Magdalena R.S.B. - K7718049 - Universitas Sebelas Maret

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

Nama : Magdalena R.S.B.

Nim : K7718049

Univ : Universitas Sebelas Maret

Perusahaan adalah bagian berdasarkan sistem sosial yg terdapat pada sebuah daerah baik
yg bersifat lokal, nasional, juga internasional sebagai akibatnya perusahaan adalah bagian
berdasarkan rakyat secara keseluruhan. Perusahaan pada hal ini adalah bagian berdasarkan
beberapa elemen yg menciptakan rakyat pada sistem sosial yg berlaku. Keadaan tadi lalu
membangun sebuah interaksi timbal kembali antara perusahaan & para stakeholder. Segala
sesuatu yg didapatkan & dilakukan sang masing-masing bagian berdasarkan stakeholder akan
saling mensugesti satu menggunakan yg lainya sebagai akibatnya tidaklah sempurna bila
perusahaan menyempitkan pengertian tentang stakeholder hanya berdasarkan sisi ekonominya
saja.

Pengaruh perkembangan industri dalam perusahaan semakin hari semakin pesat.


Disamping adanya pabrik-pabrik yg memakai teknologi baru buat menaikkan produktivitasnya.
Penggunaan asal daya insan & alam jua semakin besar. Untuk menaikkan produktivitas &
efisiensi, perusahaan merogoh aneka macam tindakan, diantaranya memakai teknologi terbaru
pada berproduksi, melakukan akuisisi, penggunaan asal daya yg lebih murah, pengurangan
biaya, & bisnis lainnya buat menaikkan produktivitas. Semuanya dilakukan buat menaruh output
yg lebih poly pada pemegang saham namun tak jarang kali menyebabkan kerusakan lingkungan,
berupa pencemaran air, penggundulan hutan, pencemaran udara, & lainnya. Keberadaan
perusahaan jua nir terlepas berdasarkan kepentingan aneka macam pihak.

Investor berkepentingan terhadap asal daya yg diinvestasikan pada perusahaan. Kreditor


berkepentingan terhadap pengembalian pinjaman. Pemerintah berkepentingan terhadap
kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yg berlaku agarkepentingan rakyat secara generik nir
terganggu (Satyo, 2005). Namun, yg tidak kalah pentingnya merupakan pihak-pihak yg selama
ini kurang menerima perhatian, yaitu karyawan, pemasok, pelanggan, & rakyat pada lebih
kurang perusahaan. Karyawan perlumendapatkan penghasilan & agunan sosial yg layak.
Pemasok berkepentingan terhadap pelunasan utang dagang. Pelanggan berkepentingan terhadap
kualitas produk perusahaan. Terakhir, rakyat yg tinggal pada sekitarperusahaan berkepentingan
terhadap imbas sosial & lingkunganyang asal berdasarkan kegiatan perusahaan.Pengurangan
upah buruh & ketiadaaan agunan kerjaakan menguntungkan pihak pemilik perusahaan.

Masalah kualitas produk, perkara lingkungan yg disebabkan berdasarkan aktivitas


operasiperusahaan berupa perusakan lingkungan berdasarkan perusahaan yangbergerak pada
bidang pertambangan. Eksploitasi batu bara yangkurang memperhatikan daya dukung daerah
terus mengancamkelestarian lingkungan. Berdasarkan model imbas sosial & lingkungan
berdasarkan aktivitas operasi perusahaan, maka tanggung jawab perusahaantidak terbatas dalam
investor, yaitu menaruh pengembalian yangmaksimal pada investor. Kepentingan publik &
lingkungan jugaperlu menerima perhatian perusahaan menjadi dukungan atasoperasi perusahaan.
Pelestarian lingkungan pada samping berguna bagi rakyat pada lebih kurang jua berguna bagi
perusahaankhususnya perusahaan yg memanfaatkan lingkungan danmendapatkan laba
berdasarkan lingkunganya.

Definisi Biaya Lingkungan

Definisi porto  lingkungan berdasarkan Sholihin (2004) merupakan porto yg terjadi


lantaran adanya atau kemungkinan terdapatnya kuliatas kelingkunganan yg jelek. Menurut
(Susenohaji, 2003) porto lingkungan merupakan porto yg dimuntahkan perusahaan herbi
kerusakan lingkungan yg disebabkan & proteksi yg dilakukan. Hansen & Mowen (2009)
menyatakan bahwa porto lingkungan merupakan porto yg terjadi lantaran kualitas lingkungan yg
jelek atau kualitas lingkungan yg jelek yg mungkin terjadi. Dari ketiga pengertian tadi bisa
ditarik konklusi akan pengertian berdasarkan porto lingkungan. Pengertian porto lingkungan
merupakan porto yg dimuntahkan perusahaan guna pencegahan kemungkinan adanya kualitas
lingkungan yg jelek dan mengatasi kerusakan lingkungan yg ada dampak aktifitas perusahaan.

Tujuan Biaya Lingkungan
Segala sesuatu yg dlakukan perusahaan niscaya mempunyai tujuan. Seperti halnya menggunakan
penganggaran porto  lingkungan sang perusahaan. Lima tujuan inti berdasarkan perspektif
lingkungan pada Hansen & Mowen (2009) merupakan

1. Meminimalkan penggunaan bahan standar meminimalkan penggunaan bahan standar atau


bahan yg masih asli
2. Meminimalkan penggunaan barang berbahaya
3. Meminimalkan kebutuhan tenaga buat produksi & penggunaan produk
4. Meminimalkan divestasi sisa padat, cair, & gas
5. Memaksimalkan peluang buat siklus ulang

Klasifikasi Biaya Lingkungan

Menurut Hansen & Mowen (2009) mengungkapkan bahwa porto  lingkungan bisa


diklasifikasikan sebagai yaitu:

1. Biaya Pendeteksi Lingkungan merupakan porto buat kegiatan yg dilakukan pada memilih


apakah produk, proses, & kegiatan lainnya pada perusahaan sudah
memenuhi baku lingkungan yg berlaku atau nir. Tiga cara buat pendefinisian baku
lingkungan & mekanisme yg diikuti sang perusahaan merupakan:

a. Peraturan pemerintah
b. Standar sukarela (ISO 14001) yg dikembangkan sang International
Standards Organization
c. Kebijakan lingkungan yg dikembangkan sang manajemen
2. Biaya Ketidak berhasilan Eksternal Lingkungan merupakan porto buat aktifitas yg
dilakukan sesudah melepas limbah atau sampah ke pada lingkungan. Biaya kegagalan
eksternal lingkungan dibagi sebagai 2 yaitu:
a. Biaya ketidak berhasilan eksternal yg direalisasi merupakan porto yg dialami &
dibayar sang perusahaan
b. Biaya ketidakberhasilan eksternal yg nir direalisasikan atau porto sosial yaitu
ditimbulkan sang perusahaan namun dialami & dibayar sang pihak-pihak diluar
perusahaan.
Referensi

Hubungan Perusahaan Dengan Stakeholder. (2015, September 21). Retrieved from e-akuntansi:
https://www.e-akuntansi.com/hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder/

Apa yang dimaksud dengan biaya lingkungan. (2020, April 20). Retrieved from dictio:
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-biaya-lingkungan/127574

Andreas Lako. 2018. Akuntansi Hijau. Salemba Empat. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai