BAB 1
PENDAHULUAN
komonitas dunia terutama dalam hal barang barang yang dibutuhkan, diperparah
lagi dengan krisis keuangan hebat yang melanda Amerika Serikat yang
negara, yang akan diikuti merosotnya tingkat penghasilan perusahaan serta tingkat
menunjang perusaahan agar tidak pailit serta untuk pengambilan keputusan dalam
hal berinvestasi.
dalam penggantian mesin lama dengan mesin baru, harga jual mesin lama harus
Dalam prinsip keuangan yang lazim, biaya bunga modal sendiri tidak
kas, karena saat penerimaan kas dalam investasi memilki nilai waktu uang. Satu
rupiah yang diterima sekarang lebih berharga dibandingkan dengan satu rupiah
yang diterima di masa yang akan datang. Oleh karena itu, meskipun untuk
Biaya adalah suatu hal yang wajar jika dalam perusahaan bahwa aktiva
tetap menyerap bagian terbesar dari modal yang di tanamakan dalam perusahaan
dan alur kas dan yang mempengaruhi capital. Hal ini mendorong penulis untuk
2. Masalah pokok
sebagai berikut:
a. Tujuan penelitian
pengambilan keputusan
b. Manfaat penelitian
bagi penulis sendiri, maupun bagi para pembaca atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
alternatif investasi yang tersedia dan sebagai pengambilan keputusan dalma hal
memahaminya
hari atau isntans serta perusahaan yang masih dlam tahap membangun untuk
hasil yang diinginkan untuk mendapatkan laba yang sebanyak banyaknya. Dan
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengetian Manajemen
dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana
dilakuna melalaui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi fungsi
manajemen
pemanfaatan sumber daya manusaia san sumber sumber lainya secara efektif dan
G.R.Terry manaejemn adalah suatu proses yang has yang trdiri dari
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran sasaran yang telah di
tentukan melaluai pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber sumber lainya.
suatu tujun tertentu melalui kegitan orang lain. dengan demikian manajer
mengadakan koordiansi atas koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang
6
pengendalian.
menjadi makin analisis dan teoritis (sumbangan dari ekonom sangat besar). Dari
yang lebih menitik beratkan dari sudut pandang pihak luar menjadi berorientasi
pemegang saham.
pasar modal & operasiPenjelasan: Kas diperoleh dengan menjual financial asset
(saham, obligasi/sekuritas lain) atau mendapatkan kredit dari bank atau sumber
lain Dana yang diperoleh dari pemberi dana digunakan untuk membeli real assets
dengan baik, real asset menghasilkan aliran kas masuk yang lebih besar dari
maupun bank).
7
dimiliki perusahaan,
serta mencari susunan kwalitatif daripada aktiva & pasiva tersebut dengan
sebaik-baiknya.
dipertimbangkan.
prestasi perusahaan saat ini dan masa yad, mempertimbangkan kapan return
diterima, jangka waktu terjadinya, risiko dari return dan kebijakan dividen.
kontribusi yang maximum terhadap operasi yang efisien dari suatu organisasi
b. Dari waktu ke waktu akan ada dana yang masuk & keluar dar perusahaan
Dana yang berasal dari berbagai sumber (internal & eksternal financing )
pada suatu tanggal tertentu yang meliputi aktiva, hutang dan modal
harta, hutang dan modal perusahaan pada periode tertentu dan merupakan
yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada
modal.
1. Pengertian Aktiva
dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak
utama yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva lancar adalah
uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau
10
dimulai dari aktiva yang paling likuid sampai dengan aktiva yang paling
tidak likuid.
dimasukkan dalam pos kas. Termasuk dalam pengertian kas adalah cek
dalam bentuk giro atau deman deposit, yaitu simpanan di bank yang
obligasi dan surat hipotek, sertifikat bank dan lain – lain investasi yang
neraca sebesar harga perolehannya atau harga pasar mana yang lebeih
rendah.
lain yang dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur
dan lebih terjamin pelunasannya dan piutang wesel ini dapat diperjual
akan terjadi di masa mendatang pada saat jatuh tempo wesel yang
dapat karena hal – hal lain, misalnya piutang kepada pegawai, piutang
mentah, (2) persediaan barang dalam proses dan (3) persediaan barang
jadi.
pengeluaran itu belum menjadi biaya atau jasa / prestasi pihak lain itu
periode berikutnya.
ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali
13
adalah :
lain (2) aktiva tetap yang tidak ada hubungannya dengan usaha
panjang atau tidak akan habis dipakai dalam satu periode kagiatan
14
toko maupun bangunan untuk pabrik (3) mesin (4) inventaris (5)
intangible fixed assets ini antara lain meliputi : hak cipta, merk
berikutnya.
sebagainnya.
aktiva adalah semua pos pada sisi debet neraca terdiri dari harta,
piutang, biaya yang harus dibayar lebih dahulu dan pendapatan yang
masih harus diterima. Aktiva lancar adalah uang tunai atau aktiva lain
yang dapat dicairkan atau dipakai habis dalam satu perputaran kegiatan
dicairkan atau dipakai habis lebih dari satu perputaran kegiatan normal
nilai uang. Perkataan aktiva tidak sinonim dengan dan tidak terbatas
pada harta saja, tetapi meliputi juga bagian – bagian dari biaya –
biaya / beban – beban yang ada pada penutupan buku pada suatu
biaya / beban – beban untuk masa yang akan datang. Jadi piutang,
16
Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat
investasi, atau yang dapat diuangkan dalam jangka waktu kurang dari
perusahaan.
kegiatan perusahaan, yang umumnya berumur lebih dari satu tahun dan
dan lain – lain. Aktiva demikian ini, sama halnya dengan aktiva tetap,
2. Pengertian Hutang
pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan papan
sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Hutang
pembayarannya.
pembayarannya.
dari satu tahun sejak tanggal neraca ), meliputi : (1) hutang obligasi, (2)
hutang hipotik, adalah hutang yang dijamin dengan aktiva tetap tertentu,
kelompok, yaitu :
hutang. Dengan kata lain ketidak pastian ini berakhir dengan suatu
melalui pengadilan.
kurang dari satu tahun, yang harus dibayar dengan aktiva lancar, yang
termasuk dalam aktiva ini anatra lain : hutang dagang atau hutang
hutang wesel (wesel bayar), hutang pajak, gaji, bunga, dan lain – lain.
hutang adalah sejumlah uang atau sesuatu yang dapat dinilai dengan uang
3. Pegertian Modal
saham),surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang
menurut Weston dan Brigham (2001, hal 281) bahwa neraca keuangan
cadangan, dan laba ditahan. Modal dapat pula dikategorikan dengan uang
atau benda yang ditanamkan dalam suatu usaha untuk dikelola lebih lanjut
secara produktif.
a. Modal asing ; yang berarti modal yang berasal dari kreditur, yang
perseroan terbatas.
atau dibayar.
yang diperoleh sebagai pemberian atau hadiah dari orang lain tanpa
modal kerja adalah dana yang menghasilkan laba yang sedang berjalan
(current income). Dalam hal ini, kas dan inventory (persediaan) adalah
nyata – nyata modal kerja. Sedang untuk piutang, terdiri dari sebagian
yang dapat dimasukkan dalam modal kerja dan sebagian lain yang
termasuk dalam modal kerja potensial. Bagian dari piutang yang terdiri
dari dana yang diinvestasikan dalam produk yang terjual itu menurut
modal statuair yang terdiri dari saham – saham dengan nilai nominal
tertentu.
h. Modal sendiri ; adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri
(modal saham, cadangan, dan laba ditahan) atau berasal dari pengambil
bagian, peserta atau pemilik (modal sham, modal peserta dan lain –
lain).
peroleh selama masa tertentu. Hal itu wajar saja karena salah satu tujuan
atau kerugian yang diderita pada masa tertentu, serta sebab penyimpangan itu
ringkas tentang jenis dan jumlah pendapatan atau hasil penjualan yang
diperoleh perusahaan selama masa tertentu (misalnya satu bulan, kwartal atau
tahun), pengeluaran selama masa itu dan keuntungan yang diperoleh atau
Menurut Somantri (2001, hal 34) laporan rugi laba (income statement)
diperoleh dan beban – beban yang terjadi dalam kegiatan usaha perusahaan
selama periode tertentu. Laporan rugi laba berisi informasi mengenai sumber
dari mana penghasilan itu diperoleh dan beban – beban apa yang menjadi
merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba
tertentu, yang umumnya setiap kurtal atau satu tahun. Dari laporan rugi laba
memberikan penghasilan bagi peusahaan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun
dengan memperhitungkan berapa lama suatu proyek dapat menutup kembali biaya
payback period). Discounted payback period berdasarkan pada nilai waktu dari
palyback period tidak menggunakan dan tidak memperhitungkan nilai waktu dari
atau dinamis bersamaan dengan dan disesuaikan atas dasar penghitungan nilai
waktu uang (net present value dan profitability index). Metode net present value
dan biaya-biaya yang dihasilkan) dan akhirnya beberapa metode yang telah
kepentingan investasi sebuah proyek. Metode yang terakhir ini disebut metode
capital budgeting akan diberikan contoh dua capital budgeting yang ada. restoran
27
1. Cashflow
b. Laba tunai yaitu laba yang berupa aliran kas satau cashflow.
Dalam laporan rugi laba biaya yang diperhitungkan semua biaya baik yang
dikeluarkan secara tunai seperti bahan baku, upah, gaji, biaya promosi
dll.oleh karena itu untuk menghitung aliran kas atau cashflow adalah dengan
bersih sesudah pajak (EAT) yang tampak dalam laba rugi. Pengukuran dengan
28
teknik rate of return ini sering pula disebut degan istilah “accounting of rate” yang
Average investment
garis lurus dan nilai residua tau slvage value pada akhirumur ekonomis proyek.
Dan dengan demikian nilai buku aktiva akan akan menurun pada nilai konstan,
mulai dari nilai Investasi yang semula samapai dengn Rp 0pada akhir umur
proyek.
pajak).
kentungan besih sesudah pajak, dimana hal ini terlalu sulit untuk di
peroleh
3. Payback Period
suatu usulan investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup
kembali investasi. Oleh karena itu, dengan metode ini setiap usulan investasi
dinilai berdasarkan apakah dalam jangka waktu tertentu yang diinginkan oleh
manajemen , jumlah kas masuk atau penghematan tunai yang diperoleh dari
merupakan jumlah hari yang dibutuhkan untuk menutup kembali biaya investasi
yang telah dikeluarkan melalui aliran kas bersih. Pada umumnya, semakin cepat
waktu yang dibutuhkan payback period maka proyek tersebut semakin baik.
Perbaikan Payback period dapat menjadi alat ukur yang baik untuk
menghitung risiko likuiditas dalam sebuah proyek, tetapi metode ini memiliki tiga
kekurangan yang harus diperhatikan. Alat ukur yang lebih baik lagi untuk
period.
Initial invesment
Pay back period =
Cash flow
30
berdasarkan pada nilai waktu uang. Discounted payback period adalah jumlah
waktu yang dibutuhkan bagi nilai bersih aliran kas saat ini (net cash flows'present
values) untuk menghadapi hal yang tidak diinginkan terjadi terhadap investasi
bersih yang ada. Nilai saat ini (present values) yang dihitung secara khusus
dengan mengurangi aliran kas bersih pada tingkat pengembalian yang dibutuhkan
semakin baik proyek tersebut. Jika tingkat pengembalian yang dibutuhkan telah
diketahui dan aliran kas proyek dapat diestimasikan, langkah pertama dalam
aliran kas saat ini). Kemudian, discounted payback period dihitung dengan proses
yang sama, seperti payback period tetapi menggunakan nilai sekarang dari arus
kas. Mari kita ilustrasikan discounted payback dengan contoh dari restoran
pokok kembali.
pengembalian investasi.
mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih
usulan Investasi
Net present valueadalah salah satu dari teknik capital budgeting yang
merupakan selisih antara cash flow yang didiskontokan pada tingkat bunga
dengan menhitung nilai sekarang dari arus kas yang diperoleh dari operasi dengan
NPV = present value dari arus kas operasi – pengeluaran kas neto awal
Jika NPV dari suatu proyek positif, hal ini berarti bahwa proyek tersebut
diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan sebesar jumlah positif dari NPV
yang dihitung dari investasi tersebut dan juga bahwa investasi tersebut diharpkan
memaksimalkan nilai, sebab NPV adalah suatu ukuran kontribusi proyek ke nilai.
diterima dan bisa dibiayai. Jika proyek mutually exclusive maka proyek perluasan
Profitability Index adalah serupa dengan NPV proyek sebab metoda kedua-
duanya
IRR merupakan tingakat discoun atau bunga yag kan memakan present
value cash inflow dengan jumalah initial investment dari proyek yang sedang
menyebabkan NPV sama dengan nol,karena present value cash inflow pada
1. Untuk Anuitas
33
dibagi dengan aliran kas bersih tahunan sebesar $ 70,000 hasilnya adalah payback
period selama 28571 tahun Langkah 2: Gunakan table A-2 untuk mencari
tingkat diskonto berdasarkan payback period Pada table A-2, factor PVIFA yang
mendekati 2.86 (payback period proyek 1) untuk 5 tahun adalah 27454 (tingkat
diskonto 24%) oleh karena itu IRR untuk proyek 1 adalah lebih mendekati 24%.
Proyek 1 dengan IRR 24% dapat diterima sebab IRR berada diatas tingkat biaya
sampai pada akhirnya diperoleh tingakat discount yang akan menyebabkan NPV
sama dengan nol. Penentuan besarnya IRR utuk suatu pola cash flow yang
berbentuka anuitet jauh lebih mudah dibandingkan dengan pola cash inflow yang
PI adalah nilai tunai semua kas masuk yang diterima sesudah investasi
PI
Nilai tunai penerimaan sesudah investasi awal
Investasi awal
34
sekarang dari arus kas). PI dihitung dengan perbandingan manfaat kepada biaya
itu. Dengan kata lain, penjumlahan dari nilai-nilai arus kas saat ini dibagi oleh
investasi bersih itu. Bila ada beberapa alternatif proyek, manajemen sebaiknya
memilih proyek yang memiliki PI lebih besar dari satu dan yang paling tinggi.
PI suatu proyek bisa diterima jika PI > 1 dan ini konsisten dengan suatu
NPV positif. PI kurang dari satu menandai adanya suatu proyek tidak dapat
diterima dan konsisten dengan NPV negative. Lebih lanjut, PI menandai adanya
alternatif. Pendapat yang senada diungkapkan oleh Chester Barnard dalam The
yaitu :
a. Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah baik
secara organisasional
b. Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya meny angkut dengan hari depan/masa
yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama
artinya sekali diputuskan dan tidak akan ada kaitannya dengan masalah yang
36
keputusan
1. Tahap identifikasi
Tahap ini adalah tahap pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan
2. Tahap pengembangan
Tahap ini merupakan aktivitas pencarian prosedur atau solusi standar yang ada
atau mendesain solusi yang baru. Proses desain ini merupakan proses pencarian
dan percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide solusi ideal
3. Tahap seleksi
Tahap ini pilihan solusi dibuat, dengan tiga cara pembentukan seleksi
intuisi, bukan analisis logis, dengan analisis alternatif yang logis dan
pembuat keputusan dan semua manuver politik yang ada. Kemudian keputusan
didukung oleh informasi yang tepat (accurate), benar(reliable) dan tepat waktu
keputusan yang sangat bergantung dari permasalahan itu sendiri. Menurut George
7. Intuisi
8. Pengalaman
yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan
lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau
9. Fakta
yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap
4. Wewenang
5. Analisa
mengunakan alat analisa atu metode yang berhubungan dengan data yang
akan dinalisa.
pemilihan alternatif
39
dikarenakan informasi yang kurang sempurna, terdapat batasan waktu dan biaya,
tawaran alternatif kurang disukai dan efek kekuatan lingkungan tidak dapat
diabaikan. 3. Model penilaian heuristik dan bias Model ini diprakarsai oleh ahli
berdasarkan pengalaman.
hasil bias secara sistematis. Ada tiga bias utama yang teridentifikasi membantu
a) Heuristik availabilitas
b) Heuristik representatif
2. Model social
40
dan naluri dengan perilaku yang dipandu oleh keinginan yang tidak disadari.
Model ini adalah sisi yang berlawanan dari rasionalitas ekonomi yakni melihat
dari sudut pandang psikologi. Hal ini didukung pandangan bahwa pengaruh
tidak kah). Dismaping itu kedua pendekatan tersebut juga di pengaruhioleh jenis
a) Accept-reject approach
b) Ranking approach
1. Accept-reject approach
tidak terbatas. Disamping itu pendekatan ini merupakan langkah awal dalam
benar dapat memenuhi kriteia yang sudah ditetapkan saja yang perlu
dipertimbangkan
2. Ranking approach
“terbaik” dari kelompok mutually exclusive project, dan juga dalam hal
”Analisis Profitabilitas Pada PT. Sinar Karya Cahaya Gorontalo” dari hasil
BAB III.
KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kerangka Konseptual
perusahaan.dalam hal ini pula aktiva tetap meyerap sebagian dari modal.
dalam proses capital budgeting perusahaan disini akan di tekan pada konsep
konsep dasar dan terminology yang di gunakan dalam capital budgeting yang
perusahaan ini tentunya tak lepas dari persaingan yang kompetitif dengan
akan di kemanakan.
CAPITAL BUDGETING
B. Hipotesis
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Obyek penelitian
Cahaya yang bergerak di bidang rekonstruksi yang tidak terlepas dari masalah
pendanaan yang begitu memeerlukan dana yang cukup besar.PT Sinar Karya
B. Definisi Operasional
yang meliputi capital expenditure yang merupakan pembelanjaan yang yang harus
ditutupi dengan pengadaan modal baru karena karena tidak bisa ditutupi dengan
kontrator memeiliki banyak peralatan dan mesin serta kendaraan, Dalam hal ini
saya sebagai calon peneliti mefokuskan satu titik analaisa pada pembelian aktiva
tetap baru karena PT Sinar Karya Cahaya bergerak di bidang kontraktor yang
memerlukan aktiva tetap yaitu berupa alat alat berat untuk operasional
menggunakan analisis yang ada yaitu analisis net vresent value, payback period
sebagai berikut :
a. Observasi langsung, yaitu dengan cara mendatangi langsung sumber data yang
penelitian.
Data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi data
1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari para
responden.
langsung dan wawancara baik dengan pimpinan ataupun dengan staf yang
3. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tertulis melalui perangkat
E. Metode Analisis
maka kiranya ada beberapa Metode atau alat yang akan digunakan dalam
menganalisa capital budgeting yang akan menjadi landasan penulis, alat atau
Investasi
Pay back period =
cashflow
3. Profitability indek
PV of Cashflow
PI =
Investasi awal
BAB V
A. Hasil Penelitian
ini adalah :
48
pengairan.
penunjang pekerjaan seperti banyak memiliki alat alat berat, dan alat alat
berat. Dalam hal ini PT Sinar Karya Cahaya memiliki alat alat proyek
dengan cara beli baru dan modivikasi yang lama, namun PT Sinar Karya
variabel yaitu kendaraan proyek, alat proyek, alat berat, perusahaan ini
bergerak di usaha kontaktor dan dari observasi dan dari hasil wawancara
49
yang penulis lakukan bahwa alat berat dan kendaraan ini serta alat proyek
selalu dibeli dengan cash dan ada juga hasil modiikasi dan paling bannyak
membeli alat baru,dan ini dari penggaran modal yang ada.dan arti hasil
wawancara pula bahwa aktiva tetap ini dibeli apabila alat yang dimiliki
untuk pengembalian investasi adalah 12% dari investasi yang ada.dan dari
sebesar 0,37%, untuk aktiva tetap tahun 2004 sebesar 0,14%, tahun 2005
sebesar 4,16%, tahun 2006 2,19 . tetap dan persediaan serta kas
perusahaan.
diketahui bahwa besarnya total aktiva yang dimiliki oleh PT. Sinar Karya
Jumlah ini berasal dari aktiva lancar sebesar Rp. 1.878.177.003,56 aktiva
ini berasal dari hutang lancar sebesar Rp. 1.547.847.267,51 Dan dari
dimiliki oleh PT. Sinar Karya Cahaya Gorontalo adalah sebesar Rp.
sebesar Rp. 1.112.305.855,29. Total Pasiva yang dimiliki oleh PT. Sinar
sebesar Rp. 4.122.697.812,08. Jumlah ini berasal dari hutang lancar sebesar
Neraca tahun 2006 besarnya total Aktiva yang dimiliki oleh PT. Sinar
berasal dari aktiva lancar sebesar Rp. 1.781.025.240,55 aktiva tetap Rp.
Besarnya Total Pasiva yang di miliki oleh perusahaan pada tahun inipun
berasal dari hutang lancar sebesar Rp. 2.594.941.242,95. Dan dari modal
Neraca tahun 2007 besarnya total Aktiva yang dimiliki oleh PT. Sinar
berasal dari aktiva lancar sebesar Rp. 4.454.113.686,61 aktiva tetap Rp.
Besarnya Total Pasiva yang di miliki oleh perusahaan pada tahun ini juga
hutang lancar sebesar Rp. 6.347.857.802,11. Dan dari modal sebesar Rp.
3.597.377.019,00.
Nearca tahun 2008 besarnya total Aktiva yang dimiliki oleh PT. Sinar
berasal dari aktiva lancar sebesar Rp. 4.182.413.147,00 aktiva tetap Rp.
Besarnya Total Pasiva yang di miliki oleh perusahaan pada tahun ini
dari hutang lancar sebesar Rp. 6.241.852.537,53. Dan dari modal sebesar Rp.
3.965.635.38,47.
Sedangkan laporan laba rugi periode 2004-2008 pada PT. Sinar Karya
Cahaya Gorontalo dapat dilihat pada tabel laporan laba rugi tahun 2004-2008
proyek yang diperoleh PT. Sinar Karya Cahaya Gorontalo adalah sebesar Rp.
Rp. 22.251,24 sehingga laba kotor sebesar Rp. 2.473.589.556,69. Setelah itu
Rp. 6.630.616.700 yang dikurangi dengan PPN biaya proyek sebesar Rp.
proyek yang sedikit di tambah biaya yang kurang lebih sama dengan
tahun yang lain. Lapaoran Keuangan Sinar Karya Cahaya Gorontalo yang
besar yang sangat menyerap modal jadi dalam hal ini dalam penggaran modal atau
diamasa yang akan datang yang lebih dari satu tahun.PT Sinar Karya Cahaya
memiliki beberapa investasi yang dianggarakan dari modal yang cukup besar. Dari
beberapa investasi yang di anggarkan berikut adalah investasi yang termasuk dalam
54
5 37.847.77
ALAT BERAT 3.683.058.514 1.234.634 50.463.602 6 28.385.832 21.289.374
TOTAL 50.155.02
INVESTASI 6.113.003.941 68.538.517 63.386.204 7 68.861.422 157.893.639
kendraan proyek Pt sinar karya terdiri dari dump truck, truck colt, truck colt
diesel, jet star, dt Nissan, dt puso,Jeep hardtop, pic up, mobil kijang. Dan alat
proyek terdiri dari pompa air, mesin stamper, mesin melon, mesin las dan
jenis mesin lainya yang berhunungand engan proyek. Sedangkan alat berat PT
Sinar Karya Cahaya terdiri dari : bulldozer, excavator, loader, road rolles
wals, tractor, asphalt spyayer, greader, vibrating srint, dengan berbagai tipe
dan keluaran.
2. Analisis data
proyek, alat proyek dan alat berat yang menggunakan alat hitung atau
a) Kendraan proyek
2.156.160.557 dan aliran kas atau cashflow dari kendaraan proyek adalah
sebagai berikut:
Dari pembahasan diatas dapat dicari analisa data dengan alat atau
Investasi
Pay back period =
Kas masuk bersih
Dari rumus yang tampak analisa investasi kendaraan proyek dengan alat
Karena depresiasi PT Sinar Karya Cahaya setiap tahun berbeda beda maka
payback period maka harus di cari dari tahun ketahun.seperti yang tampak pada
perhitungan berikut :
INVESTASI Rp 2.156.160.557
tahun 1 Rp 69.474.501
Rp 2.086.686.056
tahun 2 Rp 1.238.379.780
Rp 848.306.276
tahun 3 Rp 801.294.317
Rp 47.011.958,75
tahun 4 Rp 1.041.873.547,90
Rp 47.011.958,75
JADI PBP = 3 tahun + x 1 tahun = 3 tahun
Rp 1.041.873.547,90
proyek akan dapat tertutup selama 3 tahun tahun pertama akan tertutup sebanyak
sebesar Rp 801.294.317 dan investasi dari kendaraan proyek ini adalah sebesar Rp
2.156.160.557.
NPV = present value dari arus kas operasi – pengeluaran kas neto awal
Untuk mencari net present value dengan rumus present value dari arus kas
DISCOUNT
TAHU FAKTOR PRESENT VALUE
CASHFLOW
N
R = 12 % OF CASHFLOW
2004 Rp 69.474.501,28 0,893 Rp 62.040.729,64
2005 Rp 1.238.379.779,65 0,797 Rp 986.988.684,38
2006 Rp 801.294.317,32 0,712 Rp 570.521.553,93
2007 Rp 1.041.873.547,90 0,636 Rp 662.631.576,46
2008 Rp 686.043.551,07 0,567 Rp 388.986.693,46
Total present value of cashflow Rp 2.671.169.237,88
PV of investment Rp 2.156.160.557,00
NET PRESENT VALUE Rp 515.008.680,88
berasal dari perkalian anatara cashflow sebesar Rp 69.474.501,28 dengan r 0,893, pada
tahun 2005 menghasilkan PV of casflow sebesar Rp 986.988.684,38 hasil ini berasal dari
diinvestasikan pada kendaarn proyek dinyatakan layak karena menurut analisa NPV
PI =
Investasi awal
PV of Cashflow
PI =
Investasi
Rp 2.671.169.237,88
=
Rp 2.156.160.557,00
= 1,24
Dari perhitungan PI mengahasilakan profitability indeks sebesar 1,24 ini
Alat proyek di PT Sinar Karya Cahaya berupa mesin mesin. Investasi ini
menggunakan aalat analisa capital budgeting harus mengunakan aliran kas atau
Menurut tabel 4 dapat dilihat aliran kas atau cashflow pada tahun pertama
tahun kelima sebesar Rp 52.967.356,07. Cashflow atau aliran kas ini didapat dari
hasil penambahan antara EAT tahun 2004 sebesar Rp 53.127.052,28 , tahun 2005
laba bersih setelah pajak dengan Penyusutan atau Depresiasi dari investasi itu
sendiri.
Dari tabel diatas Jika dicari dalam analisis capital budgeting adalah sebagai
berikut :
Dari cashflow diatas dapat di cari pay back period adalah sebagai berikut :
investasi 273.784.870
tahun 1 Rp 54.083.486,28
219.701.383,72
61
tahun 2 Rp 1.226.820.011,65
Jadi pay back period dalam hal ini sangat efisien karena dalam waktu
setahun sebulan bisa dikembalikan investasi yang ada.itu terlihat dari hasil
Payback period yang hanya 1,1 artinya dalam waktu setahun sebulan investasi
NPV = present value dari arus kas operasi – pengeluaran kas neto awal
NPV Rp 2,271,925,171.94
hasil ini berasal dari perkalian antara casflow 54,083,486.28 dengan r 0.893, PV of
cashflow tahun 2005 sebesar Rp 977,775,549.29 hasil ini berasal perkalian anatara r
566,224,543.51 hasil ini berasl dari perkalian antara r 0.712 casflow sebesar
berasal dari perkalian antara r 0.636 dengan cashflow Rp 1,006,102,051.90, dan tahun
dari hasil pembahasan bisa dihasilkan present value pada alat proyek ini adalah Rp
dikatakan bahwa investasi ini sangat layak karena mendapatkan NPV positive.
PI =
Investasi awal
Dilihat dari rumus net present value dapat dicari pi adalah sebagai
berikut :
PI = Rp 2,545,710,041.94 = 9.2
273,784,870
63
Dari perhitaungan profitability indeks bisa diketahui sebesar 9,2 hasil ini
dengan investasi sebesar Rp 273,784,870. jadi investasi ini sangat layak karena
sudah lebih dari satu dan ini bisa diasumsikan bahwa investasi ini sangat
1. Alat Berat
Cashflow diatas untuk mencari analisis capital budgeting pada alat besar
Investasi
Pay back period =
64
3,683,058,514
tahun 1 Rp 104,361,686.28
3,578,696,827.72
tahun 2 Rp 1,276,602,196.65
2,302,094,631.07
tahun 3 Rp 829,970,904.32
1,472,123,726.75
tahun 4 Rp 1,032,135,836.90
439,987,889.85
tahun 5 Rp 572,492,695.07
439,987,889.85
Jadi PBP = 4tahun + = 4.7
Rp 572,492,695.07
Jadi payback period pada investasi ini diperoleh 4,7 artinya investasi ini
bisa di kembalikan dalam waktu 4 tahun 7 bulan. Dan dalam waktu itu modal
setiap tahunnya maka payback periodnya dicari dari tahun ketahun. Dengan
NPV = present value dari arus kas operasi – pengeluaran kas neto awal
65
DISCOUNT
TAHUN CASHFLOW FACTORIAL PV of CASHFLOW
2004 Rp 53,127,052.28 0.893 Rp 47,442,457.69
2005 Rp 1,226,138,594.65 0.797 Rp 977,232,459.94
2006 Rp 792,123,128.32 0.712 Rp 563,991,667.36
2007 Rp 1,003,750,004.90 0.636 Rp 638,385,003.12
2008 Rp 551,203,321.07 0.567 Rp 312,532,283.05
TOTAL PV OF CASHFLOW Rp 2,539,583,871.15
Total investment 3,683,058,514
NPV Rp (1,143,474,642.85)
Jadi dari hasil diatas dapat dilihat npvnya adalah kurang layak. Karena
c. Metode PI
PI =
Investasi awal
PI = Rp 2,539,583,871.15 = 0.68
3,683,058,514
66
Jadi PI yang dihasilakan hanya 0,68. hasil ini berasal dari pembgian antara
Rp 3,683,058. Jadi bisa disimpulkan bahwa profitability indeks pada alat proyek ini
B. Pembahasan
Dari berbagai analisa diatas dapat digambarkan bahwa seperti yang terlihat
Menurut table 8 dari tiga investasi yang ada yang diukur dengan 3 analisa
metode yang ada pada capital budgeting. Bisa dilihat bahwa anggaran modal
positiv dan profitability indeks diperoleh sebesar 1,124. Sedangkan pada investasi
alat proyek yang dihitung dengan analisa payback period diperoleh 1,1 tahun dan
diperoleh adalah 9,2. Dan pada investasi alat berat memperoleh payback period 4
tahun 7 bulan dan net present value sebesar Rp (1.143.474.643) negativ dan
a. Kendaraan proyek
Dari tabel 8 dapat di gambarkan bahwa kendraan proyek bila dilihat dari
analisa payback period dapat dilihat bahwa modal yang dipakai dalam
investasi dapat dikembalikan dalam jangka waktu 3 tahun dengan net present
mendapat keuntungan atau layak ini mengacu pada usulan usulan proyek
NPV > 0 artinya NPV yang lebih besar atau sama dengan nol menunjuk
kepada suatu keadaan dimana hasil yang diperoleh adalah lebih besar atau
sama dengan rate of return minimum yang sudah ditetapkan proyek NPV
yang lebih kecil dari nol tifak dapat diterima karena hasil yang diperoleh
berarti lebih kecil dari biaya modal atau cost of capital yang sudah ditetapkan.
Jadi untuk kendaraan ini karena hasilnya lebih dari nol atu positive maka
indeks sebesar 1,124 proyek ini dikatn layak jika dianalisa dengan
Profitability indeks karna hasilnya lebih dari satu. Jadi pt sinar karaya cahaya
dalam hal ini dalam kendraan proyek sudah bisa menguntung dari hasil
analisa diatas.
68
b. Alat proyek
Dari analisa dan dari tabel 8 dapat digambarkan bahwa investasi yang
satu ini tidak banyak menyerap modal karena dianalisa dengan mengunakan
karena hasilnya yang didapatkan hanya 1 tahun 1 bulan. modal akan kembali
mengingat alat proyek ini masih bisa dibilang murah dari investasi yang lain.
haslinya dari NPV investasi yang lain dan PInya hasilnya adalah 9,3 ini
modal tidak akan terserap dengan banyak dan bisa kembali keuntungnya
diwaktu yang singkat dan nilai sekarang serta profitabilitynya sangat layak
c. Alat berat
Alat besar ini sangat menyerap modal dan memperkecil laba karena alat
berat ini harganya cukup mahal bisa dilihat dari harga perolehnaya yang
tahun 7 bulan, alat berat ini adalah investasi yang paling lama
factorial 12 % hanya menghasilkan mines itu artinya alat berat ini kurang
69
layak jika terlalu banyak dianggarkan itu bisa saja menguras kas modal yang
layak dari analisis yang ada. Dikatakn tidak layak karen investasi ini sangat
Dari analisa diatas dapat dibandingkan bahwa alat beratlah yang tidak
layak dalam penganggaran modal karena memiliki nilai yang minim dan tidak
layak dalam penganggaran modal seperti yang tampak pada analisa NPV dan
Dalam hal ini alat berat bukan tidk layak dalam anggaran investasi namun
metode payback period, metode NPV dan PI dapat dilihat dalam tabel
perbandingan antara ketiga investasi yang dinilai dapat dilihat bahwa alat
berat yang tidak layak dalam penganggaran modal. Dari hipotesis yang
Ini terlihat dari analisa data yang bisa menjawab bahwa jika diterapkanya alat
analisis capital budgeting PT Sinar Karya Cahaya akan bisa lebih melihat
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
memiliki investasi yang cukup besar dan harus jeli dalam menggarkan modal
dari hasil temuan penulis ada salah satu investasi yang tidak layak itu adalah
ala berat dalam hal ini PT Sinar Karya Cahaya tidak mempertimbangkan
ambil keputusan bahwa alat besar merupakan yang paling minim hasilnya
membeli alat berat untuk proyek ini harus dipertimbangkan dengan matang
dan harus dengan analisa cashflow atau aliran kas agar bisa dilihat apa yang
bisa investasi bisa ditambah atau tidak. Sehingganya PT Sinar Karya Cahaya
tidak serta merta harus membeli alat berat yang baru jika proyek yang akan
Karya Cahaya bisa mengunakan sewa ataupun memodifikasi lebih bagus alat
lama dengan tidak harus membeli yang baru. PT Sinar Karya Cahaya bisa
juga menggarkan modal dengan cara memilih investasi mana yang lebih perlu
dengan mengnalisa keuangan terutama cashflow atau aliran kas yang ada.
yang akan diputuskan untuk dibeli yang akan digunakan dalam proyek.
harus diambil dan digugurkan dan bisa menggambarkan laba yang akan
tepat karen lebih terarah mana yang akan di anggarkan terlebih dahulu dan
keuntungan atau laba yang dihasilkan, serta keputusan yang akan dimabil
diperoleh kecil.
B. Saran.
analisis capital budgeting untuk bisa melihat perputaran kas dan bisa
dan bisa memberikan gambaran berapa lama modal akan kembali dari
utuk proyek yang lebih kecil agar penggarannya untuk alat berat
penggaran modal.
73
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta.
Kuncoro, Mudrajad, (2001), Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis
Gajah Mada.
74
Yogyakarta.
Yogayakarta.