Anda di halaman 1dari 11

1.Guru merupakan salah satu profesi dari tenaga kependidikan.

Guru
bertugas untuk mengajar dimana mengajar merupakan pelaksanaan proses
pembelajaran dan menjadi proses yang paling penting dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pengabdian guru dalam dunia pendidikan yang
sangat besar tersebut sangat memberikan kontribusi yang tinggi dalam
rangka mencapai tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai yang
tertera pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Guru sebagai sebuah profesi tenaga kependidikan memiliki hak dan
kewajiban yang menyangkut dunia pendidikan yang digeluti. Hak guru
merupakan apa-apa saja yang didapatkan oleh seseorang yang
memiliki profesi guru, dan kewajiban guru adalah apa-apa saja yang harus
dilaksanakan seorang guru dalam menjalankan profesinya. Hak dan
kewajiban guru ini dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen sehingga setiap guru mandapatkan perlindungan
terhadap hak yang dimiliki dan kewajiban yang harus dilaksanakan.

Hak-Hak Guru
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen pasal 14 ayat 1 menyatakan, bahwa
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru memiliki hak sebagai
berikut:
1.      Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan
kesejahteraan sosial.
2.      Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi
kerja.
3.      Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas
kekayaan intelektual.
4.      Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
5.     Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk
menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.
6.     Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan
kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik
7.      sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan
perundang-undangan.
8.      Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan
tugas.
9.      Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.
10.  Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan
pendidikan.
11.  Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kualifikasi akademik dan kompetensi, dan/atau
12.  Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

Kewajiban Guru
Menurut UU Guru dan Dosen pasal 20, bahwa dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan, guru berkewajiban:
1.     Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang
bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
2.      Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
3.      Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar
4.      belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam
pembelajaran.
5.     Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika, dan
6.      Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Tugas utama guru dalam pembelajaran

Dalam undang-undang guru dan dosen, ada tujuh tugas utama guru. Ketujuh
tugas tersebut adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Apa saja maksud dari
ketujuh tugas utama guru tersebut?

1. Mendidik
Mendidik adalah mengajak, memotivasi, mendukung,
membantu dan menginspirasi  orang lain untuk melakukan tindakan positif
yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau lingkungan. Mendidik
lebih menitikberatkan pada kebiasaan dan keteladanan.

2. Mengajar
Mengajar adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru untuk membantu
atau memudahkan siswa  melakukan kegiatan belajar. Prosesnya dilakukan
dengan memberikan contoh kepada siswa atau mempraktikkan keterampilan
tertentu atau menerapkan konsep yang diberikan kepada siswa agar menjadi
kecakapan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membimbing
Suatu proses yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan bahan ajar
untuk mentransfer ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan pendekatan
tertentu yang sesuai dengan karakter siswa. Membimbing juga dimaksudkan
untuk membantu siswa agar menemukan potensi dan kapasitasnya,
menemukan bakat dan minat yang dimilikinya sehingga sesuai dengan masa
perkembangan dan pertumbuhannya.

4. Mengarahkan
Mengarahkan adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru kepada peserta
didik agar dapat mengikuti apa yang harus dilakukan agar tujuan dapat
tercapai. Mengarahkan bukan berarti memaksa, kebebasan peserta didik
tetap dihormati dengan tujuan agar tumbuh kreativitas dan inisiatif peserta
didik secara mandiri.

5. Melatih
Menurut Sarief (2008), melatih pada hakekatnya adalah suatu proses
kegiatan untuk membantu orang lain (atlet) mempersiapkan diri dengan
sebaik-baiknya dalam usahanya mencapai tujuan tertentu. Dalam dunia
pendidikan tugas guru adalah melatih siswa terhadap fisik, mental, emosi dan
keterampilan atau bakat.

6. Menilai
Menurut (BSNP 2007: 9), penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil
belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
Tugas guru adalah menilai siswa pada aspek keterampilan, sikap dan
pengetahuan. Tujuannya untuk mengukur sejauhmana kompetensi siswa
setelah proses belajar mengajar selesai dilaksanakan.

7. Mengevaluasi
Mengevaluasi dapat dimaknai sebagai suatu proses yang sistematis untuk
menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan program
telah tercapai (Gronlund, 1985, dalam Djaali dan Pudji M). Evaluasi
ditujukan untuk mendapatkan data dan informasi yang dijadikan dasar
untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar
siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran mencakup
kegiatan pengukuran dan penilaian.

2. Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya


memerlukan/menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik
ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari lembaga
pendidikan yang khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang
dapat dipertanggungjawabkan.
Ciri-ciri profesi, yaitu adanya:
1. standar unjuk kerja;
2. lembaga pendidikan khusus untuk menghasilkan pelaku profesi
tersebut dengan standar kualitas akademik yang bertanggung jawab;
3. organisasi profesi;
4. etika dan kode etik profesi;
5. sistem imbalan;
6. pengakuan masyarakat.
Profesi Keguruan
Pada dasarnya profesi guru adalah profesi yang sedang tumbuh. Walaupun
ada yang berpendapat bahwa guru adalah jabatan semiprofesional, namun
sebenarnya lebih dari itu. Hal ini dimungkinkan karena jabatan guru hanya
dapat diperoleh pada lembaga pendidikan yang lulusannya menyiapkan
tenaga guru, adanya organisasi profesi, kode etik dan ada aturan tentang
jabatan fungsional guru (SK Menpan No. 26/1989).
Usaha profesionalisasi merupakan hal yang tidak perlu ditawar-tawar lagi
karena uniknya profesi guru. Profesi guru harus memiliki berbagai
kompetensi seperti kompetensi profesional, personal dan sosial.

Ciri-ciri Profesi Keguruan


Ciri-ciri jabatan guru adalah sebagai berikut.
1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.
2. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
3. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama
(dibandingkan dengan pekerjaan yang memerlukan latihan umum
belaka).
4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang
berkesinambungan.
5. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang
permanen.
6. Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri.
7. Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
8. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin
erat.

Latar Belakang Profesi Keguruan


Jabatan guru dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan tenaga guru.
Kebutuhan ini meningkat dengan adanya lembaga pendidikan yang
menghasilkan calon guru untuk menghasilkan guru yang profesional. Pada
masa sekarang ini LPTK menjadi satu-satunya lembaga yang menghasilkan
guru. Walaupun jabatan profesi guru belum dikatakan penuh, namun kondisi
ini semakin membaik dengan peningkatan penghasilan guru, pengakuan
profesi guru, organisasi profesi yang semakin baik, dan lembaga pendidikan
yang menghasilkan tenaga guru sehingga ada sertifikasi guru melalui Akta
Mengajar. Organisasi profesi berfungsi untuk menyatukan gerak langkah
anggota profesi dan untuk meningkatkan profesionalitas para anggotanya.
Setelah PGRI yang menjadi satu-satunya organisasi profesi guru di
Indonesia, kemudian berkembang pula organisasi guru sejenis (MGMP).

Ruang Lingkup Profesi Keguruan


Ruang lingkup layanan guru dalam melaksanakan profesinya, yaitu terdiri
atas (1) layanan administrasi pendidikan; (2) layanan instruksional; dan (3)
layanan bantuan, yang ketiganya berupaya untuk meningkatkan
perkembangan siswa secara optimal.
Ruang lingkup profesi guru dapat pula dibagi ke dalam dua gugus yaitu
gugus pengetahuan dan penguasaan teknik dasar profesional dan gugus
kemampuan profesional.
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan sejumlah kompetensi yang berhubungan
dengan kemampuan pribadi dengan segala karakteristik yang mendukung
terhadap pelaksanaan tugas guru.
Beberapa kompetensi kepribadian guru antara lain sebagai berikut.
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
2. Percaya kepada diri sendiri.
3. Tenggang rasa dan toleran.
4. Bersikap terbuka dan demokratis.
5. Sabar dalam menjalani profesi keguruannya.
6. Mengembangkan diri bagi kemajuan profesinya.
7. Memahami tujuan pendidikan.
8. Mampu menjalin hubungan insani.
9. Memahami kelebihan dan kekurangan diri.
10. Kreatif dan inovatif dalam berkarya.

