Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

PENYIMPANGAN GENETIKA

OLEH

TRI VANI BERNADETHA GINTING


1714113426
ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
I. PENDAHULUAN

Penyimpangan genetik, disebut pula hanyutan genetik ,  ingsut

genetik, atau rambang genetik di dalam genetika populasi. Rambang genetik

merupakan akumulasi kejadian acak yang menggeser tampilan lungkang

gen (gene pool) secara perlahan dari keadaan setimbang, tetapi semakin

membesar seiring berjalannya waktu dari generasi ke genarasi berikutnya.

Sebenarnya, istilah "genetik" kurang tepat dan yang lebih baik adalah "alel",

karena yang sebenarnya terjadi adalah proses perubahan frekuensi alel suatu

populasi karena yang berubah adalah frekuensi dari alel-alel yang ada di dalam

populasi yang bersangkutan. Sehingga penyimpangan genetik didefenisikan pula

sebagai perubahan frekuensi alel yang terbawa secara random dari generasi ke

genrasi. Frekuensi alel adalah proporsi individu membawa alel tertentu dalam

suatu populasi. Dengan kata lain, penyimpangan genetik adalah perubahan

komposisi gen dari suatu populasi secara acak.

Hanyutan genetik berbeda dari seleksi alam. Yang terakhir ini merupakan

proses tak acak yang memiliki kecenderungan membuat alel menjadi lebih atau

kurang tersebar pada sebuah populasi dikarenakan efek alel pada kemampuan

individu beradaptasi dan reproduksi. Pada populasi kecil, efek galat percontohan

(sampling error) pada alel tertentu dalam keseluruhan populasi dapat

menyebabkan frekuensinya meningkat atau menurun pada generasi selanjutnya.

Ini merupakan perubahan evolusioner; sering sekali gen tertentu menjadi tetap

pada populasi, atau menjadi punah. Apabila waktu untuk proses ini mencukupi

dapat diikuti oleh proses spesiasi seiring terakumulasinya hanyutan genetika.


Ingsut genetik di dalam populasi besar organisme (misalnya di dalam

industri budidaya perikanan) dapat memberikan dampak besar pula bila sifat

fenotif alel yang muncul itu bersifat merugikan. Misalnya ikan yang tumbuh

kerdil, bentuk tubuh yang tidak sempurna, warna tubuh yang jelek, rentan

penyakit, konversi pakan yang rendah dan lain-lain.

1.1. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk melihat terjadinya penyimpangan genetik

atau perubahan frekwensi alel-alel anggota dari suatu populasi ikan (mas, nila,

patin, lele, pantau, teri atau ikan lainnya). Selain itu bertujuan pula untuk melihat

dampak negatif hanyutan genetika tersebut terhadap produksi ikan.

1.2. Bahan dan Alat

Bahan yang dipergunakan dalam praktikum antara lain adalah; populasi ikan

(mas, nila, patin, lele, pantau, teri atau ikan lainnya) baik yang masih hidup

ataupun yang sudah mati atau diawetkan. Ikan yang sudah mati misalnya ikan teri

asin, selais salai dan lain-lain. Sedangkan peralatan utama yang tangguk jaring,

timbangan dan penggaris.

1.3. Prosedur Praktikum

Praktikum akan dilaksanakan dengan mengikuti tahapan-tahapan dan

langkah sebagai berikut;

a. Terlebih dahulu siapkan salah satu jenis ikan (hidup atau mati) sebanyak 100

ekor. Ikan ini diperkirakan memiliki umur yang sama, induk yang sama dan

berasal dari suatu ekosistem yang sama. Disarankan ukuran benih bagi ikan

mas, patin, lele atau nila. Sedangkan untuk pantau, selais atau ikan teri

menggunakan ukuran konsumsi yang masih segar atau yang sudah diawetkan.
b. Masing-masing orang mempersiapkan semua peralatan.

c. Pisahkan sebanyak 100 ekor ikan sample.

d. Ukurlah panjang tubuh dan timbanglah berat semua ikan sampel.

e. Kalkulasikan berat rata-rata dan panjang rata-rata.

f. Amatilah ikan-ikan yang merupakan alel-alel yang menyimpang.

g. Hitung persentase ikan yang mengalami kelainan genetik (berukuran kerdil,

yaitu ikan yang berukuran kurang dari 60 % berat dan panjang rata-rata).

h. Amatilah bila ada alel yang memiliki penyimpangan genetik lainnya.

