NIM: 1704113426
Mata Kuliah: Genetika - Ilmu Kelautan
Ikan nila jantan memiliki laju pertumbuhan sekitar dua kali lebih cepat
dibanding dengan nila betina sehingga tingkat produksi dan keuntungan dari
(jantan semua) lebih tinggi. Populasi monoseks dapat diproduksi dengan teknologi
manusia dan AI tidak dijual bebas di pasaran. Maka dari itu, bahan alternatif yang
digunakan adalah madu karena emngadnung flavonoid chrysin yang diduga dapat
menghambat kerja enzim aromatase. Selain itu madu juga ramah lingkungan dan
pakan menghasilkan nila jantan yang cukup signifikan. Namun, dinilai kurang
ekonomis karena dosis madu yang digunakan cukup tinggi (200 ml/kg). penelitian
ini menggunakan tiga jenis madu, yaitu madu hutan, madu ternak, dan madu
bakau. Ketiga jenis madu ini memiliki efektivitas yang sama, yaitu sebesar 18%.
Chrysin dan kalium yang merupakan bahan aktif dalam madu, berperan penting
dalam mengarahkan diferensiasi kelamin ikan nila menjadi jantan. Analisis RT-
PCR menunjukkan bahwa madu, chrysin, dan kalium dapat menekan ekspresi gen