Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan , Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of the study was to get information or empirical finding about developing the skill of time
management, through mastery of content service with behavior contract technique to the eighth grade students B
class of SMP N 21 Semarang. The population was all student of the VIII B class in SMP N 21 Semarang, which
consenst of 244 students Purposive sampling technique was used in this study, samples were 28 students. Data
collection techniques using time management questionnaire. The instrument has been tested for validity using
Pearson product moment and reliability of the instrument with alpha formula. Data collecting technique using
quesionnaire in form of time management skill. Data analysis used pearson product moment, descriptive
percentage, and t-test. The result of study showed there was development of time management thrught mastery
of content service with behavior contract technique withrcount=20,64>rtable=2,052. The conclusion of study was
time management skill could be developed through mastery of content service with behavior contract technique.
It is hoped that the teacher as a guide can be more intensively do mastery of content service with behavoir contract
tehnique to the students as an alternative strategy to help students develop time management skill.
1
Anisa Puji Harlina,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (1) (2014)
2
Anisa Puji Harlina,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (1) (2014)
3
Anisa Puji Harlina,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (1) (2014)
Tabel.1 Perbedaan Hasil Persentase Skor Berdasarkan Indikator Kemampuan Manajemen Waktu
Sebelum dan Setelah Memperoleh Perlakuan.
Persentase (%) Kriteria Persentase(%)P
Indikator
Pre Test Post Test Pre Test Post Test eningkatan
Mampu menentukan tujuan 56,39 69,11 Sedang Sedang 12,72
Mampu menyusun prioritas 58,87 70,86 Sedang Tinggi 11,99
Mampu membuat jadwal 56,69 73,00 Sedang Tinggi 16,31
Mampu meminimalisir gangguan 57,34 73,64 Sedang Tinggi 16, 30
Mampu mendelegasikan tugas 59,71 71,00 Sedang Tinggi 11,29
Persentase(%) rata-rata 57,80 71,52 Sedang Tinggi 13,72
100
90
80 73 73,64
69,11 70,86 71
70
58,87 57,34 59,71
60 56,39 56,69
50
Pre Test
40
Post Test
30
20
10
0
Mampu Mampu Mampu Mampu Mampu
menentukan menyusun membuat meminimalisir mendelegasikan
tujuan prioritas jadwal gangguan tugas
Grafik 1 Perbedaan Hasil Persentase Skor Berdasarkan Indikator Kemampuan Manajemen Waktu
Sebelum dan Setelah Memperoleh Perlakuan
Seperti tertera pada tabel 1 dan grafik 1 , dalam kategori sedang dengan persentase
pada indikator kemampuan menentukan tujuan 56,39%. Sedangkan setelah mendapat perlakuan
tampak bahwa dari 28 siswa sebelum layanan penguasaan konten dengan teknik
mendapatkan layanan penguasaan konten kontrak perilaku (post test) rata-rata kemampuan
dengan teknik kontrak perilaku (pre test) rata-rata menentukan tujuan siswa termasuk dalam
kemampuan menentukan tujuan siswa termasuk kategori tinggi dengan persentase 69,11%. Hal
4
Anisa Puji Harlina,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (1) (2014)
tersebut menunjukkan bahwa setelah mendapat untuk indikator yang keempat yaitu kemampuan
perlakuan kemampuan menetukan tujuan siswa meminimalisir gangguan tampak bahwa sebelum
mengalami perkembangan sebesar 12,72%. mendapatkan perlakuan (pre test) rata-rata
Sedangkan pada indikator kemampuan kemampuan siswa dalam meminimalisir
menyusun prioritas, tampak bahwa sebelum gangguan termasuk kategori sedang dengan
mendapat perlakuan layanan penguasaan konten persentase 57,34%. Sedangkan setelah mendapat
dengan teknik kontrak perilaku (Pre Test) rata-rata perlakuan (post test) rata-rata kemampuan siswa
siswa yang mampu menyusun prioritas yaitu dalam meminimalisir gangguan termasuk
masuk dalam kategori sedang dengan persentase kategori tinggi dengan persentase 73,64%. Hal ini
58,87%. Sedangkan setelah mendapat perlakuan menunjukkan bahwa terdapat perkembangan
layanan penguasaan konten dengan teknik kemampuan siswa dalam meminimalisir
kontrak perilaku (Post Test) rata-rata siswa yang gangguan sebesar 16,3%.
mampu menyusun prioritas termasuk dalam Pada indikator yang kelima yaitu
kategori tinggi dengan persentase 70,86%. Hal kemampuan mendelegasikan tugas tampak
tersebut menunjukkan perkembangan bahwa sebelum mendapat perlakuan (pre test)
kemampuan menyusun prioritas siswa sebelum rata-rata kemampuan siswa dalam
dan setelah mendapatkan perlakuan yaitu sebesar mendelegasikan tugas termasuk dalam ketegori
11,99%. sedang dengan persentase 59,71%. Sedangkan
Untuk indikator yang ketiga yaitu setelah mendapatkan perlakuan (post test) rata-
kemampuan membuat jadwal tampak bahwa rata kemampuan siswa dalam mendelegasikan
sebelum mendapat perlakuan (pre test) rata-rata tugas termasuk kategori tinggi dengan persentase
kemampuan menyusunt jadwal siswa termasuk 71,00% hal ini menunjukkan terdapat
dalam kategori sedang dengan persentase perkembangan kemampuan mendelegasikan
56,69%. Sedangkan setelah mendapat perlakuan tugas sebelum dan setelah mendapatkan
(post test) rata-rata kemampuan menyusun jadwal perlakuan sebesar 11,29%. Berdasarkan
termasuk dalam kategori tinggi dengan penjelasan tersebut di atas, dapat disimpulkan
persentase 73%. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi perkembangan kemampuan
bahwa terdapat perkembangan kemampuan manajemen waktu siswa pada semua indikator.
menyusun jadwal sebesar 16,31%. Sedangkan
Dari hasil uji beda berdasarkan Tabel 2, Berdasarkan pada tujuan dan hasil
dapat dikatakan bahwa “terdapat perbedaan penelitian, maka akan dibahas secara eksplisit
yang signifikan antara motivasi berprestasi siswa tentang gambaran kemampuan manajemen
sebelum dan setelah mendapat perlakuan” atau waktu siswa kelas VIII B SMP Negeri 21
dengan kata lain hipotesis yang diajukan di Semarang sebelum diberi layanan penguasaan
terima. Hal ini menunjukkan bahwa secara nyata konten dengan teknik kontrak perilaku,
ada perkembangan kemampuan manajemen gambaran kemampuan manajemen waktu siswa
waktu antara sebelum dan setelah diberi kelas VIII B SMP Negeri 21 Semarang setelah
perlakuan. Dengan demikian, terbukti bahwa diberi layanan penguasaan konten dengan teknik
penguasaan konten dengan teknik kontrak kontrak perilaku, dan perbedaan kemampuan
perilaku merupakan suatu upaya dalam manajemen waktu kelas VIII B SMP Negeri 21
mengembangkan kemampuan manajemen waktu Semarang sebelum dan setelah mengikuti
siswa.
5
Anisa Puji Harlina,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (1) (2014)
layanan penguasaan konten teknik kontrak dan pengembangan terkait dengan konten
perilaku. kemampuan manajemen waktu, sehingga siswa
Berdasarkan perhitungan analisis yang tingkat kemampuan manajemen waktunya
deskriptif, dapat diketahui bahwa sebelum rendah dan sedang diharapkan bisa
diberikan layanan penguasaan konten teknik dikembangkan dan meningkat menjadi tinggi.
kontrak perilaku gambaran kemampuan Dengan demikian, siswa diharapkan dapat
manajemen waktu dari 28 siswa, secara umum mengembangkan diri dan mengatasi konten
diperoleh persentase 57,80% dan menunjukkan tertentu berkaitan dengan sikap, motivasi,
kategori sedang dimana terdapat 8 siswa atau perilaku, kebiasaan dan mengatasi kesulitan
28,57% memiliki kategori rendah. Siswa yang belajarnya.
memiliki kategori sedang yaitu 20 siswa atau Sedangkan gambaran kemampuan
71,43%, sedangkan siswa yang memiliki manajemen waktu siswa berdasarkan
kemampuan manajemen waktu dengan kategori perhitungan analisis deskriptif, dapat diketahui
tinggi dan sangat tinggi tidak ada. Hal ini bahwa setelah diberikan layanan penguasaan
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum konten teknik kontrak perilaku gambaran
memahami karakteristik manajemen waktu yang kemampuan manajemen waktu dari 28 siswa
baik yaitu mampu menyusun tujuan, mampu termasuk dalam kategori tinggi dengan
menyusun prioritas, mampu membuat jadwal, persentase 71,52%, tidak ditemukan siswa yang
mampu meminimalisir gangguan, mampu memiliki kemampuan manajemen waktu dengan
mendelegasikan tugas. kategori rendah dan sangat rendah. Adapun
Penelitian ini tetap diberikan kepada siswa siswa yang memiliki kategori sedang terdapat 8
kelas VIII B SMP Negeri 21 Semarang. Meskipun siswa (28,57%) dan siswa yang memiliki kategori
hasil pre test secara umum menunjukkan kategori tinggi terdapat 20 siswa (71,43%). Sedangkan
sedang karena beberapa alasan. Alasan yang siswa dengan kategori sangat tinggi tidak
pertama bahwa fungsi utama layanan ditemukan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
penguasaan konten yaitu pemeliharaan dan setelah diberi perlakuan selama delapan kali
pengembangan.Sebagaimana yang diungkapkan pertemuan terjadi perkembangan yang cukup
Prayitno (2004) bahwa fungsi utama layanan signifikan yaitu sebesar 13,72%. Hal ini juga
penguasaan konten yaitu pemeliharaan dan terlihat selama proses pengamatan bahwa siswa
pengembangan yang berarti “memelihara segala mulai memahami hakikat mampu menyusun
sesuatu yang baik (positif) yang ada dalam diri tujuan, mampu menyusun prioritas, mampu
individu (siswa), baik hal itu merupakan bawaan membuat jadwal, mampu meminimalisir
maupun hasil perkembangan yang telah dicapai gangguan, mampu mendelegasikan tugas.
