Anda di halaman 1dari 5

KETERAMPILAN BERPIKIR

A. PENGERTIAN KETERAMPILAN BERPIKIR

Pengertian berpikir mengacu pada serentetan proses-proses kegiatan merakit,


menggunakan, dan memperbaiki model-model simbolik internal (Gilhooly, 1982). Model-
model ini dapat berbentuk tiga macam yaitu :

Pertama, wujud ciptaan yang mewakili sesuatu kenyataan,

Kedua, model kenyataan hasil membayangkan sesuatu peristiwa tertentu,

Ketiga, model abstrak yang dilukiskan dalam pikiran dan perasaan.

Terdapat dua jenis berpikir, yaitu berpikir kreatif dan berpikir kritis (creative and
critical thinking).

1. Berpikir kreatif
Berpikir kreatif adalah kegiatan menciptakan model-model tertentu, dengan maksud
untuk menambah agar lebih kaya dan menciptakan yang baru.

Ciri-ciri berpikir kreatif:

1. Sangat lancar dalam menjabarkan ide umum ke dalam ide yang spesifik

2. Sangat lentur (fleksibel) dalam mengkaji ide berbagai-bagai sudut pandangan

3. Terampil melakukan elaborasi, menambah, dan memperkaya ide menjadi lebih


menarik

4. Bersifat original dalam menjabarkan ide yang unik

5. Menggunakan cara - cara brainstorming dalam memecahkan masalah

2. Berpikir kritis
Berpikir kritis adalah kegiatan menganalisi ide atau gagasan kearah yang lebih
spesifik, membedakannya secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan
mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna.
Ciri-ciri berpikir kritis:

1. Mengenal secara rinci bagian-bagian dari keseluruhan

2. pandai menditeksi permasalahan

3. mampu membedakan ide yang relevan dengan yang tidak relevan

4. mampu membedaan fakta dengan fiksi atau pendapat

5. mampu mengidentifikasi perbedaan-perbedaan atau kesenjangan-kesenjangan


informasi

B. MENGAJAR UNTUK BERPIKIR, MENGAJAR TENTANG BERPIKIR, DAN


MENGAJAR MENGENAI BERPIKIR

1. Mengajar untuk Berpikir

Upaya yang harus dilakukan guru dalam membina siswa pandai berpikir adalah
menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif, baik di dalam kelas maupuun diluar
kelas. Strategi mengajar lebih banyak ditampilkan keterampilan memecahkan
masalah dari pada menyampaikan pengetahuan.

2. Mengajar tentang Berpikir


Pengertian merujuk kepada pengajaran tentang strategi keterampilan berpikir, melatih
cara-cara berpikir kreatif dan kritis dalam menangani masalah yang sedang
dihadapinya, guru mesti menyadari tentang definisi berpikir serta perbedaan-
perbedaan dalam cara-cara berpikir siswa yang satu dengan siswa lainnya.
3. Mengajar mengenal Berpikir
Pengertiannya berpusat pada upaya membina siswa sadar akan keterbatasan-
keterbatasan dirinya dan proses - proses yang dilakukan oleh orang lain dalam
berpikir, dalam situasi kehidupan nyata. Pendekatan ini disebut pengenalan medan
(metakognisi), yaitu melibatkan siswa dalam merefleksi informasi dan bagaimana
mereka memecahkan masalah.
C. KURUKULUM KETERAMPILAN BERPIKIR
Beyer (1988) mengemukakan pendapatnya tentang kurikulum keterampilan
berpikir sebagai berikut:
- Prinsip dasar pengembangan lingkup dan urutan materi pelajaran keterampilan
berpikir bersumber dari kurikulum yang telah ada, disusun sedemikian rupa
menjadi lebih mudah dikenal, dopraktikkan, digeneralisasikan dan di elaborasikan.
- Lingkup dan urutan materi keterampilan proses dikembangkan ked lam semua
disiplin ilmu yang diajarkan di sekolah dengan tidak mengabaikan prinsip
kesederhanaan, simple dan mudah dipelajari.
Tahapan-tahapan materi pelejaran keterampilan berpikir yang akan diajarkan
di sekolah, kriteria pemelihannya adalah
1) materi pelajaran bidang studi akademik yang secara berulang-ulang sering
dipelajari oleh siswa,
2) materi pelejaran yang berasal dari lingkungan,
3) materi hasil temuan para ekspert dilapangan.
Dalam mengajarkan keterampilan berpikir, guru harus mempersiapkan diri di
bidang pengetahuan dan keterampilannya membimbing siswa menjadi manusia yang
pandai berpikir, persiapan-persiapan itu antara lain:
- Keterampilan membuat satuan pelajaran yang sederhana.
- Mengikuti latihan-latihan di bidang pengetahuan dan keterampilan berpikir.
- Pemaham tentang deskripsi keterampilan berpikir secara rinci.
- Pengetahuan di bidang model tes keterampilan.

D. KETERAMPILAN BERPIKIR LINGKUP DAN ISI PELAJARAN

Tujuan yang hendak dicapai oleh keterampilan ini adalah untuk menyediakan siswa
segala alat yang efisien dalam mempelajari isi pelajaran, seperti dalam hal:

1. Menalar persamaan-persamaan,

2. Meramalkan dan memperhitungkan sesuatu,

3. Evaluasi untuk pembuktian-pembuktian suatu peristiwa,

4. Pengujian nilai-nilai atau kaidah-kaidah suatu peristiwa,

5. Pengujian nilai-nilai atau kaidah-kaidah tertentu,


6. Membuat keputusan hasil musyawarah atau rapat-rapat tertentu,

7. Membuat pola tanpa menggunakan kalimat-kalimat tertentu,

8. Mengelaborasi,

9. Memecahkan masalah-masalah sehari-hari,

10. Menangani masalah-masalah akademik,

11. Melakukan penemuan-penemuan.

4. APAKAH CARA-CARA BERPIKIR MANUSIA BERBEDA PADA SETIAP


SITUASI?

Jawaban atas pertanyaan diatas adalah tentu saja berbeda. Untuk pembuktiannya kita
mencoba melatih diri untuk berpikir dalam sebuah tingkah laku khusus pada suatu waktu
tertentu dan kemudian memisahkannya ke dalam situasi lain pada waktu yang tidak sama.
berkaitan dengan itu, terdapat enam mode berpikir sebagai berikut.

1. Berpikir Topi Biru

2. Berpikir Topi Hijau

3. Berpikir Topi Putih

4. Berpikir Topi Kuning

5. Berpikir Topi Merah

6. Berpikir Topi Hitam

Demikian cara berpikir manusia itu berbeda-beda setiap situasi, bergantung pada
objek, ide atau informasi yang diterimanya dan kondisi siswa yang menjalankannya.
E. STRATEGI, METODE DAN TEKNIK YANG DAPAT DIPERGUNAKAN
DALAM MENGEMBANGKAN DAN MEMPERKUAT KETERAMPILAN
BERPIKIR

Berikut ini dibahas fungsi dua alat penting yang dapat mengembangkan dan
memperkuat ketrampilan berpikir. Dua alat itu adalah :

(1) alat persepsi, yang berfungsi untuk mengamati lingkungan yang berada di luar diri
manusia baik lingkungan yang berarti maupun lingkungan yang tidak berarti,

(2) alat pemroses informasi, yang berfungsi mengolah informasi yang datang dari hasil
pengamatan.

Dua alat diatas perlu dibina dan dikembangkan seoptimal mungkin agar keterampilan
berpikir dapat dikuasai dengan baik.

1. Alat Persepsi dan Cara Pengembangannya

Menurut pendapat Edward De Bono’s Cort Thingking terdapat dua cara untuk
memperluas persepsi, yaitu:

Pertama, mengetahui lebih banyak tentang situasi yang dihadapinya dengan


memperkayanya sampai mendetail.

Kedua, mencoba untuk menemukan cara-cara yang berlainan, dalam melihat situasi yang
sama sebagai media uji coba terhadap kelemahan-kelemahan cara tunggal.

2. Alat Pemproses Informasi, dan dagaimana cara-cara Pengembangannya

Berikut ini dibahas tentang alat-alat pemroses informasi dari hasil pengamatan individu
terhadap lingkungan. Terdapat lima alat pemroses informasi, yaitu :

a. Kreativitas dan Berfikir Lateral

b. Informasi dan feeling

c. Organisasi Berpikir

d. Interaksi

e. Aksi dan Perbuatan

Anda mungkin juga menyukai