Anda di halaman 1dari 13

KOPERASI DAN UMKM

“KEWIRAKOPERASIAN”

Oleh:
KELOMPOK 4 AKUNTANSI MALAM C

1. TRI TYASWATI 1902622010226/02


2. NI KOMANG TRIANA WULANDARI 1902622010226/08
3. PUTU EKA CECYLIA UDAYANI 1902622010256/32

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2020/2021
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian dan Fungsi Kewirakoperasian.


1.1.1 Pengertian Kewirakoperasian
Wiraswasta adalah seorang usahawan yang di samping mampu berusaha
dalam bidang ekonomi umumnya dan niaga khususnya secara tepat guna (tepat
dan berguna,efektif dan efisien),juga berwatak merdeka lahir batin serta berbudi
luhur.sedangkan Wirausaha adalah yang mendobrak sistem ekonomi yang ada
dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru dengan menciptakan bentuk
organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.dan istilah Kewirakoperasian
dipakai sebagai istilah baku kewirausahaan.
Kewirakoperasian adalah suatu sikap mental positif dalam usaha
komperatif dengan mengambil prakasa inovatif serta keberanian mengambil
resiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan
terpenuhinya kebutuhan nyata,serta peningkatan kesejahteraan bersama.
Dari definisi tersebut terkandung beberapa unsur yang patut diperhatikan yaitu:
1. Kewirausahan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha
secara komperatif. ini berarti kewirakopersian harus mempunyai
keinginan untuk memajukan organisasi koperasi.
2. Tugas utama kewirakoperasian adalah mengambil prakasa inovatif
artinya berusaha mencari ,menemukan dan memanfaatkan peluang yang
ada demi kepentingan bersama.
3. Wirakoperasi harus mempunyai keberanian mengambil resiko karena
dunia penuh dengan kepastian. Oleh karena itu dalam menghadapi
situasi semacam itu diperlukan seorang wirausaha yang mempunyai
kemampuan mengambil resiko.
4. Kegiatan wirakoperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitas
koperasi yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.
5. Tujuan utama setiap wirakoperasi adalah memenuhi kebutuhan nyata
anggota koperasi dan meningkatkan kesejahteran bersama.Wirakoperasi
dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota manajer birokrat yang
berperan dalam pembangunan koperasi.
Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai
badan usaha yang beranggotakan orangseorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.sedangkan dinyatakan pula dalam Undang-undang No. 25 tahun
1992 Pasal 4 bahwa koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu
mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat,
berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh
perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta
mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.
Kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh para pemegang usaha, namun
mencakup seluruh aspek pekerjaan, dimana para wirausahawan melakukan
upaya - upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan
meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan
(preparation) hidup. Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif
terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan
yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat. Cara yang etis dan produktif
diperlukan untuk mencapai tujuan serta sikap mental untuk merealisasikan
tanggapan yang positif tersebut.

1.2.1 Fungsi Kewirakoperasian


1. Kewirakoperasian Rutin
Kewirakoperasian rutin diarahkan pada kegiatan rutin organisasi usaha
(koperasi), seperti produksi, pemasaran, personalia, keuangan, administrasi,
dan lain-lain, Progam-program telah disusun dan dilaksanakan. Tugas wirakop
hanyalah meluruskan atau mengendalikan sesuatu agar berjalan sesuai dengan
program yang telah ditetapkan. Kewirausahaan rutin merupakan literature
manajemen yang berfungsi sebagai pemecahan masalah. Oleh karena itu para
wirausaha rutin dianggap sebagai seorang manajer yang berfungsi mengambil
keputusan mengenai koordinasi alat-alat yang dimiliki. Manajer akan
bertindak berdasarkan peluang yang diketahuinya, untuk kemudian mengelola
faktor-faktor produksi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Kewirakoperasian rutin mempunyai karakteristik sebagai
berikut:
a. Kegiatan kewirakoperasian berhubungan dengan evaluasi dan koreksi
bila terjadi missal lokasi sumber daya. Tindakan ini disebut
pemecahan masalah.
b. Manajer (wirakop) mempunyai informasi yang banyak tentang
sumber daya, tujuan, dan resiko yang dihadapi. Wirausaha dapat
bertindak berdasarkan informasi yang akurat mengenai sumber-
sumber dan hasil akhir (tujuan), serta setiap keputusan telah
mempertimbangkan resiko.
c. memungkinkan wirausaha (wirakop) mampu memaksimumkan
tujuan (misalnya memaksimumkan profit atau pengembangan usaha
para anggota koperasi).
2. Kewirakoperasian Arbitrase
Arbitrase di sini dimaksudkan sebagai keputusan yang diambil dari dua
kondisi yang berbeda dan keputusan itu memberikan peluang yang
menguntungkan. Tugas utama dari wirakop dalam hal ini mencari peluang
yang menguntungkan dari dua kondisi yang berbeda. Misalnya ketidak
sesuaian permintaan dan penawaran suatu pasar akan menciptakan peluang
bagi seseorang (wirausaha) untuk membeli dengan murah dan menjual dengan
mahal. Oleh karena itu, guna memperoleh keberhasilan dalam kondisi ini,
wirakop harus mempunyai informasi yang banyak tentang lingkungan dan
pasar yang hendak dituju dan memanfaatkan informasi ini untuk kemajuan
koperasi.
3. Kewirakoperasian Inovatif
Inovatif berarti mencari, memanfaatkan dan menemukan sesuatu yang
baru. Wirakop yang inovatif berarti wirakop yang selalu tidak puas dengan
kondisi yang ada. Ia selalu berusaha mencari, menemukan dan memanfaatkan
peluang yang diperoleh. Ia sangat diperlukan terutama pada kondisi di mana
perusahaan (termasuk koperasi) mengalami stagnasi. Ia juga diperlukan oleh
perusahaan atau koperasi yang menghadapi masalah ketidakpastian yang
serius dalam lingkungan yang dinamis. Kewirakoperasian inovatif biasanya
tidak menimbulakan masalah, artinya meskipun keuntungan yang diperoleh
oleh innovator akan dikikis oleh para peniru, namun pengurangan keuntungan
ini akan menyebabkan innovator memperkenalkan inovasi versi terbaru atau
peluang baru, jadi kegiatan inovatif akan menghasilkan dorongan tertentu bagi
kegiatan inovatif baru.

1.2 Tipe-Tipe Kewirakoperasian


Kewirakoperasian dibagi menjadi 4 tipe:
1. Kewirakoperasian Anggota
Anggota sebagai pemilik koperasi dapat menjadi wirakoperasi bila ia mampu
menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk pertumbuhan koperasi.
2. Kewirakoperasian Manager
Koperasi yang mengangkat manager sebagai pelaksana dan penangung
jawab kegiatan operational dan tentumya mengharapkan perubahan yang
memberikan keuntungan.Tetapi kendala yang dihadapi oleh manager adalah
keterbatasan kebebasan untuk bertindak.
3. Kewirakoperasian Birokrat
Birokrat adalah pihak yang secara tidak langsung berhubungan dengan
pengembangan gerakan koperasi.Setiap kegiatannya memang diarahkan untuk
memacu perkembangan koperasi.
4. Kewirakoperasian Katalis
Katalis di sini diartikan sebagai pihak yang berkompeten terhadap
pengembangan koperasi kendatipun ia tidak mempunyai hubungan langsung
dengan organisasi koperasi.

1.3 Tugas-Tugas Kewirakoperasian


Tugas kewirakoperasian adalah menciptakan keunggulan bersaing koperasi
dibanding dengan organisasi usaha pesaingnya.
Keunggulan tersebut dapat di peroleh melalui :
1. Mendudukkan koperasi sebagai penguasa yang kuat di pasar.
Bila para petani bersatu membentuk koperasi,maka keoperasi tersebut
mempunyai kedudukkan yang kuat di pasar.
2. Kemampuan dalam mereduksi biaya transaksi.
Yaitu menekan biaya transaksi.biaya transaksi adalah biaya di luar produksi yang
timbul karena adanya transaksi-transaksi,seperti biaya kontrak.
3. Pemanfaatan interlinkage market.
Interlinked market adalah hubungan transaksi antara pelaku-pelaku ekonomi di
pasar.
4. Pemanfaatan trust capital.
Trust capital diartikan sebagai pengumpulan modal.
5. Pengedalian ketidakpastian.
Upaya pengendalian ketidakpastian sangat dimungkinkan mengingat adanya
pasar internal pada koperasi.
6. Penciptan inovasi.
Inovasi pada koperasi sangat dimungkinkan mengingat banyak pihak yang
berkompeten terhadap pertumbuhan koperasi.Tugas wirakoperasi dalam hal ini
menciptakan inovasi-inovasi baru yang menguntungkan bagi koperasi dan
anggotanya.
7. Pembangunan manfaat partisipasi.
Keunggulan koperasi dapat diperoleh melalui partisipasi baik partisipasi
kontributif dalam penyerahan keuangan dan pengambilan keputusan,maupun
partisipasi intensif dalam hal pemanfaatan pelayanan koperasi.

• Sifat-Sifat Menjadi Wirausaha


a. Penolong
Seorang pemimpin seharusnya bisa menolong dengan tulus dan memiliki
sifat sensitif. Ada kalanya ketika masalah tidak bisa diselesaikan oleh
bawahan, Anda sebagai pemimpin harus bisa turun tangan.
b. Penghibur
Ada juga gaya kepemimpinan yang mudah disukai semua orang karena
sifatnya yang senang menghibur. Sikapnya santai kepada bawahan, senang
bercanda, tapi juga serius dalam bekerja. Sifatnya ini merupakan suatu cara
baginya untuk memotivasi bawahan.
c. Seniman
Pemimpin seperti ini biasanya kreatif dan inovatif. Dia bisa saja
memunculkan ide-ide yang mungkin tidak pernah dipikirkan oleh
bawahannya. Anda bisa mengembangkan sisi seniman Anda dengan selalu
terbuka pada pendapat orang lain, informasi terbaru, dan hindari pikiran
negatif.
d. Pemikir
Para pemikir biasanya suka menganalisa dunia di sekeliling mereka dan
mungkin lebih senang berpikir, ketimbang bertindak. Seorang pemimpin
yang memiliki kepribadian ini biasanya mampu memahami suatu masalah
dan akhirnya memberi solusi.
e. Aktivis
Seorang pemimpin yang memiliki kepribadian ini biasanya mampu
mendorong semangat tim dan selalu optimistis serta percaya diri. Mereka
sangat aktif, tapi kadang bisa menjadi impulsif dalam bertindak. Jika Anda
merasa memiliki kepribadian ini cobalah lebih banyak memperhatikan
detail saat bekerja.

• Keuntungan dan kelemahan menjadi wirausaha


Kelebihan:
a. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri.
b. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan potensi seseorang secara
penuh.
c. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara
maksimal.
d. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha
konkrit.
e. Terbuka kesempatan untuk menjadi bos.

Kelemahan :
a. Memperoleh pendapat yang tidak pasti dan memiliki berbagai resiko.
b. Bekerja keras dan waktu kerjanya panjang.
c. Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil,sebab
dia harus berhemat.
d. Tanggung jawabnya sangat besar,banyak keputusan yang harus dia buat
walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.
1.4 Prasyarat Keberhasilan Kewirakoperasian
Koperasi sebagai unit usaha yang bergerak dibidang ekonomi dan sosial pada
dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu: Membantu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi,yang merupakan sasaran utama pertumbuhan ekonomi.
Perubahan yang meningkatkan produktivitas hanya dapat dilakukan melalui dua jalan
yaitu:
1. Melalui kegiatan inovatif (penciptan bangunan baru dan penerapannya).
2. Melalui kegiatan peningkatan kegiatan kerja (berprestasi lebih banyak dalam
satuan waktu kerja tetap atau waktu kerja yang diperpanjang.

Masing-masing kemungkinan itu merupakan syarat yang memadai dan perlu bagi
pertumbuhan ekonomi. Kemungkinan pertama berkaitan dengan kenaikan pendapatan
perkapita oleh sebab adanya peralihan kearah penggunaan teknologi yang produktif,
pembuatan penyebaran barang-barang baru,struktur organisasi yang baru dan keterampilan
baru.
• Tipe inovasi ala scumpeter tentang kegitan kerja yang meliputi:
1. Pembuatan dan pemapanan produk-produk baru atau mutu produk yang baru.
2. Pembangunan metode produksi baru.
3. Menciptakan tata laksana produksi baru dibidang industri.
4. Pembuatan prasarana baru.
5. Pencarian sumber pembelian baru.

• Hakikat dari fungsi wirausaha:


Melihat dan menerapkan kemungkinan-kemungkinan baru dalam bidang
ekonomi.fungsi ini disebut fingsi inovatif.

• Fungsi inovasi dapat dijabarkan dalam berbagai kegiatan kerja meliputi:


1. Mengenai keuntungan atau manfaat dari kombinasi-kombinasi baru.
2. Evaluasi keuntungan yang terlangsung dalam kombinasi baru itu.
3. Pembiayaan.
4. Teknologi dan perencanan pembangunan tempat-tempat produksi.
5. Pengadaan,pendidikan dan memimpin tenaga kerja.
6. Negoisasi dengan pemerintah badan atau resmi yang berwenang.
7. Negoisasi dengan pemasok pelanggan.

• Dalam melaksanakan fungsi-fungsi tersebut, seorang wirausaha koperasi dihadapi pada


kendala sebagai berikut:
1. Kemungkinan bertindak inovatif tidak selalu merupakan kemungkinan yang
diizinkan menurut hukum.jadi inovator tidak mempunyai hak untuk menerapkan
tindakan inovatif.
2. Kemungkinan inovatif yang diperoleh harus ditemukan dan dilaksanakan
penerapanya.untuk itu diperbolehkan kemampuan baik personal maupun
organisatoris.
3. Kalaupun kemungkinan inovatif tertentu tidak terlarang dan masih dalam rangka
kesangupan seorang atau kelompok,maka perseorangan atau kelompok perlu
memiliki motivasi untuk menerapkan inovasi itu.

• Tiga faktor penentu keberhasilan inovasi seorang wirausaha:


1. Hak Bertindak
Merupakan kemungkinan dalam kelompok-kelompok yang tidak terlarang yang
meliputi berbagai pembatas normative terhadap tindakan,disamping peraturan-
peraturan hukum abstrak yang dimodifikasikan,juga nilai-nilai sosial
budaya,etika,agama,ketentuan-ketentuan kongkret dan peraturan-peraturan pihak
pengemban kekuasaan politik.
2. Kemampuan
Kecenderungan individu atau organisasi untuk meningkatkan kemampuanya,
sangat tergantung dari rangsangan ekonomis dan harapan untuk dapat menerapkan
peningkatan kemampuannya dalam tindakan-tindakan inovatif yang nyata.
3. Motivasi untuk berprestasi
Motivasi menyebabkan suatu peristiwa mempunyai nilai, baik nilai positif maupun
negatif.segala aspek yang ada kaitanya dengan motivasi dalam situasi yang dialami
akan mengandung kadar tuntutan.
• Kriteria Keberhasilan Koperasi
Selain itu, Menurut tokoh koperasi Ibnoe Soedjono, untuk memahami apa yang
disebut kemampuan koperasi, kita perlu menggunakan tolak ukur keberhasilan koperasi
secara mikro. Keberhasilan koperasi dapat didekati dari dua sudut, yaitu sudut
perusahaan dan sudut efek koperasi.

• Pendekatan dari sudut perusahaan


1. Peningkatan anggota perorangan.
Pada dasarnya lebih penting jumlah anggota perorangan daripada jumlah koperasi,
karena sebagai kumpulan orang kekuatan ekonomi bersumber dari anggota
perorangan. Ada dua faktor keanggotaan yang perlu diperhatikan, yaitu
kemampuan ekonomi dan tingkat kecerdasan anggota. Kemampuan ekonomi
anggota penting karena dapat digerakkan untuk menyusun investasi, sedangkan
kecerdasan anggota sangat menentukan mutu manajemen yang sifatnya
partisipatori dalam rapat anggota sebagai kekuasaan tertinggi dengan satu anggota
satu suara.
2. Peningkatan modal
Terutama yang berasal dari koperasi sendiri. Jumlah modal dari dalam dapat
digunakan sebagai salah satu indikator utama dari kemandirian koperasi. Semakin
besar modal dari dalam berarti kemandirian koperasi tersebut semakin tinggi.
Indikator kemandirian yang lain adalah keberanian manajemen untuk mengambil
keputusan sendiri.
3. Peningkatan volume usaha
Volume usaha berkaitan dengan skala ekonomi, semakin besar volume usaha suatu
koperasi berarti semakin besar potensinya sebagai perusahaan, sehingga dapat
memberikan pelayanan dan jasa yang lebih baik kepada para anggota. Sejalan
dengan identitas koperasi yang menyatakan bahwa anggota dan pelanggan adalah
orang yang sama, maka volume usaha terutama harus berasal dari jasa anggota.
Loyalitas dan partisipasi aktif anggota sangat menentukan besarnya volume usaha
koperasi khususnya yang berasal dari anggota.
4. Peningkatan pelayanan kepada anggota dan masyarakat
Berbeda dengan unsur yang lain, pelayanan ini sukar dihitung secara kuantitatif.
Anggota dapat merasakan efeknya dengan membandingkan sebelum dan sesudah
ada koperasi. Bentuk pelayanan dapat bermacam-macam, misalnya: pendidikan,
kesehatan, beasiswa, sumbangan, pelayanan usaha yang cepat dan efisien, dan
sebagainya.

• Pendekatan dari sudut efek koperasi


1. Produktivitas
Koperasi dengan seluruh hasil kegiatannya dapat memenuhi seluruh kewajiban
yang harus dibayarnya, seperti: biaya perusahaan, kewajiban kepada anggota, dan
sebagainya.
2. Efektivitas
Dalam arti mampu memenuhi kewajiban-kewajiban terhadap anggota-anggotanya.
3. Adil
Dalam melayani anggota-anggota, tanpa melakukan diskriminasi.
4. Mantap
Dalam arti bahwa Koperasi begitu efektif sehingga anggota-anggota tidak ada
alasan untuk meninggalkan koperasi guna mencari alternatif pelayanan di tempat
lain yang dianggap lebih baik.
KESIMPULAN
1. Tugas wirausaha koperasi yang utama adalah menciptakan inovasi yang dapat
memberikan perubahan yang bersifat positif dalam organisasi usaha.
2. Keberhasilan inovasi akan sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan
wirakoperasi,disamping kebebasan bertindak dari wirakoperasi tadi.
3. Keberhasilan seorang wirausaha koperasi tidak dapat dilihat dalam jangka pendek
tetapi bertahap dalam jangka panjang.
4. Pada akhirnya perkembangan ekonomi suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh para
wirausaha yang berhasil termasuk wirausaha koperasi, karena setiap muncul inovasi
baru akan tumbuh berbagai aktifitas ekonomi yang berhubungan dengan produksi hasil
ekonomi tersebut.
5. Pertumbuhan suatu koperasi sangat tergantung pada kemampuan para wirakoperasi
dalam menciptakan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi anggotanya.
6. Wirakoperasi berasal dari birokrat pada umumnya juga tidak mempunyai kebebasan
untuk bertindak karena kadang-kadang membawa misi tertentu dari pemerintah yang
kegiatnya terikat pada ketentuan yang berlaku.
Terlepas dari itu semua pada dasarnya setiap wirakoperasi mempunyai kewajiban
moral dalam meningkatkan pertumbuhan koperasi dengan mengusahakan agar koperasi
dengan jalan mengusahakan agar koperasi mempunyai keunggulan dibanding dengan
pesaingnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://sukasukadwi.wordpress.com/2014/01/03/kewirakoperasian/
https://pdfcoffee.com/pengertian-dan-fungsi-kewirakoperasian-4-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai