TINJAUAN PUSTAKA
4
5
Neodymium adalah logam putih keperakan yang ulet dan lentur. Mudah
teroksidasi di udara untuk membentuk oksida, Nd2O3, spalls yang
mengekspos logam untuk oksidasi lebih lanjut. Neodymium harus disimpan
dan disegel dalam penutup plastik atau disimpan dalam ruang hampa atau
dalam suasana inert. Bereaksi secara bertahap dengan asam-kecuali mineral
asam fluorida (HF), di mana Neodymium membentuk lapisan pelindung
trifluorida, NdF3. Neodymium sangat paramagnetik dan
antiferromagnetically pada 7,5 dan 19,9 K (-265,7 dan -253,3 ° C, atau -446,2
dan -423,9 ° F) dengan momen magnetik spontan berkembang secara terpisah
di bentuk independen yang berbeda, masing-masing heksagonal dan kubik.
2.2 Magnet
Definisi magnet berasal dari bahasa Yunani yaitu magnes atau magnetis
lithos yang berarti batu dari magnesia. Magnet merupakan benda yang dapat
menarik benda-benda lain di sekitarnya seperti besi, baja, dan kobalt. Sebuah
magnet terdiri atas magnet-magnet elementer yang tersusun secara teratur. Magnet
mmepunyai bagian yang paling kuat daya tariknya yaitu bagian kutub magnet,
terdiri dari kutub utara (KU) dan kutub Selatan (KS) .Sifat-sifat kutub magnet
adalah kutub-kutub sejenis jika didekatkan, akan tolak menolak. Sedangkan
kutub-kutub tidak sejenis jika didekatkan, akan tarik menarik. Ruangan di sekitar
magnet yang masih dipengaruhi adanya gaya magnet disebut medan magnet. Kuat
medan magnet ditunjukkan oleh garis-garis magnet yang disebut fluks.
Mengalirkan arus listrik searah pada kawat konduktor yang dililitkan pada besi
lunak. Kekuatan magnet seperti ini tergantung dari jumlah lilitan besarnya kuat
arus listrik yang mengalir. Magnet seperti ini disebut electromagnet.
1. Ferro magnetic
2. Para magnetic
3. Diamagnetic
Magnetik flux ball milling merupakan salah satu instrument alat yang
digunakan untuk memutar rumah magnet. Kompenen magnetic flux ball milling
ini terdiri dari rumah magnet dan komponen magnet. Pada proses ini rumah
magnet akan berotasi dikarenakan kedua kutub magnet yang berada pada rumah
magnet dan yang ada didalam poros akan saling tolak menolak dan Tarik menarik
( kutub utara dan kutub selatan ) tergantung pada pemasangan magnet itu sendiri
sehingga magnet dapat menghasilkan energi magnetik yang bisa memutar poros.
Banyak sekali kegunaan yang bisa di menfaatkan dari mesin magnetik flux
ball milling. Pada umumnya alat ini digunakan industry besar yang memproduksi
bahan bangunan atau material banguanan seperti semen, besi, galangan batu, kaca,
pupuk, porselen, bahan tahan api dan bahan kimia yang bisa di hancurkan oleh
Ball Milling. Untuk kegunaan dan fungsi selanjutanya magnetik flux ball milling
ini memiliki kelebihan karena magnetik flux ball milling ini merupakan alat
penggerak yang efisien karena memanfaatkan rotasi dari ke dua kutub yang saling
Tarik menarik dan tolak menolak sehingga magnetik flux milling ini tidak
menggunakan daya listrk (motor).
2.4 Poros
Poros adalah salah satu Elemen Mesin yang berbentuk silindris memanjang
dengan penampang yang biasanya berbentuk lingkaran yang memiliki fungsi
sebagai penyalur daya atau tenaga melalui putaran sehingga poros ikut berputar.
Jadi, poros bisa dikatakan transmisi atau penghubung dari sebuah elemen mesin
yang bergerak ke sebuah elemen mesin yang akan digerakan. Ada berbagai
macam penamaan poros, mulai dari shaft maupun axis ada juga yang menyebut
poros sebagai as namun disini as lebih berperan sebagai poros yang statis dan
tidak ikut berputar sebagai penyalur daya atau tenaga.
3. Gandar
Gandar merupakan poros roda yang biasa dijumpai pada roda kereta api
dan biasanya disebut dengan as.
Jenis Poros Berdasarkan Bentuknya
1. Poros Lurus
2. Poros Engkol
3. Poros Luwes (Untuk trasmisi daya kecil)
Setelah kita mengetahui jenis – jenis serta penggunaan poros,
sekarang kita harus mengetahui bagaimana cara merancang poros yang
baik dan benar. Tetapi sebelum itu kita bahas dulu hal – hal penting yang
harus diperhatikan jika kita hendak merancang poros.
5 Hal Penting Yang Harus Diperhatikan Dalam Merancang
1. Kekuatan Poros
Kekuatan poros sangat penting dalam menentukan dan merancang
poros yang baik serta aman digunakan. Dengan melihat pembebanan
yang terjadi pada poros seperti beban 13actor, beban lentur, baban 13acto
kita dapat menentukan kekuatan poros yang sesuai. Selain itu kita harus
memerhatikan factor lainnya seperti kelelahan (fatigue), tumbukan, dan
kosentrasi tegangan.
2. Putaran Kritis Poros
Poros harus dirancang sedemikian rupa sehingga putaran kerja
yang dibutuhkan harus menjauhi putaran kritis dari poros itu sendiri.
14
4. Faktor Korosi
Penggunaan dan penempatan poros akan menentukan nilai korosi
pada poros. Oleh karena itu perhatikan penempatan poros agar 14actor
dapat dikurangi. Misal poros digunakan pada pompa mesin pompa air
laut maka poros tersebut harus lebih tahan korosi jika dibandingkan
dengan poros pada pompa air tawar. (Sularso,1991).
Tebel 2.1 Baja karbon untuk konstruksi mesin dan baja batang yang difinis
dingin untuk poros.
Standar dan Lambang Perlakuan Kekuatan Keterangn
macam panas Tarik
(kg/mm2)
Baja karbon S30C Penormalan 48
konstruksi S35C Penormalan 52
mesin (JIS G S40C Penormalan 55
4501) S45C Penormalan 58
S50C Penormalan 62
S55C Penormalan 66
Batang baja S35C-D - 53 Ditarik dingin,
yang difinis S45C-D - 60 digerinda,
15
Pada perhitungan poros, yang akan dihitung adalah bahan dan diameternya.
Pertama harus diketahui Daya Motor (P) dan Putaran Motor (𝑛1 ) yang
diinginkan, setelah itu tentukan bahan yang akan digunakan lihat tabel 1.1 ,
τα = 𝜎𝐵 ⁄(𝑆𝑓1 × 𝑆𝑓2 )
Keterangan :
σB = kekuatan tarik izin
Sf1 = kekuatan keamanan dari bahan S-C dengan pengaruh masa
Sf2 = pengaruh kekasaran permukaan poros
Faktor koreksi untuk momen faktor Kt dan Faktor lenturan Cb / Km
5,1
Ds = [ τα × 𝐾𝑡 × 𝐶𝑏 × T]1/3
n = putaran poros
2. Kekakuan Poros
𝑀𝑡.𝐿
Ɵ = 584 Ɵ.𝑑𝑠4
2.6 Bantalan
Keterangan :
fh = Faktor umur bantalan
fn = Faktor kecepatan
C = Kapasitas nominal statis
P = Gaya yang bekerja pada