Kompetensi Sosial Guru


Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk menyesuaikan diri
kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan
tugasnya sebagai guru. Peran yang dibawa guru dalam masyarakat berbeda
dengan profesi lain. Oleh karena itu, perhatian yang diberikan masyarakat
terhadap guru pun berbeda dan ada kekhususan terutama adanya tuntutan
untuk menjadi pelopor pembangunan di daerah tempat guru tinggal.
Beberapa kompetensi sosial yang perlu dimiliki guru, antara lain berikut ini.
1. Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua Peserta
didik.
2. Bersikap simpatik.
3. Dapat bekerja sama dengan BP3.
4. Pandai bergaul dengan Kawan sekerja dan Mitra Pendidikan.
5. Memahami Dunia sekitarnya (Lingkungan).

Komponen-komponen Kompetensi Profesional


Kompetensi Profesional guru adalah sejumlah kompetensi yang berhubungan
dengan profesi yang menuntut berbagai keahlian di bidang pendidikan atau
keguruan. Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar guru dalam
pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, bidang studi yang
dibinanya, sikap yang tepat tentang lingkungan PBM dan mempunyai
keterampilan dalam teknik mengajar.
Beberapa komponen kompetensi profesional guru adalah berikut ini.
1. Penguasaan Bahan Pelajaran Beserta konsep-konsep.
2. Pengelolaan program belajar-mengajar.
3. Pengelolaan kelas.
4. Pengelolaan dan penggunaan media serta sumber belajar.
5. Penguasaan landasan-landasan kependidikan.
6. Kemampuan menilai prestasi belajar-mengajar.
7. Memahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga dan program
pendidikan di sekolah.
8. Menguasai metode berpikir.
9. Meningkatkan kemampuan dan menjalankan misi profesional.
10. Memberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didik.
11. Memiliki wawasan tentang penelitian pendidikan.
12. Mampu menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan
pengajaran.
13. Mampu memahami karakteristik peserta didik.
14. Mampu menyelenggarakan Administrasi Sekolah.
15. Memiliki wawasan tentang inovasi pendidikan.
16. Berani mengambil keputusan.
17. Memahami kurikulum dan perkembangannya.
18. Mampu bekerja berencana dan terprogram.
19. Mampu menggunakan waktu secara tepat.

Hubungan antara Penguasaan Materi dan Kemampuan Mengajar


Penguasaan Materi menjadi landasan pokok seorang guru untuk memiliki
kemampuan mengajar. Penguasaan materi seorang guru dilakukan dengan
cara membaca buku-bulu pelajaran. Kemampuan penguasaan materi
mempunyai kaitan yang erat dengan kemampuan mengajar guru, semakin
dalam penguasaan seorang guru dalam materi/bahan ajar maka dalam
mengajar akan lebih berhasil jika ditopang oleh kemampuannya dalam
menggunakan metode mengajar.
Penguasaan bahan ajar dapat diawali dengan mengetahui isi materi dan cara
melakukan pendekatan terhadap materi ajar.
Guru yang menguasai bahan ajar akan lebih yakin di dalam mengajarkan
materi, senantiasa kreatif dan inovatif dalam metode penyampaiannya.

Keputusan Situasional dan Transaksional


Keputusan situasional menyangkut keputusan tentang apa dan bagaimana
pengajaran akan diwujudkan berdasarkan analisis situasi (tujuan yang ingin
dicapai, bahan yang akan disampaikan, waktu serta fasilitas yang tersedia
dan perilaku bawaan siswa).
Keputusan situasional diambil guru ketika menyusun persiapan tertulis
dalam bentuk satuan pelajaran (satpel).
Keputusan transaksional merupakan penyesuaian yang dilakukan oleh guru
yang berkaitan dengan pelaksanaan dari keputusan situasional berdasarkan
balikan yang diperoleh guru dari interaksinya dengan siswa maupun dari
interaksi antar siswa dalam PBM yang sedang berlangsung.
Keputusan transaksional diambil karena adanya perubahan situasi dan
kondisi yang berkembang dalam melaksanakan PBM.
Peran Guru dalam Pengembangan Rancangan Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan proses inkuiri dan reflektif, yang
menekankan pentingnya pengalaman dan penghayatan guru terhadap proses
itu. Rancangan pembelajaran harus dikembangkan atas dasar tujuan-tujuan
instruksional yang berorientasi kepada perkembangan siswa. Perkembangan
adalah tujuan pembelajaran. Rancangan pembelajaran baik rancangan
jangka pendek maupun jangka panjang mencakup komponen-komponen: (a)
Analisis kurikulum, (b) tujuan instruksional, (c) rencana kegiatan, (d)
rencana evaluasi.