selama ini.”Senada dengan hal tersebut Dari kelima indikator kemampuan
Mugiarso, dkk (2004) mengungkapkan bahwa manajemen waktu siswa tersebut, indikator yang
“fungsi pengembangan dan pemeliharaan berarti masuk dalam skor perkembangan tertinggi yaitu
bahwa layanan yang diberikan dapat membantu pada indikator mampu meminimalisir gangguan
para klien dalam memelihara dan sebesar 16,31%. Hasil analisis tersebut dapat
mengembangkan keseluruhan pribadi seseorang diperkuat dengan pendapat Haynes (2010) bahwa
secara mantab, terarah, berkelanjutan. ”Dalam “Pembuangan waktu biasanya berasal dari dua
fungsi ini hal-hal yang dipandang positif dijaga sumber. Sumber pertama ialah lingkungan dan
tetap baik dan mantap. Dengan demikian, siswa yang kedua adalah diri sendiri. Contoh gangguan
dapat memelihara dan mengembangkan berbagai yang berasal dari diri sendiri yaitu disorganisasi,
potensi dan kondisi yang positif dalam rangka penundaan, interaksi sosial, penerimaan,
perkembangan dirinya secara mantap dan perfeksionisme, dan penghindaran resiko.
berkelanjutan. Sedangkan gangguan yang berasal dari
Dalam penelitian ini fungsi yang lingkungan yaitu pengunjung, panggilan telepon,
diharapkan tercapai yaitu fungsi pemeliharaan surat, menunggu seseorang, pertemuan yang
6
Anisa Puji Harlina,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (1) (2014)
7
Anisa Puji Harlina,dkk/Indonesian Journal of Guidance and Counseling 3 (1) (2014)
layanan penguasaan konten dengan teknik teknik kontrak perilaku dapat dijadikaan sebagai
kontrak perilaku juga mengalami perkembangan. salah satu alternatif untuk mengembangkan
Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan kemampuan manajemen waktu siswa SMP.
bahwa terjadi perkembangan kemampuan
manajemen waktu pada semua indikator. DAFTAR PUSTAKA
Meskipun begitu, hendaknya perlu
dikembangkan lagi. Tindak lanjut yang perlu Al Magety, A Nayla. 2010. Manajemen Waktu : Cara
dilaksanakan yaitu guru pembimbing hendaknya Cepat dan Mudah Meraih Kesuksesan dan
terus mendampingi siswa menekankan Kekayaan. Yogyakarta: Moncer Publisher.
Haynes, E Marion. 2010. Manajemen waktu (Edisi
pentingnya menyusun tujuan hidup, menyusun
ketiga, Buku dari Seri Crips Fifty- ).
prioritas, membuat jadwal, meminimalisir
Jakarta : Indeks
gangguan dan mendelegasikan tugas. Hal
Komalasari, Gantina dkk . 2011. Teori dan Praktik
tersebut bisa dilakukan melalui layanan klasikal Konseling. Jakarta : Indeks.
ataupun format kelompok. Selain itu, guru Kurniadin, Didin dkk. 2012. Manajemen Pendidikan
pembimbing juga perlu memperhatikan faktor (Konsep & Prinsip Pengelolaan Pendidikan).
eksternal yang mempengaruhi manajemen waktu Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
siswa misalnya lingkungan keluarga dan Latipun. 2006. Psikologi Konseling. Malang : UMM
pergaulan teman sebaya. Press.
Mugiarso, Heru. 2009. Bimbingan dan Konseling.
Semarang : UNNES Press
SIMPULAN DAN SARAN
Prayitno.2004. Layanan Bimbingan dan
Konseling.Padang : Universitas Negeri
Berdasarkan analisis dari hasil penelitian, Padang.
maka dapat diambil kesimpulan bahwa Reza, J J. 2010. Manage Your Time for Success Cerdas
kemampuan manajemen waktu dapat Mengelola Waktu untuk Mencapai Sukses.
dikembangkan melalui layanan penguasaan Yogyakarta : ANDI
konten dengan teknik kontrak perilaku pada Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. Bandung
siswa kelas VIII B SMP N 21 Semarang. Saran :Alfabeta
------------. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif,
bagi Guru pembimbing yaitu bisa memberikan
Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.
dukungan kepada guru Bimbingan dan
Taylor, Harold L. 1990. Manajemen Waktu Suatu
Konseling dapat menggunakan teknik yang Pedoman Pengelolaan Waktu Yang Efrektif
sudah dilakukan oleh peneliti sedangkan bagi dan Produktif. Jakarta : Binarupa Aksara.
sekolah yaitu layanan penguasaan konten dengan