Anda di halaman 1dari 6

HUKUM KEPOLISIAN

DOSEN PEMBIMBING : Drs. Octo Iskandar, SH.,MH

Nama anggota : Atika Putri Setiawati ( 201810115017 )

Citra Lady Setiawan ( 201810115251 )

Muhammad Andi Prastio ( 201810115034)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

2021
PENGERTIAN HUKUM KEPOLISIAN

Hukum Kepolisian adalah hukum yang mengatur segala sesuatu mengenai kepolisian kata
pokok kepolisian adalah polisi yang diartikan sebagai fungsi yang menyangkut tugas dan
wewenang, atau organ yang menyangkut organisasi dan administrasi. Polisi sebagai fungsi
dinamakan pula polisi dalam arti materiil sedangkan polisi sebagai organ adalah polisi dalam
arti formal. Hukum akan mengatur fungsi  kepolisian dinamakan juga kepolisian materiil dan
hukum yang mengatur organ kepolisian, hukum kepolisian formal.

Istilah Polisi sepanjang sejarah ternyata mempunyai arti yang berbedabeda. Pengertian Polisi
yang sekarang misalnya adalah berbeda dengan pengertian Polisi pada awal ditemukannya
istilah Polisi itu sendiri. Adapun pengertian Polisi diantaranya akan dikemukakan berikut.
Kata polisi pertama kali ditemukan dari perkataan Yunani “Politea” yang berarti seluruh
pemerintahan negara kota. Di negara Belanda pada zaman dahulu istilah Polisi dikenal
melalui konsep Catur Praja dan Van Vollenhonen yang membagi pemerintahan menjadi 4
(empat) bagian, yaitu: Bestuur; Politie; Rechtspraak dan; Regeling

Hukum kepolisian formal disebut atau administrasi kepolisian. Hukum kepolisian dapat
dibedakan antar hukum kepolisian objektif berupa sejumlah peraturan – peraturan mengenai
kepolisian pada umumnya dan hukum kepolisian subjektif, yang memberi wewenang atau
hak untuk melakukan tindakan – tindakan kepolisian.

Hukum kepolisian dapat terbagi dalam hukum kepolisian umum, ialah hukum yang mengatur
kepolisian yang meliputi wewenang penegakkan seluruh hukum pidana terhadap siapa pun
dan hukum kepolisian khusus , ialah hukum yang mengatur kepolisian dibidang khusus
seperti imigrasi, bea cukai, kehutanan, pamong praja, dll atau yang mengatur kepolisian
dilingkungan subjek hukum tertentu seperti lingkungan militer. 

Dalam hukum kepolisian terdapat tiga dimensi diantarannya yaitu aspek yuridik, aspek
yuridik hukum kepolisian terkait dengan sistem hukum nasional seperti tertuang dalam pasal

5 Undang-undang Kepolisian Negara Republik Indonesia no. 2 / 2002.


(1)  Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat Negara yang berperan berperan
dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, peneggakkan hukum, serta memberi
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya
Keamanan Dalam Negeri.

(2)  Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah Kepolisian Nasional yang merupakan satu
kesatuan dalam melaksanakan peran sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 )

Istilah hukum kepolisian dalam aspek penyelenggaraan kekuasaan Negara dimaksudkan


bahwa hukum kepolisian adalah hukum yang mengatur segala sesuatu yang bertalian dengan
polisi yakni hukum yang mengatur tentang tugas, status, organisasi dan wewenang polisi baik
sebagai fungsi maupun organ. Van Vallenhoven menyatakan bahwa fungsi polisi itu
menjalankan “preventive rechtszorg ” yaitu memaksa penduduk suatu wilayah mentaati
ketertiban hukum serta mengadakan penjagaan sebelumnya ( preventif ) supaya tertib
masyarakat terpelihara.

Dalam peraturan undang – undang kepolisian Negara Republik Indonesia no 2 tahun 2002
dalam Bab III, mengenai tugas dan wewenang , pasal 13 menyatakan bahwa tugas pokok
kepolisian NRI adalah :

a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat

b. Menegakan hukum ; dan

c. Memberikan perlindungan/pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat

Didalam kata – kata diatas yakni ” memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat ”
mengandung konotasi bahwa tugas kepolisian tugas preventif, sementara kata – kata ”
menegakkan hukum mengandung pengertian Represip. Secara Empirik tahun penggunaan
istilah kepolisian diawali dengan istilah polisi di berbagai negara memiliki pengertian yang
berbeda-beda. Namun pada intinya berasal dari Yunani “politeia” yang berarti seluruh
pemerintahan kota. Lama kelaman pemerintahan semakin ruwet, lebih – lebih setelah
berkembang pula hubungan dengan luar negeri sebagai diferensiasi tugas-tugas pemerintahan
tidak bisa dielakkan lagi. Demikian pada abad ke XVI terdapat pembagian pemerintahan
dalam lima bagian yaitu :

–           Defensi

–           Diplomasi

–           Finansi

–           Justisi

–           Polisi

Disitu dapat disaksikan bahwa istilah polisi dipakai untuk menyebut bagian dengan
pemerintahan dan masih dipergunakan dalam arti yang luas yang meliputi satu pemeriksaan
objek – objek kemakmuran dan kesejahteraan.

Istilah hukum kepolisian diberbagai negara seperti di Jerman dikenal dengan ” polizei Recht
” untuk menyebut bidang hukum yang pada pokoknya berupa peraturan – peraturan yang
mengatur tugas polisi. Polizei Recht mula – mula berkembang di Jerman, lalu ke Belanda
kemudian ke Inggris. Polizei Recht lebih mementingkan peraturan – peraturan yang memberi
wewenang dan kewajiban bagi polisi yang menjadi dasar hukum bagi kekuasaan dan
kewenangan polisi.

Halnya di Indonesia , istilah ” Hukum Kepolisian ” adalah hukum yang mengatur sesuatu
yang bertalian dengan polisi. Menurut Drs Soebroto Brotodiredjo, SH. “Hukum yang
mengatur tentang tugas, status, organisasi dan wewenang polisi, baik sebagai fungsi maupun
organ. Jelasnya ialah bahwa hukum kepolisian diartikan sebagai hukum yang mengatur
tentang tugas, status, organisasi dan wewenang badan – badan kepolisian serta cara – cara
bagaimana badan – badan kepolisian tersebut melaksanakan tugasnnya. Apabila ingin lebih
dilengkapi, menurut pengetian Drs Momo Kelana perlu ditambahkan faktor lingkungan kuasa
kepada rumusannya tersebut, sehingga rumusannya menjadi :
Hukum kepolisian adalah hukum yang mengatur tentang tugas, status, organisasi dan
wewenang badan – badan kepolisian bagaimana badan – badan kepolisian tersebut
melaksanakan tugas dan wewenangnya dalam lingkungan kuasa waktu, tempat dan soal -soal.

Dari konteks penjabaran yang telah disampaikan timbul pemikiran kenapa perlu mempelajari
Hukum kepolisian?, hukum kepolisian perlu dipelajari karena :

–                  Dalam setiap masyarakat memerlukan kaidah/hukum yang berfungsi untuk


mengatur  dan memaksa agar bentuk-bentuk hubungan  warga dalam masyarakat dalam
kehidupan bersama mencapai tujuan.

–                  Untuk itulah dimana didalamnya  terkandung kaidah-kaidah didalam masyarakat


diciptakan dengan harapan dapat dipatuhi sehingga kehidupan masyarakat dapat senantiasa
berjalan dan lestari.

–                  Kenyataan bahwa hukum tidak selalu dipatuhi dimana sering terjadi pelanggaran
terhadap hukum/kaidah-kaidah dalam masyarakat yang dapat membahayakan dan merupakan
ancaman bagi kelangsungan keutuhan masyarakat.

MANFAAT HUKUM KEPOLISIAN

Pengaturan tugas dan fungsi Polisi telah ditetapkkan dalam UU No 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian RI yang intinya adalah memelihara keamanan, menegakkan hukum, memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya
keamanan dalam negeri. Tugas ini dilaksanakan oleh Polri melalui berbagai peraturan
pelaksanaannya. Nilai-nilai Pancasila dalam pengaturan tugas dan fungsi Polri sebagai
penegak hukum, adalah mencakup Sila Ketuhanan yang maha Esa yang memaknai bangsa
Indonesia sebagai mahluk ciptaan Tuhan, sehingga harus diperlakukan sama di hadapan
hukum ( equality before the law), hukum harus menjadi alat tertinggi dalam mencapai
keadilan (Supremasi of law) dan adanya konsep “beradab” mensyaratkan hukum harus
menghargai Hak Asasi Manusia (Human Right). Nilai tersebut dimanifestasikan ke dalam sila
ke 2, ke 3, ke 4 dan ke 5 yang menunjukkan adanya Moral bagi polisi dalam menegakkan
hukum.
Tujuan hukum kepolisian
Tujuan Hukum kepolisian adalah untuk memberikan pengertian dan pemahaman
bahwa Hukum Kepolisian bukan saja menjadi tugas, wewenang , tanggung jawab dan organ
POLRI saja, tetapi Hukum Kepolisian adalah untuk menanggulangi kejahatan dalam
memberi perlindungan

Guna membatasi agar tidak terjadi penyimpangan dalam penegakan hukum serta kewenangan


yang diberikan tidak digunakan sewenang-wenang, maka perlu adanya hukum yang mengatur
aparat penegak hukum (dalam hal ini Polisi) yang disebut Hukum Kepolisian.

Sedangkan fungsi dan tugas Kepolisian selanjutnya yang ditetapkan dalam UU No. 2 Tahun
2002 tentang Kepolisian sebagai berikut: 1. Pasal 2 UU No. 2 Tahun 2002 fungsi Kepolisian
adalah : “salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan kemanan dan
ketertiban masyarakat, penegak hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat”; 2. Pasal 5 ayat (1) UU No. 2 Tahun 2002,: “Kepolisian Negara Republik
Indonesia merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlingdungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri”; 3. Pasal
14 UU No. 2 Tahun 2002, mengatur mengenai pelaksanaan tugas pokok sesuai yang
dimaksud Pasal 13 UU No. 2 Tahun 2002 , bertugas: a. melaksanakan pengaturan, penjagaan,
pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan; b.
menyelenggarakan segala kegiatan dalam rangka menjamin keamanan, ketertiban, dan
kelancaran lalu lintas di jalan; c. membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum
dan peraturan perundang- undangan; d. turut serta dalam pembinaan hukum nasional.

Anda mungkin juga menyukai