Anda di halaman 1dari 47

TUGAS FISIKA

“ALAT-ALAT FISIKA DALAM KESEHATAN”

Oleh:
1. Dian R.A (1130120007)
2. Najmiyatu Zuhriyah (1130120010)
3. Rody M (1130120015)

PRODI S1 KEPERAWATAN ALIH JENJANG


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020-2021
BAB I

ALAT ALAT SUHU DAN KALOR

1. Sterilisator automatic (Autoclaf)

Sterilisator atau sterilizer adalah alat yang digunakan untuk membunuh bakteri, kuman, dan

virus yang menempel pada peralatan, khususnya pada peralatan dokter seperti stetoskop, alat

operasi, alat bidan dan alat-alat rumah sakit lainnya. Sterilisator sangat dibutuhkan guna

meminimalkan penyebaran penyakit hepatitis, HIV, dan bakteri lainnya.

Jenis sterilisator ada bermacam-macam, salah satunya steam sterilizer atau sterilisasi basah

atau juga bisa disebut autoclave yang menggunakan teknologi pre-vacuum dan post vacuum,

sehingga sewaktu selesai proses sterilisasi, alat bedah benar-benar kering.

Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan

dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Autoklaf juga disebut dengan

sterilisasi basah. Peralatan yang diguanakan perlu disterilisasi agar pada saat kontak dengan

produk, tidak menyebabkan kontaminasi. Sebelum digunakan otoklaf terlebih dahulu


divalidasi untuk membuktikan bahwa otoklaf berfungsi dengan baik dan mampu menghasilkan

material yang steril. Tekanan yang digunakan adalah 15 Psi atau sekitar 2 atm dangan suhu

121 °C (250 F) dalam waktu 15 menit.Jadi tekanan yang bekerja pada permukaan benda adalah

15 pon tiap inchi.

Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme,

melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh

mikroorganisme. Autoklaf ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang

diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Jika

objek yang disterilisasi tebal atau cukup banyak, transfer panas pada bagian autoklaf akan

melambat sehingga terjadi perpanjangan waktu total.

➢ Prinsip kerja Autoklaf

Autoklaf menghasilkan uap panas yang bersumber dari panas yang dihasilkan oleh api.

Autoklaf dapat dioperasionalkan pada suhu 115-1500˚C. Bila sterilisasi efektif dilakukan

pada lamanya waktu, misalnya pada media nutrisi yang volumenya 25-50 ml disterilisasikan

di autoklaf dengan suhu 121˚C selama 15-20 menit pada tekanan 1.5kg/cm2.

Autoklaf ditujukan untuk membunuh sel resisten (endospora) yang diproduksi oleh bakteri.

Endospora adalah sel yang tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik.

Endospora dapat dibunuh pada suhu 100 °C, yang merupakan titik didih air pada tekanan

atmosfer normal. Endospora dapat dibunuh pada suhu 121°C, dengan waktu 4-5 menit. Pada

suhu 65 °C sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik.

Ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121 °C, perhitunga waktu sterilisasin autoklaf

dimulai. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian

dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk

memastikan bahwa semua objek bersuhu 121 °C untuk waktu 10-15 menit. Ketika cairan
dalam volume besar akan diautoklaf dibutuhkan perpanjangan waktu, dibutuhkan waktu

yang lama untuk volume yang besar sengga mencapai suhu sterilisasi.

➢ Jenis-Jenis Autoklaf

Autoklaf terdapat tiga jenis, yang dibagi berdasarkan perbedaan bagaimana udara

dihilangkan dari autoklaf selama proses sterilisasi.

a. Gravity Displacement Autoclave

Di dalam ruang autoklaf terdapat udara yang dipindahkan hanya berdasarkan

gravitasi. Prinsipnya adalah memanfaatkan keringanan uap dibandingkan dengan

udara, sehingga udara terletak di bawah uap. Cara kerjanya dimulai dengan

memasukan uap melalui bagian atas autoklaf sehingga udara tertekan ke bawah.

Secara perlahan, uap mulai semakin banyak sehingga menekan udara semakin turun

dan keluar melalui saluran di bagian bawah autoklaf, selanjutnya suhu meningkat

dan terjadi sterilisasi. Autoklaf ini dapat bekerja dengan cakupan suhu antara 121-

134 °C dengan waktu 10-30 menit.

b. Prevacuum atau High Vacuum Autoclave

Autoklaf ini adalah jenis autoklaf yang dilengkapi pompa, yang mengevakuasi

hampir semua udara dari dalam autoklaf. Cara kerjan autoklaf ini dimulai dengan

pengeluaran udara. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses ini adalah 8-

10 menit. Ketika keadaan vakum tercipta, uap dimasukkan ke dalam autoklaf. Akibat

kevakuman udara, uap segera berhubungan dengan seluruh permukaan benda,

kemudian terjadi peningkatan suhu sehingga proses sterilisasi berlangsung. Autoklaf

ini bekerja dengan suhu 132-135 °C dengan waktu 3-4 menit.

c. Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave

Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave adalah jenis autoklaf yang menggunakan

aliran uap dan dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer dengan rangkaian
berulang. Waktu siklus yang ada pada autoklaf ini tergantung pada benda yang

disterilisasi.

➢ Bagian-Bagian Autoklaf

Berikut adalah gambar yang menunjukan bagian-bagian dari autoklaf:

Keterangan:

1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)

Timer pada autoklaf berfungsi sebagai pengaturan waktu lama atau sebentarnya proses

sterilisasi, sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang di inginkan.

2. Katup uap

Katup uap adalah komponen yang berfungsi sebagai tempat keluarnya uap air.

3. Pengukur tekanan

Pengukur tekanan adalah komponen yang berfungsu untuk mengetahiu tekanan uap

yang berada didalam autoklaf saat proses sterilisasi berlangsung.

4. Kelep pengamanan

Kelep pengaman berfungsi sebagai penahan atau pengunci dari penutup autoklaf.
5. Tombol on/off

Tombol ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan mesin autoklaf.

6. Termometer

Termometer adalah komponen yang berfungsi untuk mengetahui suhu yang sudah

dicapai pada saat pensterilan.

7. Lempeng sumber panas

Ini adalah komponen yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi kalor (panas).

Pada dasarnya heater terbuat dari kumparan/lilitan kawat tembaga yang jika dialiri arus

listrik akan menghasilkan energi panas.

8. Aquades (H2O)

9. Skrup pengamanan

10. Angsa

Angsa adalah komponen yang berfungsi sebagai batas penambahan air.

Selain keterangan yang di atas, autoklaf juga memiliki komponen lain yaitu Pompa Vacum,

pada autoclave pompa vacum berfungsi untuk menghisap udara atau uap campuran dari

kamar/ruang sterilisasi (chamber), setelah proses sterilisasi selesai uap panas akan segera

hilang. Sehingga saat yuser membuka lied handle terbuka uap panas yang ada di dalam

chamber sudah berkurang sehingga tidak membahayakan yuser saat mengeluarakan

alat/peralatan yang hendak dipakai dari dalam Autoklaf. Selain pompa vacun, autoklaf juga

memiliki Penutup yang berfungsi sebagai penutup autoklaf pada saat proses sterilisasi.

Terdapat juga temperatur yang digunakan untuk mengatur suhu pada saat akan melakukan

proses sterilisasi.
➢ Kelebihan dan kekurangan dari sterilisator automatic (autoclave) diatas adalah

a. Kelebihan

1. Chamber lebih luas

2. Terdapat 2 pintu, sehingga antara area steril dan non streil tidak bersinggungan.

3. Operasional lebih mudah, sekali tahap dalam proses sterilisasi, tanpa ada tahapan yang

lain (pemanasan sampai titik suhu yang di inginkan, fast/pengeluaran tekanan udara

atau uap dalam chamber, pengeringan)

4. Lebih efektif membunuh kuman, organisme, jamur hingga sporanya.

5. Waktu yang dibutuhkan lebih cepat

b. Kekurangan

1. Suku cadang harus mendatangkan dari luar negeri

2. Harga sparepart sangat mahal

3. Maintenance harus khusus dan mahal.

4. Mudah terjadi trouble bila kurang memperhatikan prosedur operasional

➢ SARAN INOVASI

a. Dengan berkembangnya teknologi yang ada Indonesia harus mampu mengadopsi

teknologi dan dapat membuat sendiri tanpa tergantung dengan negara lain

b. Mampu memproduksi substitusi sparepart dari alat tersebut, sehingga mudah untuk

mendapatkannya dan dengan harga yang relative terjangkau.

c. Mengadakan pelatihan atau training terhadap teknisi medis yang ada di dunia

Pendidikan maupun lapangan sehingga mampu memahami system dan teknologi pada

alat tersebut.
d. Melakukan pelatihan dan training terhadap tenaga yang mengoperasionalkan alat

tersebut, agar dalam implementasinya sesuai dengan prosedur atau juknis yang ada

B. INFANT WARMER

Infant berarti bayi dan warmer berarti penghangat. Maka infant warmer secara bahasa

diartikan Alat untuk menghangatkan bayi. Alat ini difungsikan sebagai tempat

perlindungan bayi bagi yang lahir dini (premature). Infant warmer juga sebagai tempat

singgah sementara untuk menstabilkan suhu tubuh bayi yang lahir mengalami

hipotermia.

Dengan adanya panas (penghangat) yang dihasilkan oleh infant warmer, maka bayi

yang lahir tidak normal dikarenakan suhu tubuh yang kurang stabil dapat dikondisikan

sesuai kebutuhan. Jika suhu bayi sudah stabil dan normal, maka bayi akan dipindah ke

bed biasa.

Komponen utama dari infant warmer yaitu heater dan kontrol suhu. Penghangat pada

infant warmer menggunakkan elemen kering yang suhunya dapat diatur sesuai

kebutuhan. Radiasi panas yang mengenai bayi suhunya antara 35 C - 37 C. Pada


dasarnya alat penghangat bayi baru lahir ini sama dengan alat penghangat pada

umumnya. Alat ini terdiri dari elemen penghangat sebagai komponen utama, matras

atau ranjang bayi yang berguna untuk meletakkan bayi, adanya system control (sensor

suhu, alarm dan waktu).

➢ Kontrol standard infant warmer :

a. Setting suhu Auto & Manual, dimana pada mode auto, infant warmer akan

otomatis masuk pada setting pre warming otomatis dengan parameter default

yang sudah tersimpan sebelumnya. Pada mode manual, output ratio heating

sesuai dengan pengaturan kebutuhan operator dengan menaikkan ataupun

menurunkan suhu heating ratio.

b. Skin Sensor, optional bisa diaktifkan atau tidak, sesuai dengan kebutuhan

operator. Skin sensor akan dipasang pada bayi yang juga akan ditampilkan pada

menu dimana unit infant warmer akan menyesuaikan suhu heating dengan suhu

bayi.

c. Air sensor, terletak pada matras bayi yang berfungsi mengontrol radiasi panas

yang diterima bayi di atas matras tidak berlebihan karena hal tersebut sangat

berbahaya. Maka elemen heater akan berhenti bekerja pada saat suhu setting

telah terpenuhi dan akan kembali bekerja secara otomatis ketika suhu kembali

turun.

d. Alarm dan timer, sebagai pengingat juga sebagai peringatan apabila salah satu

dari parameter kurang atau melebihi dari setting yang ditentukan. Alarm bisa

berupa bunyi buzzer ataupun backlight indikator yang terpasang pada unit infant

warmer.
e. Examination Lamp, berfungsi sebagai lampu pemeriksaan/penerangan yang ada

di atas matras bayi, dan dapat dinyalakan atau dimatikan sesuai dengan

kebutuhan sewaktu-waktu.

➢ Kelebihan dan kekurangan dari infant warmer diatas adalah

a. Kelebihan

1. Pengoperasionalan mudah

2. Suhu yang di inginkan cepat tercapai

3. Bisa dibawa ke mana-mana (neonates, ruang bersalin, dan kamar operasi)

4. Indikator terlihat dan bisa di setting sesuai dengan kebutuhan.

b. Kekurangan

1. Stabilitas suhu kurang stabil karena udara ruangan dapat mempengaruhi

stabilitas suhu tersebut.

2. Samping infant warmer (kanan-kiri, atas-bawah sangat terbuka)

3. Pemanas/heater berada di atas bed.

4. Hanya dapat digunakan untuk sementara (perawatan bayi, Tindakan invasive)

➢ SARAN INOVASI

a. Pemanas /heater di tempatkan dibawah bed.

b. Adanya kisi-kisi pada samping bed (sebagai jalur penghantar suhu pada area

bed dan bayi.

c. Pagar atau pembatas lebih tinggi (± 40 cm) sehingga udara dari samping dapat

terhambat pagar tersebut, stabilitas suhu dapat tercapai.

d. Penambahan UPS atau baterai kering, sehingga memudahkan utuk dilakukan

mobilitas walau tanpa ada arus listrik yang tersedia.


C. BLOOD WARMER

Blood Warmer adalah alat yang berfungsi untuk menghangatkan darah sesuai suhu

tubuh manusia. Alat ini digunakan untuk transfusi darah, dimana sebelumnya

kantong darah ini disimpan dalam Blood Bank dengan suhu 2°C – 6°C. Pemanasan

pada selang darah berfungsi untuk memanaskan darah sesuai dengan suhu pada

tubuh pasien.

➢ Cara kerja blood warmer

Selang kantung darah dialirkan melalui selang yang dilewatkan diantara alat blood

warmer sehingga suhu yang masuk ke dalam tubuh menjadi lebih stabil dan hangat.

Suhu yang diinginkan berkisar 36-39°C. Untuk pengoperasian alat ini anda cukup

atur selang ke dalam channel dan diisi dengan cairan, lalu anda dapat mengatur

temperatur yang dilakukan dan tekan start. Biasanya alat ini diletakkan di

laboratorium, ruang OK dan ICU.

➢ Kelebihan dan kekurangan dari blood warmer diatas adalah

a. Kelebihan

1. Pengoperasionalan mudah

2. Suhu yang di inginkan cepat tercapai

3. Stabilitas suhu sesuai dengan tubuh dapat terjaga

4. Indikator terlihat dan bisa di setting sesuai dengan kebutuhan

5. Bentuk kecil sehingga mudah dibawa ke mana-mana (antar ruangan)

6. Tidak mengganggu aliran darah yang diberikan kepada pasien


b. Kekurangan

1. Sumber listrik hanya dari listrik secara langsung, tidak ada bateri cadangan

(recharger)

2. Selang infus (Bloob set) langsung menempel pada penghantar aliran panas

3. Terjadi pemuaian pada selang infus/blood set

4. Beresiko terlepasnya partikel-partikel yang terkandung dalam selang

infus/blood set kedalam darah

➢ SARAN INOVASI

a. Adanya ruang kedap udara pada alat tersebut, agar selang infus/blood set tidak

menempel pada penghantar panas secara langsung.

b. Pemberian baterai cadangan (recharger) Adanya kisi-kisi pada samping bed

(sebagai jalur pengantar suhu pada area bed dan bayi.

c. Sesering mungkin dilakukan kalibrasi terhadap suhu yang dihasilkan.


BAB II

ALAT-ALAT BIO OPTIK

A. MIKROSKOP

Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak

jelas dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang dekat dengan

benda yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat

disebut lensa okuler. Mikroskop yang memiliki dua lensa disebut mikroskop cahaya

lensa ganda. Karena mikroskop terdiri atas dua lensa positif, maka lensa objektifnya

dibuat lebih kuat daripada lensa okuler (fokus lensa objektif lebih pendek daripada fokus

lensa okuler). Hal ini dimaksudkan agar benda yang diamati kelihatan sangat besar dan

mikroskop dapat dibuat lebih praktis (lebih pendek).

Benda yang akan amati diletakkan pada sebuah kaca preparat di depan lensa objektif dan

berada di ruang II lensa objektif ( fobj < s < 2 fobj ). Hal ini menyebabkan bayangan yang

terbentuk bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa objektif

merupakan benda bagi lensa okuler.


Untuk memperoleh bayangan yang jelas, Anda dapat menggeser lensa okuler dengan

memutar tombol pengatur. Supaya bayangan terlihat terang, di bawah objek diletakkan

sebuah cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya dan diarahkan pada

objek. Ada dua cara dalam menggunakan mikroskop, yaitu dengan mata berakomodasi

maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.

➢ Sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop sebagai berikut.

a. Bayangan yang dibentuk lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.

b. Bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah maya, tegak, dan diperbesar.

c. Bayangan yang dibentuk mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar terhadap

bendanya.

Dalam dunia sains dan kedokteran pasti kalian sudah mengetahui tentang alat Mikroskop

ini yang fungsinya untuk melihat makhluk hidup yang berukuran mikroskopik yang tidak

bisa kita lihat dengan mata telanjang. Berdasarkan penjelasan diatas, Mikroskop ini

mempunyai peranan penting dalam memecahkan persoalan tertentu (terutama dalam

bidang laboratorium yang mengarah ke penelitian maupun pendidikan).

Dari sisi teknologi, penggunaan mikroskop manual masih atau biasa masih banyak di

Indonesia, diperkirakan secara estimasi 90%. Padahal dengan perkembangan teknologi

saat ini memungkinkan semua terintegrasi dalam satu paket teknologi sehingga semua

berjalan sangat efektif dan efisien. Atas Dasar proyeksi kebutuhan diatas, maka

munculah Mikroskop Digital (Digital Microscope) yang terdiri dari mikroskop biasa

dengan kamera digital yang dibangun ke dalamnya. Gambar terlihat melalui Mikroskop

Digital yang diproyeksikan ke monitor computer dan disimpan pada file


computer. Mikroskop Digital ini pertama kali dibuat oleh sebuah perusahaan lensa di

Tokyo, Jepang pada tahun 1986, yang sekarang dikenal sebagai Hirox Co Ltd.

➢ Keuntungan saat memakai Mikroskop Digital seperti:

a. Semua keuntungan dari mikroskop slide,yaitu warna terlihat jelas, tidak memerlukan

listrik kecuali untuk sumber cahaya.

b. Pada Mikroskop Digital spesifikasi 3D, objek dapat dilihat dari hamper setiap sudut

dan tiga dimensi fitur-fitur dapat diperiksa.

c. Dan beberapa Mikroskop Digital mempunyai kemampuan untuk melakukan Video

Streaming, Capturing, Video Recording.

➢ Kekurangan, dan kekurangan dari Mikroskop Digital yaitu:

a. Memerlukan sumber listrik untuk beroperasi;

b. Membutuhkan komputer, walaupun beberapa termasuk viewscreen mereka sendiri;

c. Pada mikroskop spesifikasi 3D harganya sangat mahal.

Mikroskop Digital ini direkomendasikan untuk di dunia pendidikan, penelitian,

kedokteran, dan lain sebagainya karena kelebihannya jauh lebih baik dari mikroskop

biasa.

➢ INOVASI

Teknologi di dunia sedang berkembang, perkembangan teknologi berdampak pada dunia

pendidikan. Salah satu kegunaan teknologi adalah dengan telepon seluler, dimana

telepon seluler termasuk dalam teknologi yang sangat digemari oleh semua orang. Oleh

karena itu media mikroskop didesain dengan kamera smartphone. Diharapkan media

pembelajaran mikroskop berbasis kamera smartphone menjadi salah satu alternatif media

pembelajaran di sekolah yang belum memiliki mikroskop cahaya. Mikroskop digital


berbasis kamera smartphone tergolong sebagai alat laboratorium (tool of practice) dalam

pembelajaran fisika, biologi. Mikroskop berbasis kamera smartphone ini menghasilkan

gambar yang cukup bagus dan jernih, mikroskop digital berbasis kamera ini mudah

diracuni dengan bahan yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Cara kerja

mikroskop digital berbasis kamera smartphone hampir sama dengan cara kerja

mikroskop cahaya, hanya disini menggunakan bantuan smartphone agar gambar yang

didapat lebih terlihat jelas di layar smartphone.

B. TEROPONG

Teropong atau teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh

agar tampak lebih jelas dan dekat. Ditinjau dari objeknya, teropong dibedakan menjadi

dua, yaitu teropong bintang dan teropong medan.

Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-

benda langit, seperti bintang, planet, dan satelit. Nama lain teropong bintang adalah

teropong astronomi. Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi

dua, yaitu teropong bias dan teropong pantul.

➢ Teropong Bias

Teropong bias terdiri atas dua lensa cembung, yaitu sebagai lensa objektif dan

okuler. Sinar yang masuk ke dalam teropong dibiaskan oleh lensa. Oleh karena itu,

teropong ini disebut teropong bias.

Benda yang diamati terletak di titik jauh tak hingga, sehingga bayangan yang

dibentuk oleh lensa objektif tepat berada pada titik fokusnya. Bayangan yang

dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berfungsi

sebagai lup.
Lensa objektif mempunyai fokus lebih panjang daripada lensa okuler (lensa okuler

lebih kuat daripada lensa objektif). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan

yang jelas dan besar. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat

nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya,

terbalik, dan diperkecil terhadap benda yang diamati. Seperti pada mikroskop,

teropong bintang juga dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum dan

dengan mata tak berakomodasi.

➢ Teropong Pantul

Karena jalannya sinar di dalam teropong dengan cara memantul maka teropong ini

dinamakan teropong pantul. Pada teropong pantul, cahaya yang datang dikumpulkan

oleh sebuah cermin melengkung yang besar. Cahaya tersebut kemudian dipantulkan

ke mata pengamat oleh satu atau lebih cermin yang lebih kecil.

Teropong medan digunakan untuk mengamati benda-benda yang jauh di permukaan

bumi. Teropong bumi terdiri atas tiga lensa cembung, masing-masing sebagai lensa
objektif, lensa pembalik, dan lensa okuler. Lensa pembalik hanya untuk membalikkan

bayangan yang dibentuk lensa objektif, tidak untuk memperbesar bayangan.

Lensa okuler berfungsi sebagai lup. Karena lensa pembalik hanya untuk membalikkan

bayangan, maka bayangan yang dibentuk lensa objektif harus terletak pada titik pusat

kelengkungan lensa pembalik. Lensa okuler juga dibuat lebih kuat daripada lensa

objektif. Teropong bumi atau medan sebenarnya sama dengan teropong bintang yang

dilengkapi dengan lensa pembalik.

Sifat bayangan yang dibentuk teropong medan adalah maya, tegak, dan diperbesar.

Ada teropong bumi yang hanya menggunakan dua lensa (teropong panggung), yaitu

lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler. Lensa

cekung di sini berfungsi sebagai pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif

dan sekaligus sebagai lup.

Sifat bayangan yang dibentuk maya, tegak, dan diperbesar daripada bayangan yang

dibentuk lensa objektif. Teropong ini sering disebut teropong panggung atau teropong

Belanda atau teropong Galileo.

Teropong bumi dan teropong panggung memang tidak bisa dibuat praktis. Untuk itu,

dibuat teropong lain yang fungsinya sama tetapi sangat praktis, yaitu teropong prisma.

Disebut teropong prisma karena pada teropong ini digunakan dua prisma yang

didekatkan bersilangan antara lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan akhir

yang dibentuk bersifat maya, tegak, dan diperbesar.


C. PERISKOP

Periskop adalah teropong pada kapal selam yang digunakan untuk mengamati benda-

benda di permukaan laut. Periskop terdiri atas 2 lensa cembung dan 2 prisma siku-siku

sama kaki.

➢ Jalannya sinar pada periskop adalah sebagai berikut:

a. Sinar sejajar dari benda yang jauh menuju ke lensa obyektif.

b. Prisma P1 memantulkan sinar dari lensa objektif menuju ke prisma P2.

c. Oleh prisma P2 sinar tersebut dipantulkan lagi dan bersilangan di depan lensa

okuler tepat di titik fokus lensa okuler.


Keunggulan Periskop Lensa Cembung

1. Periskop yang menggunakan lensa positif dapat melihat objek dengan jelas

karena lensa positif bersifat konvergen.

2. Lensa ini dapat memfokuskan objek .

3. Bayangan yang ditangkap jelas sehingga kru kapal selam tidak kesulitan

melihat objek.

➢ Konsep Optika

Optika adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan

interaksi cahaya dengan materi. Optika menerangkan dan diwarnai oleh gejala optis.

Kata optik berasal dari bahasa Latin ὀπτική, yang berarti tampilan.

Bidang optika memiliki identitas, masyarakat, dan konferensinya sendiri. Aspek

keilmuannya sering disebut ilmu optik atau fisika optik. Ilmu optik terapan sering

disebut rekayasa optik. Aplikasi dari rekayasa optik yang terkait khusus dengan

sistem iluminasi (iluminasi) disebut rekayasa pencahayaan. Setiap disiplin

cenderung sedikit berbeda dalam aplikasi, keterampilan teknis, fokus, dan afiliasi

profesionalnya. Inovasi lebih baru dalam rekayasa optik sering dikategorikan

sebagai fotonika atau optoelektronika. Batas-batas antara bidang ini dan “optik”

sering tidak jelas, dan istilah yang digunakan berbeda di berbagai belahan dunia dan

dalam berbagai bidang industri.

Karena aplikasi yang luas dari ilmu “cahaya” untuk aplikasi dunia nyata, bidang ilmu

optika dan rekayasa optik cenderung sangat lintas disiplin. Ilmu optika merupakan

bagian dari berbagai disiplin terkait termasuk elektro, fisika, psikologi, kedokteran

(khususnya optalmologi dan optometri), dan lain-lain. Selain itu, penjelasan yang

paling lengkap tentang perilaku optis, seperti dijelaskan dalam fisika, tidak selalu
rumit untuk kebanyakan masalah, jadi model sederhana dapat digunakan. Model

sederhana ini cukup untuk menjelaskan sebagian gejala optis serta mengabaikan

perilaku yang tidak relevan dan / atau tidak terdeteksi pada suatu sistem.

Di ruang bebas suatu gelombang berjalan pada kecepatan c = 3×10 8 meter/detik.

Ketika memasuki medium tertentu (dielectric atau nonconducting) gelombang

berjalan dengan suatu kecepatan v, yang mana adalah karakteristik dari bahan dan

kurang dari besarnya kecepatan cahaya itu sendiri (c). Perbandingan kecepatan

cahaya di dalam ruang hampa dengan kecepatan cahaya di medium adalah indeks

bias n bahan sebagai berikut : n = c⁄v

➢ Optika Geometris

Optika geometris, atau optika sinar, menjelaskan propagasi cahaya dalam bentuk

“sinar”. Sinar dibelokkan di antarmuka antara dua medium yang berbeda, dan dapat

berbentuk kurva di dalam medium yang mana indeks-refraksinya merupakan fungsi

dari posisi. “Sinar” dalam optik geometris merupakan objek abstrak, atau

“instrumen”, yang sejajar dengan muka gelombang dari gelombang optis

sebenarnya. Optik geometris menyediakan aturan untuk penyebaran sinar ini melalui

sistem optis, yang menunjukkan bagaimana sebenarnya muka gelombang akan

menyebar. Ini adalah penyederhanaan optik yang signifikan, dan gagal untuk

memperhitungkan banyak efek optis penting seperti difraksi dan polarisasi. Namun

hal ini merupakan pendekatan yang baik, jika panjang gelombang cahaya tersebut

sangat kecil dibandingkan dengan ukuran struktur yang berinteraksi dengannya.

Optik geometris dapat digunakan untuk menjelaskan aspek geometris dari

penggambaran cahaya (imaging), termasuk aberasi optis.

Optika geometris sering disederhanakan lebih lanjut oleh pendekatan paraksial, atau

“pendekatan sudut kecil.” Perilaku matematika yang kemudian menjadi linear,


memungkinkan komponen dan sistem optis dijelaskan dalam bentuk matrik

sederhana. Ini mengarah kepada teknik optik Gauss dan penelusuran sinar paraksial,

yang digunakan untui order pertama dari sistem optis, misalnya memperkirakan

posisi dan magnifikasi dari gambar dan objek. Propagasi sorotan Gauss merupakan

perluasan dari optik paraksial yang menyediakan model lebih akurat dari radiasi

koheren seperti sorotan laser. Walaupun masih menggunakan pendekatan paraksial,

teknik ini memperhitungkan difraksi, dan memungkinkan perhitungan pembesaran

sinar laser yang sebanding dengan jarak, serta ukuran minimum sorotan yang dapat

terfokus. Propagasi sorotan Gauss menjembatani kesenjangan antara optik geometris

dan fisik.

➢ Pemantulan Dan Pembiasan Cahaya

a. Pemantulan Cahaya

Refleksi atau pantulan cahaya terbagi menjadi 2 tipe: specular reflection dan

diffuse reflection. Specular reflection menjelaskan perilaku pantulan sinar

cahaya pada permukaan yang mengkilap dan rata, seperti cermin yang

memantulkan sinar cahaya ke arah yang dengan mudah dapat diduga. Kita dapat

melihat citra wajah dan badan kita di dalam cermin karena pantulan sinar cahaya

yang baik dan teratur. Menurut hukum refleksi untuk cermin datar, jarak subyek

terhadap permukaan cermin berbanding lurus dengan jarak citra di dalam cermin

namun parity inverted, persepsi arah kiri dan kanan saling terbalik. Arah sinar

terpantul ditentukan oleh sudut yang dibuat oleh sinar cahaya insiden terhadap

normal permukaan, garis tegak lurus terhadap permukaan pada titik temu sinar

insiden. Sinar insiden dan pantulan berada pada satu bidang dengan masing-

masing sudut yang sama besar terhadap normal.


Citra yang dibuat dengan pantulan dari 2 (atau jumlah kelipatannya) cermin

tidak parity inverted. Corner retroreflector memantulkan sinar cahaya ke arah

datangnya sinar insiden.

Diffuse reflection menjelaskan pemantulan sinar cahaya pada permukaan yang

tidak mengkilap (Inggris:matte) seperti pada kertas atau batu. Pantulan sinar dari

permukaan semacam ini mempunyai distribusi sinar terpantul yang bergantung

pada struktur mikroskopik permukaan.

BAB III

ALAT-ALAT USAHA DAN ENERGI

A. Defibrillator

Defibrillator adalah peralatan elektronik yang dirancang untuk memberikan

kejut listrik dengan waktu yang relatif singkat dan intensitas yang tinggi kepada pasien

penyakit jantung.
Pengulangan pemberian kejut listrik paling lama 45 detik sejak jantung

berhenti. Energi Externalyang diberikan antara 50 sampai 400 Joule. Energi Internal

yang diberikan maximum 1/10 External

Posisi elektroda (paddles) : anterior - anterior (apex - sternum) atau anterior

posterior. Diameter elektroda antara 8 - 10 cm untuk dewasa. Pengaturan energi, dan

pemeberian energi di kontrol oleh mikrokontroler. Energi yang tersimpan pada C : W

= ½ CV²

Sebelum Pemberian pulse defibrillator pada permukaan elektroda diberikan gel

elektrolit. Ada dua jenis defibrillator: a.c defibrillator dan d.c defibrillator. Untuk a.c

defibrillator sudah tidak digunakan lagi. Mempunyai elektroda (paddles) yang

mempunyai diameter 8 - 10 cm (untuk dewasa). Energi yang diberikan berkisar antara

: 50- 400 Joules. Pemberian defibrillator dapat dilakukan dengan cara sinkronisasi atau

asinkronisasi. Posisi elektroda (Paddles) dapat diletakkan pada posisi anterior - anterior

(Apex-sternum) atau posterior anterior. Pada saat pemberian defibrillator hindari

bersentuhan antara pengguna alat dengan pasien. Energi yang tersimpan pada C : W

= ½ CV²

Paduan d.c defibrillator terdiri dari trafo berkekuatan besar dan pada

sekundernya terdapat penyearah dan capastor.Penyearah ini akan megisi energi listrik

pada kapasitor, besarnya energi listrik akan dikontrol oleh mikrokontrol. Pada saat

discharge (pemberian) energi pada pasien dengan menekan switch yang berada pada

ujung elektroda. Bila memilih jenis sinkron, dapat dilakukan dengan menekan key

board (sinkron).

\
➢ Jenis-jenis defibrillator

a. DC Defibrillator

DC defibrillator selalu dikalibrasi dalam satuan watt-detik atau joule sebagai ukuran

dari energi listrik yang tersimpan dalam kapasitor.

b. Advisory Defibrillator

Mampu dengan akurat menganalisis ECG dan membuat keputusan menyalurkan

kejutan yang handal.

c. Implan Defibrillator

Bisa digunakan oleh pasien yang beresiko tinggi mengalami ventricular fibrillation.

➢ Pada Prinsipnya Prosedur Pengoperasian Defibrillator Dibagi Dalam Tiga

Tahap

1. Pemilihan besarnya energi dan mode pengoperasian

2. Pengisian energi (charge) pada kapasitor

3. Pembuangan energi dari kapasitor ke pasien (discharge).

➢ Prinsip Dasar Defibrillator


1. Besarnya energi dilakukan dengan memutar selector pemilihan energi R 3, set

Level yang akan mengatur besarnya tegangan yang akan timbul pada pengisian

kapasitor C1.

2. Bila tombol charge ditekan maka akan terjadi pengisian kapasitor C 1, dan

tegangan pada kapasitor C1, dideteksi oleh detector A1 melalui pembagi tegangan

R1 dan R2yang bersesuaian dengan tegangan pada C1.

3. Bila tegangan pada pembagi tegangan telah lebih besar dari tegangan R 3, maka A1

keluarannya akan menyebabkan High-voltage DC supply tidak lagi mensupply

tegangan ke kapasitror C1.

4. Bila ditekan tombol discharge tegangan pada kapasitor C1 akan berpindah

sehingga tubuh atau jantung akan mendapatkan energi listrik dari kapasitor C 1.

Bentuk tegangan yang diberikan pada pasien dipengaruhi oleh adanya induktor

➢ Bentuk Energi Yang Diberikan Ke Pasien

1. Satu phase (Monophasic)

2. Dua phase (Biphasic)


Untuk besarnya energi listrik Biphasic yang diberikannya berkisar 2 sampai dengan 200 joule

Mempunyai 2 buah elektroda yang telah terpasang pada dada pasien (pads

electrode)

a. Strenum

b. Apeks

➢ Metode defibrillator

1. Asinkron

Pemberian shock listrik jika jantung sudah tidak berkontraksi lagi, secara

manual setelah pulsa R.

2. Sinkron

Pemberian shock listrik harus disinkornkan dengan signal ECG dalam

keadaan berfibrasi, jadi bila tombol discharge ditekan kapanpun maka akan

membuang setelah pulsa R secara otomatis.

DEFIBRILATOR “DEFIGARD 5000 SCHILLER”

Pada alat ini terdapat beberapa indicator pengukuran

➢ Monitor :
SPO2, NIBP, ECG, Trend Display

➢ Defibrilasi

➢ Pacemaker

Paddle

➢ Petunjuk Operasional

1. Ambil paddles dari sisi samping alat

2. Yakinkan dalam keadaan kering

3. Beri krim pada permukaan paddle

4. Tempelkan paddle pada pasien diposisi apeks dan sternum

5. Tekan tombol energy

6. Lakukan pengisian dengan menekan satu tombol pada paddle, lalu proses

pengisian dapat dilihat di monitor

7. Jangan menyentuh pasien

8. Setelah proses pengisiian selesai maka akan terdengar suara “beep”, pada

display muncul tulisan “Defibrillator Ready” dan pada tombol paddle akan

menyala

9. Tekan paddle agak menekan ke tengkorak

10. Untuk pengosongan tekan kedua tombol pada paddle secara bersamaan

11. Lihat pada monitor

12. Setelah selesai pilih switch pada tombol energy menunjukkan angka “0”
13. Tekan tombol power

➢ Petunjuk Pengamanan

Selama terapi kejut ada yang harus diperhatikan, yaitu Pasien harus :

1. Tidak ada kontak dengan orang lain.

2. Tidak ada kontak dengan barang berbahan metal atau konduktor.

3. Saat paddle kontak dengan pasien, pastikan juga paddle tidak terhubung

dengan barang berbahan metal.

4. Pastikan dada pasien kering

5. Karena dialiri arus yang besar, kemungkinan terjadi luka bakar pastikan peletakkan

paddle yang tepat

➢ Siklus Pemeliharaan

1. Maintenance ( pemeliharaan )

a. Pengecekan secara fisik


1. Apakah chasing dalam keadaan baik

2. Kabel elektroda rusak

3. Pengepakan elektroda yang sudah kadaluarsa

b. Pengetesan Defiblirator

Pengecekan pada paddle:

1. Hubungkan kabel paddle dan gabungkan

2. Set ke energy level 90 joule

3. Tahan paddle dan lakukkan trigger

4. Lalu lihat pada monitor apakah tertulis “OK”

2. Cleaning (pembersihan )

Pastikan alat dalam keadaan mati dan tidak terhubung dengan listrik, Pembersihan dapat

dilakukan dengan cara :

a. Usap penutup dengan menggunakan kain halus dan bersih, beri cairan disinfektan

(alcohol 70 %). Pastikan tidak ada cairan yang masuk ke dalam alat

b. Musnahkan aksesoris sekali pakai sesegera mungkin untuk mencegah penggunaan

kembali ,

c. Untuk paddle dapat diusap dengan kain halus beserta cairan disinfektan atau air

sabun, pastikan sampai kering

d. Spoon electrode dapat dibersihkan dengan cara penguapan, radiasi, dan memakai

ethylene oxide

e. Untuk membersihkan lead sensor dapat menggunakan disifektan juga, tapi pastikan

celah terlepas dari alatnya

➢ Keunggulan & Kelemahan Defibrilator

a. Keunggulan:
1. Dapat merangsang jantung yang sudah tidak terdektesi

2. untuk mengembalikan irama jantung agar normal kembali

b. Kelemahan:

Bila tidak hati-hati dalam pemakaian Defibrilator akan membahayakan diri sendiri dan

pasien karena tekanan daya listrik dalam defibrilator yang sangat tinggi

➢ SARAN INOVASI:

Setelah mengkaji dari kelemahan defibrillator yang bisa membahayakan pemakainya,

alat ini kemudian dikembangkan, hasil inovasi nya adalah memunculkan defibrillator

yang bisa bekerja secara otomatis, yaitu AED

AED (automated external defibrillator) adalah sebuah alat medis yang dapat

menganalisis irama jantung secara otomatis dan memberikan kejutan listrik untuk

mengembalikan irama jantung jika dibutuhkan.

B. Microwave Diathermy Unit (MWD)

Microwave diathermy unit (MWD) adalah suatu alat terapy yang memancarkan

gelombang micro (micro wave), untuk memanaskan jaringan di dalam kulit. Micro

Wave Diathermy merupakan suatu pengobatan dengan menggunakan stessor fisis

berupa energi elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus bolak-balik.


Gambar 1. Microwave Diathermy (MWD)

➢ Penerapan

Arus dari mesin mengalir ke elektrode melalui co-axial cable, yaitu suatu kabel

yang terdiri dari serangkaian kawat ditengah yang diselubungi oleh selubung logam

yang dikelilingi suatu benda isolator Kawat dan selubung logam yang dikelilingi suatu

benda isolator. Kawat dan selubung logam tadi berjalan sejajar dan membentuk sebagai

kabel output dan kabel bolak-balik dari mesin. Konstruksi kabel semacam ini

diperlukan untuk arus frequensi yang sangat tinggi dan panjangnya tertentu untuk suatu

pengobatan.

Co-axial kabel ini menghantarkan arus listrik kesebuah area dimana gelombang

mikro dipancarkan dan untuk mencegah pancaran gelombang di luar emiter. Area ini

dipasang suatu reflektor yang dibungkus dengan bahan yang dapat meneruskan

gelombang magnetik. Kontruksi ini dimaksudkan untuk mengarahkan gelombang ke

jaringan tubuh yang disebut emiter, direktor atau aplikator atau sebagai elektrode.
Gambar 2. Blok diagram Microwave Diathermy

Keterangan :

a. Power Supply : Berfungsi untuk mensupplay tegangan pada rangkaian timer

b. Timer : Berfungsi untuk mengatur lamanya pesawat bekerja.

c. Regulator : Berfungsi untuk mengatur besarnya dosis tegangan.

d. Rangkaian Intensitas : Berfungsi untuk pengaturan intensitas continous dan

intermitten.

e. HTT : Berfungsi untuk penghasil tegangan tinggi.

f. Tabung HTT : Berfungsi untuk sebagai tempat terjadinya tumbukan electron dari

anode ke katode (filament).

g. Rangkaian Tuning : Berfungsi untuk penghasil frekuensi tinggi.

h. Elektroda : Berfungsi untuk mentransfer hasil berupa panas kepada bagian tubuh

pasien yang ingin diterapi.

➢ Proses Penghasilan Panas

Terapi dengan Diathermi mempunyai kelebihan dibandingkan dengan terapi dengan

sumber panas lainnya, misalnya kompres air panas, sinar infra merah dan panas kimiawi /

balsam dan lainnya. Karena dengan pesawat Diathermy panas dapat disalurkan kedalam

badan atau anggota badan dengan efek panas yang konstan dan merata, jumlah kondisi

panas dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.


Apabila suatu listrik dialirkan melalui suatu tahanan, maka dalam tahanan tersebut

akan timbul panas. Semua zat mempunyai resistansi atau menahan terhadap aliran arus

listrik. Dalam jaringan tubuh mempunyai nilai resistansi yang berbeda- beda, yaitu :

a. Elemen yang banyak air mempunyai tahanan kecil.

b. Elemen yang sedikit air mempunyai nilai resistan yang besar.

Pada Diathermy yang menggunakan frekuensi tinggi elektroda- elektroda tidak perlu

melekat langsung pada kulit tetapi dapat dipasang dengan jarak tertentu. Meskipun

demikian arus listrik frekuensi tinggi akan dapat mengali rmelalui udara diantara

elektrode- electrode dengan kulit dan bahan isolator yang membungkus elektrode.

➢ Metode Penyaluran Panas

Energi gelombang frekuensi tinggi dapat disalurkan kebadan/ anggota tubuh pasien,

dengan cara :

a. Metode Kapasitif

Dengan metode kapasitif, dipergunakan electrode berupa 2 buah plat logam yang

dibungkus dengan bahan isolator dan diletakan sejajar seperti halnya kapasitor.

b. Metode Induktif

Metode induktif menggunakan elektrode yang berupa kabel gulung dan diletakan pada

sebuah tempat dari isolator, dan bentuknya bermacam- macam.

c. Metode Radiasi

Dalam metode radiasi energi frekuensi tinggi dipancarkan seperti halnya dalam

pemancar dengan antena Dipole atau Waveguide.

➢ Manfaat Microwave Diathermy

a. Efek Fisiologis

1) Perubahan Temperatur
a. Reaksi lokal jaringan

1. Meningkatkan metabolisme sel-sel lokal ±13% tiap kenaikan

temperatur 1ºC,

2. Meningkatkan vasomotion sphincter sehingga timbul homeostatik lokal

dan akhirnya terjadi vasodilatasi lokal.

b. Reaksi general

Dapat terjadi kenaikan temperatur, tetapi dipertimbangkan karena

penetrasinya dangkal ±3 cm dan aplikasinya lokal.

c. Efek konsensual

Timbulnya respon panas pada sisi kontra lateral dari segmen yang sama setelah

pengobatan lebih dari 20 menit. Dengan penerapan MWD, penetrasi dan

perubahan temperature lebih terkonsentrasi pada jaringan otot sebab jaringan

otot lebih banyak mengandung cairan dan darah.

2) Jaringan ikat

Meningkatkan elastisitas jaringan ikat menjadi lebih baik seperti jaringan collagen

kulit, otot, tendon, ligament dan kapsul sendi akibat menurunnya viskositas matrik

jaringan tanpa menambah panjang serabut kolagen, tetapi terbatas pada jaringan

ikat yang letak kedalamannya ±3cm.

3) Jaringan otot

Meningkatkan elastisitas jaringan otot dan menurunkan tonus melalui normalis

nocicensorik.

4) Jaringan syaraf

Meningkatkan elastisitas pembungkus jaringan syaraf, meningkatkan

konduktivitas serta ambang rangsang syaraf.


b. Efek Terapeutik

1) Nyeri, hipotonus dan gangguan vascularisasi

Menurunkan nyeri, normalisasi tonus otot melalui efek sedative, serta perbaikan

metabolisme.

2) Penyembuhan luka pada jaringan lunak

Meningkatkan proses perbaikan atau respirasi secara fisiologis.

3) Kontraktur jaringan

Dengan penigkatan elastisitas jaringan lunak, maka dapat mengurangi proses

kontraktur jaringan.

4) Gangguan konduktivitas dan ambang rangsang jaringan saraf

Apabila elastisitas dan ambang rangsang jaringan saraf semakin membaik, maka

konduktivitas jaringan saraf akan membaik pula.

Dengan efek-efek dari Microwave Diathermy (MWD) maka akan terjadi

peningkatan sirkulasi, normalisasi jaringan otot dan tendon, serta perbaikan

metabolisme sehingga persepsi nyeri pada jaringan ikat akan menurun.

➢ Kelebihan:

a. Bisa efektif dalam terapi nyeri pada otot

b. Biaya perawatan tidak mahal

c. Bisa menjadi alternatif pilihan pada pasien yang membatasi menggunakan terapi

medis

➢ Kelemahan:

a. Tidak bisa digunakan pada semua kasus, termasuk terhadap pasien yang

mengalami kehamilan

b. Alat cukup besar dan penggunaan masih terbatas pada ruang fisioterapi
c. Alat tetap membutuhkan pengawasan pengguna karena tdk ada save modenya atau

pengaturan secara otomatis

➢ SARAN INOVASI:

Terhadap alat ini mungkin bisa disarankan pada pengebangannya dengan lebih kecil

ukurannya dan bisa secara potable di bawa kemana-mana sehingga pasien terasa lebih

nyaman, Pemberian software padanalat ini mungkin juga bisa membantu memperbaiki

secara program sehingga bisa di masukkan data pasien, sehingga Riwayat pasien dapat

terdeteksi di alat kapan terakhir menggunakan alat tersebut dan dosisnya

C. Syringe Pump

Alat syringe pump merupakan suatu alat yang di gunakan untuk memberikan cairan

atau obat kepada kedealam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur .

Secara khusus alat ini mentitikberatkan atau memfokuskan pada jumlah cairan yang

diamasukan kedalam tubuh pasien, dengan satuan mililiter per jam (ml/h).

Alat ini menggunakan motor dc sebagai tenaga pendorong syringe yang berisi cairan

atau obat yang akan dimasukan kedalam tubuh pasien. Alat ini menggunakan sistem

elektronik mikroprosesor yang berfungsi dalam pengontrolan dalam pemberian jumlah

cairan ke tubuh pasien, sensor dan alarm. Dalam sistem Mekanik yaitu dengan gerakan

motor sebagai tenaga pendorong.Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa

rangkaian yaitu rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi rpm), rangkaian komparator,

dan rangkaian sinyal referensi. Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit

merespon sinyal yang diberikan oleh rangkaian pengendali motor, tetapi putaran motor

itu sendiri tidak stabil sehingga perubahan-perubahan itu akan dideteksi oleh rangkaian

pendeteksi rpm. Sinyal yang didapat dari pendeteksi rpm akan dibandingkan dengan

sinyal referensi, dimana hasil dari perbandingan tersebut akan meredakan

ketidakstabilan motor. Motor akan mengurangi lajunya jika perputarannya terlalu cepat
dan sebaliknya akan menambah kecepatan jika perputarannya terlalu pelan sehingga

didapatkan putaran motor yang stabil. Syringe pump didesain agar mempunyai

ketepatan yang tinggi dan mudah untuk digunakan. Syringe pump dikendalikan dengan

mikro computer / mikro kontrolir dan dilengkapi dengan system alarm yang

menyeluruh.

➢ Fungsi Alat Syringe Pump

1. Memasukan cairan atau obat ke tubuh pasien dengan tingkat akurasi yang tinggi.

2. Untuk mencegah periode kadar obat atau cairan yang dimasukan, dimana

Tingkat obat di dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah.

3. Menghindari penggunaan tablet yang dikarenakan pasien yang mengalami

kesulitan dalam meminum tablet.

➢ Bagian- bagian syringe pump

a. Clamp; berfungsi sebagai penjepit syringe (suntikan).

b. Slit, merupakan celah untuk menempatkan syringe

c. Slider Hook

d. Cluth

e. Slider

f. Dial, berfungsi untuk menaikan dan menurunkan nilai delivery rame.

➢ Panel Pengoperasian (operation panel)

Pada panel pengoperasian atau operation panel terdapat beberapa bagian, antara lain:
1) Power Display; terdiri dari :

a. [AC/DC] indicator; lampu akan menyala jika syringe pump menggunakan

sumber AC ataupun DC

b. [BATTERY] indicator

2) Power Switch; berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan syringe pump.

3) Syringe size Indicator; menunjukkan ukuran dari syringe. Adapun syringe pump type

TE- 311 ini mampu mendeteksi ukuran syringe (suntikan) dengan berbagai ukuran

diantaranya adalah (10, 20, 30, 40, 50 ml).

4) Start Switch; merupakan tombol untuk memulai proses pemasukan cairan kedalam

tubuh pasien.

5) Alarm Indicator; terdapat beberapa alarm diantranya:

a. Occlusion Alarm; artinya alarm akan berbunyi jika terjadi kemacetan pada proses

pemasukan cairan kedalam tubuh pasien.

b. Nearly Empty; artinya alarm akan berbunyi jika cairan yang terdapat dalam syringe

(suntikan) akan habis atau mendekati habis.

c. Low Battery; alarm akan berbunyi jika tegangan dalam baterai lemah sehingga

perlu dilakukan pengisian kembali (recharge).

d. (Flow Rate/Delivery Limit/Volume Del

➢ Prinsip Kerja Syringe Pump

Alat syringe pump merupakan suatu alat yang di gunakan untuk memberikan cairan

atau obat kepada kedealam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur .

Secara khusus alat ini mentitikberatkan atau memfokuskan pada jumlah cairan yang

diamasukan kedalam tubuh pasien, dengan satuan mililiter per jam (ml/h).
Alat ini menggunakan motor dc sebagai tenaga pendorong syringe yang berisi cairan

atau obat yang akan dimasukan kedalam tubuh pasien. Alat ini menggunakan sistem

elektronik mikroprosesor yang berfungsi dalam pengontrolan dalam pemberian jumlah

cairan ke tubuh pasien, sensor dan alarm. Dalam sistem Mekanik yaitu dengan gerakan

motor sebagai tenaga pendorong.

Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian yaitu rangkaian

pengatur laju motor (pendeteksi rpm), rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal

referensi.

Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon sinyal yang diberikan oleh

rangkaian pengendali motor, tetapi putaran motor itu sendiri tidak stabil sehingga

perubahan-perubahan itu akan dideteksi oleh rangkaian pendeteksi rpm. Sinyal yang

didapat dari pendeteksi rpm akan dibandingkan dengan sinyal referensi, dimana hasil

dari perbandingan tersebut akan meredakan ketidakstabilan motor. Motor akan

mengurangi lajunya jika perputarannya terlalu cepat dan sebaliknya akan menambah

kecepatan jika perputarannya terlalu pelan sehingga didapatkan putaran motor yang

stabil.

Syringe pump didesain agar mempunyai ketepatan yang tinggi dan mudah untuk

digunakan. Syringe pump dikendalikan dengan mikrokontroller dan dilengkapi dengan

system alarm yang menyeluruh.

➢ Blok Diagram
➢ Cara Kerja Blok Diagram

Fungsi Blok Diagram:

1. Block power supply

Block power supply berfungsi mendistribusikan tegangan dari PLN, langsung pada

alat. Selain itu, pada alat syring pump dapat juga menggunakan Battery sebagai

cadangan Supply.

2. Block Microcontroller / mikrokomputer / .CPU

Mikrokontroller sebagai pengontrol dan pengendali dari Syringe pump. Output berupa

perintah untuk mengendalikan motor, baik untuk memberhentikan motor atau pun
mempercepat kerja motor. Selain itu mengolah pendeteksian sensor yang berfungsi

sebagai Pengaman dan selanjutnya menyalakan Buzzer sebagai tanda alarm.

3. Block Sensor

Sebagai pendeteksi cairan yang ada pada syringe. Dapat menggunakan sistem

optocopler. Menggunakan optocoupler sebagai sensor. Dengan sebuah fototransistor

sebagai penerima dari LED yang memancarakan cahaya, yang akan mempengaruhi

resistansi fototransistor.

4. Block Motor Driver

Sebagai tenaga utama pendorong syringe yang berisi cairan. Berupa motor DC.

Bekerja dengan kecepatan delivery rate sesuai dengan penyetingan awal yang

dilakukan dan dapat dipercepat dengan menekan push button pada setting alat.

5. Block Alarm dan Display

Alarm sebagai keamanan. Akan berbunyi apabila cairan pada syring akan habis.

Display pada syringe sebagai indicator penyettingan dari kecepatan motor dalam

mendorong cairan pada syringe yang diatur terlebih dahulu. Terdapat pula lampu

indikator.

➢ SOP Pengoperasian

1. Masukkan kabel power ke stop kontak

2. Tekan tombol power ON

3. Masukkan syring kemudian jepit dengan slederhook

4. Setting flowrate, delivery limit, volume delivered dengan cara menekan tombol

yang tersedia pada display


5. Tekan tombol START,syring pump bekerja otomatis

6. Lampu indicator operasi akan menyala hijau

7. Jika syring berhenti beroperasi lampu akan padam, dan alarm akan berbunyi

8. Jika terjadi alarm lampu merah akan menyala

9. Jika ingin melakukan penambahan volume secara cepat tekan tombol STOP

kemudian tekan tombol PURGING

10. Setelah selesai beroperasi tekan tombol OFF

11. Lepaskan kabel power dari stop kontak

➢ SOP Pemeliharaan

a) Ganti dan bersihkan syringe setelah digunakan

b) Charger kembali battery setelah dipakai

c) Lepaskan syringe dari syringe holder setelah pemakaian alat

d) Bersihkan alat dari debu dan kotoran.

e) Berikan oli pelumas pada motor stepper.

f) Lakukan penyettingan keluaran cairan dan lakukan pengkalibrasian setiap setahun

sekali

g) Kencangkan baut-baut yang kendur.

h) Apabila alat mengalami trouble maka segera hubungi teknisi

➢ TroubleShooting Syringe Pump

Permasalahan Penyebab Perbaikkan

Alat tidak bisa Kabel power belum Cek kabel power apakah

dihidupkan dihubungkan sudah terhubung.

Batteray rusak Hentikkan pengoperasian dan

ganti batteray yang baru.


Batteray low Cas batteray sampai penuh

selama lebih dari 8 jam

dengan menghubungkan alat

dengan jala-jala dan

hidupkan alat.

Selang menekuk Luruskan kembali selang

Occlusion Alarm Syringe tidak sesuai ganti syiringe

Sensor tekanan rusak Hubungi vendor

Syiring tidak terinstal Install ulang syiring

dengan benar

Alarm syiringe mati Syiringe belum terinstal Install syiringe

Syiring tidak terinstal Install ulang syiring

dengan benar

Alarm nut tidak Posisi nut tidak benar Atur posisi nut diatas

normal

Alarm kecepatan Batteray rusak Gunakkan tegangan AC dan

tidak normal ganti batteray

Alarm batteray low Tegangan batteray dibawah Hubungkan dengan AC

9.3 V power dan cas batteray

Alarm selesai Seluruh isi Tekan tombol start/stop,

telah diinjeksikkan kembalikkan alarm

Alarm alat tidak Jangan operasikkan alat Tekan tombol untuk

digunakkan selama 2 menit mengembalikkan alarm

➢ Kelebihan dan Kekurangan Syringe Pump


a. Kelebihan

1. Selain dapat memonitoring kondisi dari volume cairan infuse, alat ini memiliki

tambahan untuk memantau kondisi tubuh pasien seperti jenis suntikan yang

cocok dengan pasien dan suhu tubuh yang akan ditampilkan pada display di pusat

kendali

2. Kemudahan user dalam pemilihan jarum suntik dan diameter dari jarum suntik yang

dibutuhkan, karena pemilihan jarum suntik ini disesuaikan dengan kondisi tubuh

pasien yang sedang dialami. Pemilihan dilakukan dengan menentukan indikasi nilai

diameter dari jarum suntik atau infuse yang terdisplay di monitor kendali. Jadi user

akan dimudahkan dalam

3. Kemudahan pememilihan jenis cairan yang diinginkan dan berapa volume yang harus

dimasukkan ke dalam kantong infuse atau suntik

4. Adanya bunyi alarm peringatan yang memberitahukan adanya kegagalan sistem

5. Didesain sedemikian rupa agar dapat mengontrol : 16

a. Kecepatan arus cairan.

b. Pergantian dan pemilihan jarum suntik.

c. Mematikan atau menghidupkan fungsi dari infus.

d. Pengisian kembali infus yang telah habis.

e. Akan didengar alarm yang diprogram untuk memberikan tanda waspada bila

terjadi kondisi diluar dugaan (misalnya cairan tidak mengalir atau habis).

➢ Kekurangan

1. Tidak ada modul SD Card pada alat yang digunakan sebagai media

penyimpanan data hasil pendeteksian jumlah tetesan

2. Display kurang menarik, dalam hal ini disarankan penggunaan OLED atau TFT LCD

sebagai penampil agar lebih menarik dan efisien


3. Keterbatasan spuit, dalam penggunaannya syringe pump harus menggunakan

spuut rekomendasi pabrikan, karena apabila tidak maka laju aliran tidak akurat dan

alarm tidak bekerja dengan baik

4. Tidak adanya tampilan yang lebih spesifik, mengenai cairan tinggal berapa persen

saat digunakan

5. Dalam pemberian cairan, line infus yang tersumbat cukup memakan jeda waktu

hingga terdeteksi sumbatan. Jika laju aliran menurun maka setelah oklusi

membutuhkan waktu yang lama sampai alarm berbunyi. Contoh : pada spuit

5ml dengan laju aliran 1ml/jam sampai alarm berbunyi membutuhkan waktu

sekitar 90 menit. Sehingga dilakukan pengecekan berkala mengenai kondisi

selang infus, dan berkurangnya cairan infus

6. Tidak bisa terdeteksinya kebocoran ekstravaskuler, dalam keadaan seperti

ini peringatan tidak berbunyi

7. Tidak dapat digunakan di ruang MRI, karena MRI memiliki medan magnet yang kuat

sehingga dapat menimbulkan kerusakan, seperti :

a. Sensor magnetik tidak bisa dioperasikan secara normal. Informasi yang salah

akan terjadi.

b. Pengaturan fungsi "DIAL" pada syringe pump hilang.

c. Putaran penggerak berhenti, peralatan menjadi error

➢ INOVASI SYRINGE PUMP:

COOPDECH Syringjector merupakan salah satu inovasi pengembangan dari syringe

pump yang beroperasi dengan tekanan atmosfer. Alat ini menyesuaikan kekuatan

penyedot debu. Desain struktural menghasilkan laju aliran paling ideal karena tekanan

penggerak yang konstan.

Dibandingkan dengan infuser tradisional, laju alirannya jauh lebih stabil dan akurat.
Skala volume yang terlihat memungkinkan obat mengalir melalui pompa dan

menentukan obat yang dikonsumsi dan waktu yang tersisa. Sehingga alat ini bisa lebih

akurat, mudah digunakan, senyap, ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai