Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu B2c22a56
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu B2c22a56
ABSTRAK
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat mengonsumsi makanan dan penggunaan zat-
zat gizi. Status gizi masyarakat merupakan salah satu masalah kesehatan yang dihadapi oleh
negara Indonesia. Indikator status gizi masyarakat salah satunya adalah status gizi balita.
Upaya mencapai status gizi anak balita yang baik tidak terlepas dari pengetahuan orang tua
khususnya ibu sebagai pengasuh karena ibu sebagai seorang yang bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan makan keluarga termasuk untuk anak balita. Untuk itu pemahaman seorang
ibu dan pendidikan yang tinggi mengenai status gizi balita menjadi sangat penting. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pendidikan terhadap status gizi
balita. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan cross
sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu yang memiliki balita sebanyak 70
orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian ini
dianalisa secara univariat dan bivariate. Hasil penelitian berdasarkan uji chi square diperolah
nilai Pvalue <0,05 (<0,006<0,05) dan (<0,034<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah
ada hubungan antara pengetahuan dan pendidikan terhadap status gizi balita.
ABSTRAK
Nutritional status is the state of the body as a result of eating foods and the use of
nutrients.Society Nutrition Status is one of the Indonesia health issues. One of indicator of
Society Nutritional Status is the toddler nutritional status. Efforts to achieve the good toddler
nutritional status is knowledge of parents, especially mothers as caregivers and her
responsibility in family meals implementation including for children. Therefore mother's
understanding of toddler food and nutrition is very important. The purpose of this research
to determine the relationship of knowledge and education to the nutritional status of children.
This research is a quantitative analytic research with cross sectional approach. Sample in
this research is some mothers who have toddler counted 70 people. The sampling technique
used was purposive sampling. This study was analyzed univariat and bivariate. The result of
the research is based on chi square test with Pvalue value <0,05 (<0,006 <0,05) and
(<0,034 <0,05). The conclusion of this research is there is relationship between knowledge
and education to the Toddler nutritional status
status gizi balita. Dengan kata lain, jika Penelitian ini dilakukan di Kecamatan
pola asuh anak dalam keluarga baik Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Tahun
tentunya tingkat konsumsi pangan anak 2017. Sampel dalam penelitian ini adalah
juga akan semakin baik dan akhirnya akan sebagian ibu yang mempunyai balita
mempengaruhi keadaan gizi anak. Dari sebanyak 70 orang. Teknik pengambilan
hasil penelitian menunjukkan 86,15% ibu sampel yang digunakan adalah purposive
mempunyai pengetahuan baik, 76,92% ibu sampling. Jenis data yang digunakan
mempunyai sikap kurang dan 73,95% ibu adalah data primer yang diperoleh
mempunyai perilaku kurang. Analisis data langsung dari responden dengan cara
menunjukan adanya hubungan antara menyebarkan kuesioner. Teknik
pengetahuan terhadap perilaku ibu dalam pengumpulan data dalam penelitian ini
pemberian makanan untuk anak (p=0,003) adalah dengan cara menyebarkan
dan ada hubungan antara sikap dan kuesioner kepada responden dan observasi
perilaku ibu dalam pemberian makanan status gizi balita. Penelitian ini bersifat
untuk anak (p=0,04). Pola asuh orang tua kuantitatif analitik dengan jenis desain
dalam memberikan makan kepada balita Cross-sectional Study. Analisa yang
merupakan upanya untuk mengurangi digunakan adalah univariat dan bivariat
prevalensi gizi kurang baik di Indonesia dengan uji Chi-square Data diolah dengan
maupun di Provinsi Riau. Maka untuk itu cara editing, coding, processing,
perluh dilakukan penelitian tentang pola cleaningdan tabulating.
asuh dalam pemberian makanan terhadap
status gizi balita. Hasil dan Pembahasan
a. Analisa Univariat
Metode Penelitian
Tabel 1
Distribusi Responden Variabel Independen dan Dependen
Jumlah
No Variabel Independen
N %
1. Pengetahuan
Kurang 26 37,1
Baik 44 62,9
2. U Pendidikan
Rendah 29 41,4
Tinggi 41 58,6
Variabel Dependen
3 Gizi Balita
Kurang 26 37,1
Baik 44 62.9
Berdasarkan analisis univariat pada tabel 1 memiliki status gizi balita baik sebanyak
menunjukkan bahwa dari 70 responden 62,9 persen.
terdapat 62,9 persen ibu berpengetahuan b. Analisa Bivariat
baik, mayoritas ibu berpendidikan tinggi
sebanyak 58,6 persen, mayoritos ibu
2018, Jurnal KesMARS 1 (1): 44-48
Tabel 2
Hubungan pengetahuan dan pendidikan ibuTerhadap Status Gizi Balita
Tabel 2 menunjukkan, dari hasil penelitian sebagian besar pendidikan ibu tinggi
dapat dilihat bahwa ibu yang terhadap status gizi balita sebanyak orang
berpendidikan tinggi memiliki status gizi 41 orang (41,0%), hal ini dilatar belakangi
baik yaitu 73,2 persen, sedangkan ibu yang oleh pendidikan ibu yang sebagian besar
memiliki penegtahuan baik memiliki status berpendidikan tinggi. Sesuai dengan yang
gizi balita baik yaitu 75,0 persen. Dari dikemukakan oleh Soetijiningsih, 2014
hasil uji Chi-square diperoleh hasil Pvalue bahwa pendidikan orang tua merupakan
<0,05 artinya ada hubungan antara salah satu faktor yang penting dalam status
pengetahuan dan pendidikan ibu terhadap gizi. Karena dengan pendidikan yang baik,
status gizi balita. Berdasarkan hasil maka orang tua dapat menerima segala
penelitian diperoleh bahwa ibu yang informasi dari luar tentang cara
berpendidikan tinggi memiliki status gizi pengasuhan anak yang baik terutama bagai
balita baik yaitu 73,2 persen, sedangkan mana ibu memberikan makanan kepada
ibu yang berpenegtahuan baik memiliki anak, bagaimana menjaga kesehatan anak,
status gizi balita baik yaitu 75,0 persen. pendidikannya, dan sebagainya. Sehingga
Oleh karena itu ibu yang mempunyai makin banyak pengetahuan yang dimiliki
pengetahuan kurang akan beresiko 4 kali dan perilaku yang diharapkan akan muncul
mempunyai balita dengan status gizi polah asuh yang baik. Berdasarkan hasil
kurang dibandingkan dengan ibu yang penelitian Oktavianis, 2016 bahwa dari 88
memiliki pengetahuan baik terhadap status responden yang memiliki pengetahuan
gizi balita, sedangkan ibu yang rendah dengan status gizi yang kurang
berpendidikan rendah akan lebih beresiko sebanyak 39 orang (86,7%) sedangkan
3 kali mempunyai balita dengan status gizi reponden yang memiliki pengetahuan
kurang dibandingkan dengan ibu yang tinggi dengan status gizi kurang sebanyak
berpendidikan tinggi terhadap status gizi 6 orang (13,3%). Setelah dilakukan uji
balita. Dalam masa pengasuhan, statistik menggunakan sistem
lingkungan pertama yang berhubungan komputerisasi terhadap hubungan
dengan anak adalah orang tuanya. Anak pengetahuan dengan status gizi balita,
tumbuh dan berkembang di bawah asuhan didapatkan hasil p =0,000 (p ≤ 0,05).
dan perawatan orang tua oleh karena itu
orang tua merupakan dasar pertama bagi Kesimpulan
pembentukan pribadi anak. Melalui orang 1. Berdasarkan analisa univariat
tua, anak beradaptasi dengan diperoleh mayoritas pengetahuan ibu
lingkungannya untuk mengenal dunia baik sebanyak 44 orang (62,9%),
sekitarnya serta pola pergaulan hidup yang mayoritas pendidikan ibu tinggi
berlaku dilingkungannya (Soetjiningsih, sebanyak 41 orang (58,6%) dan
2014). Berdasarkan hasil penelitian
2018, Jurnal KesMARS 1 (1): 44-48
mayoritas status gizi balita baik Munaroh, Siti, (2015). Pola asuh
sebanyak 44 (62,9%) mempengaruhi status gizi balita.
2. Berdasarkan analisa bivariat dengan Jurnal Keperawatan Vol. 6 No. 1
menggunakan uji chi-square edisi Januari 2015. Diakses 28
doperoleh nilai Pvalue<0,05 yaitu Maret 2017
0,006 dan 0,034 maka dapat
disimpulkan ada hubungan Proverawati, A. (2009). Gizi Untuk
pengetahuan dan pendidikan terhadap Kebidanan. Yogyakarta: Nuha
status gizi balita. Medika