“MAKALAH”
Oleh
APRIL 2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah atas izin ALLAH S.W.T yang teleh memberikan rahmat dan
karuniaNya pada penulis, sehingga penulis dapat mnyelesaikan makalah yang
berjudul “PENDIDIKAN RENANG UNTUK ANAK DIFABEL”. Tidak lupa
penulis mengucapkan terimakasih kepada segenap dosen dan teman teman yang
turut serta dalam pembuatan makalah ini.
Adapun tujuan penulisan makalah ini betujuan untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah pendidikan jasamani adaktif. Selain itu, makalah ini betujuan untuk
menambah wawasan tentang pendidikan jasmani adaktif bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
1. PENDAHULUAN............................................................................................4
1.3. TUJUAN...................................................................................................5
2. PEMBAHASAN...............................................................................................6
3. PENUTUP......................................................................................................23
3.1. KESIMPULAN.......................................................................................23
3.2. SARAN...................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
PENDIDIKAN RENANG UNTUK ANAK DIFABEL
1. PENDAHULUAN
2.1.2. Difabel
Disabilitas merupakan kata bahasa Indonesia yang berasal
dari kata serapan bahasa Inggris disability (jamak: disabilities)
yang berarti cacat atau ketidakmampuan. Dan difabel juga
merupakan kata bahasa Indonesia yang berasal dari kata serapan
bahasa Inggris different people are merupakan manusia itu berbeda
dan able yang berarti dapat, bisa, sanggup, mampu (Echols &
Shadily, 1976) Jadi difabel dapat diartikan sebagai seseorang yang
mengalami kekurangan di fisik atau psikisnya..
2.2.1.1. Doa
Doa dilakukan diawal agar anak memiliki harapan
dan tujuan saat melakukan olahraga yang akan dilakukan
2.2.1.2. Pemanasan
Pemanasan dilakukan agar tubuh anak siap untuk
melakuka kegiatan fisik yang lebih dari biasanya. Namun
untuk pemansan yang dibrikan ke anak difabel harus
dimodifikasi agar sesuai dengan keadan anak tersebut.
seperti memberikan pemanasan pasif kepada anak agar
memudahkan anak untuk melakukan gerakan pemanasan
yang baik.
2.2.2.2.2. Mengapung
Mengapung adalah ketika tubuh berada di
permukaan air dengan keadaan tidak myentuh
lantai. Latian mengapung ini adala proses setealah
latian pernafasan. Proses ini ditujukan agar saat
berenang anak tidak mudah tenggelam.
Mengapung dilakukang dengan posisi tubuh
lurus horisontal (strim line) dengan otot yang lemas
agar tubuh lebih ringan, karena saat otot tegang
masa otot akan bertambah yang menyebabkan tubuh
akan lebih mudah tenggelam karena masa tubuh
lebih berat. Posisi mengapung dilaukan dengan
tangan di julurkan lurus kedepan, hingga lengan
menempel pada telingadengan posisi wajah
menghdap kebah. Lalu tubuh diangkat hingga rat-
rata air. Jika kesulatan bisa dibantu dengan anak
berpegangan pada tepi kolam atau dipegangi
tangannya oleh orang lain sambil ditarik kedepan.
2.2.2.2.3. Meluncur
Setelah pernafasan dan mengapung langkah
selanjutnya adalah meluncur. Meluncur diperlukan
khususnya untuk melatih kesembangan tubuh saat
berenang. Meluncur merupakan keadaan tubuh yang
mengapung yang melaju kedepan. Pembelajaran
meluncur dapat dilakukan dengan hal-ha ini;
2.2.3.1. Pendinginan
Halini dilakukan tubuh tidak terjadi pegal-pegal
setelah melakukan olahraga. Rasa pegal-pegal ini
disebabkan oleh asam laktat pada otot yang tersisi dan
menimbulkan rasa nyeri. Ketika melakukan pendidnginan
tubuh akan menjadikan asam laktat menjadi energi.
2.2.3.2. Evaluasi
Digunakan untuk mengetahui kesulitan anak dan
membantu menyeleseaikan atau menjelaskan masalah dari
si anak tersebut. evaluasi sangat penting dilakukan agar
pembelajaran kedepannya bisa berjalan dengan lebih baik.
2.2.3.3. Motivasi
Motivasi bertujuan untuk memberikan semangat
lebih dan mendorong anak agar bisa melakukannya.
Motivasi bisa diberikan langsung keseluruh kelas atau
individu dari anak yang mengalami kesulitan.
Berbeda dengan yang lain, anak tuna rungu dan tuna netra
tidak terlalu banyak memakan pendamping, hanya saja
membutuhkan aba-aba dan komunikasi yang lebih.
2.4.4. Untuk anak yang mengalami kecacatan pada kaki dan tangan
Sahih
Berarti penilaian didasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur. Oleh
karena itu, instrumen yang digunakan perlu disusun
melalui prosedur sebagaimana dijelaskan dalam
panduan agar memiliki bukti kesahihan dan
keandalan.
Objektif
Berarti penilaian didasarkan pada prosedur
dan criteria yang jelas tanpa dipengaruhi oleh
subjektivitas penilai. Oleh karena itu, dalam rangka
meningkatkan objektivitas penilaian, pendidik
menggunakan rubrik atau pedoman dalam
memberikan skor terhadap jawaban peserta didik
atas butir soal uraian dan tes praktik atau kinerja.
Adil
Berarti penilaian tidak menguntungkan atau
merugikan peserta didik karena berkebutuhan
khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status social ekonomi dan
gender. Faktor-faktor tersebut tidak relevan di
dalam penilaian, oleh karena itu perlu dihindari agar
tidak relevan di dalam penilaian, oleh karena itu
perlu dihindari agar tidak berpengaruh terhadap
hasil penilaian.
Terpadu
Berarti penilaian oleh pendidik merupakan
salah satu komponen kegiatan pembelajaran. Dalam
hal ini hasil penilaian benar-benar dijadikan dasar
untuk memperbaiki proses pembelajaran yang
diselenggarakan oleh peserta didik. Jika hasil
penilaian menunjukkan banyak peserta didik yang
gagal, sementara instrumen yang digunakan sudah
memenuhi persyaratan secara kualitatif, berarti
proses pembelajaran kurang baik. Dalam hal
demikian, pendidik harus memperbaiki rencana dan
pelaksanaan pembelajarannya.
Terbuka
Berarti prosedur penilaian, criteria penilaian,
dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui
oleh pihak yang berkepentingan dapat mengakses
prosedur dan criteria penilaian serta dasar penilaian
yang digunakan.
Sistematis
Berarti penilaian dilakukan secara berencana
dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah
baku. Oleh Karen itu, penilaian dirancang dan
dilakukan dengan mengikuti prosedur dan prinsip-
prinsip yang ditetapkan. Dalam penilaian kelas,
misalnya, guru mata pelajaran pendidikan jasmani
menyiapkan rencana penilaian bersamaan dengan
menyusun silabus dan RPP.
Beracuan kriteria
Berarti penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Oleh
Karen itu, instrumen penilaian disusun dengan
merujuk pada kompetensi (SKL, SK, dan KD).
Selain itu, pengambilan keputusan didasarkan pada
criteria pencapaian yang telah ditetapkan.
Akuntabel
Berarti penilaian dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya. Oleh karena itu,
penilaian dilakukan dengan mengikuti prinsip-
prinsip keilmuan dalam penilaian dan keputusan
yang diambil memiliki dasar yang objektif.
2.5.2.3. Penilaian bagi anak penyadang tuna rungu dan tuna wicara
Mau berinteraksi dengan air
Tidak panik saat berada dalam air
Mampu menahan nafas dalam air
Mampu mengapung dalam air
Mampu meluncur dalam air
Bisa menguasai salah satu gaya renang
3.1. KESIMPULAN
Olahraga yang ditujukan kepada anak atau orang dewasa yang
mengalami kekurangan pada dirinya, baik dari fisik atau psikisnya yang
bertujuan untuk memancing dan melatih motorik dirinya. Tetapi olahraga
renang ini perlu di modifikasi agar bisa dilakukan dengan kekurangan dari
diri siswanya.
Untuk kegiatn terdidri dari 3 kegiatan utama yitu;
Kegiatan awal
o Doa
o Pemanasan
o Penjelasan materi
Kegiatan inti
o Perkenalan air
o Mangapung
o Meluncur
o Gaya dalam berenag
Kegiatan penutup
o Pendinginan
o Evaluasi
o Motivasi
3.2. SARAN
Dalam menghadapi anak denga kelainan atau difabel pengajar
dituntut untuk bekerja ekstra. Dalam kesabaran, tenaga, dan pikiran.
Namun iniadalah pekerjaan mulia, dengan memberikan pengajaran ke
anak difabel kita meberikan mereka peluang untuk berkembang.
Solihin, Akhmad Olih. "Peran Alat Bantu Rubber Resistant Terhadap Kecepatan
Renang Gaya Dada 25 Meter Mahasiswa Pjkr Angkatan 2009 Di STKIP
Pasundan Cimahi." Jurnal Kepelatihan Olahraga 5.1 (2013): 1-11.