Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ABDUR ROHMAN

NIM : 1986206052

RESUME

AGAMA MUSUH TERBSAR PANCASILA ?

Pernyataan Ketua Badan Penguatan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, yang


mengatakan agama musuh terbesar dari Pancasila dinilai telah melanggar hukum. Karena itu,
Yudian diminta untuk mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut.

Menurut Pakar Sosiologi Hukum dan Filsafat Pancasila, Prof Suteki, apa yang dinyatakan
Yudian telah menyimpang dari hukum. Bahkan Suteki menilai Yudian jelas-jelas telah
melanggar Pasal 156 tentang Penodaan Agama.

"Pernyataan bahwa musuh terbesar Pancasila itu agama dan kemudian konstitusi itu di atas kitab
suci, saya katakan ini ada dugaan kuat telah terjadi perbuatan yang memenuhi unsur-unsur Pasal
156 atau Pasal 156 a KUHP tentang penodaan atau penodaan agama," kata Suteki dalam acara
ILC tvOne, bertema Agama Musuh Besar Pancasila pada Selasa malam, 18 Februari 2020.

Menurut Suteki, aparat kepolisian harus turun tangan dalam permasalahan ini. Sebab, jika
dikembalikan kepada KUHP, Pasal 156 itu merupakan delik biasa yang tidak perlu menunggu
adanya aduan. Selain itu, pernyataan Yudian juga berpotensi melanggar UU Informasi dan
Transaksi Elektronik.

Sedangkan menurut Fadjroel, juga sudah menjelaskan ulang maksud ucapannya. Salah satunya
yang dimaksud bukanlah agama, tetapi pihak yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan
agama.

"Beliau mengatakan Pancasila sering dihadapkan dengan agama oleh orang-orang tertentu yang
memiliki pemahaman sempit dan ekstrem kita sebut ini adalah manipulator agama dan
manipulator agama Inilah yang disebut oleh Profesor Yudian mereka yang menyalahgunakan
agama lalu kemudian menghadap hadapkan nya dengan Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika,
Merah Putih, Undang-Undang 1945," kata Fadjroel.

Selanjutnya menurut Selanjutnya pendapat menurut KH. Zaitun Rasmini seorang


Wasakjen (MUI) yang mengatakan Ijtima tidak menentang agama, Ijtima membahas tentang
pemilihan politik. Tidak kembali ke awal kemerdekaan yang sekarang sok ilmiah. Saat ini MUI
sedang menyiapkan kongres di Bangka tentang Pancasila. Ada orang yang menyusun RUU tanpa
landasan Pancasila.

Selanjutnya pendapat dari Frans Magnis Suseno seorang Tokoh Agama Katolik yang
mengatakan agama bukan kesukuan. Perbedaan suku tidak perlu terlalu diperhatikan karena
bukan ancaman Pancasila tetapi dari agama adalah ucapan yang sembrono. Semua komunitas
beragama sesuai keyakinan. Agama memusuhi pancasila malah akan membongkar nilai
Pancasila. Pancasila menuntut semua komunitas beragama untuk saling menerima.

Selanjutnya menurut Adian Napitupula seorang Politisi PDI Perjuangan yang


mengatakan jabatan tidak membuat manusia sempurna yang disampaikan oleh ketua BPIP bisa
diperdebatkan. Ciri masyarakat demokratis adalah dapat percaya dan dapat menyelesaikan
masalah dengan bicara satu sama lain, saling berdiskusi satu sama lain. Pancasila melalui proses
dialog yang panjang satu sama lain, tidak ada 1 kelompokpun yang bisa mengelola Indonesia
sendirian. Saat ini yang berbahaya adalah jika tidak menjelaskan sama sekali karena Indonesia
negara hukum.

Selanjutnya pendapat menurut Ust. Aboe Bakar Al Habsy seorang Politisi PKS yang
mengatakan Pancasila adalah idologi yang sudah menjadi nilai mati. Pemahaman yang di seperti
dikatan Prof Yudian yang seperti itu disebut sesat berfikir. Dijelaskan bahwa PKI sengaja
membuat kegaduhan antara Pancasila dan agama. Sesungguhnya Pancasila adalah Nation
Building dan Caracter Building, sejarah mencatat musuh Pancasila adalah komunisme melainkan
bukan agama. Komunisme pernah mau mengganti Pancasila.