Peran Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran dan Manajemen Kelas


1. Pembelajaran yang efektif terwujud dalam perubahan perilaku peserta
didik baik sebagai dampak instruksional maupun dampak pengiring.
Proses pembelajaran berlangsung dalam suatu adegan yang perlu ditata
dan dikelola menjadi suatu lingkungan atau kondisi belajar yang
kondusif.
2. Pendekatan pluralistik dalam manajemen kelas memadukan berbagai
pendekatan, dan memandang manajemen kelas sebagai seperangkat
kegiatan untuk mengembangkan dan memelihara lingkungan belajar
yang efektif.
3. Masalah pengajaran dan manajemen kelas adalah dua hal yang dapat
dibedakan tetapi sulit dipisahkan. Keduanya saling terkait; manajemen
kelas merupakan prasyarat bagi berlangsungnya proses pembelajaran
yang efektif.
4. Lingkungan belajar dikembangkan dan dipelihara dengan
memperhatikan faktor keragaman dan perkembangan peserta didik.
Manajemen kelas dikembangkan melalui tahap-tahap: perumusan
kondisi ideal, analisis kesenjangan, pemilihan strategi, dan penilaian
efektivitas strategi.
5. Penataan lingkungan fisik kelas merupakan unsur penting dalam
manajemen kelas karena memberikan pengaruh kepada perilaku guru
dan peserta didik

Peran Guru dalam Evaluasi Pembelajaran


Evaluasi adalah proses memperoleh informasi untuk membentuk judgment
dalam pengambilan keputusan. Informasi yang diperlukan untuk
kepentingan evaluasi dijaring dengan teknik-teknik inkuiri, observasi,
analisis, tes. Pemilihan teknik yang digunakan didasarkan atas jenis informasi
yang harus diungkap sehingga dalam suatu evaluasi bisa digunakan berbagai
teknik sekaligus. Pengolahan hasil pengukuran atas hasil belajar
dimaksudkan untuk mengevaluasi proses dan hasil belajar

Peran Guru dalam Memahami Perkembangan Siswa sebagai Dasar


Pembelajaran
Selagi pembelajaran merupakan proses pengembangan pribadi siswa maka
perkembangan siswa harus menjadi dasar bagi pembelajaran. Aspek-aspek
perkembangan siswa yang mencakup perkembangan fisik dan motorik,
kognitif, pribadi, dan sosial mempunyai implikasi penting bagi proses
pembelajaran. Implikasi itu menyangkut pengembangan isi dan strategi
pembelajaran, dan kerja sama sekolah dengan orang tua.
Pengertian dan Tujuan Bimbingan dan Konseling
1. Bimbingan dapat diartikan sebagai “proses membantu individu untuk
mencapai perkembangan optimal”.
2. Konseling diartikan sebagai “proses membantu individu (klien) secara
perorangan dalam situasi hubungan tatap muka, dalam rangka
mengembangkan diri atau memecahkan masalah yang dihadapinya”.
3. Konseling merupakan salah satu jenis layanan bimbingan, yang
dipandang inti dari keseluruhan layanan bimbingan.
4. Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu individu atau
peserta didik agar dapat mengembangkan kepribadiannya secara
optimal, baik menyangkut aspek fisik, intelektual, emosional, sosial
maupun moral-spiritual.
Fungsi, Asas, dan Prinsip Bimbingan
1. Sebagai proses pemberian bantuan kepada individu (siswa), bimbingan
berfungsi sebagai upaya (a) pemahaman,(b) pencegahan, (c)
pengembangan, dan (d) perbaikan.
2. Bimbingan diselenggarakan berdasarkan prinsip-prinsip (a) individu
atau peserta didik sedang berada dalam proses berkembang, (b) sasaran
bimbingan adalah semua peserta didik, (c) mempedulikan semua aspek
perkembangan, (d) kemampuan peserta didik merupakan dasar bagi
penentuan pilihan, (e) bimbingan merupakan bagian terpadu pendidikan,
dan (f) bantuan yang diberikan sebagai upaya mengembangkan
kemampuan peserta didik merealisasikan dirinya.
3. Penyelenggaraan bimbingan yang profesional harus mempedulikan
asas-asas, seperti kerahasiaan, keterbukaan, keahlian, kedinamisan, dan
tut wuri handayani.
Bidang dan Jenis-jenis Layanan Bimbingan
1. Penyelenggaraan bimbingan itu, meliputi bidang-bidang pribadi, sosial,
akademik, dan karier.
2. Jenis-jenis layanan bimbingan, meliputi orientasi, informasi,
pembelajaran, bimbingan kelompok, penempatan dan penyaluran,
konseling perorangan, dan konseling kelompok
Hubungan Bimbingan dengan Pendidikan
Pendidikan akan terselenggara dengan baik, apabila ditunjang oleh
komponen-komponennya yang meliputi bidang kepemimpinan atau
administrasi, pengajaran, dan layanan pribadi siswa atau bimbingan. Melalui
bimbingan, proses pendidikan dapat memfasilitasi berkembangnya aspek-
aspek atau karakteristik pribadi siswa secara optimal.

Peran Kepembimbingan Guru dalam Pembelajaran di Sekolah


Sesuai dengan sifat dan karakteristik perkembangan anak sekolah,
bimbingan dan konseling di sekolah lebih efektif menjadi bagian terpadu dari
tugas guru BP. Bimbingan di sekolah dilaksanakan secara terpadu dalam
proses pembelajaran, kecuali hal-hal yang memerlukan penanganan khusus.
Dalam proses pembelajaran di sekolah guru perlu menampilkan peran
kepemimpinan dengan jalan menciptakan iklim atau suasana pembelajaran
yang bermuatan/bernuansa bimbingan. Dalam proses pembelajaran itu guru
berperan tidak hanya sebatas menyampaikan bahan ajar, tetapi sekaligus
mengembangkan perilaku-perilaku efektif baik yang berkenaan dengan
perilaku belajar, pribadi, sosial maupun karir.
Membantu Siswa Bermasalah
Masalah yang dihadapi siswa dapat dibedakan ke dalam masalah belajar dan
masalah bukan belajar. Akan tetapi biasanya masalah tersebut bermuara
menjadi kesulitan belajar. Kesulitan belajar siswa dapat diidentifikasi dengan
melakukan tes hasil belajar, tes kemampuan dasar, pengamatan kebiasaan
belajar.
Faktor-faktor yang menimbulkan kesulitan belajar bisa digolongkan ke
dalam faktor eksternal dan internal. Ada beberapa teknik membantu siswa
yang kesulitan belajar, yaitu (1) pengajaran perbaikan, (2) pengayaan, (3)
peningkatan motivasi belajar, (4) peningkatan keterampilan belajar, (5)
pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif.

Pengembangan Program Bimbingan di Sekolah


Ada 4 komponen inti dalam program bimbingan, yaitu (1) Layanan dasar
umum, (2) Layanan responsif, (3) Layanan perencanaan individual, dan (4)
Pendukung sistem. Layanan dasar umum adalah layanan yang diarahkan
untuk membantu seluruh murid mengembangkan perilaku-perilaku yang
harus dikuasai untuk jangka panjang. Layanan responsif adalah layanan
membantu murid mengatasi masalah atau mengembangkan perilaku yang
menjadi kebutuhan pada saat ini dan harus segera dilayani. Layanan
perencanaan individual diarahkan untuk membantu murid merencanakan
pendidikan, karir dan pengembangan pribadi.

Anda mungkin juga menyukai