Anda di halaman 1dari 15

KONSEP, POTENSI, DAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Ridwan, M.E.

Disusun Oleh :
Kelompok 1 – C3PSR
1. Fazley Noor Andriani (1950410081)
2. Annisa’ Maulida Hidayati (1950410082)
3. Noor Jannah (1950410083)
4. Nuraini (1950410084)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan adalah padanan kata dari enterpreurship. Enterpreurship
adalah suatu kemapuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri Anda untuk
dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa meningkatkan
taraf hidup Anda dimasa mendatang. Indonesia entrepreneurial skill untuk bisa
menekan sekecil mungkn tingkat kemiskinan yang tinggi. Mengandalkan investor
asing untuk membuka lapangan kerja tidaklah cukup, menghimbau kepada perusahaan
untuk tidak mem-PHK karyawan atau buruhnya juga sulit diwujudkan. Salah satu cara
atau jalan terbaiknya adalah mengandalkan sector pendidikan untuk mengubah pola
pikir lulusannya dari berorientasi mencari kerja menjadi mencetak lapangan kerja
sendiri alias menjadi wirausahawan mandiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak orang yang menafsirkan dan


memandang bahwa kewirausahaan identik dengan apa yang dimiliki baru dilakukan
usahawan. Pandangan tersebut tidaklah tepat, karena jiwa dan sikap kewirausahaan
tidak hanya dimiliki oleh usahawan akan tetapi dapat dimiliki oleh setiap orang yang
berpikir kreatif dan bertindak inovatif baik kalangan usahawan maupun masyarakat
umum seperti petani, karyawan, pegawai pemerintahan, mahasiswa, guru, dan
pimpinan organisasi lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Konsep Kewirausahaan?

2. Bagaimana Potensi Kewirausahaan?

3. bagaimana Motivasi Dalam Kewirausahaan?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Kewirausahaan
1. Pengertian Kewirausahaan
Diera ekonomi digital seperti sekarang ini, kewirausahaan atau
enterpreneuship adalah salah satu kata yang sering kita dengar. Secara
sederhana kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai kemampuan
untuk menciptakan visi, inovasi dan melihat suatu peluang di masa
depan.
Kewirausahaan adalah sikap atau kemampuan membuat atau
menciptakan hal-hal yang baru dan mempunyai nilai dan manfaat untuk
diri sendiri atau orang lain. Kewirausahaan memiliki beragam tujuan
karakteristik.1
Agar lebih memahami apa arti kewirausahaan, maka kita dapat
merujuk pada pendapat para ahli berikut ini:
a. Drs. Joko Untoro
Menurut Drs. Joko Untoro, pengertian kewirausahaan
adalah suatu keberanian untuk melakukan berbagai upaya untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seorang,
berdasarkan kemampuan dengan memanfaatkan segala potensi
yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
dirinya dan orang lain.
b. Eddy Soeryanto Soegoto
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto, pengertian
kewirausahaan adalah usaha kreatif yang dilakukan berdasarkan
inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai

1
Kurnia dewi dan Hasanah yaspita, Manajemen Kewirausahaan,(Yogyakarta: CV Budi
Utama,2020) halm 1

2
tambah, memberikan manfaat, menciptakan lapangan kerja dan
hasilnya berguna bagi orang lain.
c. Ahmad Sanusi
Menurut Ahmad Sanusi, pengertian kewirausahaan adalah
suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil
bisnis.
d. Soeharto Prawiro
Menurut Soeharto Prawiro, pengertian kewirausahaan
adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan
mengembangkan usaha.2
2. Manfaat Kewirausahaan
Thomas W Zimmerer merumuskan manfaat kewirausahaan adalah
sebagai berikut:
a. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib
sendiri.
b. Memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang
bagi pebisnis untuk mencapai tujuan hidupnya.
c. Memberi peluang melakukan perubahan.
d. Semakin banyak wirausaha yang memulai usahanya, karena
mereka dapat menangkap peluang untuk melakukan berbagai
perubahan yang menurut mereka sangat penting.
e. Memberikan peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya.
f. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan.3
3. Keuntungan dan Kelemahan Kewirausahaan
a. Keuntungan
Lambing dan Kuehl mengemukakan keuntungan kewirausahaan
sebagai berikut

2
Puji Hastuti dan Agus Nurofik, Kewirausahaan dan UMKM, (Medan: Yayasan Kita menulis,
2020) halm20-21
3
Sayu Ketut Sutrisna Dewi. Konsep Pengembangan Kewirausahaan Di Indnesia, (Yogyakarta:
CV Budi Utama, 2017) halm 17-18

3
 Otonomi. Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat
wirausaha menjadi seorang “bos” yang penuh kepuasan.
 Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tantangan
awal atau perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan hal
menggembirakan. Peluang untuk mengembangkan konsep
usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi
wirausaha.
 Kontrol finansial. Bebas dalam mengelola keuntungan dan
merasakan kekayaan sebagai milik sendiri.
b. Kelemahan kewirausahaan
Kelemahan kewirausahaan menurut Lambing dan Kuehl
 Pengorbanan personal. Pada awalnya, wirausaha harus bekerja
dengan waktu lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk
kepentingan keluarga dan rekreasi. Hampir semua waktu
dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
 Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua
fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personel, maupun
pengadaan dan pelatihan.
 Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal. Hal ini
disebabkan wirausaha menggunakan keuangan yang kecil dan
keuangan milik sendiri, maka margin laba/ keuntungan yang
diperolah akan relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada.4
4. Karakteristik Wirausaha
Jika Anda tertarik untuk berwirausaha, pastikan Anda
memahami beberapa karakteristik wirausaha. Berikut ini adalah
penjelasannya.

4
Kurniati dan Edy Dwi, Kewirausahaan Industri,(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2015) halm 147-
148

4
a. Jujur
Kejujuran merupakan hal utama jika ingin menjadi pengusaha yang
sukses. Apalagi jika Anda menjadi pemimpin dalam usaha
berkembang dengan pesat.
b. Disiplin
Kedisplinan menjadi salah satu modal utama jika ingin memulai
berwirausaha. Memiliki sifat disiplin dapat menggerakan semangat
dan motivasi untuk menjalankan pekerjaan usaha dan pekerjaan
sesuai dengan target yang ingin dicapai.
c. Kreatif dan Inovatif
Memliki kreativitas dan inovasi merupakan bagian dari karakteristik
wirausaha. Kreativitas memungkinkan Anda untuk menciptakan hal
yang berbeda. Apalagi kreativitas tersebut ditunjang dengan
inovasi, maka usaha yang sedang Anda jalankan dapat menarik
minat para pelanggan. Oleh karena itu, tumbuhkan sifat kreatif dan
inovatif untuk mengembangkan usaha.
d. Berkomitmen Tinggi
Mulailah untuk berkomitmen ketika berwirausaha. Dengan
memiliki komitmen yang tinggi serta memegang teguh prinsip,
usaha akan berkembang dan mencapai kesuksesan.
e. Mandiri serta Realistis
Salah satu karakteristik yang harus dimiliki ketika berwirausaha
adalah mandiri dan realistis. Hal ini karena ketika berwirausaha
membutuhkan kemampuan untuk mengambil keputusan cepat.
Seorang wirausahawan harus menjadi mandiri dan realistis jika
ingin usaha yang digelutinya berkembang dengan pesat.5

B. Potensi Kewirausahaan

5
https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-tujuan-dan-karakteristik-
wirausaha/#:~:text=Karakteristik%20wirausaha%20dapat%20didefinisikan%20sebagai,inovatif
%20ke%20dalam%20dunia%20usaha diakses pada hari Jum’at, 26 September 2020 pukul 19:37

5
Potensi utama dalam membangun dan mengembangkan
kewirausahaan yang berhasil bermula dari pendidikan dan pengalaman
bisnis kecil-kecilan yang dimilikioleh seseorang ). Dorongan membentuk
wirausaha juga dating dari temen pergaulan, lingkungan keluarga,
masyarakat, sahabat dimana mereka dapat berdiskusi tentang ide dan
masalah yang dihadapi serta cara mengatasinya. Menurut Zimmerer dan
Scarborough mengatakan membuka dan menjalankan sebuah bisnis tidak
memberi jaminan bahwa pengusaha akan menghasilkan cukup uang untuk
hidup, tapi kesuksesan bisnis dating dari peluang untuk menggunakan
potensi diri sepenuhnya.

Menumbuhkan jiwa wirausaha mahasiswa dimulai dari minat.


Minat merupakan faktor utama yang tidak dimiliki oleh mahasiswa dalam
bidang menghasilkan uang. Padahal dari segi manfaat dengan melakukan
aktivitas dengan modal utamanya adalah berani maka selain untuk
kepentingan pribadi mahasiswa, juga untuk kepentingan negeri yang
membutuhkan kompetensi pribadi-pribadi yang bisa berkontribusi di
dalammenanggulangi kemiskinan. Sebagian, ada yang antusias dan
bersemangat mengikutinya, dan ada juga yang semangatnya hanya di
mulut saja namun tidak di aplikasikanaplikasikan. Di sisi lain, ada yang
bersemangat namun dengan alasan tidak memiliki bakat, dan yang lebih
parah ada yang tidak tahu sama sekali. Banyak manfaat yang bisa diambil,
terutama bagi mahasiswa tingkat akhir untuk mendapat modal dasar
mendirikan usaha. Program kewirausahaan diharapkan dapat mengurangi
pengangguran intelektual yang tergerak untuk berkompetisi, walaupun dari
jumlah lulusannya hanya setengah yang mengaplikasikan proposal secara
nyata. Alasan terbesar dari mahasiswa yang tidak ikut bersaing dalam
menjalankan usaha adalah tidak berbakat. Hal-hal yang bisa dilakukan
untuk merangsang pertumbuhan jiwa wirausaha bisa dilakukan dengan
cara menggalakkan arti pentingnya wirausaha dan menghilangkan mitos
yang berkembang di mahasiswa bahwa memiliki jiwa tinggi dalam hal
wirausaha bukan hanya untuk dijadikan penghuni di kepala namun juga

6
harus dikembangkan dan diaplikasikan. Mengembangkan apa yang
tersimpan di otak dengan mencari informasi merupakan hal yang paling
utama. Informasi-informasi yang berguna bisa dipelajariuntuk melihat
peluang bisnis yang bisa diterapkan. Selain karaketristik kewirausahaan,
faktor-faktor kontekstual juga seringkali digunakan sebagai ukuran potensi
kewirausahaan. Luthje & Franke menyatakan bahwa salah satu faktor
kontekstual yang turut berperan dalam propensitas menangkap peluang
berwirausaha adalah ketersediaan dana untuk memulai usaha.
Ketersediaan dana ini berhubungan dengan parental role modeling, dimana
latar belakang keluarga (orang tua) turut berperan dalam propensitas
kewirausahaan. Dalam hal ini, individu (mahasiswa) yang orang tuanya
adalah pewirausaha cenderung melaporkan keinginan yang lebih besar
untuk memulai usaha baru dibandingkan dengan mereka yang berasal dari
latar belakng keluarga dengan orang tua bukan pewirausahaan.Selain itu
faktor kemahasiswaan juga juga turut menentukan kecenderungan untuk
berwirausaha. Faktor kontekstual yang berhubungan dengan status ini
adalah partisipasi dalam kegiatan ekstra kurikuler. Mereka yang terlibat
aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut ditengarai memiliki wawasan yang
lebih luas mengenai potensi kewirausahaan, selain karena pengetahuan
yang dimiliki, juga karena relatif luasnya jejaring yang dimiliki,
dibandingkan mahasiswa yang tidak terlibat dalam aktivitas
kemahasiswaan.6

Potensi diri
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud
maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum
sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Jadi kalau

6
I Gusti Bagus Honor Satrya Dan I Gusti Made Suwandana, Potensi Kewirausahaan
Mahasiswa Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, E-Jurnal Manajemen
Unud, Vol.4, No.12, 2015, Hal 4571-4573

7
dihubungkan dengan kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan yang
dimiliki seseorang dalam berusaha atau melakukan suatu usaha. Secara
umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi,
logika dan daya tangkap.
2. Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya
tahan terhadap tekanan.
3. Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan,
serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional
maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka
pengaruh luar.
Menurut Gardner (2004), potensi yang terpenting adalah intelegensi,
sebagai berikut:
1. Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah
kata-kata, baik lisan maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini
antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor dan jurnalis.
2. Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan
dengan penggunaan bilangan pada kepekaan pola logika dan
perhitungan.
3. Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan
mengenal bentuk dan benda secara tepat serta kemampuan
menangkap dunia visual secara cepat. Kemampuan ini biasanya
dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu.
4. Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh
untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini
dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.
5. Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan,
mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara.
Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi.
6. Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan
menjadi peka terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen

8
orang lain seperti yang dimiliki oleh seseorang motivator dan
fasilitator.
7. Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali
dirinya sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan
berefleksi (merenung) dan keseimbangan diri.
8. Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam,
flora dan fauna dengan baik.
9. Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut
kepekaan menjawab persoalan-persoalan terdalam keberadaan
manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus
diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.

Potensi diri sebaiknya dikembangkan dengan cara berusaha


dengan keras. Karena potensi ini tidak akan berpengaruh bila kita tidak
berusaha untuk mengembangkan dan mewujudkannya.

C. Motivasi Kewirausahaan
Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan
seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.7

Menurut Wikanso (2013) adalah suatu yang dapat


mempengaruhi atau mendorong seseorang yang merupakan energi pada
diri seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi dapat
pula dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi
tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu dan
bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau
mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang
dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh didalam diri seseorang.

Masih menurut Wikanso (2013), dalam konteks, entrepreneur,


maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak
didalam diri seseorang entrepreneur yang menimbulkan kegiatan
7
Saban Echdar dan Maryadi,”Etika Bisnis Dan Kewirausahaan”,(Yogyakarta:CV Budi
Utama,2019), hlm.247

9
entrepreneur yang menjamin kelangsungan dari kegiatan entrepreneur
dan yang memberi arah pada kegiatan entrepreneur tersebut sehingga
tujuan yang dihendaki dapat tercapai. Motivasi berwirausaha adalah
dorongan kuat dalam diri seseorang untuk memulai mengaktualisasi
potensi diri dalam berfikir kreatif dan inovatif untuk menciptakan
produk baru dan bernilai tambah guna kepentingan Bersama. Wirausaha
akan muncul ketika seseorang berani mengembangkan usaha-usaha dan
ide-ide barunya. Membuat seseorang menjadi berani mengembangkan
usaha dan idenya melalui motivasi berwirausaha yang kuat. Dua hal
tersebut harus saling berhungan agar tercipta wirausaha yang kuat dan
tangguh serta berkualitas.

Motivasi adalah kunci yang akan membuaka potensi manusia,


tanpa motivasi sedahsyat apapun potensi yang dimiliki tidak mampu
untuk merubah menjadi kemampuan yang maha dahsyat. Motivasi
usaha merupakan salah satu pendorong tumbuh kembangnya jiwa
wirausaha seseorang. Kesuksesan seseorang sering kali disertai dengan
motivasinya yang kuat dalam menjalankan setiap usaha yang
dijalaninya.

Salah satu motivasi yang paling dibutuhkan pelaku usaha adalah


keinginannya untuk terus belajar dan menambah keterampilan. Seperti
kita ketahui Bersama, motivasi belajar menjadi modal awal bagi para
pengusaha untuk mengembangkan raksasa bisnisnya. Karena itu,
belajarlah dari kegagalan yang pernah anda alami, dan belajarlah dari
sumber ilmu yang tersedia diseluruh belahan dunia.

Tetapi tidak mudah untuk mendorong seseorang untuk mau


berkecimpung didunia wirausaha. Banyak sekali penyebab ketakutan
tersebut, seperti: ketakutan akan kerugian, ragu dalam memulai usaha,
dan penyebab yang paling sering ditemui adalah kurangnya motivasi
untuk berwirausaha.

10
Tetapi alangkah lebih baik menimbuhkan motivasi di dalam diri
sendiri. Metode paksaan sangat tepat dilaksanakan oleh mentor/coach
kepada orang yang ingin maju tetapi tidak menyadari potensi raksasa di
dalam dirinya.

Dengan adanya motivasi kita mempunyai dorongan untuk


berbuat, melakukan sesuatu yang kita inginkan. Motivasi dalam
berwirausaha memang sangat diperlukan guna menjalankan suatu usaha
memajukannya.

Dengan adanya motivasi yang berasal dari dalam diri kita, kita
akan dengan mudah menjalankan apapun karena motivasi merupakan
modal awal yang harus dipunyai dan dikembangkan oleh seorang
wirausahawan. Tanpa adanya motivasi mustahil suatu usaha dapat
berjalan sendiri tanpa ada yang menggerakkannya. 8

 Factor yang mendorong Timbulnya motivasi berwirausaha

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi motivasi usaha


adalah kondisi lingkungan seperti system hokum, industry, pasar
modal, dan kondisi ekonomi nasional mempengaruhi wirausaha,
tetapi motivasi wirausahawan akan mengarahkan tindakan
wirausaha pada kondisi lingkungan yang berbeda.

Motivasi merupakan salah satu factor keberhasilan


wirausaha dalam menyelesaikan tugasnya. Semakin besar motivasi
semakin besar kesuksesan yang dicapai. Factor-faktor pendorong
disebut juga factor penyebab kepuasan. Adanya kepuasan akan
menambah semangat untuk melaksanakan aktifitas

Menurut Uno (2008) tiga factor yang menentukan motivasi


dalam berwirausaha yaitu:

 Keinginan dan minat memasuki dunia usaha


8
Kurnia Dewi, Hasanah Yaspita, dkk, Manajemen Kewirausahaan, (Yogyakarta:CV Budi
Utama,2020), hlm.28-29

11
 Harapan dan cita-cita menjadi wirausahawan
 Dorongan lingkungan.9

BAB III

9
Kurnia Dewi, Hasanah Yaspita, dkk, Manajemen Kewirausahaan, hlm.30

12
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan adalah sikap atau kemampuan membuat atau menciptakan hal-hal
yang baru dan mempunyai nilai dan manfaat untuk diri sendiri atau orang lain.
Kelebihan kewirausahaan meliputi otonomi, tantangan awal dan perasaan
motif berprestasi. Sedangkan kelemahan kewirausahaan adalah pengorbanan
personal, beban tanggungjawab, kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan
gagal.
Adapun karakteristik wirausaha meliputi jujur, disiplin, kreatif dan
inovatif, berkomitmen tinggi, mandiri serta realistis.
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud
maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya
terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Jadi kalau dihubungkan dengan
kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan yang dimiliki seseorang dalam
berusaha atau melakukan suatu usaha.
Salah satu motivasi yang paling dibutuhkan pelaku usaha adalah
keinginannya untuk terus belajar dan menambah keterampilan. Seperti kita
ketahui Bersama, motivasi belajar menjadi modal awal bagi para pengusaha untuk
mengembangkan raksasa bisnisnya.
 Factor yang mendorong Timbulnya motivasi berwirausaha
 Keinginan dan minat memasuki dunia usaha
 Harapan dan cita-cita menjadi wirausahawan
 Dorongan lingkungan
B.Saran
Pemakalah menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, untuk
itu pemakalah mengharapkan agar pembaca bersedia memberikan kritik dan
sarannya yang menjadi acuan atau pedoman untuk pemakalah agar lebih baik lagi
dalam pembuatan makalah.

DAFTAR PUSTAKA

13
Dewi Kurnia dan Hasanah yaspita, Manajemen Kewirausahaan,(Yogyakarta: CV
Budi Utama,2020)
Hastuti Puji dan Agus Nurofik, Kewirausahaan dan UMKM, (Medan: Yayasan Kita
menulis, 2020)
Ketut Sutrisna Dewi Sayu. Konsep Pengembangan Kewirausahaan Di Indnesia,
(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2017)
Kurniati dan Edy Dwi, Kewirausahaan Industri,(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2015)
https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-tujuan-dan-karakteristik-
wirausaha/#:~:text=Karakteristik%20wirausaha%20dapat%20didefinisikan
%20sebagai,inovatif%20ke%20dalam%20dunia%20usaha
Echdar Saban dan Maryadi,”Etika Bisnis Dan Kewirausahaan”,(Yogyakarta:CV
Budi Utama,2019).
I Gusti Bagus Honor Satrya Dan I Gusti Made Suwandana, Potensi Kewirausahaan
Mahasiswa Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, E-Jurnal
Manajemen Unud, Vol.4, No.12.

14

Anda mungkin juga menyukai