Anda di halaman 1dari 14

PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk

PEKERJAAN PEMBANGUNAN TERMINAL KIJING, MEMPAWAH KALIMANTAN BARAT


pe FP
Enorgiring Trade, Erergizing Indonesia.
Nomor Dokumen
Judul Dokumen
KIG-DOC-E04-DED-CL-KOO1
LAPORAN DESAIN TIMBUNAN DARAT AREA CY
LAMPIRAN D
METODOLOGI PELAKSANAAN KONSTRUKSI
METODE PELAKSANAAN PERBAIKAN TANAH MENGGUNAKAN
PENYALIR VERTIKAL (PVD) DENGAN VAKUM (VACUUM CONSOLIDATION METHOD —
VCM)
UMUM
Uraian
Pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode Penyalir Vertikal (PVD) dan
Vakum terdiri dari pengadaan material, tenaga kerja, dan peralatan kerja untuk
pelaksanaan pekerjaan Penanganan Tanah Lunak dengan menggunakan PVD dan vakum.
Penyedia Jasa bertanggung jawab terhadap pengadaan bahan material dan alat serta dan
pemompaan (vakum) dan mengatasi masalah-masalah yang mungkin muncul selama masa
pelaksanaan pekerjaan pemasangan PVD dan vakum.
Metode PVD dan vakum dimaksudkan untuk mempercepat penurunan dan meningkatkan
daya dukung tanah asli yang lunak dengan melakukan pemompaan vakum pada tanah
dengan maksud untuk mengurangi kadar air maupun kadar udara pada butiran tanah
sehingga dapat mempercepat penurunan jangka panjang dan perbedaan penurunan
(differential settlement).
Pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan metode Penyalir Vertikal (PVD) dan
Vakum dapat mengurangi material timbunan yang digunakan untuk pra pembebanan,
mengurangi material timbunan untuk counterweight (pemberat), mempercepat waktu
konsolidasi dibanding dengan Pra pembebanan dengan Sistem Penyalir Vertikal (PVD) dan
Timbunan Tanah, dan menaikan stabilitas timbunan.
Pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Sistem Penyalir Vertikal (PVD) dan
vakum, secara umum dimaksudkan untuk memenuhi kriteria perencanaan yang terdiri
dari :
(1) Daya dukung tanah sesuai rekomendasi dari Konsultan Perencana.

(2) Faktor keamanan stabilitas lereng sesuai rekomendasi dari Konsultan Perencana,

(3) Proses konsolidasi mencapai derajat konsolidasi » 9096 yang ditentukan dengan
metode Asaoka atau persyaratan perancangan dari Konsultan Perencana.

(4) Total beban yang diaplikasikan selama improvement ke tanah asli 2 1.20 kali beban
yang bekerja ke tanah asli pada kondisi layan, jika efek gaya angkat air (buoyancy
effect) diperhitungkan dan »1.30 jika efek gaya angkat air diabaikan atau sesuai
dengan rekomendasi dari Konsultan Perencana.

Pengajuan kesiapan Kerja


Untuk setiap pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode Penyalir
Vertikal (PVD) dan vakum, Penyedia Jasa harus menyerahkan pengajuan kesiapan di
bawah ini sebelum memulai pekerjaan:
(1) Hasil CPT yang menunjukkan kedalaman tanah lunak untuk pekerjaan Perbaikan
Tanah dengan Metode dengan Penyalir Vertikal (PVD) dan vakum.

(2) Dokumen pengajuan perencanaan panjang instalasi PVD.

(3) Gambar potongan melintang yang menunjukkan permukaan lantai kerja, pola
pemasangan Sistem Penyalir Vertikal (PVD), rencana pelapisan lapisan kedap, sistem
vakum, dan saluran drainase. b)

Penyedia Jasa harus menyerahkan hal-hal berikut ini untuk penggunaan pertama kalinya
sebagai bahan pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode Penyalir Vertikal
(PVD) dan Vakum:
(1) Dua contoh secukupnya untuk setiap jenis bahan yang akan digunakan dalam
pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode Penyalir Vertikal (PVD)
Vakum, satu contoh harus disimpan untuk rujukan selama pelaksanaan pekerjaan,

(2) Informasi spesifikasi dari bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan Percepatan
Konsolidasi Tanah dengan Metode Penyalir Vertikal (PVD) dan Vakum.

Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan tertulis segera setelah selesainya setiap tahapan
pekerjaan, dan sebelum mendapat persetujuan tidak diperkenankan menghampar bahan
lain di atas pekerjaan Pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode Penyalir
Vertikal (PVD) dan Vakum.
PERSYARATAN
L,
Area pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode PVD Vakum
direkomendasikan sesuai dengan area konstruksi yang dibutuhkan dengan
mempertimbangkan daya dukung serta faktor keamanan stabilitas lereng.
Jarak antara batas lahan yang diperbaiki dengan eksisting bangunan sekitar atau pipa
bawah tanah harus ditentukan berdasarkan data tanah dengan jarak tidak boleh kurang
dari 20 m atau sesuai dengan rekomendasi Konsultan Perencana. Apabila jaraknya relatif
dekat maka tindakan proteksi / pengamanan terhadap eksisting bangunan terhadap dari
pengaruh terjadinya konsolidasi area yang dilakukan Percepatan Konsolidasi Tanah
dengan metode PVD Vakum harus diambil. Metode proteksi / pengamanan terhadap
eksisting bangunan akan disampaikan secara terpisah sesuai dengan kondisi lapangan.
Area yang akan diperbaiki menggunakan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan metode
PVD dan Vakum, harus dibagi dalam beberapa partisi dengan ukuran setiap partisi
maksimum 40.000 m2 atau sesuai perencanaan yang telah disetujui.
Partisi yang akan di perbaiki dengan metode PVD dan Vakum dapat dilakukan secara
berurutan antara partisi yang satu dengan berikutnya ataupun tidak berurutan dengan
pengaturan yang sudah disetujui.
Pemasangan penyalir vertikal (PVD) harus dengan jarak dan pola segi empat sesuai
gambar. Pemotongan ujung penyalir vertikal (PVD) harus dilakukan minimum 50 cm diatas
elevasi lantai kerja.
Penyalir vertikal (PVD) yang digunakan harus mencapai dasar lapisan tanah lunak dengan
nilai gc dari CPT sebesar 1 MPa, tapi tidak menembus lapisan tidak kedap air dibawahnya
(apabila ada).
Dalam Percepatan Konsolidasi Tanah dengan metode PVD dan Vakum bila terdapat lensa
tanah berupa kandungan lanau, pasir atau material tidak kedap lainnya disekeliling area
yang akan diperbaiki, dinding kedap (sealing wall atau sealing ditch) harus dibuat di
sekeliling area tersebut untuk menjamin tidak ada kebocoran sistem dan tekanan vakum
dapat mencapai spesifikasi yang telah ditetapkan. 10.
17,
Apabila kondisi tanah lunak sangat dalam dan kontrol terhadap stabilitas lereng lebih
diutamakan maka penyalir vertikal (PVD) harus lebih dalam dibandingkan garis longsor
kritis yang ditentukan oleh Konsultan Perencana. Untuk pekerjaan yang mengutamakan
kontrol terhadap penurunan maka penyalir vertikal (PVD) harus ditentukan berdasarkan
sisa penurunan pasca konstruksi yang ditentukan.
Untuk area daerah perbaikan yang berdampingan dengan struktur/infrastuktur/pipa
eksisting, penanganannya harus direncanakan secara lebih rinci dan teliti sehingga tidak
mengganggu kestabilan bangunan struktur dimaksud.
Dalam Percepatan Konsolidasi Tanah metode PVD dan Vakum diharuskan untuk
menggunakan perlengkapan sistem pompa khusus vakum. Ketika katup udara ditutup,
tekanan vakum yang dihasilkan oleh pompa vakum harus mencapai tidak kurang dari (-)
80 kPa, secara merata.
Saat tekanan vakum sudah stabil di atas 80 kPa, maka sebagian/seluruh pompa vakum
dapat di non-aktifkan sementara waktu untuk proses maintenance, sepanjang tidak
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan vakum di bawah 80 kPa.
Uji pemompaan vakum dianjurkan selama minimal 10 hari. Apabila ditemukan masalah
maka tindakan perbaikan harus segera dilakukan. Metode perbaikan disesuaikan dengan
kondisi actual di lapangan dan akan disampaikan dalam dokumen terpisah.
Pra-pembebanan tanah akan dikombinasikan dengan pra-pembebanan vakum dan ujung
bawah dari lereng urugan tetap berada di dalam area vakum atau sesuai rekomendasi
Konsultan Perencana.
Penempatan tambahan pra-pembebanan dengan tanah sistem PVD dan Vakum dapat
dilakukan sesudah tekanan vakum mencapai 80 kPa dan tekanan vakum stabil selama 3
hari berturut-turut.
Pekerjaan pengurugan di atas geomembran saat proses vakum masih berjalan harus
mengikuti ketentuan berikut:
a) Geotekstil sebagai lapis proteksi geomembrane harus dipasang pada sisi bawah dari
geomembrane. Jika ada pekerjaan penimbunan di atas geomemnbran, maka geotekstil
sebagai lapis proteksi juga harus dipasang di atas geomembran sebelum pekerjaan
penimbunan,

b) Periode urugan, ketebalan dan pemadatan harus mengikuti syarat yang telah
ditetapkan dalam perencanaan.

Pada saat mengaplikasikan pra-pembebanan vakum yang dikombinasikan dengan pra-


pembebanan tanah, pekerjaan urugan harus dilakukan secara bertahap dengan
kontrol sebagai berikut:
a) Pergerakan lateral tanah ke arah luar di perbatasan area yang di perbaiki tidak lebih
dari 5 mm/hari,

b) Kecepatan penurunan tanah tidak lebih dari 30 mm/hari:

Untuk kontrol terhadap penurunan, penentuan selesainya proses konsolidasi harus


didasarkan pada batas penurunan pasca konstruksi yang diizinkan (post settlement),
derajat konsolidasi rata-rata dan kecepatan penurunan. 18, Partisi vakum Sec-CY-Z1 akan
menjadi area uji coba (trial) dimana hasil pengamatan dari proses konsolidasi yang terjadi
akan digunakan sebagai koreksi terhadap parameter konsolidasi area lainnya.
III. BAHAN
1. Geotekstil untuk Lapis Proteksi Geomembrane
Geotekstil untuk Lapis proteksi berupa geotekstil dari jenis yang tidak dianyam
(nonwoven), terdiri dari serabut dengan bahan polimer yang telah distabilkan terhadap UV
dengan berat 200 gram/m2.
Geotekstil yang terbuat dari material daur ulang tidak bisa diterima.
Geotekstil harus memiliki daya tahan terhadap pengaruh kontak langsung dengan zat
kimia yang umumnya ada di dalam tanah dan air limbah serta memiliki daya tahan
terhadap pengaruh mikro biologis lainnya.
Geotekstil harus mempunyai jaringan serabut yang stabil sehingga memiliki ketahanan
terhadap kerusakan saat pelaksanaan.
Geotekstil yang dikirim ke lapangan harus terlindung dari sinar matahari. Penyimpanan
dan pemasangan gulungan geotekstil tersebut tidak boleh mengakibatkan kerusakan fisik.
Geotekstil harus dipasang pada lokasi seperti yang dicantumkan pada gambar rencana.
Penyambungan geotekstil harus dengan cara dijahit menggunakan mesin jahit portable
atau dipasang dengan overlap yang cukup antar lembar yang satu dengan lainnya.
2. Drainase vertikal prefabrikasi / Penyalir vertikal (Prefabricated Vertical Drain, PVD).
PVD harus merupakan material komposit yang terintegrasi dengan baik yaitu terdiri dari
lapisan inti menerus yang dilingkupi dengan saringan pembungkus. Lapisan inti harus
merupakan bahan polimer, Saringan pembungkus harus dari bahan non-woven.
PVD yang terbuat dari potongan-potongan bahan fiber tidak dapat diterima.
PVD dipasang dengan menggunakan suatu mandrel atau lengan baja yang akan menembus
tanah sampai pada kedalaman yang ditentukan. Mandrel ini akan melindungi material agar
tidak sobek, terputus, dan rusak selama pemasangan dan kemudian ditarik kembali setelah
material terpasang. Mandrel harus dapat dimasukkan tanpa menimbulkan efek getaran dan
lainnya yang dapat berdampak pada lingkungan sekitarnya.
PVD yang dikirim ke lapangan harus terlindungi dari sinar matahari. Penyimpanan dan
pemasangan tidak boleh mengakibatkan kerusakan fisik.
PVD harus dipasang dengan menggunakan peralatan yang sudah disetujui, pada jarak dan
kedalaman yang sudah ditentukan dan pada lokasi seperti yang dicantumkan ada gambar
rencana.
Spasi tipikal antar PVD adalah 1 m dengan pola segiempat.
PVD ini harus mampu menyalurkan tekanan vakum dari drainase horizontal ke seluruh
masa tanah lunak. PVD harus juga mampu berfungsi untuk menyalurkan air dan udara
yang keluar dari masa tanah lunak ke drainase horizontal.
asn VD60
Gambar : Prefabricated Vertical Drain
3. Pipa drainase horisontal (Perforated Horizontal Drain/PHD)
Sistem Pipa Drainasi horizontal harus direncanakan dengan jarak dan diameter pipa
tertentu sehingga mampu menyebarkan tekanan vakum dari luasan tertentu secara merata
sebesar minimum (minus) - 80 kPa. Sistem ini harus dijamin tidak mengalami kebocoran
selama proses vakum.
Geomembran
a) Geomembran sebagai Lapis kedap harus terbuat dari bahan polyethylene atau
polyvinyl chloride atau bahan lainnya yang menjamin kekedapan lapis tersebut.

b) Geomembran sebagai lapis kedap yang digunakan harus direncanakan dengan


mempertimbangkan resiko kegagalan sistem vakum apabila geomembran tersebut
mengalami kerusakan saat proses vakum.

c) Geomembran yang digunakan harus memiliki daya tahan terhadap pengaruh bahan-
bahan kimia dan mikro biologis lainnya yang ada di lingkungan kerja.

d) Geomembran harus mempunyai kualitas karakteristik dan sifat-sifat kekedapan yang


tinggi.

e) Geomembran yang dikirim ke lapangan harus disimpan dan dilindungi dari hal-hal
yang dapat merusak lapis kedap dan dari pengaruh sinar matahari langsung (untuk
jangka waktu yang lara).

f) Geomembran harus dipasang pada lokasi seperti yang dicantumkan pada gambar
rencana.

g) Ukuran panjang atau lebar dari Geomembran sebagai lapis kedap minimal harus 4 m
lebih panjang dibandingkan panjang dan lebar dari area yang akan di perbaiki. Apabila
kondisi geologi cukup kompleks maka lapis kedap harus lebih panjang dan lebih lebar
sehingga dapat diletakkan secara longgar.

h) Permukaan tanah tempat Geomembran akan digelar, harus bersih dari benda-

benda pengrusak seperti akar pohon dan lain-lain yang menimbulkan kerusakan pada
Geomembran. Tanah di bawah tempat Geomembran akan digelar diusahakan
kepadatannya seragam.
Penyambungan antar Geomembran dianjurkan untuk dilakukan di pabrik guna
mengantisipasi potensi kebocoran akibat ketidaksempurnaan sambungan bila
penyambungan dilakukan di lapangan. Apabila penyambungan dilakukan dilokasi kerja,
maka harus dipastikan tidak terjadi kebocoran akibat ketidaksempurnaan sambungan di
lapangan. IV. PELAKSANAAN
Pengajuan Kesiapan Kerja
Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan tahap awal sebelum pekerjaan dimulai, agar
seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat terlaksana sesuai desain dan mencegah
terjadinya resiko kegagalan sistem akibat benda-benda tajam yang dapat merusak material
pada saat proses vakum.
Is
Pemeriksaan Bersama
Pada tahap awal sebelum dilaksanakannya pekerjaan, Penyedia Jasa melakukan
pemeriksaan dan pengukuran lokasi pekerjaan serta pemeriksaan detail kondisi lokasi
pekerjaan terhadap gambar rencana. Juga dilakukan Tes Sondir (Cone Penetration Test -
CPT) setiap jarak 50 m pada area yang akan diperbaiki dengan metode vakum untuk
mengetahui kedalaman tanah lunak serta memperkirakan kedalaman pemancangan PVD
yang lebih terinci dan merencanakan partisi pelaksanaan vakum.
Gambar Kerja (Shop Drawing)
Pembuatan gambar kerja (shop drawing) oleh Penyedia Jasa dibuat sesuai gambar desain
dan menyesuaikan kondisi awal lapangan hasil pemeriksaan. Disamping itu dibuat Shop
Drawing untuk rencana kedalaman pemancangan PVD dan juga rencana pembagian partisi
pelaksanaan vakum.
Mobilisasi alat kerja, pekerja dan material
Mobilisasi adalah mendatangkan alat berat, pekerja serta material yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan pekerjaan pada lokasi proyek, dimana jadwal pengiriman alat berat dan
material tersebut harus sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan menyeluruh sehingga
