DISUSUN OLEH:
18112183
2021
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
1. DEFINISI
2. MANIFESTASI KLINIS
3. ANATOMI DAN FISIOLOGI
4. KLASIFIKASI
5. PATOFISIOLOGI
6. KOMPLIKASI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi
feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila
feses lebih berair dari biasanya, atau bila bang air besar tiga kali atau lebih, atau buang
air besar yang berair tapi tdak berdarah dalam kurun waktu 24 jam bahkan
lebih(Kementrian Kesehatan,2017).
Diare dapat disebabkan oleh berbagai infeksi,selain penyebab lain seperti malabsorbsi.
Diare sebenarnya merupakan salah satu gejala dari penyakit pada sistem gastrointestinal
atau penyakit lain di luar saluran pencernaan. Tetapi sekarang lebih dikenal dengan
“penyakit diare”, karena dengan sebutan penyakit diare akan mempercepat tindakan
penanggulangannya. Diare terutama pada bayi perlu mendapatkan tindakan secepatnya
karena dapat membawa bencana bila terlambat(Ngastiyah,2014).
Penyebab tersering diare pada anak adalah disebabkan infeksi rotavirus. Setelah terpapar
dengan agen tertentu, virus akan masuk ke dalam tubuh bersama dengan makanan dan
minuman yang masuk ke dalam saluran pencernaan yang kemudian melekat pada sel-
sel mukosa usus, akibatnya sel mukosa usus menjadi rusak sehingga fungsi sel-sel ini masih
belum bagus. Hal ini menyebabkan vili-vili usus halus mengalami atrofi dan tidak dapat
menyerap cairan dan makanan dengan baik. Adanya toksin bakteri atau virus akan
menyebabkan sistem transpor aktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi yang
kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat
B. Tujuan
a. Bagaimana definisi diare?
b. Bagaimana manifestasi diare?
c. Bagaimana anatomi dan fisiologi diare?
d. Bagaimana klasifikasi diare?
e. Bagaimana patofisiologi diare?
f. Bagaimana komplikasi hiperbilirubin?
C. Manfaat
a. Memahami definisi diare
b. Memahami manifestasi diare
c. memahami anatomi dan fisiologi diare
d. memahami klasifikasi diare
e. memahami patofisiologi diare
f. memahami komplikasi hiperbilirubin?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFENISI
Diare adalah tinja yang lunak atau cair sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari. Berdasarkan
hal tersebut, secara praktik diare pada anak balita bisa bisa didefinisikan sebagai meningkatnya
frekuensi buang air besar 3 kali atau lebih, tinja konsistensinya menjadi lebih lunak dari
biasanya, sehingga hal itu dianggap tidak normal oleh ibunya. Secara klinik, diare
dibedakan menjadi 3 macam, yaitu diare cair akut, disentri, dan diare persistensi
B. MANIFESTASI
a. Diare akut
- Onset yang tak terduga dari BAB encer, rasa tidak enak, gas-gas dalam perut
- Nyeri pada kuadrat kanan bawah di sertai kram dan bunyi pada perut
- Demam
b. Diare kronik
2. Menurut dehidrasi
b. pada anak yang mengalami diare dengan dehidrasi ringan atau sedang tanda-tandanya:
- Haus
Sistem pencernaan juga meliputi organ-oran yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu
pankreas, hati dan kandung empedu.
1) Mulut
merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan Mulut
biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan
lengkap yang berakhir di anus. Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian
dalam dari mulut di lapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang
terdapat di permukaan lidah.Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat
dipermukaan lidah.Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari asam,pedas,manis dan pahit.Dalam
mulut terjadi proses potong memotong yang dilakukan oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah
oleh gigi belakang (molar geraham),menjadi bagian-bagian kecil yang mudah dicerna. Ludah
dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-
enzim pencerna dan mulai mencernanya Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya
lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung,. Proses menelan
dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
3) Lambung
lambung adalah ruang yang berbentuk kantung yang mirip huruf "J", yang terletak diantara
esophagus dan usus halus. Lambung terbagi menjadi 3 bagian berdasarkan perbedaan
anatomis,histologist dan fungsional, diantaranya yaitu :Fundus dan antrium. Fungsi terpenting
pada lambung adalah menyimpan makanan yang masuk sampai disaluran ke usus halus dengan
kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan penyerapan yang optimal. Fungsi kedua lambung
adalah untuk mensekresikan HCL dan enzim-enzim yang memulai pencernaan protein. Dalam
lambng terdapat 4 aspek mobilitas lambung yaitu:
1. Pengisian lambung
2. Penyimpanan lambung
3. Pencampuran lambung
4. Pengosongan Lambung
4) Usus halus
Usus halus merupakan lanjutan dari lambang terbentang mulai dari pylorus sampai ke muara
ileocaecalis dan menempati bagian terbesar rongga abdomen terletak sebelah lambng dan hati
panjang kurang dari 7 meter. Uss halus dibagi menjadi:
1. Duodemun
Disebut juga usus 12 jari. Panjang kira-kira 20 cm, berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri.
Pada lengkungan ini terdapat pankreas. Bagian kanan terdapat selaput lendir yaitu papila vateri.
Dinding duodenum mempunyai lapisan yang banyak mengandung kelenjar yang berfungsi untuk
memproduksi getah intestinum yang disebut kelenjar brunner.
Panjangnya sekitar 6 cm. Lekukan yeyenum dan ileum merekat pada dinding abdomen posterior
lipatan peritonim yang dikenal sebagai mesentrum. Ujung bawah ileum berhubungan dengan
seikum dengan perantara lubang orifsium ileosinkalis. Didalam tunica propia (bagian dalam
tunica mukosa) terdapat jaringan limfoid, noduli lymphatici yang ada sendiri-sendiri atau
berkelompok. Sementara itu di ileum plicae cirkulares dan villi akan berkurang, sedangkan
kelompok noduli lympathici akan menjadi banyak, tiap kelompok berkisar antara 20 noduli
lympathici. Kumpulan kelompok ini disebut plaque payeri, yang menjadi tanda khas ileum.
Fungsi dari usus halus antara lain menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna, menyerap
protein dalam bentuk asam amino, menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak
5) Usus Besar
Usus besar merupakan lanjutan dari usus halus yang tersusun seolah-olah seperti huruf "U"
terbalik dan mengelilingi usus halus, panjangnya kurang lebih 140 cm terbentang dari vulvula
ileocaecalis sampai anus. Usus besar terdiri dari colon asendens, colon transversum, colon
desendes dan sigmoideum. Fungsi usus besar adalah untuk mengaobsorpsi air kemudian sisa
masa membentuk semisolid (lembek) disebut feses
6) Anus
Anus merupakan bagian dari saluran pencernaan yang menghubung rektum dengan dunia luar,
terletak didasar pelvis dindingnya diperkuat oleh 3 spingter yaitu:
Fisiologi Pencernaan
Fungsi utama sistem pencernaan adalah menyediakan nutrisi bagi tubuh dan mengeluarkan sisa
(ekskresi / eliminasi). Fungsi tersebut dapat berjalan melalui 4 proses utama yaitu:
2. Digesti (mencerna). Proses mencerna adalah proses mengubah bentuk makanan yang kasar
menjadi lebih halus atau mengubah materi makanan dari yang tidak dapat diabsorpsi menjadi
materi yang dapat di absorpsi. Proses mencerna ini dilakukan di dalam mulut maupun lambung.
Proses digesti ini secara kimiawi melibatkan enzim pencernaan
3. Absorpsi (penyerapan). Proses penyerapan (absorpsi) zat-zat gizi melalui villi-villi usus
kedalam vaskuler dan kemudian ditranspor sampai ke tingkat sel.
4. Eliminas. Proses pengeluaran sisa makanan yang tidak diabsorpsi melalui mekanisme defekasi
(BAB)
D. KLSIFIKASI
1. Diare akut
Diare akut adalah berlangsung kurang dari 14 hari umumnya kurang dari 7 hari sehingga
mengakibatkan dehidrasi yang merupakan penyebab utama kematian bagi penderita diare.
2. Diare persisten
Diare persisten adalah berlangsung kurang dari 14 hari secara terus-menerus sehingga
mengakibatkan penurunan berat badan dan gangguan metabolisme
3. Diare disentri
Diare disentri yang disertai darah dalam tinja. Akibat disentri adalah Anorexia sehingga
mengakibatkan penurunan berat badan dengan cepat, kemungkinan terjadi komplikasi pada
mukosa
anak yang menderita diare akut persisten mungkin juga disertai penyakit lainnya seperti
gangguan gizi, demam dan penyakit lainnya
E. PATOFISIOLOGI
1. Gangguan osmotik akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak di serap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus
mengeluarkannya sehingga timbul diare
2. Gangguan sekresi akibat rangsangan tertentu (misalnya oleh toksin) pada dinding usus akan
terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjtnya diare tmbul
karena terdapat peningkatan isi rongga usus
F. KOMPLIKASI
Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak, dapat terjadi berbagai macam
komplikasi seperti:
2. Renjatan hipovolemik
3. Hipokalemia (dengan gejal meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardi, perubahan pada
EKG)
4. Hipoglikemia
5. Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan villi
mukosa usus halus
7. Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah, penderita jga mengalami kelaparan.
(Ns. Andra Saferi Wijaya, S. Kep & Ns. Yessie Mariza Putri, S.Kep. 2013)
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama: Tn.K
Umur: 23 Tahun
Pendidikan: -
Agama: Islam
No RM: 351041
TB/BB: 130/32
Golongan darah: A
ibu klien mengatakan sebelum dibawa kerumah sakit kurang suaminya lebih 2 hari mengalami
mencret, dalam satu hari lebih dari 6 kali dalam konsistensi cair dan muntah selama 2 hari
kurang lebih 5 kali Pasien datang kerumah sakit dengan rujukan puskesmas di ulak karang
dengan gangguan diare dan disarankan untuk dilakukan pemberian cairan serta rawat inap. Saat
di IGD pasien diberikan cairan infus KAEN 32tpm, pasien muntah 1 kali saat diberikan
minuman.
b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
klien mengatakan sebelum dibawa kerumah sakit kurang lebih 2 hari mengalami diare, dalam
satu hari bisa lebih dari 3 hari dalam konsistensi cair dan muntah selama 2 hari. Pasien datang ke
IGD diberikan cairan infus KEAN 32 tpm.
Ibu mengatakan anaknya sebelumnya belum pernah mengalami diare dan baru kali ini dirawat di
rumah sakit karena penyakit diare.
saat dilakukan pengkajian dengan anggota keluarga didapatkan hasil bahwa istrinya pernah
mengalami diare kurang lebih satu minggu yang lalu tapi tidak sampai dirawat.
C. Pemeriksaan fisik
3. Tanda-tanda vital:
a. Suhu: 37C
b. RR : 18x/menit
Nadi: 99x/menit
4. Kepala
mata: tidak cekung, konjungtiva anemis, tidak ada secret dan air mata tidak kering
Telinga: Simetris, kemampuan mendengar normal, tidak ada nyeri, tidak ada sekret
Leher: Simetris, tidak ada pembesaran kelanjar tiroid,tidak ada nyeri tekan
5. Dada dan thoraks: Pergerakan dada simetris, tidak menggunakan otot bantu nafas,tidak ada
nyeri tekan,tidak ada edema,tidak ada pembengkakan
6. Abdomen
c. Perkusi: Hipertimpani
8. Ekstremitas: kuku bersih,turgor kulit, normal,akral teraba dingin, terpadang infus KEAN di
lengan kanan dengan 32tpm
D. Pola aktivitas
1. Makan
klien mengatakan sebelum diare makan dalam sehari 3 kali selalu habis dan terkadang lebih.
Dan ketika klien sakit,dia tidak nafsu makan bahkan tidak mau makan
2. Pola eliminasi
klien mengatakan selama sakit mengalami diare 5 kali sehari konsistensi cair. Muntah kurang
lebih 3 kali
klien mengatakan semenjak klien diare,dia lebih sering dirumah dan sering bolak balik ke kamar
mandi, yang biasanya dia ceria kini menjadi pendiam dan lemas
klien mengatakan selama sakit diare,klien jarang ada tidur siang.Yang biasanya klien tidur jam
12.00 sampai 14.00 selepas dia pulang kerja mengeluh perutnya sakit.
E. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
Pemeriksaa
n Hasil Satuan Normal
Hemoglobin 9,2 gr/dl 10,5-12,5
Hematokrit 30% 35.0-43.0
Leukosit 13,3 10^3/ul 6.00-17.50
Trombosit 457 10^3/ul 229-553
Erytosin 4.9 10^6/ul 3.60-5.20
MCV 62fL 74.00-106.00
MCH 19 pg 21.00-33.00
MCHC 31g/dl 28.00-32.00
3. Therapy
Puyer zink
B.
Analisa
Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS:
- klien mengatakan anaknya diare lebih dari
2 hari dan konsistensi cair
Malabsorpsi Diare
DO:
- Bising usus 15x/menit
- Mata klien terlihat cekung
2 DS:
-klien mengatakan pasien muntah
dan tidak nafsu makan Intoleransi Disfungsi Motilitas
Makanan Gastrointestinal
DO:
- terlihat bibir klien kering
C. Diagnosa Keperawatan
HARI KE 4 SAMPAI 6
05-02-
2021 10.00 WIB 1. Memberikan cairan oralit S:
3. Memberikan cairan IV O