Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM: 205050100111206
Kelas: F
Fakultas: Peternakan
Tugas Biologi II
▪ Susunannya rapat satu sama lain. oleh karena itu, jaringan epitel
● Jaringan ikat adalah jaringan yang memiliki fungsi untuk mengikat serta
menyokong bagian jaringan yang lain. Penyusun jaringan ikat adalah sel
yang tersusun dalam suatu matriks ekstraseluler dan tersusun menyebar.
Matrik tersebut umumnya berupa cairan, benda kenyal seperti agar dan
padatan. Jaringan ikat ada beberapa macam, yaitu jaringan ikat longgar,
jaringan adiposa, jaringan ikat berserat, tulang rawan, tulang sejati dan
darah.
Jaringan ikat tersusun atas tiga jenis serat, yaitu serat kolagen, serat
elastis dan serat retikuler. Serat kolagen terbentuk dari protein dan
memiliki sifat lentur. Meskipun, serat kolagen memiliki sifat lentur, tetapi
serat ini sulit 'diregangkan'. Serat kolagen memiliki warna putih dan
berbeda dengan serat elastis yang berwarna kuning. Serat elastis memiliki
sifat tahan terhadap panas, dingin dan enzim pencernaan. Serat retikuler
berbentuk kecil serta bercabang-cabang membentuk struktur reticulum.
Jaringan ikat longgar adalah jaringan ikat yang paling banyak
terdapat di dalam tubuh hewan bertulang belakang dan serat penyusunya
tersusun secara longgar. Fungsi jaringan ikat longgar yang banyak ditemui
sebagai pengikat antara jaringan epitel dengan jaringan yang terletak di
bawah jaringan epitel. Fungsi lain dari jaringan ikat longgar adalah
membungkus organ pada tubuh agar tetap berada pada tempat yang
semestinya
● Jaringan otot adalah jaringan lunak yang membentuk otot dalam tubuh
hewan dan menimbulkan kemampuan otot untuk berkontraksi. Hal ini
bertentangan dengan komponen atau jaringan lain di otot, seperti tendon
atau perimysium. Jaringan otot terbentuk selama perkembangan embrionik
melalui proses yang dikenal sebagai myogenesis.
Jaringan otot bervariasi sesuai dengan fungsi dan lokasi dalam
tubuh. Jenis otot pada mamalia adalah (1) Otot rangka atau lurik; (2) Otot
halus atau polos dan (3) Otot jantung yang dikenal sebagai setengah lurik
dan setengah polos. Otot halus dan jantung berkontraksi tanpa sengaja dan
tanpa intervensi sadar. Jenis otot ini dapat diaktifkan baik melalui interaksi
sistem saraf pusat maupun dengan menerima persyarafan dari pleksus
perifer atau aktivasi endokrin (hormon). Otot lurik atau rangka hanya
berkontraksi secara sukarela berdasarkan pengaruh sistem saraf pusat.
Refleks adalah suatu bentuk aktivasi otot rangka secara tidak sadar,
meskipun timbul melalui aktivasi sistem saraf pusat dan tidak melibatkan
struktur kortikal sampai setelah kontraksi terjadi.
Jenis otot yang berbeda berakibat bervariasi dalam responsnya
terhadap neurotransmiter dan zat endokrin, seperti asetilkolin,
noradrenalin, adrenalin, nitrat oksida dan tergantung pada jenis otot dan
lokasi pasti dari otot. Subkategorisasi jaringan otot juga dimungkinkan,
tergantung pada kandungan mioglobin, mitokondria, miosin ATPase dan
lainlain.
2. Protozoa
3. Jamur (fungi)
4. Virus