Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH VARIASI KECEPATAN SPINDEL DAN KEDALAMAN PEMAKANAN

TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN STAINLESS STEEL AISI 304 PADA


PROSES FRAIS KONVENSIONAL DENGAN METODE TAGUCHI

Agus Hari Cahyono, Nely Ana Mufarida, Asmar Finali


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember
Jl. Karimata No. 49, Jember, 68121, Indonesia
Email: erickrezpector10@gmail.com

ABSTRACT

Milling machining process is machining process which is done by cutting or slashing object
using spinning multipoint cutter milling. Every surface object which has been through milling
machining process will result different surface roughness value. The purpose of this research is to
know the effect of cutting parameter and to know the optimal combination of the cutting parameter in
order to result the least surface roughness value. In this research, parameter used is spindle speed
with variation of 600 rpm; 860 rpm; 960 rpm and the depth of cut with variation of 0,1 mm; 0,3 mm;
0,5 mm, however the milling process used is vertical milling process uses conventional milling
machine at Stainless Steel AISI 304 material and uses endmill cutter made of HSS (High Speed Steel)
with 12 mm diameter and 4 flute blade. From the data analysis using Taguchi method, it can be known
that the most roughness value is on the 600 rpm spindle speed and 0.5 mm depth of cut cutting
parameter that is 2.259 µ, however the least surface roughness value is on the 960 rpm spindle speed
and 0.1 mm depth of cut cutting parameter that is 1.137 µm. Therefore, the best cutting parameter
combination is 960 rpm spindle speed and 0.1 mm depth of cut.

Key words: milling machine, surface roughness, spindle speed, depth of cut, Stainless Steel AISI
304,and Taguchi method.

PENDAHULUAN juga merupakan salah satu faktor yang


Proses pemesinan merupakan suatu menentukan kualitas dari produk yang
proses yang dilakukan untuk mengubah dihasilkan, semakin kecil nilai kekasaran
bentuk suatu benda kerja dengan cara permukaan suatu produk maka semakin
membuang sebagian material dari benda baik kualitasnya dan semakin besar nilai
kerja agar menjadi produk yang dinginkan kekasaran permukaan suatu produk maka
dengan menggunakan mesin perkakas. semakin buruk kualitasnya.
Salah satu contoh proses pemesinan Oleh karena itu, dilakukan
menggunakan mesin perkakas adalah proses penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
pemesinan yang menggunakan mesin frais. pengaruh dari parameter pemotongan serta
Proses pemesinan menggunakan mengetahui kombinasi yang optimal dari
mesin frais merupakan proses permesinan parameter pemotongan tersebut agar
yang banyak digunakan dalam pembuatan mendapatkan nilai kekasaran permukaan
suatu produk, namun setiap produk yang yang kecil dengan menggunakan metode
telah mengalami proses pemesinan Taguchi.
menggunakan mesin frais akan Pada penelitian ini parameter
menghasilkan nilai kekasaran permukaan pemotongan yang digunakan adalah
yang berbeda seperti permukaan yang halus kecepatan spindel dan kedalaman
atau kasar. Selain itu kekasaran permukaan pemakanan, sedangkan proses pemesinan

1
yang dilakukan pada penelitian ini adalah Taguchi digunakan untuk mengetahui
proses frais vertikal dengan menggunakan pengaruh dari parameter pemotongan serta
mesin frais konvensional pada material mengetahui kombinasi yang optimal dari
Stainless Steel AISI 304 dengan parameter pemotongan tersebut agar
menggunakan pisau frais jari (endmill mendapatkan nilai kekasaran permukaan
cutter) berbahan dasar HSS (High Speed yang diinginkan. Adapun langkah-langkah
Steel) dengan diameter 12 mm dan jumlah penyusunan metode Taguchi dalam
mata pisau 4 flute. penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pemilihan karateristik kualitas
METODE PENELITIAN Karateristik kualitas dalam penelitian ini
Metode penelitian yang dilakukan adalah smaller the better, karena nilai
pada penelitian ini adalah metode kekasaran permukaan yang paling kecil
eksperimental, metode ini merupakan adalah nilai yang paling baik.
metode penelitian yang dilakukan dengan b. Pemilihan faktor kontrol dan faktor
cara pengamatan guna mencari data sebab- gangguan
akibat pada suatu proses penelitian Faktor kontrol dalam penelitian ini
sehingga dapat mengetahui pengaruh adalah kecepatan spindel dan kedalaman
variabel bebas terhadap variabel terikat. pemakanan, sedangkan faktor gangguan
Metode eksperimental yang digunakan pada dalam penelitian ini adalah nilai
penelitian ini adalah metode Taguchi. kekasaran permukaan.
c. Penentuan nilai faktor dan jumlah level
Alat dan Bahan Penelitian percobaan
Alat Penelitian Nilai faktor dalam penelitian ini adalah 2
Alat yang digunakan pada penelitian nilai faktor yaitu kecepatan spindel dan
ini adalah sebagai berikut: kedalaman pemakanan yang memiliki 3
a. Mesin frais konvensional Hauw Gan tipe level percobaan pada setiap faktor.
ZX 6350 C. Tabel 1. Faktor dan Level Percobaan
b. Pisau frais jari (endmill cutter).
c. Alat uji kekasaran permukaan Surface
Roughness TR 220.
d. Jangka sorong.
d. Perhitungan derajat kebebasan
Bahan Penelitian Jumlah derajat kebebasan atau jumlah
Benda kerja yang dingunakan pada minimum percobaan yang harus
penelitian ini adalah Stainless Steel AISI dilakukan pada penelitian ini adalah 8
304. DoF.
Tabel 2. Derajat Kebebasan (DoF)
Metode Taguchi
Metode Taguchi adalah salah satu
metode dalam bidang teknik yang bertujuan
untuk memperbaiki kualitas produk dan
proses serta dalam waktu bersamaan dapat e. Pemilihan Orthogonal Array (OA)
menekan biaya dan sumber seminimal Orthogonal Array pada penelitian ini
mungkin. Dalam penelitian ini metode adalah Orthogonal Array L9(32) karena

2
terdapat 2 nilai faktor yang memiliki 3 Prosedur Penelitian
level percobaan pada setiap faktor.
Tabel 3. Orthogonal Array L9(32)

Gambar 1. Benda Kerja

Benda kerja yang digunakan pada


penelitian ini adalah Stainless Steel AISI
304 berbentuk plat dengan ukuran panjang
100 mm, lebar 50 mm, dan tinggi 8 mm,
f. Pelaksanaan eksperimen kemudian dilakukan proses permesinan
Eksperimen ini dilaksanakan dalam dua pada masing-masing benda kerja
tahap eksperimen, yaitu tahap menggunakan mesin frais konvensional
pembuatan spesimen benda kerja atau dengan variasi parameter pemotongan yang
proses frais menggunakan mesin frais sudah ditentukan dan dilakukan pengujian
konvensional dan tahap pengujian kekasaran permukaan pada masing-masing
spesimen benda kerja atau pengujian benda kerja menggunakan Surface
kekasaran permukaan pada benda kerja. Roughness Tester TR 220, pengukuran
g. Analisa data kekasaran permukaan dilakukan pada tiga
Analisa data dalam penelitian ini titik yaitu Ra1, Ra2, dan Ra3.
menggunakan software Minitab 16 untuk
menganalisa data dalam suatu layout HASIL DAN PEMBAHASAN
tertentu. Analisa data pada penelitian ini Data hasil pengujian kekasaran
meliputi perhitungan rata-rata kekasaran permukaan pada proses pemesinan
permukaan (means), perhitungan menggunakan mesin frais konvensional
persamaan regresi nilai kekasaran dengan pengaruh kecepatan spindel dan
permukaan, perhitungan Signal to Noise kedalaman pemakanan dapat dilihat pada
Ratios (SNR), perhitungan normalisasi tabel dibawah ini.
Signal to Noise Ratios (Xi*), dan
Tabel 4. Hasil Pengujian Kekasaran Permukaan
pengujian normalitas dengan uji
Kolmogorov Smirnov.
h. Interpretasi hasil
Interprestasi hasil merupakan tahap
untuk mengevaluasi faktor dan level
mana yang berpengaruh dan tidak
berpengaruh terhadap nilai kekasaran
permukaan. Pada tahap ini diperlihatkan
data hasil penelitian dalam bentuk layout
tertentu sehingga memudahkan untuk
mengetahui hasil dari analisa data
tersebut.

3
Analisa Data untuk kecepatan spindel dan kedalaman
Rata-Rata Kekasaran Permukaan pemakanan, dengan nilai Regression
Data hasil perhitungan rata-rata Square (R-Sq) atau tingkat kepercayaan
kekasaran permukaan (means) dapat dilihat regresi adalah 95,6 %.
pada tabel dibawah ini.
Tabel 5. Hasil Perhitungan Rata-Rata Kekasaran Signal to Noise Ratios (SNR)
Permukaan (means) Data hasil perhitungan Signal to
Noise Ratio (SNR) dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 6. Data Hasil Perhitungan Signal to Noise
Ratio (SNR)

Persamaan Regresi Nilai Kekasaran


Permukaan
Data hasil analisis regresi Ra rata-
rata terhadap faktor A dan faktor B atau
keseluruhan faktor dapat dilihat pada
gambar dibawah ini. Normalisasi Signal to Noise Ratio (Xi*)
Data hasil perhitungan normalisasi
Signal to Noise Ratio (Xi*) dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 7. Data Hasil Perhitungan Normalisasi Signal
to Noise Ratio (Xi*)

Gambar 2. Regression Analysis Ra Rata-Rata


versus A, B
Dari hasil analisis regresi Ra rata-
rata terhadap faktor A dan faktor B atau
keseluruhan faktor didapatkan persamaan
regresi nilai kekasaran permukaan sebagai Dari tabel data hasil perhitungan
berikut: normalisasi Signal to Noise Ratio (Xi*)
Ra = 1,29 – 0,163 n + 0,345 a didapatkan analisis Taguchi normalisasi
Signal to Noise Ratios (Xi*) terhadap faktor
Persamaan diatas digunakan untuk
A dan faktor B atau terhadap keseluruhan
memprediksi nilai kekasaran permukaan
faktor yang dapat dilihat pada gambar
dalam menentukan parameter pemotongan
dibawah ini.

4
Gambar 3. Taguchi Analysis (Xi*) verus A, B

Dari analisis Taguchi normalisasi Gambar 5. Grafik Hasil Pengujian Normalitas


dengan uji Kolmogorov Smirnov
Signal to Noise Ratios (Xi*) terhadap faktor
A dan faktor B atau terhadap keseluruhan Gambar diatas menunjukkan hasil
sehingga didapat respon untuk normalisasi pengujian normalitas dengan uji
Signal to Noise Ratios (Xi*) dari Kolmogorov Smirnov, bedasarkan
keseluruhan faktor yang kemudian dibuat pengujian normalitas untuk Covidence
dalam grafik yang dapat dilihat pada Interval (α) 0,05 (5%) atau untuk nilai P-
gambar dibawah ini. Value > 0,05 (5%) dengan jumlah
eksperimen (N) sebanyak 9 eksperimen
didapatkan nilai means adalah 0,4776, nilai
Standart Deviation (StDev) adalah 0,3058,
nilai statistik Kolmogorov Smirnov (KS)
adalah 0,141 dan nilai P-Value > 0,150
(15%) sehingga nilai P-Value > 0,05 (5%)
maka H0 gagal ditolak dan mempunyai
residual data berdistribusi normal dan dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari
faktor dan level percobaan terhadap nilai
Gambar 4. Grafik Respon Normalisasi Signal to kekasaran permukaan.
Noise Ratios (Xi*) Terhadap Kekasaran Permukaan
Dari Keseluruhan Faktor
Interpretasi Hasil
Uji Kolmogorov Smirnov Interpretasi hasil analisa data
Uji Kolmogorov Smirnov ini pengaruh kecepatan spindel terhadap
digunakan untuk mengetahui kenormalan kekasaran permukaan dapat dilihat pada
pada suatu distribusi data, pengujian ini gambar dibawah ini.
merupakan uji beda antara data yang akan
Kecepatan Spindel
diuji normalitasnya dengan data normal.
8
Hipotesa untuk pengujian normalitas
6
dengan uji Kolmogorov Smirnov adalah
4 Normalisasi
sebagai berikut: SNR (Xi*)
2
H0 : Residual data berdistribusi normal 0
H1 : Residual data berdistribusi tidak 600 rpm 860 rpm 960 rpm
normal Gambar 6. Diagram Analisa Data Pengaruh
Kecepatan Spindel Terhadap Kekasaran Permukaan

5
Interpretasi hasil analisa data parameter pemotongan kecepatan
pengaruh kedalaman pemakanan terhadap spindel yang paling optimal yang dapat
kekasaran permukaan dapat dilihat pada menghasilkan nilai kekasaran
gambar dibawah ini. permukaan yang paling kecil adalah
Kedalaman Pemakanan
960 rpm dan kedalaman pemakanan
yang paling optimal yang dapat
15
menghasilkan nilai kekasaran
10 permukaan yang paling kecil adalah 0,1
Normalisasi
5 SNR (Xi*) mm, sehingga kombinasi optimal dari
parameter pemotongan adalah
0
0,1 mm 0,3 mm 0,5 mm kecepatan spindel sebesar 960 rpm dan
kedalaman pemakanan sebesar 0,1 mm.
Gambar 7. Diagram Analisa Data Pengaruh
Kedalaman Pemakanan Terhadap Kekasaran d. Persamaan regresi untuk memprediksi
Permukaan nilai kekasaran permukaan dalam
menentukan parameter pemotongan
KESIMPULAN DAN SARAN untuk kecepatan spindel dan kedalaman
Kesimpulan pemakanan adalah Ra = 1,29 – 0,163 n
Bedasarkan hasil analisa data + 0,345 a, dimana a adalah nilai
penelitian, maka didapatkan beberapa koefisien kecepatan spindel dan b
kesimpulan sebagai berikut: adalah nilai koefisien kedalaman
a. Kecepatan spindel mempunyai pemakanan dengan nilai tingkat
pengaruh yang berbanding terbalik kepercayaan regresi adalah 95,6 %.
terhadap nilai kekasaran permukaan
yaitu semakin tinggi kecepatan spindel Saran
maka nilai kekasaran permukaan akan Bedasarkan hasil analisa data
semakin kecil dan sebaliknya. penelitian, maka dapat disampaikan
Sedangkan kedalaman pemakanan beberapa saran sebagai berikut:
mempunyai pengaruh yang berbanding a. Hasil analisa data penelitian diharapkan
lurus terhadap nilai kekasaran dapat menjadi bahan pertimbangan
permukaan yaitu semakin tinggi dalam menghasilkan nilai kekasaran
kedalaman pemakanan maka nilai permukaan yang kecil pada proses
kekasaran permukaan semakin besar pemesinan menggunakan mesin frais
dan sebaliknya. konvensional.
b. Nilai kekasaran permukaan paling b. Bagi peneliti yang ingin melakukan
besar terdapat pada parameter penelitian dengan permasalahan yang
pemotongan kecepatan spindel 600 rpm sama, penelitian ini dapat
dan kedalaman pemakanan 0,5 yaitu dikembangkan dengan pengaruh
2,259 µm, sedangkan nilai kekasaran parameter pemotongan yang lain
permukaan paling kecil terdapat pada seperti kecepatan potong, kecepatan
pada parameter pemotongan kecepatan pemakanan, jenis pahat, jumlah mata
spindel 960 rpm dan kedalaman pahat, dan pemberian pendingin serta
pemakanan 0,1 mm yaitu 1,137 µm. menambah jumlah faktor dan jumlah
c. Dari hasil analisa data penelitian level percobaan.
menggunakan metode Taguchi,

6
DAFTAR PUSTAKA Education Development Support
Aditya, Apris Yudi, dkk. 2014. Pengaruh (HEDS).
Spindle Speed, Feed Rate dan Suharno, dkk. 2013. Pendalaman Materi
Jumlah Mata Pahat Ball Nose End Teknik Mesin. Surakarta.
Mill Terhadap Kekasaran Konsorsium Sertifikasi Guru.
Permukaan Aluminium Pada Proses Sumbodo Wirawan, dkk. 2008. Teknik
Conventional Milling. Jurnal Teknik Produksi Mesin Industri Jilid 2.
Mesin. Universitas Brawijaya. Jakarta. Direktorat Pembinaan
Azhar, Muhamad Choirul. 2014. Analisa Sekolah Menenengah Kejuruan,
Kekerasan Permukaan Benda Kerja Direktorat Jenderal Manajemen
Dengan Variasi Jenis Material dan Pendidikan Dasar dan Menengah,
Pahat Potong. Sripisi Teknik Mesin. Departemen Pendidikan Nasional.
Universitas Bengkulu. Widarto, dkk. 2008. Teknik Permesinan.
Fakhruddin Fikri, dkk. 2013. Pengaruh Jakarta. Direktorat Pembinaan
Parameter dan Proses Pemotongan Sekolah Menenengah Kejuruan,
Terhadap Kekasaran Permukaan Direktorat Jenderal Manajemen
pada Proses Pemotongan End Mill. Pendidikan Dasar dan Menengah,
Jurnal Teknik Mesin. Universitas Departemen Pendidikan Nasional.
Brawijaya. Yanuar Hari, dkk. 2014. Pengaruh Variasi
Fitria Nana. 2009. Analisa Metode Desain Kecepatan Potong dan Kedalaman
Eksperimen Taguchi Dalam Pemakanan Terhadap Kekasaran
Optimasi Karateristik Mutu. Skripsi Permukaan Dengan Berbagai
Matematika. Universitas Islam Media Pendingin Pada Proses Frais
Negeri Maulana Malik Ibrahim. Konvensional. Jurnal Teknik Mesin.
Isa Rachmanta, dkk. 2014. Pengaruh Universitas Lambung Mangkurat.
Parameter Pemotongan Terhadap
Kekasaran Permukaan Baja Karbon
Rendah Pada Proses Conventional
Milling Menggunakan Pahat End
Mill. Jurnal Teknik Mesin.
Universitas Brawijaya.
Mufarida, Nely Ana. 2016. Penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi). Jember.
Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Jember.
Rahmadi Fajar. 2010. Optimasi Parameter
Proses Permesinan CNC Milling
Terhadap Kekasaran Permukaan
Baja ST 40 Dengan Metode
Taguchi. Skripsi Teknik Mesin.
Universitas Sebelas Maret.
Rochim Taufik. 1993. Teori dan Teknologi
Proses Pemesinan. Jakarta. Higher

Anda mungkin juga menyukai