Anda di halaman 1dari 3

Physiology of Obesity

Rony Herdiansyah

Feedback model
digunakan dalam mempelajari unsur yang mengendalikan obesitas dengan:
 Sinyal aferen: memberitahu pusat control (otak) tentang keadaan lingkungan eksternal dan
internal yang berhubungan dengan makanan.
 Pusat control (otak)(ventromedial hypothalamus: metransmisikan pesan-pesan ini menjadi
sinyal eferen (aferen  nucleus  eferen) yang mengatur pencarian dan perolehan makanan,
serta memodulasi pembuangan makanan selanjutnya di dalam tubuh.
 Sinyal eferen: menghantarkan pesan ke target organ.
 Controlled system: menyerap, menerima, mengangkut, menyimpan, memetabolisme, dan
membuang sisa dari makanan yang dicerna.

Sinyal Aferen (Leptin)


 Sinyal aferen utama dan merupakan kandidat terbaik untuk komunikasi sinyal primer
informasi lemak tubuh ke pusat control
 Semakin tinggi jumlah lemak dalam tubuh, maka semakin tinggi pula jumlah leptin
 Leptin berasal dari fat cell, plasenta, dan lambung
 Produksi leptin dirangsang oleh insulin dan glukokortikoid, dan dihambat oleh stimulasi beta-
adrenergik
 Para peneliti telah membuktikan bahwa leptin terbukti efektif dalam penurunan berat badan
dengan memberikan efek untuk menurunkan asupan makanan dan meningkatkan aktivitas
komponen termogenik dari CNS.

Sinyal Eferen (Hormone & ANS)


- Sistem motorik untuk perolehan makanan, sistem endokrin, dan sistem saraf otonom
adalah sistem kontrol eferen utama yang terlibat dalam memperoleh makanan dan
mengatur penyimpanan lemak tubuh
- Sistem endokrin yang terlibat diantaranya adalah hormon pertumbuhan, hormon tiroid,
steroid gonad (testosteron dan estrogen), glukokortikoid, dan insulin.
Energy Balance and the Controlled System

1st law of thermodynamics : Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara


energy expenditure dan energy intake.

Energy expenditure terbagi menjadi 3 komponen :


A. Resting energy expenditure
Merupakan jumlah energy yang keluar saat kita beristirahat, pada normalnya
sekitar 2000kalori/hari, jika REE rendah berpotensi peningkatan berat
badan. Kapasitas penyimpanan glikogen dan protein sangat terbatas ditubuh,
maka dari itu hanya lemak yang bias diperbanyak untuk mengakomodasi
peningkatan intake yang melebihi.
B. Physical activity
Jumlah energy yang digunakan dalam aktifitas fisik berkaitan langsung
dengan body weight, semakin tua aktifitas fisik semakin berkurang sehingga
meningkatkan risiko obese di usia tua,
C. Thermic effect of food
Setelah mengonsumsi makanan, ada peningkatan pengeluaran energy
sebanyak 10% dari total energy expenditure dalam sehari, TEF di control
oleh symphatetic nervous system dan noradrenergic output. TEF menurun
saat kadar insulin tinggi.
D. Uncoupling proteins
Pada Brown adipose tissue terdapat uncoupling protein(UPC1) yang
berfungsi untuk mengatur suhu dan berat badan dengan mekanisme
thermogenesis. UPC1 masih dianggap kurang berdampak pada manusia
karna hanya ada sedikit, namun ada UPC2 dan UPC3 yang banyak
dihasilkan pada jaringan thermogenic manusia dewasa.
E. Fat cells
Obesitas disebabkan oleh penyimpanan lemak yang meningkat pada
subcutaneous maupun visceral fat deposits, orang dengan obesitas memiliki
sel lemak besar atau hipertropik. Mengontrol proses sintesis lemak, deposisi
dan mobilisasinya merupakan komponen penting dari “Controlled system”.
Insulin memiliki peran penting dalam mengaktifkan lipogenesis pada sel
lemak, serta menghambat lipolysis dan terlibat dalam diferensiasi sel lemak.
F. Enzymes
Enzyme protein tyrosine phosphatase-1B(PTP-1B) yang dapat menyebabkan
insulin resistance
Enzyme diaclyglycerol transferase (Dgat) yang dianggap penting untuk
pembentukan jaringan adipose.

Afferent Signals for Food Intake


Controlled system dan lingkungan eksternal merupakan sinyal yang berperan
dalam kontrol pemberian makan. Sinyal eksternal dari penglihatan, suara, dan bau
adalah sinyal untuk mengidentifikasi makanan.
Sinyal aferen tersebut adalah:
1. Rasa asam lemak.
Oral dan nasal cavity adalah bagian yang paling pertama terpapar makanan.
Rasa dan bau dapat memberikan feedback positif atau negatif terhadap
feeding. Penelitian baru ini menyatakan bahwa reseptor pengecap rasa dan
bau terhadap PUFA ditemukan terlibat dalam channel potassium rectifier,
dengan adanya reseptor ini, maka taste inputs dapat dimodifikasi melalui
channel potassium yang ada di oral cavity.
2. Peptida
Peptida pada gastrointestin berperan dalam pegaturan rasa kenyang. CCK
merupakan peptida pertama yang dapat menurunkan asupan makanan pada
manusia dan hewan. Gastrin-releasing-peptide, neuromedin B, dan bombesin
juga dapat menurunkan asupan makanan.

3. Nutrien
Nutrien juga memiliki peran dalam pengaturan asupan makanan, yaitu
menurunkan asupan dengan cara memicu rasa kenyang. Pyruvate, lactate,
and 3-hydroxybutyrate juga da-at menurunkan asupan makanan
4. Leptin
Leptin berperan sebagai sinyal aferen yang sangat powerful dalam
pengaturan makan. Leptin yang merupakan pro-inflammatory cytokine
dihasilkan oleh sel-sel lemak, plasenta dan mungkin lambung. Produksi
leptin dirangsang oleh insulin dan glukokortikoid, dan dihambat oleh
stimulasi beta-adrenergik. Leptin dapat berperan dalam mengurangi asupan
makanan dan meningkatkan aktivitas komponen termogenik dari sistem
saraf simpatik. Fungsi hormon ini sebenarnya adalah memberikan sinyal
kepada otak mengenai berapa banyak jumlah lemak yang ada di dalam
tubuh. Semakin banyak jumlah hormone ini di dalam tubuh dapat
mengakibatkan naiknya metabolisme tubuh sedangkan jika hormone leptin
ini mengalami penurunan akan menyebakan metabolisme tubuh menurun.
Modulasi neuron pada arcuate nucleus oleh leptin menyebabkan:
 Reduced secretion of neuropeptide Y (NPY)
 Reduced secretion agouti-related protein (AGRP)
 Increased secretion of proopiomelanocortin (POMC), the precursor
of alpha-melanocyte-stimulating hormone (alpha-MSH), which reduces
food intake
 Increased secretion of the peptide product of cocaine-amphetamine
regulated transcript (CART).

5. Glucose dip
Penurunan singkat dalam kadar glukosa yang beredar di sirkulasi memicu
seseorang untuk makan lebih dari 50% konsumsi biasanya. Ketika
penurunan kadar glukosa ini dihilangkan, asupan makanan dapat tertunda.

Anda mungkin juga menyukai