Selanjutnya pendapat dari Irma Suryani sorang Politisi Partai Nasdem yang mengatakan
semua keputusan ada ditangan presiden. Pernyataan-pernyataan seperti inilah pernyataan yang
profokator yang tidak seharusnya diucapkan oleh profesor. Sebaiknya politik ini dihentikan tidak
perlu di perbincangkan lagi. Kalau kita sayang negeri kita janganlah membuat gaduh. Mari jaga
Pancasila bersama-sama dan masalah kecil tidak perlu dipertentangkan. Prof Suteki menanggapi
pendapat dari bu Irma Suryani ketika Pancasila dihadapkan dengan agama, yaitu kasus dari
ligeralisasi. Ketika dihadapkan Pancasila dengan agama mengatakan Pancasila terpapar paham
komunisme.

Selanjutnya pendapat menurut Ali Mochtar Ngabalin seorang Tenaga Ahli Utama KSP
yang mengatakan tidak ada kata maaf dalam ilmu. Mereka tidak melakukan Tabayun
(mengecek) secara benar, pemahaman agama yang sempit adalah musuh terbesar Pancasila.
Pancasila sebagai konsensus tertinggi di Indonesia menggunakan nilai-nilai Pancasila untuk
saling berkomunikasi.

Menurut pendapat dari Sujiwo Tejo seorang Budayawa yang mengatakan musuh terbesar
dari diri sendiri adalah diri kita sendiri, begitu juga agama yang sudah menyatu menjadi satu
dengan Pancasila, sehingga musuh terbesar Pancasila adalah agama karena telah menyatu dengan
Pancasila. Mereka yang kurang memahami agama sehingga Pemahaman agama yang melenceng.
KH. Zaitun menanggapi pendapat Sujiwo Tejo yaitu semua agama berusaha meluruskan
pemikiran yang logis. Pancasila sendiri diambil dari nilai-nilai agama.

Menurut pendapat Anhar Gonggong seorang Sejarawan yang mengatakan Republik dan
dalam kerangka dasar Pancasila yang menciptakan orang beragama. Lewat Piagam Jakarta
dikatakan bahwa masayarakatnya wajib memiliki keyakinan beragma Islam tetap ditolak oleh
Indonesia Timur, sehingga Indonesia Timurmengutus perwakilan untuk menolak Piagam Jakarta
bila tidak diganti Indonesia Timujr akan keluar dari Indonesia bila. Pancasila bukan hanya dasar
negara melainkan Pancasila adalah pemersatu bangsa. Bangsa yang terjajah adalah bangsa yang
miskin yang dimiskinkan oleh kapitalis. Ir. Soekarno mengatakan “Prinsip kesejahteraan adalah
tidak ada kemiskinan di Indonesia”. Pancasila diciptakan untuk membebaskan kita dari
keterjajahan dan menjadikan kita menjadi bangsa yang memiliki harga diri dan merdeka. Tetapi
di Indonesia masih ada kemiskinan.

Pendapat yang terakhir adalah pendapat dari Prof. Mahfud MD seorang Menkopolhukam
RI yang mengatakan Pancasila tidak bermusuhan dengan agama, karena nilai-nilai Pancasila
sendiri diambil dari nilai-nilai agama yang di kristalisasi sehingga menjadi ideologi. Indonesia
bukan negara agama dan bukan negara sekuler. Melainkan Negara Regional Nation State
(Negara yang Berketuhanan). Nilai hukum dibuat dari nilai agama yang disebut konsep dasar
hukum Pancasila. Hukum Nasional yang sering digunakan di Indonesia terbagi menjadi dua
yaitu, Hukum publik yang berlaku sama dan hukum yang bersifat personal. Negara tidak
memberlakukan agama tetapi Negara memproteksi untuk memeluk agama.

Anda mungkin juga menyukai