Oleh:
Irsyad Dhahri , Andi Kasmawati2, , Bakhtiar3
1
Kata Kunci: Pemahaman Pegawai, Nilai Dasar Profesi, Aparatur Sipil Negara
tanah airnya yang didasarkan pada nilai- royong. Dengan kegotong royongan
nilai Pancasila. itulah, Indonesia harus mampu
Ada lima indikator dari nilai-nilai melindungi segenap bangsa dan tumpah
dasar nasionalisme yang harus darah Indonesia, bukan membela atau
diperhatikan, yaitu: (1) Sila pertama, mendiamkan suatu unsur masyarakat
Ketuhanan Yang Maha Esa, menjadikan atau bagian tertentu dari teritorial
Indonesia bukan sebagai negara sekuler Indonesia.
yang membatasi agama dalam ruang Tujuan nasionalisme yang mau
privat. Pancasila justru mendorong nilai- didasari dari semangat gotong royong
nilai ketuhanan mendasari kehidupan yaitu ke dalam dan ke luar. Kedalam
masyarakat dan berpolitik. Nilai-nilai berarti kemajemukan dan
ketuhanan yang dikehendaki Pancasila keanekaragaman budaya, suku, etnis,
adalah nilai-nilai ketuhanan yang positif, agama yang mewarnai kebangsaan
yang digali dari nilai-nilai keagamaan Indonesia, tidak boleh dipandang sebagai
yang terbuka (inklusif), membebaskan hal negatif dan menjadi ancaman yang
dan menjunjung tinggi keadilan dan bisa saling menegasikan. Sebaliknya, hal
persaudaraan. Dengan berpegang teguh itu perlu disikapi secara positif sebagai
pada nilai-nilai ketuhanan diharapkan limpahan karunia yang bisa saling
bisa memperkuat pembentukan karakter memperkaya khazanah budaya dan
dan kepribadian, melahirkan etos kerja pengetahuan melalui proses penyerbukan
yang positif, dan memiliki kepercayaan budaya. Keluar berarti memuliakan
diri untuk mengembangkan potensi diri kemanusiaan universal, dengan
dan kekayaan alam yang diberikan menjunjung tinggi persaudaraan,
Tuhan untuk kemakmuran masyarakat. perdamaian dan keadilan antar umat
(2) Sila kedua, Kemanusiaan manusia.
yang Adil dan Beradab, memiliki (4) Sila keempat, Kerakyatan
konsekuensi ke dalam dan ke luar. yang Dipimpin oleh Hikmat
Kedalam berarti menjadi pedoman Kebijaksanaan dalam
negara dalam memuliakan nilai-nilai Permusyawaratan/Perwakilan.
kemanusiaan dan hak asasi manusia. Ini Demokrasi permusyawaratan
berarti negara menjalankan fungsi mempunyai dua fungsi. Fungsi pertama,
“melindungi segenap bangsa Indonesia badan permusyawaratan/perwakilan bisa
dan seluruh tumpah darah Indonesia, menjadi ajang memperjuangkan asprasi
memajukan kesejahteraan umum dan beragam golongan yang ada di
mencerdaskan kehidupan bangsa. masyarakat. Fungsi kedua, semangat
(3) Sila ketiga, Persatuan permusyawaratan bisa menguatkan
Indonesia, semangat kebangsaan adalah negara persatuan, bukan negara untuk
mengakui manusia dalam keragaman satu golongan atau perorangan.
dan terbagi dalam golongan-golongan. Permusyawaratan dengan landasan
Keberadaan bangsa Indonesia terjadi kekeluargaan dan hikmat kebijaksanaan
karena memiliki satu nyawa, satu asal diharapkan bisa mencapai kesepakatan
akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat yang membawa kebaikan bagi semua
sebelumnya, yang menjalani satu pihak. Abraham Lincoln mendefinisikan
kesatuan riwayat, yang membangkitkan demokrasi sebagai “pemerintahan dari
persatuan karakter dan kehendak untuk rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”.
hidup bersama dalam suatu wilayah Ada tiga prasyarat dalam pemerintahan
geopolitik nyata. Selain kehendak hidup yang demokratis, yaitu: (1) Kekuasaan
bersama, keberasaan bangsa Indonesia pemerintah berasal dari rakyat yang
juga didukung oleh semangat gotong diperintah; (2) kekuasaan itu harus
95
dibatasi; dan (3) pemerintah harus keduanya. Etika lebih dipahami sebagai
berdaulat, artinya harus cukup kuat refleksi yang baik atau benar. Sedangkan
untuk dapat menjalankan pemerintahan moral mengacu pada kewajiban untuk
secara efektif dan efisien. Secara garis melakukan yang baik atau apa yang
besar, terdapat dua model demokrasi, seharusnya dilakukan. Etika juga
yaitu: majoritarian democracy dipandang sebagai karakter atau etos
(demokrasi yang lebih mengutamakan individu/kelompokberdasarkan nilai-
suara mayoritas) dan consensus nilai dan norma-norma luhur.
democracy ( demokrasi yang Kode etik adalah aturan-aturan
mengutamakan konsensus atau yang mengatur tingkah laku dalam suatu
musyawarah). Oleh karena itu, pilihan kelompok khusus, sudut pandangnya
demokrasi konsensus berupa demokrasi hanya ditujukan pada hal-hal prinsip
permusyawaratan merupakan pilihan dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode
yang bisa membawa kemaslahatan bagi etik profesi dimaksudkan untuk
bangsa Indonesia. mengatur tingkah laku/etika suatu
(5) Sila kelima, Keadilan Sosial kelompok khusus dalam masyarakat
Bagi Seluruh rakyat Indonesia melalui ketentuan-ketentuan tertulis
Dalam rangka mewujudkan keadilan yang diharapkan dapat dipegang teguh
sosial, para pendiri bangsa menyatakan oleh sekelompok profesional tertentu.
bahwa Negara merupakan organisasi Berdasarkan UU ASN, kode etik
masyarakat yang bertujuan dan kode perilaku ASN adalah: (1)
menyelenggarakan keadilan. Keadilan Melaksanakan tugasnya dengan jujur,
sosial juga merupakan perwujudan bertanggung jawab dan berintegritas. (2)
imperative etics dari amanat Pancasila Melaksanakan tugasnya dengan cermat
dan UUD NRI Tahun 1945. dan disiplin. (3) Melayani dengan sikap
Peran negara dalam mewujudkan rasa hormat, sopan dan tanpa tekanan. (4)
keadilan sosial, antara lain : (a) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan
perwujudan relasi yang adil di semua peraturan perundangan yang berlaku. (5)
tingkat sistem kemasyarakatan; (b) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan
pengembangan struktur yang perintah atasan atau pejabat yang
menyediakan kesetaraan kesempatan; (c) berwenang sejauh tidak bertentangan
proses fasilitasi akses atas informasi, dengan ketentuan peraturan perundang-
layanan dan sumber daya yang undangan dan etika pemerintahan. (6)
diperlukan; dan (d) dukungan atas Menjaga kerahasiaan yang menyangkut
partisipasi bermakna atas pengambilan kebijakan negara. (7) Menggunakan
keputusan bagi semua orang. kekayaan dan barang milik negara secara
Etika dapat dipahami sebagai bertanggung jawab, efektif dan efisien.
sistem penilaian perilaku serta keyakinan (8) Menjaga agar tidak terjadi konflik
untuk menentukan perbuatan yang kepentingan dalam melaksanakan
pantas guna menjamin adanya tugasnya. (9) Memberikan informasi
perlindungan hak-hak individu, secara benar dan tidak menyesatkan
mencakup cara-cara pengambilan kepada pihak lain yang memerlukan
keputusan untuk membantu informasi terkait kepentingan kedinasan.
membedakan hal-hal yang baik dan (10) Tidak menyalahgunakan informasi
buruk serta mengarahkan apa yang intern negara, tugas, status, kekuasaan
seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai dan jabtannya untuk mendapat atau
yang dianut (Catalano, 1991). mencari keuntungan atau manfaat bagi
Konsep etika sering disamakan dengan diri sendiri atau untuk orang lain. (11)
moral. Padahal ada perbedaan antara Memegang teguh nilai dasar ASN dan
selalu menjaga reputasi dan integritas Ada empat indikator dari nilai-
ASN. (12) Melaksanakan ketentuan nilai dasar komitmen mutu yang harus
peraturan perundang-undangan diperhatikan, yaitu: (1) Efektif, berhasil
mengenai disiplin pegawai ASN. guna, dapat mencapai hasil sesuai
Nilai-nilai dasar etika publik dengan target. Sedangkan efektivitas
sebagaimana tercantum dalam undang- menunjukkan tingkat ketercapaian target
undang ASN, memiliki indikator sebagai yang telah direncanakan, baik
berikut: (1) Memegang teguh nilai-nilai menyangkut jumlah maupun mutu hasil
dalam ideologi Negara Pancasila. (2) kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya
Setia dan mempertahankan Undang- diukur dari performans untuk mencapai
Undang Dasar Negara Kesatuan target (rencana) mutu, kuantitas,
Republik Indonesia 1945. (3) ketepatan waktu dan alokasi sumber
Menjalankan tugas secara profesional daya, melainkan juga diukur dari
dan tidak berpihak. (4) Membuat kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan
keputusan berdasarkan prinsip keahlian. pelanggan. (2) Efisien, berdaya guna,
(5) Menciptakan lingkungan kerja yang dapat menjalankan tugas dan mencapai
non diskriminatif. (6) Memelihara dan hasil tanpa menimbulkan keborosan.
menjunjung tinggi standar etika luhur. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat
(7) Mempertanggungjawabkan tindakan ketepatan realiasi penggunaan
dan kinerjanya kepada publik. (8) sumberdaya dan bagaimana pekerjaan
Memiliki kemampuan dalam dilaksanakan sehingga dapat diketahui
melaksanakan kebijakan dan program ada tidaknya pemborosan sumber daya,
pemerintah. (9) Memberikan layanan penyalahgunaan alokasi, penyimpangan
kepada publik secara jujur, tanggap, prosedur dan mekanisme yang ke luar
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, alur. (3) Inovasi,
berhasil guna, dan santun. (10) Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil
Mengutamakan kepemimpinan pemikiran baru yang konstruktif,
berkualitas tinggi. (11) Menghargai sehingga akan memotivasi setiap
komunikasi, konsultasi, dan kerjasama. individu untuk membangun karakter
(12) Mengutamakan pencapaian hasil sebagai aparatur yang diwujudkan dalam
dan mendorong kinerja pegawai. (13) bentuk profesionalisme layanan publik
Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan. yang berbeda dari sebelumnya, bukan
(14) Meningkatkan efektivitas sistem sekedar menjalankan atau
pemerintahan yang demokratis sebagai menggugurkan tugas rutin. (4) Mutu,
perangkat sistem karir. kondisi dinamis berkaitan dengan
Komitmen mutu adalah janji produk, jasa, manusia, proses dan
pada diri kita sendiri atau pada orang lingkungan yang sesuai atau bahkan
lain yang tercermin dalam tindakan kita melebihi harapan konsumen. Mutu
untuk menjaga mutu kinerja pegawai. mencerminkan nilai keunggulan
Bidang apapun yang menjadi tanggung produk/jasa yang diberikan kepada
jawab pegawai negeri sipil semua mesti pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
dilaksanakan secara optimal agar dapat keinginannya, bahkan melampaui
memberi kepuasan kepada stakeholder. harapannya. Mutu merupakan salah satu
Komitmen mutu merupakan tindakan standar yang menjadi dasar untuk
untuk menghargai efektivitas, efisiensi, mengukur capaian hasil kerja. Mutu
inovasi dan kinerja yang berorientasi menjadi salah satu alat vital untuk
mutu dalam penyelenggaraan mempertahankan keberlanjutan
pemerintahan dan pelayanan publik. organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi.
97
dan menolak kebathilan. Ia tidak akan oleh karyawan yang biasanya dipakai
mentolerir adanya penyimpangan dan sebagai dasar penilaian terhadap
berani menyatakan penyangkalan secara karyawan atau organisasi. Kinerja yang
tegas. Ia juga berani berdiri sendirian baik merupakan suatu syarat untuk
dalam kebenaran walaupun semua tercapainya tujuan organisasi sehingga
kolega dan teman-teman sejawatnya perlu diupayakan agar kinerja karyawan
melakukan perbuatan yang menyimpang dapat ditingkatkan.
dari hal yang semestinya. Ia tidak takut Namun dalam hal ini,
dimusuhi dan tidak memiliki teman peningkatan kinerja bukanlah hal yang
kalau ternyata mereka mengajak kepada mudah karena banyak faktor yang
hal-hal yang menyimpang. (9) Adil, mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja
pribadi dengan karakter yang baik akan seseorang. Kinerja sumber daya manusia
menyadari bahwa apa yang dia terima adalah prestasi kerja atau hasil kerja
sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak (output) baik kualitas maupun kuantitas
akan menuntut untukmendapatkan lebih yang dicapai SDM tiap satuan periode
dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia dalam melaksanakan tugas kerjanya
seorang pimpinan maka ia akan memberi sesuai dengan tanggung jawab yang
kompensasi yang adil kepada diberikan kepadanya (Mangkunegara,
bawahannya sesuai dengan kinerjanya. 2006). Kinerja karyawan merupakan
Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan salah satu hal yang sangat penting dalam
kemakmuran bagi masyarakat dan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan
bangsanya. sehingga berbagai usaha harus dilakukan
perusahaan untuk meningkatkannya.
Kinerja Aparatur Sipil Negara Kinerja dapat diartikan sebagai hasil
pencapaian dari tujuan yang telah
Kinerja merupakan hasil kerja direncanakan.
dari seorang karyawan atau pegawai Tika (2006) mendefinisikan
dalam menjalankan tugas. Kinerja kinerja sebagai hasil fungsi
sumber daya manusia adalah prestasi pekerjaan/kegiatan seseorang atau
kerja atau hasil kerja yang dicapai kelompok dalam suatu organisasi yang
sumber daya manusia per satuan periode dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk
waktu dalam melaksanakan tugas sesuai mencapai tujuan organisasi dalam
dengan tanggung jawabnya dalam periode waktu tertentu. Manullang
organisasi. Hasil kerja yang dimaksud (2001) bahwa kinerja merupakan hasil
dapat berupa hasil kerja baik secara kerja yang dihasilkan oleh karyawan
kualitatif maupun kuantitatif yang sesuai dengan perannya di organisasi.
dicapai seorang pegawai dalam Kinerja karyawan merupakan salah satu
melaksanakan tugas sesuai dengan hal yang sangat penting dalam suatu
tanggung jawab yang diberikan. perusahaan untuk mencapai tujuan
Tohardi (2002) juga berpendapat sehingga berbagai usaha harus dilakukan
bahwa kinerja merupakan hasil kerja perusahaan untuk meningkatkannya.
seorang pekerja di dalam sebuah proses Kinerja dapat diartikan sebagai hasil
manajemen atau suatu perusahaan secara pencapaian dari tujuan yang telah
keseluruhan dimana hasil kerja tersebut direncanakan.
dapat ditunjukkan buktinya secara Tohardi (2000), kinerja
kongkrit dan dapat diukur (dibandingkan merupakan hasil kerja seorang pekerja di
secara standar yang telah ditentukan). dalam sebuah proses manajemen atau
Kinerja (Performance) suatu perusahaan secara keseluruhan
merupakan unjuk kerja yang dilakukan dimana hasil kerja tersebut ditunjukkan
99
buktinya secara kongkrit dan dapat didasarkan pada sistem prestasi dan
diukur (dibandingkan secara standar sistem karier. Selain itu digunakan juga
yang telah ditentukan). sistem merit dalam manajemen Pegawai
Berdasarkan beberapa pendapat ASN yang didasarkan pada kualifikasi,
di atas dapat dikatakan bahwa kinerja kompetensi, dan kinerja secara adil dan
adalah hasil-hasil fungsi dari pekerjaan wajar dengan tidak membeda-bedakan
seseorang atau kelompok dalam suatu latar belakang politik, ras, warna kulit,
organisasi pada periode waktu tertentu agama, asal-usul, jenis kelamin, status
yang merefleksikan seberapa baik pernikahan, umur, atau kondisi
seseorang atau kelompok tersebut kecacatan.
memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan
dalam usaha pencapaian tujuan TUJUAN DAN MANFAAT
organisasi. Fungsi pekerjaan yang PENELITIAN
dimaksud adalah pelaksanaan hasil
pekerjaan atau kegiatan seseorang atau Penelitian ini bertujuan untuk:
kelompok yang menjadi wewenang dan (1) Mengetahui pemahaman pegawai
tanggung jawabnya dalam suatu tentang nilai-nilai dasar profesi dan
organisasi. budaya kerja Aparatur Sipil Negara
Tujuan pegawai Aparatur Sipil (ASN) di lingkungan Fakultas Ilmu
Negara adalah sebagai pelaksana Sosial Universitas Negeri Makassar. (2)
kebijakan publik, pelayan publik, serta Mengetahui faktor-faktor yang
perekat dan pemersatu bangsa (Pasal 10 mempengaruhi pemahaman pegawai
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014). tentang nilai-nilai dasar profesi dan
Penilaian Kinerja bagi Pegawai Aparatur budaya kerja Aparatur Sipil Negara
Sipil Negara menurut Undang-Undang (ASN) di lingkungan Fakultas Ilmu
Nomor 5 Tahun 2014 merupakan Sosial Universitas Negeri Makassar.
kegiatan yang dilakukan oleh Secara spesifik, penelitian ini
atasan/pimpinan instansi baik secara diharapkan dapat memberikan manfaat
langsung maupun dengan menggunakan kepada: (i) Para pegawai dalam rangka
bantuan lembaga-lembaga penyelia memahami nilai-nilai dasar profesi dan
untuk menilai kinerja pegawainya. budaya kerja Aparatur Sipil Negara
Tujuan dan fungsi dari penilaian tersebut (ASN) sesuai ketentaun UU No. 5 Tahun
adalah untuk mengetahui dan mengukur 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
sejauh mana kinerja pegawai pada suatu dalam kaitannya dalam melaksanakan
lembaga dalam rangka mencapai tujuan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya,
dari pegawai Aparatur Sipil Negara. (ii) bagi pengambil kebijakan dalam hal
Dalam undang-undang tersebut ini instansi pemerintah terkait, dapat
juga dijelaskan bahwa Pegawai Aparatur memberikan gambaran mengenai
Sipil Negara terdiri atas Pegawai Negeri pemahaman para pegawai tentang nilai-
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah nilai dasar profesi dan budaya kerja
dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Dalam ASN.
penilaian kinerja ini difokuskan terhadap
penilaian kinerja PNS di dalam METODE PENELITIAN
kepegawaian Aparatur Sipil Negara.
Penilaian kinerja PNS terdiri atas Penelitian ini merupakan jenis
unsur sasaran kerja pegawai (SKP) dan penelitian deskriptif yang mencoba
perilaku kerja. Tujuan dilakukannya memberi penjelasan dan argumentasi
penilaian kinerja PNS agar objektivitas terhadap variabel penelitian. Variabel
pembinaan PNS dapat terjamin yang penelitian yaitu tingkat pemahaman
pegawai tentang nilai-nilai dasar profesi prasasti, notulen rapat, agenda, dan
dan budaya kerja Aparatur Sipil Negara sebagainya.
(ASN), sub variabel tingkat pemahaman Teknik analisis data yang
pegawai mengenai nilai-nilai dasar digunakan adalah terkait dengan
profesi dan budaya kerja Aparatur Sipil rumusan masalah penelitian, analisis
Negara dan faktor-faktor yang data menggunakan teknik analisis
mempengaruhi pemahaman Aparatur deskriptif yaitu mendeskripsikan
Sipil Negara tentang tentang nilai-nilai variabel penelitian berdasarkan data
dasar profesi dan budaya kerja Aparatur hasil penelitian.
Sipil Negara di lingkungan Fakultas
Ilmu Sosial UNM. HASIL DAN PEMBAHASAN
Lokasi penelitian merupakan
suatu tempat atau wilayah dimana Berdasarkan data hasil penelitian
seorang peneliti beraktivitas untuk menunjukkan bahwa nilai-nilai dasar
menangkap, memahami keadaan atau profesi dan budaya kerja yang dipahami
fenomena yang sebenarnya. Dengan pegawai, yaitu (1) 13 atau 56,52 persen
demikian yang menjadi lokasi dalam responden menjawab akuntabilitas, (2)
penelitian ini adalah lingkungan Fakultas 17 atau 73,91 persen responden
Ilmu Sosial Universitas Negeri menjawab nasionalisme, (3) 19 atau
Makassar. 82,61 persen responden menjawab etika
Oleh karena itu yang menjadi publik, (4) 20 atau 86,96 persen
fokus dalam penelitian ini adalah: (1) responden pegawai menjawab komitmen
Pemahaman PNS tentang nilai-nilai mutu, dan 23 atau 100 persen responden
dasar profesi dan budaya kerja ASN, (2) menjawab anti korupsi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Berdasarkan data hasil penelitian,
pemahaman PNS tentang nilai-nilai menunjukkan bahwa nilai-nilai
dasar profesi dan budaya kerja ASN. akuntabilitas pegawai, yaitu (1) 13 atau
Jenis dan sumber data dalam 56,52 persen responden menjawab
penelitian ini adalah data primer dan Kepemimpinan, (2) 17 atau 73,91 persen
data sekunder. Data Primer, yaitu data responden menjawab transparansi, (3)
yang diperoleh secara langsung dari 19 atau 82,61 persen responden
narasumber/responden, yakni pegawai menjawab integritas, (4) 20 atau 86,96
Fakultas Ilmu Sosial UNM. Data persen responden pegawai menjawab
sekunder yaitu, data yang diperoleh dari tanggung jawab, (5) 23 atau 100 persen
dokumen/publikasi/laporan penelitian responden menjawab keadilan, (6) 13
maupun sumber data lainnya yang atau 56, 52 persen respoden yang
menunjang. menjawab kepercayaan, (7) 17 atau
Teknik sampling yang digunakan 73,91 persen responden yang menjawab
dalam penelitian ini, adalah sampel total keseimbangan, (8) 19 atau 82,61 persen
atau penelitian populasi yang berjumlah responden yang menjawab kejelesan, (9)
23 orang ASN di lingkungan Fakultas 20 atau 86,96 persen responden yang
Ilmu Sosial UNM. menjawab konsistensi.
Teknik pengumpulan data yang Penjelasan data hasil penelitian
digunakan adalah teknik yaitu teknik menunjukkan bahwa secara agregasi,
angket, wawancara, dan dokumentasi. pegawai Fakultas Ilmu Sosial UNM
Dokumentasi adalah mengenai memiliki pemahaman yang cuku baik
hal-hal atau variabel yang berupa tentang nilai-nilai dasar profesi yang
catatan, buku, surat kabar, majalah, terkait nilai akuntabilitas yang
mencakup; epemimpinan, transparansi,
101
DAFTAR PUSTAKA