(2) Faktor keamanan stabilitas lereng sesuai rekomendasi dari Konsultan Perencana,
(3) Proses konsolidasi mencapai derajat konsolidasi » 9096 yang ditentukan dengan
metode Asaoka atau persyaratan perancangan dari Konsultan Perencana.
(4) Total beban yang diaplikasikan selama improvement ke tanah asli 2 1.20 kali beban
yang bekerja ke tanah asli pada kondisi layan, jika efek gaya angkat air (buoyancy
effect) diperhitungkan dan »1.30 jika efek gaya angkat air diabaikan atau sesuai
dengan rekomendasi dari Konsultan Perencana.
(3) Gambar potongan melintang yang menunjukkan permukaan lantai kerja, pola
pemasangan Sistem Penyalir Vertikal (PVD), rencana pelapisan lapisan kedap, sistem
vakum, dan saluran drainase. b)
Penyedia Jasa harus menyerahkan hal-hal berikut ini untuk penggunaan pertama kalinya
sebagai bahan pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode Penyalir Vertikal
(PVD) dan Vakum:
(1) Dua contoh secukupnya untuk setiap jenis bahan yang akan digunakan dalam
pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode Penyalir Vertikal (PVD)
Vakum, satu contoh harus disimpan untuk rujukan selama pelaksanaan pekerjaan,
(2) Informasi spesifikasi dari bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan Percepatan
Konsolidasi Tanah dengan Metode Penyalir Vertikal (PVD) dan Vakum.
Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan tertulis segera setelah selesainya setiap tahapan
pekerjaan, dan sebelum mendapat persetujuan tidak diperkenankan menghampar bahan
lain di atas pekerjaan Pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode Penyalir
Vertikal (PVD) dan Vakum.
PERSYARATAN
L,
Area pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode PVD Vakum
direkomendasikan sesuai dengan area konstruksi yang dibutuhkan dengan
mempertimbangkan daya dukung serta faktor keamanan stabilitas lereng.
Jarak antara batas lahan yang diperbaiki dengan eksisting bangunan sekitar atau pipa
bawah tanah harus ditentukan berdasarkan data tanah dengan jarak tidak boleh kurang
dari 20 m atau sesuai dengan rekomendasi Konsultan Perencana. Apabila jaraknya relatif
dekat maka tindakan proteksi / pengamanan terhadap eksisting bangunan terhadap dari
pengaruh terjadinya konsolidasi area yang dilakukan Percepatan Konsolidasi Tanah
dengan metode PVD Vakum harus diambil. Metode proteksi / pengamanan terhadap
eksisting bangunan akan disampaikan secara terpisah sesuai dengan kondisi lapangan.
Area yang akan diperbaiki menggunakan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan metode
PVD dan Vakum, harus dibagi dalam beberapa partisi dengan ukuran setiap partisi
maksimum 40.000 m2 atau sesuai perencanaan yang telah disetujui.
Partisi yang akan di perbaiki dengan metode PVD dan Vakum dapat dilakukan secara
berurutan antara partisi yang satu dengan berikutnya ataupun tidak berurutan dengan
pengaturan yang sudah disetujui.
Pemasangan penyalir vertikal (PVD) harus dengan jarak dan pola segi empat sesuai
gambar. Pemotongan ujung penyalir vertikal (PVD) harus dilakukan minimum 50 cm diatas
elevasi lantai kerja.
Penyalir vertikal (PVD) yang digunakan harus mencapai dasar lapisan tanah lunak dengan
nilai gc dari CPT sebesar 1 MPa, tapi tidak menembus lapisan tidak kedap air dibawahnya
(apabila ada).
Dalam Percepatan Konsolidasi Tanah dengan metode PVD dan Vakum bila terdapat lensa
tanah berupa kandungan lanau, pasir atau material tidak kedap lainnya disekeliling area
yang akan diperbaiki, dinding kedap (sealing wall atau sealing ditch) harus dibuat di
sekeliling area tersebut untuk menjamin tidak ada kebocoran sistem dan tekanan vakum
dapat mencapai spesifikasi yang telah ditetapkan. 10.
17,
Apabila kondisi tanah lunak sangat dalam dan kontrol terhadap stabilitas lereng lebih
diutamakan maka penyalir vertikal (PVD) harus lebih dalam dibandingkan garis longsor
kritis yang ditentukan oleh Konsultan Perencana. Untuk pekerjaan yang mengutamakan
kontrol terhadap penurunan maka penyalir vertikal (PVD) harus ditentukan berdasarkan
sisa penurunan pasca konstruksi yang ditentukan.
Untuk area daerah perbaikan yang berdampingan dengan struktur/infrastuktur/pipa
eksisting, penanganannya harus direncanakan secara lebih rinci dan teliti sehingga tidak
mengganggu kestabilan bangunan struktur dimaksud.
Dalam Percepatan Konsolidasi Tanah metode PVD dan Vakum diharuskan untuk
menggunakan perlengkapan sistem pompa khusus vakum. Ketika katup udara ditutup,
tekanan vakum yang dihasilkan oleh pompa vakum harus mencapai tidak kurang dari (-)
80 kPa, secara merata.
Saat tekanan vakum sudah stabil di atas 80 kPa, maka sebagian/seluruh pompa vakum
dapat di non-aktifkan sementara waktu untuk proses maintenance, sepanjang tidak
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan vakum di bawah 80 kPa.
Uji pemompaan vakum dianjurkan selama minimal 10 hari. Apabila ditemukan masalah
maka tindakan perbaikan harus segera dilakukan. Metode perbaikan disesuaikan dengan
kondisi actual di lapangan dan akan disampaikan dalam dokumen terpisah.
Pra-pembebanan tanah akan dikombinasikan dengan pra-pembebanan vakum dan ujung
bawah dari lereng urugan tetap berada di dalam area vakum atau sesuai rekomendasi
Konsultan Perencana.
Penempatan tambahan pra-pembebanan dengan tanah sistem PVD dan Vakum dapat
dilakukan sesudah tekanan vakum mencapai 80 kPa dan tekanan vakum stabil selama 3
hari berturut-turut.
Pekerjaan pengurugan di atas geomembran saat proses vakum masih berjalan harus
mengikuti ketentuan berikut:
a) Geotekstil sebagai lapis proteksi geomembrane harus dipasang pada sisi bawah dari
geomembrane. Jika ada pekerjaan penimbunan di atas geomemnbran, maka geotekstil
sebagai lapis proteksi juga harus dipasang di atas geomembran sebelum pekerjaan
penimbunan,
b) Periode urugan, ketebalan dan pemadatan harus mengikuti syarat yang telah
ditetapkan dalam perencanaan.
c) Geomembran yang digunakan harus memiliki daya tahan terhadap pengaruh bahan-
bahan kimia dan mikro biologis lainnya yang ada di lingkungan kerja.
e) Geomembran yang dikirim ke lapangan harus disimpan dan dilindungi dari hal-hal
yang dapat merusak lapis kedap dan dari pengaruh sinar matahari langsung (untuk
jangka waktu yang lara).
f) Geomembran harus dipasang pada lokasi seperti yang dicantumkan pada gambar
rencana.
g) Ukuran panjang atau lebar dari Geomembran sebagai lapis kedap minimal harus 4 m
lebih panjang dibandingkan panjang dan lebar dari area yang akan di perbaiki. Apabila
kondisi geologi cukup kompleks maka lapis kedap harus lebih panjang dan lebih lebar
sehingga dapat diletakkan secara longgar.
h) Permukaan tanah tempat Geomembran akan digelar, harus bersih dari benda-
benda pengrusak seperti akar pohon dan lain-lain yang menimbulkan kerusakan pada
Geomembran. Tanah di bawah tempat Geomembran akan digelar diusahakan
kepadatannya seragam.
Penyambungan antar Geomembran dianjurkan untuk dilakukan di pabrik guna
mengantisipasi potensi kebocoran akibat ketidaksempurnaan sambungan bila
penyambungan dilakukan di lapangan. Apabila penyambungan dilakukan dilokasi kerja,
maka harus dipastikan tidak terjadi kebocoran akibat ketidaksempurnaan sambungan di
lapangan. IV. PELAKSANAAN
Pengajuan Kesiapan Kerja
Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan tahap awal sebelum pekerjaan dimulai, agar
seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat terlaksana sesuai desain dan mencegah
terjadinya resiko kegagalan sistem akibat benda-benda tajam yang dapat merusak material
pada saat proses vakum.
Is
Pemeriksaan Bersama
Pada tahap awal sebelum dilaksanakannya pekerjaan, Penyedia Jasa melakukan
pemeriksaan dan pengukuran lokasi pekerjaan serta pemeriksaan detail kondisi lokasi
pekerjaan terhadap gambar rencana. Juga dilakukan Tes Sondir (Cone Penetration Test -
CPT) setiap jarak 50 m pada area yang akan diperbaiki dengan metode vakum untuk
mengetahui kedalaman tanah lunak serta memperkirakan kedalaman pemancangan PVD
yang lebih terinci dan merencanakan partisi pelaksanaan vakum.
Gambar Kerja (Shop Drawing)
Pembuatan gambar kerja (shop drawing) oleh Penyedia Jasa dibuat sesuai gambar desain
dan menyesuaikan kondisi awal lapangan hasil pemeriksaan. Disamping itu dibuat Shop
Drawing untuk rencana kedalaman pemancangan PVD dan juga rencana pembagian partisi
pelaksanaan vakum.
Mobilisasi alat kerja, pekerja dan material
Mobilisasi adalah mendatangkan alat berat, pekerja serta material yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan pekerjaan pada lokasi proyek, dimana jadwal pengiriman alat berat dan
material tersebut harus sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan menyeluruh sehingga
pelaksanaan pekerjaan tidak terganggu dan sesuai rencana.
Pembuatan Titik Acuan (Benchmark)
Pembuatan titik acuan (benchmark) harus dengan menggunakan patok kayu yang kuat dan
diwarnai dengan warna yang cukup terang serta diberi nama agar mudah dipahami oleh
semua pihak.
Pembersihan Lahan dari batu, kayu, bahan organik atau benda-benda lain yang menonjol
ke permukaan tanah, khususnya jika benda itu tajam dan akar pohon serta material
organik lainnya harus dikeluarkan dari lahan. Hal ini dikerjakan agar material yang akan
digelar di atas lahan tidak mengakibatkan robek geotekstil dan geomembran yang akan
mengakibatkan kebocoran sewaktu proses vakum berlangsung serta tidak ada lapisan yang
akan mengalami pelapukan sehingga mempengaruhi proses settlement.
Gudang dan Bedeng
Bedeng dan gudang material yang dibangun harus memenuhi beberapa kriteria yaitu
sebagai berikut:
0 Bebas dari genangan air
e Dapat melindungi dari panas dan hujan
Kokoh dan mempunyai luasan yang mencukupi
e Tersedia penerangan yang memadai
e Ventilasi yang cukup sehingga tidak lembab. g) Pemasangan Geotekstil Separator (bila
dibutuhkan)
Pada area kerja yang mempunyai CBR s 3 (tiga) dan dalam kondisi jenuh maka sebelum
dilakukan penimbunan area kerja tersebut perlu dipasang geotekstil separator terlebih
dahulu. Pemasangan Geoteksti Separator ini harus dapat berfungsi sebagai pencegah
terjadinya pencampuran antara tanah dasar dengan material di atasnya serta diharapkan
area tersebut dapat dibebani serta stabil oleh pelaksanaan pekerjaan berikutnya yaitu
penimbunan tanah dan pemasangan drainase vertikal prefabrikasi (prefabricated vertical
drain, PVD).
2. Timbunan Lantai Kerja (Platform)
Untuk mencapai elevasi platform yang berada diatas elevasi tanah existing, maka
diperlukan penimbunan tanah pada area yang akan divakum. Peninggian elevasi muka
tanah yang akan divakum dapat dilakukan dengan cara penimbunan tanah diatas geotekstil
separator.
Cara penimbunan material pengisi tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan
struktur pengaman atau tanpa struktur pengaman. Struktur pengaman dapat berupa
tanggul dari timbunan, soil/sand bag, sheet pile, atau konstruksi pengaman lainnya.
3. Pemasangan drainase vertikal prefabrikasi / Penyalir Vertikal (prefabricated vertical
drain, PVD)
Pemancangan PVD dapat dilaksanakan setelah pengurugan lantai kerja selesai
dilaksanakan. Prosedur pemancangan PVD sebagai berikut :
a) Bagi lahan kerja dalam partisi yang secara praktis dapat ditangani oleh sejumlah alat
tertentu sesuai dengan periode waktu kerja yang ada.
c) Berdasarkan pada titik-titik referensi ini, dibuat titik-titik pemasangan sesuai dengan
pola dan jarak pemasangan yang telah ditetapkan.
d) Setelah gulungan PVD dipasang pada peralatan dan ujung PVD dipasang pada mandrel,
pemancangan dilakukan secara berulang dengan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Pasang angkur/besi penahan pada ujung PVD di bagian bawah mandrel agar PVD
dapat terpasang sesuai kedalaman yang direncanakan.
(2) Posisi alat pemancangan diatur sehingga ujung bawah mandrel tepat pada titik
pemasangan.
(3) Pancang PVD ke dalam tanah sampai dengan kedalaman yang telah ditentukan.
(4) Setelah mencapai kedalaman yang ditentukan, tarik mandrel ke atas. Selama proses
ini, PVD tetap berada di dalam tanah tertahan oleh angkur/besi penahan.
(5) Potong PVD yang berada di atas tanah sepanjang minimum 50 cm.
(6) Dengan mengulang langkah-langkah diatas, maka PVD akan terpasang dari satu partisi
ke partisi berikutnya sehingga semua area selesai dipasang.
(7) Penyambungan antar PVD dilaksanakan dengan meng-overlap bagian inti PVD sebesar
20 cm kemudian ditutup kembali.
(8) Bila kedalaman yang dituju tidak tercapai akibat adanya hambatan dalam menekan
mandrei kedalam tanah, maka digantikan dengan melakukan penetrasi ulang pada
titik yang berdekatan dengan titik sebelumnya.
Tekanan vakum diukur dengan menggunakan pengukur tekanan vakum (vacuum gauge).
Pengukur tekanan vakum tersebut harus memiliki skala sampai dengan -100 kPa.
Pengukur tekanan vakum di pasang pada pompa vakum dan titik-titik tertentu dalam area
vakum dengan distribusi 1 buah setiap 2.500 - 4.500 m2.
Pemantauan Pengukuran Tekanan Vakum dilakukan 1 (satu) hari sekali pada waktu yang
sama sampai selesainya proses vakum.
Gambar : Vacuum Gauge
Tekanan Air Pori
)
Tekanan air pori diukur menggunakan piezometer.
Piezometer yang dipasang harus dapat mengukur tekanan air pori negatif akibat tekanan
vakum.
Piezometer yang digunakan adalah tipe vibrating wire yang dipasang pada lokasi dan
kedalaman sesuai rencana di dalam area vakum.
Indikator nilai tekanan air pori diperoleh dari pembacaan alat pengukur tekanan air pori
pada alat baca piezometer.
Piezometer dipasang pada titik pengamatan di setiap kedalaman 5 meter dan
penambahannya dengan jumlah satu titik pengamatan setiap partisi.
Pemantauan tekanan air pori menggunakan pjezometer dilakukan 1 (satu) hari sekali pada
waktu yang sama selesainya proses vakum.
Gambar : Pembacaan Piezometer
Pergerakan tanah lateral
Pergerakan tanah lateral diukur menggunakan inclinometer.
Inclinometer harus dipasang 1 (satu) unit per partisi pada bagian lereng yang paling rawan
atau pada lokasi yang disetujui.
Inclinometer dipasang hingga 1-2m lebih dalam dibandingkan kedalaman perbaikan tanah.
Inclinometer dipasang di luar area yang di vakum yang terpengaruh oleh pergerakan tanah.
Indikator pergerakan tanah diperoleh dari pembacaan alat pengukur melalui alat baca
inclinometer. f) Inclinometer tersebut harus dilindungi sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan untuk pengamatan pada saat kondisi layan.
g) Pemantauan tanah lateral menggunakan Inclinometer dilakukan setiap 1 (satu) hari
sekali pada waktu yang sama sampai selesainya proses vakum.
Gambar : Pembacaan Inklinometer
5. Pengukuran sebaran kompresi tanah
a) Pengukuran sebaran kompresi tanah menggunakan extensometer.