Makalah Epp!!!
Makalah Epp!!!
Disusun oleh :
Kelas/Kelompok : M/89
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
hasil fieldtrip peternakan sapi perah di Dusun Tlogorejo, Bumiaji untuk
memenuhi tugas praktikum mata kuliah Ekonomi Produksi Peternakan
Penulis
DAFTAR ISI
halaman
Halaman Judul.....................................................................................................i
Kata Pengantar ...................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................
1.3. Tujuan......................................................................................................
1.4. Manfaat....................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Susu.......................................................................................
2.2. Komposisi Susu.......................................................................................
2.3. Persyaratan Kualitas Susu.......................................................................
2.4. Prosedur Pemerahan Susu.......................................................................
BAB III METODE DAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan...............................................................
3.2. Mapping Area..........................................................................................
3.3. Teknik Pengambilan Sampel...................................................................
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan..............................................................................................
5.2. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Susu sapi segar merupakan cairan yang berasal dari ambing sapi sehat
dan bersih, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, kandungan
alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat
perlakuan apapun kecuali proses pendinginan tanpa mempengaruhi
kemurniannya. Susu sapi segar juga merupakan bahan pangan yang bergizi
tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang
seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin yang sangat
dibutuhkan oleh manusia. Susu merupakan sumber protein hewani yang
mempunyai peranan strategis dalam kehidupan manusia, karena mengandung
berbagai komponen gizi yang lengkap serta kompleks. Penanganan susu
diperlukan tidak hanya pada produk olahannya saja, namun sejak dari proses
pemerahan, distribusi, sampai produk olahannya (Miskiyah,2011).
1. Air : Air susu mengandung air 87.90%, yang berfungsi sebagai bahan
pelarut bahan kering. Air didalam air susu sebagian besar dihasilkan dari
air yang diminum ternak sapi.
2. Lemak : Air susu merupakan suspensi alam antara air dan bahan terlarut
didalamnya. Salah satu diantaranya adalah lemak. Kadar lemak didalam
air susu adalah 3.45%. Kadar lemak sangat berarti dalam penentuan nilai
gizi air susu. Bahan makanan hasil olahan dari bahan baku air susu seperti
mentega, keju, krim, susu kental dan susu bubuk banyak menagndung
lemak.
3. Protein : Kadar protein didalam air susu rata-rata 3.20% yang terdiri dari :
2.70% casein (bahan keju), dan 0.50% albumen. Berarti 26.50% dari
bahan kering air susu adalah protein. Didalam air susu juga terdapat
globulin dalam jumlah sedikit. Protein didalam air susu juga merupakan
penentu kualitas air susu sebagai bahan konsumsi.
4. Laktosa: bentuk karbohidrat yang terdapat didalam air susu. Bentuk ini
tidak terdapat dalam bahan-bahan makanan yang lain. Kadar laktosa di
dalam air susu adalah 4.60% dan ditemukan dalam keadaan larut. Laktosa
terbentuk dari dua komponen gula yaitu glukosa dan galaktosa.
5. Vitamin dan enzim : Kadar vitamin di dalam air susu tergantung dari jenis
makanan yang diperoleh ternak sapi dan waktu laktasinya. Vitamin diukur
dengan satuan International Units (IU) dan mg. Vitamin yang terdapat
didalam lemak disebut ADEK, dan vitamin yang larut didalam air susu,
tergolong vitamin B komplek, vitamin C, Vitamin A, provitamin A dan
vitamin D. Vitamin yang larut didalam air susu yang terpenting ialah
vitamin B1, B2, asam nikotinat dan asam pantotenat. Enzim yang terkenal
adalah peroxydase, reductase, katalase dan phospatase.
Selain air susu sebagai bahan makanan sangat penting artinya bagi
manusia dan ternak, air susu juga merupakan media dari penyebaran
penyakit zoonosis, yaitu penyakit primer manusia dan penyakit primer
hewan yang penyebarannya dapat secara timbal balik. Oleh karena itu,
pemeriksaan kualitas air susu sebelum dimanfaatkan atau sebelum
pengolahan sangat perlu untuk kesehatan konsumen. Persyaratan kualitas
susu untuk pengolahan ini mencakup persyaratan 1. Fisikakimia (chemico-
physical-requirement) dan 2. Bakteri (bacteriological requirement).
Biasanya susu harus mempunyai kualitas bakteri yang baik Pertumbuhan
bakteri yang cepat pada susu segar menyebabkan bau yang tidak enak.
Susu dapat terkontaminasi dari dalam maupun dari luar ambing.
Kontaminasi dari dalam ambing berasal dari penyakit (TBC, brucellosis,
mastitis), sedangkan kontaminasi dari luar berasal dari puting, udara,
peminum susu, lalat dan alat pemerahan susu. Hal yang penting lainnya
adalah susu harus bebas dari residu antibiotik, pestisida, dan serta susu
yang berasal dari sapi yang mendapatkan perlakuan obat-obatan tidak
boleh digunakan. Yang harus dijaga adalah bahwa susu tidak
terkontaminasi oleh residu pembersih (detergen). Nyatanya bahwa bahan
seperti sulphonamides, nitrofurans dan quaternary ammonium dapat
menghambat fermentasi walaupun dalam konsentrasi yang rendah.
Susunan dan kekentalan merupakan hal yang penting diperhatikan bahwa
susu tidak dipalsukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Utami, 2014)
bahwa Kualitas susu juga meliputi berat jenis, kandungan lemak dan
grade. Semakin banyak jumlah konsentrat yang diberikan akan
meningkatkan berat jenis susu dan menurunkan lemak susu. Semakin
tinggi tingkat mastitis subklinis akan meningkatkan lemak susu. Frekuensi
sanitasi lantai kandang sebanyak 3 kali/hari dapat memperbaiki grade
susu. Kriteria air susu sapi yang baik setidaktidaknya memenuhi hal-hal
sebagai berikut: (i) bebas dari bakteri pathogen, (ii) bebas dari zat-zat yang
berbahaya ataupun toksin seperti insektisida, (iii) tidak tercemar oleh debu
dan kotoran, (iv) zat gizi yang tidak menyimpang dari codex air susu, dan
(v) memiliki cita rasa normal. Jumlah bakteri dalam susu yang diproduksi
dapat dihambat dengan penanganan susu yang baik. Faktor-faktor yang
harus diperhatikan adalah higenitasnya dengan cara melindungi susu dari
kontak langsung ataupun tidak langsung dengan sumber-sumber yang
dapat mencemari air susu selama pemerahan, pengumpulan dan
pengangkutan. Selain itu perlu penanganan yang tepat dalam proses
pengolahan dan penyimpanan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Mirdhayati, I., Jully, H Dan Khaidar, U. P. 2008. Mutu Susu Segar Di Upt
Ruminansia Besar Dinas Peternakan Kabupaten Kampar Provinsi
Riau . Jurnal Peternakan Vol 5 (1): 14 – 21.
Miskiyah. 2011. Kajian Standar Nasional Indonesia Susu Cair Di Indonesia.
Jurnal Standardisasi Vol 13(1): 1 – 7.
Pasaribu, A., Firmansyah Dan Nahri, I. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Produksi Susu Sapi Perah Di Kabupaten Karo
Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 18(1):1-
8.
Ramadhan, A., & Hafsaridewi, R. (2012). Dampak Perubahan Lingkungan
Terhadap Perkembangan Aktivitas Ekonomi dan Kesejahteraan
Masyarakat Pesisir di Kawasan Segara Anakan. Jurnal Bijak dan
Riset Sosek KP, 7(01), 33-53.
Resnawati, H. 2010. Kualitas Susu Pada Berbagai Pengolahan Dan
Penyimpanan. Jurnal Balai Penelitian Ternak. Vol 2(2): 5-11.
Utami, K. B., Lilik, E. R Dan Puguh, S. 2014. Kajian Kualitas Susu Sapi Perah
Pfh (Studi Kasus Pada Anggota Koperasi Agro Niaga Di Kecamatan
Jabung Kabupaten Malang). Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2): 58
– 66.
Wasiksiri, S., Usa, C., Sahutaya, P., et al. 2010. Quality aspects of raw goat milk
in Lower Southern Thailand. Songklanakarin J. Sci. Technol. 32 (2),
109-113.
LAMPIRAN
Dokumentasi
Kuisioner