Misalnya kepala besar, tubuh tidak simetris, bagian ekor membengkok dan

lain-lain.

i. Dokumentasikanlah sebanyak 3-4 foto tahapan-tahapan praktikum ini dimana

diri anda anda di dalam foto tersebut


II. HASIL OBSERVASI

Ikan Gurame (Osphronemus gouramy)

Ikan Berat Panjang Kelaina Ikan Berat Panjang Kelainan


Gurame (gram) (cm) n khusus Gurame (gram) (cm) khusus
1. 350 26 26. 250 21
2. 340 27 27. 360 28
3. 140 16,5 28. 350 25
4. 220 23 29. 240 21
5. 330 25 30. 360 28
6. 320 24 31. 350 26
7. 300 22 32. 330 2
8. 250 21 33. 150 17 Berbintik
9. 360 28 34. 250 20
10. 350 25 35. 320 20
11. 200 18 36. 290 20
12. 230 19 37. 260 22
13. 340 28 38. 350 26
14. 330 20 39. 340 27
15. 150 17 Tubuh 40. 140 16,5
berbinti
k
16. 250 20 41. 220 23
17. 340 24 42. 200 18
18. 360 25 43. 230 19
19. 210 19 44. 340 28
20. 240 21 45. 200 19
21. 360 28 46. 230 20
22. 350 26 47. 350 27
23. 200 19 48. 330 25
24. 230 20 49. 320 24
25. 350 27 50. 300 22
51. 320 20 97. 250 21
52. 290 20 98. 340 28
53. 260 22 99. 340 27
54. 250 21 100. 300 22
55. 340 28
56. 340 27
57. 350 27
58. 220 23
59. 300 22
60. 350 26
61. 250 21
62. 320 20
63. 230 19
64. 260 22
65. 230 20
66. 340 28
67. 330 25
68. 250 20
69. 360 25
70. 240 21
71. 350 26
72. 350 26
73. 200 18
74. 360 25
75. 340 28
76. 200 18
77. 350 27
78. 240 21
79. 320 20
80. 150 17
81. 330 20
82. 350 26
83. 320 24
84. 320 20
85. 350 27
86. 360 28
87. 360 28
88. 320 24
89. 200 19
90. 360 25
91. 200 18
92. 360 28
93. 260 22
94. 230 19
95. 360 28
96. 200 18
III. PEMBAHASAN

Pengamatan yang dilakukan pada 100 ekor gurame (Oshpronemus goramy)

menunjukkan bahwa beberapa ekor ikan memiliki kelainan khusus seperti tubuh

berbintik, warna tubuh lebih gelap, dan ekor bengkok. Selain itu diketahui

beberapa ikan memiliki berat dan panjang di bawah rata-rata. Perbedaan yanng

terjadi pada ikan-ikan tersebut dapat disebabkan oleh penyimpangan genetika

yang dialami oleh ikan. Penyimpangan genetika dapat disebabkan karena

terjadinya perkawinan sedarah, perkawinan asortatif, ukuran populasi yang kecil,

mutasi, seleksi alam, dan aliran gen. Pewarisan sifat dari induk kepada

keturunannya merupakan proses yang terjadi secara terus menerus. Namun

demikian, penyimpangan dapat saja terjadi dalam pewarisan sifat tersebut

sehingga DNA sel anak akan berbeda dengan DNA sel induk. Peristiwa mutasi

merupakan perubahan yang terjadi pada genetik, dari tingkatan gen sampai

kromosom. Perubahan materi genetik dapat menyebabkan perubahan sifat pada

tingkatan individu, akibatnya individu terlahir berbeda dari individu sejenis pada

umumnya.
IV. KESIMPULAN

Dari 100 ekor ikan gurame yang diamati, terdapat beberapa ikan yang

memiliki kelainan yang disebut dengan penyimpangan genetik, kelainan yang

terjadi antara lain, berupa berat dan panjang ikan yang berada jauh dari rata-rata,

bentuk fisik atau morfologi ikan yang berbeda dari ikan gurame normal.

Penyimpangan genetika dapat disebabkan karena terjadinya perkawinan sedarah,

perkawinan asortatif, ukuran populasi yang kecil, mutasi, seleksi alam, dan aliran

gen.

Anda mungkin juga menyukai