NAMA PENYUSUN
DEDY FRANSISKHA
NIM 856579388
Tugas 1
JAWABAN NO 1
1. Pelajaran IPS sangat penting karena didalamnya memuat materi yang mempersiapkan
serta mendidik siswa untuk hidup dan memahami dunianya. Karena kemampuan
bersosialisasi sangat diperlukan sekali.
Menurut A.K. Ellis (1991), bahwa alasan dibalik diajarkannya IPS sebagai mata pelajaran
di sekolah karena hal-hal sebagai berikut:
a. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekan demokrasi.
b. IPS dirancang untuk membantu siswa menjelaskan “dunianya”.
c. IPS adalah sarana untuk pengembangan diri siswa secara positif.
d. IPS membantu siswa memperoleh pemahaman mendasar (fundamental
understanding) tentang sejarah, geograpi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
e. IPS meningkatkan kepekaan siswa terhadap masalah-masalah sosial.
f. Barr dan teman-temannya (Nelson, 1987; Chapin dan Messick,1996) merumuskan
tiga perspektif tradisi utama dalam IPS.
g. IPS diajarkan sebagai pewarisan nilai kewarganegaraan (citizenship transmission).
h. IPS diajarkan sebagai ilmu-ilmu sosial.
i. IPS diajarkan sebagai reflektif inquiry (reflective inquiry).
Menurut saya pelajaran IPS penting bagi siswa SD karena siswa usia SD merupakan
calon dari masyarakat. Sehingga mereka memerlukan bekal untuk bersosialisasi di dalam
kehidupan bermasyarakat. Karena adanya bekal untuk berinteraksi dengan masyarakat dan
lingkungan merupakan sesuatu yang penting.
JAWABAN NO 2
A. Fakta
Fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan yang sungguh-sungguh
terjadi dan terjamin kebenarannya. atau sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Fakta sosial
adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai
kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang murid
diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru.
Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu
jika dilanggarFakta dapat menyebabkan lahirnya teori baru. Fakta juga dapat menjadi alasan
untuk menolak teori yang ada dan bahkan fakta dapat mendorong untuk mempertajam rumusan
teori yang sudah ada. Banks (Ischak:2004:2.7) mengemukakan bahwa fakta merupakan
pernyataan positif dan rumusannya sederhana.
Fakta merupakan salah satu materi yang dikaji dalam IPS. Dengan fakta-fakta yang ada
kita dapat menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi. Fakta merupakan
titik awal untuk membentuk suatu konsep. Dari beberapa konsep yang saling berkaitan kita dapat
membentuk suatu generalisasi. Fakta, konsep, dan generalisasi merupakan bahan kajian dalam
Ilmu Pengetahuan Sosial yang harus dipahami siswa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:588), pengertian konsep adalah gambaran
mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi
untuk memahami hal-hal lain. Menurut Soedjadi (2000:14) pengertian konsep adalah ide abstrak
yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya
dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata
Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat
intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah. Dari pengertian tersebut
dapat ditarik sebuah ke simpulan bahwa konsep mengandung atribut. Atribut adalah ciri yang
membedakan tabel objek atau peristiwa atau proses dari obyek, peristiwa atau proses lainnya.
Atribut dapat didasarkan atas fakta berupa informasi konkret yang dapat dibuktikan melalui
laporan seseorang atau hasil pengamatan langsung. Laporan verbal, gambar-gambar, chart yang
berisi data dapat digunakan untuk mengkomunikasikan atribut.
Untuk lebih menjelaskan pengertian tentang konsep, berikut ini dikemukakan beberapa
sifatnya.
1. Konsep itu bersifat abstrak. Ia merupakan gambaran mental tentang benda, peristiwa,
atau kegiatan. Misalnya, kita mendengat kata “kelompok”, kita bisa membayangkan apa
kelompok itu.
2. Konsep itu merupakan “kumpulan” dari benda-benda yang memiliki karakteristik atau
kualitas secara umum.
3. Konsep itu bersifat personal, pemahaman orang tentang konsep “kelompok” misalnya
mungkin berbeda dengan pemahaman orang lain.
4. Konsep dipelajari melalui pengalaman dengan belajar.
5. Konsep bukan persoalan arti kata, seperti didalam kamus. Kamus memiliki makna lain
yang lebih luas.
Contoh
Menyajikan definisi dan contoh-contoh. Guru harus menyajikan definisi contoh-contoh. Sebab
konsep akan mudah dipahami apabila:
1. Aspek yang relevan dengan stimulus jelas dan aspek yang tidak relevan dengan stimulus
kurang jelas atau kurang tajam.
2. Jumlah aspek yang tidak relevan dengan stimulus dikurangi
3. Banyak menggunakan contoh-contoh yang positif
4. Memberikan definisi dan contoh atas obyek yang dipelajari
5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk merespon dan memberikan
C. Generalisasi
Generalisasi sejarah dalam konteks IPS bukan untuk dihafalkan melainkan untuk
dipahami dan diaplikasikan kepada situasi baru yang dihadapi. Untuk meningkatkan kemampuan
uitu diperkenalkan gagasan-gagasan dan pemikiran-pemikiran yang sesuai dengan kemampuan
berpikir siswa sehingga mereka dapat menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan sejarah.
JAWABAN NO 3
A. Konsep waktu
Konsep waktu penting bagi sejarah karena tanpa di ketahui dimensi waktu lampau, kini
dan masa depan maka sejarah akan mengalami kekacauan karena tidak berpangkal dan berujung.
(1) perkembangan;
(2) kesinambungan;
(4) perubahan.
Peristiwa sejarah lokal dijadikan peristiwa-peristiwa sejarah nasional:
Apabila dilihat dan hakikatnya sejarah itu ialah suatu konsep tentang waktu atau tempo
(time) yang proses kelangsungan atau perjalanan waktu berkesinambungan (continuity) dan
satuan berlangsungnya waktu (duration) dengan yang perubahan mengarungi ruang geografis
yang berisi berbagai peristiwa mengenai segala aktivitas dan hasil karya manusia dalam
perjalanan waktu yang berkesinambungan, maka kurun waktu akan berdimensi tiga, yaitu :
Dengan demikian jalannya waktu sebagai proses bergerak menurut garis lurus yang
bergerak terus dan awal menuju masa depan, jadi penggambaran proses jalur waktu itu selalu
Lurus (linear). Dalam pengertian secara umum babakan waktu atau periodisasi adalah salah satu
proses strukturisasi waktu dalam sejarah dengan pembagian atas beberapa babak, zaman atau
periode.
B. Kontinuitas
Waktu (dimensi temporal) memiliki dua makna, yaitu makna denotati dan
konotatif. Makna waktu secara denotatif merupakan satu-kesatuan, Yaitu detik, menit, jam, hari,
minggu, bulan, tahun, abad, dan seterusnya.
Perubahan merupakan gejala yang umum terjadi pada masyarakat manusia. Dalam
konteks kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dikenal dua macam perubahan yaitu
perubahan sosial (social change) dan perubahan kebudayaan (cultural change).
Perbedaan pengertian antara perubahan sosial dan perubahan budaya terletak pada
pengertian masyarakat dan budaya yang diberikan, tetapi pada umumnya perubahan budaya
menekankan pada sistem nilai, sedangkan perubahan sosial pada sistem pelembagaan yang
mengatur tingkah laku anggota masyarakat. Beberapa pendapat tentang definisi perubahan sosial
budaya berikut ini.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial budaya terjadi
secara terus-menerus dari dahulu, sekarang, dan di masa yang akan datang. Perubahan sosial
budaya tidak dapat dipisahkan, karena kebudayaan berasal dari masyarakat dan masyarakat tidak
mungkin tanpa adanya kebudayaan.
JAWABAN NO 4
Menurut Purwodarminto dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, nilai adalah harga, hal-
hal penting atau berguna bagi manusia. Nilai atau sistem nilai adalah keyakinan, kepercayaan,
norma atau kepatuhan-kepatuhan yang dianut oleh seseorang ataupun kelompok masyarakat.
(Kosasih Djahiri. 1980:5). Sedangkan menurut Fraenkel dalam (Husein Achmad. 1981:87),
menyatakan bahwa nilai menggambarkan suatu penghargaan atau semangat yang diberikan
seseorang atas pengalaman-pengalamannya. Selanjutnya ia mengatakan nilai itu merupakan
standar tingkah laku, keindahan, efisiensi,atau penghargaan yang telah disetujui seseorang,
dimana seseorang berusaha hidup dengan nilai tersebut serta bersedia mempertahankannya.
Adapun menurut Sandin, bahwa sistem nilai seseorang terdiri dari seperangkat asumsi-
asumsi, pengertian-pengertian, keyakinan dan komitmen kita untuk mengarahkan pilihan
perilaku. Secara teoritis Sandin mengkalsifikasikan nilai menjadi:
Dengan demikian kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa nilai secara umum
merupakan ukuran tentang baik-buruk, tentang tata-laku yang telah mendalam dalam kehidupan
masyarakat. Nilai merupakan pencerminan budaya suatu kelompok masyarakat. Nilai apabila
ditinjau sebagai sistem nilai, merupakan pedoman kehidupan bermasyarakat yang lebih tinggi
tingkatnya dari pada norma sosial, karena norma sosial itu juga bersumber dan berpedoman
kepada sistem nilai. Sistem nilai tidak hanya mempengaruhi tingkah laku dan tindakan
seseorang, melainkan lebih jauh dari itu yaitu menjadi dasar untuk mencapai tujuan hidupnya.
istem nilai yang menjadi landasan dan pedoman hidup bangsa Indonesia yang paling utama
adalah Pancasila. Bagi dunia pendidikan, Pancasila menjadi dasar pendidikan nasional. Dengan
demikian nila-nilai yang terkandung pada sila-sila Pancasila harus ditanamkan dalam pengajaran
IPS.
Dengan demikian, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa penilaian sikap dalam
proses pembelajaran di sekolah dapat diartikan upaya sistematis dan sistemik untuk mengukur
dan menilai perkembangan siswa, sebagai hasil dari proses pembelajaran yang telah dijalaninya