KAJIAN PUSTAKA
dalam Potter dan Penry (2005) mengungkapkan kenyamanan atau rasa nyaman
Transenden yaitu keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri.
bisa meningkat mulai dari terasa mengganggu sampai menimbulkan rasa sakit
dalam ruangan sangat penting untuk kesehatan dan performance secara maksimal
Menurut Hoppe dalam Sugini 2004, ada tiga makna kenyamanan suhu; 1)
sebagai proses pada tinggi dan rendahnya signal dari reseptor suhu yang berada di
kenyamanan suhu dicapai bila aliran panas dari dan menuju badan manusia
seimbang, temperatur kulit dan tingkat berkeringat badan ada dalam rentang
Kenyamanan suhu ini berhubungan dengan aspek fisik, fisiologis dan psikologis.
Personal yang meliputi, rerata metabolisme yang terwujud dalam aktivitas, rerata
insulasi pakaian yang diwujudkan dalam cara berpakaian. 2) Iklim yang meliputi,
lingkungan yang ada. Pendekatan iklim dalam gedung lebih banyak dipengaruhi
oleh iklim di luar gedung. Faktor yang mempengaruhi iklim dalam gedung seperti
Tubuh manusia dalam kondisi nyaman berada pada suhu 370C, suhu ini
digunakannya. Tubuh merasa kepanasan bila tidak dapat melepaskan panas dalam
waktu yang tepat. Panas tubuh dikeluarkan melalui cara: 1) Radiasi panas ke
udara sekeliling yang lebih sejuk sebesar 40%- 60%. 2) Penyaluran panas secara
Faktor internal terdiri dari Tinggi Badan, Berat Badan dan IMT (Indeks Masa
Tubuh). IMT bisa dihitung dengan persamaan 2.1, sementara hubungan IMT
Tabel 2.1.
Daftar Nilai IMT
Nilai IMT Makna
18,4 ke bawah Berat badan kurang
18,5 – 24,9 Berat badan ideal
25 – 29,9 Berat badan lebih
30 – 39,9 Gemuk
40 ke atas Sangat gemuk
Faktor kenyamanan suhu yang dapat mempengaruhi tubuh dapat dibedakan
menjadi faktor dari alam dan faktor pilihan manusia. Salah satu faktor alam
adalah kelembaban udara yaitu kandungan uap air dalam udara. Kelembaban
a. Pakaian
kenyamanan suhu tubuh. Manusia bisa memilih dan menentukan jenis dan model
penguapan pakaian (clothing value = clo ) tiap jenis pakaian bisa digunakan untuk
Tabel 2.2
Clothing Value blus baju
Penahanan panas
Uraian Clo
m2.oC/W
Baju lengan pendek 0.06 0.009
Baju lengan panjang 0.12 0.019
Blus baju Blus ringan lengan pendek 0.09 0.029
Blus ringan lengan panjang 0.20 0.031
Blus biasa lengan panjang 0.25 0.039
Blus kerah tinggi lengan panjang 0.34 0.053
Baju hangat Baju hangat lengan panjang 0.28 0.043
Clo: Clothing value
b. Aktivitas
sehingga semakin besar energi atau panas yang dihasilkan. Bila faktor alam tidak
bisa menyerap panas yang terjadi (dan harus dilepas demi kenyamanan) maka
tubuh merasa tidak nyaman. Jenis aktivitas dan kecepatan metabolisme dapat
Tabel 2.3
Aktivitas dan Kecepatan Metabolisme
Metabolisme Watt/m2
Aktivitas (Met)
Duduk tenang 1.0 58
Berdiri santai 1.2 70
Aktivitas biasa (kantor, sekolah, rumah sakit) 1.2 70
penguapan permukaan kulit melalui pakaian dan indeks kegiatan atau terjadinya
panas dari aktivitas kegiatan tubuh (Frick, 2007). Tolak ukur kenyamanan bagi
Sensasi termis yang dialami tubuh manusia berdasarkan ISO 7734 tahun
1994 terdiri atas faktor iklim dan faktor individu. Faktor iklim: suhu udara, suhu
2. Teori Fanger
