Anda di halaman 1dari 5

BAHAN ERGASTIK PROTOPLASMA

 • Zat ergastik adalah bahan non-protoplasma yang terdapat di dalam sel.


 • Protoplasma hidup sel kadang-kadang disebut bioplasma dan berbeda dari
substansi ergastik sel.
 • Yang terakhir biasanya merupakan zat organik atau anorganik yang merupakan
produk metabolisme, dan termasuk kristal, tetesan minyak, getah, tanin, resin
dan senyawa lain yang dapat membantu organisme dalam pertahanan,
pemeliharaan struktur sel, atau hanya penyimpanan zat.
 • Zat ergastik dapat muncul di protoplasma, di vakuola, atau di dinding sel.
 Bahan Ergastik(dari bahasaYunani erg yang berarti kerja adalah produk metabolisme.
 Bahan Ergastik berupa berupa produk-produk cadangan atau sisa yang merupakan
hasil dari kegiatan seluler dan biasanya mempunyai struktur yang lebih sederhana daripada
badan- badan protoplasmik.
 Substansi; ini dapat muncul dan hilang pada waktu yang berbeda dalam hidup suatu sel.
 Sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel ada di bagian dalam dinding
sel.
 Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma.
 Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma
(terdiri dari organel-organel hidup).
 Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik.
 Jadi benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik,
sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga
sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun di
vakuola.
 Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan
gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika).
 Bahan Ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel
1. penyimpanan cadangan makanan, misalnya amilum
2. pemeliharaan struktur (lilin) untuk bahan perlindungan
3. adanya Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi
alergi bagi hewan yang memakannya sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu
menyentuhnya untuk yang kedua kali.
 Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam
 Pada sel mati sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel
hidup.
 Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun
faktor lingkungan.
 Sel mati karena telah mencapai umur yang memang telah ditentukan secara genetik.
 Sel-sel tersebut memang dalam perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel
mati, yang memiliki fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan.
 Misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan bersifat mati secara khusus berguna untuk
pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah ke daun.
 Metabolisme merupakan kegiatan hidup yang mencakup tiga fungsi pokok yaitu
1. nutrisi
2. respirasi
3. sintesis.
 Bahan mentah dari lingkungan diolah dalam tubuh tumbuhan sehingga menghasulkan
substansi-substansi penyusun tubuh,penunjang kegiatan dalam tubuh dan bahan sisa.
 Dengan demikian, substansi ergastik dapat dibedakan menjadi

Tiga kelompok yaitu

1. produk berupa makanan


2. produk berupa sekresi
3. dan produk sisa ( waste product)
Berdasarkan bentuk benda yang dihasilkan dari ke tiga produk tersebut komponen
ergastik terbagi menjadi dua yaitu
1. Ergastik yang bersifat padat
2. Ergastik yang bersifat cair.

Ergastik padat, antara lain :

1. Amilum (butir-butir amilum)


2. Aleuron dan kristal putih telur
3. Kistal-kristal

Amilum (butir-butir amilum) :

 Mempunyai rumus empiris(C6H10O5)n,


 Berupa karbohidrat atau polisakarida yang berbentuk tepung disebut amiloplas,
 Dapat dibedakan menjadi
1. leukoamiloplas yang berwarna putih dan menghasilkan tepung cadangan makanan
2. kloroamiloplas berwarna hijau dan menghasilkan tepung asimilasi.
 Titik permulaan (initia) terbentuk amilum disebut hilus(hilum), berdasarkan letaknya
hilu, butir amilum dibedakan menjadi amilum konsentris bila hilus berada ditengah-tengah, dan
amilum eksentris bila berada ditepi hilusnya.

Menurut banyaknya hilus dalam amilum, amilum dapat dibedakan menjadi:

1. Amilum tunggal, apabila sebutir amilum terdapat satu hilus


2. Amilum setengah majemuk, apabila terdapat dua hilus dan masing-masing dikelilingi
lamela, sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi seluruhnya
3. Amilum majemuk, apabila terdapat banyak hilus dan masing-masing dikelilingi lamela,
sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi seluruhnya.
 Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus adanya lamela-lamela
disebabkan pad waktu pembentukkan amilum, tiap lapisan mempunyai kadar air yang berbeda,
sehingga mempengeruhi indeks bias.
 Lamela-lamela akan hilang apabila ditetsi alkohol, karena air akan terserap alkohol.
 Di bagian amilum nampak seperti retak, dapat terjadi pada tepung tapioca. Atau di tengah
amilum nampak seperti terkerat, dapat ditemukan butir amilum pada biji yang sedang
berkecambah, disebut korosi, misalnya pada biji kacang merah yang sedang berkecambah.

Aleuron dan kristal putih telur

 Ditemukan pada endosperm yang mengering.


 Prosesnya : keringnya biji, yang berarti mengeringnya endosperm menjadi semakin
sedikit sehingga konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti putih telur, garam dan
lemak akan smakin besar, kemudian vakuola pecah hal ini akan terus berlangsung hingga
vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang mengandung zat-zat yang mengkristal yang disebut
aleuron.
 Sebuah aleuron berisi sebuah/ lebih krsitaloid putih telur dan sebuah atau beberapa
guboid(bulatan kecil yang terbuat dari zat fitin yaitu garam Ca dan Mg dari asam mesoinosit
hexafosfor)
 Aleuron dapat terlihat pada lapisan paling luar dari endosperm padai dan jagung, dapat
terbuang karena pencucian beras terlalu bersih, sedangkan pada biji jarak aleuron tampak
tersebar dengan ukuran lebih besar dari aleuron padi.

Kistal-kristal

 Kristal yang terdapat pada tumbuahn merupakan hasil akhir dari metabolisme, umumnya
terbentuk dari kristal Ca-oksalat yang diendapkan.
 Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam kuat.

Bentuk-bentuk Kristal Ca-Oksalat :

1. Kristal Pasir, berbentuk piramida kecil, terdapat pada tangkai daun amaranthus hybridus,
tangkai daun nicotiana tabacum dan begonia sp.
2. Kristal tunggal besar, berbentuk prisma atau poliedris terdapat pada daun Citrus sp.
3. Rafida,berbentuk seperti jarum atau sapu lidi terdapat pad daun mirabilis jalapa, batang
dan akloe vera, daun rhoeo discolor serta ananas commosus, lapisan epidermis batang Pleomele
sp.
4. Kristal majemuk, disebut juga drussen berbentuk bintang atau roset, terdapat pada
tangkai daun carica papaya, kortek batang gnetum gnemon, ricinus communis dan daun datura
metel.
5. Kristal sferit berbentuk kristal letaknya sitengah tengah sel, teratur radier. terdapat pada
batang Phyllocactus sp.
6. Kristal ca-Carbonat terdapat pada sel daun Ficus elastica berupa sistolit, acanthaceae,
Curcubiotaceae dan Uricaceae.
Silica merupakan endapan silicon antara lain:
1. Pada tanaman palmae berbentuk kopi
2. Pada Heliconaceae berbentuk bujur sangkar
3. Zingiberaceae berbentuk pasir
4. Cyperaceae berbentuk kerucut
5. Poaceae berbentuk amorf
 Stiloid, kristal berbetuk prisma yang dikedua ujungnya meruncing seperti bilah,
didapatka sebagai kristal tunggal, Pada iridaceae, agavaceae dan Liliaceae.

ERGASTIK CAIR

Merupakan zat yang terlarut dalam cairan sel, terdapat dalam vakuola.
Dalam sebuah sel, kemungkinan mempunyai vakuola-vakuola yang komposisi ergastik cair yang
berlainan.

Ergastik yang berupa cairan itu meliputi


1. Asam Organik, antara lain asam oksalat, asam sitrat, asam malat yang kadang-kadang
dalam bentuk garam-garamnya. Konsentrasi asam organic yang tinggi banyak dijumpai pada
vakuola-vakuola muda
2. Karbohidrat, berupa sakarida yang terlarut, antara lain ,monosakarida(glukosa,fruktosa)
dan disakarida(sakarosa, maltosa) bentuk gula didapatkan berupa inulin, seperti pada umbi dahlia
sp.
3. Protein, berupa asam amino dan peptida sederhana
4. Lemak,berupa lemak atau minyak sebagai cadangan makanan, antara lain : asam palmitat
dan asam stearat, seperti pada biji kacang tanah dan daging buah kelapa.
5. Zat penyamak(tannin)
6. Antosianin
7. Alkaloid
8. Minyak Atsiri
9. Terpentin
Jenis Alkaloid bermacam macam meliputi
 cafein : cofea arabica
 Tehin : Camelia sinensis
 papain : carica papaya
 Khirin : cinchonia sp
 Theobromin : Theobromin cacao
 Atrophin : Athropha balladona
 Morfin : Canabis sp
 Kokain : Erytocyclon coca
 Solanin : Solanum tuberosum
 Nikotin : Nicotiana tobacum
 dll
Deyailnya KLIK disini

Minyak Atsiri
 mempunyai daya bias dan menguap
 contoh pada kulit citrus sp, daun kayu putih, bunga mawar dan melati, minyak cengkeh
Terpentin
 termasuk lipid tak tersabunkan antar lain pinus jefreyyi dan Pinus sabiniana

Anda mungkin juga menyukai