BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................2
B. Tujuan.......................................................................5
1. Infeksi.......................................................................6
2. Hazard Radiasi.........................................................6
4. Hazard Psikososial...................................................7
5. Hazard Argonomik...................................................8
1. Infeksi.......................................................................10
2. Hazard Radiasi.........................................................11
4. Hazard Psikososial...................................................14
5. Hazard Argonomik...................................................17
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................20
B. Saran.........................................................................20
Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Potensi bahaya atau hazard merupakan keadaan yang memiliki potensi untuk
dari hal-hal yang berada di lingkungan kita. Secara garis besar ,factor yang
yang tidak ideal), dan psikologi (berasal dari kondisi psikologi yang
terganggu), selain itu ada juga hazard yang berasal dari factor manusia
menimbulkan bahaya.
Implementasi K3 adalah salah satu hal paling mendasar yang harus dilakukan
sebagai bentuk pertahanan diri dari kecelakaan maupun sakit akibat kerja
Hazad radiasi
ada prosedur yang jelas, 10. Bullying dan pelecahan; 11. Agen
atas, hazard psikologi adalah hazard yang berupa tekanan atau ganguan
Hazard Argonomik
Ergonomik berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon berarti kerja dan nomos
diartikan sebagai suatu kondisi terciptanya system kerja yang sehat , aman,
B. TUJUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2) Hazard Radiasi
yang ada di tempat kerja . Upaya pengendalian bahaya pada unit radiologi
masalah besar kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Salah satu
nelayan muroami.
4) Hazard Psikososial
prosedur yang jelas, 10. Bullying dan pelecahan; 11. Agen klien/pasien,
Pencegahannya dengan cara menyarankan jangan melihat iklan atau film yang
kurang layak untuk di tonton. Diharapkan untuk bisa lebih berfikir positif
mengetahui perasaan yang sedang dialami oleh subjek dan dapat member
5) Hazard Agronomik
kerja yang sehat , aman, dan nyaman bagi manusia. Posisi tubuh yang
tetapi pada umumnya dokter gigi tidak sadar akan pentingnya system
BAB III
PEMBAHASAN
Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan infeksi yang dapat menular dari
satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Infeksi Menular
berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. IMS yang
popular di Indonesia antara lain gonore dan sifilis. Salah satu penyakit
poster,stiker, booklet, folder kurang diminati karena tulisan dan isi pesan
kesehatan dapat mengubah sikap dan prilaku WPS dalam menawarkan dan
kali dalam sehari untuk celana dalam dan minimal 3 kali dalam sehari
alat kelamin dalam keadaan lembab dan tidak membuat bakteri pathogen
Virus ini ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi dari cairan
tubuh. Penularan ibu ke anak adalah rute transmisi utama dan member
HBV bisa tidak menimbulkan gejala hingga dalam jangka panjang yang
disebabkan adanya fase imun toleran (HBsAg dan DNA HBV yang positif
tanpa gejala dan tanda, serta alanine transferase dalam batas normal)
dalam perkembangan infeksi HBV kronis. Hampir 90% dari bayi-bayi ini
akan terinfeksi HBV kronis pada saat lahir jika tidak ada pencegahan.
Semua wanita hamil harus di uji HBV untuk mencegah infeksi . Jika
seseorang hamil positif mengindap HBV, maka dia harus dirujuk ke dokter
spesialis untuk evaluasi lebih lanjut. Meskipun sebagian besar wanita tidak
2. Hazard Radiasi
yang ada di tempat kerja . Upaya pengendalian bahaya pada unit radiologi
dosis serap film badge setiap bulannya. Keluhan yang paling banyak
seluruh ruangan .
masalah besar kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Salah satu
Apabila lokasi penangkapan sudah dekat, maka juragan laut dan 1 orang
yang perlu dipersiapkan oleh juragan laut dan anak buah kapal (ABK)
adalah memakai baju kerja biasanya baju dan celana panjang, pemakaian
selang penyalur udara, penggunaan pemberat dari timah, sepatu karet dan
mekanik (tertusuk duri ikan), kimiawi(bahaya oli dan bahab bakar). Untuk
4. Hazard Psikososial
Pencegahannya dengan cara menyarankan jangan melihat iklan atau film yang
kurang layak untuk di tonton. Diharapkan untuk bisa lebih berfikir positif
mengetahui perasaan yang sedang dialami oleh subjek dan dapat member
antarsiswa dan juga guru dengan siswa. Hubungan yang buruk dapat
deadline yang semakin dekat, dan pekerjaan yang sulit diselesaikan oleh
siswa. Seperti beban kerja antara lain satu siswa dengan siswa lainnya
pekerjaan, menetapkan skala prioritas kerja, dan istirahat yang cukup saat
mengalami kelelahan.
Irianto, 2005:53).
d). Bullying
Bullying di area sekolah juga kerap terjadi. Dampaknya bisa lebih buruk dan
5. Hazard Argonomik
kerja yang sehat , aman, dan nyaman bagi manusia. Posisi tubuh yang
tetapi pada umumnya dokter gigi tidak sadar akan pentingnya system
a. Sudut antara paha dan betis harus membentuk sudut yang besarnya
b. Dokter gigi harus simetris ke depan dan punggung sejauh mungkin dari
dan 9B).
dan 9A)
(Gbr. 8D)
e. Lengan diangkat hingga 10-25º dari sumbu horizontal (Grb.8B dan 9E)
kesehatan gigi (dokter gigi dan mahasiswa program studi profesi dokter
gigi) adalah nyeri leher,nyeri bahu, dan nyeri punggung/low back pain.
berhubungan dengan resiko MSD berupa low back pain. Morse, dkk.
dilakukan di atas bahu dan gejala nyeri leher terkait dengan posisi kerja
kurun waktu seminggu juga terkait dengan MSD berupa nyeri bahu,
selama satu hari merupakan factor resiko yang signifikan untuk prevalensi
yang lebih besar dari gejala MSD berupa carpal tunnel syndrome.
Sejumlah factor teknis seperti rancangan kursi dokter gigi serta lampu kerja
juga merupakan factor resiko yang berperan penting untuk terjadinya MSD
pada dokter gigi. Kursi dokter gigi dikategorikan ergonomis ketika dapat
membuat dokter gigi duduk secara tegak. Bentuk sandaran dari kursi
dental chair harus diposisikan di atas kepala dokter gigi sebelum dan saat
Selain kursi dokter gigi dan posisi lampu kerja, penempatan instrument juga
tubuh yang tidak ergonomis. Letak instrument yang jauh dari jangkauan
sumbu tubuh. Oleh karena itu, instrument harus ditempatkan pada jarak
digunakan oleh dokter gigi seperti handpiece juga perlu diperhatikan: 1).
sudut 15º dengan permukaan daerah kerj, 3). Jarak minimal 26 mm dari
ujung handpiece yang masuk dalam mulut pasien, dan 4). Peralatan
BAB IV
PENUTUP
Keselamatan pasien merupakan bebas dari cidera fisik dana psikologis yang
optimal.
Bahaya hazard tidak akan berpengaruh terhadap konflik fisik dan karyawan
B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih focus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas.