Analisis Penatausahaan Dan Perhitungan Pajak Bumi Dan Bangun
Analisis Penatausahaan Dan Perhitungan Pajak Bumi Dan Bangun
R. Parianom *)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perkembangan lembaga keuangan mikro
empat kabupaten di Indonesia dan menilai dampak adanya lembaga keuangan mikro
terhadap kesejahteraan penduduk di empat wilayah yang diteliti. Wilayah-wilayah
tersebut adalah kabupaten Lima Puluh Koto, Sumatra Barat; Kabupaten Badung,
Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat; dan Kabupaten Tebing Tinggi,
Sumatra Utara, dari tahun 2006-2008. Analisa berdasarkan data primer hasil survei
lapangan di empat kabupaten adalah terdapat kenaikan jumlah lembaga keuangan mikro
yang membawa dampak terjadinya peningkatan kesejahteraan penduduk di kabupaten-
kabupaten tersebut.
Kata kunci: Pemberdayaan dan Pembangunan Ekonomi
*
) Dosen STIAMI Jakarta
Dimulai dengan kredit Bimas pada bijaksana. Lembaga perbankan
tahun 1972, kemudian menyusul kredit sebenarnya memiliki potensi sebagai
permanen (KMKP), proyek peningkatan penyalur kredit mikro mengingat besarnya
pendapatan petani/nelayan kecil (P4K), dana masyarakat yang berhasil dihimpun.
Kredit Usaha Tani (KUT) dan sampai saat Namun, tampaknya masih banyak bank
ini masih berlangsung kredit ketahanan yang kurang antusias dalam menyalurkan
pangan (KKP). Walaupun pemerintah kredit mikro. Menurut Indiastuti (2005),
telah mengimplementasikan bermacam ketidaktertarikan perbankan disebabkan
kredit program, namun capaian hasilnya oleh tiga hal; Pertama, pengalaman dan
dipandang masih belum sesuai dengan trauma beberapa bank menghadapi
yang diharapkan. kenyataan kredit bermasalah sewaktu
Memang diakui, beberapa program pengucuran KUT; Kedua, aturan BI yang
telah dapat mencapai tujuannya dalam ketat agar bank prudent dalam kegiatan
meningkatkan produksi (misalnya pada penyaluran dana; dan Ketiga, banyak bank
komoditas padi), tetapi ada indikasi bahwa (khususnya bank besar) yang tidak
kinerjanya tidak memuaskan terutama memiliki pengalaman untuk menyalurkan
pada lembaga keuangan sebagai kredit mikro.
pelaksana. Menurut Martowijoyo (2002), Untuk menjawab permasalahan
lemahnya kinerja lembaga keuangan dapat keterbatasan modal serta dengan
dilihat dari tiga aspek, yaitu: (1) kemampuan fiskal pemerintah yang
rendahnya tingkat pelunasan kredit; (2) semakin berkurang, maka perlu lebih
rendahnya moralitas aparat pelaksana dan mengoptimalkan potensi lembaga
(3) rendahnya tingkat mobilisasi dana keuangan yang dapat menjadi alternatif
masyarakat. sumberdana bagi petani dan masyarakat
Seiring dengan beban anggaran pedesaan. Salah satu kelembagaan
pembangunan yang semakin berat, maka keuangan yang dapat dimanfaatkan dan
kemampuan fiskal pemerintah dalam didorong untuk membiayai kegiatan
alokasi kredit pertanian dan pedesaan perekonomian di pedesaan yang mayoritas
semakin terbatas. Dengan demikian, di usaha penduduknya masuk dalam segmen
masa mendatang mengandalkan alokasi mikro adalah Lembaga Keuangan Mikro
dana pemerintah untuk pembiayaan sektor (LKM). Lembaga ini sebetulnya telah
pertanian bukan merupakan pilihan yang banyak tumbuh dan mengakar dalam
masyarakat pedesaan, tetapi belum MFI) selama dua dekade karena lembaga
dimanfaatkan secara optimal. keuangan mikro dianggap sebagai
Kajian ini bertujuan untuk lembaga yang menyalurkan dana ke
melakukan kajian tentang keberadaan masyarakat di negara berkembang. Baik
Lembaga Keuangan Mikro (LKM), peran pemerintah maupun organisasi
yang telah dimainkan, potensi dan nonpemerintah (nongovernment
permasalahan dalam mendukung organizations) mendukung semua
perekonomian pedesaan, serta kebijakan pengembangan lembaga keuangan mikro.
pengembangannya di masa mendatang. Akibatnya perkembangan lembaga
keuangan mikro di dunia tumbuh sangat
KERANGKA TEORI
pesat.
Konsep Lembaga Keuangan Mikro
Selain perkembangannya yang
(Microfinance)
sangat pesat, lembaga keuangan mikro
Lembaga keuangan mikro
dikenal menjadi pasar uang bagi
merupakan bagian dari jasa keuangan
masyarakat pedesaan (rural financial
karena menyediakan jasa keuangan seperti
markets) di negara-negara Asia. Bahkan di
deposito, pinjaman, jasa pembayaran,
Wilayah Asia Pasifik sekitar 95 persen
transfer uang dan asuransi untuk
dari 180 juta masyarakat miskin dapat
masyarakat miskin. Jasa lembaga
mengakses lembaga keuangan mikro.
keuangan mikro dibedakan menjadi tiga
Perkembangan lembaga keuangan mikro
sumber, yaitu:
sangat pesat karena berbagai alasan, yaitu:
1. Lembaga formal, seperti bank desa dan
1. Lembaga keuangan mikro merupakan
koperasi
elemen yang penting dan efektif bagi
2. Lembaga semi formal seperti lembaga
pengurangan kemiskinan. Akses yang
non pemerintah.
telah diperbaiki dan provisi tabungan,
3. Sumber informal seperti orang yang
kredit, dan fasilitas asuransi yang
meminjamkan uang dan shopkeepers.
efisien dapat membantu masyarakat
Namun demikian umumnya lembaga
miskin dalam memperlancar konsumsi,
keuangan mikro didefinisikan sebagai
mengatur risiko lebih baik,
lembaga formal dan semi formal (ADB,
membangun asetnya secara gradual dan
2000).
membangun perusahaan dengan skala
Ketertarikan dunia terhadap
ekonomis sehingga dapat
lembaga keuangan mikro (microfinance-
meningkatkan kapasitas mereka dalam partisipasi program. Studi ini umumnya
meningkatkan kesejahteraan dan menunjukkan bahwa ada dampak positif
memperbaiki kualitas hidup. yang terjadi sebagai akibat pengembangan
2. Tanpa akses ke lembaga keuangan lembaga keuangan mikro pada variable
mikro, kebanyakan masyarakat miskin sosio ekonomi yang spesifik seperti
bergantung pada sumber keuangan pendidikan anak, status gizi keluarga dan
informal atau bahkan biaya sendiri, pemberdayaan perempuan.
sehingga membatasi kemampuannya Lembaga keuangan mikro juga telah
untuk berperan aktif dan memperoleh membawa masyarakat miskin terutama
manfaat dari lembaga keuangan mikro. perempuan ke system keuangan formal
3. Lembaga keuangan mikro dapat sehingga mereka dapat mengakses kredit
menyediakan cara yang efektif untuk adan mengakumulasikan tabungan kecil
membantu dan memperdayakan wanita mereka dalam bentuk asset finansial dan
miskin, yang mengakibatkan proporsi akhirnya dapat mengurangi kemiskinan.
masyarakat miskin menjadi signifikan. Meskipun demikian, peneliti dan praktisi
4. Lembaga keuangan mikro dapat umumnya setuju jika masyarakat yang
berkontribusi terhadap perkembangan paling miskin belum memperoleh manfaat
semua sistem keuangan melalui dari program pengembangan lembaga
intergrasi pasar keuangan. keuangan mikro karena program lembaga
Jasa lembaga keuangan mikro keuangan mikro tidak menawarkan
berdampak positif dalam pengentasan produk dan jasa yang menarik.
kemiskinan. Tanpa mentargetkan secara
Permintaan terhadap Lembaga
eksklusif masyarakat miskin adalah unit Keuangan Mikro: Struktur dan
Karakteristik
desa, Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga
Studi ADB menyatakan bahwa ada
telah membantu pengentasan kemiskinan
lima sumber permintaan terhadap lembaga
pada ratusan bahkan ribuan rumah tangga
keuangan mikro yaitu masyarakat yang
miskin.
paling miskin (desa dan kota), masyarakat
Studi empiris membuktikan bahwa
miskin (desa dan kota), perusahaan
pendapatan rumah tangga yang meminjam
(bergerak di bidang pertanian dan di
kredit mikro telah meningkat sebesar 76
desa), nelayan, dan golongan masyarakat
persen dan ada daya serap tenaga kerja
bukan pertanian.
naik sebesar 84 persen selama 3 tahun
Adapun karakteristik produk dan untuk konsumsi maupun untuk modal
jasa yang diminta tiap golongan umumnya kerja, prosedur yang sederhana, biaya
tidak jauh berbeda misalnya akses yang transaksi yang rendah, jasa transfer uang,
mudah untuk menyimpan uang, akses jasa asuransi, dan sebagainya seperti yang
untuk meminjam di lembaga keuangan terlihat pada tabel di bawah ini:
mikro untuk berbagai keperluan seperti
Perkembangan Lembaga Keuangan yaitu BRI unit dan BPR serta koperasi
Mikro di Indonesia (KSP dan USP).
Perkembangan Lembaga Sementara pada tahun 2005 jumlah
Keuangan Mikro (LKM) terjadi cukup lembaga keuangan mikro meningkat
pesat. Pada tahun 2004 jumlah lembaga menjadi sekitar 373.307 terutama berasal
keuangan mikro sekitar 54.444 dengan dari kenaikan jumlah lembaga keuangan
total kredit yang diluncurkan berkisar 28 nonformal seperti kelompok swadaya
trilliun dari 9.479.268 kreditor. Jumlah masyarakat.
kredit terbesar masih berasal dari bank,
Jumlah
Lembaga Unit
BRI sistem unit desa 4,046
Bank-Bank Pedesaan (BPR) 2,161
Lembaga keuangan non bank 7,617
BKD 5,345
LDKP 2,272
BKK 776
LPD 1,294
Koperasi 6,495
Koperasi Simpan Pinjam 1,160
KUD 5,335
Rumah Gadai 633
Koperasi Kredit 1,071
Koperasi Syariah 3,043
LSM 400
Kelompok Swadaya
Masyarakat 100,000
Arisan 250,000
Total 373,307
Sumber: Bank Indonesia, 2005
Sumber Data
Keterangan;
Adapun sumber data yang digunakan
n = ukuran sampel
dalam penelitian ini adalah data primer
N = ukuran populasi
dan data sekunder.
e = kelonggaran ketidaktelitian
1. Data Primer karena kesalahan pengambilan sampel
Data yang diperoleh dengan melakukan yang ditololerir, misalnya 10%.
survey pada objek penelitian di wilayah Adapun total data sekitar 100
survey yaitu 4 lokasi meliput: responden yang terdiri dari lembaga
a. Provinsi Sumatra Barat di keuangan mikro baik formal, maupun
Kabupaten Lima Puluh Koto . semiformal serta masyarakat yang
Menurut data badan informasi dan 1. Sebelah utara berbatasan dengan PTPN
komunikasi Sumatera Utara, kota Tebing 3 kebun rambutan.
Tinggi merupakan salah satu 2. Sebelah selatan berbatasan dengan
pemerintahan kota dari 33 kabupaten di PTPN 4 kebun pebatu dan perkebunan
sumatera utara, jaraknya sekitar 80 km payu pinang.
dari kota medan. Tebing tinggi beriklim 3. Sebelah barat berbatasan dengan PTPN
tropis dataran rendah dengan suhu udara 3 kebun gunung Pamela.
cukup panas sekitar 25°- 27°c dengan 4. Sebelah timur berbatasan dengan PT
tingkat ketinggian antara 26-24 di atas socfindo tanah besi dan PTPN 3 kebun
permukaan laut dengan topografi datar rambutan.
dan bergelombang. Curah hujan rata rata Setiap tahun jumlah keluarga miskin
pertahun sekitar1.776 mil dengan makin lama berkurang ,ini dapat
kelembaban udara 80 % - 90 %.Lokasi menunjukan bahwa adanya keberhasilan
kota tebing tinggi berada pada kordinat dari pemerintah pusat dan daerah berhasil
30°9,3 - 30°4’50 lintang utara dan 99°4’1 menjalankan program pengentasan
- 99°0’0 bujur timur, motto dari kota kemiskinan dan pengembangan
Tebing Tinggi adalah esa hilang dua masyarakat desa lewat lembaga lembaga
terbilang, jumlah penduduk 134. 548.000. keuangan mikro di pedesaan, laju
Batas wilayah kota tebing tinggi terdiri pertumbuhan ekonomi mereka juga
dari: meningkat dari tahun ketahun
menunjukkan bahwa masyarakatnya
mengalami peningkatan kesejahteraan. banyak dikembangkan lembaga lembaga
Beberapa tahun belakangan ini keuangan mikro maka dalam masa
masyarakat desa sumatera utara mendatang kita tidak akan melihat lagi
khususnya kabupaten tebing tinggi sangat keluarga keluarga miskin, mungkin yang
terbantu dengan adanya lembaga perlu diperkuat dan perlu diperhatikan
keuangan mikro pedesaan, dapat terlihat dari pemerintah pusat dan daerah adalah
dengan berkurangnya jumlah selalu memberikan penyuluhan
pengangguran, semakin tingginya tingkat penyuluhan dan pendidikan bahwa setiap
pendidikan dan yang pasti jumlah keluarga selalu berusaha untuk bekerja
keluarga miskin merosot tajam. dan menabung agar mempunyai bekal di
Dapat dibayangkan seandainya masa mendatang.
setiap daerah atau wilayah pedesaan
Kabupaten Lima Puluh Kota
Informasi data Satuan 2006 2007 2008
Jumlah Unit 13 13 13
kecamatan
Jumlah Juta jiwa 330.536 331.674 333.929
penduduk
Keluarga
miskin
ADHK Juta rupiah 2.255.102,49 2.398.597,58 2.545.801,73
JUMLAH Unit 205 211 215
LKM
Sumatra Barat atau 124 km dari Kota
Kabupaten Lima Puluh Kota adalah Padang, ibu kota provinsi.
sebuah kabupaten di Provinsi Sumatra Kecamatan Kapur IX diwilayah
Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini kabupaten lima puluh kota merupakan
terletak di Sarilamak. Kabupaten ini penghasil tanaman gambir terbesar di
memiliki luas wilayah 3.354,30 km2 dan Indonesia. Gambir bersama dengan karet,
berpenduduk sebanyak 333.929 jiwa semen dan kayu lapis termasuk dalam 10
(sensus penduduk 2000). Kabupaten ini komoditas utama ekspor Sumatra Barat.
terletak di bagian timur wilayah provinsi Tanaman gambir mengandung zat
katechine dan tanin, yang digunakan 1. Sebelah utara berbatasan dengan
sebagai bahan baku industri farmasi, propinsi Riau
kosmetik, penyamak kulit dan industri 2. Sebelah selatan berbatasan dengan
batik. Volume ekspor gambir di provinsi kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten
Sumatra Barat tahun 2000 besarnya Sijunjung
1.339.860 kg. Meskipun gambir 3. Sebelah barat berbatasan dengan
merupakan salah satu komoditas Kabupaten Agam dan Kabupaten
perkebunan andalan kabupaten 50 Kota, Pasaman
namun yang menjadi tulang punggung 4. Sebelah timur berbatasan dengan
perekonomian kabupaten ini adalah propinsi Riau
tanaman bahan makanan. Perkebunan dan
Laju pertumbuhan ekonomi daerah
tanaman bahan makanan, keduanya
ini juga selalu meningkat dari tahun
tergolong dalam sektor pertanian, menjadi
ketahun sejalan dengan meningkatnya
penyumbang kegiatan ekonomi utama
LKM di daerah tersebut, dapat ditarik
kabupaten ini.
kesimpulan bahwa dengan adanya LKM
Kabupaten ini tergolong daerah
maka mendorong juga mengurangi
paling makmur di Sumatra Barat. Bahkan
keluarga keluarga miskin di daerah
penduduk di Kecamatan Kapur IX
tersebut. Memang masih ada keluarga atau
disebut-sebut memiliki pendapatan yang
individu individu diwilayah tersebut yang
setara dengan gaji bulanan para menteri.
belum mengerti dan memahami manfaat
Hal ini karena masyarakat Kapur IX
dari lembaga keuangan mikro,ini dapat
memiliki mata pencaharian sebagai
terjadi karena kurangnya sosialisasi dan
penghasil gambir yang langsung diekspor
pendidikan kepada masyarakat
ke Singapura, India, Jepang, dan Pakistan.
keberadaan dan kegunaan dari LKM
Sayangnya pemerintah daerah ini tidak
tersebut. Selama ini mereka malah banyak
bisa menyediakan sarana infrastruktur
mendapatkan informasi melalui tetangga
yang memadai seperti sarana
tetangga atau kerabat dekat yang sudah
telekomunikasi, jalan, air bersih, sehingga
bergabung dengan LKM, mungkin cara
potensi kecamatan yang dijuluki negeri
seperti ini efektif sekali untuk membuat
"Petro Dollar" ini tidak tergarap optimal.
masyakat jadi mengenal LKM, tetapi
Batas batas wilayah kota ini adalah
dirasa kurang maksimal dan pengetahuan
tentang lembaga tersebut jadi tidak
optimal dan setengah setengah, akibatnya masyarakat desa juga kepada lembaga
membuat image bahwa adanya prosedur keuangannya. Diharapkan dalam masa
yang sulit dan lama jika berurusan dengan mendatang selalu dibuat secara rutin dan
lembaga keuangan pedesaan. Seharusnya terprogram pelatihan dan penyuluhan
pemikiran pemikiran seperti ini dapat terhadap masyarakat pedesaan agar
dihilangkan jika kita atau pemerintah semakin tingginya tingkat pendidikan dan
pusat dan daerah selalu memberikan berkurangnya jumah keluarga keluarga
pendidikan dan penyuluhan kepada miskin di daerah.
Kabupaten Badung
Informasi data Satuan 2006 2007 2008
Jumlah Unit 6 6 6
kecamatan
Jumlah Juta jiwa 370.954 377.480 383.880
penduduk
Jumlah Juta jiwa 18.200
keluarga
miskin
ADHK Juta rupiah 4.548.555,63 4.860.131,69
JUMLAH Unit 118 119 119
LKM
Kabupaten Badung adalah sebuah wilayah bali masih didominasi oleh sektor
kabupaten yang terletak di provinsi Bali, pariwisatanya. Khususnya sector
Indonesia. Daerah ini yang juga meliputi perdagangan yaitu hotel dan restoran,
Kuta dan Nusa Dua adalah sebuah objek perkembangan industri rumah tangga
wisata yang terkenal. Ibu kotanya berada dirasa kurang berjalan,seharusnya dengan
di Mangupura, dahulu berada di Denpasar tingkat pariwisata yang baik seharusnya
. Pada tahun 1999 terjadi kerusuhan besar membuat masyarakat masyarakat atau
di mana Kantor Bupati Badung di keluarga membuat kerajinan barang untuk
Denpasar dibakar sampai rata dengan dijadikan souvenir atau barang kenang
tanah.Kabupaten Badung saat ini dipimpin kenangan asli wilayah bali,memang sudah
oleh seorang Bupati yang saat ini dijabat ada beberapa keluarga menjalankan
oleh Anak Agung Gde Agung yang pekerjaan itu,tapi dirasa masih belum
berasal dari daerah Mengwi, dan sebagai maksimal sekali,mereka rata rata memilih
Wakil Bupati yaitu I Ketut sebagai guide dan supir supir untuk
Sudikerta.Kabupaten Badung berbatasan mengantar turis asing atau local untuk
dengan Kabupaten Buleleng di sebelah mengenal keindahan panorama bali,untuk
utara, Kabupaten Tabanan di barat, dan jangak pendek mungkin pekerjaan ini
Kabupaten Bangli, Gianyar serta kota dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari
Denpasar di sebelah timur. hari tetapi tidak untuk jangka panjang,
Kabupaten ini terletak pada kordinat memang tidak sepenuhnya seperti itu
08°14'17"-08°50'57"LS, 115°05'02"- tetapi banyak dari mereka yang pada hari
115°15'09"BT , kabupaten ini mempunyai tuanya malah mengalami
moto CURA DHARMA RAKSAKA , kesusahan,karena profesi sebagai guide
dengan luas wilayah sebesar 420,09 km dan supir memerl ukan stamina yang kuat
dan jumlah penduduk 383.880 juta dan sehat.
jiwa,dengan tingkat kepadatan sebesar Jika kita melihat dari data yang ada
914 jiwa/km. dengan jumlah kecamatan bahwa adanya peningkatan peningkatan
ada 6 dan desa atau kelurahan sebanyak dari jumlah LKM setiap tahunnya,artinya
63. bahwa didaerah ini minat atau
Laju pertumbuhan ekonomi mereka perhatiannya masyarakat sebetulnya sudah
juga selalu meningkat dari tahun ketahun, tinggi terhadap lembaga keuangan mikro.
sayangnya peningkatan perekonomian di Masyarakat masyarakat pedesaan yang
lebih banyak didominasi oleh petani Saran
petani hampir sebagian besar bergabung Dibutuhkan peran pemerintah dalam
dengan lembaga keuangan daerah. Tetapi segi permodalan dan penyuluhan
penggabungan mereka dirasa belum keuangan untuk meningkatkan pelayanan
berjalan secara maksimal, artinya selama dan meningkatkan peran LKM untuk
ini mereka hanya memikirkan bagaimana membantu program kesejahteraan
cara meminjam dan cara masyarakat pedesaan.
mengembalikannya tetapi masih kurang Lembaga keuangan mikro
dari mereka kegunaan dari menabung, merupakan elemen yang penting dan
mungkin karena banyaknya acara acara efektif bagi pengurangan kemiskinan.
keagamaan dan acara adat maka uang Akses yang telah diperbaiki dan provisi
yang dengan susah payah dicari habis tabungan, kredit, dan fasilitas asuransi
dengan kegiatan kegiatan mereka. yang efisien dapat membantu masyarakat
Diharapkan dari pemerintah pusat dan miskin dalam memperlancar konsumsi,
daerah selalu memberikan penyuluhan dan mengatur resiko lebih baik, membangun
pendidikan agar meningkat kesadaran asetnya secara gradual dan membangun
menabung dari mereka. perusahaan dengan skala ekonomis
sehingga dapat meningkatkan kapasitas
Simpulan dan saran
mereka dalam meningkatkan
Lembaga keuangan mikro
kesejahteraan dan memperbaiki kualitas
membawa dampak yang baik terhadap
hidup.
peningkatan kesejahteraan penduduk di
kabupaten Lima Puluh Kota, kabupaten DAFTAR PUSTAKA
Badung, Kabupaten Lombok Barat, dan Cheng, Enjiang. 2006. “The Demand for
Microcredit as a Determinant for
Kabupaten Tebing Tinggi.
Microfinance Outreach – Evidence
Minat masyarakat terhadap hadirnya from China”. Centre for Strategic
Economic Studies: Victoria
LKM sangat besar sekali karena dirasakan
University. Melbourne.
sistem dan prosedur LKM lebih mudah Coleman, Brett E. 2002. “Microfinance In
diterima dibanding bank bank yang ada. Northeast Thailand: Who Benefits
and How Much”. ERD Working
Minat yang besar tersebut dapat dilihat Paper Series No 9.
salah satunya dari bertambahnya LKM di Kurmanalieva,E,.Montgomery,H,.and
setiap daerah dari tahun ketahun Weiss,J. 2003. “Microfinance and
Poverty Reduction In Asia. What
is The Evidence. ADB Institute
Navajas, S et al. “Microcredit and the
Poorest of the Poor: Theory and
Evidence from Bolivia”, World
Development, Vol 28, No.2, 2000,
pp.333-346.
Sharader, L.,Kamal,N., Darmono,A.,and
Johnson,D. 2006. “Youth and
Access to Microfinance In
Indonesia” World Bank and
Imagine Nation Groups.
Paxton, J. ‘Depth of Outreach and its
Relation to the Sustainability of
Microfinance Institutions’, Savings
and Development, No 1, 2002
XXVI.
Yaron, J. “Assessing Development
Financial Institutions, A Public
Interest Analysis’,World bank
Research Working Paper, No. 174,
Washington D.C., 1992.
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BESARNYA GAJI TERHADAP
EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT TELKOM BEKASI
Nurdin 1)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh gaya kepemimpinan dan
besarnya gaji terhadap efektivitas kerja. Populasi penelitian ini adalah karyawan PT
Telkom di Bekasi yang berjumlah 160 orang. Sampel penelitian sebanyak 50 orang
yang diambil secara acak. Kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
efektivitas kerja. Hasil pengolahan data, nilai thitung = 2,520, > nilai ttabel pada α = 5 %
= 2,045. Besarnya gaji mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas kerja
. Hasil pengolahan data diperoleh nilai thitung = 17,471 > nilai ttabel pada α = 5 % =
2,045. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan besarnya gaji
secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas kerja.
Hasil pengolahan data nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,907 % artinya
efektivitas kerja dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan dan besarnya gaji, sedangkan
sisanya 9,3 % dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak dianalisis.
Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan dan Efektivitas Kerja
ABSTRACT
This study aims to determine the magnitude of the influence of leadership style and the
amount of salary to the effectiveness of the work. The population of this study are
employees of PT. Telkom in Bekasi, amounting to 160 people. Study sample as many as
50 people taken at random. Leadership has a significant influence on the effectiveness
of the work. The results of data processing, t hitung value = 2.520,> the value of a tTable
on α = 5 % = 2.045. The amount of salary has a significant influence on the
effectiveness of the work. Data processing results obtained t hitung value = 17.471> tTable
value at α = 5 % = 2.045. The results of this study indicate that leadership style and the
amount of salary together have a significant influence on the effectiveness of the work.
The results of processing data values of determination coefficient (R2) of 0.90 7%
means that the effectiveness of work influenced by the style of leadership and large of
salary, while the remaining 9.3 % influenced by other factors not analyzed.
1
) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sailendra
Dalam pelaksanaan proyek, sesuai dengan kontrak, adanya pekerjaan
pegawai sebagai pelaksana sehari-hari tambahan, adanya perubahan bentuk
sangat diharapkan mempunyi tanggung bangunan dan berbagai kendala yang
jawab mengenai tugas yang diberikan lainnya sehingga karyawan kehilangan
kepadanya. Untuk itu mereka dituntut konsentrasi untuk tugas-tugas yang
bekerja dengan baik supaya efektivitas mereka tangani. Akhirnya penyelesaian
kerjanya dapat ditingkatkan. Selain itu, proyek menjadi mundur dari yang
pegawai dituntut memiliki kemampuan dijadwalkan sehingga biaya proyek
yang tinggi, di antaranya adalah menjadi bertambah.
kemampuan menyelesaikan pekerjaan Untuk dapat menanggulangi
dengan baik. Dari segi pengelolaan problema yang dihadapi para pegawai,
proyek, karyawan sering menghadapi maka diperlukan upaya untuk melihat
kendala di antaranya adalah keterbatasan hal-hal apa saja yang harus dimiliki oleh
dalam melaksanakan tugasnya dengan seseorang untuk dapat sukses dalam
baik. sering salah imformasi, material melaksanakan tugasnya. salah satu cara
sering terlambat, dan kurangnya fasilitas untuk mengatasi kendala ini, perlu
penduking, upah yang mereka terima dilakukan penelitian yang berhubungan
tidak sesuai dengan kebutuhan dengan hal yang memungkinkan
hidupnya.Sehingga tugas yang seseorang dapat bekerja efektif.
diberikannya tidak dapat diselesaikan
Perumusan Masalah
denga baik.
1. Apakah gaya kepemimpinan
Dengan melihat tugas yang
memberikan pengaruh yang signifikan
beragam ini, pegawai dituntut memiliki
terhadap
kemampuan yang beragam, di antaranya
efektivitas kerja karyawan PT Telkom?
adalah kemampuan mengelola pekerjaan
2. Apakah besarnya gaji memberikan
dengan berbagai pihak,
pengaruh yang signifikan terhadap
mengkomunikasikan kebijakan pimpinan
efektivitas
proyek kepada pelaksana proyek. seperti
kerja karyawan PT Telkom?
memperhatikan spesipikasi teknis, para
3. Apakah gaya kepemimpinan dan
pegawai diharapkan dapat
besarnya gaji secara bersama-sama
memperhatikan batas waktu, penggunaan
memberikan pengaruh yang signifikan
material yang ada, pekerjaan yang tidak
terhadap efektivitas kerja karyawan PT yang dikehendaki, maka orang itu dapat
Telkom? dikatakan bekerja dengan efektif. Untuk
mengembangkan efektivitas kerja, ada
Manfaat Penelitian
beberapa hal yang perlu diperhatikan,
1. Manfaat Teoritis
yaitu (1) Pernyataan visi, (2) prinsip-
Penelitian diharapkan dapat
prinsip, (3) nilai-nilai, dan (4) pernyataan
memberi sumbangan pemikiran bagi
misi (Lewis, 1994: 206). Dalam hal
pimpinan.
tingkat efektivitas kerja seseorang
proyek untuk membantu
ditentukan oleh penggunaan potensi diri
memecahkan masalah guna
yang dimilikinya melalui penguasaan
meningkatkan efektivitas kerja
lapangan, pengembangan diri, dan
karyawan.
kemampuan untuk berkordinasi dengan
2. Manfaat Praktis
lingkungannya.
Penelitian ini diharapkan dapat
Dalam hubungan dengan bekerja
dijadikan sebagai masukan kepada
dikenal pula faktor intern dan extern.
pimpinan
Faktor intern yaitu kemampuan dasar atau
proyek sebagai pedoman dalam
faktor bawaan, sedang faktor exstern
pelaksanaan proyek.
adalah faktor yang ada di luar, termasuk
KAJIAN TEORI
dalam hal ini lingkungan dan teman.
Efektivitas Kerja Karyawan Menurut Syamsuddin (2003: 41),
Efektivitas adalah suatu keadaan motivasi ekstern dapat dikenali dengan
bahwa peralatan, metode dan sumber daya mengidentifikasi beberapa indikator,
manusia yang digunakan dengan cara antara lain: (1) durasinya kegiatan, yaitu
yang sesuai untuk mencapai tujan yang berapa lama kemampuan penggunaan
dikehendaki (Howard, 2001:3, waktunya untuk melakukan kegiatan, (2)
http//:www.Mng,.Djbet.com.2001). frekuensi kegiatan, yaitu berapa kali
Menurut Prokopenko (1987: 5) kegiatan dilakukan dalam periode waktu
Efektivitas adalah membandingkan apa tertentu, (3) ketetapan, yaitu sesuai
yang hendak dicapai dengan apa yang dengan waktu yang telah ditetapkan untuk
diperoleh. Dalam hal ini, jika seseorang mencapai tujuan, (4) ketabahan, yaitu
telah melaksanakan tugasnya sesuai kemampuan seseorang dalam
dengan prosudur dalam mencapai sasaran menghadapi suatu tantangan untuk
mencapai tujuan. (5). devosi peralatan, yang perlu diperhatikan apakah
(pengabdian), yaitu kemampuan dalam perlatan yang digunakan dapat
berpikir untuk mencapai tujuan, (6). memproduksi produk yang diinginkan,
tingkatan aspirasinya, yaitu rencana yang metode atau langkah-langkah kerja
hendak dicapai, dan (7) arah sikapnya (prosedur) yang digunakan demi
terhadap sasaran, yaitu berpikir positif terlaksananya proses yang tepat, apakah
dalam melaksanakan suatu kegiatan. tersedia prosedur kerja baku yang tetap.
Untuk dapat mencapai suatu pekerjaan Skill menunjukkan kepada kemampuan
yang efektif, maka perlu ada saling pegawai untuk menggunakan alat dan
percaya anggota tim yang satu dengan tim melaksanakan tugas dengan benar.
yang lainnya (Certo, 1997: 421). Dalam Teknologi selalau menunjukkan kepada
hal ini efektivitas kerja seseorang dilihat kemudahan dan keanekaragaman
dari kemampuannya bekerja dalam tim. kemudahan yang tersedia. Menurut
Mengenai kerja Stoner dan Sunyoto (2004: 5), bekerja adalah
Freeman (2000: 13) menyatakan bahwa derajad pencapaian tujuan Dalam hal ini
kerja adalah melakukan sesuatu dengan tingkat penggunaan potensi diri seseorang
benar. Dalam hal ini bekerja diharapkan dibandingkan dengan kapasitas diri
dapat menghasilkan sesuatu dengan baik seseorang tersebut. Artinya pegawai
sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. berusaha dengan baik untuk
Seseorang dapat dikatakan bekerja dengan menggunakan kemampuannya dalam
baik bila ia bekerja dengan efektif, melaksanakan tugas demi tercapainya
Pengertian efektif di sini menunjuk tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
kepada terlaksananya suatu tugas yang
memenuhi persyaratan yang dikehendaki. Berdasarkan pembahasan di atas,
kriteria atas suatu produk yang dihasilkan. dengan menggunakan kemampuan yang
Konstalasi Masalah
Konstalasi Masalah
X1
Y
X2
Keterangan :
Y = Efektivitas kerja karyawan
X1 = Gaya kepemimpinan
X2 = Besarnya gaji
Definisi Operasional n ∑ Xi Yi - (∑ Xi) (∑ Yi)
r=
[∑ Xi 2 − (∑ Xi ) 2 ] [n ∑ Yi 2 − (Yi) 2 ]
1. Efektivitas kerja adalah skor yang
diperoleh dari jawaban responden
Keterangan:
mengenai kemampuan seorang
Xi = Nilai dari X pada i
karyawan melaksanakan tugasnya
Yi = Nilai dari y pada i
sesuai waktu yang telah ditetapkan
X = Rata-rata dari x
sebelumnya.
Y = Rata-rata dari y
2. Gaya kepemimpinan adalah skor yang
N = Besarnya sampel dari penelitian
diperoleh dari jawaban responden
Semakin kecil kesalahan
mengenai seseorang pemimpin yang
pengukuran, semakin valid alat
diberi tugas untuk memimpin
pengukur. Besar kecilnya kesalahan
karyawan agar karyawan dapat
pada pengukuran dapat diketahui dari
melaksanakan tugasnya dengan baik
nilai korelasinya. Tarif signifikansi 5
untuk mencapai tujuan perusahaan.
%.
3. Besarnya gaji adalah skor yang
diperoleh dari jawaban responden 2. Pengujian Reliabilitas
uang dan material yang diberikan oleh setiap konstrak yang digunakan dalam
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .213 .215 .989 .328
KEPEMIMPINAN -.185 .073 -.151 -2.520 .015 .549 1.823
GAJI 1.118 .064 1.047 17.471 .000 .549 1.823
a. Dependent Variable: EFEKTIVITAS KERJA
Sumber : SPSS 13
dapat disimpulkan bahwa besarnya
Persamaan Regresi:
gaji memberikan pengaruh yang
Y = a+b1x1+b2x2+ R.. e
signifikan terhadap efektivitas kerja
Dengan menggunakan analisis regresi
linier berganda, maka diperoleh pada α 5 % = 2,045.
Model Summaryb
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5.108 2 2.554 230.085 .000a
Residual .522 47 .011
Total 5.630 49
a. Predictors: (Constant), GAJI, KEPEMIMPINAN
b. Dependent Variable: KERJA
Sumber : SPSS 13
ttabel pada α = 5 % sebesar 2,045. jadi 0,907 ini berarti gaya kepemimpinan
dan besarnya gaji secara bersama-sama
nilai t hitung = 2,520 > ttabel = 2,04.
memberi pengaruh yang signifikan Hasibuan, Sadar Malayu. 2001.
Manajemen Sumber Daya
terhadap efektivitas kerja. Dan
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
sebanyak 9,3 % ( 100 % - 90,7 % ) Howard, John. Doing Job Better.
yang tidak dianalisis dalam penelitian 2001http:www. Mng.Djbet. Com.
ini. Hamdani. 2005. Kepemimpinan
Transformasional. Jakarta: Rineka
Saran-Saran Cipta.
1. Gaya kepemimpinan perlu ditingkatkan Mangkunegara, Anwar Prabu. 2004.
Manajemen Sumber Daya
dan disesuaikan dilingkungan kerja, Manusia Perusahaan. Bandung:
supaya karyawan dapat bekerja dengan Remaja Roosdakarya.
tenang. Mulia Nasution. 1994. Manajemen
Personalia. Jakarta: Erlangga.
2. Gaji perlu ditingkatkan sesuai dengan
Nawawi dan Hadari. 2000. Manajemen
hasil kerja mereka, agar karyawan Sumber Daya Manusia, Untuk
dapat bekerja dengan baik. Bisnis Kompetitif. Yogyakarrta:
Universitas Press.
3. Menyediakan fasilitas yang lengkap
James A.F. Stoner. 2000. Manajemen.
sehingga karyawan dapat bekerja lebih Jakarta: Index.
efektif. Koontz, Harorld and Heinz Weihrich.
1988. Management. Singapoe: Mc-
DAFTAR PUSTAKA Graw-Hill International.
Certao, Samuel C. 1977. Modern Lewis,Ralph G, and Douglas H, Smith.
Management. New Jerse: Prentice- 1994. Total Quality in Higher
Hall International, Inc. Education. Florida. St.Lucie
Davis, Keith. 1997. Human Relation at Press.
Work. Tokyo: Kogakusha Nawawi. 2004. Manajemen Sumber Daya
Company. Manusia Perusahaan. Bandung:
Effendi,Wirawan. 2002. Manajemen Remaja Roosdakarya.
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Purwanto. 1994. Organisasi dan
Grasindo. Manajemen Perilaku. Jakarta:
Freeman dan Stoner. 1992. Manajemen. Erlangga.
Jakarta: Erlangga. Prokopenko, Joseph. 1987. Produktivity
Flippo, Edwin B. 2001. Manajemen Management. A Practical
Personalia. Diterjemahkan oleh handbook: Switcherland
Moh. Masud. Jakarta: Erlangga. International Labour Orgaization.
Pfiffner, John M. and Robert, Prestus. Robins and Steven. 2000. Kepemimpinan
1967. Public Administration. New Dalam Manajemen. Jakarta:
York: Ronal Press. Rajawali Pers.
Garry, Abor. 2000. Manajemen Sumber Sagala dan Anwar. 2003. Pengembangan
Daya Manusia. Jakarta: Index. Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soesilo Martoyo.1994. Manajemen
Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
Sunyoto. 2003. Meningkatkan Jumlah dan
Mutu Pelanggan. Jakarta: Damar
Mulia Pustaka.
Siagian, Sondang. 2003. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Bumi Akasara.
Stoner, James A, F and R. Edward
Freeman. 2000. Management. New
Jersey: PrenticeHall International
Edition.
Surya Dinata dan Ermaya. 1995. Psikologi
kepegawaian dan Peran Pemimpin
Dalam Pengembangan Sumber
Daya Manusia. Bandung:
Ramadhan.
Sujak. 2002. Kepemimpinan Dalam
Manajemen. Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada.
Syamsuddin, Sadili. 2003 Manajemen
Sumber Daya Manusia.
Jakarta:Pustaka Setia.
Terry, GR. 2000. Pengembangan Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta:
Liberty.
Umar Husein. 1999. Manajemen Sumber
Daya Manusia Dalam
Organisasia. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP FUNGSI
INTERMEDIASI PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA
PERIODE 2006 - 2010
Henny Ritha 1)
Eri Raditiya 2)
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the influences of both internal factors
consisting of Certificate of Bank of Indonesia (SBI), Inter Bank Placement (ABA),
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Expenses
Operating Income (BOPO) and external factor such as the Inflation Rate on
Intermediation Functions of Domestic Foreign Exchange Banks .
This research used the secondary data from Indonesia Economic and Financial
Statistics (SEKI) which was published by Central Bank of Indonesia monthly. The
samples were taken from LDR of Domestic Foreign Exchange Banks as series, SBI rate,
ABA, CAR, NPLs, BOPO and Inflation Rate in period of 2006 – 2010.
The result shows that SBI and ABA do not significantly have positive influence
on LDR of Domestic Foreign Exchange Banks. On the other hand, CAR and NPL
significantly have negative influence on LDR of Domestic Foreign Exchange Banks.
Meanwhile, BOPO and inflation rate do not significantly influence LDR of Domestic
Foreign Exchange Banks. Simultaneously, the six variables significantly have
positive influence on LDR of Domestic Foreign Exchange Banks with the independence
Contribution variables have influenced for 92,60 percent on the LDR of Domestic
Foreign Exchange Banks.
Keywords: Interest Rates, ABA, CAR, NPLs, BOPO, Inflation Rate, and LDR.
100 %
Sertifikat Bank Indonesia dan penempatan
Jika bank mempunyai LDR yang
dana pada bank lain atau biasa disebut
terlalu kecil maka bank akan kesulitan
Antar Bank Aktiva (ABA).
untuk menutup simpanan nasabah dengan
jumlah kredit yang ada, sehingga Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
pendapatan bunga semakin menurun
merupakan instrumen yang dianggap
(Setiadi, 2010). Namun jika semakin
lebih aman dan memberikan cadangan
tinggi LDR, maka akan semakin tinggi
likuiditas sekunder yang dapat
tingkat keuntungan perusahaan karena
memberikan hasil yang pasti dan
penempatan dana berupa kredit yang
memiliki risiko nol. Selain itu SBI
diberikan semakin meningkat sehingga
merupakan alternatif placement yang
pendapatan bunga akan semakin
cukup dominan dilakukan bank, di
meningkat pula.
samping kegiatan utamanya menyalurkan
Faktor Internal Bank
kredit (Setiawan & Hady, 2006). Bank
Perkembangan pemberian kredit
Indonesia menilai fungsi intermediasi
sangat dipengaruhi oleh arah kebijakan
perbankan saat ini belum dapat terlaksana
atau orientasi bank dalam melakukan
secara maksimal karena banyak dana
placement, mengingat realita adanya
bank yang ditempatkan dalam Sertifikat
keterbatasan likuiditas yang dimiliki suatu
Bank Indonesia (SBI). Sebaiknya dana
bank. Selain menyalurkan dana dengan
yang tersimpan dalam SBI dapat
pemberian kredit, bank juga melakukan
disalurkan melalui kredit kepada nasabah,
penempatan dananya antara lain pada
sehingga melalui ketentuan Giro Wajib
Minimum (GWM) dikaitkan dengan rasio (CAR) juga merupakan kecukupan modal
kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) dan kemampuan manajemen bank dalam
mampu mendorong fungsi intermediasi mengidentifikasi, mengukur, mengawasi,
perbankan. dan mengontrol risiko-risiko yang timbul
Hadad, et al. (2003) menyatakan yang dapat berpengaruh terhadap
tingginya biaya intermediasi dari faktor besarnya modal (Almilia, 2005). Capital
internal dapat disebabkan oleh bank yang Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang
cenderung menahan diri untuk melakukan memperlihatkan seberapa besar jumlah
kompetisi karena kondisi likuiditas bank seluruh aktiva bank yang mengandung
cukup memadai dan masih tingginya risiko (kredit, penyertaan, surat berharga,
pendapatan bank yang berasal dari SBI tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari
dan obligasi. modal sendiri di samping memperoleh
dana-dana dari sumber-sumber di luar
Antar-Bank Aktiva
bank (Peraturan Bank Indonesia, 2008).
Penempatan dana pada bank lain
Perhitungan CAR didasarkan pada prinsip
atau Antar Bank Aktiva adalah
bahwa setiap penanaman yang
penempatan dana bank pada bank lain
mengandung risiko harus disediakan
baik dalam negeri maupun luar negeri
jumlah modal sebesar persentase tertentu
sebagai secondary reserve dengan tujuan
terhadap jumlah penanamannya. Sesuai
memperoleh penghasilan. Penempatan
Peraturan Bank Indonesia Nomor
pada bank lain dapat berbentuk giro,
13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari 2011
deposito, call money, dll. Selain itu
tentang Sistem Penilaian Tingkat
penempatan pada bank lain diakui pada
Kesehatan Bank Umum, semakin tinggi
saat dilakukan penyerahan sebesar nilai
nilai CAR menunjukkan semakin sehat
nominal penyetoran atau nilai yang
bank tersebut. Jika CAR tinggi,
dijanjikan sesuai jenis penempatan.
kepercayaan masyarakat terhadap bank
Capital Adequacy Ratio
semakin besar sehingga meningkatkan
Capital Adequacy Ratio (CAR)
nilai dan return saham para investor. Bank
menunjukan seberapa besar modal bank
dinyatakan sehat apabila memiliki CAR
telah memadai untuk menunjang
minimal 8%, hal ini didasarkan pada
kebutuhannya dan sebagai dasar untuk
ketentuan Banking for International
menilai prospek kelanjutan usaha bank
Settlement (BIS).
bersangkutan. Capital Adequacy Ratio
Secara sistematis Capital sebagai berikut (Leon & Ericson, 2007:
Adequacy Ratio (CAR) dirumuskan 44):
!"# $"%&
100 %
' ("# '
Dengan kata lain rasio BOPO yang ditetapkan oleh otoritas moneter
menunjukan tingkat efisiensi bank dalam yaitu kurang dari 93,52 %.
melakukan kegiatan operasionalnya.
Faktor Eksternal Bank
Rasio BOPO yang tinggi mencerminkan
Pentingnya pengendalian inflasi
kondisi bank yang tidak efisien sehingga
didasarkan pada pertimbangan bahwa
apabila bank tetap menyalurkan
inflasi yang tinggi dan tidak stabil, akan
kreditnya, maka akan mengalami
memberikan dampak negatif kepada
pertumbuhan negatif. Untuk menghindari
kondisi sosial ekonomi masyarakat.
kerugian yang lebih besar maka bank
Inflasi yang tinggi akan menyebabkan
cenderung mengalihkan investasinya
pendapatan riil masyarakat akan terus
dalam surat berharga atau fee based
turun sehingga standar hidup dari
income. Semakin efisien kinerja
masyarakat akan ikut menurun. Inflasi
operasional suatu bank, maka keuntungan
yang tidak stabil akan menciptakan
yang diperoleh akan semakin besar. Bagi
ketidakpastian (Uncertainty) bagi pelaku
manajemen bank, hal ini menunjukan
ekonomi dalam mengambil keputusan,
pentingnya memperhatikan pengendalian
sehingga akan menyulitkan keputusan
biaya sehingga dapat menghasilkan rasio
masyarakat dalam melakukan konsumsi,
BOPO yang sesuai dengan ketentuan
investasi dan produksi yang pada oleh warga negara Indonesia dan atau
akhirnya akan menurunkan pertumbuhan badan hukum Indonesia.”
ekonomi. Menurut A.P. Lerner, Venieris Dilihat dari lingkup usahanya,
dan Sebold dalam Listiani (2006), inflasi bank swasta nasional dapat dibedakan
adalah suatu keadaan yang terjadi menjadi bank devisa dan bank nondevisa.
kelebihan permintaan (Excess demand) Bank Devisa (Foreign Exchange Bank)
terhadap barang-barang dalam adalah bank yang dalam kegiatan
perekonomian secara keseluruhan. Secara usahanya dapat melakukan transaksi
umum inflasi dapat diartikan sebagai dalam valuta asing. Sementara bank
kenaikan tingkat harga barang dan jasa nondevisa (nonforeign exchange bank)
secara umum dan terus-menerus selama adalah bank yang tidak diperkenankan
waktu tertentu. Inflasi yang tinggi akan melakukan transaksi yang berkaitan
menyebabkan pendapatan riil masyarakat dengan valuta asing. Dalam hal ini,
akan terus turun, sehingga standar hidup transaksi yang dilakukan masih dalam
masyarakat menurun. batas-batas negara. Bank umum
Menurut Sukirno (2004: 339) nondevisa dapat meningkatkan statusnya
dampak dari inflasi di antaranya adalah menjadi bank devisa setelah memenuhi
melemahkan semangat untuk menabung. ketentuan-ketentuan, antara lain: volume
Meningkatnya inflasi maka nilai uang usaha minimal mencapai jumlah tertentu,
akan menurun dan hal tersebut tingkat kesehatan dan kemampuannya
menyebabkan masyarakat juga merasa dalam memobilisasi dana, serta memiliki
tidak diuntungkan dengan menyimpan tenaga kerja yang berpengalaman dalam
uang di bank dengan harapan bunga di valuta asing.
tengah inflasi yang tinggi, sehingga dana
Penelitian Terdahulu
yang dihimpun bank akan menjadi lebih
Penelitian Akbar dan Mentayani
kecil.
(2010) mengenai faktor-faktor yang
Bank Umum Swasta Nasional memengaruhi intermediasi studi pada
Menurut Siamat (2005: 55) “Bank bank umum swasta Kalimantan Selatan
Umum Swasta Nasional adalah bank yang tahun 2007-2009. Diperoleh hasil bahwa
berbadan hukum Indonesia, yang NPL berpengaruh positif signifikan
sebagian atau seluruh modalnya dimiliki terhadap LDR, SBI berpengaruh negatif
signifikan terhadap LDR dan Inflasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap LDR. intermediasi bank asing dalam mendorong
Sedangkan Setyari (2007) melakukan pemulihan sektor riil di Indonesia periode
penelitian mengenai posisi fungsi 2000:09-2004:07 dengan menggunakan
intermediasi bank umum dan BPR di Bali variabel independen yang terdiri dari
sebuah kajian komparatif periode 1993- Return On Asset, BOPO dan Non-
2005 memperoleh hasil bahwa BPR lebih Performing Loan. Metode analisis yang
mampu menjalankan peran sebagai digunakan adalah regresi linear, Ordinary
intermediary institution dalam Least Square (OLS) menemukan hasil
perekonomian Bali (dengan posisi LDR bahwa ada hubungan positif signifikan
selalu berada di atas 70 %). Sebaliknya, antara ROA terhadap LDR, BOPO dan
LDR bank umum yang awalnya berada di NPL mempunyai pengaruh negatif
atas kisaran 85 % turun drastis pada 1998 signifikan terhadap fungsi intermediasi
dan 1999. Pada akhir periode penelitian, bank asing (LDR). Penelitian Setiawan
posisi LDR masih berada di bawah 60 %. dan Hady (2006) mengenai pengaruh
Haryati (2009) meneliti pertumbuhan placement dan kinerja bank serta variabel
kredit perbankan Indonesia: Intermediasi eksternal terhadap peranan bank umum
dan pengaruh variabel makro ekonomi swasta nasional sebagai intermediasi
pada perbankan nasional dan bank asing untuk mendorong sektor riil di Indonesia
campuran menyimpulkan bahwa inflasi pada 1997-2004 dan menggunakan
berpengaruh positif signifikan terhadap metode analisis regresi berganda
pertumbuhan kredit pada bank nasional menunjukkan bahwa CAR berpengaruh
dan berpengaruh negatif tidak signifikan positif signifikan terhadap LDR,
terhadap bank asing pada 2005-2008. sedangkan SBI, penempatan dana pada
Peneliti lainnya Lestari dan Sugiharto bank lain, NPL dan BOPO berpengaruh
(2007) mengenai kinerja bank devisa dan negatif signifikan terhadap LDR. Dengan
bank nondevisa dan faktor-faktor yang menggunakan metode analisis yang sama
memengaruhi LDR, menemukan hasil Sudirman (2003) meneliti faktor-faktor
bahwa inflasi, suku bunga SBI dan nilai penghambat peningkatan Loan to Deposit
tukar rupiah tidak berpengaruh signifikan Ratio (LDR) perbankan di provinsi Bali
terhadap LDR bank Devisa dan bank menemukan hasil bahwa CAR, suku
NonDevisa pada 2002-2006. Hadad bunga SBI pada Bank Perkreditan Rakyat
(2004) meneliti tentang fungsi dan Bank Umum periode 2001-2002
berpengaruh positif terhadap peningkatan METODE PENELITIAN
LDR, sedangkan penempatan dana di Jenis penelitian yang digunakan
bank lain dan suku bunga kredit adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
berpengaruh negatif signifikan terhadap kuantitatif memerlukan adanya suatu
penurunan LDR. Analisis pengaruh CAR, hipotesis serta pengujiannya secara
NPL, Inflasi, Pertumbuhan DPK dan statistik berdasarkan teknik analisis
Exchange Rate terhadap LDR, studi kasus maupun formula statistik tertentu.
pada bank umum di Indonesia periode Pengolahan data dilakukan dengan
2004-2008 merupakan topik penelitian menggunakan teknik statistik yang berupa
yang dilakukan oleh Nandadipa (2010). regresi linear berganda yang bertujuan
Dengan menggunakan metode analisis untuk mengetahui koefisien regresi atau
regresi linear berganda dan variabel besarnya pengaruh variabel bebas
independen yang terdiri dari CAR, NPL, terhadap variabel terikat.
Pertumbuhan DPK dan Exchange Rate Penelitian ini menggunakan dua jenis
ditemukan bahwa CAR, NPL, Inflasi dan variabel data, yaitu variabel bebas dan
Exchange Rate berpengaruh negatif variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari
signifikan terhadap LDR, sedangkan faktor internal (SBI, ABA, CAR, NPL,
pertumbuhan DPK berpengaruh positif BOPO) dan faktor eksternal (Inflasi),
tidak signifikan terhadap LDR. sedangkan variabel terikatnya adalah
Nasiruddin (2005) melakukan penelitian Loan to Deposit Ratio. Jenis data yang
terhadap faktor-faktor yang memengaruhi digunakan dalam penelitian ini adalah
LDR di BPR Provinsi Jawa Tengah data sekunder yang berupa data laporan
menyimpulkan bahwa CAR berpengaruh perkembangan per bulan dari masing-
positif terhadap LDR, sedangkan NPL masing variabel bebas dan terikat. Metode
dan Suku Bunga Kredit berpengaruh pengumpulan data menggunakan metode
negatif terhadap LDR pada Bank studi kepustakaan. Pengumpulan data-
Perkreditan Rakyat Provinsi Jawa Tengah data penelitian tersebut terdiri dari SBI,
periode 2003. ABA, CAR, NPL, BOPO, Inflasi dan
LDR yang diperoleh dari Statistik
Perbankan Indonesia periode 2006-2010.
Tabel 2. Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala
Sertifikat Surat berharga atas SBI SBI per bulan dari Januari
Bank unjuk dalam rupiah 2006- Desember 2010 Nominal
Indonesia yang diterbitkan
oleh Bank
Indonesia
Antar Bank Penempatan dana ABA ABA per bulan dari Januari Nominal
Aktiva pada bank lain 2006- Desember 2010
Kinerja bank yang terdiri dari CAR menandakan bank banyak meminjamkan
dan NPL berpengaruh negatif signifikan dananya sehingga ATMR mengalami
terhadap LDR yang ditunjukan dari kenaikan yang mengakibatkan CAR bank
tingkat signifikansi masing-masing 0,000 akan turun. Hasil penelitian ini
< 0,05 dengan koefisien -1,698 dan - mendukung Nandadipa (2010) yang
5,299. Hal ini mengindikasikan menyatakan CAR berpengaruh negatif
peningkatan atau penurunan CAR signifikan terhadap LDR, namun berbeda
maupun NPL selama periode penelitian dengan kajian Nasiruddin (2005) dan
mempengaruhi kinerja LDR. Semakin Setiawan & Hady (2006) melaporkan
rendah CAR, maka semakin besar LDR bahwa CAR berpengaruh positif dan
yang dicapai bank. LDR yang tinggi signifikan terhadap LDR. Semakin tinggi
NPL akan mendorong penurunan jumlah (2010) yang menyatakan bahwa Inflasi
kredit yang disalurkan, karena berpotensi berpengaruh signifikan dan negatif
kredit tidak tertagih. Ini mendukung teori terhadap pertumbuhan kredit.
Dendawijaya (2003), yakni dampak Pengujian secara simultan variabel
meningkatnya NPL akan mengurangi SBI, ABA, CAR, NPL, BOPO dan Inflasi
kemampuan untuk memberikan kredit. memiliki pengaruh signifikan terhadap
Kinerja bank lainnya, yaitu BOPO LDR, yang dibuktikan dengan tingkat
tidak berpengaruh signifikan terhadap signifikansi 0,000<0,005.
LDR, hal ini ditunjukan dengan tingkat
SIMPULAN DAN REKOMENDASI.
signifikansi 0,464 > 0,05. Hasil uji
Simpulan
tersebut mengindikasikan bahwa
Berdasarkan hasil analisis
peningkatan atau penurunan BOPO
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
selama periode penelitian tidak
secara parsial Sertifikat Bank Indonesia
mempengaruhi LDR. Hasil penelitian ini
(SBI) dan Antar-Bank Aktiva (ABA)
tidak konsisten dengan penelitian Hadad
tidak berpengaruh signifikan terhadap
(2004) dan Setiawan & Hady (2006)
Loan to Deposit Ratio (LDR). Sedangkan
yang menyimpulkan BOPO berpengaruh
Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non-
signifikan negatif terhadap LDR.
Performing Loan (NPL) berpengaruh
Inflasi menunjukan tingkat
negatif signifikan terhadap LDR. Biaya
signifikansi 0,741 > 0,05 dan koefisien -
Operasional dan Pendapatan Operasional
0,038 yang berarti Inflasi tidak
(BOPO) dan Inflasi tidak berpengaruh
berpengaruh signifikan terhadap LDR.
signifikan terhadap LDR. Secara simultan
Meningkatnya inflasi akan menurunkan
variabel SBI, ABA, CAR, NPL, BOPO
nilai uang dan menyebabkan masyarakat
dan Inflasi berpengaruh signifikan
merasa tidak diuntungkan dengan
terhadap LDR periode 2006-2010.
menyimpan uangnya di bank, sehingga
Kontribusi variabel bebas yang terdiri dari
mereka enggan untuk menabung. Hasil ini
SBI, ABA, CAR, NPL, BOPO dan Inflasi
sejalan dengan temuan Setiawan & Hady
terhadap variabel terikat yaitu LDR
(2006), Akbar dan Mentayani (2010)
sebesar 92,60 persen.
bahwa Inflasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap LDR. Sedangkan hasil Rekomendasi
berbeda disimpulkan oleh Nandadipa
Bagi peneliti selanjutnya agar Aman, Horoyuki & Hironobu Miyazaki.
2009. Valuation Effects of New
menambah variabel yang digunakan
Equity issues by Banks: Evidence
seperti suku bunga simpanan, suku bunga from Japan. Applied Financial
Economics.
kredit, exchange rate, Produk Domestik
Budisantoso, Totok & Sigit Triandaru.
Bruto dan beberapa variabel lainnya yang 2006. Bank dan Lembaga Keuangan
berkaitan. Selain itu memperbesar jumlah Lain. Edisi 2. Jakarta: Salemba
Empat.
sampel dan menambah periodesasi tahun
Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen
penelitian sehingga memperoleh hasil Perbankan. Jakarta: Ghalia
yang lebih representatif. Indonesia.
Dalam rangka mendorong Diretorat Penelitian dan Pengaturan
Perbankan. 2010. Kajian Stabilitas
perkembangan intermediasi BUSN Keuangan Nomor 15. Jakarta: Bank
maupun perbankan nasional, perlu Indonesia.
dilakukan suatu penelitian yang melihat Hadad, Muliaman D. et al. 2003. Studi
Biaya Intermediasi Beberapa Bank
sisi demand untuk mengungkap persoalan Besar di Indonesia: Apakah Bunga
dan harapan sektor riil yang sebenarnya. Kredit Bank Umum Overprice.
Kertas Kerja. Bank Indonesia.
Perlu dilakukan kajian lebih
Hadad, Muliaman D. et al. 2004. Fungsi
mendalam dari otoritas perbankan yang Intermediasi Bank Asing dalam
menetapkan suatu ketentuan atau Mendorong Pemulihan Sektor Riil
di Indonesia. Kertas Kerja. Bank
kebijakan agar penempatan dana bank Indonesia.
berupa Sertifikat Bank Indonesia tidak Haryati, Sri. 2009. Pertumbuhan Kredit
menghambat perkembangan LDR Perbankan di Indonesia:
Intermediasi dan Pengaruh Variabel
DAFTAR PUSTAKA Makro Ekonomi. Jurnal Keuangan
dan Perbankan, Vol. 13, No.2, hal.
Akbar, Masithah & Ida Mentayani. 2010. 299-310.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Intermediasi Studi pada Bank Kasmir, 2004. Dasar-Dasar Perbankan.
Umum Swasta Kalimantan Selatan Edisi 1. Jakarta: PT Raja Grafindo
Tahun 2007-2009. Jurnal Persada
Manajemen dan Akuntansi, Vol.11, Komang Sri Arsani. 2008. Analisis
No.2, 107-116. Pengaruh Indikator Makroekonomi
Almilia dan Herdaningtyas. 2005. terhadap Profitabilitas Perbankan
Analisis rasio Camel terhadap di Indonesia Periode Januari 2006-
Prediksi Kondisi Bermasalah pada Desember 2008. Tidak diterbitkan.
Lembaga Perbankan 2000-2002. Jakarta: Program Sarjana FEUI.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan,
Leon, Boy & Ericson, Sonny. 2007.
vol. 7, No. 2.
Manajemen Aktiva Pasiva Bank
Non-Devisa. Jakarta: PT Grasindo.
Lestari, Maharani Ika & Sugiharto, Toto. Riyadi, Slamet. 2006. Banking Assets and
2007. Kinerja Bank Devisa dan Liability Management. Jakarta:
Bank Non Devisa dan Faktor-faktor Lembaga Penerbit Fakultas
yang Mempengaruhinya. Ekonomi Universitas Indonesia.
Proceeding PESAT (Psikologi,
Setiadi, Pompong.B. 2010. Analisis
Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil),
Hubungan Spread of Interest Rate,
Vol.2, A195-A201.
Fee Based Income, dan Loan to
Listiani, Nurlia. 2006. Faktor-Faktor Deposit Ratio dengan ROA pada
Determinan yang Memengaruhi Perbankan di Jawa Timur. Jurnal
Tingkat Inflasi di Indonesia Periode Mitra Ekonomi dan Manajemen
1970-2004. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.1, No.1.
Pembangunan, Vol. XIV, No.1.
Setiawan, Bambang & Hady Hamdy.
Lubis, Irwan 2011. Kajian terhadap 2006. Pengaruh Placement dan
Intermediasi Perbankan Setelah Kinerja Bank, serta Variabel
Program Rekapitulasi (Studi Kasus Eksternal terhadap Peranan Bank
Pada Enam Bank Terbesar di Umum Swasta Nasional (BUSN)
Indonesia) sebagai Intermediasi untuk
eprints.lib.ui.ac.id/10534/ Diakses, Mendorong Sektor Riil di
15 September 2011 Indonesia. Journal of Post Graduate
Program Universitas Persada
Nandadipa, Seandy. 2010. Analisis
Indonesia, Vol XIV.
Pengaruh CAR, NPL, Inflasi,
Pertumbuhan DPK, dan Exchange Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen
Rate Terhadap LDR (Studi Kasus Lembaga Keuangan Kebijakan
Pada Bank Umum di Indonesia Moneter dan Perbankan. Edisi 5.
periode 2004 – 2008). (Skripsi) Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Semarang: Universitas Diponegoro. Ekonomi Universitas Indonesia.
Nasiruddin. 2005. Faktor-faktor yang Sudirman, Wayan I. 2003. Faktor-Faktor
mempengaruhi Loan to Deposit Penghambat Peningkatan Loan To
Ratio (LDR) di BPR Wilayah Kerja Deposit Ratio (LDR) Perbankan di
Kantor Bank Indonesia Semarang. Propinsi Bali. Jurnal Ekonomi dan
Tesis : Universitas Diponegoro Bisnis Indonesia, Vol. 18, No.
Semarang.
Sukirno, Sadono. 2004. Teori Pengantar
Peraturan Bank Indonesia No. Makro Ekonomi, Edisi 3. Jakarta:
13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari PT Raja Grafindo Persada.
2011 tentang Sistem Penilaian
Wiwin Setyari, Ni Putu. 2007. Posisi
Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Fungsi Intermediasi Bank Umum
http://www.bi.go.id/web/id/peratura
dan BPR di Bali: Sebuah Kajian
n/perbankan/pbi_130111.htm.
Komparatif. Buletin Studi
Diakses 05 Juli 2011.
Ekonomi, Vol.12. No.2.
Rahyuda, Ketut & Prawita, Eka. 2003.
Kontribusi Pertumbuhan Earning
Assets dan Dana Pihak Ketiga
terhadap Rasio BOPO Bank
Pembangunan Daerah Bali. Buletin
Studi Ekonomi, Vol. 8, No.2.
PENGARUH HARGA SAHAM DAN TINGKAT BUNGA BANK
INDONESIA TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA
PT HOLCIM INDONESIA Tbk.
(STUDI KASUS TAHUN 2003-2011)
Nidaul Izzah 1)
ABSTRACT
The capital market is one of investment the alternative that able to the optimal
advantage yield for investor. Each investor is requiring of relevant information with
transaction development in stock. This is very important to be made in consideration in
compiling strategy and decision to conduct a require to be paid attention two matter
that is investment risk, and return. At securities that have some return, the investor
looking the lower risk. This research aims to understand the influence of interest rate
and stock price to trading volume of PT Holcim Indonesia Tbk.
This research using time series data from BEJ and Indonesian Bank monthly
published on BEI in Januari 2003 until December 2011. Analyze technique to use this
research is multiple linier regression to obtain describe wich totally regarding
relationship between one variable with other variable.
The result of the research shows that stock price variable has a negative (r = -
0.150) and significant to trading volume (determinant coefisien = 2,25 %), while
interest rate has positive (r=0.490) and significant to trading volume (determinant
coefisien = 24,01 %). Other variables may include macro and micro factors, such as,
the condition of political stability and security that occur in domestic and psychological
factorsof the investors in capital markets. Based on the result of research, advice that
the investors should considered the interest rate of Certificate of Indonesian Bank, also
must consider the factors of social conditions, political and security.
Keywords: Trading volume, stock price, interest rate, the influence of share
1
) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Sejak diluncurkannya berbagai dan berhak hadir dalam Rapat Umum
kebijakan pemerintah, seperti: Paket Pemegang Saham (RUPS).
kebijakan Desember 1987 (Pakdes 1987), Melalui pasar modal, perusahaan
Pakto 88, Pakdes 88 telah memberikan dapat memperoleh dana jangka panjang,
dorongan yang lebih jauh pada pasar baik berupa modal sendiri (equity)
modal dengan membuka peluang bagi maupun melalui modal pinjaman. Modal
swasta untuk menyelenggarakan bursa. sendiri diperoleh dengan menjual
Bursa efek dan pasar modal sahamnya dan apabila ingin memperoleh
mempunyai peranan yang penting baik pinjaman maka perusahaan dapat menjual
bagi badan usaha, investor, maupun obligasi.
pemerintah. Bagi badan usaha khususnya Menurut Hendra S. Raharjaputra
perusahaan manufaktur yang go public (2009: 29) tujuan perusahaan
akan memperoleh dana segar yang memanfaatkan pasar modal dalam
dimanfaatkan untuk memperbaiki struktur penarikan dananya adalah: (1) untuk
modal perusahaan dan meningkatkan nilai perluasan usaha (2) memperbaiki struktur
perusahaan. Saham (stock) merupakan modal/financial restructuring, dan (3)
salah satu instrumen pasar keuangan yang pengalihan pemegang saham/divestment.
paling popular. Menerbitkan saham Sementara itu, stock split merupakan cara
merupakan salah satu pilihan perusahaan yang dilakukan oleh emiten untuk
ketika memutuskan untuk pendanaan mempertahankan sahamnya agar tetap
perusahaan. Pada sisi yang lain, saham berada dalam rentang perdagangan yang
merupakan instrument investasi yang optimal. Dengan melakukan pemecahan
banyak dipilih para investor karena saham saham, maka harga saham akan menjadi
mampu memberikan tingkat keuntungan lebih rendah dan hal ini akan
yang menarik. Saham dapat didefinisikan memperbesar daya beli investor, dengan
sebagai tanda penyertaan modal seseorang begitu tingkat likuiditasnya akan
atau pihak (badan usaha) dalam suatu meningkat.
perusahaan atau perseroan terbatas. Selain itu, di pasar sekunder atau
Dengan menyertakan modal, maka pihak dalam aktivitas perdagangan saham
tersebut memiliki klaim atas pendapatan sehari-hari, harga-harga saham
perusahaan, klaim atas aset perusahaan, mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan
maupun penurunan. Pembentukan harga
saham terjadi karena adanya permintaan Husnan (2001: 60) volume perdagangan
dan penawaran atas saham tersebut. merupakan fungsi supply and demand
Dengan kata lain harga saham terbentuk yang dapat digunakan sebagai tanda
oleh supply dan demand atas saham menguat dan melemahnya pasar. Supply
tersebut. Supply dan demand tersebut dan demand yang terjadi di pasar tidak
terjadi karena adanya banyak faktor, baik luput dari adanya motif ekonomi dari
yang sifatnya spesifik atas saham tersebut penjual dan pembeli. Bagi pembeli saham
(kinerja perusahaan dan industri adalah investasi yang dia lakukan lebih condong
perusahaan tersebut bergerak) maupun pada motif spekulasi untuk mendapatkan
faktor yang sifatnya makro seperti tingkat keuntungan yang dilakukan atas dasar
suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor- kepercayaan kepada emiten.
faktor non-ekonomi seperti kondisi sosial Kepercayaan para pemodal kepada
dan politik, dan faktor lainnya. emiten timbul karena adanya faktor-faktor
Pemodal dapat dibedakan menjadi yang berasal dari dalam perusahaan
dua, yakni pemodal yang bertujuan sendiri, seperti reputasi komisaris, direksi,
memperoleh deviden; tipe pemodal perusahaan bekerja produktif, dan
seperti ini akan membandingkan antara diproyeksikan memperoleh keuntungan,
keuntungan menanamkan modal dalam serta faktor-faktor luar, seperti: pesaing,
bentuk saham atau menanam uangnya di keadaan ekonomi/moneter, perpajakan,
bank untuk mendapatkan bunga. politik dan lainnya.
Kelompok yang kedua adalah pemodal Dari latar belakang di atas, penulis
yang bertujuan berdagang; kelompok ini mengambil judul penelitian Pengaruh
mempunyai tujuan memperoleh selisih Harga Saham dan Tingkat Bunga Bank
lebih penjualan dari naik turunnya harga Indonesia terhadap Volume Perdagangan
sahan sesuai dengan permintaan dan Saham pada PT Holcim Indonesia Tbk“.
penawarannya. Jika harga turun mereka
Perumusan Masalah
membeli saham dan jika harga naik,
Perumusan masalah yang dapat
mereka akan menjualnya.
dikemukakan dalam penelitian ini adalh
Bagi perusahaan yang sudah go
sebagai berikut:
public, volume perdagangan saham sangat
1. Apakah ada pengaruh harga saham
penting artinya untuk mempertahankan
terhadap volume perdagangan saham
likuiditas perusahaan. Menurut Suad
pada perusahaan PT Holcim Indonesia 1. Ada pengaruh harga saham terhadap
Tbk? volume perdagangan saham pada
2. Apakah ada pengaruh tingkat bunga BI perusahaan PT Holcim Indonesia Tbk.
terhadap volume perdagangan saham 2. Ada pengaruh tingkat bunga Bank
pada perusahaan PT Holcim Indonesia Indonesia terhadap volume
Tbk? perdagangan saham pada perusahaan
3. Apakah ada pengaruh harga saham dan PT Holcim Indonesia Tbk.
tingkat bunga BI secara bersamaan 3. Ada pengaruh harga saham dan tingkat
terhadap volume perdagangan saham bunga Bank Indonesia terhadap
pada perusahaan PT Holcim Indonesia volume perdagangan saham pada PT
Tbk? Holcim Indonesia Tbk.
Tujuan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan penelitian yang dilakukan sebagai
Pengertian Investasi
berikut:
Menurut PSAK No. 13 dalam
1. Untuk mengetahui pengaruh harga
Standar Akuntansi Keuangan, investasi
saham terhadap volume perdagangan
adalah suatu aktiva yang digunakan oleh
saham pada perusahaan PT Holcim
perusahaan untuk menumbuhkan
Indonesia Tbk.
kekayaan (Accretion of Wealth) melalui
2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat
distribusi hasil investasi (seperti bunga,
bunga BI (BI Rate) terhadap volume
royalti, deviden, dan uang sewa), untuk
perdagangan saham pada perusahaan
apresiasi nilai investasi, atau untuk
PT Holcim Indonesia Tbk.
manfaat lain bagi perusahaan yang
3. Untuk mengetahui pengaruh harga
berinvestasi seperti manfaat yang
saham dan tingkat bunga BI secara
diperoleh melalui hubungan perdagangan.
bersama-sama terhadap perdagangan
Persediaan dan aktiva tetap bukan
saham pada perusahaan PT Holcim
merupakan investasi. “Investasi adalah
Indonesia Tbk.
menempatkan uang atau dana dengan
Hipotesis harapan untuk memperoleh tambahan
Berdasarkan latar belakang dan
atau keuntungan tertentu atas uang atau
perumusan masalah di atas, diajukan
dana tersebut.” (Kamarudin, 2004: 3).
hipotesis sebagai berikut:
Smith and Skousen (Irham Fahmi, berupa gedung) yang disiapkan guna
2006:1) mengatakan “investing activities: memperdagangkan saham-saham,
transaction and events the purchase and obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga
sale of securities (excluding cash lainnya dengan memakai jasa para
equivalents), and building, equipment. perantara pedagang efek.”
And other asset not generally held for Menurut Suad Husnan (2001: 26),
sale, and the making, and collecting of “Pasar modal adalah pasar untuk berbagai
loans. They are not classified as instrumen keuangan jangka panjang yang
operating activities, since the relate only bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk
indirectly to the central, on going hutang maupun modal sendiri, baik yang
operations ofentity.” diterbitkan oleh pemerintah, public
Secara umum investasi atau authorities, maupun perusahaan swasta.”
penanaman modal dapat diartikan sebagai
Pelaku Pasar Modal
suatu kegiatan yang dilakukan baik oleh
Dalam pasar modal terdapat para
orang pribadi (natural person) maupun
pemain utama yang terlibat di pasar
badan hukum (juridical person) dalam
modal dan lembaga penunjang yang
upaya untuk meningkatkan dan/atau
terlibat langsung maupun tidak langsung
mempertahankan nilai modalnya, baik
dalam proses transaksi. Menurut Kasmir
yang berbentuk uang tunai, peralatan, aset
(Sunariyah 2004: 183-189) terdapat empat
tidak bergerak, hak atas kekayaan
pemain utama dalam pasar modal, yaitu:
intelektual, maupun keahlian. (Ana
1. Emiten adalah perusahaan yang akan
Rokhmatussa’dyah, 2009: 3).
melakukan penjualan surat-surat
Pengertian Pasar Modal berharga atau melakukan emisi di
Pengertian pasar modal secara bursa (disebut emiten). Dalam
umum adalah suatu sistem keuangan yang melakukan emisi, para emiten
terorganisasi, termasuk di dalamnya memiliki berbagai tujuan dan hal ini
adalah bank-bank komersial dan semua biasanya sudah tertuang dalam rapat
lembaga perantara di bidang keuangan, umum pemegang saham (RUPS).
serta keseluruhan surat-surat berharga 2. Investor adalah pemodal yang akan
yang beredar. membeli atau menanamkan modalnya
Menurut Sunariyah (2004: 4), di perusahaan yang melakukan emisi.
“Pasar modal adalah suatu pasar (tempat, Sebelum membeli surat berharga yang
ditawarkan, investor biasanya 2. Pemodal yang bertujuan untuk
melakukan penelitian dan analisis berdagang. Kelompok ini aktif dalam
tertentu. penelitian ini mencakup kegiatan berdagang di bursa, dengan
bonafiditas perusahaan, prospek usaha tujuan memperoleh selisih lebih dari
emiten dan analisis lainnya. naik turunnya harga saham yang terjadi
3. Lembaga Penunjang yang berfungsi akibat adanya permintaan dan
antara lain turut serta mendukung penawaran.
beroperasinya pasar modal, sehingga Sebagai instrumen investasi, saham
mempermudah baik emiten maupun memiliki risiko, antara lain:
investor dalam melakukan berbagai
1. Capital Loss
kegiatan yang berkaitan dengan pasar
Capital loss merupakan kebalikan
modal.
dari capital gain, yaitu suatu kondisi
4. Perusahaan pengelola dana (investment
investor menjual saham lebih rendah
company) yang bertugas mengelola
dari harga beli. Misalnya, saham PT
surat-surat berharga yang akan
XYZ yang dibeli dengan harga
menguntungkan sesuai dengan
Rp2.000,- per saham, kemudian harga
keinginan investor, terdiri dari dua
saham tersebut terus mengalami
unit, yaitu sebagai pengelola dana dan
penurunan hingga mencapai Rp1.400,-
penyimpan dana.
per saham. Karena takut harga saham
Kelompok Pemodal tersebut akan terus turun, investor
Tujuan para pemodal dapat menjual pada harga Rp1.400,- tersebut
dikelompokkan menjadi sebagai berikut: sehingga mengalami kerugian sebesar
1. Pemodal yang bertujuan untuk Rp600,- per saham.
memperoleh deviden. Kelompok ini 2. Risiko Likuidasi
mengincar perusahaan yang sudah Perusahaan yang sahamnya
sangat stabil atau blue chip karena dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh
perusahaan tersebut diperkirakan akan Pengadilan, atau perusahaan tersebut
memperoleh keuntungan yang relatif dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim
stabil. Bagi kelompok ini memperoleh dari pemegang saham mendapat
deviden lebih penting dibandingkan prioritas terakhir setelah seluruh
dengan memperoleh kenaikan harga kewajiban perusahaan dapat dilunasi
saham (capital gain). (dari hasil penjualan kekayaan
perusahaan). Jika masih terdapat sisa usahanya tanpa menunggu dana dari
dari hasil penjualan kekayaan hasil operasi.
perusahaan tersebut, maka sisa tersebut 2. Fungsi keuangan, yaitu dengan cara
dibagi secara proporsional kepada menyediakan dana yang diperlukan
seluruh pemegang saham. Namun jika oleh borrower dan para lender tanpa
tidak terdapat sisa kekayaan harus terlibat langsung dalam
perusahaan, maka pemegang saham kepemilikan aktiva riil.
tidak akan memperoleh hasil dari
Tujuan Perusahaan Menarik Dana
likuidasi tersebut. Kondisi ini melalui Pasar Modal
merupakan risiko yang terberat dari Menurut Hendra S. Raharjaputra
pemegang saham. Untuk itu seorang (2009: 29), tujuan perusahaan adalah:
pemegang saham dituntut untuk secara 1. Untuk Perluasan Usaha
terus-menerus mengikuti Jika perusahaan ingin melakukan
perkembangan perusahaan. perluasan usaha tentunya
membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Fungsi Pasar Modal
Dana yang paling mudah didapat
Pasar modal merupakan tempat
adalah dari keuntungan yang belum
bertemunya pihak yang memiliki dana
dibagikan /laba ditahan. Tetapi jika
lebih (lender) dengan pihak yang
dana tersebut tidak mencukupi maka
memerlukan dana jangka panjang tersebut
perusahaan akan menarik dana melalui
(borrower). Berdasarkan hal tersebut
pasar modal dengan menjual saham
pasar modal mempunyai dua fungsi,
baru.
yaitu:
2. Memperbaiki Struktur Modal
1. Fungsi ekonomi, yaitu pasar modal
Umumnya modal perusahaan
menyediakan fasilitas untuk
berasal dari modal sendiri dan modal
memindahkan dana dari lender ke
pinjaman. Dengan adanya modal
borrower. Dengan menginvestasikan
pinjaman baik dari lembaga keuangan
dananya lender mengharapkan adanya
perbankan maupun non bank. Resiko
imbalan atau return dari penyerahan
modal pinjaman adalah adanya beban
dana tersebut. Sedangkan bagi
bunga yang harus dibayarkan oleh
borrower, adanya dana dari luar dapat
perusahaan yang dapat mengakibatkan
digunakan untuk usaha pengembangan
kerugian. Oleh karena itu, perlu adanya Arthur J. Keown dalam
restrukturisasi modal. artikel ekonomi (www.google.com)
3. Pengalihan pemegang saham mendefinisikan saham: ”Stocks is a
(divestment) certificate that indicates ownership in a
corporation.” Jadi dapat disimpulkan
Pengertian Saham
bahwa saham adalah kertas yang
Saham merupakan bentuk dari
dijadikan bukti kepemilikan perusahaan
kinerja perusahaan yang sudah
atau penyertaan modal yang diterbitkan
melakukan go public dan bisa dimiliki
oleh Perusahaan yang memiliki manfaat
oleh setiap orang yang mempunyai
berupa deviden, capital gain, dan manfaat
persyaratan untuk pembeli saham dari
non-financial.
perusahaaan tersebut. Banyak ahli
Menurut Frederick Mishkin
ekonomi yang mendefinisikan tentang
(2001: 53) “Saham adalah suatu
pengertian saham, di antaranya menurut
sekuritas yang memiliki klaim terhadap
Suad Husnan (2001: 27) mendefinisikan
pendapatan dan aset sebuah
sekuritas sebagai secarik kertas yang
perusahaan.” Ini berarti sekuritas sendiri
menunjukkan hak pemilik kertas tersebut
dapat diartikan sebagai klaim atas
untuk memperoleh bagian dari prospek
pendapatan masa depan seorang
atau kekayaan perusahaan yang
peminjam yang dijual oleh peminjam
menerbitkan sekurirtas tersebut.
kepada yang meminjamkan, yang sering
Saham adalah tanda bukti
juga disebut instrumen keuangan.
pengambilan bagian atau peserta dalam
Dari berbagai definisi menurut
suatu Perseroan Terbatas. Saham
para ahli, maka dapat disimpulkan
merupakan surat berharga yang
bahwa saham merupakan bukti
menunjukkan kepemilikan atau
kepemilikan seseorang atas modal
penyertaan pasar modal investor dalam
yang telah diberikan kepada perusahaan
suatu perusahaan (Fakhruddin, 2006: 13)
dan akan mendapatkan keuntungan
Modal saham adalah unit
yang berupa deviden, penambahan
kepemilikan dalam sebuah perusahaan,
modal serta manfaat non financial
sebagai bukti kepemilikan atas saham,
lainnya.
perseroan terbatas menerbitkan sertifikat
sahamnya. (Simamora, 2000: 408)
Harga Saham tingkat bunga akan rendah karena belanja
Harga saham sangat ditentukan masyarakat tinggi, begitu juga sebaliknya
oleh kinerja perusahaan dalam bila bunga tinggi masyarakat akan
mendapatkan laba. Apabila keuntungan mengalokasikan dananya di bank karena
perusahaan tinggi, maka harga saham mengharapkan pengembalian yang tinggi.
akan naik serta begitu pula sebaliknya. Pengertian dari suku bunga adalah
Beberapa ahli mengatakan teori harga dari penggunaan uang untuk jangka
tentang pengertian harga saham, di waktu tertentu atau harga dari
antaranya Jogiyanto dalam artikel penggunaan uang yang dipergunakan
ekonomi (www.google.com), “Harga pada saat ini dan akan dikembalikan pada
saham merupakan harga yang terjadi di saat mendatang (Herman, 2003).
pasar bursa pada saat tertentu yang Menurut Laksmono (2001), nilai
ditentukan oleh pelaku pasar, nilai pasar suku bunga domestik di Indonesia sangat
ini ditentukan oleh permintaan dan terkait dengan tingkat suku bunga
penawaran saham yang bersangkutan di international. Hal ini disebabkan oleh
pasar bursa.” akses pasar keuangan domestik terhadap
Menurut Sawidji Widiatmojo dalam pasar keuangan international serta
artikel ekonomi (www.google.com), kebijakan nilai tukar mata uang yang
“Faktor utama yang menyebabkan harga kurang fleksibel. Selain suku bunga
saham adalah persepsi yang berbeda dari international, tingkat diskonto Suku
masing-masing investor sesuai dengan Bunga Indonesia (SBI) juga merupakan
informasi yang didapat.” faktor penting dalam penentuan suku
Dari uraian di atas dapat bunga di Indonesia. Peningkatan diskonto
disimpulkan harga saham merupakan nilai SBI segera direspons suku bunga Pasar
dari kekuatan pasar modal yang selalu Uang Antar Bank (PUAB) sedangkan
mengalami perubahan setiap harinya merespons suku bunga deposito baru
sesuai dari permintaan dan penawaran muncul setelah 7 sampai 8 bulan.
pasar. Boediono (1985) berpendapat
bahwa tingkat suku bunga ditentukan oleh
Tingkat Suku Bunga
permintaan dan penawaran uang. Dalam
Tingkat bunga biasanya dikaitkan
menentukan tingkat suku bunga berlaku
dengan kondisi perekonomian suatu
hukum permintaan dan penawaran.
negara. Bila kondisi ekonomi stabil, maka
Apabila penawaran uang tetap, semakin bunga Sertifikat Bank Indonesia atau SBI
tinggi pendapatan nasional semakin tinggi (Husnan, 1998).
tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga
Faktor-Faktor yang Memengaruhi
atau interest rate merupakan rasio Tinggi Rendahnya Suku Bunga
pengembalian sejumlah investasi sebagai Menurut Ramirez dan Khan (2004:
bentuk imbalan yang diberikan kepada 58) ada dua faktor yang memengaruhi
investor. Besarnya tingkat suku bunga nilai suku bunga yaitu:
bervariatif sesuai dengan kemampuan 1. Faktor internal yang meliputi
debitur dalam memberikan tingkat pendapatan nasional, jumlah uang
pengembalian kepada kreditur. Tingkat beredar, dan tingkat inflasi.
suku bunga tersebut dapat menjadi salah 2. Faktor eksternal meliputi tingkat bunga
satu pedoman investor dalam dari luar negeri, dan tingkat nilai valuta
pengambilan keputusan investasi pada asing yang dipakai sebagai patokan
pasar modal. Sebagai wahana alternatif nilai tukar mata uang.
investasi, pasar modal menawarkan suatu Volume Perdagangan Saham
tingkat pengembalian (return) pada Volume perdagangan saham
tingkat risiko tertentu. merupakan alat ukur aktivitas penawaran
Dengan membandingkan tingkat dan permintaan saham di bursa. semakin
keuntungan dan risiko pada pasar modal tinggi volume transaksi penawaran dan
dengan tingkat suku bunga yang permintaan suatu saham, semakin besar
ditawarkan sektor keuangan, investor pengaruhnya terhadap fluktuasi harga
dapat memutuskan bentuk investasi yang saham di bursa. kegiatan perdagangan
mampu menghasilkan keuntungan yang saham dapat dilihat melalui indicator
optimal. Tingkat suku bunga sektor aktivitas volume perdagangan (trading
keuangan yang lazim digunakan sebagai volume activity).
panduan investor disebut juga tingkat Zulhawati dalam artikel ekonomi
suku bunga bebas resiko (risk free), yaitu (www.google.com) mengatakan volume
meliputi tingkat suku bunga bank sentral perdagangan saham merupakan indikator
dan tingkat suku bunga deposito. Di likuiditas saham atas informasi yang ada
Indonesia tingkat suku bunga Bank dalam pasar modal. Ini berarti volume
sentral di proyeksikan pada tingkat suku perdagangan saham merupakan alat ukur
aktivitas penawaran dan permintaan Bank Indonesia tahun 2003 sampai
saham dalam bursa. dengan 2011, dan volume perdagangan
Menurut Suad Husnan (2001: 60) saham PT Holcim Tbk.
volume perdagangan merupakan fungsi Untuk menganalisis dan mengolah
supply and demand yang dapat digunakan data penulis menggunakan metode
sebagai tanda menguat dan melemahnya analisis deskriptif dan analisis kuantitatif.
pasar. Prasetyo dan Sutoyo dalam artikel Analisis Diskriptif digunakan untuk
ekonomi (www.google.com) aktivitas menggambarkan perkembangan variabel
volume perdagangan digunakan untuk penelitian yang menjadi fokus
melihat apakah investor menilai pembahasan, yaitu variabel harga saham,
perdagangan yang normal. Investor akan tingkat bunga, dan volume perdagangan
menilai laporan informatif, dalam arti saham serta penggambaran atas hasil dari
apakah informasi tersebut membuat ketiga variabel tersebut. Sedangkan
keputusan dalam melakukan pembelian Analisis Kuantitatif digunakan untuk
atau penjualan. menghitung dan mengukur pengaruh
Dari uraian di atas penulis variabel bebas baik secara parsial maupun
menyimpulkan bahwa volume bersama-sama terhadap variabel tidak
perdagangan saham adalah instrumen bebas. Adapun metode yang digunakan
yang berisi informasi tentang oleh adalah metode statistik dengan alat
aktivitas permintaan dan penawaran. analisanya regresi/korelasi sederhana dan
Semakin tinggi permintaan dan berganda, analisis koefisien determinasi
penawaran dalam pasar modal, semakin dan analisis uji hipotesis.
besar pengaruhnya terhadap fluktuasi
HASIL PENELITIAN DAN
harga saham di pasar bursa efek. PEMBAHASAN
PT Semen Cibinong, Tbk yang
METODE PENELITIAN
baru-baru ini berubah nama menjadi PT.
Penelitian dilakukan untuk
Holcim Indonesia, Tbk merupakan
mengetahui pengaruh harga saham dan
pemain terbesar ketiga di Indonesia
tingkat bunga terhadap volume
dengan kapasitas terpasang sebesar 7,9
perdagangan saham PT Holcim, Tbk.
juta ton dan terbagi di kedua pabriknya di
Data diperoleh dari Bursa Efek Jakarta
Narogong dan Cilacap. Dengan produksi
berupa data harga saham harian dari tahun
yang tercapai pada tahun 2005 sebesar 6,5
2003 sampai dengan 2011, tingkat bunga
juta ton, PT Holcim Indonesia menguasai Indonesia, Tbk tampaknya merupakan
pangsa pasar sebesar 15,2 %. Peningkatan bagian dari strategi global mereka.
pendapatan sebesar 27 % sehingga Perusahaan semen yang saat ini sudah
mencapai Rp3 triliun lebih pada tahun berada di lebih dari 70 negara di seluruh
2005 telah membuat PT Holcim dunia dan pada tahun 2005 menjual 110,6
Indonesia, Tbk berhasil membukukan juta ton semen tersebut berhasil menjual
laba bersih sebesar Rp545 miliar, suatu semen dan klinker sebanyak 6,6 juta ton,
kenaikan sebesar 58 % dibandingkan atau kurang lebih 6 % dari penjualan
dengan tahun sebelumnya. global mereka. Holcim International
Sementara itu, PT Holcim Indonesia dewasa ini secara agresif melakukan
melaporkan bahwa perusahaan berbagai akuisisi di seluruh dunia,
menargetkan untuk meningkatkan terakhir di India, maupun juga melakukan
produksinya menjadi 7,9 juta ton. Ini investasi pembangunan pabrik baru
berarti bahwa produksi tahun 2006 seperti di Ste. Genevieve, di daerah
tersebut akan memanfaatkan seluruh Mississipi, Amerika Serikat dengan
kapasitas yang ada. PT Holcim Indonesia, kapasitas 4 juta ton per tahunnya.
Tbk juga merencanakan investasi baru di Dengan perkembangan yang positif
luar yang selama ini menjadi daerah di Indonesia, serta dengan dukungan yang
produksinya, yaitu Cibinong dan Cilacap. kuat dari induk perusahaan mereka di
Perusahaan tersebut merencanakan untuk Swiss, PT Holcim Indonesia sungguh
melebarkan sayap ke Jawa Timur, yaitu akan tampil sebagai pesaing yang kuat di
dengan melakukan pembangunan pabrik tahun-tahun mendatang. Rencana
di sebelah barat Surabaya. investasi pabrik baru di Jawa Timur akan
Dengan investasi greenfield menambah kapasitas mereka menjadi
tersebut, maka PT Holcim memiliki lebih dari 10 juta ton. Sementara itu
wilayah produksi di tiga pasar yang lokasinya yang tersebar di tiga propinsi
penting, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah memungkinkan mereka melakukan
dan nantinya Jawa Timur. Investasi efisiensi dalam biaya distribusinya.
sebesar 300 juta dolar AS tersebut Perkembangan tersebut akan memberikan
diperkirakan akan menambah kapasitas sumbangan bagi semakin kuatnya posisi
produksinya dengan sekitar 2,5 juta ton. Holcim Cement sebagai perusahaan
Ekspansi yang dilakukan oleh PT Holcim semen terbesar kedua di dunia.
Data harian harga saham PT Holcim dengan 2011, telah dihitung rata-rata
Indonesia Tbk. yang diperoleh dari Bursa persemesternya dan diperoleh hasil
Efek Jakarta dari tahun 2003 sampai sebagai berikut:
Tabel 1: Perkembangan Harga Saham Tahun 2003 – 2011
Tahun Semester Harga Saham Perubahan Harga % Perubahan
(n) X1 Saham
2003 1 188.00 - -
2 394.28 206,28 109.72
2004 1 368.38 (25,90) (6.57)
2 393.53 25.15 6.83
2005 1 538.13 144.60 36.74
2 473.78 (64.35) (11.96)
2006 1 611.83 138.05 29.14
2 571.88 (39.95) (6.53)
2007 1 716.40 144.52 25.27
2 1,252.37 535.97 74.81
2008 1 1,227.02 (25.35) (2.02)
2 766.77 (460.25) (37.51)
2009 1 719.27 (47.50) (6.19)
2 1,437.74 718.47 99.89
2010 1 1,985.52 547.78 38.10
2 2,302.69 317.17 15.97
2011 1 2,062.05 (240.64) (10.45)
2 1,974.90 (87.15) (4.23)
Sumber: data diolah
Dari data di atas diperoleh gambaran Sementara itu, dari data Bank
adanya perubahan (naik turunnya) harga Indonesia diperoleh data tentang besarnya
saham PT Holcim Indonesia, Tbk. dari suku bunga Bank Indonesia selama periode
tahun 2003 sampai dengan 2011. 2003 sampai dengan 2011 sebagai berikut:
perlu terus memperhatikan kondisi Ramirez, and Khan. 2004. Teori Tentang
Suku Bunga. Matematika Ekonomi.
moneter dan fiskal baik nasional Yogyakarta: Graha ilmu.
maupun internasional. Siamat, Dahlan. 2001. Manajemen
Lembaga Keuangan Bank dan
DAFTAR PUSTAKA Lembaga Keuangan. Jakarta:
Ana, Rokhmatussa’dyah. 2009. Hukum Salemba Empat.
Investasi & Pasar Modal. Jakarta: Sugiono, 2002. Statistika Untuk
Sinar Grafika. Penelitian. Jakarta: Grafindo
Arthur, J. Keown. 2002. Pengetahuan Persada.
tentang Saham. Kumpulan artikel Sunariyah, 2004. Pengetahuan tentang
Ekonomi. Pasar Modal Bank dan lembaga
Darmadji. 2003. Risiko Investor dalam Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Memiliki Saham. Kumpulan artikel Sutoyo, dan Prasetyo, 2003. Pengaruh
Ekonomi. Permintaan dan Penawaran
terhadap Saham. Kumpulan
Artikel Teori Ekonomi.
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA JUAL TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA
PT ASTRA HONDA MOTOR, Tbk
Abdul Muis *)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas
produk dan harga jual terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda PT Astra
Honda Motor, Tbk. Subjek penelitian ini adalah konsumen dan calon konsumen PT
Astra Honda Motor, Tbk. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak, sampel
pada penelitian ini sebanyak 50 orang dari 100 orang populasi. Kualitas produk
memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda.
Berdasarkan hasil pengolahan data, nilai t hitung = 3,103, sedangkan nilai t tabel pada
α 5 % = 2,045. Dengan demikian nilai t hitung > nilai t tabel, sehingga hipotesis H1
diterima. Harga jual mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Honda. Nilai t hitung sebesar 5,508, dengan demikian nilai t hitung >
nilai t tabel, sehingga hipotesis H1 diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kualitas produk dan harga jual secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif
terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda. Berdasarkan hasil pengolahan data
diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,658 artinya bahwa 65,8 %
peningkatan keputusan pembelian sepeda motor Honda disebabkan oleh kualitas produk
dan harga jual, sedangkan sisanya 34,2 % dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak
dianalisis.
Kata kunci : Kualitas Produk, Harga Jual, dan Keputusan Pembelian.
ABSTRACT
This study aims to determine how much influence the product quality and price
on purchase decisions Honda motorcycles of PT Astra Honda Motor, Tbk. The subjects
of this study were customers and prospects PT Astra Honda Motor, Tbk. Sampling was
done by random sampling in this study were 50 people out of 100 people population.
Product quality has a positive influence on purchase decisions of Honda motorcycles.
Based on the results of data processing, the value of t = 3.103, while the value of t
tables on α 5% = 2.045. Thus the value of t count > t table, so the hypothesis H1
accepted. The selling price has a positive influence on purchase decisions Honda
motorcycles is caused by t value of 5.508 Thus the value of t count > t table, so the
hypothesis H1 accepted. The results showed that the quality of the product and the
selling price together have a positive influence on purchase decisions of Honda
motorcycles. The coefficient of determination (R2) of 0.658 means that the 65.8%
increase in the purchase decision of Honda motorcycles are caused by the quality of the
product and the selling price, while the remaining 34.2% is influenced by other factors
not analyzed.
Keywords: Quality of Product, Price of Sale and Purchase Decision.
*
) Dosen Universitas Nusa Bangsa
Setiap perusahaan harus siap PT Astra Honda Motor Tbk yang
menghadapi persaingan bisnis yang memproduksi dan mengelola pemasaran
semakin ketat dan kompetitif dengan sepeda motor Honda, dimana perusahaan
perusahaan pesaing lain baik di dalam ini harus berusaha keras untuk
negeri maupun luar negeri untuk memenangkan persaingan agar bisa selalu
menghadapi globalisasi yang sering tetap dihati konsumen. PT Astra Honda
dikatakan era dunia tanpa batas. Dengan Motor Tbk menawarkan produknya
demikian lingkungan yang dihadapi suatu dengan harga yang cukup bersaing
perusahaan juga akan menjadi semakin dibandingkan dengan perusahaan lain.
kompleks. Kompleksitas persaingan Termasuk di dalamnya kualitas promosi
semakin lama semakin tinggi. Secara dan kualitas produk itu sendiri sebagai
nasional walaupun ekspor merupakan nilai jual. Fokus perhatian manajemen
salah satu jenis usaha yang dapat pemasaran adalah pelanggan, calon
memberikan tambahan/pemasukan devisa pelanggan dan pesaing. Dalam
negara, namun kompleksitas persaingan mekanisme perusahaan dan pesaing
yang dihadapi perusahaan tersebut akan berlomba-lomba menghasilkan dan
memaksa setiap perusahaan untuk selalu menawarkan “value“ bagi pelanggannya
berusaha meningkatkan kualitas produk, dan perusahaan yang berhasil mengikat
menjaga harga jual dan pelayanannya seorang pelanggan adalah perusahaan
terhadap konsumen. Dalam persaingan yang berhasil menyajikan superior value.
bisnis yang kompetitif ini, syarat agar Para pengusaha sebagai produsen
suatu perusahaan dapat sukses serta tidak saja sekedar bertugas untuk
bertahan dalam persaingan tersebut adalah menciptakan suatu produk atau jasa
bagaimana berusaha mencapai tujuan semata, tetapi juga disertai kemampuan
untuk menciptakan dan mempertahankan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan
pelanggan yang ada. Agar tujuan tersebut konsumen akan suatu produk atau jasa.
tercapai, maka setiap perusahaan harus Pengusaha berlomba-lomba untuk
dapat menghasilkan dan menyampaikan mencari faktor-faktor yang memengaruhi
barang dan jasa yang diinginkan konsumen dalam memilih suatu produk
konsumen sesuai dengan kebutuhan dan dan menyusun strategi pemasaran yang
keinginannya. tepat, sehingga dapat mendominasi pasar
yang ada. Sedangkan dari pihak
konsumen sendiri dituntut untuk semakin serta pemilihan tempat di mana pembelian
kritis dalam memilih barang tersebut akan dilakukan.
kebutuhannya. Di samping mode terbaru, Berdasarkan pada pertimbangan
juga perlu diperhatikan oleh konsumen masalah di atas, maka penenelitian ini
adalah keselamatan dan kenyamanan diarahkan pada permasalahan yang
dalam berkendaraan dan ramah timbul dengan memperhatikan unsur-
lingkungan karena begitu banyak pilihan unsur variabel yaitu keputusan pembelian
di pasaran. Salah satu upaya untuk sepeda motor Honda PT Astra Honda
mengenali keadaan konsumen yang Motor Tbk oleh pelanggan perusahaan
menjadi sasaran penjualan adalah dengan yang juga dipengaruhi oleh kualitas
mempelajari bagaimana prilaku mereka produk dan harga. Dari segi harga
dalam membeli suatu barang atau produk ternyata produk yang ditawarkan cukup
tertentu. Pada dasarnya setiap kegiatan bersaing, dari segi promosi yang
pembeliaan yang nyata merupakan salah digunakan juga demikian, dan kualitas
satu tahap dari keseluruhan proses mental produk tidak kalah bahkan pada jenis
dan kegiatan-kegiatan fisik lainnya yang tertentu menjadi leading di kelasnya bila
terjadi dalam proses pembelian pada suatu dibandingkan dengan produk pesaing.
periode waktu serta pemenuhan Sehubungan dengan banyaknya
kebutuhan tertentu. Umumnya sebelum persaingan penjualan sepeda motor di
perilaku membeli terjadi didahului oleh pasaran, maka PT Astra Honda Motor
adanya minat atau keinginan untuk Tbk yang merupakan salah satu
membeli yang didorong oleh suatu motif perusahaan yang mengelola pemasaran
tertentu. Minat membeli antara individu sepeda motor Honda di Jakarta yang
yang satu dengan yang lain tidak selalu mengantisipasi persaingan tersebut
sama dan hal ini selalu dipengaruhi oleh dengan memperhatikan beberapa hal yang
banyak faktor. Dengan mengakses berhubungan dengan peningkatan
webside perusahaan, saat ini pihak pemasaran. Proses penelitian ini
konsumen lebih rasional dan lebih cermat diharapkan dapat memberikan penalaran
dalam melakukan pembelian serta ilmiah, dan informasi-informasi yang
mengumpulkan informasi mengenai suatu berkait dengan aspek pemasaran terutama
produk atau barang yang akan dibelinya variabel-variabel yang diteliti, yaitu
kualitas produk, harga dan bagaimana
hubungannya dengan keputusan keputusan pembelian pada PT Astra
pembelian sepeda motor Honda dari PT Honda Motor Tbk.
Astra Honda Motor Tbk.
Manfaat Penelitian
Perumusan Masalah
a. Manfaat Teoritis
Adapun perumusan masalah dalam
Penelitian ini diharapkan dapat
penelitian ini adalah sebagai berikut:
memberi sumbangan pemikiran bagi
1. Apakah kualitas produk dapat
perusahaan untuk membantu
berpengaruh terhadap keputusan
memecahkan masalah guna
pembelian pada PT Astra Honda Motor
meningkatkan keputusan pembelian
Tbk?
sepeda motor Honda PT Astra Honda
2. Apakah harga jual dapat berpengaruh
Motor Tbk di masa yang akan datang.
terhadap keputusan pembelian pada PT
b. Manfaat Praktis
Astra Honda Motor Tbk?
Penelitian ini diharapkan dapat
3. Apakah kualitas produk dan harga jual
dijadikan sebagai masukan kepada
secara bersama-sama berpengaruh
instansi terkait sebagai pedoman dalam
terhadap keputusan pembelian pada
meningkatkan keputusan pembelian
PT Astra Honda Motor Tbk?
sepeda motor Honda PT Astra Honda
Tujuan Penelitian Motor Tbk.
Tujuan dalam penelitian ini adalah
KAJIAN LITERATUR
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui seberapa besar Keputusan Pembelian
pengaruh kualitas produk terhadap Seorang konsumen sebelum
keputusan pembelian pada PT Astra memutuskan membeli suatu produk, maka
Honda Motor Tbk. pada dasarnya akan melakukan suatu
2. Untuk mengetahui seberapa besar proses pengambilan keputusan terlebih
pengaruh harga jual terhadap dahulu. Proses pengambilan keputusan
keputusan pembelian pada PT Astra merupakan tahapan konsumen dalam
Honda Motor Tbk. memutuskan suatu produk tertentu yang
3. Untuk mengetahui seberapa besar menurutnya sudah paling baik. Menurut
kualitas produk dan harga jual secara Dharmesta (2000: 18) keberhasilan
bersama–sama memengaruhi perusahaan menjalin hubungan dengan
pelanggan, sehingga dapat bertahan dalam
jangka panjang dan dapat oleh individu dan lingkungannya.
mempertahankan hubungan dengan Pengaruh individu berupa: situasi,
pelanggan secara berkesinambungan kelompok, keluarga, kebudayaan, dan
merupakan suatu keunggulan kompetitif ketentuan-ketentuan lain. Sedangkan
bagi perusahaan tersebut. Minat membeli pengaruh lingkungan berupa: proses
merupakan seberapa besar minat informasi, perilaku belajar, motivasi,
seseorang untuk membeli atau seberapa kepribadian, psikografis, kepercayaan,
dorongan yang dimiliki seseorang untuk sikap, dan komunikasi. Hasil akhir
memiliki niat membeli kembali. Dapat keputusan konsumen tersebut dengan
dikatakan minat ini akan melahirkan kekuatan kehendak untuk membeli
frekuensi pembelian, oleh karena itu (willingness to buy) sebagai alternatif lain
dimensi minat pembelian adalah besarnya dari istilah keputusan pembelian
minat, merupakan “likely hood” atau (purchase decision).
seberapa besar kemungkinan terjadinya
1. Strategi Pemasaran
pembelian. Selanjutnya Kotler & Susanto
Masyarakat umum
(2000:31) proses pengambilan keputusan
menyamakan makna pemasaran
dalam membeli suatu produk dibagi
dengan penjualan, perdagangan dan
dalam beberapa tahapan, yaitu: (1)
distribusi. Pada hal dalam
Kebutuhan (needs), (2) Pengakuan
kenyataannya ketiganya merupakan
(recognition), (3) Pencarian (search), (4)
bagian kecil dari kegiatan pemasaran.
Keputusan (decision), dan (5) Evaluasi
Menurut Swastha (2005: 24) proses
(evaluation).
pemasaran harus dimulai jauh hari
Cara konsumen dalam memilih
sebelum organisasi mulai berproduksi
produk dipengaruhi oleh pengalaman dan
sampai dengan setelah pelanggan
kebiasaan masa lalu yang menyenangkan.
menerima produk yang diproduksi tadi.
Faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor
Perusahaan yang menjalankan
internal dari individu, serta kekuatan
usahanya harus dapat menentukan
pendorong (stimulus) akan menentukan
strategi yang tepat agar usaha yang
respon konsumen dalam pengambilan
dilakukan dapat maju dan berkembang
keputusan. Dalam melakukan keputusan
pesat. Dalam pemasaran, maka strategi
untuk membeli suatu produk, maka
yang dapat ditempuh oleh perusahaan
seorang konsumen sangat dipengaruhi
meliputi: (1) Memilih konsumen yang
dituju, (2) Mengidentifikasi keinginan promosi adalah menginformasikan,
konsumen, dan (3) Menentukan mempengaruhi dan membujuk serta
marketing mix. mengingatkan konsumen tentang
Pada perusahaan yang perusahaan dan produknya. Tujuan
berorientasi pada marketing mix, melakukan promosi dapat dihubungkan
strategi pemasaran yang diterapkan, dengan peran khusus setiap komponen
yakni riset dan analisis pasar, dalam pemasaran. Menurut Cravens &
penetapan harga jual yang tepat, Piercy (2004: 17) promosi penjualan
melakukan perbaikan dan penyesuaian seperti pameran dapat digunakan untuk
mutu serta kualitas terhadap produk mencapai berbagai tujuan dalam
yang diproduksinya, melakukan bauran promosi. Menurut Swastha
kegiatan promosi agar produk lebih (2005: 12) promosi adalah arus
dikenal oleh konsumen dan informasi atau persuasif satu arah yang
menggunakan sistem distribusi yang dibuat untuk mengarahkan seseorang
tepat untuk memasarkan produknya. atau organisasi kepada tindakan yang
Dengan demikian maka terlihat jelas menciptakan pertukaran dalam
bahwa perusahaan harus melakukan pemasaran. Jadi dalam
berbagai macam usaha dalam mempromosikan suatu produk berarti
melayani konsumennya. Hal ini perusahaan memperkenalkan mutu dan
dilakukan agar konsumen tidak harga produknya dan sekaligus
mengalihkan kebutuhannya akan menggambarkam image perusahaan
produk yang diinginkan ke produk dari ketengah-tengah konsumen maupun
perusahaan sejenis yang lain. Untuk calon konsumen. Promosi dapat diukur
itulah perusahaan selalu berusaha melalui daya tarik promosi, jangkauan
untuk memenuhi keinginan dan promosi, frekuensi promosi dan
kebutuhan konsumen semaksimal efektivitas promosi. Promosi
mungkin. menyebabkan konsumen lebih
sensitive terhadap harga dan signal
2. Promosi
promosi berpengaruh positif pada
Promosi adalah salah satu
perilaku konsumen dalam pemilihan
faktor penting yang memengaruhi
suatu produk. Kegiatan promosi yang
persepsi konsumen terhadap suatu
dilakukan oleh sebuah perusahaan
produk yang dihasilkan. Tujuan
memiliki berbagai macam tujuan dikarenakan kegiatan promosi yang
yaitu: (1) Modifikasi tingkah laku; tidak terencana dengan baik dalam
Kegiatan promosi diharapkan dapat sebuah strategi yang tepat.
menciptakan image produk kepada
3. Hubungan Promosi dengan
masyarakat, dengan produk yang sudah Keputusan Pembelian
dikenal oleh masyarakat diharapkan Studi Kopalle dan Lehmann
dapat mempengaruhi keputusan (2000: 19) dan penelitian yang
pembelian masyarakat terhadap produk dilakukan Andrews (2000) tentang
yang sudah dikenalnya, (2) pengaruh promosi terhadap permintaan
Memberitahu; Kegiatan promosi juga barang menyimpulkan bahwa
bertujuan untuk memberitahukan kepercayaan dan penilaian konsumen
keberadaan produk di masyarakat, hal terhadap produk dapat dibangun
ini bermanfaat terutama pada produk dengan membina hubungan erat antara
baru yang sedang diluncurkan di produsen dengan konsumen melalui
pasaran, dengan promosi diharapkan pendekatan strategi promosi yang
masyarakat mendapatkan informasi tepat. Mela dan Gupta (2000: 54)
tentang keberadaan suatu produk, (3) mengembangkan bermacam-macam
Membujuk; Kegiatan promosi yang model parameter yang memengaruhi
efektif kepada konsumen mampu timbulnya permintaan dan kuantitas
membawa manfaat persuasif pembelian untuk mengetahui dengan
(membujuk) sehingga setelah pasti apakah peningkatan promosi
konsumen mendapatkan informasi telah memengaruhi keputusan
yang lengkap tentang produk yang pembelian ulang produk dalam jangka
ditawarkan diharapkan dapat berubah panjang yang akan meningkatkan
pola pikirnya dan memutuskan untuk permintaan akan produk di pasaran.
membeli produk yang ditawarkan, dan Promosi yang dilakukan secara
(4) Mengingatkan; Kegiatan promosi menarik akan memudahkan konsumen
bermanfaat pula sebagai pengingat dalam menilai suatu produk karena
terhadap produk perusahaan yang konsumen dihadapkan pada beberapa
sudah beredar dimasyarakat tetapi spesifikasi produk dengan keunggulan
selama ini kurang mendapatkan masing-masing.
perhatian dari masyarakat luas, hal ini
Berdasarkan pembahasan di yang diterima yang dialami berdasarkan
atas, maka yang dimaksud dengan pengalaman yang selalu akan
keputusan pembelian adalah suatu mempengaruhi terhadap nilai yang
tindakan yang dilakukan oleh diterima mengenai rating yang diberikan
konsumen maupun calon konsumen kualitas akan memengaruhi kepuasan
dalam menetapkan sikap untuk pelanggan.
membeli suatu produk berdasarkan Untuk menyimpulkan suatu
pertimbangan-pertimbangan yang ada. kualitas konsumen biasanya
menggunakan isyarat-isyarat yang
Kualitas Produk
menandakan kualitas tersebut, isyarat
Secara umum kualitas dapat
tersebut telah dibedakan menjadi dua
didefinisikan sebagai sesuatu keunggulan,
macam, yaitu: (1) Isyarat Intrinsik, yaitu
kelebihan ataupun keistimewaan suatu
isyarat-isyarat yang meliputi komposisi
produk. Menurut Zeithaml & Bitner
fisik suatu produk. Contoh misalnya
(2000:16) kualitas yang dirasakan dapat
bentuk atau kemasan, dan (2) Isyarat
didefinisikan sebagai suatu penilaian
Ekstrinsik, yaitu isyarat-isyarat yang
konsumen akan keunggulan ataupun
terkait dengan produk tetapi bukan pada
keistimewaan secara menyeluruh terhadap
bagian fisik produk itu sendiri. Contohnya
suatu produk. Selanjutnya kualitas adalah
adalah harga, merek, iklan atau informasi.
suatu bentuk penilaian yang menyeluruh
Sifat dari isyarat ekstrinsik adalah bukan
atas suatu produk yang hampir sama
produk spesifik sehingga dapat menjadi
dengan pendirian. Terdapat dua macam
indikator umum kualitas. Kualitas produk
kualitas, yaitu: (1) Kualitas Afektif, yaitu
dapat dibedakan dalam delapan dimensi,
kualitas yang dirasakan sebagai suatu
yaitu: (1) Performance (Kinerja), (2)
bentuk penilaian yang menyeluruh atas
Feature, (3) Reliability (Kehandalan), (4)
suatu produk atau suatu penaksiran nilai
Conformance (Kesesuaian), (5) Durability
yang sifatnya global, dan (2) Kualitas
(Keawetan), (6) Serviceability, (7) Estetik,
Kognitif, yaitu suatu penarikan
dan (8) Image. Namun demikian beberapa
kesimpulan tentang kualitas yang
pendapat menyatakan bahwa kualitas
didasarkan pada isyarat-isyarat tingkat
produk tidak dapat diobservasi sampai
rendah dan evaluasi produk secara
pada produk tersebut dibeli dan
menyeluruh. Harapan dari pelanggan akan
digunakan, hal itu berarti pengalaman
kualitas secara keseluruhan dan kualitas
dapat digunakan dengan baik untuk konsumen. Menurut Olshavsky (2000: 28)
menilai kualitas suatu produk. Kualitas bahwa pertimbangan dalam menentukan
produk sebagai keunggulan suatu produk pilihan merek harus memandang kualitas
terhadap penilaian konsumen memiliki sebagai bentuk evaluasi produk secara
empat indikator, yaitu: (1) Kemasan, (2) menyeluruh. Kualitas merupakan bahan
Keawetan, (3) Keandalan, dan (4) Mudah pertimbangan nilai dan kualitas
digunakan. merupakan proposal yang lebih tinggi dari
Selanjutnya Zeithaml & Bitner atribut yang ada dan hanya dapat
(2000: 21) bahwa kualitas dapat diperoleh sebelum pembelian atau dalam
dijabarkan secara lebih kompleks sebagai pencaharian atribut yang ada dan hanya
superior atau keunggulan, sehingga dapat diperoleh dengan mengonsumsi
kualitas yang dipersepsikan dapat atau sering dikatakan sebagai atribut
didefinisikan sebagai pernyataan pengalaman.
konsumen tentang keunggulan atau Berdasarkan pembahasan di atas,
superior produk secara keseluruhan. maka yang dimaksud dengan kualitas
Secara tradisional kualitas dapat produk adalah suatu keunggulan mutu
dikatakan sebagai tanggung jawab dari suatu produk yang dihasilkan
pabrikan, namun demikian aplikasi berdasarkan keinginan para pemakai atau
konsep serta metode peningkatan kualitas konsumen yang mana memberikan nilai
merupakan hal yang paling utama untuk tambah atas produk tersebut.
meningkatkan kinerja semua fungsi
Harga Jual
bisnis. Program peningkatan kualitas
Harga merupakan salah satu faktor
dikembangkan tidak hanya pada lini
penentu dalam pemilihan produk yang
produk saja melainkan mencakup semua
berkaitan dengan keputusan membeli
fungsi bisnis sehingga proses pemesanan
konsumen. Ketika memilih diantara
menjadi tugas bagi peningkatan kualitas.
merek-merek yang ada konsumen akan
Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam
mengevaluasi harga secara tidak absolut
rangka peningkatan kualitas harus
akan tetapi dengan membandingkan
mempunyai hubungan dengan persepsi
beberapa standar harga sebagai referensi
konsumen tentang kualitas itu sendiri.
untuk melakukan transaksi pembelian.
Setiap kegiatan perusahaan hendaknya
Menurut Doyle dan Saunders (2000: 37)
diarahkan pada keinginan dan kebutuhan
menemukan bukti empiris bahwa dengan
cara mengurangi harga maka akan karena alasan ekonomis yang akan
meningkatkan ancaman ketika harganya menunjukkan bahwa harga yang rendah
akan dinaikkan. Faktor lain yang atau harga yang selalu berkompetisi
menunjukkan bahwa konsumen juga merupakan salah satu variabel penting
mempertimbangkan harga yang lalu dan untuk meningkatkan kinerja pemasaran,
bentuk pengharapan pada harga di masa juga alasan psikologis bahwa harga sering
yang akan datang yang mungkin tidak dianggap sebagai indikator kualitas dan
optimal, apabila konsumen menunda oleh karena itu penetapan harga sering
pembelian di dalam mengantisipasi harga dirancang sebagai salah satu instrumen
yang lebih rendah di masa mendatang. penjualan sekaligus sebagai instrumen
Namun penurunan harga pada merek kompetisi yang menentukan. Pengaruh
berkualitas menyebabkan konsumen akan harga memberikan gambaran baru tentang
berpindah pada merek lain, akan tetapi strategi komunikasi dan pemasaran untuk
penurunan harga pada merek yang meningkatkan kepuasan konsumen.
berkualitas rendah tidak akan Rumusan harga untuk kepuasan
menyebabkan konsumen berpindah pada dikemukakan secara luas, bahwa ada dua
merek yang lain dengan kualitas yang prinsip mekanisme harga, yaitu potensial
sama. Biasanya konsumen mempelajari menandai kualitas dari sebuah produk.
informasi harga dengan dua cara, yaitu Penjualan produk berkualitas tinggi
dengan disengaja atau intentional dan kemungkinan dapat ditandai oleh
secara kebetulan atau insidental. Cara tingginya kualitas produk berdasarkan
belajar secara disengaja berhubungan harga yang tinggi pula. Jika hubungan
dengan pencarian yang aktif dan antara biaya tinggi dan kualitas tinggi
penghafalan harga yang ada, khususnya diketahui, konsumen dapat menduga dari
bagi merek-merek tertentu. Belajar secara harga yang tinggi bahwa produk itu
insidental termasuk di dalamnya berkualitas tinggi. Menurut Shugan dalam
perbandingan secara jelas akan harga Bertrandias (2006: 14) konsumen yang
sekarang dengan harga sebelumnya yang baru lebih sensitive dalam perbandingan
disimpan dalam ingatan. harga daripada konsumen yang lama
Jadi harga juga merupakan dalam waktu melakukan transaksi
variabel penting yang digunakan oleh pembelian. Hal inilah yang kadang
konsumen karena berbagai alasan, baik menciptakan kesempatan untuk
membedakan harga bagi calon konumen Hipotesis 3
baru dikaitkan dengan harga yang sangat H0 = Diduga bahwa Kualitas Produk dan
sensitive. Harga Jual secara bersama–sama tidak
Berdasarkan pembahasan di atas, berpengaruh terhadap Keputusan
maka yang dimaksud dengan harga jual Pembelian pada PT Astra Honda Motor
adalah merupakan nilai dari suatu barang Tbk.
atau jasa yang diukur dengan sejumlah
H1 = Diduga bahwa Kualitas Produk
uang. Berdasarkan nilai tersebut
dan Harga Jual secara bersama–sama
seseorang atau perusahaan bersedia
dapat berpengaruh terhadap Keputusan
melepaskan barang atau jasa yang
Pembelian pada PT Astra Honda Motor
dimiliki pada pihak lain.
Tbk.
Hipotesis Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Hipotesis 1
Jenis Penelitian
H0 = Diduga bahwa Kualitas Produk
Penelitian ini menggunakan
tidak dapat berpengaruh terhadap
metode korelasional, yaitu dapat melihat
Keputusan Pembelian pada PT Astra
besarnya pengaruh variabel bebas
Honda Motor Tbk.
terhadap variavbel terikat. Variabel bebas
H1 = Diduga bahwa Kualitas Produk yang dimaksud yaitu kualitas produk (x1),
dapat berpengaruh terhadap Keputusan harga jual (x2), sedangkan variabel terikat,
Pembelian pada PT Astra Honda Motor yaitu keputusan pembelian (y).
Tbk.
Tempat dan Waktu Penelitian.
Hipotesis 2 Penelitian ini dilaksanakan di PT
H0 = Diduga bahwa Harga Jual tidak Astra Honda Motor Tbk selama 3 bulan
dapat berpengaruh terhadap Keputusan yaitu dari bulan Juli 2012 sampai
Pembelian pada PT Astra Honda Motor dengan bulan September 2012
Tbk.
Populasi dan Sampel
H1 = Diduga bahwa Harga Jual dapat
Populasi dalam penelitian ini
berpengaruh terhadap Keputusan
adalah konsumen PT Astra Honda Motor
Pembelian pada PT Astra Honda Motor
Tbk sebanyak 100 orang. Sampel
Tbk.
penelitian ini sebanyak 50 orang yang
diambil secara acak (simple random sampling).
Konstalasi Masalah
Konstalasi Masalah
X1
Y
X2
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian
X1 = Kualitas Produk
X2 = Harga Jual
ANALISA DATA
Uji Asumsi Klasik.
Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .190 .367 .517 .607
KUALITAS .318 .103 .325 3.103 .003 .661 1.512
HARGA .643 .117 .578 5.508 .000 .661 1.512
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sumber : SPSS 13
Uji Heteroskedasitisitas dengan menggunakan Scatter Plot.
Sc a tte rp lo t
D e p e nd e nt Va riab le : P E M B EL IA N
3
Regression Studentized Residual
-1
-2
-3
-3 -2 -1 0 1 2
Sumber : SPSS 13
Regresi Linier Berganda
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .190 .367 .517 .607
KUALITAS .318 .103 .325 3.103 .003 .661 1.512
HARGA .643 .117 .578 5.508 .000 .661 1.512
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sumber : SPSS 13
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.805 2 1.902 45.247 .000 a
Residual 1.976 47 .042
Total 5.781 49
a. Predictors: (Constant), HARGA, KUALITAS
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sumber : SPSS 13
12
10
Frequency
Mean = 1.49E-14
Std. Dev. = 0.979
0 N = 50
-3 -2 -1 0 1 2 3
Histogram
12
10
Frequency
Mean = 1.49E-14
Std. Dev. = 0.979
0 N = 50
-3 -2 -1 0 1 2 3
Sumber : SPSS 13
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
0.8
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Sumber : SPSS 13
Disusun Oleh:
Sukarna Wiranta *)
ABSTRAK
Di Indonesia, ekonomi kerakyatan sebagai anti theis dari ekonomi kapitalisme dan
neolibs menggunakan sumberdaya alam untuk mensejahterakan rakyatnya berdasarkan
pengelolaan sumber daya alam yang baik dan efisien. Indonesia sebagai negara yang
kaya akan sumberdaya alamnya berusaha memakmurkan rakyatnya melalui pengelolaan
sumber daya alam tersebut lewat konstitusi 1945. Namun sayang, kemakmuran
rakyatnya belum bisa dipenuhi akibat berbagai faktor seperti masih maraknya praktik
KKN.
Kata Kunci: Ekonomi Kerakyatan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(KUMKM)
*
) Dosen STIAMI Jakarta
Bung Hatta dalam Daulat Rakyat seorang. Sebab itu perekonomian disusun
(1931) menulis artikel berjudul ‘Ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas
Rakyat dalam Bahaya’, sedangkan Bung kekeluargaan. Bangunan perusahaan yang
Karno setahun sebelumnya (Agustus sesuai dengan itu ialah koperasi dan
1930) dalam pembelaan di Landraad UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan
Bandung menulis nasib ekonomi rakyat Menengah).
sebagai berikut: “Ekonomi Rakyat oleh Perekonomian berdasar atas
sistem monopoli disempitkan, sama sekali demokrasi ekonomi, kemakmuran bagi
didesak dan dipadamkan’ (Soekarno, semua orang! Sebab itu cabang-cabang
1930: 31)”. produksi yang penting bagi negara dan
Jika kita mengacu pada Pancasila yang menguasai hajat hidup orang banyak
dasar negara atau pada ketentuan pasal 33 harus dikuasai oleh negara. Kalau tidak,
UUD 1945, maka memang ada kata tampuk produksi jatuh ke tangan orang-
kerakyatan tetapi harus tidak dijadikan orang yang berkuasa dan rakyat yang
sekedar kata sifat yang berarti merakyat. banyak ditindasnya. Hanya perusahaan
Kata kerakyatan sebagaimana bunyi sila yang tidak menguasai hajat hidup orang
ke-4 Pancasila harus ditulis lengkap yaitu banyak boleh ada di tangan orang-
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat seorang. Pasalnya, “Bumi dan air dan
kebijaksanaan dalam kekayaan alam yang terkandung di
permusyawaratan/perwakilan, yang dalamnya adalah pokok-pokok
artinya tidak lain adalah demokrasi ala kemakmuran rakyat. Sebab itu, harus
Indonesia. Jadi ekonomi kerakyatan dikuasai oleh negara dan dipergunakan
adalah (sistem) ekonomi yang demokratis. untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”
Pengertian demokrasi ekonomi atau Memang sangat disayangkan, penjelasan
(sistem) ekonomi yang demokratis tentang demokrasi ekonomi ini sekarang
termuat lengkap dalam penjelasan pasal sudah tidak ada lagi karena seluruh
33 UUD 1945 yang berbunyi: “Produksi penjelasan UUD 1945 diputuskan MPR
dikerjakan oleh semua untuk semua untuk dihilangkan dengan alasan yang
dibawah pimpinan atau penilikan sulit diterima, yaitu “di negara negara lain
anggota-anggota masyarakat. tidak ada UUD atau konstitusi yang
Kemakmuran masyarakatlah yang memakai penjelasan.
diutamakan bukan kemakmuran orang-
Sejatinya, tujuan yang diharapkan 5. Pembaharuan UU Koperasi dan
dari penerapan Sistem Ekonomi pendirian koperasi-koperasi ‘sejati’
Kerakyatan adalah: dalam berbagai bidang usaha dan
1. Membangun Indonesia yang berdikari kegiatan. Yang perlu dicermati,
secara ekonomi, berdaulat secara peningkatan kesejahteraan rakyat
politik, dan berkepribadian yang dalam konteks ekonomi kerakyatan
berkebudayaan. tidak didasarkan pada paradigma
2. Mendorong pertumbuhan ekonomi lokomatif, melainkan pada paradigma
yang berkesinambungan. fondasi.
3. Mendorong pemerataan pendapatan
Peran Koperasi dalam Perkembangan
rakyat.
Perekonomian Nasional
4. Meningkatkan efisiensi perekonomian
Untuk membangun dan
secara nasional.
mengembangkan potensi kemampuan
Dalam hubungan ini, lima hal utama
ekonomi kerakyatan Indonesia adalah
yang harus segera dilakukan
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
adalah:
social melalui koperasi dan UMKM.
1. Peningkatan disiplin pengeluaran
Pasalnya, peran koperasi dan UMKM
anggaran dengan tujuan utama
dalam perekonomian Indonesia paling
memerangi praktek Korupsi, Kolusi
tidak dapat dilihat dari: (1) kedudukannya
dan Nepotisme (KKN) dalam segala
sebagai pemain utama dalam kegiatan
bentuknya.
ekonomi di berbagai sector; (2) penyedia
2. Penghapusan monopoli melalui
lapangan kerja yang terbesar; (3) pemain
penyelenggaraan mekanisme
penting dalam pengembangan kegiatan
persaingan yang berkeadilan (fair
ekonomi lokal dan pemberdayaan
competition).
masyarakat; (4) pencipta pasar baru dan
3. Peningkatan alokasi sumber-sumber
sumber inovasi; serta (5) sumbangannya
penerimaan negara kepada pemerintah
dalam menjaga neraca pembayaran
daerah.
melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi,
4. Penguasaan dan redistribusi pemilikan
usaha mikro, kecil dan menengah sangat
lahan pertanian kepada petani
strategis dalam perekonomian nasional,
penggarap.
sehingga perlu menjadi fokus
pembangunan ekonomi nasional pada prioritas pinjaman tersebut. Sebabnya,
masa mendatang. pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
Pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu di atas 6 % membawa dampak
yang selalu tercatat di atas 6 % dinilai terhadap tumbuhnya sektor UMKM.
belum dirasakan merata di semua sektor Jumlah UMKM di Indonesia pada
usaha. Salah satu sektor yang masih harus tahun 2011 sebanyak 55,2 juta pengusaha,
didorong dan dioptimalkan adalah usaha dan meningkat menjadi 56,5 juta
mikro kecil dan menengah (UMKM). pengusaha pada tahun 2012. Diharapkan,
Pasalnya, ekonomi Indonesia akan meningkatnya konsumsi domestik dan
tumbuh lebih baik lagi asalkan didukung menguatnya pasar dalam negeri membuat
kebijakan yang baik dan peran UMKM di dalamnya juga lebih
melaksanakannya secara konsisten. besar. Selain pembinaan dan
Jumlah penduduk usia muda (di bawah 40 pemberdayaan UMKM, keberpihakan
tahun) yang mencapai 70 % dari populasi pemerintah terhadap UMKM antara lain
juga merupakan potensi tersendiri di diwujudkan melalui penyaluran kredit
mana semua ini merupakanluxurious usaha rakyat (KUR) bagi pelaku UMKM
factor yang dapat mendorong bangsa kita yang pada tahun 2011 mencapai Rp22
ke arah lebih baik. triliun dari total kredi Rp85 triliun.
Jika dibandingkan dengan China
Program-Program Pemerintah dalam
yang sama-sama berpenduduk muda (dari
Bidang Koperasi
komposisi penduduknya), sumber daya
Selama era pembangunan jangka
alam kita lebih besar sehingga seharusnya
panjang tahap pertama, pembangunan
kita bisa tumbuh lebih baik,” Salah satu
kopersi di Indonesia tampaknya telah
sektor yang harus mendapat dukungan
menunjukkan hasil-hasil yang cukup
besar adalah UMKM yang telah terbukti
memuaskan. Selain mengalami
memiliki daya tahan lebih baik terhadap
pertumbuhan secara kuantitatif, secara
krisis dan mampu mengurangi
kualitatif juga berhasil mendirikan pilar-
kemiskinan.
pilar utama untuk menopang
Namun, perlu ada kebijakan yang
perkembangan koperasi secara mandiri.
memiliki keberpihakan lebih pada pelaku
Pilar-pilar itu meliputi antara lain: Bank
UMKM, salah satunya adalaah pemberian
Bukopin, Koperasi Asuransi Indonesia,
kredit bagi UMKM. ”Harus diberikan
Kopersi Jasa Audit, dan Institut Koperasi koperasi dijabaat oleh komandan ataau
Indonesia. kepala satuannya.
Walaupun demikian, pembangunan Oleh sebab itu, agar dapat bersikap
koperasi selama PJP I masih jauh dari proaktif, koperasi harus dituntut untuk
sempurna. Berbagai kelemahan mendasar memiliki rumusan strategi yang jelas,
masih tetap mewarnai wajah koperasi. artinya selain harus memiliki tujuan dan
Kelemahan-kelemahan mendasar itu sasaran usaha yang berorientasi ke depan,
misalnya adalah: kelemahan manajerial, koperasi juga dituntut untuk merumuskan
kelemahan sumber daya manusia, strategi yang tepat dalam mencapai tujuan
kelemahan modal, dan kelemahan dan sasaran tersebut. Misalnya, guna
pemasaran. Selain itu, iklim usaha yang mendukung peningkatan profesionalitas
ada juga terasa masih kurang kondusif usahanya, maka setiap koperasi harus
bagi perkembangan koperasi. Akibatnya, secara tegas menentukan misi usahanya.
walaupun secara kuantitatif an kualitatif Kecenderungan koperasi untuk
koperasi telah mengalami perkembangan, melakukan diversifikasi usaha semata-
namun perkembangannya tergolong mata untuk melayani kebutuhan anggota
masih sangat lambat. Sebagai contoh sebagaimana berlangsung selama ini,
penelitian LIPI yang dilakukan pada harus dikaji ulang secara sungguh-
tahun 1990-an menunjukkan bahwa sungguh. Selain itu, agar masing-masing
terdapat kelemahan mendasar dalam unit usaha koperasi benar-benar memiliki
aspek managerial karena pada koperasi keunggulan kompetitif terhadap pelaku-
TNI dan Polri sebagai koperasi yang pelaku ekonomi yang lain, maka setiap
mendapatkan dari dana 5 % dana BUMN unit usaha koperasi tidak bisa tidak harus
yang dipisahkan ternyata tidak memilih apakah akan bersaing dengan
berkembang sesuai harapan sebab menonjolkan aspek keunikan produk,
pengelolaan koperasi dilakukan secara harga murah, atau fokus pada sasaran
top-down, misalnya anggota koperasi pasar tertentu.
yang notabene anggota TNI atau Polri Sehubungan dengan itu, maka
berpengakat bintara dan tamtama sama beberapa sasaran utama pengembangan
sekali tidak bertanya tentang koperasi yang hendak ditempuh
operasionalisasi koperasi akibat kepala pemerintah dalam era PJP II lalu adalah
sebagai berikut:
1. Pengembangan Usaha. Dengan diadakannya pengaturan
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia. mengenai subsidi, tarif, dan akses pasar,
3. Peran Pemerintah. maka produksi barang yang dihasilkan
4. Kerja sama Internasional oleh anggota koperasi tidak lagi dapat
Esensi perdagangan bebas yang menikmati perlindungan seperti semula,
sedang diciptakan oleh banyak negara dan harus dibuka untuk pasaran impor
yang ingin lebih maju ekonominya adalah dari negara lain yang lebih efisien.
menghilangkan sebanyak mungkin Untuk koperasi-koperasi yang
hambatan perdagangan internasional. menangani komoditi sebagai pengganti
Melihat arah tersebut maka untuk melihat impor atau ditutup dari persaingan impor
dampaknya terhadap perkembangan jelas hal ini akan merupakan pukulan
koperasi di tanah air dengan cara berat dan akan menurunkan perannya di
mengelompokkan koperasi ke dalam tiga dalam percaturan pasar kecuali ada
kelompok atas dasar jenis koperasi. rasionalisasi produksi. Sementara untuk
Pengelompokan itu meliputi pembedaan koperasi yang menghasilkan barang
atas dasar: (1) koperasi produsen atau pertanian untuk ekspor seperti minyak
koperasi yang bergerak di bidang sawit, kopi, dan rempah-rempah, serta
produksi, (2) koperasi konsumen atau produksi pertanian dan perikanan maupun
koperasi konsumsi, dan (3) koperasi peternakan lainnya, jelas perdagangan
kredit dan jasa keuangan. Dengan cara ini bebas merupakan peluang emas. Karena
akan lebih mudah mengenali keuntungan berbagai kebebasan tersebut berarti
yang bakal timbul dari adanya membuka peluang pasar yang baru.
perdagangan bebas para anggota koperasi Dengan demikian akan memperluas pasar
dan anggota koperasinya sendiri. yang pada gilirannya akan merupakan
Koperasi produsen terutama peluang untuk peningkatan produksi dan
koperasi pertanian memang merupakan usaha bagi koperasi yang bersangkutan.
koperasi yang paling sangat terkena Dalam konteks ini koperasi yang
pengaruh perdagangan bebas dan berbagai menangani produksi pertanian, yang
liberalisasi. Koperasi pertanian di seluruh selama ini mendapat kemudahan dan
belahan dunia ini selama ini memang perlindungan pemerintah melalui proteksi
menikmati proteksi dan berbagai bentuk harga dan pasar akan menghadapi masa-
subsidi serta dukungan pemerintah. masa sulit. Karena itu koperasi produksi
harus mengubah strategi kegiatannya. menikmati kebebasan untuk memenuhi
Bahkan mungkin harus mereorganisasi hasrat konsumsinya secara optimal.
kembali supaya kompatibel dengan Meluasnya konsumsi masyarakat dunia
tantangan yang dihadapi. Untuk koperasi akan mendorong meluas dan
produksi di luar pertanian memang cukup meningkatnya usaha koperasi yang
sulit untuk dilihat arah pengaruh dari bergerak di bidang konsumsi. Selain itu,
liberalisasi perdagangan terhadapnya. dengan peniadaan hambatan perdagangan
Karena segala sesuatunya akan sangat oleh pemerintah melalui peniadaan non
tergantung di posisi segmen mana torif barier dan penurunan tarif akan
kegiatan koperasi dibedakan dari para menyerahkan mekanisme seleksi
anggotanya. Industri kecil misalnya sepenuhnya kepada masyarakat. Koperasi
sebenarnya pada saat ini relatif sebenarnya menjadi wahana masyarakat
berhadapan dengan pasar yang lebih untuk melindungi diri dari kemungkinan
terbuka. Artinya mereka terbiasa dengan kerugian yang timbul akibat perdagangan
persaingan dengan dunia luar untuk bebas.
memenuhi pemintaan ekspor maupun Kegiatan koperasi kredit, baik
berhadapan dengan barang pengganti secara teoritis maupun empiris, terbukti
yang diimpor. Namun cara-cara koperasi mempunyai kemampuan untuk
juga dapat dikerjakan oleh perusahaan membangun segmentasi pasar yang kuat
bukan koperasi. sebagai akibat struktur pasar keuangan
Secara umum koperasi di dunia yang sangat tidak sempurna, terutama jika
akan menikmati manfaat besar dari menyangkut masalah informasi. Bagi
adanya perdagangan bebas, karena pada koperasi kredit keterbukaan perdagangan
dasarnya perdagangan bebas itu akan dan aliran modal yang keluar masuk akan
selalu membawa pada persaingan yang merupakan kehadiran pesaing baru
lebih baik dan membawa pada tingkat terhadap pasar keuangan, namun tetap
keseimbangan harga yang wajar serta tidak dapat menjangkau para anggota
efisien. Peniadaan hambatan perdagangan koperasi. Apabila koperasi kredit
akan memperlancar arus perdagangan dan mempunyai jaringan yang luas dan
terbukanya pilihan barang dari seluruh menutup usahanya hanya untuk pelayanan
pelosok penjuru dunia secara bebas. anggota saja, maka segmentasi ini akan
Dengan demikian konsumen akan sulit untuk ditembus pesaing baru. Bagi
koperasi-koperasi kredit di negara program pemerintah hanya sekitar 25 %
berkembang, adanya globalisasi ekonomi dari populasi koperasi atau sekitar 35 %
dunia akan merupakan peluang untuk dari populasi koperasi aktif. Malahan
mengadakan kerjasama dengan koperasi akhir-akhir ini, posisi koperasi dalam
kredit di negara maju dalam membangun pasar Perkreditan mikro menempati
sistem perkreditan melalui koperasi. tempat kedua setelah BRI-unit desa
Koperasi kredit atau simpan pinjam di dengan pangsa sekitar 31 % pada tahun
masa mendatang akan menjadi pilar 2011. Dengan demikian walaupun
kekuatan sekitar koperasi yang perlu program pemerintah gencar dilakukan
diikuti oleh dukungan lainnya seperti telah menimbulkan distorsi pada
sistem pengawasan dan jaminan. pertumbuhan kemandirian koperasi, yang
Secara historis pengembangan hanya menyentuh sebagian dari populasi
koperasi di Indonesia yang telah koperasi yang ada sehingga pada dasarnya
digerakan melalui dukungan kuat program masih besar elemen untuk tumbuhnya
pemerintah yang telah dijalankan dalam kemandirian koperasi.
waktu lama, dan tidak mudah ke luar dari Mengenai jumlah koperasi yang
kungkungan pengalaman tersebut. Jika meningkat dua kali lipat dalam waktu 3
semula ketergantungan terhadap captive tahun 1998–2001, pada dasarnya tumbuh
market program menjadi sumber sebagai tanggapan terhadap dibukanya
pertumbuhan, maka pergeseran ke arah secara luas pendirian koperasi dengan
peran swasta menjadi tantangan baru bagi pencabutan Inpres 4/1984 dan lahirnya
lahirnya pesaing-pesaing usaha terutama Inpres 18/1998 sehingga orang bebas
KUD. mendirikan koperasi pada basis
Jika melihat posisi koperasi dewasa pengembangan dan pada saat ini sudah
ini sebenarnya masih cukup besar harapan lebih dari 35 basis pengorganisasian
kita kepada koperasi. Memasuki tahun- koperasi. Kesulitan pengorganisasian
tahun mendatang, posisi koperasi koperasi tidak lagi mereka taat pada
Indonesia pada dasarnya justru penjenisan koperasi sesuai prinsip dasar
didominasi oleh koperasi kredit yang pendirian koperasi atau insentif terhadap
menguasai antara 55-60 persen dari koperasi. Keadaan ini menimbulkan
keseluruhan aset koperasi dan dilihat dari kesulitan pada pengembangan aliansi
populasi koperasi yang terkait dengan bisnis maupun pengembangan usaha
koperasi kearah penyatuan vertical taraf hidup masyarakat terutama di
maupun horizontal. wilayah pedesaan.
Struktur organisasi koperasi Dalam Instruksi Presiden Nomor 2
Indonesia mirip organisasi pemerintah Tahun 1978 dijelaskan bahwa Koperasi
atau lembaga masyarakat yang terstruktur Unit Desa adalah suatu organisasi
dari primer sampai tingkat nasional. Hal ekonomi yang berwatak sosial dan
ini telah menunjukkan kurang efektifnya merupakan wadah dari pengembangan
peran organisasi sekunder dalam berbagai kegiatan ekonomi masyarakat
membantu koperasi primer. Tidak jarang pedesaan yang diselenggarakan oleh
menjadi instrumen eksploitasi untuk masyarakat itu sendiri. Dalam hal
sumberdaya dari daerah pengumpulan. ini Koperasi Unit Desa harus mampu
Fenomena ini dimasa datang harus diubah memberikan berbagai pelayanan dalam
karena adanya perubahan orientasi bisnis berbagai bidang kegiatan ekonomi serta
yang berkembang dengan globalisasi. kebutuhan parta anggotanya maupun
Di Indonesia dikenal dua macam masyarakat sekitarnya. Sebagai koperasi
bentuk koperasi, yaitu Koperasi Primer pedesaan yang melayani kegiatan
dan Koperasi Sekunder. Koperasi primer perekonomian seperti perkreditan,
adalah koperasi yang beranggotakan penyaluran dan pengadaan pangan,
orang perorangan, melalui usaha untuk pengolahan dan pemasaran hasil produksi
memenuhi kebutuhan anggota secara serta kegiatan perekonomian lainnya,
perorangan. Koperasi sekunder tentu saja dibutuhkan kerja sama
merupakan himpunan dari Koperasi antaranggota koperasi.
primer yang di bentuk sekurang
Sistem Ekonomi Berkeadilan
kurangnya dari tiga Koperasi primer.
Dalam hubungan ini, pemerintah
Salah satu bentuk Koperasi primer adalah
harus konsisten guna melaksanakan
Koperasi Unit Desa yang merupakan
sistem ekonomi yang berkeadilan melalui
suatu kesatuan ekonomi dari masyarakat
ekonomi kerakyatan UMKM berdasarkan
yang mempunyai fungsi sebagai penyalur
konstitusi. Namun, walaupun berbagai
sarana produksi, khususnya pengadaan
peraturan dan perundang-undangan yang
pangan dan pengembangan ekonomi
mendukungnya telah dibuat, tetapi masih
rakyat yang berguna untuk meningkatkan
ditemui banyak kegagalan akibat sumber
daya ekonomi tidak bergerak ke sektor-
sektor yang dibutuhkan masyarakat Stuart Mill (1808-1873) dan lainnya yang
karena sektor ini tidak menghasilkan mengarah pada kemampuan kapital,
Produk Domestik Bruto (PDB), dan nilai kebebasan, dan keuntungan individu.
tambah (value added) yang tinggi, serta Pemikiran sosialis, sebagai antithesis dari
keuntungan yang besar. Artinya, sistem kapitalis, diilhami oleh pemikiran Robert
ekonomi pasar yang diterapkan selama ini Owen (1771-1858) dan diaplikasikan oleh
telah gagal menyentuh kantong-kantong Karl Marx (1818-1883) yang
kemiskinan. Misalnya dengan Bantuan menginginkan reorganisasi sosial
Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan masyarakat melalui kebersamaan orang
Langsung Sementara (BLSM) yang miskin agar mereka menjadi produktif.
dibagikan adalah sejenis charity atau Gagasannya ini mengilhami berdirinya
sedekah dari negara untuk rakyatnya. Koperasi Rochdale di Inggris (1884) yang
Selain itu, dalam literatur ekonomi tidak merupakan pelopor dari gerakan koperasi
ditenmukan unsur-unsur ini karena unsur dunia. Di antara dua paham yang saling
ini ditemukan dalam agama seperti bersaing tersebut terdapat paham Keynes
sedekah yang tidak mengharap modal (1883-1946) yang ‘moderat’. Paham ini,
kembali karena si pemberi adalah orang selain mendukung kebebasan individu,
kaya sehingga wajib hukumnya tetapi juga mendukung intervensi
memberikan sedekah kepada orang pemerintah.
miskin, Di sini, meskipun pemerintah Di Indonesia, pemikiran sosialis
menganut paham kapitalis atau neo-libs banyak mengilhami tokoh pergerakan
tetapi memberikan sedekah pada atau founding fathers republik (Soekarno,
rakyatnya sehingga rakyat bingung Hatta, Syahrir dan lainnya) yang
dengan sistem ekonomi yang dijalankan ditunjukkan oleh adanya pasal-pasal
pemerintah, kapitalis atau sosialis, dalam UUD 1945, khususnya pasal 33,
ataukah agamis? yang isinya tentang sistem perekonomian
Dalam hubungan ini, sistem nasional. Mengacu ke sistem ini, cukup
perekonomian negara sejatinya dibedakan jelas bahwa pemerintah saat merdeka
menurut paham kapitalis dan sosialis. menganut sistem sosialis sehingga sistem
Sistem kapitalis diilhami oleh Adam ekonomi yang dijalankan pemerintah
Smith (1723-1790), diikuti oleh Malthus sekarang tidak sesuai dengan sistem
(1766-1834), Ricardo (1772-1823), John perekonomian nasional tersebut sehingga
banyak menuai kritik dari kalangan menyatakan bahwa kekayaan sumber
cendekiawan, nasionalis, pebisnis, dan daya alam yang dimiliki adalah milik
mahasiswa yang terus memperjuangkan negara dan diperuntukkan bagi
intervensi pemerintah seperti kenaikan kemakmuran rakyat yang sebesar-
harga BBM yang akan terus terjadi sebab besarnya. Melalui subsidi harga di pasar
mengikuti harga pasar dunia. Ekonom dalam negeri, sebetulnya pemerintah
kerakyatan seperti Prof Mubyarto (alm), melindungi rakyatnya, tetapi ketika harga
Prof Edi Swasono, Kwik Kian Gie, Rizal meningkat terus di pasar dunia, maka
Ramli juga menyatakan agar strategi pemerintah mengikutinya sehingga terjadi
pembangunan nasional lebih berpihak ke kerawanan pangan seperti harga beras
rakyat. Pengembangan sektor ekonomi yang melambung tinggi atau kelangkaan
kerakyatan yang menjadi ciri kuat dari energi di dalam negeri padahal Indonesia
kehidupan koperasi dan UMKM harus kaya akan sumber daya alam dan energi
menjadi dasar politik kemakmuran rakyat. tersebut.
Begitu pula, perluasan kesempatan kerja Di dalam kerawanan energi seperti
harus menjadi sasaran utama BBM, berdasarkan UU No 10 tahun 2010
pembangunan nasional sehingga dengan tentang APBN tahun anggaran 2011,
sasaran ini akan memperkuat ekonomi pengendalian anggaran subsidi BBM
kerakyatan yang pada gilirannya akan dilakukan melalui efisiensi terhadap biaya
meningkatkan kemakmuran rakyat. distrbusi dan margin usaha (α, alpha) dan
Namun sejatinya, pemerintah melakukan kebijakan pengendalian
menganut paham yang benar-benar konsumsi BBM bersubsidi [(pasal 7 ayat
kapitalis. Buktinya, harga komoditas (1) dan (2)], di mana dalam fasal 7 ayat
pangan dan energi naik di pasar dunia, (4) UU No 10 tahun 2010 disebutkan
maka otomatis harga komoditas tersebut “dalam hal perkiraan harga rata-rata
di pasar domestik naik pula. Pemerintah minyak mentah Indonesia (Indonesia
lebih berperi laku pedagang dari pada Crude Price) dalam 1 tahun mengalami
pengayom atau pelindung masyarakat kenaikan lebih dari 10 % dari harga yang
sebab dari transaksi perdagangan, para diasumsikan dalam APBN 2011,
pengambil kebijakan memperoleh rente pemerintah diberikan kewenangan untuk
(margin keuntungan) yang sangat besar. melakukan penyesuaian harga BBM
Padahal pasal 33 UUD 1945 secara tegas bersubsidi”. Harga minyak mentah
Indonesia padaAPBN 2011 ditetapkan negara-negara majupun, perusahaan besar
sebesar US$80 per barel. Namun sampai menjadi kuat sebab didukung oleh
saat ini, pemerintah belum mengambil UMKM yang kuat. Tidak semua produk-
kebijakan terhadap BBM bersubsidi, produk usaha besar seperti mobil dibuat
padahal harga ninyak mentah dunia sendiri oleh perusahaan seperti Toyota,
sekitar US$90-95 per barel, dan masih Honda, Hyundai, dan perusahaan besar
jauh di atas harga patokan APBN 2011, lainnya, tetapi sebagian produksnya itu
yaitu harga rata-rata bulan Juni sebesar seperti baut, mur, tempat duduk di mobil
US$113,82 per barel. dan sparepart lainnya dibuat oleh UMKM
Padahal pada APBNP 2012 sebab mereka merupakan mitra yang
diributkan soal berapa harga BBM subsidi sejajar atau sub contracting dari
dinaikan. Akhirnya dicari solusinya di perusahaan besar tersebut. Alangkah
mana harga BBM dinaikkan dengan baiknya juga, jika perusahaan besar di
syarat jika harga minyak internasional Indonesia di support oleh UMKM yang
naik 15 % di atas asumsi harga minyak jumlahnya sangat banyak.
dalam APBNP 2012. Sementara Fraksi Sejatinya, banyak UMKM yang
Hanura, Gerindra, dan PDIP masih sudah menggunakan TI seperti di negara
menolak kenaikan harga BBM. Tak ada maju tetapi sebagian besar tidak
opsi sama sekali kecuali menolak memakainya sehingga alangkah baiknya
kenaikan tersebut. Baru setahun mereka diberi kesempatan untuk
kemudian, dalam APBNP 2013 disetujui membesarkan usahanya jika mereka tak
kenaikan harga BBM jenis premium dari dipusingkan dengan besarnya pengeluaran
Rp4.500 ke Rp6.500, dan solar dari biaya penunjang bisnis seperti teknologi
Rp4.500 ke Rp5.500. informasi (TI).
Dalam upaya untuk meningkatkaan Oleh sebab itu, TI sebenarnya
peran koperasi dan UMKM sebagai sangat diperlukan oleh UMKM untuk
ekonomi kerakyatan, penggunaan membantu proses bisnis mereka agar
teknologi utuk koperasi dan UMKM lebih baik lagi. Namun, kendala keuangan
seperti internet, teknologi informasi bisa yang terbatas membuat UMKM lebih
dikatakan masih jauh, padahal teknnologi suka mencatatkan transaksi bisnisnya
dan TI sangat mendukung kegiatan secara manual. Sebabnya, UMKM tak
UMKM di era globalisasi sekarang ini. Di akan habis-habisnya untuk bisa
mendukung bisnisnya sehingga mereka tumbuh. Bukan tidak mungkin dalam 5
juga akan habis-habisant pula untuk tahun ke depan, seluruh UKM di
mempetahankanusahanya itu. Oleh sebab Indonesia mulai terbiasa menggunakan TI
itulah, mereka perlu dibantu dengan sebagai tulang punggung penopang lintas
ketersediaan layanan TI yang tidak bisnisnya.
memberatkannya. Langkah untuk memberdayakan
Langkah untuk memberdayakan koperasi dan UKM hingga ke seluruh
UKM dengan TI pun mulai digiatkan, pelosok desa di Indonesia, didukung
misalnya PT Telkom melalui unit bisnis penuh oleh para pemuda yang tergabung
DBS (Direct Broadcast Satelite) hingga dalam Pusat Karang Taruna yang baru.
pertengahan Juni 2010, sudah Peran Karang Taruna dinilai sangat
memberdayakan 90.000 UKM dengan strategis untuk memajukan daerah karena
layanan TI cloud computing yang bisa organisasi ini memiliki jaringan di semua
menghemat biaya investasi dan desa dan kelurahan di Tanah Air. Para
operasional secara signifikan. mahasiswapun banyak yang tertarik untuk
UMKM secara kontinu diberikan menjadi pengusaha UKM sehingga sudah
pelatihan dan konsultasi tentang mulai terjadi dari pegawai dibelakang
bagaimana memperkuat bisnis utama kursi, terutama menjadi PNS bergeser
mereka dengan memanfaatkan TI. Upaya untuk menjadi pengusaha, meskipun
ini terus-menerus digiatkan supaya dalam skala yang masih kecil (usaha
UMKM di Indonesia bisa rnaju juga mikro).
seperti UKM di Korea, Taiwan, bahkan Pemerintah akan terus berusaha
Jepang yang tumbuhnya sudah sangat membuka kerja sama dengan berbagai
pesat.Menurut data Kementerian Koperasi pihak, termasuk swasta, dengan bertumpu
dan UKM 2012 sekitar 30-35 juta UKM pada potensi di setiap daerah yang
di Indonesia diperkirakan belum berbeda satu dengan yang lain. Para
memanfaatkan keunggulan TI untuk pemuda yang tergabung dalam Karang
menunjang keberlangsungan bisnis Taruna dalam ajang Temu Karya
usahanya. Kebanyakan operasional UKM Nasional (TKN) VI dibuka oleh Dirjen
masih menggunakan sistem manual. Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial,
Meskipun masih kecil yang dilayani dan dihadiri oleh 33 Dewan Pengurus
Telkom, namun perlahan angka itu terus Wilayah Karang taruna tingkat provinsi.
Berdasarkan catatan Kemenkop dan pasar luar negeri sebagaimana
UKM, hingga Juni 2009, koperasi di diungkapkan oleh Berry et al. (2002) dan
Indonesia telah berjumlah 166.155 unit Asia Foundation (2002) di mana UMKM
dengan perrnodalan koperasi aktif yang lebih mampu bertahan terhadap krisis
terdiri dari modal sendiri Rp27,27 triliun ekonomi, meskipun mereka juga terkena
dan modal luar Rp36,25 triliun dengan dampak dari krisis tersebut.
nilai volume usaha Rp55,26 triliun. UMKM memainkan peran yang
Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) cukup penting dalam perekonomian
pada 2009 mencatat jumlah UKM di nasional atau di suatu daerah, provinsi
Indonesia sebanyak 520.220.000 unit. ataupun kabupaten. Hal ini pun terjadi,
Diperkirakan akan ada 600.000 pelaku baik di negara belum maju maupun maju.
UKM baru pada 2010. Sementara dana Peran utama yang dimainkan UMKM
Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang adalah dalam upaya menciptakan
disalurkan sejak Januari 2008-Januari kesempatan kerja dan kesempatan
2010 sekitar Rp17,54 triliun untuk 2,4 berusaha, menggerakkan roda
juta debitur. perekonomian nasionadaerah,
meningkatkan pertumbuhan output dan
Strategi Pembanguan Ekonomi
menyediakan kebutuhan barang dan jasa
Nasional
untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Krisis ekonomi yang menerpa
Menurut data BPS (2011), populasi
Indonesia membuktikan rapuhnya strategi
UMKM pada tahun 2011 diperkirakan
pembangunan ekonomi, dan pentingnya
lebih dari 50,0 juta unit UMKM.
sektor koperasi dan UMKM sebagai ciri
Kontribusi sektor UMKM pada
ekonomi kerakyatan. Fasalnya, UMKM
perekonomian nasional dapat dilihat dari
yang selama ini dianggap sebagai
pangsanya terhadap PDB tahun 2011
pelengkap usaha besar dalam
yaitu sebesar 50,0 %. Hasil penelitian
perekonomian nasional, padahal saat
kerja sama Menegkop dan UKM dan BPS
terjadinya depresi pasar domestik dan
(2003) menunjukkan bahwa 51,1 %
tingginya harga barang-barang,
UMKM mengalami kesulitan usaha yang
membuktiksn besarnya peraan UMKM
disebabkan oleh masalah permodalan.
dalam pasar global. Rendahnya kebutuhan
Hasil selanjutnya memberikan fakta
impor bahan baku produksi dalam negeri
bahwa hanya 17,5 % UMKM yang
semakin meningkatkan daya saing di
mampu mengatasi masalah permodalan Sementara jumlah UMKM di Indonesia
dengan kredit perbankan, sedangkan sekarang ini bisa dilaihat dalam table 1
sisanya (82,5 %) dengan pendanaan berikut:
informal (informal lender). Lebih jauh Tabel 1 Jumlah UMKM Indonesia
Sulistiowati dan Riskayanto (2006) 2011-20122
menemukan alasan-alasan yang 2011 2012 Pert
menyebabkan UMKM tidak meminjam ke Jeni Juml Pa Juml Pa um- %
bank karena prosedurya sulit (30,3 %), s ah ng ah ng buh
tidak berminat (25,3 %), tidak punya Usa sa sa aan
agunan (19,3 %), tidak tahu prosedur ha
(14,3 %), suku bunga tinggi (8,8 %) dan UM 55.2 10 56.5 10 1.32 2,
proposal ditolak (1,9 %) (Sukarna KMl 06.4 0,0 34.5 0,0 8.14 41
Wiranta, 2006). Sementara itu, perbankan 44 92 7
yang memiliki fungsi sebagai aktor Usa 54.5 98, 55.8 98, 1.29 2,
intermediasi dalam aktifitas suatu ha 59.9 81 56.1 8 6.20 38
perekonomian dimana jika fungsinya Mik 69 76 7
berjalan baik, maka lembaga keuangan ro
tersebut dapat menghasilkan nilai tambah. Usa 602. 1,1 629. 1,1 27.2 4,
Aktifitas ekonomi di sini tidak ha 195 418 23 52
membedakan antara usaha yang Keci
dilaksanakan tersebut besar atau kecil, l
karena yang membedakan hanya besamya Usa 44.2 0,1 48.9 0,1 4.71 10
nilai tambah berdasarkan skala usaha. Hal ha 80 97 7 ,6
ini berarti bahwa usaha kecilpun jika Men 5
memanfaatkan perbankan juga akan enga
memberikan kenaikan nilai tambah, h
sehingga upaya meningkatkan pendapatan Sumber: Kementerian Koperasi dan
masyarakat salah satunya dapat dilakukan UKM, 2013 ‘
dengan cara yang produktif dengan
Prosedur sulit’ yang menjadi
memanfaatkan jasa intermediasi lembaga
penyebab utama keengganan UMKM
keuangan, termasuk usaha produktif yang
mengajukan kredit ke bank, disebabkan
dilakukan oleh masyarakat miskin.
oleh prinsip kehati-hatian (prudential
principle) yang harus dijalankan semakin sulit. Penyaluran kredit, pada
perbankan sebagai bagian dari manajemen gilirannya, dibatasi dengan melihat rekam
risiko dalam penyaluran kredit. Sementara jejak(track record) kredit pelaku usaha,
jika dilihat dari tingkat pertumbuhannya, koneksi politik, atau agunan tak bergerak
maka sejak tahun 2011 hingga 2012, seperti rumah. Lebih jauh, ketika suatu
kredit untuk UMKM sebenarnya telah bisnis dipandang layak, kerap masih ada
melebihi tingkat pertumbuhan total kredit keraguan mengenai kinerja ke depan. Di
perbankan banyak negara, masih banyak masalah
Dilihat dari sektor ekonomi, mengenai ketidakpastian kapasitas
terdapat tiga sektor utama penyaluran pembayaran kembali kredit yang telah
kredit untuk UMKM, yaitu Sektor disalurkan terkait dengan naik turunnya
Perdagangan 28,1 %, Sektor Industri 8,93 pendapatan dan pengeluaran. UMKM dan
%, dan Sektor Lainnya sebesar 49,6 %. pelaku usaha baru kerap memiliki
Komposisi ini tidak jauh berbeda dari kerentanan terhadap resiko-resiko
alokasi kredit per sektor ekonomi untuk sistemik, seperti ketidakstabilan
total kredit perbankan nasional. Khusus makroekonomi dan krisis keuangan
untuk kredit UMKM, disinyalir angka (Berger dan Udell, 2005).
“Sektor Lainnya” sebesar 49,6 % ini Secara teoritis, dunia usaha
adalah diberikan untuk kredit konsumsi menggunakan sumber-sumber pendanaan
(Retnadi, 2007). internal dan eksternal untuk mendukung
Sementara itu, telah banyak analisis aktivitas usahanya. Sumber pendanaan
mengenai akses usaha kecil dan internal misalnya tabungan dan
menengah terhadap perkreditan. Berger pendapatan yang ditahan (retained
dan Udell (2005) menunjukkan bukti earning), sedangkan sumber pendanaan
empiris tentang masalah-masalah UMKM eksternal mencakup pinjaman kredit baik
terkait dengan lingkungan kelembagaan. dari sumber formal (perbankan/lembaga
Selain itu, ketiadaan informasi mengenai keuangan) maupun dari sumber informal,
kredit, kesulitan dalam penentuan dan kredit perdagangan, kontrak sewa-beli
pengembalian agunan, dan masalah- dan lain sebagainya.
masalah yang berkaitan dengan disain dan UMKM di negara berkembang
pelaksanaan kontrak antara bank dan masih banyak mengalami kesulitan dalam
UMKM kerap membuat penyaluran kredit mengakses sumber pendanaan, baik
terhadap perbankan maupun pasar modal. keterkaitan yang pada gilirannya akan
UMKM sulit mengakses perbankan memiliki efek-efek pengganda (multiplier
dikarenakan alasan-alasan seperti masalah effects), balk dalam level perekonomian
legalitas kelembagaan UMKM, lokal maupun nasional.
kurangnya penerapan praktik akuntansi Namun demikian, posisi strategis
yang balk, ukuran usaha yang kecil UMKM dalam konstelasi perekonomian
(berbiaya tinggi bagi bank), moralitas nasional belum diperhatikan dengan
UMKM (moral hazard), dan resiko maksimal. Hill (1991) mengungkapkan
kegagalan usaha yang akan bahwa masih ada bias dalam kebijakan
mengakibatkan gagal bayar, dan publik yang membuka ruang diskriminasi
kurangnya pendidikan (Fafchamps, 1994). di sejumlah aspek. Lebih lanjut, Hill
Dalam kondisi yang kondusif dan menjelaskan kebijakan yang
mendukung, UMKM akan dapat menimbulkan diskriminasi yaitu; Pertama,
memberikan kontribusi yang positif bagi kebijakan perdagangan yang bias terhadap
proses pembangunan (Becattini, 1990). UMKM karena banyak variasi antar
Proposisi ini mendekati kebenaran, industri dalam menerapkan tingkat
terutama di daerah pedesaan dimana proteksi yang efektif yang tidak
produksi berskala kecil dan menengah memandang skala industrinya apakah
memiliki potensi dalam penyediaan besar, menengah, kecil, maupun mikro.
lapangan pekerjaan bagi penduduk lokal Sebab dalam praktiknya, yang menikmati
sehingga mengurangi arus migrasi ke proteksi dari pemerintah umumnya
daerah perkotaan. Dengan menggerakan didominasi oleh kalangan usaha dan
modal dan kemampuan usaha yang industri berskala besar. Kedua, kebijakan
dimiliki oleh masyarakat ke dalam bentuk dan regulasi pemerintah yang kontra-
investasi dan usaha produktif, UMKM produktif terhadap pengembangan
dapat memberikan ruang yang luas bagi UMKM, baik secara langsung maupun
penyaluran energi kewirausahaan. Hasil tidak langsung. Kebijakan yang memiliki
ekonomi dari produksi berskala kecil akan efek kontraproduktif langsung misalnya
semakin besar ketika aglomerasi UMKM program-program pemerintah yang
terbentuk dan terjadi proses interaksi mensyaratkan ukuran dan skala tertentu
dalam tataran operasi produksi dan proses untuk dapat memperoleh insentif fiskal
pembelajaran satu sama lain, melalui (perpajakan). Lagi pula, insentif fiskal ini
kerap hanya dinikmati oleh investor dan konsumsi (porsi kredit konsumsi BPD
usaha berskala besar. Ketima, berbagai mencapai 69,8 %, Bank Swasta Non
regulasi keuangan sering tidak
Ekonomi Kerakyatan Vs
memberikan ruang yang leluasa bagi
Neoliberalisme
bergeraknya UMKM. Misalnya, peraturan
Sejatinya, ekonomi kerakyatan
yang menetapkan batasan tingkat
sangat berbeda dari neoliberalisme.
pinjaman yang kerap memberikan penalti
Neoliberalisme, sebagaimana dikemas
(hukuman) bagi entitas usaha mikro, kecil
oleh ordoliberalisme, adalah sebuah
dan menengah. Tingginya biaya transaksi
sistem perekonomian yang dibangun di
yang terjadi ketika bank berhubungan
atas tiga prinsip sebagai berikut: (1)
dengan UMKM juga membuat dunia
tujuan utama ekonomi neoliberal adalah
perbankan enggan untuk menyalurkan
pengembangan kebebasan individu untuk
kreditnya ke UMKM.
bersaing secara bebas-sempurna di pasar;
Sementara itu, dari sisi perbankan,
(2) kepemilikan pribadi terhadap faktor-
Retnadi (2007) menjelaskan mengenai
faktor produksi diakui; dan (3)
perbankan yang rnasih memiliki problem
pembentukan harga pasar bukanlah
internal yang harus segera diselesaikan
sesuatu yang alami, melainkan hasil dari
yaitu, pertama, administrasi kredit masih
penertiban pasar yang dilakukan oleh
kompleks di mana hingga kini, proses
negara melalui penerbitan undang-undang
kredit dianggap masih berbelit., Salah
(Giersch, 1968).
satu contohnya, untuk kredit di atas Rp50
Berdasarkan ketiga prinsip tersebut
juta, calon debitor wajib rnenyertakan
maka peranan negara dalam
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan
neoliberalisme dibatasi hanya sebagai
menurut Peraturan Pemerintah, agunan
pengatur dan penjaga bekerjanya
berupa tanah yang diserahkan ke bank
mekanisme pasar. Dalam
wajib dibebani hak tanggungan sehingga
perkembangannya, sebagaimana dikemas
akan menimbulkan beban biaya
dalam paket Konsensus Washington,
administrasi yang mahal bagi calon
peran negara dalam neoliberalisme
debitor. Kedua, LDR (Loan to Deposit
ditekankan untuk melakukan empat hal
Ratio) perbankan masih rendah (per
berikut: (1) pelaksanaan kebijakan
Maret 2007 hanya 62,0 %) karena
anggaran ketat, termasuk penghapusan
sebagian besar bank menyalurkan kredit
subsidi; (2) liberalisasi sektor keuangan;
(3) liberalisasi perdagangan; dan (4) didalamnya bagi sebesar-besarnya
pelaksanaan privatisasi BUMN (Stiglitz, kemakmuran rakyat.
2002). 4. Memenuhi hak setiap warga negara
Sedangkan ekonomi kerakyatan, untuk mendapatkan pekerjaan dan
sebagaimana dikemukakan dalam Pasal penghidupan yang layak.
33 UUD 1945, adalah sebuah sistem 5. Memelihara fakir miskin dan anak
perekonomian yang ditujukan untuk terlantar.
mewujudkan kedaulatan rakyat dalam Mencermati perbedaan mencolok
bidang ekonomi. Tiga prinsip dasar antara ekonomi kerakyatan dengan
ekonomi kerakyatan adalah sebagai neoliberalisme tersebut, tidak terlalu
berikut: (1) perekonomian disusun berlebihan bila disimpulkan bahwa
sebagai usaha bersama berdasar atas azas ekonom kerakyatan pada dasarnya adalah
kekeluargaan; (2) cabang-cabang antitesis dari neoliberalisme. Sebab itu,
produksi yang penting bagi negara dan sebagai saudara kandung neoliberalisme,
yang menguasai hajat hidup orang banyak ekonomi negara kesejahteraan
dikuasai oleh negara; dan (3) bumi, air, (Keynesianisme), juga tidak dapat
dan segala kekayaan yang terkandung disamakan dengan ekonomi kerakyatan.
didalamnya dikuasai oleh negara dan Keynesianisme memang menaruh
dipergunakan bagi sebesar-besarnya perhatian yang sangat besar terhadap
kemakmuran rakyat. penciptaan kesempatan kerja penuh,
Berdasarkan ketiga prinsip tersebut namun demikian ia tetap dibangun
dapat disaksikan betapa sangat besarnya berdasarkan prinsip persaingan bebas dan
peran negara dalam sistem ekonomi pemilikan alat-alat produksi secara
kerakyatan. Sebagaimana dilengk oleh pribadi (selengkapnya lihat tabel). Perlu
Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 34, peran diketahui juga, bahwa ekonomi
negara dalam sistem ekonomi kerakyatan kerakyatan tidak dapat pula disamakan
antara lain meliputi lima hal sebagai dengan ekonomi pasar sosial.
berikut: Sebagaimana dikemukakan Giersch
1. Mengembangkan koperasi. (1961), sebab ekonomi pasar sosial adalah
2. Mengembangkan BUMN. salah satu varian awal dari neoliberalisme
3. Memastikan pemanfaatan bumi, air, yang digagas oleh Alfred Muller-Armack.
dan segala kekayaan yang terkandung
Peran Negara dalam Perekonomi Dalam hubungan ini, pengalaman
Nasional tahun 1998 memperlihatkan bahwa sektor
Pemerintah Indonesia berusaha ekonomi kerakyatan seperti UMKM
untuk mensejahterakan rakyatnya melalui mampu bertahan di era krisis sehingga
berbagai kebijakan seperti pemberian menjadi bumper dalam mengatasi
kredit kepada rakyat (KUD, KUT, KUR, ketenagakerjaan di Indonesia. Sektor
PNPM, dan sebagainya. Terakhir, inipun merupakan entitas usaha dalam
pemerintah meluncurkan kebijakanMaster konstelasi ekonomi nasional yang
Plan Percepatan dan Perluasan berpotensi menggerakkan ekonomi
Pembangunan Ekonomi Indonesia nasional. Namun demikian, sektor
(MP3EI) 2011–2025 pada 27 Mei 2011 di UMKM ini belum bisa berperan secara
Jakarta. MP3EI ini merupakan salah satu optimal dalam menggerakkan roda
upaya pemerintah dalam mengoptimalkan perekonomian akibat masalah yang
potensi Indonesia untuk menjadi salah dihadapinya seperti akses dan sumber
satu kekuatan ekonomi dunia. Masterplan pendanaan usaha karena selama ini
ini mencakup 17 aktivitas ekonomi utama UMKM masih banyak tergantung kepada
Indonesia di mana tidak semata-mata sumber pendanaan informal. Hal ini
usaha pemerintah pusat saja, tetapi juga terkait dengan masih sulitnya akses kredit
pemerintah daerah, dunia usaha, para ke perbankan. Apalagi dewasa ini,
pakar, dan para akademisi pun turut ambil UMKM dikenakan pajak pula sebesar 1 %
bagian dalam masterplan ini. Aktivitias di mana pengenan pajak ini dinilai banyak
ekonomi tersebut dilakukan di 6 koridor kalangan tidak adil Fasalnya, dengan
ekonomi Indonesia yang dipusatkan pada jumlah UMKM yang sebesar 55 juta lebih
4 lokasi seperti lokasi-lokasi yang berada pada 2011, dan 56,5 juta pada 2012,
di koridor ekonomi Bali-Nusa Tenggara, menyumbang 30 % PDB yang mencapai
Kalimantan-Sulawesi, Maluku dan Papua, Rp9,380 triliun maka akan diperoleh PDB
Jawa II dan Sumatera di mana salah satu UMKM sekitar Rp2,8 triliun sehingga
sektor yang menjadi prioritas MP3EI, dengan tariff efektif 1 % dari omzet, maka
adalah sektor infrastruktur, selain pangan, potensi pnerimaan pajak dari UMKM
energi, transportasi, pembiayaan dan sekitar Rp30,80 triliun jika tindakan
perbankan, dan UMKM. administrai pemajakan dilaksanakan
secara doing business as usual. Oleh
sebab itu, karena dasar pemajakan pemerintahan pasca Orde Baru harus
dihitung dari peredaraan bruto, selaain lebih baik dari pemerintahan Orde Baru.
tidaak bisa dikuraangkan biaya untuk Buktinya, pada pertengahan Juni 2013,
mendapatkan, menagih, dan memelihara pemerintah menaikan harga BBM
penghasilan, maka jika daalam premium dari Rp4.500 menjadi Rp6.500,
pembukuan waajib paajak adaa kerugian dan minyak solar dari Rp4.500 menjadi
tidaak diakui dan tidak bisa Rp5.500 sehingga peristiwa ini semakin
dikompensasikan secara horizontal memberatkan rakyat, terutama rakyat
dengaan penghasilan dari sumber atau miskin. Apakah ini disebabkan oleh
kegiatan lainnya sehingga dalam keadaan strategi pemerintahan Orde Reformasi
bagaimanapun (laba atau rugi) perusahaan yang masih berpihak pada kapitalis
akan selalu diasumsikaan memperoleh melalui pertumbuhan ekonomi tinggi
penghasilan positif. seperti pertumbuhan usaha besar
Namun, meskipun sumbangannya dibandingkan dengan koperasi dan
dalam perekonomian nasional cukup UMKM? Pemerintah tampaknya sudah
besar, tetapi pelaku usaha Koperasi dan meninggalkan unsur-unsur pemerataan
UMKM umumnya berpendidikan dan padahal sebagian besar usaha di Indonesia
berketerampilan rendah serta skala berskala mikro, kecil dan menengah
ekonominya juga kecil, Akan tetapi, (UMKM) yang artinya perekonomian
keberadaannya sangat penting sebab nasional bercirikan ekonomi kerakyatan
mampu memperkuat ketahanan ekonomi UMKM. Perbedaan ekonomi kerakyatan
nasional yang ditunjukkan pada krisis dan ekonomi kapitalis bisa dilihat dalam
1998 di mana krisis ini menjadi salah satu table 1 berikut. (Revrisond Baswir, 2006)
penyebab berakhirnya pemerintahan Orde
Baru. Rakyat saat itu berharap
kehidupannya bisa lebih balk
dibandingkan sebelumnya, namun
harapan itu tidak terjadi. Buktinya, setelah
reformasi berjalan 15 tahun, belum
ditemukan satupun resep mujarab guna
memulihkan perekonomian nasional
padahal semua orang sepakat bahwa
Tabel 1 Perbedaan antara Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Kapitalis
Ekonomi Kapitalis
Ekonomi Kerakyatan
Negara Kesejahteraan Ekonomi Liberal
1. Menyusun 1. Mengintervendsi pasar 1. Mengatur dan menjaga
perekonomian sebagai untukterciptanya kondisi bekerjanya mekanisme
usaha bersama berdasar kesempaatan kerja. pasar.
atas azas kekeluargaan; 2. Menyelenggarakan 2. Mengembangkan sector
mengembangkan BUMN pada cabang- swasta dan melakukan
koperasi (Pasal 33 ayat cabang produksi yang privatisasi BUMN.
1). tidak dapat 3. Memacu laju
2. Menguasai cabang- diselenggarakan oleh pertumbuhan ekonomi,
cabang produksi yang perusahaan swasta. termasuk dengan
penting bagi negara dan 3. Menjaga keseimbangan menciptkan lingkungan
yang menguasai hajat antara pertumbuhan yang kondusif bagi
hidup orang banyak; ekonomi dengan masuknya investasi
mengembangkan pemerataan asing.
BUMN (Pasal 33 ayat pembangunan. 4. Melaksanakan
2). 4. Mengelola anggaran kebijakan anggaran
3. Menguasai dan negara untuk ketat, termasuk
memastikan kesejaahteraan rakyat, penghapusan subsidi.
pemanfaatan bumi, air, memberlakukan pajak 5. Menjaga stabilitas
dan segala kekayaan progresif dan moneter.
yang terkandung di memberikan subsidi. 6. Melindungi pekerja
dalamnya bagi sebesar- 5. Menjaga stabilitas perempuan, pekerja
besarnya kemakmuran moneter. anak, dan bila perlu
rakyat (Pasal 33 ayat 3). 6. Memastikan setiap warga menetapkan upah
4. Mengelola anggaran negara memperoleh minimum.
negara untuk haknya untuk
kesejahteraan rakyat; mendapatkan pekerjaan.
memberlakukan pajak
progresif dan
memberikan subsidi.
5. Menjaga stabilitas
moneter.
6. Memastikan setiap
warga negara
memperoleh haknya
untuk mendapatkan
pekerjaan dan
penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan
(Pasal 27 ayat 2).
7. Memelihara fakir
miskin dan anak
terlantar.( Pasal 34)
ABSTRAK
Konsep dynamic capabilities memiliki arti penting jika dikaitkan dengan fakta
adanya kompleksitas permasalahan praktik administrasi publik, khususnya berkaitan
dengan masalah ketidakpastian masa depan (future uncertainties) dan external
practices. Perubahan lingkungan tersebut mendorong lahirnya adaptive policy yang
bukan hanya merupakan reaksi pasif pada tekanan eksternal tetapi juga pendekatan
proaktif pada inovasi, kontekstualisasi, dan eksekusi. Ide-ide baru juga menghasilkan
kebijakan sesuai konteks (adaptive policy) dapat dieksekusi dan menghasilkan dynamic
governance.
Konseptualisasi dynamic capabilities sebagai kapasitas organisasi yang memiliki
kemampuan untuk beradaptasi pada perubahan teknologi dan lingkungan, harus
memiliki kemampuan kognitif yang dapat mendorong pembelajaran sehingga dapat
membangun dynamic capabilities organisasi, yaitu: (a) thinking ahead, (b) thinking
again, dan (c) thinking across.
Reformasi administrasi publik memiliki hubungan yang erat dengan konsep
dynamic governance, karena reformasi administrasi publik berorientasi pada perubahan
di antaranya dalam implementasi kebijakan publik.
*
Dosen STIAMI Jakarta
Pemerintahan di seluruh dan pemberian umpan balik terhadap
duniamembangun institusinya untuk kinerja sektor publik.
mencapai tujuan dan sasaran yang Memperhatikan fenomena
ditetapkan. Proses pembangunan institusi perubahan dunia tersebut, maka isu
tersebut dikenal sebagai pengembangan reformasi administrasi publik saat ini
administrasi (development adminis- menjadi fenomena hampir di seluruh
tration) yang merupakan bagian negara-negara di dunia.
administrasi publik. Pada era teknologi Lee Hahn-Been (1976)
informasi dewasa ini, perubahan mengemukakan, reformasi administrasi
pengelolaan adminis-trasi publik dilaksanakan untuk memperbaiki
mendapat tantangan untuk terus administrasi publik yang ingin dicapai.
beradaptasi yang diakibatkan fenomena Tanpa tujuan pemerintah yang jelas, tidak
globalisasi. Situasi ini mendorong akan terjadi reformasi administrasi karena
pemerintah-an untuk meningkatkan reformasi administrasi adalah normatif.
kemam-puannya dalam memberikan Lee lebih jauh membedakan tujuan
pelayanan publik yang responsif secara pelaksanaan reformasi administrasi
terus menerus, melalui pengelolaan berbeda-beda untuk tiap negara yang
administrasi sektor publik yang inovatif. memiliki tingkat perkembangan sosial
Penger and Tekavcic, (2008) budaya yang berbeda, yaitu negara yang
menguraikan perubahan pengelolaan masyarakatnya sedang berkembang,
sektor publik tidak hanya bertujuan negara dengan masyarakat tradisional dan
memodernisasi institusi negara dan negara yang masyarakatnya telah maju.
mengurangi biaya pelayanan publik; Tugas administrator sebagai
namun juga diharapkan untuk menghasil- pelaksana administrasi di negara yang
kan kerja sama yang dinamis antara masyarakatnya sedang berkembang
pemerintah dengan masyarakat sipil dan (developing society), menurut Lee,
sektor swasta, berkaitan dengan berbeda dengan tugas administrator di
peningkatan kualitas pelayanan publik, negara yang masyarakat yang sudah maju
peningkatan tanggung jawab sosial, dan atau masyarakat tradisional. Di negara
menjamin partisipasi warga negara lebih yang masyarakatnya masih tradisional,
luas dalam proses pengambilan keputusan administrator bertugas sebagai pelayan
raja (royal servant) atau agen negara
kolonial, di negara yang masyarakatnya Development Programme, setidaknya
maju sebagai regulator untuk menjamin menyebutkan keterlibatan ketiga unsur,
tersedianya kepentingan publik dari yaitu pemerintah, masyarakat, dan swasta,
kelompok kepentingan lainnya, sedangkan dalam pembangunan. Prinsip-prinsip
di negara yang masyarakatnya sedang tersebut adalah: a) participation; b) rule of
berkem-bang administrator berperan law; c) transparency; d) responsiveness;
sebagai agen perubahan. e) consensus orientation; f) equity; g)
Kenyataan di berbagai belahan effectiveness and efficiency; h)
dunia, menunjukkan keinginan accountability; dan i) strategic vision.
mewujudkan birokrasi profesional yang
Reformasi Administrasi Publik
handal dalam memberikan pelayanan
Administrasi menurut Herbert Simon
kepada publik telah berkembang menjadi
(Pasolong, 2010: 2) adalah kegiatan-
tuntutan perubahan. Semestinya,
kegiatan kelompok kerjasama untuk
pelayanan publik baik akan mendorong ke
mencapai tujuan bersama. Siagian (2004)
arah peningkatan kesejahteraan rakyat.
mendefinisikan administrasi sebagai
Michael E. Porter (2007: vii) di dalam
keseluruhan proses kerjasama antara dua
bukunya Dynamic Governance bertanya
orang manusia atas rasionalitas tertentu
“What makes government effective?”
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Pertanyaan ini ditujukan Porter mengingat
sebelumnya. Pasolong sendiri kemudian
bahwa banyak sekali kegagalan terjadi di
merangkum banyak definisi tentang
berbagai Negara disebabkan oleh
Administrasi dan menjelaskannya bahwa
kebijakan pemerintahan buruk,
administrasi adalah "pekerjaan terencana
implementasi buruk, kegagalan etika, dan
yang dilakukan oleh sekelompok orang
ketidakmampuan pemerintah
dalam bekerja sama untuk mencapai
menyesuaikan diri dengan perubahan
tujuan atas dasar efektif, efisien, dan
ketika diperlukan. Menurut Porter,
rasional" (Pasolong, 2010: 5).
pemerintahan buruk akan mengakibatkan
Dari pengertian ini, bisa dijelaskan
penderitaan hidup pada warganya.
bahwa karakteristik administrasisendiri
Pemerintahan yang baik akan
antara lain: efisien, efektivitas, dan
menghasilkan sinergi antara para
rasional. Efisien diartikanbahwa tujuan
pemangku kepentingan. Prinsip-prinsip
atau motif administrasi adalah mencapai
Good Governance versi United Nations
hasil yang efektif dan efisien. Efisien juga
bisa diartikan berdaya guna. Dengan kata terhadap kegiatan sejumlah besar orang,
lain, administrasi harus menghasilkan dan melibatkan keahlian khusus yang
sesuatu yang berdaya guna. Efektif memerlukan strukturasi dalam organisasi -
diartikan sebagai berhasil guna. Maka administrasi publik pun merupakan bagian
administrasi harus bisa dijalankan untuk dari birokrasi yang berhubungan dengan
menghasilkan sesuatu yang diharapkan konsep-konsep pencatatan, pembuatan
sesuai dengan tujuan. Sedangkan peraturan dan kebijakan, serta
karakteristik rasional artinya bahwa tujuan administrasi pelayanan publik.
yang dicapai bermanfaat dan berguna Menurut Philip J Cooper (1998)
serta dapat dilaksanakan. menyebutkan banyaknya tantangan yang
Sementara itu, Zauhar Soesilo (2007) dihadapi dari administrasi publik seperti:
mendefiniskan reformasi administrasi keberagaman (diversity), akuntabilitas
sebagai "usaha sadar dan terencana untuk (accountability), masyarakat sipil (civil
mengubah sruktur dan prosedur birokrasi society), privatisasi, birokratisasi,
dan perilaku birokrat, guna meningkatkan demokrasi, pengayaan kembali (re-
efektivitas organisasi atau menciptakan engineering), pemberdayaan akibat
administrasi yang sehat dan menjamin pesatnya perkembangan teknologi, dan
tercapainya tujuan pembangunan otonomi daerah. Owen Hughes (1998)
nasional." Dalam konsepsinya ini, Zauhar juga menambahkan bahwa krisis
lebih menekankan pada perubahan manajemen, kondisi budaya administrasi,
terhadap struktur dan prosedur pengem-bangan sumber daya manusia,
administrasi bagi terwujudnya sistem dan sebagainya juga menjadi dorongan-
pembangunan negara yang lebih besar. dorongan sekaligus tantangan bagi sistem
Reformasi administrasi dilakukan administrasi untuk menjadi lebih baik.
sebagai respons terhadap persepsi dan perubahan bagi sistem administrasi publik
pandangan negatif banyak pihak terhadap yang telah ada tidak saja ditekankan pada
sistem administrasi yang selama ini teknik-teknik administrasi (technical
terkesan lamban, berbelit-belit, tidak adminis-tration) dan praktik-praktik
profesional, dan tidak bersih/tidak admini-strasi (administration practices),
akuntabel. Seperti halnya birokrasi yang melainkan pada semua elemen seperti
menurut Weber merupakan bentuk sumber daya manusia, kepemimpinan,
aktivitas yang menuntut koordinasi ketat pola pikir; orientasi, struktur birokrasi,
perangkat yang digunakan, dan atau output berupa perbaikan efisiensi dan
sebagainya. Itulah sebabnya konsep- efektivitas pelayanan publik. Karena
konsep pemberdayaan, pengembangan, administrasi adalah kegiatan yang
pengayaan, dan lain-lain menjadi kunci dilakukan untuk mencapai tujuan yang
utama bagi perubahan atau reformasi telah ditetapkan, maka otomatis harus ada
administrasi. jaminan bagi kegunaan dan hasil yang
baik.
Urgensi Reformasi Administrasi
Keempat, reformasi adminis-trasi
Menurut Zhijian. Z. De Guzman R.P,
dilakukan karena kebutuhan-nya atau
dan Reforma M.A.(1992), ada beberapa
urgensinya dibenarkan dengan adanya
elemen umum dari reformasi administrasi
tuntutan untuk mengatasi ketidakpastian
yang harus dilakukan. Pertama, adanya
dan perubahan yang cepat yang terjadi
perubahan yang terencana yang dilakukan
dalam lingkungan organisasi. Manakala
secara cermat terhadap birokrasi publik.
administrasi dijalankan, maka segala yang
Dengan kata lain, reformasi bukanlah
berkaitan dengan ketidakpastian dan
tindakan yang begitu saja dilakukan,
perubahan yang cepat pun diharapkan bisa
melainkan ada perencanaan strategi
teratasi.
pencapaian yang jelas rentang waktunya.
Perubahan atau reformasi terhadap
Perubahan dilakukan bukan karena
administrasi publik sendiri bisa dilakukan
keinginan berubah, tetapi perubahan
pada aspek-aspek berikut. Pertama,
dilakukan untuk memperbaiki sistem yang
reformasi administrasi atau perbaikan
lebih besar dan semua komponen sistem
sistem administrasi bisa dilakukan pada
yang terlibat.
aspek-aspek seperti struktur birokrasi,
Kedua, reformasi administrasi
strategi pelaksanaan dan pencapaian motif
dilakukan dengan inovasi atau temuan-
yang dibuat, fungsi dari administrasi
temuan baru dan pikiran-pikiran kreatif
sendiri, proses administrasi dan sistem
yang lebih segar dan inovatif. Reformasi
atau prosedur, serta budaya organisasi
menuntut adanya kesepahaman dan itikad
yang kesemuanya bertujuan memperkuat
bersama menuju pada perubahan dengan
kapasitas administrasi pemerintah. Kedua,
konsep-konsep yang lebih baru, semangat
agenda utama dalam reformasi
baru, dan motivasi yang lebih kreatif.
administrasi adalah perubahan mendasar
Ketiga, reformasi administrasi
dan luas terhadap administrasi publik,
diharapkan dapat menghasilkan keluaran
seperti inovasi organisasi, pembangunan tidak ada lagi segregasi yang lebih kuat
institusi, perbaikan teknologi dan sehingga gap keduanya semakin besar
manajemen organisasi, serta melibatkan yang akhirnya merugikan kedua pihak.
sistem reformasi dalam arti yang lebih Administrasi publik dapat berperan
luas dari administrasi publik. positif dalam mengawal proses
Lee Hahn-Bee menjelaskan bahwa demokratisasi sampai pada tujuan yang
tujuan dari reformasi administrasi sendiri dicita-citakan, karena pada dasarnya
sebenarnya ada tiga hal, yakni (1) administrasi publik berurusan dengan
perbaikan tatanan yang dianggap sebagai persoalan bagaimana menentukan to do
sifat intrinsik pemerintah dalam the right things dan to do the things right.
masyarakat tradisional dan modern; (2) Dengan kata yang berbeda, administrasi
perbaikan metode atau pembaharuan tek- publik bukan saja berususan dengan cara-
nik administrasi perlu juga dilakukan, (3) cara yang efisien untuk melakukan proses
tujuan reformasi administrasi adalah demokratisasi, melainkan juga
untuk perbaikan kinerja atau reformasi mempunyai kemampuan dalam
programatik. menentukan tujuan proses demokratisasi
Sementara itu, Turner &Hule itu sendiri, terutama dalam bentuk
mengungkapkan bahwa yang dilakukan penyelenggaraan pelayanan publik secara
dalam reformasi administrasi antara lain: efektif sebagai wujud dari penjaminan
(1) restrukturisasi, struktur yang awalnya hak-hak konstitusional seluruh warga
menghambat dan berbelit-belit, harus negara.
diubah menjadi struktur yang lebih
Gerakan Reformasi Administrasi di
ramping tetapi efisien dan efektif; (2) par- Indonesia
tisipasi dari semua unsur pelaksana dan Salah satu gerakan reformasi
pembuat kebijakan administrasi publik administrasi publik yang juga sempat
perlu terlibat; (3) sumber daya manusia populer di awal 90-an muncul dalam
yang diperlukan adalah yang lebih kemasan 'reinventing government' yang
profesional dan lebih cekatan; (4) berakar pada tradisi dan perspektif New
akuntabilitas administrasi diperlukan bagi Public Management yang merupakan
terciptanya sistem yang bertanggung kristalisasi dari praktik administrasi publik
jawab dan transparan; (5) kemitraan di Amerika Serikat. Para pendukung
antara pemerintah dan swasta, sehingga gerakan ini berpendapat bahwa institusi-
institusi administratif yang didirikan kepada kroni dan keluarga dekatnya.
dalam kerangka birokrasi dengan model Tuntutan untuk lebih demokratis
komando dan pengawasan telah berubah menyebabkan keinginan untuk mengubah
secara signifikan selama abad ke-20 dan orientasi administrasi birokrasi publik
harus terus diubah. Birokrasi jenis ini yang ada.
tidak lagi efektif, efisien, dan sudah Kedua, adanya perubahan sosial dalam
ketinggalan zaman dalam tatanan masyarakat yang begitu dinamis pada
ekonomi-politik dunia yang semakin masa setelah tumbangnya Orde Baru
mengglobal. Oleh karena itu, birokrasi di menyadarkan banyak pihak akan perlunya
Amerika Serikat harus melakukan dan bergunanya perubahan bagi tatanan-
reformasi institusi administrasi publik tatanan sosial yang ada. Keterbukaan,
agar lebih memiliki karakter akses yang lebih lebar, dan tuntutan pada
kewirausahaan. perbaikan standar hidup dan kelayakan
Menurut Trikartono (2006), gerakan hidup masyarakat, membuat urgensi
reformasi administrasi di dunia global perubahan dalam birokrasi dan kebijakan
didorong oleh empat tekanan, yakni publik yang dilakukan.
politik, ekonomi, sosial, dan institusional. Ketiga, krisis ekonomi yang terjadi
Tidak jauh berbeda dari gerakan reformasi pada tahun 1997 dan disusul kemudian
administrasi di Indonesia. Terjadinya pada tahun 2008 menyebabkan dorongan-
gerakan reformasi ini diakibatkan oleh dorongan besar lapisan masyarakat akan
beberapa tekanan yang muncul. perubahan. Krisis ekonomi global telah
Pertama, tuntutan akan perubahan menyebabkan terpuruknya kondisi
sistem politik yang lebih demokratis pada ekonomi negara dan rakyat. Itulah
semua aspek kehidupan bangsa mulai sebabnya diperlukan perangkat dan sistem
disuarakan ketika terjadinya krisis administrasi publik yang lebih baik untuk
ekonomi kala tahun 1997. Kekuasaan mengatasi krisis yang ada. Dari sinilah
rezim Orde Baru Suharto yang kala itu gerakan perubahan mulai bordering.
begitu kuat, otoriter, sentralistik, dan tidak Keempat, tuntutan bahwa negara-
memberikan akses kepada rakyat untuk negara di dunia harus terlibat dalam
berpartisipasi lebih besar dalam aktivitas perdagangan dan pasar bebas global dan
pemerintahan, tetapi hanya terlibat dalam organisasi-organisasi dunia
mengutamakan atau member privilege menyebabkan tuntutan kepada sistem dan
proses administrasi publik yang lebih pemilihan presiden secara langsung,
profesional dan berstandar internasional. namun terutama ditantang untuk mampu
Keluar-nya beberapa investor besar asing keluar dari berbagai masalah agar dapat
di Indonesia misalnya, adalah salah satu memenangkan pertarungan dengan
contoh karena sistem administrasi dan bangsa-bangsa lain.
birokrasi tanah air yang tidak profesional, Dari apa yang telah dikemukakan di
lamban, berbelit-belit, dan terlalu banyak atas, administrasi publik dapat menempati
pungutan liar yang tidak jelas. Pindahnya tempat di jantung gerakan demokratisasi
pabrik Sony ke Singapura dan diikuti oleh politik, asalkan memenuhi paling tidak
perusahaan-perusahaan besar seperti Nike, tiga persyaratan. Pertama, mampu
Samsung, dan sebagainya, telah melakukan perencanaan strategis yang
menyebabkan bertambahnya menyeluruh. Kedua, mempunyai struktur
pengangguran di Indonesia dan organisasi yang tidak terlalu hierarkis dan
berkurangnya devisa negara. parokial. Ketigamembebaskan diri dari
Kelima, tuntutan daerah untuk pendekatan dan kultur militeristik dalam
menjalankan roda pemerintahannya melakukan pelayanan publik.
sendiri tanpa tergantung pada pemerintah,
Dynamic Governance
juga telah banyak mengubah birokrasi dan
Istilah governance telah lama kita
administrasi di pusat dan daerah. Otonomi
kenal, yaitu menunjuk pada hubungan
daerah merupakan salah satu dorongan
antara pemerintah/negara dengan
penting bagi pelaksanaan reformasi
warganya sehingga memungkinkan
adrninistrasi yang lebih baik dan
berbagai kebijakan dan program dapat di
mendukung pencapaian tujuan
rumuskan, diimplementasikan, dan dieva-
pemerintahan.
luasi. Kaufmann, Kraay dan Mastruzzi
Dalam banyak hal, reformasi politik
(2004) mengatakan ”Governance is the
yang bergulir sampai saat ini sekali lagi
relationship between governments and
tampak berada dalam jalur yang benar.
citizens that enable public policies and
Yang dibutuhkan adalah kesabaran untuk
programs to be formulated, implemented
bertahan dan konsistensi untuk melakukan
and evaluated. In the broader context, it
langkah-Iangkah sistematis yang
refers to the rules, institutions, and
diperlukan. Proses demokratisasi di
networks that determine how a country or
Indonesia tidak hanya diuji melalui
an organization functions” (Govern-
ance/kepemerintahan adalah hubungan institusi dan pola hubungan antar
timbal balik antara pemerintah dan pemangku kepentingan. Terkait dengan
warganya yang memungkinkan berbagai pemahaman tersebut, Boon, dan Geraldine
kebijakan publik dan program (2007: 52) memaknai Governance sebagai
dirumuskan, dilaksanakan, dan dievaluasi. “ the choosen path, policies, institutions
Dalam kontek lebih luas menunjuk pada and the resultant structures that
sejumlah aturan, institusi, dan jaringan collectively provide the incentives and
yang menentukan berfungsinya suatu constraints to facilitate or impede
negara atau organisasi). Sedang dari interactions that lead to economic
persfektif sektor publik (Andrew, 2004) progress and social wellbeing”
memaknai Governance sebagai “the (penentuan berbagai kebijakan, institusi
manner in which the government, working dan struktur yang dipilih, yang secara
together with other stakeholders in bersama mendorong untuk memudahkan
society, exercices its authority and interaksi kearah kemajuan ekonomi dan
influence in promoting the collective kehidupan sosial lebih baik).
welfare of society and the long-terms Selanjutnya, dari makna tersebut,
interested of the nation” (Cara pemerintah Boon dan Geraldine merumuskan
bekerja sama dengan pemangku Dynamic Governance sebagai “to how
kepentingan lain dalam masyarakat, these choosen paths, policies, institutions,
menerapkan kewenangan dan and structures adapt to an uncertain and
mempengaruhi dalam mengusahakan fast changing envinronment so that they
kesejah-teraan masyarakat dan tujuan remain relevant and effektif in achieving
jangka panjang dari suatu bangsa). the long-term desired outcomes of
Oleh karena menyangkut penentuan society” (bagaimana bekerjanya berbagai
cara pemerintah mengupayakan kebijakan, institusi dan struktur yang telah
kesejahteraan masyarakat dan pencapaian dipilih sehingga dapat beradaptasi dengan
tujuan jangka panjang dari suatu bangsa, ketidak-menentuan dan perubahan
maka pada negara demokratis cara yang lingkungan yang cepat sehingga
ditempuh adalah dengan melibatan semua kebijakan, institusi dan struktur tersebut
pemangku kepentingan (stakeholders) tetap relevan dan efektif dalam
yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat pencapaian keinginan jangka panjang
dalam merumuskan kebijakan, penetapan masyarakat).
Bertitik tolak pemahaman tersebut di oleh aparatur pemerintah yang bebas
atas, maka konsep operasional dari dari tekanan politik, komitmen
Governance (kepemerintahan) adalah pemerintah untuk membuat kebijakan
”cara yang ditempuh pemerintah suatu dan melaksanakan kebijakan yang
negara dalam menjalankan roda berkualitas;
pemerintahan bagi pencapaian tujuan 4. Aturan perundang-undangan yang
negara”. Dalam kaitannya dengan cara berkualitas – kemampuan pemerintah
menjalankan roda pemerintahan, di untuk membuat dan
samping kita mengenal adanya asas-asas mengimplementasikan kebijakan
penyelenggaraan kepemerintahan yang (perundang-undangan) yang
baik dalam good governance (disebut mendorong peran swasta dalam
good governance karena pemerintah pembangunan;
melibatkan masyarakat dan sektor swasta 5. Penegakan hukum - meyakinkan
dalam penyelenggaraan pemerintahan), berbagai pihak bahwa aturan hukum
Bank Dunia (dalam World Bank akan dipatuhi, terutama keberlang-
Economics Review, vol 18, 2002) juga sungan kontrak-kontrak yang telah
merekomendasikan perlunya disepakati, demikian juga polisi, jaksa
memperhatikan enam dimensi dari dapat menegakkan hukum secara adil;
governance yaitu: dan
1. Kebebasan dan akuntabilitas – 6. Pengendalian atau penghapusan
perluasan peranserta masya-rakat korupsi.
dalam memilih penyelenggara
Sedang konsep operasional dari
pemerintahan, kebebasan berekspresi,
Dynamic Governance adalah
kebebasan berorganisasi, dan
”kemampuan pemerintah menye-suaikan
kebebasan pers;
kebijakan dengan perubahan lingkungan
2. Stabilitas politik dan tidak ada lagi
global yang cepat dan tidak menentu
kekerasan – tidak ada lagi pergantian
sehingga tujuan yang ditetapkan dapat
pemerintahan lewat kekerasan, secara
tercapai”.
tidak konstitusional dan memerangi
Elemen dan Sistem Dynamic
terorisme; Governance
3. Pemerintahan yang efektif – Perubahan merupakan esensi dasar
pelayanan publik yang berkualitas dalam dynamic governance karena untuk
dapat menyesuaikan cara yang ditempuh (growth), stabilitas (stability), bijaksana
pemerintah dalam menjalankan roda (prudence), dan mandiri (self-
pemerintahan dengan dinamika perubahan reliance);kedua, kemampuan yang
lingkungan diperlukan berbagai dinamis meliputi: thinking ahead (berpikir
perubahan baik dari aspek rencana ke depan), thinking again (mengkaji
maupun implementasinya. Rencana dan ulang), dan thinking across (belajar dari
implementasi harus adaptif dengan besar pengalaman negara/organisasi lain).
kecilnya ketidakmenentuan masa depan Kedua elemen pokok di atas ditopang oleh
lingkungan global. Perubahan umumnya able people dan agile processes (orang
merupakan hasil perpaduan dari dua unsur yang berkemampuan dan dilakukan
yaitu; budaya (budaya organisasi dengan proses yang baik), serta
pemerintah) dan kemampuan (organisasi dipengaruhi oleh future uncertainties and
pemerintah). external practise (ketidakpastian masa
Terkait dengan perubahan sebagai mendatang dan praktek/kebiasaan negara
esensi dasar dynamic governance, maka atau organisasi lain).
dua elemen dari dynamic governance
menurut Boon, dan Geraldine (2007: 12-
46) adalah pertama; budaya organisasi
pemerintah meliputi; integrity (integritas),
incorruptibility (tidak dapat disuap/tidak
korupsi), meritocracy (berdasar bakat &
kemampuan/prestasi), market (orientasi
pasar yang berkeadilan), pragmatism
(mudah menyesuaikan/lebih berorientasi
pada pencapaian tujuan negara daripada
berkutat soal idiologi), multi-racialism
(berbagai etnik dan kepercayaan),
termasuk juga dalam budaya adalah:
aktivitas negara (state activism), rencana
dan tujuan jangka panjang (long term),
kebijakan yang sesuai kehendak
masyarakat (relevance), pertumbuhan
Kerangka Sistem Good Governance Yang
Dinamis
Political
Leadership
Dynamic
Capability
Change
Public Adm Conceptualize
Thinking ahead
(Agile Processes)
Policy
Dynamic
Adaptive
Challenge
Good
Education Thinking again Policies Execution
Governance
(Able people) Customize
Thinking across
Globalization
(External Practice)
Culture
Oleh
Sofar Silaen 1)
Yunus 2)
ABSTRAK
1
) Dosen STIAMI
2
) Direktur STIAMI Depok
Pegawai sebagai salah satu sumber tenaga kerja yang tinggi diharapkan dapat
daya organisasi mempunyai peran penting mencapai tujuan organisasi, termasuk
dalam kegiatan pengembangan dan organisasi pemerintah di daerah yang
pencapaian tujuan organisasi. Salah satu bertugas dalam bidang kepegawaian,
kriteria untuk mengetahui apakah pendidikan dan pelatihan di Kabupaten
pencapaian tujuan organisasi dapat Bogor.
dilaksanakan atau sebaliknya, yaitu Pemerintah Daerah (Pemda)
dengan melihat produktivitas kerja Kabupaten Bogor merupakan salah satu
pegawai. Produktivitas adalah Pemda di wilayah Provisi Jawa Barat
kemampuan memperoleh manfaat yang yang terus melakukan berbagai upaya
sebesar-besarnya dari sarana dan untuk membenahi sumber daya manusia
prasarana yang tersedia, dengan (SDM) yang ada. Sejalan dengan
menghasilkan keluaran (output) yang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
optimal. Sementara produktivitas kerja Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor,
merupakan kemampuan seseorang untuk dengan visi Kabupaten adalah
melakukan aktivitas dalam satuan waktu ‘Terwujudnya Masyarakat Kabupaten
tertentu. Bogor yang Bertakwa, Berdaya dan
Produktivitas kerja hubungannya Berbudaya Menuju Sejahtera’ maka
dengan organisasi merupakan pekerjaan menjadi sangat penting keberadaan badan
yang dilakukan seseorang dalam yang bertugas dalam bidang kepegawaian,
organisasi di tempat pegawai bekerja. pendidikan dan pelatihan. Badan tersebut
Dalam usaha mencapai tujuan organisasi selain untuk menunjang kelancaran
maka diperlukan produktivitas yang pelaksanaan manajemen Pegawai Negeri
tinggi, sehingga diharapkan tujuan Sipil (PNS) Daerah, meningkatkan
organisasi dapat tercapai sesuai yang telah kompetensi pegawai, sekaligus
ditetapkan organisasi. Produktivititas membangun pemerintahan yang baik
kerja pegawai pada suatu organisasi, (good govermance) di daerah.
termasuk organisasi pemerintah, Badan Kepegawaian, Pendidikan
merupakan suatu tuntutan dan bahkan dan Pelatihan Kabupaten Bogor
merupakan suatu keharusan untuk selalu merupakan unsur pendukung Bupati di
dapat ditingkatkan terus-menerus. Hal ini bidang kepegawaian, pendidikan dan
karena dengan tingkat produktivitas pelatihan. Badan ini dipimpin oleh
seorang Kepala Badan yang realisasi fisik program baru mencapai
berkedudukan di bawah dan bertanggung 98,89 % dan anggaran yang terserap
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris sebesar 97,35 % dari target sebesar 100
Daerah. Tugas pokok Badan %. Dari target pendaftaran peserta calon
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan ikatan dinas IPDN yang terealisasi 66,67
Kabupaten Bogor, yaitu melaksanakan % dan anggaran yang terserap sebesar
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan 97,52 % dari target 100 %. Pemberian
daerah di bidang kepegawaian, pengharargaan bagi PNS mencapai 92,50
pendidikan dan pelatihan. Adapun visi % dan anggaran yang terserap sebesar
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan 92,75 % dari target 100 %.
Pelatihan adalah: ‘Terwujudnya Program Pendidikan dan Pelatihan
Profesionalisme Aparatur Pemerintah diketahui, untuk Diklat Prajabatan bagi
Kabupaten Bogor Melalui Manajemen CPNS Daerah dari target jumlah peserta
Sumber Daya Aparatur Berbasis sebanyak 620 orang yang terealisasi 617
Kompetensi”. orang (99,52 %). Diklat Kepala Sekolah
Produktivitas kerja pegawai Badan Dasar dari target jumlah peserta sebanyak
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 60 orang yang terealisasi 59 orang (98,33
Bogor merupakan kemampuan pegawai %). Diklat Pencerahan Heart Intelegentia
menghasilkan keluaran (output) yang bagi Guru SMP Bidang Studi Bahasa
optimal, bahkan kalau mungkin Inggris dari target jumlah peserta
maksimal dalam peningkatan kapasitas sebanyak 30 orang yang terealisasi 29
pemerintah daerah, khususnya di bidang orang (96,94 %). Diklat Pengadaan
kepegawaian, pendidikan dan pelatihan. Barang dan Jasa bagi Pejabat Pembuat
Berdasarkan Laporan Realisasi Komitmen dari target jumlah peserta
Kinerja Tahun 2011 Badan Kepegawaian, sebanyak 40 orang yang terealisasi 39
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten orang (97,50 %).
Bogor dikatahui produktivitas kerja Berdasarkan hasil observasi awal di
pegawai Badan tersebut belum seluruhnya lapangan, beberapa pegawai pada Badan
berjalan secara optimal. Berdasarkan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
laporan diketahui, dalam satuan waktu masih ada yang belum mencapai target
pekerjaan satu tahun untuk program pekerjaan dalam menyelesaikan
pelayanan administrasi perkantoran, pekerjaannya setiap satuan waktu yang
telah ditetapkan. Banyak kejadian betapa penyelarasan secara teratur berbagai
pemanfaatan waktu kerja yang merupakan kegiatan kerja, baik di lingkup Badan
upaya paling dasar dari produktivitas Kepegawaian dan Diklat Kabupaten
kerja banyak diabaikan, bahkan secara Bogor maupun dengan instansi lain,
sengaja dilanggar. Sikap mental seperti ini dalam rangka mencapai tujuan organisasi
tidak akan menimbulkan suasana kerja Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
yang optimis, apalagi diharapkan untuk Pelatihan Kabupaten Bogor.
menciptakan metode sistem kerja yang Berdasarkan observasi belum
produktif disemua perangkat yang ada. seluruh koordinasi berjalan selaras baik di
Misalnya masih ada pegawai yang lingkungan Badan Kepegawaian,
mengisi waktu kerjanya dengan bersantai- Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten
santai, duduk-duduk mengobrol, makan, Bogor maupun dengan instansi lain.
minum dan merokok diluar jam istirahat, Beberapa ketidakselarasan tersebut seperti
menelepon keluarga atau teman ataupun adanya pemahaman yang berbeda dalam
izin keluar kantor untuk urusan-urusan menjalankan pekerjaan. Pelaksanaan
yang tidak mempunyai kaitan sama sekali peraturan yang dipahami berbeda
dengan tugas pekerjaannya. antarpegawai atau dengan instansi lain,
Kreativitas pegawai dalam sehingga perlu adanya pemahaman
menyelesaikan tugas-tugas masih perlu bersama terlebih dahulu.
ditingkatkan mengingat Badan Berdasarkan uraian-uraian di atas,
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan akan dilakukan penelitian dengan judul
Kabupaten Bogor ini berhubungan dengan “Pengaruh Koordinasi dan Komitmen
pengembangan pegawai yang ada di Kerja terhadap Produktivitas Kerja
daerah. Secara umum, aspek-aspek Pegawai pada Badan Kepegawaian,
produktivitas kerja pegawai pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten
Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bogor”.
Bogor masih ada yang perlu dibenahi baik
Perumusan Masalah
oleh diri pegawai maupun dari pihak
Perumusan masalah dalam penelitian ini
manajemen.
adalah:
Koordinasi pada Badan
1. Seberapa besar pengaruh koordinasi
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
terhadap produktivitas kerja pegawai
Kabupaten Bogor merupakan
pada Badan Kepegawaian, Pendidikan suatu tugas. Apabila terdapat keadaan
dan Pelatihan Kabupaten Bogor? saling bergantung di antara kegiatan-
2. Seberapa besar pengaruh komitmen kegiatan maka hasil yang efektif akan
kerja terhadap produktivitas kerja dapat tercapai hanya apabila kegiatan-
pegawai pada Badan Kepegawaian, kegiatan tersebut dikoordinasikan.
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Koordinasi adalah hasil dari
Bogor? pengoordinasian seperti rencana adalah
3. Seberapa besar pengaruh koordinasi hasil dari perencanaan.
dan komitmen kerja secara bersama- Menurut Syafrudin (2006: 120):
sama terhadap produktivitas kerja “Koordinasi adalah usaha proses
pegawai pada Badan Kepegawaian, rangkaian kegiatan menghubungi,
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten bertujuan untuk menserasikan tiap
Bogor? langkah dan kegiatan dalam organisasi
agar tercapai gerak yang cepat untuk
KAJIAN LITERATUR
mencapai sasaran dan tujuan-tujuan yang
Teori Koordinasi
telah ditetapkan.”
Koordinasi adalah penyelarasan
Menurut Ndraha (2005: 290):
secara teratur atau penyusunan kembali
Koordinasi diartikan sebagai
kegiatan-kegiatan yang saling bergantung kegiatan yang dilakukan oleh berbagai
dari individu-individu untuk mencapai pihak yang sederajat (equal in rank or
order, of the same rank or order, not
tujuan bersama. Mengoordinasikan adalah subordinat) untuk saling memberi
mengupayakan pengeluaran seimbang informasi dan mengatur bersama
(menyepakati) hal tertentu, sehingga di
dengan sumber keuangan, perlengkapan satu sisi proses pelaksanaan tugas dan
dan alat-alat dengan kebutuhan produksi keberhasilan pihak yang satu tidak
mengganggu proses pelaksanaan tugas
dan seterusnya. dan keberhasilan pihak lain, sementara
Koordinasi penting dalam di sisi lain yang satu langsung atau
tidak langsung mendukung pihak lain.
organisasi-organisasi yang kompleks,
Berdasarkan penjelasan tersebut
karena di situ terdapat banyak kegiatan
maka koordinasi merupakan kerja sama
yang berlainan dilakukan oleh banyak
yang dilakukan oleh pihak-pihak yang
orang dalam banyak bagian. Kebutuhan
sederajat, untuk saling mengetahui dan
akan koordinasi timbul sewaktu-waktu
memahami masing-masing pekerjaan,
apabila seseorang atau kelompok
sesuai dengan tanggungjawab pekerjaan
bertanggung jawab atas kesempurnaan
yang dilaksanakan. Jadi koordinasi dari administrasi terdapat: “Planning,
dilaksanakan untuk saling mendukung Organizing, Commanding, Coordinating
antara satu bagian dengan bagian lain and Controlling”, khususnya mengenai
yang sederajat. fungsi koordinasi dalam hal ini
Koordinasi ditinjau dari sudut memungkinkan adanya keterpaduan antar
normatif adalah sebagai kewenangan unit, antar pejabat serta keharmonisan
untuk menggerakkan, menyerasikan, organisasi.
menyelaraskan dan menyeimbangkan Teori Mooney dan Riley tentang
kegiatan-kegiatan yang spesifik atau koordinasi sebagai berikut: Prinsip
berbeda-beda agar semuanya terarah pada organisasi yang pertama adalah
pencapaian tujuan tertentu pada saat yang koordinasi yang berarti susunan yang
telah ditetapkan. Koordinasi ditinjau dari teratur dari usaha kelompok untuk
sudut fungsional diartikan guna menciptakan kesatuan tindakan dalam
mengurangi dampak negatif spesialisasi mencapai tujuan bersama. Semua prinsip
dan mengefektifkan pembagian kerja. organisasi lainnya berinduk kepada
Selanjutnya, James G. March dan koordinasi. Prinsip kordinasi ini
Herbert A. Simon (1999: 147) diterapkan melalui proses bertingkat
mengatakan bahwa koordinasi adalah dengan adanya rantai kewenangan yang
proses kesepakatan bersama secara bergerak atau mengalir dari atas ke
mengikat dari berbagai kegiatan dengan bawah ini di dalam struktur organisasi.
unsur yang berbeda. Keputusan, (Syafrudin, 2006: 227).
perencanaan, pengorganisasiaan dan Hasil dari proses ini akan berupa
sebagainya harus dilakukan secara efek fungsional sebagai rumusan tugas-
terkoordinasi sehingga tidak akan terjadi tugas tiap orang dalam rantai bertingkat
tabrakan kepentingan, sasaran, rencana tadi. Jadi dengan ringkas bahwa
dan sebagainya. koordinasi mempunyai proses yang
Menurut Fayol (1999: 108), “Hasil bertingkat dan juga suatu hasil, sedangkan
pekerjaan di dalam organisasi akan masing-masing dari prinsip, proses dan
berjalan lancar apabila dapat terwujud efek fungsional juga mempunyai prinsip
koordinasi dalam proses pekerjaan tersendiri, prosesnya sendiri dan efeknya
tersebut.” Kemudian, Fayol (1999:110) juga khusus. Prinsip, proses, dan efek-
mengatakan bahwa dalam unsur-unsur efek fungsional adalah fungsionalisasi
determinatif, aplikatif dan interpratif. sejumlah keahlian dan perhatian (skill
Fungsional determinatif diartikan sebagai and interest) yang saling bertentangan
fungsi mengidentifikasi tujuan-tujuan dan memimpinnya ke arah tujuan
yang luas. Fungsionalisasi aplikasi berarti bersama.
penerapan sebenarnya dari kegiatan Koordinasi merupakan suatu usaha
yang perlu. Fungsionalisasi interpratif untuk menyatukan tujuan-tujuan dan
berhubungan dengan analisis tentang apa tindakan-tindakan berbagai bidang,
yang telah dicapai dibandingkan dengan instansi, unit sehingga merupakan suatu
apa yang sesungguhnya diharapkan. kebulatan pemikiran yang ditentukan dan
Koordinasi menurut Pfiffner dan dipahami bersama kegiatan-kegiatan dari
Presthus (1997: 107) adalah “tugas pokok unit-unit atau bagian-bagian dari suatu
atau “central task” dari seorang eksekutif organisasi yang terpisah untuk
di dalam suatu organisasi yang besar memberikan kesatuan tindakan guna
adalah koordinasi. Pemegang tugas pokok mencapai tujuan bersama.
ini dalam pemerintahan adalah pejabat-
Peran Koordinasi
pejabat yang membuat kebijaksanaan
Pentingnya koordinasi dapat dilihat
yang dinamakan Policy making civil
dari pendapat Bernard (1998: 283). yaitu
servant.”
koordinasi yang dapat dicapai melalui
Orang-orang yang mempunyai
leadership merupakan faktor yang penting
keahlian khusus dan berbeda pandangan
bagi organisasi karena merupakan
serta latar belakang sering cenderung
leadership sebagai kualitas, dampak, sifat
untuk memisahkan diri. Hal ini perlu
dan tanggung jawab yang dapat mengikat,
dihindari, sedangkan mereka yang
mempersatukan kehendak-kehendak dari
melaksanakan tugas pokok organisasi
orang-orang untuk mencapai tujuan di
merasa mempunyai status paling utama
luar kemauannya sendiri.
dan orang lain dianggap sebagai
Koordinasi akan sungguh
pembantu saja.
diperlukan bilamana setiap instansi
Untuk mengatasi hal tersebut maka
pemerintah ataupun swasta ingin
koordinasi dapat dijadikan alat. Dalam
mencapai produktivitas yang berhasil
hal ini, Pfiffner dan Presthus (1997: 111)
guna dan berdaya guna. Demikian halnya
mengatakan bahwa koordinasi merupakan
bahwa keterpaduan dan keserasian
suatu teknik untuk mempersatukan
semua usaha dan kegiatan, pemikiran,
dana dan daya guna dari semua untuk mengerjakan suatu pekerjaan
pemegang fungsi (unit atau instansi) akan tertentu akan tergantung kepada
merupakan sesuatu kekuatan yang ampuh suksesnya seseorang mengoordinasikan
sehingga kelemahan-kelemahan kegiatan-kegiatannya sendiri. Koordinasi
organisasi akan dapat teratasi. individu adalah penting untuk
Supaya organisasi dapat mencapai melaksanakan pekerjaan.
efektivitas dan efesiensi perlu adanya Koordinasi antara individu dalam
pembagian unit-unit dan penggolongan suatu kelompok merupakan kegiatan
pekerjaaan menjadi fungsi-fungsi yang koordinasi antara orang-orang yang
terpisah. Jadi, apabila organisasi bekerja dalam satu lingkungan atau
bertambah besar dan bertambah tajam organisasi. Koordinasi antara kelompok
spesialisasinya maka akan bertambah adalah koordinasi antara satu kelompok
sumber usaha koordinasi dijalankan. dengan kelompok atau antarbagian, baik
Demikian pula dengan bertambah itu dalam satu lingkungan organisasi atau
heterogen kegiatan-kegiatan tersebut perusahaan. Sedangkan koordinasi antara
maka akan bertambah sulit perusahaan, yaitu koordinasi antara suatu
koordinasinya. (Bernard, 1998: 288). organisasi atau perusahaan dengan pihak
lain di luar organisasi atau perusahaan.
Ruang Lingkup Koordinasi
Menurut Suganda (2008: 26) secara
Terry (1992: 27) menjelaskan
teoritis terdapat beberapa jenis koordinasi
bahwa ruang lingkup koordinasi dapat
sesuai dengan lingkup dan arah jalur-
ditinjau dari sudut bidang-bidangnya,
jalurnya, yaitu:
yakni: (1) Koordinasi dalam individu, (2)
1. Berdasarkan lingkupnya terdapat:
Koordinasi antara individu-individu dari
a. koordinasi intern, yaitu koordinasi
suatu kelompok, (3) Koordinasi antara
antarpejabat atau antarunit di
kelompok-kelompok dalam suatu
dalam suatu organisasi; dan
perusahaan, dan (4) Koordinasi antara
b. koordinasi ekstern, yaitu
perusahaan-perusahaan dan macam-
koordinasi antar pejabat dari
macam peristiwa dunia.
berbagai organisasi
Dari sudut pandang manajemen
atau antarorganisasi.
maka koordinasi dalam individu
2. Berdasarkan arahnya terdapat:
merupakan koordinasi yang paling
penting. Kemampuan seorang individu
a. koordinasi horizontal, yaitu yang mempunyai program yang berkaitan
koordinasi antara pejabat atau erat. Koordinasi instansional adalah
antarunit yang mempunyai tingkat koordinasi yang diterapkan terhadap
hierarki yang sama dalam suatu beberapa instansi yang menangani satu
organisasi antar- organisasi yang urusan tertentu yang bersangkutan.
setingkat; Sedangkan koordinasi territorial adalah
b. koordinasi vertikal, yaitu koordinasi yang diterapkan terhadap dua
koordinasi antara pejabat-pejabat atau lebih wilayah dengan program
dan unit-unit tingkat bawah oleh tertentu.
pejabat atasannya atau unit tingkat Menurut Tosi dan Carroll (1999:
atasnya langsung, juga cabang- 299) ada dua jenis koordinasi, yakni
cabang suatu organisasi oleh koordinasi vertikal dan koordinasi
organisasi induknya; horizontal. Baik koordinasi vertikal
c. koordinasi diagonal, yaitu maupun koordinasi horisontal diperlukan
koordinasi antarpejabat atau unit dalam organisasi. Koordinasi vertikal
yang berbeda fungsi dan berbeda menunjukkan pengembangan hubungan-
tingkatan hierarkinya; dan hubungan yang efektif dan disatupadukan
d. koordinasi fungsional adalah di antara kegiatan-kegiatan pada tingkat-
koordinasi antar pejabat, antarunit tingkat organisasi yang berlainan.
atau antar-organisasi yang Koordinasi horizontal adalah
didasarkan atas kesamaan fungsi pengembangan hubungan-hubungan yang
atau karena koordinatornya lancar di antara individu-individu atau
mempunyai fungsi tertentu. kelompok-kelompok pada tingkat yang
sama.
Jenis-jenis koordinasi menurut
Terry (1992: 35) menyebutkan
penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 6
jenis-jenis koordinasi ada empat, yakni
Tahun 1998 tentang Koordinasi Kegiatan
koordinasi intern, koordinasi ekstern,
Instansi Vertikal di Daerah, Pasal 1
koordinasi vertikal, dan koordinasi
menyebutkan, ada tiga jenis koordinasi,
horizontal. Koordinasi intern
yakni koordinasi fungsional, koordinasi
berhubungan dengan penyatupaduan
instansional, dan koordinasi territorial.
kegiatan-kegiatan, ide-ide, dan orang-
Koordinasi fungsional adalah
orang dalam suatu perusahaan.
koordinasi antara dua atau lebih instansi
Koordinasi ekstern adalah penyatupaduan Indikator koordinasi adalah : 1) dorongan
kegiatan-kegiatan dari suatu perusahaan- pegawai untuk berinteraksi; 2) dorongan
perusahaan lain dan dengan ketentuan- pegawai bekerja bekelompok; 3)
ketentuan serta keadaan-keadaan ekstern dorongan pegawai bekerja dengan
bagi organisasi atau perusahaan. instansi lain; 4) keserasian tugas
Koordinasi vertikal merupakan penyatuan kelompok; 5) keserasian tugas bagian; 6)
kegiatan-kegiatan diantara tingkat-tingkat keserasian tugas antar instansi; 7)
berturut-turut dalam struktur organisasi. keseimbangan kegiatan bagian; 8)
Koordinasi horisontal berhubungan keseimbangan kegiatan dengan instansi
dengan kegiatan-kegiatan dalam tiap lain; 9) tujuan kegiatan; dan 10) tujuan
tingkat organisasi. badan.
Working
Condition
Sumber : Gomes (2003:161)
Gambar 1. Kaitan Usaha dan Kemampuan dengan Produktivitas
є
Koordinasi
Produktivitas
Kerja Pegawai
Komitmen
Kerja
Gambar 2. Kerangka Pemikiran
kerja secara bersama-sama terhadap
Hipotesis
produktivitas kerja pegawai pada
Hipotesis penelitian adalah sebagai
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
berikut:
Pelatihan Kabupaten Bogor.
1. Terdapat pengaruh positif dan
signifikan koordinasi terhadap METODE PENELITIAN
1 25 - 28 4 5,41
2 29 - 32 3 4,05
3 33 - 36 17 22,97
4 37 - 40 15 20,27
5 41 - 44 18 24,32
6 45 - 48 14 18,92
7 49 - 52 3 4,05
Jumlah 74 100
Dari tabel distribusi frekuensi 29 - 32 dan 49 - 52 yaitu masing-
di atas perolehan skor terbanyak masing sebanyak 3 (4,05
4,05 %).
berkisar pada kelompok skor 41 - Untuk memperjelas distribusi
44 yaitu sebanyak 18 (24,32 %), data variabel koordinasi (X1)
sedangkan perolehan skor terkecil tersebut, dapat dilihat dari histrogram
berada pada kisaran kelompok skor sebagai berikut:
24,5 28
28,5 32,5 36,5 40,5 44,5 48,5 52,5
1 44 - 47 5 6,76
2 48 - 51 7 9,46
3 52 - 55 21 28,38
4 56 - 59 17 22,97
5 60 - 63 14 18,92
6 64 - 67 7 9,46
7 68 - 71 3 4,05
Jumlah 74 100
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Komitmen
,075 74 ,200(*) ,986 74 ,561
Kerja
a Lilliefors Significance Correction
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
0.8
0.8
0.6
0.6
0.4
0.4
0.2
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.6
adanya suatu pola tertentu pada
0.4
sebaran data tersebut. Dengan
0.2
demikian model regresi ini telah
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
memenuhi persyaratan yang
Observed Cum Prob
ditentukan.
3. Uji Hipotesis dan Uji Regresi Linier pengaruh koordinasi (X1) terhadap
produktivitas kerja (Y) yang
a. Pengaruh Koordinasi terhadap
diperoleh dengan bantuan komputer
Produktivitas Kerja Pegawai
program SPSS (Statistical Product
Hasil perhitungan statistik
and Service Solutions), terangkum
(koefisien korelasi, koefisien
pada tabel berikut ini:
determinasi, nilai t dan regresi)
Tabel 11. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Korelasi, Koefisien Determinasi,
nilai t, dan Regresi
No Keterangan Hasil
1 Koefisien korelasi (rho) 0,769
2 Koefisien Determinasi (R square) 0,592
3 T hitung 10,216
4 T table 1,99
5 Konstanta (a) 25,397
6 Koefisien regresi (b) X1 0,789
Sumber : Olahan SPSS, 2012
Hipotesis pertama dalam penelitian dengan nilai ttabel. Dari tabel di atas
ini adalah: diketahui bahwa nilai thitung yang
Ho: b1 = 0: Tidak terdapat diperoleh sebesar 10,216.
pengaruh positif dan Sedangkan nilai ttabel pada tingkat
signifikan koordinasi kepercayaan 95 % (∝ = 5 %)
terhadap produktivitas kerja dengan degree of freedom (df) = 73
pegawai pada Badan adalah 1,99.
Kepegawaian, Pendidikan Dengan demikian, jika
dan Pelatihan Kabupaten dibandingkan antara nilai thitung
Bogor. (10,216) dan nilai ttabel (1,99), maka
H1: b1 # 0: Terdapat pengaruh nilai thitung lebih besar daripada nilai
positif dan signifikan ttabel. Ini berarti hipotesis nol (Ho)
koordinasi terhadap yang berbunyi: Tidak terdapat
produktivitas kerja pegawai pengaruh positif dan signifikan
pada Badan Kepegawaian, koordinasi terhadap produktivitas
Pendidikan dan Pelatihan kerja pegawai pada Badan
Kabupaten Bogor. Kepegawaian, Pendidikan dan
Jika nilai t hitung >t tabel , maka Ho Pelatihan Kabupaten Bogor
ditolak dah H1 diterima. “ditolak”; dan hipotesis alternatif
Untuk mengetahui (H1) yang berbunyi: Terdapat
keberartian atau signifikansi pengaruh positif dan signifikan
pengaruh koordinasi (X1) terhadap koordinasi terhadap produktivitas
produktivitas kerja pegawai (Y), kerja pegawai pada Badan
maka nilai thitung yang diperoleh Kepegawaian, Pendidikan dan
perlu terlebih dahulu dibandingkan
Pelatihan Kabupaten Bogor 0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat kuat
“diterima”.
Sumber: Sugiyono (2004: 197)
Berdasarkan hasil
Dari tabel 12 diketahui nilai
perhitungan nilai konstanta (a) dan
koefisien korelasi (rho) antara
koefisien regresi (b) sebagaimana
variabel koordinasi (X1) dengan
yang terlihat pada tabel di atas maka
produktivitas kerja pegawai (Y)
dapat disusun persamaan regresi
sebesar 0,769. Nilai ini
sebagai berikut: Ŷ = 25,397 +
mencerminkan bahwa antara
0,789 X1
koordinasi (X1) dengan
Dari persamaan ini tampak
produktivitas kerja pegawai (Y)
nilai konstantanya sebesar 25,397.
secara kualitatif mempunyai
Secara matematis, nilai konstanta
hubungan yang kuat dan positif.
tersebut menyatakan bahwa pada
Sedangkan hasil koefisien
saat variabel koordinasi (X1)
determinasi (R square) yang
bernilai 0, maka produktivitas kerja
diperoleh yaitu sebesar 0,592 atau
pegawai (Y) bernilai 25,397.
dalam prosentase sebesar 59,2 %.
Selanjutnya nilai positif
Nilai ini mencerminkan bahwa
(0,789) yang terdapat pada koefisien
variasi perubahan pada variabel
regresi variabel bebas (koordinasi)
produktivitas kerja pegawai (Y)
menggambarkan adanya pengaruh
dapat dijelaskan oleh variabel
yang positif koordinasi (X1)
koordinasi (X1) sebesar 59,2 %.
terhadap produktivitas kerja
Adapun sisanya, yaitu sebesar 40,8
pegawai (Y), yaitu setiap kenaikan
% merupakan pengaruh dari
satu satuan variabel koordinasi (X1)
variabel-variabel lain yang tidak
akan menyebabkan kenaikan
dilibatkan dalam penelitian ini.
variabel produktivitas kerja
b. Pengaruh Komitmen Kerja
pegawai (Y) sebesar 0,782.
terhadap Produktivitas Kerja
Tabel 12. Interpretasi Koefisien Pegawai
Korelasi (rho) Hasil perhitungan statistik
Interval Tingkat korelasi (koefisien korelasi, koefisien
0,000 – 0,199 Sangat lemah
determinasi, nilai t dan regresi)
0,200 – 0,399 Lemah
0,400 – 0,599 Sedang pengaruh komitmen kerja (X2)
terhadap produktivitas kerja Statistical Product and Service
pegawai (Y) diperoleh dengan Solutions (SPSS), terangkum pada
bantuan komputer program tabel berikut ini:
No Keterangan Hasil
1 Koefisien korelasi (rho) 0,823
3 F hitung 74,302
4 F table 3,285
5 Konstanta (a) 12,102
6 Koefisien regresi (b) X1 0,528
7 Koefisien regresi (b) X2 0,407
Sumber : Olahan SPSS, 2012
Dari tabel di atas diketahui
Hipotesis ketiga dalam penelitian
bahwa nilai Fhitung yang diperoleh
ini adalah :
sebesar 74,302. Sedangkan nilai
Ho: b1=b2=0:
Ftabel pada tingkat kepercayaan 95 %
Tidak terdapat pengaruh positif
dan signifikan koordinasi dan (∝= 5 %) dengan degree of freedom
H1: Salah satu atau keduanya b # 0: (Ho) yang berbunyi: Tidak terdapat
Jika nilai Fhitung > Ftabel maka Ho pengaruh positif dan signifikan
,
Hasil uji hipotesis menyatakan pegawai, dengan kata lain semakin baik
(2008 :213). Menurut Handoko bahwa korelasi (rho) antara koordinasi dengan
diantaranya yang dikelompokkan pada Kabupaten Bogor sebesar 0,769. Nilai ini
proses atau metode, yaitu tata ruang tugas, mencerminkan bahwa antara koordinasi
penanganan bahan baku penolong dan dengan produktivitas kerja pegawai pada
Disusun oleh:
ABSTRAK
Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pertambangan Mineral dan Batubara
semakin meningkat dari tahun ke tahun dan menjadi penyumbang terbesar keseluruhan
penerimaan PBB pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Penatausahaan dan perhitungan PBB Pertambangan Mineral dan Batubara mulai
dilakukan di tahun 2013. Tahun sebelumnya PBB Pertambangan Mineral dan Batubara
terdiri atas tiga objek PBB, yaitu objek PBB Sektor Pertambangan Non Migas selain
Pertambangan Energi Panas Bumi dan Galian C; objek PBB Sektor Pertambangan Non
Migas Galian C; dan objek PBB sektor pertambangan yang dikelola berdasarkan
Kontrak Karya atau Kontrak Kerja sama. Ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang terkait dengan PBB Pertambangan Mineral dan Batubara, yaitu
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2012, Keputusan Direktur
Jenderal Pajak Nomor KEP-132/PJ/2013, dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor SE-64/PJ/2012. Dokumentasi penatausahaan PBB Pertambangan Mineral dan
Batubara meliputi Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP), Lampiran Surat
Pemberitahuan Objek Pajak (LSPOP), dan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT).
Penatausahaan tersebut dijalankan sesuai prosedur yang telah ditentukan oleh Direktorat
Jenderal Pajak. Perhitungan PBB Pertambangan Mineral dan Batubara meliputi
penetapan PBB Pertambangan Mineral dan Batubara pada Areal Onshore, Areal
Offshore, dan Tubuh Bumi. Penetapan tersebut sesuai dengan pengumpulan data
masukan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Dasar Pengenaan Pajak
(DPP) PBB Pertambangan Mineral dan Batubara meliputi Nilai Jual Objek Pajak
(NJOP) Bumi dan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Bangunan yang telah dibuatkan
Bagan SPPT untuk Areal Onshore, SPPT untuk Areal Offshore, dan SPPT untuk Tubuh
Bumi. Agar perhitungan PBB Pertambangan Mineral dan Batubara tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda-beda, Direktorat Jenderal Pajak harus membuat buku panduan
PBB Pertambangan Mineral dan Batubara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan yang berlaku
1
) Dosen STIAMI Jakarta
Berdasarkan Nota Keuangan dan Penyumbang penerimaan PBB terbesar
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam lima tahun terakhir adalah PBB
Tahun Anggaran 2012 pertambangan, PBB perkotaan, dan PBB
(http://www.depkeu.go.id/Ind/), pedesaan. PBB pertambangan merupakan
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan penyumbang terbesar dengan kontribusi
(PBB) cenderung meningkat dalam rata-rata sebesar 65,8 persen dan nilainya
periode tahun 2006 s.d. 2010, yaitu pada cenderung meningkat. Data selengkapnya
tahun tahun 2006 sebesar Rp20,9 triliun mengenai perkembangan PBB tahun 2006
menjadi Rp28,6 triliun pada tahun 2010. s.d. 2011 dapat dilihat dibawah ini.
Objek PBB Pertambangan Non Objek PBB Pertambangan Objek PBB Pertambangan
Minyak dan Gas selain Non Minyak dan Gas Perjanjian Pengusahaan
Pertambangan Energi Panas Galian C Pertambangan Batubara
Bumi dan Galian C
1. KEP-16/PJ/1998
2. SE-26/PJ.6/1999 jo. SE- 47/PJ.6/1999
3. SE-48/PJ/2011
1. PER-32/PJ/2012
2. KEP-132/PJ/2013
1. KEP-16/PJ/1998 3. SE-64/PJ/2012
2. SE-27/PJ.6/1999
Tahun Pajak
Objek PBB Pertambangan
Perjanjian Pengusahaan 2013
Pertambangan Batubara
KEP-16/PJ/1998
Dasar hukum pemajakan Objek Indonesia Tahun 2009 Nomor 4,
Pajak PBB Pertambangan Mineral dan Tambahan Lembaran Negara Republik
Batubara tahun 2013 sebagai bahan Indonesia Nomor 4959);
pertimbangan meliputi: 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 2009 tentang Pajak Daerah dan
tentang Ketentuan Umum dan Tata Retribusi Daerah (Lembaran Negara
Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 130, Tambahan Lembaran
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
3262) sebagaimana telah beberapa kali 5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
diubah terakhir dengan Undang- 2010 tentang Wilayah Pertambangan
Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 28, Tambahan
Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5110);
Nomor 4999); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
1985 tentang Pajak Bumi dan Usaha Pertambangan Mineral dan
Bangunan (Lembaran Negara Republik Batubara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Indonesia Tahun 2010 Nomor 29,
Tambahan Lembaran Negara Republik Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3312) sebagaimana Indonesia Nomor 5111);
telah diubah dengan Undang-Undang 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran 150/PMK.03/2010 tentang Klasifikasi
Negara Republik Indonesia Tahun dan Penetapan Nilai Jual Objek Pajak
1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran sebagai Dasar Pengenaan Pajak Bumi
Negara Republik Indonesia Nomor dan Bangunan;
3569); 8. Peraturan Menteri Energi dan Sumber
3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pertambangan Mineral dan tentang Tata Cara Penetapan Harga
Batubara (Lembaran Negara Republik
Patokan Penjualan Mineral dan produksi. Kegiatan eksplorasi
Batubara; merupakan tahapan kegiatan usaha
9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber pertambangan untuk memperoleh
Daya Mineral Nomor 12 Tahun 2011 informasi secara terperinci dan
tentang Tata Cara Penetapan Wilayah teliti tentang lokasi, bentuk,
Usaha Pertambangan dan Sistem dimensi, sebaran, kualitas, dan
Informasi Wilayah Pertambangan sumber daya terukur dari bahan
Mineral dan Batubara. galian, serta informasi mengenai
lingkungan sosial dan lingkungan
KAJIAN TEORI
hidup. Kemudian, kegiatan operasi
Objek Pajak, Subjek Pajak, dan Wajib
Pajak produksi merupakan tahapan
Permukaan bumi merupakan hasil perkalian antara Hasil konversi nilai bumi per meter persegi ke dalam
total luas areal objek pajak yang dikenakan dengan klasifikasi NJOP bumi.
NJOP bumi per meter persegi.
Hasil perkalian antara total luas bangunan dengan Hasil konversi nilai bangunan per meter persegi ke
NJOP bangunan per meter persegi dalam klasifikasi NJOP bangunan.
Permukaan bumi merupakan hasil perkalian antara Hasil konversi nilai bumi per meter persegi ke dalam
total luas areal objek pajak yang dikenakan dengan klasifikasi NJOP bumi.
NJOP bumi per meter persegi.
Hasil perkalian antara total luas bangunan dengan Hasil konversi nilai bangunan per meter persegi ke
NJOP bangunan per meter persegi dalam klasifikasi NJOP bangunan.
NJOP Bumi
Hasil perkalian antara luas wilayah izin pertambangan Hasil konversi nilai bumi per meter persegi ke dalam
dengan NJOP bumi per meter persegi. klasifikasi NJOP bumi.
No. Objek 2 2
Luas (M ) Nilai Bumi Per M Nilai Tubuh Bumi (Rp)
1. Tubuh Bumi Eksplorasi 2.150.000 140 301.000.000
Keterangan: Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nilai Tubuh Bumi Eksplorasi per meter Nomor KEP-132/PJ/2013.
persegi sebesar Rp140,00/m2 merupakan
No. Hasil Bersih Produksi Galian Tambang Angka Kapitalisasi Nilai Tubuh Bumi (Rp)
1. 500.000.000 8,20 4.100.000.000