Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MENEJEMEN AGRIBISNIS PERIKANAN

( Bentuk Bentuk Badan Usaha Yang Bergerak Dalam Bidang Perikanan )

DEVIANTI

G0318329

PROGRAM STUDI PERIKANAN TANGKAP

FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT


KATA PENGANTAR

“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya lah
dari saya dapat menyelesaikan tugas terstruktur initepat waktu. Salam dan shalawat kita kirimkan
kepada junjungan kita semua Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa ummatnya dari
zaman tak beradap menuju zaman yang beradap. kami dalam hal ini memberikan pemahaman
akan materi dan arahan sehingga makalah kami dapat selesai dengan tepat waktu. Dan juga
terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa perikanan tangkap yang sudah membangtu saya
baik dalam semangat serta memberikan sedikit arahan dalam membuat makalah ini.

Terimah kasih atas perhatiannya, saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun bagi perbaikan tugas ini. Mudah-mudahan tugas ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca bahkan saya pribadi .
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. PENGETIAN BADAN USAHA.....................................................................................................5
1. Pengertian badan usaha alam bidang perikanan...........................................................................5
B. Jenis jenis badan usaha....................................................................................................................5
1. Usaha perikanan tangkap.............................................................................................................6
2. Usaha perikanan budidaya (akuakultur).......................................................................................7
3. Usaha perikanan pengolahan.......................................................................................................8
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

SektorPertanian di Indonesia merupakan sektor yang memegang peranan sangat


penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia. Salah satu
subsektor pertanian adalah subsektor perikanan. Subsektor perikanan juga merupakan
sektor yang mendukung untuk dikembangkan dan dikembangkan oleh Indonesia
merupakan negara maritim atau kelautan yang wilayahnya berkembang lebih luas,
mencapai 5,8 juta Km atau 70% dari luas seluruh negara Indonesia (Terangi, 2010)
begitu banyak sumber daya alam Produksi perikanan Indonesia dari tahun 2010 hingga
2011 Peningkatan pendapatan dari 12,86 juta ton menjadi 15,39 juta ton. Dalam rangka
mewujudkan perikanan tangkap yang berhasil (cupture perikanan berkelanjutan) sesuai
dengan ketentuan pelaksanaan perikanan yang bertanggung jawab (FAO Kode Etik untuk
Perikanan Bertanggung Jawab / CCRF) maka eksploitasi sumber daya hayati laut harus
dilakukan dengan bantuan yang bertanggung jawab ).

Data dari SOFIA (Keadaan Dunia Perikanan dan Akuakultur) menyatakan bahwa 5%
dari perikanan dunia dalam status deplesi atau penurunan produksi terus menerus, Enam
belas KPR. panel moderat yang berarti produk masih dapat diperbesar sesuai dengan
jumlah yang kecil, 3% sumber daya ikan masih sesuai dengan tingkat eksploitasi
optimumnya dan hanya Saya Kronik yang dalam proses perbaikan melalui program-
program konservasi.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah adalah ; pengertian bentuk bentuk usaha perikanan serta jenis
usaha perikanan
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BADAN USAHA

 Badan usaha adalah sebuah organisasi kesatuan yuridis (Hukum) Teknis dan
ekonomis yang terstuktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa yang bertujuan untuk mencari laba (keuntungan). Sedangkan Perusahaan
adalah Suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi untuk
menyedikan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan upaya-
upaya lain untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.  

1. Pengertian badan usaha alam bidang perikanan

Usaha Perikanan adalah kegiatan yang dilaksanakan dengan sistem bisnis


Perikanan yang meliputi praproduksi, produksi, pascaproduksi, pengolahan, dan
pemasaran. Usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk
menangkap atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran) ikan,
termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan, pengeringan, atau mengawetkan ikan
dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha
(komersial/bisnis

B. Jenis jenis badan usaha

Hingga hari ini, dalam pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia telah mengalami
perkembangan yang lebih baik melalui proses budidaya pada berbagai bidang seperti
bercocok tanam, beternak dan budidaya perikanan. Kegiatan yang dilakukan manusia yang
berhubungan dengan pemanfaatan serta pengelolaan sumber daya hayati perairan merupakan
bagian dari usaha perikanan. Sumber daya yang banyak dibudidayakan yaitu berasal dari
golongan ikan, udang serta berbagai komoditas perairan lainnya. Kegiatan perikanan dimulai
dari sebelum produksi > produksi > pengolahan > hingga pemasaran yang dilaksanakan
dalam sistem bisnis perikanan. usaha perikanan jika dikelola dengan baik dan benar bisa
mendatangkan keuntungan finansial yang tidak sedikit. Di dalam dunia usaha perikanan ada
3 bidang usaha, yaitu:
1. Usaha perikanan tangkap

Usaha perikanan adalah kegiatan yang dilakukan dengan sistem bisnis perikanan yang
melibatkan praproduksi, produksi, pengolahan, dan pemasaran, sedangkan usaha perikanan
tangkap adalah usaha perikanan yang didasarkan pada kegiatan menangkap ikan dan / atau
kegiatan pengangkutan ikan. memiliki surat-surat izin penangkapan, yaitu SIUP, SIPI, dan
SIKPI. 

tahap praproduksi yang dilakukan adalah persiapan alat-alat yang akan dilakukan
dalam upaya menangkap.Misalnya dengan persiapan alat tangkap yang akan digunakan,
pebekalan yang akan dibawa, kapal yang akan digunakan serta bahan bakar yang dapat
terpenuhi target yang diinginkan.Pada fase produksi, dilakukan penangkapan terhadap ikan
yang dipindahkan.Pengaturan ABK agar proses penangkapan berjalan dengan baik.
Pada saat pemrosesan, ikan hasil tangkapan di dalam kapal, agar dapat lebih awet, sehingga
masih bisa dipasarkan dalam kondisi yang lebih segar, dan harganya pun bisa lebih tinggi
demi keuntungan yang diperoleh juga tinggi.Contoh usaha perikanan tangkap ini antara lain
adalah penangkapan ikan sarden, ikan tuna, ikan bawal laut dan lain sebagainya yang
menggunakan peralatan penangkapan ikan serta perahu sebagai media transportasi.

Beberapa peraturan / peraturan yang terkait dengan kegiatan penangkapan ikan ini
adalah sebagai berikut:

1) Kewenangan Daerah dalam Pengelolaan Wilayah Penangkapan Ikan (Undang-Undang


Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (UU Otonomi Daerah))
2) Peraturan Tentang Jalur Penangkapan (Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia Nomor: PER.02 / MEN / 2011 tanggal 31 Januari 2011)

Landasan Hukum Usaha Perikanan Tangkap Undang-undang tentang Usaha


Perikanan Tangkap peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
PER .14 / MEN / 2011 tentang Usaha Perikanan Tangkap. Peraturan Perundang-undangan
Republik Indonesia (WPP-NRI) yang merupakan bagian dari kekayaan bangsa Indonesia
yang semakin terbatas potensinya, dan sebagai anggota Organisasi Pengelolaan Perikanan
Daerah (Organisasi Pengelolaan Perikanan Daerah / RFMO) dalam memanfaatkan potensi di
laut yang bebas perlu dipertanyakan. ikan dan Lingkungan serta memperhatikan persyaratan,
dan / atau standar internasional.

Dampak Perubahan Iklim terhadap minimal tiga dampak utama, yaitu:

 Dampak terhadap lingkungan,


 Dampak terhadap kelimpahan Sumber Daya
 Dampak terhadap target Sumber daya ikan itu sendiri.

Disamping itu, perencanaan perbaikan Sumber Daya juga harus direncanakan.


Kesalahan memenangkan dinamika. Tantangan penangkapan ikan akan berdampak pada apa
yang dinamakan sebagai berlebihnya kapasitas perikanan atau kelebihan kapasitas. Rejim
Buka akses yang diterapkan sebagian besar negara pada masa lalu yang diperlukan jumlah
dan teknologi alat tangkap berkembang tanpa kontrol ditambah subsidi pemerintah dalam
meningkatkan meningkatkan petani di negara berkembang telah mendukung percepatan
meningkatkan kelebihan di sebagian besar dunia perikanan..

Jika selama ini mengelola sumber daya ikan hanya dikonsentrasikan pada saat mencoba
mencapai hasil dari hasil yang maksimal, maka pengelolaan perikanan sekarang sudah
menyangkut konservasi sumber daya ikan dengan ekonomi, ekologi dan lingkungan.
Alat tangkap ikan sebagai sarana utama ikan yang dibuat tidak sesuai dengan kebutuhan
dan sumber daya ikan, biota, dan lingkungan serta sumber daya perikanan.

2. Usaha perikanan budidaya (akuakultur)

Usaha perikanan budidaya/akuakultur merupakan suatu kegiatan usaha yang


bertujuan untuk memproduksi ikan dalam suatu wadah pemeliharaan yang dikontrol dan
berorientasikan kepada keuntungan. Contohnya : budidaya ikan lele, ikan nila, ikan gurami,
ikan patin dan lain sebagainya. Usaha budidaya/akuakultur biasa diaplikasikan dalam bentuk
tambak, kolam atau empang yang diatur dengan baik sehingga memiliki kondisi sempurna
untuk mengembangkan sumber daya yang dibiakkan di sana.Bidang bisnis perikanan
budidaya atau yang diklaim sebagai akuakultur merupakan sebuah aktivitas bisnis yang
bertujuan memproduksi ikan pada sebuah wadah atau loka pemeliharaan. Dimana syarat
berdasarkan tempat pembudidayaan tersebut terkontrol dan berorientasi pada keuntungan.
Contohnya meliputi budidaya ikan lele, budidaya ikan nila, budidaya ikan gurami, budidaya
ikan patin, budidaya ikan hias serta masih banyak lagi. Bidang usaha yang satu ini pula
dievaluasi relatif terjangkau karena hanya membutuhkan media budidaya buat menyebarkan
bibit ikan. Akan tetapi, juga membutuhkan keahlian dan pengetahuan agar dapat melakukan
pembudidayaan ikan dengan sempurna.

Adapun untuk mengenai biaya dalam pelaksanaan kegiatan budidaya/akuakultur


perikanan sebagai gambaran untuk pertimbangan dalam memulai usaha seperti sebagai
berikut :

a. Biaya investasi, meliputi :


 Biaya pengadaan lahan.
 Biaya konstruksi kolam.
 Pengadaan pompa.
 Pengadaan alat bantu penangkapan, seperti jaring.
 Pengadaan genset.
b. Biaya tetap, meliputi :
 Pembuatan SIUP.
 Pembuatan Pas Biru.
 Biaya perawatan kolam, pompa serta alat bantu penangkapan.
 Biaya penyusutan.
c. Biaya variabel, meliputi :
 Biaya pembelian benih.
 Biaya pembelian pakan.
 Biaya pembelian pupuk.
 Biaya pembelian kapur.
 Biaya pembelian obat-obatan.
 Biaya panen.

3. Usaha perikanan pengolahan

Usaha perikanan pengolahan adalah suatu kegiatan usaha dengan upaya untuk
meningkatkan nilai tambah yang dimiliki oleh sebuah produk perikanan, baik yang berasal
dari bidang usaha perikanan tangkap maupun usaha perikanan budidaya atau akuakultur.
Selain itu, usaha perikanan pengolahan ini juga bertujuan sebagai pendekatan produk
perikanan terhadap pasar dengan harapan agar dapat diterima oleh konsumen yang lebih luas.

Contoh produk yang dihasilkan : kelempang (khas palembang), kerupuk ikan,


bekasam, rusip (khas sekayu), pedeh (khas sekayu), pembuatan nugget ikan, bakso ikan dan
usaha-usaha sejenis lainnya. Seperti halnya dengan kegiatan usaha budidaya
perikanan/akuakultur, usaha perikanan pengolahan juga membutuhkan biaya awal untuk
mulai menjalankan bisnisnya. Berikut perkiraan biaya yang dibutuhkan:

a. Biaya investasi, meliputi :


 Biaya pengadaan lahan.
 Biaya konstruksi bangunan.
 Pengadaan alat bantu pengolahan ikan.
b. Biaya tetap, meliputi :
 Pembuatan SIUP.
 Biaya perawatan bangunan.
 Upah tenaga kerja tetap.
 Biaya penyusutan.

c. Biaya variabel, meliputi :


 Biaya pembelian bahan baku berupa ikan.
 Biaya pembelian minyak.
 Biaya pembelian garam.
 Biaya pembelian air.
 Upah tenaga kerja harian.
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Usaha perikanan adalah kegiatan yang dilakukan dengan sistem bisnis perikanan yang
melibatkan praproduksi, produksi, pengolahan, dan pemasaran, sedangkan usaha perikanan
tangkap adalah usaha perikanan yang didasarkan pada kegiatan menangkap ikan dan / atau
kegiatan pengangkutan ikan. Usaha perikanan budidaya/akuakultur merupakan suatu
kegiatan usaha yang bertujuan untuk memproduksi ikan dalam suatu wadah pemeliharaan
yang dikontrol dan berorientasikan kepada keuntungan.Usaha perikanan pengolahan adalah
suatu kegiatan usaha dengan upaya untuk meningkatkan nilai tambah yang dimiliki oleh
sebuah produk perikanan, baik yang berasal dari bidang usaha perikanan tangkap maupun
usaha perikanan budidaya atau akuakultur.Berdasarkan pemaparan materi diatas kita bisa
menyimpulkan bahwa 3 Jenis usaha perikanan di atas memiliki sistem dan biaya
operasionalnya masing-masing yang nantinya akan berpengaruh langsung terhadap
munculnya berbagai macam pendataan dan sebagai bahan pertimbangan sebelum terjun
secara langsung dalam usaha bisnis.
DAFTAR PUSTAKA

http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/mra/article/view/1007

http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/sosek/article/view/3174

https://budidayaakuakultur.blogspot.com/2016/09/3-jenis-bidang-usaha-perikanan.html

https://belajartani.com/5-jenis-usaha-perikanan-di-indonesia/#:~:text=Kembali%20ke
%20pengertian%20usaha%20perikanan,pengolahan%20ikan%2C%20dan%20pemasaran
%20ikan.

Umar H. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. SUN: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai