Anda di halaman 1dari 77

BLOK 3

BIOFISIKA
OLEH
SAHALA LUMBANRAJA

1
FK-UKRIDA-2019
POKOK BAHASAN

1 • Teori Gelombang

2 • Gelombang Bunyi

3 • Gelombang Cahaya

4 • Fluida Gas
FK-UKRIDA-2019 2
1. Teori Gelombang

Definisi Gelombang

Tipe Gelombang

Sifat Gelombang

3
FK-UKRIDA-2019
1.1 Definisi

• Gelombang adalah gejala dari


perambatan usikan (gangguan) di dalam
suatu medium atau tanpa medium
• Panjang Gelombang (λ) adalah jarak
antara dua puncak atau dua lembah
gelombang
• Amplitudo (A) adalah simpangan yang
terjauh dari garis keseimbangan
• Periode (T)adalah waktu yang
diperlukan untuk menempuh jarak dua
puncak atau dua buah lembah yang
berurutan, atau untuk membentuk suatu
gelombang

FK-UKRIDA-2019 4
1.2 TIPE Gelombang

Berdasarkan Medium Rambat

Berdasarkan Arah Rambat

Berdasarkan Amplitudo

5
FK-UKRIDA-2019
Medium Rambat
Gelombang elektromaknetik
merambat tanpa medium, dan
mempunyai spektrum panjang
gelombang yang sangat luas,
misalnya gelombang cahaya, X-ray,
dll.

Gelombang mekanik merambat


memerlukan medium, dengan
spektrum panjang gelombang yang
tidak terlalu luas, contohnya
adalah gelombang bunyi,
gelombang pada tali, gelombang
pada pegas

FK-UKRIDA-2019 6
ARAH RAMBAT
Gelombang transversal adalah gel.
yang arah gerak partikel-partikel
medium tegak lurus arah jalar
gelombang

Gelombang longitudinal adalah gel.


yang arah gerak partikel-partikel
medium sejajar dengan arah jalar
gelombang

FK-UKRIDA-2019 7
Amplitudo

Gelombang berjalan adalah


gelombang yang memiliki
amplitudo tetap

Gelombang stationer adalah


gelombang yang memiliki
amplitudo berubah-ubah.

FK-UKRIDA-2019 8
Gelombang
• Untuk memudahkan pengertian,
gelombang diandaikan sebagai
gelombang transversal.
• Amplitudo (simpangan maksimum)
ditunjukkan b – b’
• Panjang gelombang ditunjukkan d-e-f-
g-h atau a-b-c-d-e

FK-UKRIDA-2019 9
Gelombang
• Panjang gelombang ( λ ) adalah jarak Contoh soal
antara kompresi yang berturutan atau
Sebuah gelombang mempunyai panjang
jarak antara dua puncak bukit atau dua
dasar lembah (m) gelombang 0,1 m dan frekuensinya
10.000 Hz.
• Frekuensi(f) adalah jumlah getaran yang
melewati titik tertentu per detik (c/s, Hz) Berapakah kecepatan gelombang tsb?

• Kecepatan (v) adalah jarak yang Dik: λ = 0,1 m dan


ditempuh gelombang pada waktu f = 10000 Hz
tertentu, atau panjang gelombang
dikalikan dengan jumlah getaran (m/s). Dit: v=?

• Rumus Jwb: v =λ.f


v=*f = 0,1 m x 10000 Hz
= 1000 m/s

FK-UKRIDA-2019 10
1.3 Sifat Gelombang
1. Pemantulan (refleksi), dimana
gel datang sama dengan gel
pantul.

2. Pembiasan (refraksi), bila gel


berjalan dalam sebuah media
melewati batas dalam media
dengan kecepatan yang berbeda,
gel yang diteruskan mungkin
berpindah pada arah yg lain

FK-UKRIDA-2019 11
pembiasan

Kecepatan gel akan bertambah besar


bila gel datang dari medium yang
kurang rapat menuju ke medium yang
lebih rapat, dan sebaliknya.

Persamaan refraksi adalah

v1 sin θ1 = v2 sin θ2

FK-UKRIDA-2019 12
Sifat Gelombang
Absorsi (penyerapan), energi
gelombang yang datang akan diserap
oleh medium yang dilaluinya dan
energi ini dapat berubah menjadi
energi panas maupun energi kimia.

Difraksi (lenturan): terjadi jika


gelombang datang mengenai
penghalang yang berupa celah
sempit, atau tepi penghalang,
sebagian gelombang datang akan
membelok atau mengalir
mengelilingi rintangan dan
meneruskan perjalanannya.
FK-UKRIDA-2019 13
Sifat Gelombang
• Interferensi (pemesraan):
perpaduan dua atau lebih gelombang
pada suatu tempat dan saat yang
bersamaan. Jika superposi
menghasilkan sudut phase, θ = 0,
maka kita dapatkan interferensi
konstruktif (saling menguatkan),
tetapi jika superposisi menghasilkan
sudut phase θ = π , maka kita
dapatkan interferensi destruktif
(saling melemahkan).

FK-UKRIDA-2019 14
Sifat Gelombang
 Polarisasi.
 Polarisasi Linier adalah
cahaya yang mempunyai
hanya satu arah getar, dan
arah getar tersebut tegak
lurus dengan arah rambat
cahaya.
 Ciri-ciri cahaya dalam keadaan tak
terpolarisasi adalah:
 Gelombang ke semua arah
tegak lurus arah rambat
cahaya
 Terdiri dari gelombang-
gelombang pada banyak arah
getar.
• Sifat-sifat gelombang bunyi dan
cahaya hampir sama, kecuali pada
sifat polarisasi.
• Polarisasi hanya terjadi pada
gelombang cahaya.

FK-UKRIDA-2019 15
Sifat Gelombang

•Noted

•Sifat-sifat gelombang bunyi dan cahaya hampir sama, kecuali pada


sifat polarisasi.
•Polarisasi hanya terjadi pada gelombang cahaya.

FK-UKRIDA-2019
16
2. BUNYI

FK-UKRIDA-2019 17
POKOK BAHASAN

Definisi Bunyi

Sifat dan Kecepatan Bunyi

Energi Bunyi

Daya Bunyi

Intensitas dan Taraf Intensitas

Efek Doppler dan Aplikasinya

Pipa Organa dan Aplikasinya


FK-UKRIDA-2019 18
2.1 Definisi Bunyi

Bunyi adalah gelombang


longitudinal dimana arah getar
partikel media sama arahnya
dengan arah geraknya

Bunyi akan mengakibatkan


peregangan (ekspansi) dan
pemampatan (kompresi)
udara

FK-UKRIDA-2019 19
2.2 Sifat dan Kecepatan bunyi
Bunyi dapat merambat jika ada B p
media rambat dan sebaliknya v B
 V
Sifat Bunyi: V
1. pemantulan; 2. pembiasan;
3. absorbsi; 4. interferensi; dimana
5. difraksi  v = kecepatan
 B = bulk modulus
Kecepatan bunyi sangat dipengaruhi  ρ = massa jenis
oleh temperatur (berpengaruh  p = tekanan
terhadap kerapatan media) dan  V = volume
tekanan udara (berpengaruh
terhadap modulus bulk)

FK-UKRIDA-2019 20
Sifat dan Kecepatan bunyi
Pada temperatur 00C dan vt  vo (1  0,6 t ) m/s
tekanan 1 atm, kecepatan
bunyi sebesar 331 m/s, dan
kecepatannya akan v=.f
bertambah jika temperaturnya
meningkat. dimana:
t = temperatur
v = kecepatan bunyi,
Kecepatan adalah hasil f = frekuensi (Hz), dan
perkalian frekuensi dan = panjang gelombang (m)
panjang gelombang.

FK-UKRIDA-2019 21
Contoh soal
Kecepatan bunyi di udara 350 m/s dan frekuensinya 1000 Hz.
Hitunglah panjang gelombangnya.
Jawab:
v=.f
350 m/s =  . 1000 Hz
 = 0,35 m
Panjang gelombang = 0,35 m

FK-UKRIDA-2019
22
Sifat dan Kecepatan bunyi
 Gelombang bunyi (compressional waves) disebabkan oleh vibrasi
yang mampu menghasilkan sebuah sensasi dalam sistem audio.

 Ciri-ciri gel bunyi merupakan gelombang longitudinal, gelombang


elastik, dan getaran yang dapat didengar.

 Jenis-Jenis Bunyi
- Bunyi infrasonik (sub sonik) < 20 Hz
- Bunyi sonik 20 Hz - 20 kHz
- Bunyi ultrasonik > 20 kHz - 500 kHz

FK-UKRIDA-2019 23
2.3 Energi Bunyi
Energi/usaha (E) yang dilakukan Amplitudo tekanan bunyi yang
terhadap suatu sistem dalam masuk ke lubang telinga sebesar
suatu proses kompresi adalah 2 x 10-5 N/m2 . Jika volume
lubang telinga sebesar 0,5 cm3 ,
berapakah energi yang masuk ke
E = - p ΔV telinga?
dimana:
p = tekanan (N/m2) dan p = 2 x 10-5 N/m2
ΔV = perubahan volume (m3 ) ΔV= 0,5 cm3 = 5 x 10-7 m3

 Amplitudo tekanan gelombang maka E = ….?


bunyi yang terlemah yang
masih terdengar (po) adalah
kira-kira 2 x 10-5 N/m2, dan E = - p ΔV
 Intensitas ambang (Io) kira- = 2 x 10-5 N/m2 x 5 x 10-7 m3
kira 10-12 watt/m2
= 1 x 10-11 joule

FK-UKRIDA-2019 24
2.4 Daya Bunyi
Pada peralatan kedokteran, umumnya yang Contoh
tercantum dalam sfesifikasi alat adalah Sound system mempunyai daya 1000 watt digunakan selama
daya keluarannya. 20 detik. Berapakah energi bunyi yang dihasilkan sound
system?
Energi yang dibutuhkan untuk aplikasinya
divariasikan terhadap waktu. P = 1000 watt
Energi gelombang berpindah dari satu t = 20 detik
tempat ke tempat lain melalui getaran maka E = …..?
partikel ke partikel lain. Laju perpindahan
energi rata-rata sama dengan daya P E=Pxt
= 1000 watt x 20 det.
= 20000 watt det.
E
P
= 20000 jule

t
dimana
P = daya (watt)
E = energi (joule)
t = waktu (detik)

FK-UKRIDA-2019 25
2.5 INTENSITAS BUNYI
Intensitas gelombang I Contoh
adalah daya yang Ali berteriak dengan daya 100 watt di
dipindahkan per satuan dalam sebuah kamar yang luas 20 m2 .
luas tegak lurus dengan Berapa intensitas teriakan Ali di dalam
kamar?
arah aliran energi, maka
P P = 100 watt
I A = 20 m2
A
maka I =….?

dimana:
I =P/A
I = intensitas (watt/m2)
= 100 watt/20 m2
A = luas (m2)
= 5 watt/m2

FK-UKRIDA-2019 26
Intensitas (I)

Gelombang bunyi  Persamaan intensitas di


mengalir dari sumber ke atas dapat kita tuliskan
seluruh arah. menjadi

Bila media berupa


medium isotropik, maka P P
gelombang akan I 
bergerak ke segala arah A 4   r 2
dan menyebar melalui
luasan berbentuk bola
dengan luasan A = 4  r2
.

FK-UKRIDA-2019 27
Intensitas

 Besar energi yang  Rumus Intensitas berbanding terbalik


dengan kwadrat jarak
dipindahkan dari satu
tempat ke tempat lain
selalu tetap jika
medium dianggap
tanpa hambatan.
 Oleh karena itu daya
keluaran P selalu
tetap, maka intensitas
berkurang sebesar
kebalikan jarak
kuadrat dari sumber
FK-Ukrida 2019 28
Impedansi Akustik (Z)
 Persamaan impedansi akustik Contoh soal

Z=  v Massa jenis tulang 1900 kg/m3


dan kecepatan bunyi di tulang 4040 m/s. Hitunglah impedansi
akustik tulang.
 Intesitas dapat juga dituliskan sebagai
 = 1900 kg/m3
p2
I v = 4040 m/det

2 v
Z=  v
Z = 1900 kg/m3 x 4040 m/det
= 7.676.000 kg/m2 det
dimana = 7,68 x 106 kg/m2 det

Z = impedansi akustik (kg/m2 det.)


 = massa jenis (kg/m3)
v = kecepatan bunyi m/det
p = amplitudo tekanan (N/m2)

FK-UKRIDA-2019 29
Beberapa harga-harga khusus dari  , v, dan Z
diberikan pada tabel berikut

Material (kg/m3 v (m/det) Z (kg/m2 det.)


Udara 1,29 3.31 x 102 430
Air 1.00 x 103 14.80 x 102 1.48 x 106
Otak 1.02 x 103 15.30 x 102 1.56 x 106
Otot 1.04 x 103 15.80 x 102 1.64 x 106
Lemak 0.92 x 103 14.50 x 102 1.33 x 106
Tulang 1.90 x 103 40.40 x 102 7.68 x 106

FK-UKRIDA-2019 30
Taraf Intensitas
Rentang daerah intensitas yang dapat Contoh:
diterima telinga cukup besar, maka
lebih mudah mempergunakan skala Intensitas bunyi 10-7 watt/m2 dan
intesitas logaritmik daripada skala intensitas ambang bunyi 10-12. watt/m2
aritmatik. . Berapakah besar taraf intensitas
bunyi?
Taraf intensitas (β ) suatu gelombang
bunyi didefinisikan sebagai logaritma
perbandingan intensitas I terhadap I =10-7 watt/m2 dan
intensitas ambang I0.
I0 = 10-12. watt/m2
I 10 7
  10 log  10 log 12
I I0 10
  10 log  10 log 1012-7  10 log 105
I0
 50 dB

FK-UKRIDA-2019 31
Taraf Intensitas

Taraf intensitas dapat juga didefinisikan sebagai


logaritma perbandingan amplitudo tekanan p terhadap
amplitudo tekanan ambang p0.
p
  20 log
p0
Note
Satuan taraf intensitas = dB
1 dB = 1 phon jika pada frekuensi 1000 Hz
Batas ambang pendengaran 40 – 60 phon

FK-UKRIDA-2019 32
2.6 Efek Dopler dan Aplikasinya
 Ketika sumber bunyi bergerak ke arah
pengamat yang diam, tinggi nada akan
bertambah besar, dan jika sumber bergerak
menjauhi pengamat, tinggi nada akan
mengecil. Fenomena ini disebut Efek
Doppler.
 Apabila ada gerak relatif antara sumber
bunyi dengan pengamat maka frekwensi
bunyi yang terdengar berbeda dengan
frekwensi awalnya.

v  vp
fp  fs
v  vs
dimana:
f = frekuensi v = kecepatan
p = pengamat s = sumber bunyi
33

FK-UKRIDA-2019
EFEK DOPPLER DAN APLIKASINYA
Perhatikan gambar Motor bergerak dengan kecepatan 30
m/s dengan frekuensi suara
Seluruh yang bergerak ke kanan knalpotnya 900 Hz dan kecepatan
tandanya positip (+) , jika bergerak ke bunyi di udara 330 m/s. Motor tsb.
kiri tandanya negatip (-) bergerak mendekati mahasiswa yang
sedang duduk di halte. Hitunglah
frekuensi yang didengar oleh
Gambar metode perhitungan efek mahasiswa tsb?
Doppler
vs = 30 m/s fs = 900 Hz
v = 330 m/s
fp = ?
v  vp 330  0
fp  fs  x900
v  vs 330  30
 330 x 3  990 Hz
FK-UKRIDA-2019 34
Efek Dopler dan Aplikasinya
• Untuk keperluan kedokteran, rumus diatas • Gambar pemanfaatan efek Doppler
dapat dimodifikasi menjadi:

2 fs v
fd  cos 
c
dimana:
fd : frekwensi yang diterima transduser
fs : frekwensi yang dipancarkan sumber
v : kecepatan aliran darah/katup jantung
 : sudut antara pembuluh dgn gelombang yang
dipancarkan.
c : kecepatan bunyi

FK-UKRIDA-2019 35
2.7 Pipa Organa dan Aplikasinya
Pantulan pada ujung tertutup (pipa organa tertutup) mengakibatkan simpangan
partikel-partikel pada ujung ini selalu nol. Jadi ujung-ujungnya merupakan simpul
simpangan.
Rumusan umum pipa organa tertutup

(2n  1) 
L
dimana 4
L = panjang pipa dan besar nada n adalah 0, 1, 2,3 dst.
Telinga merupakan salah satu jenis pipa organa tertutup yang berada pada nada dasar n = 0,
sehingga
L = 1/4 λ atau 4 L = λ

Contoh soal
Andaikan panjang liang telinga 2 cm. Berapakah panjang gelombang sumber bunyi ?
Jwb: λ = 4 L = 4 x 2 cm = 8 cm
Panjang gelombang sumber bunyi adalah 8 cm

FK-UKRIDA-2019 36
Telinga merupakan detektor bunyi
yang sangat sensitif
Telinga merubah energi getar
menjadi energi listrik lalu
ditransmisikan ke otak
Satuan taraf intesitas dalam dunia
kedokteran umumnya menggunakan
satuan phon.
Sedangkan pada dunia teknik
umumnya menggunakan satuan dB
1 phon = 1dB pada frekuensi 1000
Hz.

FK-UKRIDA-2019 37
Pipa Organa Terbuka
Pantulan pada ujung terbuka (pipa organa terbuka)
sifatnya lebih rumit dan tergantung dari luas atau
sempitnya pipa tersebut dibandingkan dengan
panjang gelombang bunyi.

n 
L untuk n  1, 2, 3 ...
2
Jika pipa tersebut sempit dibandingkan dengan
panjang gelombang bunyi, maka sifat pantulannya
akan berupa perut dan simpul.

FK-URIDA-2019 38
3. GELOMBANG CAHAYA

FK-UKRIDA-2019 39
POKOK BAHASAN

Definisi Cahaya

Sifat Gelombang Cahaya

Indeks Bias dan Kecepatan Cahaya

Energi dan Daya Cahaya

Intensitas Cahaya

Lensa

Cacat Lensa (Aberasi)

FK-UKRIDA-2019 40
3.1 Definisi Gelombang Cahaya

Cahaya adalah gelombang


transversal dimana arah getar
partikel tegak lurus dengan
arah geraknya

Gelombang cahaya disebut


juga gelombang
elektromagnetik

FK-UKRIDA-2019 41
Sifat Gelombang Cahaya
42

Cahaya dapat merambat di


media rambat maupun di
ruang hampa

Sifat Cahaya:
1. pemantulan; 2. pembiasan;
3. absorbsi; 4. interferensi;
5. difraksi; 6. polarisasi

Kecepatan bunyi sangat


dipengaruhi oleh kerapatan
media (indeks bias media)

FK-UKRIDA-2019
43
Sifat Gelombang Cahaya

 Cahaya digunakan dalam kedokteran untuk


diagnosa dan terapi, seperti cahaya tampak,
infrared (merah) dan ultraviolet (UV).
 Kecepatan cahaya akan berubah jika melalui
bahan dengan indeks bias yang berbeda.
 Cahaya dapat sebagai gelombang dan partikel
 Sebagai gelombang, ia akan menghasilkan
interferensi dan difraksi
 Sebagai partikel, ia dapat diabsorbsi oleh
bahan yang dilaluinya dan dapat
menyebabkan perubahan kimia dalam
molekul, dan dapat menyebabkan perubahan
listrik dalam tubuh

FK-UKRIDA-2019
Sifat Gelombang Cahaya
44

 Jika cahaya diabsorsi,


 energinya akan berubah
jadi energi panas
 Energi terendahnya akan
diemisikan.
 sifat ini dikenal sebagai
fluoresensi.
 Cahaya dapat
dipantulkan
 Pantulan specular
 Pantulan difus

FK-UKRIDA-2019
3.2 Indeks Bias dan Kecepatan Cahaya
Kecepatan gelombang cahaya n = c/v
dipengaruhi oleh indeks bias
medium (n), medium makin rapat
maka indeks bias makin besar,
sehingga kecepatan cahaya makin
kecil, dan sebaliknya. v=.f
dimana:
Kecepatan adalah hasil perkalian n = indeks bias
frekuensi dan panjang gelombang. c = kecepatan cahaya di ruang
hampa
v = kecepatan bunyi,
Kecepatan cahaya di ruang hampa f = frekuensi (Hz), dan
adalah 3 x 108 m/sec. = panjang gelombang (m)

FK-UKRIDA-2019 45
3.3 Energi dan Daya Cahaya
Pada peralatan kedokteran, umumnya Contoh
yang tercantum dalam sfesifikasi alat Sebuah lampu infrared mempunyai daya 100
adalah daya keluarannya. watt digunakan selama 1800 detik (30 menit)
Energi yang dibutuhkan untuk aplikasinya untuk terapi pasien. Berapakah energi cahaya
lampu infrared yang dihasilkan?
divariasikan terhadap waktu.
Energi gelombang berpindah dari satu
tempat ke tempat lain melalui getaran P = 100 watt
partikel ke partikel lain. Laju perpindahan t = 1800 detik
energi rata-rata sama dengan daya P
maka E = …..?
E
P E=Pxt
= 100 watt x 1800 det.
t = 180000 watt det.
= 180000 joule
dimana
P = daya (watt)
E = energi (joule)
t = waktu (detik)

FK-UKRIDA-2019 46
3.4 Intensitas Cahaya(I)
Intensitas cahaya adalah salah satu
besaran pokok yang mengukur daya
pancar yang dikeluarkan oleh suatu
sumber cahaya pada sudut tertentu.
Berdasarkan Satuan Internasional (SI),
satuan standar dari intensitas cahaya
adalah candela (cd) atau lumen per
steradian (lm/sr)
Satuan kekuatan dari total sumber
cahaya yang mengarah ke satu sisi
disebut lumen.
Satuan Lux umumnya sebagai standar
lampu rumah

FK-UKRIDA-2019 47
3.5 Lensa

Lensa positip (konveks)

Lensa negatif (konkaf): lensa yang


menghamburkan sinar.

Ukrida 2017-2018 48
49 Lensa Tipis

 Lensa positip

 Lensa negatip

FK-UKRIDA-2019
3.6 Cacat Lensa (Aberasi)

FK-UKRIDA-2019 50
Aberasi Sferis
• Aberasisferis terjadi
akibat sinar datang ke
bagian lensa lebih
pinggir membentuk
bayangan titik lebih
dekat ke lensa, dan
sebaliknya.

FK-UKRIDA-2019 51
Aberasi (Cacat Lensa)
• Aberasi
kromatis terjadi akibat
perbedaan panjang gelombang.
• sinar
merah mempunyai panjang
gelombang paling besar sehingga
membentuk bayangan lebih jauh
dibandingkan dengan sinar-sinar lain,
sebaliknya
• sinar
ungu mempunyai panjang
gelombang paling kecil sehingga
membentuk bayangan paling dekat
dibandingkan dengan sinar-sinar lain.
• me-ji-ku-hi-bi-ni-u

FK-UKRIDA-2019 52
Aberasi Koma
Aberasi koma terjadi akibat
bayangan yang terbentuk
tidak tepat berada di sumbu
lensa.
Bentuk bayangan yang
terjadi adalah bentuk koma.
Lingkaran komatik terbentuk
karena perbedaan rasio
pembesaran lensa terhadap
panjang gelombang sinar
yang merambat melaluinya.
Aberasi ini hampir sama
dengan aberasi sferis

FK-UKRIDA-2019 53
Distorsi
• Distorsi adalah
aberasi optik yang
terjadi pada
pemetaan rektilinier
antara bidang fokus
dan bidang fokal
• Distorsi terjadi akibat
variasi perbesaran
menurut jauh
dekatnya dari sumbu

FK-UKRIDA-2019 54
Astimatism
 Astimatism adalah aberasi speris
yang menyebabkan sinar cahaya
yang merambat melalui lensa
membentuk lebih dari satu titik
fokus pada sumbu optic
sehingga bayangan yang
terbentuk jauh dari sumbu
utama
 Aberasi Astigmatism terjadi
akibat pembiasan semua sinar
berbentuk ellips (kerucut) yang
merambat melalui garis
horizontal (bayangan primer
berbentuk garis lurus), dan
kemudian melalui garis vertical
(bayangan sekunder berbentuk
lingkaran).

FK-UKRIDA-2019 55
3.7 MATA
• Warna langit kelihatan biru
karena sinar biru mempunyai
panjang gelombang pendek dan
dihamburkan lebih mudah
daripada sinar-sinar lainnya.
• Ultraviolet panjang gelombang
lebih pendek daripada biru dan
lebih mudah dihamburkan tetapi
kira-kira setengahnya mengenai
kulit pada siang hari dan
setengah lagi dihamburkan.
• Sinar UV tidak dapat dilihat oleh
mata karena diabsorsi sebelum
mencapai retina.
FK-UKRIDA-2019 56
Lensa mata
• Lensa mata dapat menebal dan menipis
tergantung jarak/ukuran benda yang dilihat
• Secara umum, diameter bola mata rata-rata
adalah 2 cm =0,02 m
• Mata normal, bayangan benda tepat berada
di retina
• Mata miop, bayangan benda tepat berada di
depat retina
• Matahipermiop, bayangan benda tepat
berada di belakang retina
• Mata normal
• Lihat dekat = 25 cm = 0,25m
• Lihat jauh normal = tak hingga

FK-UKRIDA-2019 57
Kekuatan lensa mata

Dekat Jauh
Normal 54 50
Miop 54 51
kacamata 0 -1

FK-UKRIDA-2019 58
Dekat Jauh
Dekat Jauh
Normal 54 50
Normal 54 50
Hipermiop 52 50
Presbiop 51 50,5
Kacamata +2 0
Kacamata +3 -0,5
FK-UKRIDA-2019 59
60

4. FLUIDA GAS

FK-UKRIDA-2019
Pokok Bahasan Fluida Gas

Difusi Gas

Tekanan Gas

Compliance

Elastisitas
61
FK-UKRIDA-2019
4.1 Difusi Gas
• Difusi gas adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya partikel (zat)
dalam dari satu medium berkonsentrasi tinggi ke medium
berkonsentrasi rendah lain.
• Perbedaan konsentrasi dalam kedua medium disebut gradien
konsentrasi.
• Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara
merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana
perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan
konsentrasi.
• Misalnya adalah peristiwa respirasi dimanaa gas mengalir dari
udara ke paru paru, ke alveolus dan berpidah lagi ke pembuluh
darah dan berakhir ke sel

FK-UKRIDA-2019 62
Difusi Gas
 Proses ini terjadi
akibat molekul gas
bergerak
 Laju gas tergantung
pada suhu
 Jumlah gas yang
masuk ke larutan
sebanding dengan
tekanan parsial gas
tsb, jika gas tsb
melakukan kontak
dengan permukaan
cairan
FK-UKRIDA-2019 63
Hukun Boyle
Volume gas sangat tergantung pada
tekanan dan temperatur
Pada tempertur konstan, maka volume
gas berbanding lurus dengan
tekanannya.
p V = konstan
atau

FK-UKRIDA-2019 64
Hukum Boyle-Gay Lussac

Perubahan temperatur akan mempengaruhi tekanan


dan volume

p. V p1. V1 p2 . V2
 konstan  
T T1 T2
dengan, p = tekanan (N/m2 )
V = volume (m3 )
T = suhu (0K)

FK-UKRIDA-2019 65
•Volume dan tekanan  Persamaan
dipengaruhi oleh temperatur
gas.
 Molekul berdifusi dari p *V  n * R *T
konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah hingga
terjadi keseimbangan  dimana

 Kecepatan molekul bergerak p = tekanan


pada suhu ruangan sama V = volume
dengan kecepatan bunyi n = mol
R = konstanta
T = temperatur

FK-UKRIDA-2019 66
Hukum Dalton
• Hukum Dalton menyebutkan bahwa • contoh
setiap gas berkontribusi terhadap
tekanan total gas campuran
• Jika gas A dengan tekanan tertentu
dicampur dengan gas B dengan
tekanan tertentu maka tekanan
totalnya sama dengan tekanan gas A
ditambah tekanan gas B
• Jika salah satu komponennya
dipisahkan, maka tekanannya akan
berkurang sebesar tekanan
komponen gas yang dipisahkan.

FK-UKRIDA-2019 67
Hukum Henry
Hukum Henry digunakan
untuk memprediksi jumlah
gas yang masuk ke cairan.

p  kH * C
p = tekanan parsial
C = konsentrasi
k = konstanta Henry
konstanta Henry untuk
Oksigen = 769,2 l atm/mol
Carbon dioksida = 29,41 l
atm/mol
FK-UKRIDA-2019 68
• Jika tekanan gas lebih tinggi tiga kali, maka jumlah gas
yang menumbuk permukaan cairan sebesar tiga kali, juga
masuk ke cairan.
• Setiap cairan mempunyai konstanta solibilitas yang
berbeda.
• Konstanta ini harus diperhitungkan pd laju difusi
• Hukum Henry digunakan untuk memprediksi jumlah gas
yang masuk ke cairan.

FK-UKRIDA-2019 69
• Konstanta ini harus diperhitungkan pd laju
difusi.
• Laju gas tergantung pada suhu

T
Laju difusi  K
m
dengan: K = konstanta yg tergantung faktor geometri dimana
difusi terjadi.
Konstanta solibilitas CO2 terhadap O2 di dalam tubuh sebesar 22.

FK-UKRIDA-2019 70
Hukum Graham
Laju difusi sebanding dengan
solibilitas dan berbanding
terbalik dengan akar kwadrat
molekulnya.

Laju difusi CO 2 m O2

Laju difusi O 2 m CO2

FK-UKRIDA-2019 71
Hukum Fick
Hukum Fick pertama menyatakan bahwa laju
difusi netto gas melalui membran adalah
sebanding dengan massa, berbanding luas
terbalik dengan luas dan waktu

m
J
A*t
Hukum Fick kedua menyatakan bahwa
perubahan konsentrasi terhadap waktu dalam
daerah tertentu sebanding dengan perubahan
gradien konsentrasi pada titik itu dalam sistem
tersebut.
C
J  D
t
FK-UKRIDA-2019 72
4.2 Tekanan Paru-paru
• Hubungan Tekanan dan Ketinggian
• Semakin tinggi, tekanan udara
semakin kecil
• Volume paru-paru makin besar
• Oksigen semakin tipis

• Hubungan Tekanan dan Kedalaman


• Semakin dalam kita menyelam
maka tekanan yang dialami
semakin besar.
• Volume paru-paru semakin kecil
• Perubahan tekanan dan kadar
oksigen yang tiba-tiba daripada
tekanan pernafasan normal
akan mengakibatkan sistem
pernafasan terganggu.

FK-UKRIDA-2019 73
4.3 Compliance

Compliance adalah kemampuan


elastik bahan ketika menerima gaya
(volume gas)
Secara matematis didefinisikan

V
CL 
p
dimana:
C = compliance (liter/ cmH2O)
V = volume (liter)
p = tekanan (cmH2O)

FK-UKRIDA-2019 74
lanjutan
Normal compliance adalah 0,1 •Note!!!!
liter/cmH2O
• Satuan tekanan darah mmHg
• Mis: 100 cc gas per 1 cmH2O
tekanan paru-paru cmH2O
Contoh soal: • Tekanan ini merupakan tinggi air
Tekanan paru-paru sebesar 1 cmH2O raksa atau air dalam alat ukur
dan terjadi perubahan volume (barometer).
sebesar 0,2 l ketika kita bernafas.
Berapakah compliance paru? Misalnya:
• tekanan 1 cmHg artinya tinggi (h)
V 0,2 air raksa dalam alat ukur = 1 cm,
CL  
p 1 atau
• tekanan 1 cmH2O artinya tinggi
 0,2 l / cmH 2O air dalam alat ukur = 1 cm

FK-UKRIDA-2019 75
contoh soal
• •

FK-UKRIDA-2019 76
4.4 Elastisitas
• Kemampuan materi untuk merespon gaya
dan kembali ke bentuk awal sesudah gaya
eksternal tidak ada lagi
• Elastisitas (EL ) merupakan kebalikan dari
compliance

p
EL 
V
Mis:
• Tekanan paru = 1 cmH2O
• Perubahan volume = 0,2 l

• Berapakah compliance paru?

p 1 cmH 2O
EL    5 cmH 2O / l
V 0,2 l
FK-UKRIDA-2019 77

Anda mungkin juga menyukai