pelaksanaan pekerjaan tidak terganggu dan sesuai rencana.
Pembuatan Titik Acuan (Benchmark)
Pembuatan titik acuan (benchmark) harus dengan menggunakan patok kayu yang kuat dan
diwarnai dengan warna yang cukup terang serta diberi nama agar mudah dipahami oleh
semua pihak.
Pembersihan Lahan dari batu, kayu, bahan organik atau benda-benda lain yang menonjol
ke permukaan tanah, khususnya jika benda itu tajam dan akar pohon serta material
organik lainnya harus dikeluarkan dari lahan. Hal ini dikerjakan agar material yang akan
digelar di atas lahan tidak mengakibatkan robek geotekstil dan geomembran yang akan
mengakibatkan kebocoran sewaktu proses vakum berlangsung serta tidak ada lapisan yang
akan mengalami pelapukan sehingga mempengaruhi proses settlement.
Gudang dan Bedeng
Bedeng dan gudang material yang dibangun harus memenuhi beberapa kriteria yaitu
sebagai berikut:
0 Bebas dari genangan air
e Dapat melindungi dari panas dan hujan
Kokoh dan mempunyai luasan yang mencukupi
e Tersedia penerangan yang memadai
e Ventilasi yang cukup sehingga tidak lembab. g) Pemasangan Geotekstil Separator (bila
dibutuhkan)
Pada area kerja yang mempunyai CBR s 3 (tiga) dan dalam kondisi jenuh maka sebelum
dilakukan penimbunan area kerja tersebut perlu dipasang geotekstil separator terlebih
dahulu. Pemasangan Geoteksti Separator ini harus dapat berfungsi sebagai pencegah
terjadinya pencampuran antara tanah dasar dengan material di atasnya serta diharapkan
area tersebut dapat dibebani serta stabil oleh pelaksanaan pekerjaan berikutnya yaitu
penimbunan tanah dan pemasangan drainase vertikal prefabrikasi (prefabricated vertical
drain, PVD).
2. Timbunan Lantai Kerja (Platform)
Untuk mencapai elevasi platform yang berada diatas elevasi tanah existing, maka
diperlukan penimbunan tanah pada area yang akan divakum. Peninggian elevasi muka
tanah yang akan divakum dapat dilakukan dengan cara penimbunan tanah diatas geotekstil
separator.
Cara penimbunan material pengisi tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan
struktur pengaman atau tanpa struktur pengaman. Struktur pengaman dapat berupa
tanggul dari timbunan, soil/sand bag, sheet pile, atau konstruksi pengaman lainnya.
3. Pemasangan drainase vertikal prefabrikasi / Penyalir Vertikal (prefabricated vertical
drain, PVD)
Pemancangan PVD dapat dilaksanakan setelah pengurugan lantai kerja selesai
dilaksanakan. Prosedur pemancangan PVD sebagai berikut :
a) Bagi lahan kerja dalam partisi yang secara praktis dapat ditangani oleh sejumlah alat
tertentu sesuai dengan periode waktu kerja yang ada.

b) Buat titik referensi untuk setiap partisi.

c) Berdasarkan pada titik-titik referensi ini, dibuat titik-titik pemasangan sesuai dengan
pola dan jarak pemasangan yang telah ditetapkan.

d) Setelah gulungan PVD dipasang pada peralatan dan ujung PVD dipasang pada mandrel,
pemancangan dilakukan secara berulang dengan langkah-langkah sebagai berikut :

(1) Pasang angkur/besi penahan pada ujung PVD di bagian bawah mandrel agar PVD
dapat terpasang sesuai kedalaman yang direncanakan.

(2) Posisi alat pemancangan diatur sehingga ujung bawah mandrel tepat pada titik
pemasangan.

(3) Pancang PVD ke dalam tanah sampai dengan kedalaman yang telah ditentukan.
(4) Setelah mencapai kedalaman yang ditentukan, tarik mandrel ke atas. Selama proses
ini, PVD tetap berada di dalam tanah tertahan oleh angkur/besi penahan.

(5) Potong PVD yang berada di atas tanah sepanjang minimum 50 cm.

(6) Dengan mengulang langkah-langkah diatas, maka PVD akan terpasang dari satu partisi
ke partisi berikutnya sehingga semua area selesai dipasang.

(7) Penyambungan antar PVD dilaksanakan dengan meng-overlap bagian inti PVD sebesar
20 cm kemudian ditutup kembali.

(8) Bila kedalaman yang dituju tidak tercapai akibat adanya hambatan dalam menekan
mandrei kedalam tanah, maka digantikan dengan melakukan penetrasi ulang pada
titik yang berdekatan dengan titik sebelumnya.

Gambar : Installasi PVD


Pemasangan sistem drainase horizontal
Pemasangan pipa drainase horizontal, sistem tanki dan pompa dapat dilaksanakan setelah
PVD terpasang pada area tertentu.
Fungsi pipa drainase horizontal ini adalah untuk menyalurkan tekanan vakum dari pompa
ke seluruh masa tanah melalui PVD.
Pipa drainase juga berfungsi untuk mengalirkan air yang keluar dari PVD kedalam tanki
separator udara dan air.
Pemasangan Geotekstil dan Geomembran
Setelah seluruh sistem PVD dan PHD terpasang maka berikutnya dipasang Geotekstil untuk
lapisan proteksi yang bertujuan untuk memproteksi geomembran dari benda-benda tajam
yang dapat mengakibatkan kebocoran pada lapisan kedap tersebut.
Setelah Geotekstil Separator untuk lapisan proteksi dipasang maka berikutnya dipasang
geomembran yang bertujuan membuat lahan menjadi kedap dari udara dan air sehingga
dapat dilakukan proses vakum.
Kondisi cuaca harus cerah dan tidak berangin kuat saat penggelaran geomembran
dilaksanakan. Pemasangan geomembran tersebut harus dilakukan mulai dari sisi arah
angin. 6.
Kondisi geomembran harus selalu diperiksa selama periode konsolidasi berlangsung.
Apabila terjadi kebocoran atau kerusakan maka tindakan perbaikan harus dilakukan
segera.
Tar HAN Neta
Gambar : Pemasangan Geomembran
Penggalian angkur
Penggalian angkur dapat dilakukan bila geomembran telah selesai dipasang pada partisi
yang akan dikerjakan.
Sisi dalam dan luar galian angkur tersebut harus rata dan tidak boleh ada pasir atau benda
tajam lainnya.
Penggalian angkur untuk mengunci geomembran harus mencapai minimum 0.5 m ke
dalam lapisan tanah kedap di bawahnya.
Setelah angkur selesai digali maka tahap berikutnya adalah menggelarkan Geotekstil
separator dan Geomembran hingga dasar galian angkur, lalu ditimbun kembali hingga
elevasi awal.
Tanah lempung yang digunakan untuk menimbun galian angkur tersebut harus bebas dari
sampah atau material lainnya.
Apabila galian angkur tersebut terletak antara dua partisi maka Geotekstil separator dan
Geomembran dari kedua partisi tersebut harus tertanam pada galian angkur yang sara.
Gambar : Pengalian Angkur
Dinding kedap (sealing wall atau sealing ditch) (bila dibutuhkan)
Apabila terdapat lensa tanah berupa kandungan lanau, pasir atau material tidak kedap
lainnya di sekeliling area yang akan diperbaiki, dinding kedap (sealing wall atau sealing
ditch) harus di buat di sekeliling area tersebut untuk menjamin tekanan vakum dapat
mencapai spesifikasi yang telah ditetapkan.
Dinding kedap (sealing wall atau sealing ditch) harus dibangun dan menembus tidak
kurang dari 1 m ke dalam lapisan tanah tidak kedap di bawahnya, atau hingga kedalaman
dimana kondisi kedap dapat dicapai.
Dinding kedap tersebut harus memiliki ketebalan tidak kurang dari 1 m dengan
permeabilitas tidak lebih dari 1 x 10cm / detik.
Pemasangan Pompa Vakum dan Generator
Jumlah dan lokasi penempatan pompa vakum harus mengikuti rencana yang telah
ditetapkan.
Pemasangan pompa vakum dilakukan setelah geomembran selesai dilaksanakan serta
setelah seluruh sistem dalam lahan telah terpasang.
Urugan leveling di atas lapisan kedap.
Penambahan tinggi urugan di atas lapis geomembrane pada perbaikan Tanah dengan
Metode Penyalir Vertikal (PVD) dan Vakum, sangat tergantung dari daya dukung tanah asli.
Tinggi urugan maksimum harus sesuai rekomendasi Konsultan Perencana.
Dalam hal tinggi timbunan masih dibawah tinggi urugan maksimum, penimbunan harus
dilakukan secara bertahap sehingga tidak terjadi longsoran.
aa” .
Gambar : Pengurugan diatas Geomembran V. PENGENDALIAN MUTU Untuk pemantauan
stabilitas, penurunan dan tekanan air pori dari timbunan akibat pelaksanaan vakum,
Penyedia Jasa harus memasang peralatan/instrumen pemantauan. Instrumen pemantauan
umumnya terdiri dari dan tidak terbatas pada:
1, Penurunan Vertikal
Pelat Penurunan (Total Settlement Plate) digunakan untuk mengukur penurunan
permukaan tanah selama proses konsolidasi.
Pelat Penurunan (Total Settlement Plate) dipasang pada setiap jarak tertentu di atas
permukaan geomembran sesuai gambar kerja yang disetujui dan jumlahnya dapat
mewakili kondisi penurunan seluruh partisi.
Penanda/Indikator Penurunan Permukaan diatas permukaan tanah dilakukan terhadap
Patok Tetap (Benchmark) yang tidak dipengaruhi oleh penurunan tanah dasar:
Hasil pembacaan penurunan vertikal digunakan untuk mengobservasi derajat konsolidasi
dan memprediksi penurunan yang terjadi terhadap total penurunan konsolidasi yang
dihitung menggunakan metode Asaoka,
Pemantauan Pelat Penurunan (Total Settlement Plate) dilakukan 1 (satu) hari sekali pada
waktu yang sama sampai selesainya proses vakum,
Proses vakum dianggap selesai apabila derajat konsolidasi mencapai minimal 9046 yang
dianalisa menggunakan metode Asaoka (Asaoka, 1978) atau sesuai kriteria yang
ditetapkan oleh Konsultan Perencana.
Gambar : Pemasangan Pelat Penurunan
2. Pengukuran Tekanan Vakum
a) Cc)

Tekanan vakum diukur dengan menggunakan pengukur tekanan vakum (vacuum gauge).
Pengukur tekanan vakum tersebut harus memiliki skala sampai dengan -100 kPa.
Pengukur tekanan vakum di pasang pada pompa vakum dan titik-titik tertentu dalam area
vakum dengan distribusi 1 buah setiap 2.500 - 4.500 m2.
Pemantauan Pengukuran Tekanan Vakum dilakukan 1 (satu) hari sekali pada waktu yang
sama sampai selesainya proses vakum.
Gambar : Vacuum Gauge
Tekanan Air Pori
)
Tekanan air pori diukur menggunakan piezometer.
Piezometer yang dipasang harus dapat mengukur tekanan air pori negatif akibat tekanan
vakum.
Piezometer yang digunakan adalah tipe vibrating wire yang dipasang pada lokasi dan
kedalaman sesuai rencana di dalam area vakum.
Indikator nilai tekanan air pori diperoleh dari pembacaan alat pengukur tekanan air pori
pada alat baca piezometer.
Piezometer dipasang pada titik pengamatan di setiap kedalaman 5 meter dan
penambahannya dengan jumlah satu titik pengamatan setiap partisi.
Pemantauan tekanan air pori menggunakan pjezometer dilakukan 1 (satu) hari sekali pada
waktu yang sama selesainya proses vakum.
Gambar : Pembacaan Piezometer
Pergerakan tanah lateral
Pergerakan tanah lateral diukur menggunakan inclinometer.
Inclinometer harus dipasang 1 (satu) unit per partisi pada bagian lereng yang paling rawan
atau pada lokasi yang disetujui.
Inclinometer dipasang hingga 1-2m lebih dalam dibandingkan kedalaman perbaikan tanah.
Inclinometer dipasang di luar area yang di vakum yang terpengaruh oleh pergerakan tanah.
Indikator pergerakan tanah diperoleh dari pembacaan alat pengukur melalui alat baca
inclinometer. f) Inclinometer tersebut harus dilindungi sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan untuk pengamatan pada saat kondisi layan.
g) Pemantauan tanah lateral menggunakan Inclinometer dilakukan setiap 1 (satu) hari
sekali pada waktu yang sama sampai selesainya proses vakum.
Gambar : Pembacaan Inklinometer
5. Pengukuran sebaran kompresi tanah
a) Pengukuran sebaran kompresi tanah menggunakan extensometer.

b) Extensometer yang digunakan adalah tipe spider dengan ring magnet.

c) Extensometer dipasang pada titik pengamatan di setiap kedalaman kurang lebih 5


meter dengan jumlah satu titik pengamatan setiap partisi.

d) Pembacaan kompresi tanah pada ring magnet menggunakan probe elektronik,

e) Pemantauan kompresi tanah menggunakan extensometer dilakukan setiap 1 (satu)


hari sekali pada waktu yang sama sampai selesainya proses vakum.

Gambar : Pembacaan Extensometer


Berdasarkan jenisnya, alat pemantauan dipasang sesudah PVD selesai dipasang dan
sebelum atau sesudah lapis kedap digelar, atau sebelum timbunan sebagai pembebanan
dilakukan. Pemantauan harus dilakukan lebih sering apabila ditemukan hasil pemantauan
yang ekstrem. Setiap titik instrumetasi dan pengujian harus diberi nama dan diukur posisi
titiknya. Setiap titik instrumetasi dan pengujian diberikan pengamanan hingga tidak
mengalami kerusakan,
Tabel : Keterangan Pengukuran Instrumentasi
Parameter yang diukur
Jenis Instrumentasi
Frekuensi pengukuran
Kondisi yang tidak diperbolehkan
Penurunan vertikal!
Pelat Penurunan (Total Settlement Plate)
1 kali setiap hari
Kecepatan penurunan tanah lebih dari 30 mm/hari saat dilakukan penimbunan tanah
selama proses vakum.
Pengukuran tekanan vakum
Pengukur tekanan vakum (vacuum gauge)
1 kali setiap hari
Tekanan vakum pada pompa dan pada area vakum turun dibawah 80 kPa lebih dari 7 hari
berturut- turut akibat adanya kebocoran geomembran, lapisan tidak kedap di dalam tanah
atau ketidaksempurnaan sistem vakum,
Tekanan air pori
Vibratewire piezometer (VW piczometer)
1 kali setiap hari
Tekanan air pori negatif akibat vakum turundi bawah 60 kPa lebih dari 7 hari berturut-
turut akibat adanya kebocoran gcomembran, lapisan tidak kedap Gi dalam tanah atau
ketidaksempurnaan sistem vakum,
Pergerakan tanah lateral
Inclinometer
1 kali setiap hari
Pergerakan lateral tanah ke arah luar di perbatasan area yang diperbaiki lebih dari
Smm/hari saat dilakukan penimbunan tanah selama proses vakum.
Pergerakan sebaran kompresi tanah
Extensometer
1 kali setiap hari
Tidak terjadi kompresi tanah pada lapisan yang diperbaiki.
setiap kerusakan harus dilaporkan dan segera diganti.
Setiap hasil instrumentasi didata, dicatat dan dilaporkan dalam bentuk laporan yang
minimum mencakup dan tidak terbatas pada : Jenis/tipe instrument/pengujian,
Kode/ID/nama,
Koordinat posisi titik, Tanggal pemasangan,
Data awal,
Hasil pengamatan (dalam bentuk tabulasi dan grafik), Petugas yang bertanggung jawab,
Komentar yang relevan/catatan.

Anda mungkin juga menyukai