Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PROBLEM-BASED LEARNING
Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Belajar dan pembelajaran
Dibimbing oleh Bapak Dr. Dwi Agus Sudjimat, S.T., M.Pd

Anggota Kelompok 1 :
Aldi Damza (190534646421)
Az-Zahra Milladina Aulia (190721637693)
Bagas Aldi Maulana (190534646458)
Bagas Nugroho (190534646440)
Bruary Dale Pradipta (190534646450)
Cyndy Aprilia Ningrum (190534646414)
Farisa Khairni Salamah (190534646431)
Mega Susilowati (190534646406)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


KOTA MALANG
Tahun 2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penyusun untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) tepat waktu.
Makalah Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) disusun guna
memenuhi tugas matakuliah Belajar dan Pembelajaran yang dibimbing oleh Bapak Dwi Agus
Sudjimat. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Problem Based Learning (PBL).
Penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak selaku dosen
mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penyusun. Peyusun juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Peyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 16 November 2020

Penyusun

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………... i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………… ii

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………….. 1

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian PBL………………………………………………………………………… 2
2.2 Peran Pengajar dan Pelajar dalam PBL………………………………………………... 2
2.3 PBL, Case-Based Learning, dan Project-Based Learning………………………………... 2
2.4 Prosedur PBL dan Evaluasi Hasil Belajar PBL………………………………………... 3
2.5 Penelitian Keefektifan PBL……………………………………………………………. 3

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….. 4
3.2 Saran…………………………………………………………………………………… 4

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………… 5

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah negara. Jika suatu
negara ingin berkembang menjadi semakin maju, kualitas pendidikan menjadi salah satu
faktor yang sangat berpengaruh untuk mewujudkanya. Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh
banyak faktor seperti faktor kurikulum, pendidik, fasilitas, dan sumber belajar.
Pendidik memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di
dalam kelas. Pendidik bisa menerapkan pembelajaran yang inovatif di dalam kelas. Menurut
Indri Anugraheni (2018:10) pembelajaran inovatif mengutamakan siswa sebagai pusat
pembelajaran. Dalam hal ini, pendidik bertindak sebagai fasilitator yang membantu siswa
agar bisa aktif di dalam kelas. Salah satu penerapan model pembelajaran inovatif adalah
Problem Based Learning (PBL).
Dalam makalah yang berjudul “MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) ” disusun agar pembaca mengetahui bagaimana langkah-langkah
penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), bagaimana karakteristik
mode pembelajaran Problem Based Learning (PBL), dan apa kekurangan dan kelebihan
Problem Based Learning (PBL). Dengan begitu diharapkan makalah ini dapat menambah
wawasan mengenai Problem Based Learning (PBL).

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Problem-Based Learning (PBL)?
2. Bagaimana peran pengajar dan pelajar dalam PBL?
3. Bagaimana proses pembelajaran dan evaluasi belajar pada PBL?

1.3. Tujuan
1. Pembaca mengetahui apa yang dimaksud dengan Problem-Based Learning (PBL)
2. Pembaca mengetahui apa saja peran pengajar dan pelajar dalam PBL
3. Pembaca mengetahui proses pembelajaran dan evaluasi belajar pada PBL

1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian PBL
Problem-Based Learning (PBL) merupakan salah satu inovasi dalam pendekatan
maupun model pembelajaran yang berupaya memperbaiki metode lama yang konvensional.
Pembelajaran ini sebenarnya tidak murni model pembelajaran baru karena Plato dan Socrates
juga meminta para murid mereka untuk mencari informasi secara mandiri, dan mencari
gagasan baru kemudian mendiskusikannya. Pada tahun 70-an PBL menjadi tren model
pembelajaran di Fakultas Kesehatan, Universitas McMaster, Canada. Ketika itu, PBL
diperkenalkan sebagai metode pembelajaran yang berpusat pada pembelajar, bukannya
pengajar atau instruktur. Model pembelajaran PBL memiliki prinsip pembelajaran orang
dewasa, dan dan lebih mengarah kepada pembelajar itu sendiri yang kemudian dapat
mendorong keterampilan belajar jangka panjang.
Secara umum PBL merupakan sebuah pembelajaran yang menggunakan masalah
pada dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar berpikir kritis dalam
menyelesaikan masalah. Dalam berkolaborasi dengan rekan kelompok, pelajar harus
menghargai dan memperlakukan rekannya dengan baik. Pengambilan resiko perlu didasari
dengan rasa percaya diri untuk mengambil resiko dalam kelompok.
Landasan teori PBL adalah kolaborativisme. Kolaborativisme adalah proses peserta
didik menyusun pengetahuan dengan cara membangun penalaran dari semua pengetahuan
yang sudah dipelajari. Hal tersebut berarti bahwa proses pembelajaran berpindah dari transfer
informasi fasilitator-peserta didik ke proses konstruksi pengetahuan yang bersifat sosial dan
individu.
2.2. Peran Pengajar dan Pelajar dalam PBL
Dalam Problem-Based Learning, pengajar berperan sebagai fasilitator yang memiliki
peran untuk membentuk kelompok, menyediakan atau memaparkan masalah, memberi
pertanyaan terbuka, menghindari lecturing, mengajukan pertanyaan terbuka, dan masih
banyak lagi. Sedangkan peran pembelajar diantaranya mencari, memilih, dan dapat
menggunakan sumber paling baik dan tepat untuk pemecahan masalah, dan mendapatkan
gagasan baru. Dapat berpikir proaktif, dapat berkomunikasi secara jelas dan professional,
serta dapat bekerjasama dengan anggota lain dalam kelompok.
2.3 PBL, Case-Based Learning, dan Project-Based Learning
Terkadang PBL dibandingkan dengan Case-Based Learning (CBL) dan Project-
Based Learning (PrBL). Case-Based Learning adalah pembelajaran berbasis kasus yang
disusun dengan baik. Berbeda dengan PBL yang memiliki kasus/masalah yang tidak
terstruktur dengan baik. Sedangkan Project-Based Learning adalah pembelajaran yang
berfokus pada proyek tertentu yang kemudian menjadi hasil akhir pembelajaran. Sehingga
pembelajaran menjadi lebih terarah. Dalam PBL guru berperan sebagai instruktur atau pelatih
bukannya tutor atau fasilitator.
2.4 Prosedur PBL dan Evaluasi Hasil Belajar PBL
Proses pembelajaran PBL ini diawali dengan memberikan suatu masalah kepada
peserta didik, kemudian peserta didik tersebut akan mulai mengidentifikasi masalah tersebut.
Peserta didik akan diminta mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka dan menetukan mana

2
yang penting dan mana yang tidak penting untuk membantu menyelesaikan masalah yang
mereka hadapi. Kemudian hasil tersebut dibagikan dengan rekan dalam kelompok. Dalam
metode pembelajaran PBL penilaian protofolio dapat dijadikan acuan perkembangan peserta
didik.
2.5 Penelitian Keefektifan PBL
Sejak awal mula dikenalkan hingga sekarang PBL dinilai efektif dan diterima sebagai
metode pembelajaran yang lebih dalam dan mampu meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah maupun keterapilan belajar. Banyak penelitian yang dilakukan untuk menganlisa
apakah PBL sudah efektif dan bermanfaat. Namun beberapa peneliti yang memahami PBL
ini sebagai metode pembelajaran, sedangkan sebagian sebuah pendekatan. Dalam beberapa
kasus banyak penulis yang memakai istilah Proble-Based Instruction, Problem-Centered
Learning, ataupun Problem Solving Skill sebagai dasar dari kajian penelitian mereka.

3
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah kita pahami mengenai Problem-Based Learning (PBL), maka dapat kita ambil
kesimpulan bahwa PBL merupakan suatu metode pembelajaran atau pendekatan yang lebih
berpusat pada peserta didik itu sendiri. Dengan adanya metode ini, peserta didik dituntut aktif
untuk mempelajari materi secara mandiri. Ketika peserta didik tidak mengerti maka pesertaa
didik harus menanyakan kepada pengajar. Metode ini menyempurnakan metode yang telah
lama dipakai. Pada metode lama, pengajar terlalu aktif untuk menjelaskan semua materi
kepada peserta didik kemudian peserta didik hanya mendengarkan kemudian diberi tugas.
Adanya PBL ini, sejak awal sudah diterima sebagai metode pembelajaran yang lebih
dalam dan dipercaya mampu meningkatkan kreativitas peserta didik. Kemudian juga sudah
melewati berbagai penelitian oleh para ahli. Dengan adanya PBL ini, pengajar tidak perlu
terlalu lama menjelaskan namun hanya perlu memberi suatu masalah yang harus dipecahkan
oleh peserta didiknya. Peserta didik akan aktif mengidentifikasi permasalahan yang diberikan
pengajarnya kemudian memecahkan permasalahan tersebut. Dengan cara seperti itulah
peserta didik akan memiliki kreativitas serta pengalaman yang lebih dalam terhadap
pemahaman materi.

3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Terutama bagi yang membutuhkan materi mengenai Problem-Based Learning (PBL).
Kemudian penulis berharap masukan ataupun kritik dari pembaca agar makalah ini dapat
disempurnakan lebih baik lagi.

4
Daftar Pustaka
Esema, David.;Susari, Evi.; dan Daniel Kurniawan. 2012. “Problem-based Learning”:
Volume 28(hlm. 167-173). Universitas Kristen Satya Wacana: Satya Widya.
Baptiste, Sue. 2003. Problem-Based Learning: A self-directed journey. Thorofare: Slack Inc.
Belland, Brian R.; French, Brian F.; and Ertmer, Peggy A. 2009 “Validity and Problem-Based
Learning
Digital Library UPI. Diakses dari http://digilib.upi.edu/ETD-db/ETD-search/search.
Rhem, James. 1998. Problem Based Learning: An Introduction. The National Teaching &
Learning Forum: Vol. 8: No. 1. Diakses dari http://www.ntlf.com pada 22 April 2010.
Savery, John R. 2006. “Overview of Problem-based Learning: Deûnitions and Distinctions,”
Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning: Vol. 1: Iss. 1, Article 3. Diakses
dari: http://docs.lib.purdue.edu/ijpbl/vol1/iss1/3 pada 22 April 2010.
The Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning. http://docs.lib.purdue.edu/ijpbl/

Anda mungkin juga menyukai