Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Buana Pendidikan Tahun XII, No. 23.

Februari 2017
GANGGUAN SENSORY INTEGRASI PADA ANAK DENGAN
AUTISM SPECTRUM DISORDER

Muchamad Irvan
Program studi PG-PAUD
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
irvan.mch15@gmail.com

ABSTRACT

Autism Spectrum Disorder is a complex developmental disorder, indicated by


symptoms of social communicationdisorders, social interactiondisorders, repetitive
and restricted behavior disorders whose development is already visible at the age of
3 years. Repetitive behavior disorder is performed by children with ASD
throughout the day that it interferes with progress in carrying out social activities.
The restricted behavioral disorders are impaire in the behavior of interest, according
to age, in which children with ASD showed interest in an object or activity is
improper. Behavioral disorders experienced by children with ASD occurs because of
the misperception, in which the sensory input is not integrated, properly can result
in a child with ASD interpreting the world differently. The more behavioral
disorders caused by inaccuracy in sensory processing systems integration. As for
sensory integration disorder that can be experienced by children with ASD are three
types of Sensory Modulation Disorder (SMD), Sensory-Based Motor Disorder
(SBMD), Sensory Discrimination Disorder (SDD).

Keyword: Sensory Integration, Children with Autism Spectrum Disorder

PENDAHULUAN adanya gejala perilaku restricted


Gangguan pervasive atau dapat (gangguan minat) dan perilaku
disebut dengan ASD (Autism Spectrum repetitive (perilaku berulang-ulang).
Disorder) merupakan suatu gangguan Menurut Scaff (2014), gangguan
atau ketidaknormalan pada seseorang perilaku pada anak ASD terdapat dua
yang ditandai dengan tidak karakteristik yaitu gangguan perilaku
berkembangnya kemampuan sosial dan repetitifdan restricted. Gangguan
komunikasi yang diiringi dengan perilaku repetitif merupakan gangguan
perilaku repetitive (perilaku berulang- perlikau yang berulang-ulang, terjadi
ulang) dan restricted (gangguan minat) dan dilakukan oleh anak dengan ASD
(Koray : 2011).Sedangkan menurut sepanjang hari sehingga mengganggu
American Psychiatric Association (DSM perkembangannya dalam menjalankan
V : 2013), ASD merupakan suatu aktivitas sosial. Sedangkan gangguan
gangguan kejiwaan pada seorang yang perilaku restricted merupakan
muncul pada usia dini yang ditandai gangguan pada perilaku minat, dimana
dengan tidak berkembangnya anak dengan ASD menunjukan minat
kemampuan komunikasi sosial dan terhadap suatu benda atau aktivitas
interaksi sosial serta diiringi dengan tertentu yang tidak sewajarnya sesuai
12
Jurnal Buana Pendidikan Tahun XII, No. 23. Februari 2017
dengan usia. Gangguan perilaku Rondeau, dkk (2010) menjelaskan
tersebut lebih banyak disebabkan oleh bahwa ASD (Autism Spectrum Disorder)
adanya ketidaktepatan dalam sistem merupakan gangguan perkembangan
pemrosesan sensori integrasi. pervasive, dimana menunjukan gejala
Sensori integrasi adalah sebuah gagalnya perkembangan kemampuan
proses otak alamiah yang tidak sosial yang kompleks. Anak ASD dapat
disadari. Dalam proses ini informasi dideteksi sejak usia 3 tahun, sebab pada
dari seluruh indera akan dikelola usia tersebut anak ASD tidak
kemudian diberi arti lalu disaring, menunjukan perkembangan
mana yang penting dan mana yang kemampuan komunikasi dan interaksi
diacuhkan. Proses ini memungkinkan sosial. Greenspan (2006) menambahkan
kita untuk berprilaku sesuai dengan bahwa autisme adalah gangguan
pengalaman dan merupakan dasar bagi perkembangan yang kompleks,
kemampuan akademik dan prilaku mempengaruhhi perilaku, dengan
sosial (Nana, dalam Hazmi 2013). akibat kekurangan kemampuan
komunikasi, hubungan sosial dan
PEMBAHASAN emosional dengan orang lain, sehingga
A. Autism Spectrum Disorder(ASD) sulit untuk mempunyai keterampilan
1. Pengertian Autism Spectrum dan pengetahuan yang diperlukan
Disorder sebagai anggota masyarakat.
Scheribman, dkk (2006) Autism Koray (2011), Gangguan
Spectrum Disorder adalah gangguan pervasive atau dapat disebut dengan
neurodevelopmental yang memiliki ASD (Autism Spectrum Disorder)
karakteristik gangguan utama pada merupakan suatu gangguan atau
kemampuan interaksi dan komunikasi ketidaknormalan pada seseorang yang
sosial dan menunjukan perilaku ditandai dengan tidak berkembangnya
repetitive (berulang-ulang) dan kemampuan sosial dan komunikasi
restricted (gangguan minat). Pada yang diiringi dengan perilaku repetitive
umumnya, anak-anak ASD (perilaku berulang-ulang) dan restricted
menunjukan karakteristiknya yaitu (gangguan minat). Sedangkan menurut
kesulitan bersosialisasi dengan teman American Psychiatric Association (DSM
sebaya atau orang lain dilingkungan V: 2013), ASD merupakan suatu
sekitarnya, tidak mampu merespon gangguan kejiwaan pada seorang yang
suatu aktivitas yang sedang muncul pada usia dini yang ditandai
berlangsung disekitarnya. Berdasarkan dengan tidak berkembangnya
karakteristik dan gejala yang muncul, kemampuan komunikasi sosial dan
anak ASD dibagi menjadi tiga interaksi sosial serta diiringi dengan
klasifikasi yaitu austistik disorder, adanya gejala perilaku restricted
sindrom Asperger, dan PDD-NOS (gangguan minat) dan perilaku
(pervasive development disorder) repetitive (perilaku berulang-ulang).
(Kaufman: 2013).
13
Jurnal Buana Pendidikan Tahun XII, No. 23. Februari 2017
Berdasarkan pendapat oleh para i. Tidak bias mengkondisikan
ahli yang telah dikaji oleh penulis, emosional
dapat ditarik kesimpulan bahwa j. Tampak seperti memiliki gangguan
Autism Spectrum Disorder merupakan pendengaran
gangguan perkembangan yang
kompleks, yang ditunjukan dengan
gejala gangguan dalam komunikasi 3. Klasifikasi Autism Spectrum
sosial, gangguan interaksi sosial, dan Disorder
gangguan perilaku repetitive dan Menurut Rondeau, dkk (2010)
restricted yang perkembangannya dan Kaufman (2013), autisme
sudah tampak pada usia 3 tahun. merupakan gangguan spectrum
neurodevelopmental sehingga dapat
2. Karaktersitik Autism Spectrum diklasifikasikan sesuai dengan gejala
Disorder yang tampak. Adapun klasifikasi ASD
Menurut National Institute of menurut gejala yang tampak dapat
Mental Health (2007), terdapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
beberapa kemungkinan indikasi a. Autistik Disorder
karakteriktisk anak dengan ASD yang Autisme adalah gangguan
dapat diidentifikasi dengan mudah, perkembangan pervasive yang
antara lain adalah sebagai berikut : menunjukan kesulitan dalam bidang
a. Tidak adanya babbling (mengoceh) kemampuan interaksi sosial,
sebagai bentuk awal kemampuan komunikasi sosial, dan perilaku
berbicara pada usia 1 tahun (repetitive dan restricted). Autisme
b. Belum mampu berbicara 1 kata pada merupakan klasifikasi dari ASD
usia 16 bulan (Autism Spectrum Disorder) yang
c. Tidak mampu mengkombinasikan 2 menunjukan semua gejala. Dengan
kata pada usia 2 tahun adannya tiga gangguan kompleks yang
d. Tidak merespon ketika dipanggil dimiliki anak Autisme Disorder
namanya mengakibatkan mereka tidak mampu
e. Tidak memiliki kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi dengan
berbahasa baik verbal maupun non lingkungan sekitar, sehingga mereka
verbal akan terlihat selalu menyendiri dan
f. Tidak terdapat kontak mata ketika memiliki dunianya sendiri. Selain
berinteraksi dengan orang lain berdampak kemampuan sosial,
g. Tampak berbeda ketika gangguan kompleks yang dimiliki anak
menggunakan maianan autism disoerder juga berdampak pada
(menggunakan tidak sesuai dengan kemampuan intelegensinya yang
fungsinya) tampak tidak berkembang. Mereka
h. Terlihat selalu fokus pada satu objek tampak kesulitan berfikir abstrak dan
tertentu pada bidang benda kesulitan melakukan aktivitas-aktivitas

14
Jurnal Buana Pendidikan Tahun XII, No. 23. Februari 2017
yang mengutamakan kemampuan Sensori integrasi merupakan proses
kognitif. mengenal, mengubah, dan
b. Syndrome Asperger membedakan sensasi dari sistem
Beberapa ahli menyebutkan sensori untuk menghasilkan suatu
bahwa kondisi Asperger syndrome respon berupa “perilaku adaptif
merupakan high function of autism bertujuan” (Waiman : 2011). Sensori
disorder. Dari gangguan yang dimiliki integrasi adalah sebuah proses otak
anak Asperger syndrome tidak alamiah yang tidak disadari. Dalam
berdampak pada kemampuan proses ini informasi dari seluruh indera
intelegensi, bahkan beberapa anak akan dikelola kemudian diberi arti lalu
Asperger syndrome memliki disaring, mana yang penting dan mana
kemampuan intelegensi di atas rata- yang diacuhkan. Proses ini
rata. Anak Asperger syndrome memliki memungkinkan kita untuk berprilaku
karakteristik yang selalu memfokuskan sesuai dengan pengalaman dan
dirinya pada satu aktivitas yang merupakan dasar bagi kemampuan
diminatinya, sehingga sebagian besar akademik dan prilaku sosial (Nana,
anak Asperger syndrome tampak dalam Hazmi 2013).
unggul pada satu bidang. Setiap perilaku manusia
c. PDD-NOS (Pervasive Developmental melibatkan proses stimulasi sensori,
Disorder-Not Otherwise Specific) seperti makan, minum, berjalan,
PDD-NOS adalah suatu gangguan berjabat tangan, merasakan makanan,
perkembangan pervasive yang menciuma roma, mendengarkan suara,
menunjukan gejala gangguan ASD. merasakan silau cahaya, dan lain
Disebut dengan NOS (Not Otherwise sebagainya. Menurut toeri Ayres
Spesific) karena anak PDD-NOS (dalam Waiman : 2011), sensori
menunjukan gejala ASD yang tidak integrasi terjadi akibat pengaruh input
spesifik. Beberapa anak PDD-NOS sensori, antara lain sensasi melihat,
memiliki kesulitan berinteraksi sosial mendengar, taktil, vestibular, dan
dan memiliki gangguan perilaku proprioseptif. Proses ini berawal dari
(repetitive dan restricted), akan tetapi dalam kandungan dan memungkinkan
kemampuan komunikasi mereka dapat perkembangan respon adaptif, yang
berkembang dengan cukup baik. merupakan dasar berkembangnya
keterampilan yang lebih kompleks,
B. Kajian tentang Sensori Integrasi seperti bahasa, pengendalian emosi,
1. Pengertian Sensori Integrasi dan berhitung.
Proses sensori atau dapat disebut
dengan sensori integrasi adalah suatu 2. Gangguan Sensori Integrasi
istilah untuk mendiskripsikan pesan Gangguan sensori integrasi adalah
reseptif pada sistem nervous dari suatu kondisi yang menunjukkan
indera, dan mengubah menjadi gerakan bahwa sinyal sensori tidak sesuai
yang sesuai dan perilaku respon. dengan respon. Istilah gangguan
15
Jurnal Buana Pendidikan Tahun XII, No. 23. Februari 2017
sensori integrasi pertama kali kortikal bergantung pada adekuat
dikenalkan pada tahun 1963 oleh Dr. tidaknya fungsi dan organisasi pusat
Anna Jean Ayres yang didiskribsikan otak yang lebih rendah.
bahwa proses neurologikal mengatur Konsep keempat teori sensori
sensasi dari tubuh seseorang dan dari integrasi yang membedakannya dari
lingkungan dan menjadikannya dapat model perkembangan sensori motor
digunakan secara efektif oleh tubuh lain adalah stimulasi sensori yang
pada lingkungan tersebut. Terjadinya menekankan pencapaian respons
gangguan sensori integrasi diibaratkan adaptif. Respons adaptif ini bervariasi
seperti terjadinya kemacetan pada pada setiap anak yang bergantung
sistem neurologikal pada otak untuk pada tingkat perkembangan, derajat
menjadi bagian yang lebih spesifik dari integrasi sensori, dan tingkat
informasi yang telah diterima dari ketrampilan yang tercapai sebelumnya.
stimulus yang berasal dari lingkungan. Respons adaptif mencerminkan
Dasar rasional intervensi sensori kemampuan anak menguasai
integrasi adalah konsep tantangan dan hal-hal baru. Konsep
neuroplasitistas atau kemampuan kelima teori ini adalah dorongan untuk
sistem saraf untuk beradaptasi dengan aktualisasi diri yang menjadi hal
input sensori yang lebih banyak. terpenting dalam perkembangan
Pengalaman dan input sensori yang sensori integrasi.
kaya akan memfasitasi perkembangan
sinaptogenesis di otak. Berdasarkan 3. Gangguan Sensori pada Anak
konsep progresi perkembangan, sensori dengan ASD
integrasi terjadi saat anak yang Apabila input sensori tidak
berkembang mulai mengerti dan diintegrasi secara tepat, seorang anak
menguasai input sensori yang ia alami. akan menginterpretasikan dunia secara
Fungsi vestibular muncul pada usia berbeda. Mispersepsi ini menimbulkan
gestasi 9 minggu dan membentuk berbagai gangguan perkembangan dan
refleks Moro, sedangkan input taktil perilaku. Seseorang yang mengalami
mulai berkembang pada usia gestasi 12 gangguan sensori integrasi merasa
minggu untuk ekplorasi tangan dan kesulitan menyelesaikan aktivitas
mulut. Sistem sensori akan terus sehari-hari dalam bidang bina diri
mengalami perkembangan sejalan (activity daily living), misalnya mandi,
dengan bertambahnya usia anak. Pada makan, toilet training, dan lain-lain.
teori sistem dan organisasi sistem saraf Dan juga termasuk kegiatan yang
pusat, proses sensori integrasi diyakini memerlukan aktivitas motorik kasar
terjadi pada tingkat batang otak dan dan halus. Gangguan sensori integrasi
subkortikal. Proses yang lebih tinggi di dapat terjadi secara khas pada
tingkat kortikal diperlukan untuk perkembangan anak, namun lebih
perkembangan praksis dan produksi sering terjadi pada anak-anak dengan
respons adaptif. Proses pada tingkat ASD dan gangguan perkembangan
16
Jurnal Buana Pendidikan Tahun XII, No. 23. Februari 2017
lain, seperti lahir premature, cedera otak, dari lingkungan. Hal ini menyebabkan
gangguan belajar, dan beberapa kondisi anak menjadi apatis atau tidak
lain (Lonkar : 2014). memiliki dorongan untuk memulai
Ketika pertama kali diidentifikasi, sosialisasi dan eksplorasi. Pada tipe SS,
anak dengan ASD dapat didiskripsikan anak seringkali merasa tidak puas
bahwa pada masa yang akan datang dengan rangsangan sensori yang ada
mereka akan mengalami kesulitan dan cenderung mencari aktivitas yang
memproses, mengintegrasi dan menimbulkan sensasi yang lebih intens
merespon stimulus sensori. Menurut terhadap tubuh, misalnya memakan
penelitian (Lane : 2010) bahwa antara makanan yang pedas, bersuara yang
45-96% anak dengan ASD mengalami keras, menstimulasi objek tertentu, atau
gangguan sensori yang ditunjukan memutar-mutar tubuhnya.
dengan reaksi yang berlebihan atau
bahkan kekurangan respon. b. Sensory-Based Motor Disorder (SBMD)
Anak dengan ASD yang
mengalami SBMD memiliki gerakan
postural yang buruk. Pada disfungsi
ini, anak mengalami kesalahan dalam
menginterpretasikan input sensori yang
berasal dari sistem proprioseptif dan
Gangguan Sensori Integrasi (Waiman : vestibular. Sensory-based motor disorder
2011) mempunyai dua subtipe, yaitu
a. Sensory Modulation Disorder (SMD) dispraksia dan gangguan postural.
Modulasi sensori terjadi ketika Pada dispraksia, anak mengalami
susunan saraf pusat mengatur pesan gangguan dalam menerima dan
saraf yang timbul akibat rangsangan melakukan perilaku baru. Anak dengan
sensori. Pada SMD, anak dengan ASD dispraksia memiliki koordinasi yang
yang mengalami kesulitan berespons buruk pada ranah oromotor, motorik
terhadap input sensori sehingga kasar, dan motorik halus. Sedangkan
memberikan respons perilaku yang pada gangguan postural, anak
tidak sesuai. Sensorymodulation disorder mengalami kesulitan untuk
terbagi menjadi tiga subtipe, yaitu menstabilkan tubuh saat bergerak
sensory overresponsive (SOR), sensory maupun saat beristirahat. Anak dengan
underresponsive (SUR), dan sensory gangguan postural biasanya tampak
seeking/craving (SS). Anak dengan SOR lemah, mudah lelah, dan cenderung
berespons terhadap sensasi dengan tidak menggunakan tangan yang
lebih cepat, lebih intens, atau lebih dominan secara konsisten.
lama daripada yang c. Sensory Discrimination Disorder (SDD)
sewajarnya.Sedangkan anak dengan Anak dengan ASD yang
SUR kurang berespons atau tidak mengalami SDD mengalami kesulitan
memperhatikan rangsangan sensori dalam menginterpretasi kualitas
17
Jurnal Buana Pendidikan Tahun XII, No. 23. Februari 2017
rangsangan, sehingga anak tidak dapat penelitian (Sasson: 2009, lane : 2010)
membedakan sensasi yang serupa. bahwa antara 45-96% anak dengan ASD
Diskriminasi sensori memungkinkan mengalami gangguan sensori yang
untuk mengetahui apa yang dipegang ditunjukan dengan reaksi yang
tangan tanpa melihat, menemukan berlebihan atau bahkan kekurangan
benda tertentu dengan hanya respon. Adapun gangguan sensori
memegang, membedakan tekstur atau integrasi yang dapat dialami oleh anak
bau-bauan tertentu, atau dengan ASD terdapat tiga jenis, yaitu
mendengarkan sesuatu meskipun Sensory Modulation Disorder (SMD),
terdapat suara lain di sekitarnya. Sensory-Based Motor Disorder (SBMD),
Sensory discrimination disorder pada Sensory Discrimination Disorder (SDD).
sistem penglihatan dan pendengaran
dapat menyebabkan gangguan belajar DAFTAR PUSTAKA
atau bahasa, sedangkan SDD pada Arlington, V.A. 2013. Diagnostik and
sistem taktil, proprioseptif, dan Stastitical Manual of Mental
vestibular menyebabkan gangguan Disorder, Fifth Edition (DSM 5).
kemampuan motorik. Washington. American Psychiatric
Assosiation.
SIMPULAN Greenspan, Stanely. I. 2006. The Child
Autism Spectrum Disorder (ASD) with Special Needs. United Stade.
merupakan gangguan perkembangan Da Capo press.
yang kompleks, yang ditunjukan Hazmi, D.F. 2013. Kombinasi Neuro
dengan gejala gangguan dalam Developmental Treatment dan
komunikasi sosial, gangguan interaksi Sensory Integration Lebih Baik
sosial, dan gangguan perilaku daripada Hanya Neuro
repetitive dan restricted yang Developmental Treatmen Untuk
perkembangannya sudah tampak pada Meningkatkan Keseimbangan Berdiri
usia 3 tahun. Gangguan perilaku yang Anak Down Syndrome. Tesis.
dialami oleh anak dengan ASD terjadi Universitas Udayana Denpasar.
karena adanya mispersepsi, dimana Koray, Karabekiroglu. 2011. Pervasive
input sensori tidak diintegrasikan Developmental Disorder-Not
secara tepat yang dapat mengakibatkan Otherwise Specified: Specifying and
anak dengan ASD Differentiating. Jurnal Internasional
menginterprestasikan dunia secara : Ondukuz Mayis University.
berbeda Turkey.
Ketika pertama kali diidentifikasi, Lane, S. J., & Murray, E. A. (2002).
anak dengan ASD dapat didiskripsikan Sensory integration theory and
bahwa pada masa yang akan datang practice. (Second ed., pp. 435-451).
mereka akan mengalami kesulitan Philadelphia: F.A. Davis
memproses, mengintegrasi dan Company.
merespon stimulus sensori. Menurut
18
Jurnal Buana Pendidikan Tahun XII, No. 23. Februari 2017
Lonkar, Heather. 2014. An Overview of Departement University of
Sensory Processing Disorder. California. San Diego. California.
Honors Theses. Western Michigan Rondeau, Emelie. 2010. Is Pervasive
University. Developmental Disorder Not
National Institute of Mental Health. Otherwise Specified Less Stable Than
2007. Autism Spectrum Disorder, Autistic Disorder? A Meta Analysis.
Pervasive Develomental Disorder. Springer Science-Business Media.
Departement of health and Canada.
Human Services National institute Waiman, E., Soedjatmiko. Gunardi, H.,
of Health. U.S. Sekartini, R., Endyarni, B. 2011.
Schaaf, C. Roseann. 2013. An Sensori Integrasi: Dasar dan
Intervention for Sensory Dificulties Efektifitas Terapi. Departemen Ilmu
in Children with Autism: A Random Kesehatan AnakFakutlas Kedokteran
Trial. Jurnal: Autism Universitas Indonesia, RS Dr Cipto
Developmental Disorder. Mangunkusumo, Jakarta.
Springerlink.
Schreibman, Laura. 2006. Pervasive
Developmental Disorder. Jurnal
Internasional: Psychology

19

Anda mungkin juga menyukai