Kenyamanan suhu menurut Fanger terdiri dari faktor iklim yaitu suhu udara
(0C), suhu radiasi(0C) , kelembaban udara (%), dan kecepatan angin (m/dt). Faktor
individu yaitu kecepatan metabolisme menurut jenis aktivitas (met) dan jenis
pakaian (clo)
dipengaruhi oleh faktor dari dalam maupun dari luar tubuh radiografer. Faktor
yang bersifat dari dalam diri radiografer di antaranya : umur, jenis kelamin, berat
badan, tinggi badan, pendidikan dan pengalaman bekerja. Sementara faktor yang
bersifat dari luar tubuh seperti: beban kerja, volume kerja, sikap kerja, lingkungan
panas dan kedinginan di musim dingin. Pekerja harus memakai pakaian yang
sesuai untuk kenyamanan termal mereka. Pakaian dapat membantu tubuh untuk
pakaian yang cocok. Oleh karena itu, sifat isolasi pakaian sangat penting untuk
Menurut Manuaba (1998), keserasian alat, cara dan lingkungan kerja terhadap
kemampuan, kebolehan dan batasan manusia untuk memperoleh kondisi kerja dan
lingkungan yang sehat, aman, nyaman, juga efisien sehingga tercapai hasil kerja yang
internal yang bersifat somatis dan psikis serta faktor eksternal yang berupa task,
organisasi dan lingkungan kerja fisik maupun psikis harus ditangani secara
berkesinambungan.
ruang berada pada rentang suhu 200C - 240C. Rasa nyaman akan timbul saat
sistem regulasi vasomotor tubuh tidak terlalu tertekan, sirkulasi darah ke kulit
tidak melebihi fluktuasi normal, pada rentang suhu ini aliran darah ke seluruh
(1) Menjaga suhu ruangan berada dalam rentang 220C - 280C, (2) Suhu
lingkungan sekitar diatur sama dengan suhu ruangan yang ada atau berselisih
tidak lebih dari 20C – 30C, (3) Kelembaban relative di jaga pada kisaran 70%
sampai 80%, (4) Kecepatan angin dikontrol tidak melebihi dari 0.2m/s, dan (5)
kesehatan, yang dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan
dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. Standar adalah suatu
atau yang disepakati sebagai bagian dari sistem pengawasan mutu (quality
atau hasil kerja (output) berupa kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber
daya manusia per satuan periode waktu, sesuai dengan tanggung jawab yang
prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan
sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu.
Sedarmayanti (2007) menyatakan instrumen yang dipakai untuk mengukur
kinerja meliputi:
a. Prestasi kerja, yaitu hasil kerja dalam menjalankan tugas, baik secara kualitas
maupun kuantitas.
tugas yang dibebankan. Keahlian ini bisa dalam bentuk kerjasama, komunikasi
dan inisitaif.
c. Perilaku yaitu sikap dan tingkah laku yang melekat pada dirinya dan dibawa
sistem prestasi dan sistem karier dengan memperhatikan target, capaian, hasil dan
dan tanpa kontras, cuci tangan, cepat tanggap, kepuasan pasien, pemberian
proteksi, jumlah reject film, 2) Integritas atau taat aturan rumah sakit, 3)
berikut :
b. Memiliki ijin kerja yang sah yaitu STR (Surat Tanda Regestrasi) atau SIKR
2. Waktu pemeriksaan yang cukup lama, berpengaruh terhadap jumlah dan jenis
yang terukur dari pelaporan jumlah dan jenis pemeriksaan pasien dalam satuan
bulanan.
pendapatan radiografer.
ergonomi merupakan upaya yang paling lengkap dan manusiawi digunakan untuk
meningkatkan kinerja, ditinjau dari sisi tuntutan tugas, organisasi kerja maupun
1. Tenaga Kerja : umur, jenis kelamin, gizi, kondisi fisik, ketrampilan/ keahlian
5. Organisasi kerja yaitu administrasi kerja, shift kerja, waktu kerja dan waktu
untuk mencuci tangan karena tidak perlu lagi melipat lengan PDH yang berlengan
panjang. Selama pelayanan radiologi diterapkan cuci tangan pada 5 moment yaitu:
(1) Sebelum kontak dengan pasien, (2) Sebelum melakukan tindakan atau
prosedur, (3) Setelah kontak dengan pasien, (4) Setelah kontak dengan cairan
tubuh pasien, (5) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien (Tim KP-RS,
2015).
digunakan selama pelayanan radiologi. Waktu yang tidak efektif melipat lengan
Penggunaan istilah Time And Motion Study adalah suatu cara yang
sistematik untuk menentukan metode kerja yang sesuai, menentukan waktu yang
pekerjaan tertentu. Menurut Marvin & Dunner (1994), istilah Time And Motion
a. Motion Study
proses, alat, tempat kerja, dan perlengkapan untuk setiap langkah dalam suatu
proses, aktivitas manusia yang mengerjakan setiap aktivitas itu sendiri. Tujuan
metode motion study adalah untuk menentukan atau mendesain metode kerja
b. Time Study
Dalam penerapan metode time and motion study ini juga dilandasi
pemikiran bahwa nilai waktu dari sebuah pekerjaan dapat diukur dalam satuan
Bagian MSCT
2. Bourdenwisma
3. Denyut jantung
Penggunaan mesin dalam aktivitas sehari – hari baik yang bersifat sederhana
setiap manusia untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaanya (Fit the man to the
job) atau menyesuaikan pekerjaan dengan manusianya (Fit the job to the man).
karena tidak semua teknologi otomatis bisa diterapkan. Pekerja yang menerapkan
sebagainya. Keluhan fisik dan psikis ini berdampak menurunnya performa kerja
sehingga kenyamanan dan kinerja atau outcome menjadi rendah (Kromer dan
Grandjean, 2000).
2.4.2 Pengaruh Ergonomi terhadap Kualitas Hidup Manusia
(Manuaba, 1992). Sasaran ergonomi adalah manusia pada saat bekerja dan
keterbatasan yang dimiliki. Setiap aktivitas manusia, bila tidak dilakukan secara
akibat kerja meningkat, performa dan kinerja menjadi menurun (Kromer dan
Grandjean, 2000)
jaminan sosial selama waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif.
antropometri, dan budaya dari setiap sistem kerja sehingga tercipta kualitas
perkembangan teknologi ini dapat berpengaruh positif juga negatif. SDM yang
yang sangat penting dan menjadi fokus utama dalam perkembangan maupun
pemanfaatan teknologi.
terpisahkan dalam sebuah sistem kerja secara lebih holistik dan integratif.
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit
merupakan suatu badan usaha yang padat karya, padat modal, padat teknologi
(Adisasmito, 2008).
Denpasar, menjadi rumah sakit rujukan di Provinsi Bali dan wilayah Indonesia
bagian timur. Mottonya “Kepuasan Anda adalah Kebahagiaan Kami”. Sementara
Visinya menjadi rumah sakit rujukan nasional kelas dunia tahun 2019. Visi ini
Keyakinan dasar pegawai RSUP Sanglah Denpasar antara lain (1) Insan
Profesional; (2) Tat Twam Asi; (3) Bekerja dalam Team. Kualitas pelayanan yang
baik dan sudah terakreditasi internasional JCI menjadi salah satu tujuan dalam
radiologi yang memanfaatkan radiasi pengion dan non pengion untuk diagnose
dan terapi. Pelayanan kesehatan radiologi ini dilakukan oleh tenaga ahli yang
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh untuk melakukan
kegiatan pelayanan radiologi pada sarana kesehatan (Permen PAN dan RB RI No.
29 tahun 2013)
Instalasi Radiologi diagnostik RSUP Sanglah Denpasar mempunyai tugas
unit yaitu: Unit Radiologi Pusat, Radiologi Wing Amerta, dan Radiologi Rawat
Imajing (MRI).
a. Task
unit radiologi pusat antara lain; radiologi konvensional (X-ray unit) maupun
MSCT menuntut sikap kerja yang dinamis. Sikap kerja duduk, berdiri berjalan
atau kombinasi secara bergantian yang disesuaikan dengan kondisi pada saat
imajing.
2) Bagian MSCT
Sikap radiografer pada bagian MSCT sangat dinamis antara berdiri, berjalan,
b. Organisasi
sistem pengupahan antara PNS dan non PNS. Sistem pengupahan dan remunerasi
yang diberikan dapat berpengaruh terhadap kinerja secara langsung maupun tidak
langsung. Disamping itu jam kerja berlebih, jam kerja lembur dengan kemampuan
Denpasar 5 hari kerja yaitu Senin sampai dengan Jumat. Pelayanan pagi hari
mulai pukul 07.00Wita sampai 16.00Wita, dengan 2 kali waktu istirahat yaitu
pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional (SE Dirut, 2016).
c. Lingkungan
kinerja yang dihasilkan. Suara bising, suhu panas dan pencahayaan yang kurang di
tempat kerja merupakan salah satu sumber yang mengakibatkan tekanan kerja dan
Menkes/SK/X/2004.
Tabel 2. 4
Indeks Angka Kuman dan Mikroklimat
Mikro-
Kebisingan
organisme Suhu Kelembaban Pencahayaan
max dalam
Ruang/ Unit per m2
8jam terpapar (°C ) (%) (lux)
udara
(dB)
CFU/m3
Operasi 10 45 19-24 45-60 300-20.000
Pemulihan/
200-500 40 – 45 22-24 45-60 50-200
perawatan
Iintensive Care
200 40-45 22-23 35-60 50-200
Unit (ICU)
Laboratorium 200 65 22-26 35-60 60<
Radiologi 200 40 22-26 45-60 60<
Pakaian pada awalanya berfungsi hanya sebagai pelindung tubuh dari panas
dan dingin, seiring kemajuan kualitas hidup manusia, pakaian berfungsi untuk
RCN (2013) Prinsip seragam kerja secara umum harus smart/pintar, aman dan
praktis. Syarat seragam kerja secara khusus yaitu (1) Memberikan kenyamanan
dalam beraktivitas; (2) Kuat dan tahan terhadap efek pencucian; (3) Sebagai
kualitas pelayanan publik. PDH itu harus sederhana, nyaman dipakai, sopan, dan
humanis. Selain itu harus mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi,
PDH dibedakan untuk pakaian kerja umum dan kerja khusus. Pakaian kerja
umum antara lain:
Pakaian kerja nasional terdiri dari kemeja/blus warna putih lengan pendek atau
lingkungan Kementerian Kesehatan wajib mengenakan PDH setiap hari Senin dan
Model baju dan rok/celana PDH dibedakan antara PNS perempuan dan PNS
laki-laki. Spesifikasi model serta warna baju dan rok/celana PDH tercantum dalam
Peraturan Menteri Kesehatan. Pimpinan rumah sakit atas nama Menteri Kesehatan
wajib menyediakan dan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
digunakan oleh perawat di rumah sakit, diijinkan PDH berlengan pendek dengan
berlengan panjang dan PDH berlengan pendek. Penilaian subjektif ini meliputi;
dinilai dari time motion mencuci tangan dari satu pasien ke pasien lainya sebelum
3. Time motion untuk mencuci tangan menjadi lebih lama. Setiap momen cuci
tangan yang menggunakan sabun cair dan air mengalir membutuhkan waktu 40
4. Akumulasi waktu yang diperlukan untuk melipat lengan baju dan mencuci
jumlah pasien yang bisa dilayani dalam satu periode shift jaga radiografer.