal dari keturunan dewi mengejar ketertinggalan bangsa Jepang
Amaterasu-o-mi-komi . Masyarakat Jepang khususnya dalam bidang pendidikan dan
memiliki kepercayaan yang sangat sederhana, pengajaran. Keberhasilan pemulihan dan
kepercayaan mereka adalah agama Shinto pembaharuan Jepang membuat jepang merasa
yang artinya adalah jalan dewa-dewa. mampun untuk mengembangkan sayap
Walaupun politik isolasi atau disebut kekuasaannya ke wiliayah asia lainnya. Atas
dengan politik tertutup pada tahun 1638-1854 dasar kemenangan Jepang dalam perang
namun bangsa Belanda yang tergabung dalam melawan Rusia membuat Jepang lebih
VOC memperoleh ijin dari pemerintah percaya diri untuk mencari wilayah lain untuk
Jepang untuk tetap mengoprasionalkan menjual hasil produk-produk yang Jepang.
kantornya di pulau Desyma. Dengan Keikutsertaan Jepang dalam Peran Pasifik
perantara bangsa Belanda inilah sebagai dan blockade mendorong Jepang untuk
perantara bangsa Eropa untuk masuk ke mencari bahan bakar kendaraan perang dan
Jepang, dan bangsa Eropa membawa juga sumberdaya manusia untuk dijadikan
pengaruh perubahan yang signifikan terutama pasukan perang. Salah satunya adalah
dalam bidang ke amanan dan pemerintahan, Indonesia, kedatangan Jepang di Indonesia
walaupun rakyat Jepang masih mengalami disambut dengan baik karena Jepang datang
ekonomi yang sulit. Maka dengan alasan ke Indonesia dengan mengatas namakan
tersebutlah pada tahun 1865 politik isolasi dirinya sebagai saudara tua.
(pintu tertutup) dihapuskan. Alasan Jepang menjadikan wilayah
Amerika serikat menjalin hubungan Indonesia menjadi tempat yang sangat
dengan Jepang pada tahun 1848 atas strategis dalam melebarkan sayap
kepentingannya berhasil membentuk wilayah kekuasaannya di wilayah asia adalah karena
baru di pantai laut pasifik. Amerika mengutus Indonesia memiliki tanah air yang kaya akan
Komodor M.C. Perry dengan memberikan bahan mentah dan tenaga manusia yang akan
tugas pokok agar Jepang memenuhi tuntutan membatu Jepang dalam menghadapi Perang
Amerika. Pemerintah Jepang memberikan ijin Pasifik, yang sesuai dengan tujuannya untuk
kepada amerika untuk menjalin hubungan menjadikan dunia berada didalam genggaman
kerjasama dengan amerika. Pada saat itu kekuasaan Jepang. Pada masa kependudukan
pemerintah Jepang berada ditangan shogun Jepang terutama dalam bidang pendidikan
dan terjalinnya kerjasama hubungan Amerika dan pengajaran sangat menurun, khususnya

Halaman | 76
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [75-80]

pada wilayah Jawa Barat sekolah-sekolah masa kependudukan Jepang terhadap


dapat dikatakan rendah, bahkan fokus untuk perubahan budaya di Jawa Barat, dari fakta-
meningkatkan pendidikan tidak ada. Bahkan fakta yang didapatkan maka penulis tulis
banyak sekolah-sekolah menengah ditutup secara sistematis, agar yang akan di capai
oleh pemerintah belanda karena pada saat itu dalam penulisan ini terwujud.
yang menjadi pengajar atau guru disekolah
tersebut adalah orang Belanda, karena guru
khusus orang-orang Indonesia belum HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
dipersiapkan sebelumnya (Ekajati, 1998).
Kebijakan-kebijakan dalam halnya terutama
Pendidikan Masa Pemerintahan Jepang di
dibidang pendidikan yang menyulitkan
Jawa Barat
rupanya mampu mendorong untuk
Berakhirnya pemerintahan Hidia
melengkapi kekurangan kekurangan dalam
Belanda, pada masa pendidikan Jepang
pendidikan yang akan berpengaruh terhadap
pendidikan di Indonesia semakin memburuk.
perubahan budaya, permasalah inilah yang
Bahkan diseluruh Jawa Barat hanya terdapat
akan di angkat oleh penulis ke dalam tulisan.
sekolah-sekolah rendah saja. Banyak sekolah-
sekolah yang ditutup pada masa pendudukan
METODE PENELITIAN Jepang, keran pada saat itu guru-guru yang
dari bangsa Belanda diperintahkan untuk
Penelitan ini menggunakan metode meninggalkan Indonesia. Dasar sekolah-
Historis dengan teknik kepustakaan dan sekolah waktu itu adalah berupa pengabdian
dokumentasi. Kegiatan Penelitian ini kepada pemerintah pendudukan dan tidak
dilakukan melalui empat tahap, yaitu memperhatikan pertumbuhan pribadi anak
Heuristik (pengumpulan data), kiritik, didik tersebut.
interpretasi (pengolahan dan penyaringan Pada masa pendudukanJepang, banyak
sumber), dan historiografi. Penyusunan perubahan sistem pendidikan, karena sistem
tulisan di tulis secara kualitatif, deskriptif dan penggolongan bangsa menurut golongan atau
analisis. Teknik penulisan ini menggunakan menurut status sosial masa pendudukan di
sumber-sumber terpercaya dan relevan yang Jepang dihapuskan. Nama lembaga-lembaga
diambil dari buku dan jurnal. (Notosusanto, sekolah banyak di ubah, diantaranya adalah
1978: 10-12). Sekolah Rakyat (Kokumin Gukko), pada masa
Tahap Heuristik atau pengumpulan Jepang sekolah ini semacam sekolah dasar
data dilakukan di perpustakaan FKIP (SD), dan sekolah ini terbuka untuk umum,
UHAMKA dan juga diambil dari beberapa jadi seluruh bangsa Indonesia pada saat itu
artikel dan jurnal ilmiah yang didapatkan dari mendapatkan hak yang sama dapat
internet, dan berasal dari sumber yang mengenyam pendidikan, jadi bukan hanya
terpercaya yang dilihat dari latar belakang golongan bangsawan saja yang dapat
penulisnya. Tahap Kritik ini penulis mengenyam pendidikan, sekolah rakyat
mengolah dari data-data yang terkumpul dan terdapat disemua kota Jawa Barat,misalnya
menguji sumber-sumber yang ada, baik seperti sekolah desa, sekolah kelas satu, HIS
melalui kritik internal atau eksternal. Yang dan ELS, dan lama pendidikannnya adalah 6
terakhir adalah tahap Interprestasi (dalam tahun. Kedua Sekolah Menengah Pertama (
Sofianto, 2014), dari data yang terkumpul Shoto Chu Gakko), sekolah ini merupakan
maka ditafsirkan dalam konteks sebuah lanjutan dari sekolah rakyat, lama
permasalahan yang diteliti yaitu mengetahui pendidikannya adalah 3 tahun. Sekolah ini
bagaimana mengetahui peran pendidikan di dijawa barat dibuka kembali di kota

Halaman | 77
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [75-80]

Bandung, Tasikmalaya, Bogor, Serang dan di manapun boleh dibuka. Pada masa
Purwakata. pemerintahan Hidia Belanda, tidak pernah
Ketiga Sekolah Menengah Tinggi, terpikirkan untuk mempersiapkan guru-guru
awalnya sekolah ini jumlahnya sangat yang berasal dari bangsa Indonesia, dan
terbatas sekitar 4 sekolah untuk seluruh kesulitan lainnya adalah karena tidak ada
Indonesia, namun pada tahun 1943 dibangun buku-buku yang bertuliskan bahasa
sebuah sekolah SMT yang lokasinya berada Indonesia. Pemerintah Jepang juga
di Bandung dan Surakarta. Lama pendidikan mengeluarkan kebijakan Language Planning,
sekolah ini adalah 3 tahun, dan dalam tujuan pemerintah Jepang mengeluarkan
pembelajarannya sekolah ini dibagi menjadi kebijakan agar bangsa Indonesia dapat
tiga jurusan, yaitu bagian A jurusan melupakan masa pendudukan Belanda,
kesusastraan, bagian B jurusan ilmu pasti pemerintah Jepang lebih menekankan
atau alam, dan bagian C jurusan ekonomi. penggunaan bahasa Indonesia dan Jepang,
Keempat Sekolah Kejuruan, sekolah ini khususnya dalam bidang pendidikan.
semacam sekolah pertukangan dan sekolah Setelah kebijakan Language Planning
teknik menengah, dan pemerintah jaman dijalankan, karena kesulitan-kesulitan inilah
Jepang membuka Sekolah Pelayaran dan bangsa Indonesia akhirnya dapat berusaha
Sekolah Perayaran Tinggi di Cirebon, dan ST lebih baik lagi dalam melengkapi Bahasanya
dan STM di Bandung, dan Sekolah Pertanian yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan.
di Tasikmalaya. Kelima Sekolah Keguruan, Sesuai dengan yang di jelaskan
karena pada masa pendudukan Jepang ingin Koentjaraningrat tentang 7 unsur kebudayaan
menjadikan Indonesia bangsa yang mandiri, diantara salah satunya adalah unsur bahasa.
maka didirikan sekolah keguruan untuk Sejak pemberlakuan kebijakan ini bangsa
membentuk calon guru dari bangsa Indonesia Indonesia akhirnya memiliki bahasa yang
dan supaya tidak bergantung pada orang resmi sendiri yang sebelumnya berasal dari
Belanda. Sekolah-sekolah ini banyak di bahasa melayu. Pada dunia pendidikan ini
dirikan di Jawa Barat, seperti Bandung, perkembangan bahasa Indonesia terus di
Tasikmalaya, Bogor, Serang dan Purwakarta. kemabangkan, dan hampir seluruh aktivitas
Ada 3 jenis Sekolah Keguruan diantaranya belajar dan mengajar menggunakan bahasa
adalah Sekolah Guru 2 tahun (Syoto Sihan Indonesia, walaupun sebelumnya
Gakko), Sekolah Guru 4 tahun ( Gotu Sihan menggunakan bahasa Belanda. Banyak buku-
Gakko), Sekolah Guru 6 tahun (Koto Sihan buku asing yang diterjemahkan ke dalam
Gakko). Kelima Perguruan Tinggi, pada saat bahasa Indonesia, dan bahasa Indonesia terus
Jepang menjajah Indonesia banyak perguruan berkembang sampai saat ini (Permadi &
tinggi bahkan hampir seluruh perguruan Purwaningsih, 2015).
tinggi di Indonesia kecuali Sekolah Meskipun banyak kemerosotan atau
Kedokteran Tinggi (Ika Dai Gakko) (Ekajati, kemunduran dalam bidang pendidikan
1998). khususnya baik itu berupa kuantitas maupun
kualitas. Tapi masih banyak hal-hal yang
Peran Pendidikan Terhadap Perubahan justru menguntungkan bangsa Indonesia
Budaya sendirinya, dan juga mempengaruhi budaya
Pada masa pendudukan Jepang, pada bangsa Indonesia sendiri. Misalnya bangsa
bidang pendidikan Khususnya bahwa banyak Indonesia dilatih dan didik untuk memegang
mengalami kemunduran dibandingkan pada jabatan walaupun masih dibawah pengawasan
masa akhir-akhir pendudukan Hidia Belanda, orang-orang Jepang. Sesuai dengan 7 unsur
bahkan sesaat setelah tentara pendudukan kebudayaan yang dikemukakan oleh
Jepang mulai berkuasa, tak satu sekolah koentjaraningrat yaitu terdapat Sistem

Halaman | 78
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [75-80]

Organisasi. Pemerintahan Jepang secara tidak memegang jabatan dipemerintahan, pemerintah


langsung juga mempengaruhi kebudayaan Jepang ingin menarik simpati bangsa Indonesia
kita, bahkan kita diajarkan bagaimana untuk menjadikan bangsa yang mandiri, maka
caranya mengatur suatu organisasi dalam kursi pemerintahan banyak orang Indonesia
yang mengisi jabatan-jabatan penting, walaupun
pemerintah bahkan sampai ukuran terkecil
masih tetap dibawah pengawasan orang-orang
yaitu RT dan RW, keduanya merupakan
Jepang. Kebijakan yang sangat mempengaruhi
bentukan dari pemerintah Jepang di Indonesia bangsa Indonesia adalah penghapusan sistem
(Ekajati, 1998). stratifikasi sosial dimana adat atau tradisi ini
Kebijakan Jepang selanjutnya adalah sudah ada turun menurun sejak jaman kerajaan
yang menghapus diskriminasi menurut Hindu-Budha, dengan adanya kebijakan ini sangat
golongan penduduk, keturuna, dan agama di mempengaruhi budaya bangsa Indonesia, yang
Indonesia. Jadi bukan hanya golongan seharusnya disetiap golongan dan status memiliki
bangsawan atau orang-orang Eropa saja yang hak dan kewajiban yang berbeda-beda.
diperbolehkan mengenyam pendidikan,
bahkan seluruh bangsa Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
diperbolehkan bersekolah. Kebijakan ini lah Ekajati, E. S. dkk. (1998). Sejarah Pendidikan
yang secara tidak langsung menghapus sistem Daerah Jawa Barat. Departemen
sosial yang ada di Jawa. Pemerintah Jepang Pendidikan dan Kebudayaan.
juga mendirikan pusat kebudayaan yang Hapsari, Ratna, M. adil. (2012). Sejarah
bernama Keimin Bunkei Shidoso, dan untuk Indonesia Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas
jadikan sebuah wadah untuk menampung XI Kelompok Waajib. Erlangga.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu
perkembangan kesenian bangsa Indonesia
Antropologi. RinekaCipta.
(Hapsari, Ratna, 2012). Permadi, E. G., & Purwaningsih, S. M.
(2015). Politik Bahasa Pada Masa
Pendudukan Jepang. Avatara, e-Journal
KESIMPULAN Pendidikan Sejarah. 3(3), 590–603.
Sofianto, K. (2014). Garut Pada Masa
Berdasarkan dari hasil penilitian dapat kita Pemerintahan Pendudukan Jepang
simpulkan bahwa walaupun pada masa (1942-1945). Sosiohumaniora, 16(1).
pendudukan jepang, pada saat ini kondisi https://doi.org/10.24198/sosiohumanior
pendidikan sangat buruk sekali jika kita a.v16i1.5684
bandingkan dengan masa akhir pemerintahan Wirananggapati, Suganda, dkk. (1992).
Hidia Belanda. Namun setidaknya ada beberapa Sejarah Nasional dan Dunia 2. Galaxy
kebijakan yang justru menguntungkan bangsa Puspa Mega.
Indonesia bahkan kebijkan tersebut dapat
mempengaruhi perkembangan budaya bangsa
Indonesia, kebijakan tersebut ialah kebijakan
Language Planning, bangsa Indonesia pada masa
pendudukan Jepang diwajibkan menggunakan
bahasa pengantar bahasa Indonesia, terutama
dalam bidang pendidikan. Banyak buku-buku
berbahasa asing yang diterjemahkan kedalam
bahasa Indonesia, dengan adanya kebijakan ini
justru memberikan keuntungan bagi bangsa
Indonesia, untuk mengembangkan bahasanya
sendiri yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan
untuk dikembangkan.
Bangsa Indonesia yang sebelumnya tidak
mengerti tentang bagaimana cara mengatur dan

Halaman | 79
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [75-80]

Halaman | 80

Anda mungkin juga menyukai