Anda di halaman 1dari 5

AALISIS KELEMBABA UDARA DA TEMPERATUR PERMUKAA DAGKAL

DEGA MEGGUAKA HYGROMETER DA THERMOCOUPLE DI DAERAH PICARA


KECAMATA MASAMBA KABUPATE LUWU UTARA

Surmi, asrul Ihsan, A. J. Patandean


Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar
Kampus UNM Parangtambung, Jl. Daeng Tata Raya, Makassar 90223
e-mail: surmi_physics@gmail.com

Abstract: Analysis of Humidity and Shallow Surface Temperature by Using Hygrometer and
Thermocouple at Pincara Masamba District of Luwu Utara. This study is to determine the
distribution of air humidity and shallow surface temperatur by using hygrometer and thermocouple in
Pincara Masamba District of Luwu Utara. Amount of datas were taken was of 50 data with interval
distance betwee one point to another was ±10 m. To measure humidity, hygrometer was used and for
surface temperatur, it was used thermocouple with shallow of 80 cm-100 cm. The result of this study
showed that the air humidity in Pincara Masamba District of Luwu Utara was distributed between
52% to 85% while for shallow surface temperature it was distributed between 210C to 540C. In this
region, the highest temperatur value locate in the area of high topoghrapy which indicate the
existence of gheotermal. It was proved by the appearance of a hot spring.

Keywords: geothermal, shallow surface temperature

Abstrak: Analisis Kelembaban Udara dan Temperatur Permukaan Dangkal dengan


Menggunakan Higrometer dan Thermocouple di Daerah Pincara Kecamatan Masamba
Kabupaten Luwu Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi kelembaban udara dan
temperatur permukaan dangkal dengan menggunakan Hygrometer dan Termocouple di daerah
pincara kecamatan masamba kabupaten luwu utara. Data yang diambil sebanyak 50 data dengan jarak
antara titik satu dengan titik yang lain ± 10 m. Untuk mengukur kelembaban udara digunakan alat
hygrometer dan untuk mengukur temperatur permukaan dangkal menggunakan termocouple dengan
kedalaman 80cm – 100cm . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelembaban daerah pincara
terdistribusi antara 52% sampai 85%, sedangkan untuk temperatur permukaan dangkalnya
terdistribusi mulai dari 21 0C sampai 54 0C. pada daerah ini nilai temperatur paling tinggi berada pada
daerah aliran bertopografi tinggi yang menjadi indikasi keberadaan panas bumi yang didukung dengan
kenampakan panas bumi permukaan yaitu air panas.

Kata Kunci: panas bumi, temperatur permukaan dangkal

PEDAHULUA terduga. Di Sulawesi Selatan tercatat beberapa


Indonesia memiliki sekitar 250 daerah kabupaten/kota yang memiliki cadangan panas
kenampakan panas bumi dengan potensi sekitar bumi. Salah satunya berada di wilayah Luwu
27.000 MWe, yang sebagian besar tersebar utara. Berdasarkan atas survey yang dilakukan
sepanjang jalur gunung api Sunda-Banda yang baik oleh Pusat Sumber Daya Geologi maupun
terentang mulai dari Sumatera, Jawa, Bali Nusa Dinas Pertambangan dan Energi Luwu Utara
Tenggara, Maluku, Sulawesi Utara dan mencatat terdapat 10 lapangan panas bumi yang
Kepulauan Sangir. Sekitar 20 persennya terletak berpotensi baik untuk dikembangkan. Daerah
di luar jalur gunung api, sebagian besarnya panas bumi di pincara kecamatan masamba
tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan kabupaten luwu utara adalah salah satu dari
dan Sulawesi Tenggara. Dari sekitar 1000 MWe sekitar 43 daerah panas bumi yang terduga di
total potensi panas bumi wilayah Sulawesi Sulawesi. Secara geografis berada pada posisi
Tengah, Selatan dan Tenggara baru sekitar 02027’00” – 02035’00” lintang selatan dan
160 MWe (atau <20%) yang merupakan potensi 120018’00”-120026’00” bujur timur. Peta

204
Surmi, dkk., Analisis Kelembaban Udara dan Temperatur Permukaan Dangkal ... 205

topografi daerah penyelidikan berskala 1:50.000 dengan kemunculan air panas permukaan pada
termasuk lembar sabbang dan masamba.Secara daerah penelitian tersebut. Kelembaban udara
geologi daerah ini merupakan lanjutan dari zona adalah tingkat kebasahan udara karena dalam
palu dan Sulawesi bagian tengah (Suhanto, udara air selalu terkandung dalam uap air
2003). (Abraham H.Oort, 1995). Kelembaban udara
Menurut Sumardi (2005), di bagian tengah, mempunyai beberapa istilah, yaitu kelembaban
barat laut, timur laut, utara dan selatan di daerah mutlak, kelembaban sfesifik dan kelembaban
penelitian menunjukkan indikasi adanya struktur nisbi atau kelembaban relatif (Lakitan, 2002).
sesar berarah hampir utara-selatan dan barat laut- Tinggi rendahnya kelembaban udara di suatu
tenggara sebagai pengontrol terjadinya tempat sangat bergantung pada beberapa faktor
manifestasi panas bumi di daerah pincara dengan yaitu suhu, tekanan udara, pergerakan angin,
munculnya mata air panas. Menurut (Kusnadi, kuantitas dan kualitas penyinaran dan vegetasi
dkk 2005) dalam penelitiannya mata air panas (Santoso, 2007)
permandian desa pincara diduga termasuk tipe Suhu atau temperatur adalah derajat panas
klorida yang berarti secara konsep air panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer. Suhu
tersebut langsung berasal dari sesar yang dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang
menunjukkan adanya sumber panas bumi diukur berdasarkan skala tertentu dengan
berdasarkan pengolahan data gravity. menggunakan thermometer (Ance, 1986).
Desa Pincara adalah salah satu daerah Temperatur energi panas bumi dapat
tempat wisata yang ada di Luwu Utara. Daerah dimanfaatkan sesuai dengan tingkatan suhu.
ini terdapat kolam permandian air panas, pada Dimana dikatakan high temperatur jika suhu
kolam terdapat 3 dengan suhu yang berbeda yaitu berkisar antara 200 0C – 300 0C, pada kedalaman
hangat, panas dan panas sekali serta dekat kolam 1-3 km, berhubungan dengan aktivitas
permandian air panas terdapat sungai yang vulkanisme dan batas-batas lempeng. Cocok
berbatu dan jernih.Kenampakan tersebut untuk produksi listrik konvensional, mengandung
merupakan salah satu indikator keberadaan sedikit emisi hidrogen dan hidrogen sulfida.
sumber panas bumi sehingga penelitian ini perlu Medium temperatur jika suhunya berkisar antara
dilakukan untuk mengetahui distribusi 120 0C – 200 0C, pada kedalaman 1-5 km, sering
kelembaban udara dan temperatur permukaan ditemukan di daerah cekungan sedimen dan di
dangkal daerah menifestasi Pincara berdasarkan daerah vulkanik. Arus debit yang tinggi dan
kontur distribusi kelembaban udara dan kelengkapan binary system dibutuhkan untuk
temperature permukaan dangkal serta produksi listrik. Dan dikatakan low temperatur
mengidentifikasi area panas bumi daerah pincara jika suhunya berada dibawah 100 0C pada
yang memiliki nilai temperatur paling tinggi. kedalaman 1-3 km, sering ditemukan di daerah
Untuk memperoleh nilai kelembaban udara dan cekungan sedimen dan zona rekahan. Cocok
temperatur permukaan dangkal dengan dimanfaatkan untuk pengobatan, dan rileksasi
menggunakan alat hygrometer dan thermocouple. (Blodgett, L. Dan Slack, K, 2009).
Penggunaan surfer adalah untuk membuat kontur
METODE
kelembaban udara dan kontur temperatur dangkal
serta mengetahui daerah yang menjadi indikasi Sebelum pengambilan data, terlebih dahulu
area panas bumi berdasarkan titik-titik penelitian dilakukan uji coba alat hygrometer dan
yang sudah dibuat konturnya yang didukung thermocouple. Pengambilan data kelembaban
udara dan temperatur permukaan dangkal
206 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 12, /omor 2, Agustus 2016, hal. 204 - 208

dilakukan dengan membuat lubang sedalam 80 HASIL DA DISKUSI


cm-100 cm dari permukaan tanah. Alat sensor A. Peta Kontur Kelembaban Udara dan
Thermocouple dimasukkan ke dalam lubang Temperatur Permukaan Dangkal
yang telah disediakan. Proses pengambilan data Gambar 1 dan 2 menunjukkan peta kontur
dilaksanakan setelah sensor tersebut didiamkan hasil pengolahan data kelembaban udara dan
selama ± 5 menit, fungsinya agar sensor tersebut temperatur permukaan dangkal. Distribusi
dapat mengukur nilai temperatur permukaan kelembaban udara dapat dilihat pada tingkatan
dangkal dengan benar dan konstan, sedangkan warna. Warna kuning menggambarkan nilai
pengambilan data kelembaban udara dilakukan distribusi yag rendah yaitu 57% sampai 62%,
dengan menggunakan alat hygrometer. warna hijau menggambarkan nilai distribusi
Data penelitian ini diperoleh dari 50 titik sedang dengan nilai 63% sampai 80% dan warna
pengamatan dan titik ikat (base) yang jumlahnya merah menggambarkan distribusi kelembaban
sesuai dengan jangka waktu penelitian. Titik ikat udara paling tinggi dengan nilai 81% sampai
ini berfungsi sebagai pembanding dengan titik 85%`, Sedangkan distribusi temperatur
pengamatan yang lainnya. Jarak antar titik permukaan dangkal. Warna kuning
pengamatan satu dengan yang lain adalah ± 10 menggambarkan distribusi temperatur permukaan
meter. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dangkal yang rendah yaitu 220C sampai 280C,
dengan menggunakan Software Surfer yaitu warna hijau menggambarkan nilai distribusi
perangkat lunak yang dapat membuat kontur temperatur permukaan dangkal yang sedang
kelembaban udara dan temperatur permukaan dengan nilai 300C sampai 460C dan warna merah
dangkal. menggambarkan distribusi temperatur permukaan
dangkal paling tinggi dengan nilai 480C sampai
540C.

Gambar 1. Peta kontur kelembaban udara


Surmi, dkk., Analisis Kelembaban Udara dan Temperatur Permukaan Dangkal ... 207

Gambar 2. Peta Kontur Temperatur Permukaan Dangkal

Gambar dibawah ini menunjukkan perbukitan. yaitu mata air panas yang muncul
hubungan antara kelembaban udara dengan pada kebun coklat dan mengalir ke sungai,
temperatur permukaan dangkal. Terlihat pada manifestasi ini terletak pada dua jalur lembah
grafik bahwa titik 1 sampai titik 46 berbanding yang saling berdekatan dan sejajar. Dengan
lurus dan titik 47 sampai 50 kelembaban udara adanya beberapa manifestasi sepanjang jalur
dan temperatur permukaan dangkal berbanding lembah tersebut, maka lembah tersebut diduga
terbalik. sebagai suatu jalur patahan, sehingga fluida
hydrotermal lebih mudah untuk naik ke
permukaan. Di area ini ada beberapa daerah yang
mempunyai manifestasi permukaan berupa air
panas yang memiliki nilai temperatur paling
tinggi, dan daerah ini merupakan daerah terjal
yang berada dekat dengan permukaan aliran
(outflow). Pengaruh dari efek topografi
menjelaskan bahwa permukaan yang mengalir
melalui struktur pada umumnya menaikkan nilai
potensial dalam arah aliran fluida, maka dari itu
dapat dijelaskan bahwa pada aliran fluida
Gambar 3.Grafik Hubungan antara Kelembaban
Udara dengan Temperatur Permukaan Dangkal mengarah dari daerah perbukitan yang terletak
pada dua jalur lembah yang saling berdekatan
B. Daerah Panas Bumi Berdasarkan dan sejajar. Berdasarkan aktivitas magmatis
Distribusi Temperatur Permukaan kenaikan nilai temperatur pada daerah tersebut
Dangkal kemungkinan diakibatkan oleh proses
Berdasarkan dari hasil pengukuran daerah transformasi fluida. Proses transformasi fluida
yang memiliki nilai temperatur paling tinggi panas berasal dari reservoir yang mengarah ke
berada dekat dengan permukaan aliran daerah permukaan karena adanya perbedaan termperatur.
208 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 12, /omor 2, Agustus 2016, hal. 204 - 208

SIMPULA Suhanto, Edi dan Bakrun., 2003. Penyelidikan


Geolistrik Tahanan Jenis Di Daerah
a. Nilai temperatur permukaan dangkal untuk Panas Bumi Pincara Masamba Sulawesi
daerah Pincara Kecamatan Masamba Selatan.Subdit panas bumi, Jakarta.
Kabupaten Luwu Utara berdasarkan tiap line Sumardi, Eddy dan HerrySundhoro., 2005.,
yaitu terdistribusi antara 220C sampai 540C, Geologi Daerah Pincara, Masamba
sedangkan nilai kelembaban udara untuk Kabupaten Luwu Utara-Utara, Sulawesi
Selatan. Subdit Panas Bumi, Jakarta.
daerah Pincara Kecamatan Masamba
Kabupaten Luwu Utara terdistribusi antara
52% sampai 85%.
b. Berdasarkan indikator distribusi temperatur
permukaan dangkal paling tinggi,
keberadaan area panas bumi pincara berada
dekat aliran daerah perbukitan dan daerah
topografi tinggi.

DAFTAR RUJUKA
Abraham H.OoRT, 1995 “Humidity Temperature
Relationships In The Tropical
Troposphere” Journal Climate, Vol.8, no
1, February
Ance, 1986. Klimatologi Pengaruh Iklim
Terhadap Tanah dan Tanaman, Bina
Aksara, Jakarta Asian Development Bank
Kusnadi., dkk 2005. Penyelidikan Geokimia
Panas Bumi Daerah Pincara, Masamba,
Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi
Selatan, Subdit Panas Bumi, Jakarta
Lakitan ,Benyamin , 2002. Dasar-Dasar
Klimatologi, PT Raja Grafindo persada
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai