Tumpangsari adalah bentuk sistem tanam yang melibatkan

penanaman dua atau lebih spesies tanaman bersama di bidang yang sama di dalamnya

satu musim tanam (Bit, 1978). Selain sifatnya yang melekat secara biologis

memeriksa, ia memiliki beberapa sifat manajemen hama (Idowu, 1988).

Masing-masing sistem ini telah menopang petani dalam menyediakan dasar

kebutuhan makanan. Ini adalah praktik umum di antara petani pedesaan untuk menggabungkan

dua atau lebih sayuran bersama untuk mengoptimalkan sumber daya yang sedikit

peningkatan output 1

empat faktor positif yang terkait

dengan ternak diintegrasikan ke dalam usaha tanam tanaman:

(i) tanaman yang diproduksi di pertanian dapat digunakan untuk memberi makan

ternak, sehingga meminimalkan impor pakan dari luar

barang-barang dalam produksi ternak; (ii) kotoran ternak bisa

melayani

sebagai

itu

utama

sumber

dari

nutrisi

untuk

tanaman

produksi,

dengan demikian
bersepeda

nutrisi

dari

itu

tanaman

melalui hewan dan kembali ke tanah;

(iii) ternak dapat berfungsi sebagai wastafel untuk pertanian

produk; dan (iv) ternak ruminansia mendorong

tablishment hijauan rumput dan legum abadi sebagai a

bahan baku utama. 2

Kelangkaan air merupakan kendala potensial untuk menghasilkan lebih banyak

makanan untuk memenuhi tuntutan peningkatan populasi dunia.

Salah satu pendekatan yang mungkin untuk melestarikan sumber daya yang langka ini

mungkin melalui peningkatan kinerja yang ada

skema irigasi 3.

Sistem produksi ternak dan tanaman adalah

bagian integral dari satu sama lain (Kallah dan Adamu 1988).

Sisa tanaman menyediakan makanan ternak (Van Raay

dan de Leeuw 1971; Al hassan et al. 1983) sementara,

kadang-kadang, biji-bijian menyediakan pakan tambahan untuk

hewan produktif. Hewan meningkatkan kesuburan tanah melalui

deposisi kotoran dan urin dan tenaga hewan untuk pertanian

operasi dan transportasi. Dijual binatang kadang-kadang

menyediakan uang tunai untuk tenaga kerja pertanian dan input pertanian. 4.