BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat Penelitian
3
BAB II
TINJAUANTEORI
yang banyak secara tiba-tiba dari jalan lahir. Cairan berbau khas dan
perlu juga diperhatikan warna keluarnya cairan, his belum teratur
atau belum ada dan belum ada pengeluaran lendir darah.
b. Tentukan pecahnya selaput ketuban. Ditentukan dengan adanya
cairan ketuban divagina, jika tidak ada dapat dicoba dengan gerakan
sedikit terbawah janin atau meminta pasien batuk atau mengedan.
Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus
(Nitrazin test) merah menjadi biru, membantu dalam menentukan
jumlah cairan ketuban dan usia kehamilan, kelainan janin.
c. Tentukan usia kehamilan, bila perlu dengan pemeriksaan USG.
d. Tentukan ada tidaknya infeksi. Tanda-tanda infeksi: bila suhu ibu
≥380C, air ketuban yang keruh dan berbau. Pemeriksaan air ketuban
dengan tes LEA (Lekosit Esterase). Lekosit darah
>15.000/mm3. Janin yang mengalami takhikardi, mungkin
mengalami infeksi intrauterin.
e. Tentukan tanda-tanda in partu. Tentukan adanya kontraksi yang
teratur, periksa dalam dilakukan bila akan penanganan aktif
(terminasi kehamilan) antara lain untuk menilai skor pelvik.
4. Pengaruh Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dini dapat berpengaruh terhadap ibu dan janin,
diantaranya :
a. Terhadap Janin
1) Persalinan Prematur
2) Hipoksia dan Asfiksia
3) Infeksi
4) Mal presentasi
5) Prolapsus tali pusat
6) Mortalitas perinatal
b. Terhadap Ibu
5
1) Infeksi
2) Peritonitis dan septikemia
3) Dry labor
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Ketuban Pecah Dini
a. Faktor Ibu
1) Umur Ibu
Umur yang dianggap optimal untuk kehamilan adalah
antara 20-35 tahun kondisi tubuh seseorang semakin bertambah
usia semakin berkurang faal anatomi fisiologinya, begitu pula
bagi seorang wanita hamil. Wiknjosastro (2007) mengatakan
kehamilan pada usia lebih dari 35 tahun secara biologis jaringan
dan sistem tubuhnya sudah menurun, sehingga faktor resiko.
terjadi komplikasi obsetri meningkat diantaranya dapat terjadi
ketuban pecah sebelum waktunya.
Pada primi dengan usia muda kurang dari 20 tahun
merupakan factor resiko sehingga sulit diramaikan persalinanan
karena belum ada pengalaman dan kurang memahami tanda
bahaya persalinan, secara tidak langsung dapat berpengaruh
terhadap peningkatan frekuensi ketuban pecah dini. (Manuaba,
2010).
2) Paritas
Kehamilan yang optimal adalah kehamilan 2-3 ditinjau
dari sudut kematian maternal. Paritas 1 (primipara) dan paritas
tinggi (lebih dari tiga) mempunyai angka kematian maternal
lebih tinggi. Resiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan
asuhan obsetrik lebih baik, sedangkan resiko pada paritas tinggi
dapat dikurangi dengan keluarga berencana (Wiknojosastro,
2011).
3) Penyakit Infeksi Genetalia
6
a. Pastikan diagnosis
b. Tentukan umur kehamilan
c. Evaluasi dan tidaknya infeksi maternal ataupun infeksi janin.
Riwayat keluarnya air ketuban berupa cairan jernih keluar dari vagina
yang kadang-kadang disertai tanda-tanda lain persalinan.
Diagnosis KPD dengan inspekulo dilihat adanya cairan ketuban
keluar dari dari kavum uteri. Pemeriksaan pH vagina perempuan
hamil sekitar 4,5 bila cairan ketuban pHnya sekitar 7,1-7,3. Antiseptik
yang dialkalin akan menaikan pH vaginanya. Dengan pemeriksaan
ultrasound adanya KPD dapat dikomfirmasikan dengan adanya
oligohidramnio. Bila air ketuban normal adanya ketuban pecah dapat
diragukan (Prawiroharjdo, 2010)
9
BAB III
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
Pengkajian
Hari, tanggal : Jum’at, 16 Maret 2021
Jam : 16.30 WITA
Identitas
Ibu Suami
Nama Ny. R TN. B
Umur 21 Tahun 23 Tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA S1
Pekerjaan IRT Swasta
Alamat Jl. Sungai Andai RT 64
Prolog
Ibu datang ke PMB dengan keluar keluar air-air sedikit demi sedikit sejak subuh
pukul 06.00 WITA dan ada kontraksi tapi masih jarang. Ibu sudah 2 kali ganti
pembalut dan penuh. Ini merupakan kehamilan ibu yang pertama HPHT 23-7-2020,
TP 30-04-2021. ibu dan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menular dan
keturunan seperti hipertensi, asma, diabetes, atau penyakit jantung bawaan.
Data Subjektif
Ibu mengatakan keluar air-air dari subuh tadi dan sempat ada mules sebentar lalu
hilang,
Data Obejektif
1
0
Analisa
G1P0A0 hamil 38 minggu dengan KPD
Penatalaksanaan
1. memberitahukan hasil pemeriksaan
2. menjelaskan kepada ibu bahwa ibu mengalami ketuban pecah dini, hal ini
berbahaya bagi janin
1
1
BAB IV
PEMBAHASAN
1
2
BAB V
PENUTUP